Ltm1 Berita Buruk

4

Click here to load reader

description

komunikasi kesehatan

Transcript of Ltm1 Berita Buruk

Page 1: Ltm1  Berita Buruk

Lembar Tugas Mandiri

Sub-Judul : Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan berita buruk

Nama : Novia Aulia Nugraha

NPM : 1506688393

Refrensi :

1. Google Books, (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. [Internet] Tersedia di: https://books.google.co.id/books?id=QkBm4nO27r0C&printsec=frontcover&dq=pengantar+ilmu+komunikasi&hl=id&sa=X&ved=0CBoQ6AEwAGoVChMIsZWW9-DgxwIVFVSOCh1ypQgJ#v=onepage&q=pengantar%20ilmu%20komunikasi&f=false [Accessed 5 Sep. 2015].

2. KMS HPEQ, (2015). [Internet] Tersedia di: http://www.kmshpeq.net/doc/komp2/02_002/2_02_003/2_3_077_jul_2012_mn_draft_modul_komunikasi_breaking_bad_news_revisi.pdf [Accessed 5 Sep. 2015].

3. Jurnal Ilmu Komunikasi, (2015). [internet] Tersedia di: http://file:///C:/Users/ASUS/Downloads/19-31-1-SM.pdf [Accessed 7 Sep. 2015].

Pendahuluan

Sesuatu yang tidak pernah lepas dengan manusia adalah komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting yang kita butuhkan dalam kehidupan. Sebagai makhluk sosial pastinya kita akan berinteraksi satu sama lain. Komunikasi mengandung makna bersama-sama. Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Sedangkan definisi komunikasi menurut Shannon dan Weaver (1949) yaitu, bentuk interaksi manusia yang saling memengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi wajah, lukisan, seni, dan teknologi.

Begitupun dalam bidang kesehatan, komunikasi juga menjadi sesuatu hal yang sangat penting dan harus diperhatikan. Ahli medis dituntut untuk dapat berkomunikasi, khusunya dalam penyampaian informasi atau berita yang menyangkut pasiennya, jangan sampai ahli medis tidak bisa menyampaikan sebuah informasi yang tepat, jelas, dan akurat kepada pasiennya. Karena, pada dasarnya kualitas ahli medis diukur dengan pelayanan yang diberikannya.

Penelitian oleh Magiure, Rutter (1976) dan Simpson, Buckman et.al (1991) menunjukkan bahwa keterampilan berkomunikasi dapat ditingkatkan, namun demikian masih banyak ditemukan kekurangan dalam penyampaian berita buruk. Berita buruk biasanya menyangkut penyakit yang sudah tidak ada harapan hidup. Penyampain berita buruk merupakan sesuatu yang sulit dan menantang. Tetapi, tentu seorang medis tidak

Page 2: Ltm1  Berita Buruk

bisa menghindarinya dan harus berkata dengan jujur atas hal yang terjadi. Hal ini sangat membutuhkan keterampilan komunikasi yang tepat dan efektif.

.

Pembahasan

Berita buruk merupakan informasi yang dratis mengubah pandangan hidup pasien tentang masa depannya. Dalam hal ini seorang ahli medis harus mempunyai teknik dalam penyampaian berita buruk , tujuan nya agar pasien dan keluarganya tetap tenang dalam menghadapi situasi yang tidak diinginkan. Perlu diperhatikan beberapa hal dalam penyampaian berita buruk:

1.Persiapan dalam menyampaikan berita buruk

a. Persiapan Informasi

Persiapan yang dimaksud disini adalah ahli medis mempersiapkan informasi terkait dengan keadaan pasien yang sesunggunya. Seperti, data rekam medis pasien, atau hasil laboratorium. Persiapkan juga pengetahuan dasar tentang informasi yang diperlukan, menyangkut kemungkinan-kemungkinan pertanyaan dari pasien atau keluarganya.

b. Persiapan waktu dan tempat

Seperti yang kita ketahui dalam penyampaian berita buruk ini harus dalam suasana yang tenang. Jadi, kita harus mempersiapkan ruangan yang privat dan nyaman guna menghindari gangguan ketika sedang menyampaikan informasi.

c. Persiapan pihak keluarga pasien

Perlu sekali dalam menyampaikan sebuah berita buruk dihadiri juga oleh anggota keluarganya.

2.Menanyakan apa yang pasien tau terkait tentang penyakirnya dan meresponnya

Penting dalam hal ini menanyakan apa yang pasien tau tentang penyakitnya, karena ahli medis harus tau seberapa pahamkah pasien memahami penyakitnya dan ini terkait akan pemahaman berita buruk yang akan disampaikan. Merespon disini maksudnya ahli medis menjawab seluruh pertanyaan dan mendengar secara aktif apa yang disampaikan oleh pasien dan keluarganya.

3. Penjelasan tentang penyakit yang diderita

Di tahap ini ahli medis harus menjelaskan dengan jelas, jujur, dan penuh rasa empati. Dibutuhkan juga komunikasi secara efektif agar dapat dipahami oleh pasien dan keluarganya. Ahli medis hendaknya mengatur kesempatan untuk tanya jawab dalam proses ini. Ahli medis juga perlu memberikan sebuah support bagi pasien.

Page 3: Ltm1  Berita Buruk

4. Berempati

Secara umum saat menyampaikan berita buruk biasanya pasien akan menangis. Hal ini berkaitan dengan kondisi psikologis pasien setelah mendengar berita buruk. Ahli medis hendaknya siap untuk menawarkan kesempatan untuk melakukan follow up untuk diskusi lebih lanjut dengan profesi lain yang dapat membantu kondisi pasien (psikolog, perawat, support group, dll).

5.Tindakan Lanjut

Diskusikan tentang sumber-sumber yang dapat memberikan dukungan secara emosi dan praktis, misal keluarga, teman, tokoh yang disegani, pekerja sosial, konselor spiritual, peer group, atau pun terapis professional.

Kesimpulan

Tak diragukan lagi bahwa ilmu komunikasi bersifat kebutuhan, dapat ditemukan di segala bidang kehidupan. Meski dimasukkan dalam kelompok ilmu sosial, ternyata ilmu komunikasi juga dapat ditemukan dalam ilmu kesehatan. Mengingat bahwa menyampaikan berita buruk merupakan salah satu bagian dari komunikasi, maka dengan mempelajari dan melatih keterampilan berkomunikasi ahli medis akan mampu menyampaikan berita buruk dengan cara yang dapat lebih memuaskan pasien dan keluarganya. Penyampaian berita buruk dengan sikap dan cara yang tepat dapat meningkatkan penerimaan pasien dan keluarga tentang penyakitnya dan rencana terapi lebih lanjut, pendorong pencapaian tujuan terapi yang realistis dan memberi dukungan pada mental pasien.