Magnetic Resonance Angiography (MRA)

10
Magnetic Resonance Angiography (MRA) Teknik pencitraan gelombang magnet magnetic resonamce imaging (MRI ) yang mempelajari pembuluh darah.

Transcript of Magnetic Resonance Angiography (MRA)

Page 1: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

Magnetic Resonance Angiography (MRA)

Teknik pencitraan gelombang magnet magnetic resonamce imaging (MRI ) yang mempelajari pembuluh darah.

Page 2: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

• Mendeteksi • Diagnosis• Pengobatan kelainan dan penyakit pembuluh

darah• memberikan gambaran yang jelas mengenai

pembuluh darah tanpa menggunakan bahan kontras,penggunaan kontras dapat membantu memperjelas.

Page 3: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

Cara kerja

• MRA menganalisa energi yang dilepaskan dari jaringan yang terpajan pada medan magnet yang kuat.

• MRA memberi gambaran pembuluh darah dan memberikan visualisasi dan kuantitas dari aliran darah yang melalui pembuluh darah.

• Terdapat dua teknik MRA untuk memberikan gambaran pembuluh darah yaitu teknik time-of-flight (TOF) dan teknik phase contrast.

Page 4: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

A. Teknik time-of-flight (TOF)

• Teknik time-of-flight (TOF) yang menggunakan aliran masuk dan keluar dari putaran gambar yang dipilih untuk memberi pencitraan aliran darah.

• Dua teknik utama pada TOF MRA yaitu TOF dua dimensi 2D dan tiga dimensi (3D) TOF.

Page 5: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

1. Dua dimensi TOF (2DTOF)

• Dua dimensi TOF sangat bermanfaat karena sensitifitasnya terhadap aliran yang lambat, efek saturasi terhadap aliran darah yang normal minimal, dan waktu akuisisi pendek (5 sampai 7 menit). Meskipun digunakan secara luas, teknik ini memiliki beberapa keterbatasan. – Penampakan aliran darah bervariasi ketika bidang imaging

tidak tegak lurus dengan arah potongan. Karena aliran sejajar bidang, pembuluh darah yang sejajar dengan bidang imaging mengalami saturasi.

– Sehingga, bagian pembuluh darah yang melintasi bidang imaging mengalami reduksi intesitas sinyal dan menampakan penyempitan artifak atau bahkan berhenti.

Page 6: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

2. Tiga Dimensi TOF (3DTOF)

• Teknik 3DTOF menggunakan magnetisasi jaringan tersaturasi dan menghasilkan sinyal minimal.

• Jaringan yang bergerak dengan kecepatan lambat (aliran vena) mengeluarkan sinyal minimal, darah yang bergerak dengan kecepatan tinggi mengeluarkan sinyal yang besar.

• Dibandingkan dengan 2DTOF– Teknik akuisisi 3D menyediakan SNR yang lebih baik dan

resolusi yang tinggi dan sensitive terhadap aliran yang lambat maupun cepat.

– Kelebihan lain adalah akuisisi dapat dibuat dari potongan tipis, dengan demikian menurunkan ukuran voxel dan menurunkan intravoxel dephasing darah yang mengalir.Teknik 3D TOF rutin digunakan untuk gambaran sirkulus wilisi karena kemampuan supresi jaringan yang baik.

Page 7: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

• Teknik ini membutuhkan banyak potongan tipis (d=1,5mm) gambaran otak untuk merekonstruksi gambaran system vaskuler otak.

• Gambar dikenal sebagai maximum intensity projections (MIPs) dan hanya memasukan gambar dengan pixel yang paling terang dari setiap sumber gambar yang berasal dari darah yang mengalir. – Hal ini memungkinkan untuk menghasilkan proyeksi

gambar dengan intensitas maksimal pada berbagai arah menggunakan data 3DTOF.kaufman brain imaging

Page 8: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

B. Teknik Phase contrast

• Teknik phase-contrast memanfaatkan fase variasi sinyal aliran darah yang diinduksi sinyal MRA.

• Teknik ini menggambarkan aliran darah dengan terang yang kontras terhadap jaringan sekitarnya yang gelap. phase-contrast angiography menggunakan variasi sinyal yang dihasilkan oleh darah yang mengalir. Pergantian fase yang diakibatkan oleh aliran dapat dimodulasi menggunakan bipolar flow-encoding gradients , dan gambar aliran dapat dibuat.

• Dengan cara ini, dibutuhkan dua set data mengenai kondisi yang sama. Proyeksi MRA diciptakan dengan substraksi dari satu data dari data lainnya, menghapus sinyal dari jaringan sekitar dan mempertahankan sinyal aliran darah.

Page 9: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

Indikasi

• penilaian arterio-venous malformation (AVM) dan anerisma intra cranial yang lebih besar dari 3 mm.

• untuk meyakinkan keberadaan stenosis atau kelainan vertebrobasiler pada orang – orang memiliki gejala sindroma vertebrobasiler. ( binocular vision loss, diplopia, disartria, disfagia, vertigo posisional)

• mengevaluasi tinnitus pulsatif pada pasien dengan gejala lesi vaskuler.

Page 10: Magnetic Resonance Angiography (MRA)

Kelebihan MRA

• MRA diproyeksikan dengan intensitas maksimal dan dapat ditampilkan pada banyak proyeksi angiografi.

• MRA dapat digunakan untuk memeriksa arah, laju dan kuantitas aliran darah.

• Dibandingkan dengan angiografi dengan kateter, MRA tidak invasive , tanpa resiko defisit neurologis, gangguan sirkulasi akibat cedera pembuluh darah atau pun efek samping dari bahan kontras beriodin.

• Dibandingkan dengan USG, keakuratannya lebih tinggi, tidak tergantung dari operator, dan lebih bebas dari gangguan bentuk tubuh.