Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

12
BAB II RELAYASA GENETIKA (BAYI TABUNG) DAN SISTEM IMUN RELAYASA GENETIKA (BAYI TABUNG) A. Sejarah Bayi Tabung Perkembangan Bioteknologi di dunia merupakan suatu perkembangan teknologi yang dapat menghasilkan sesuatu baru yang dapat berguna untuk kehidupan manusia. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika. Rekayasa genetikaadalah istilah dalam ilmu biologi yang artinya secara umum adalah usaha manusia dalam ilmu biologi dengan cara memanipulasi (rekayasa) sel atau gen yang terdapat pada suatu organisme tertentudengan tujuan menghasilkan organisme jenis baru yang identik secaragenetika. Tonggak sejarah bayi tabung diukir Profesor Robert Edwards di Inggris pada 25 Juli 1978. Beliau seorang dokter yang pada hari itu berhasil melahirkan Louise Brown, bayi tabung pertama di dunia hasil eksperimen Edwards dan rekannya, Patrick Steptoe. Atas prestasi tersebut, Senin 4 Oktober, di Stockholm, Swedia, Edwards dinyatakan sebagai peraih Nobel pada kategori kesehatan. “Prestasi Edwards telah membuka mata dunia bahwa ketidaksuburan atau kemandulan bisa diatasi. Sekitar 4 juta bayi telah dilahirkan dengan program bayi tabung itu. Hari ini, visi seorang Robert Edwards menjadi nyata dan membawa kebahagiaan kepada seluruh pasangan tidak subur di dunia." Begitulah bunyi pernyataan resmi komite penyeleksi hadiah Nobel. Edwards sekarang berumur 85 tahun. Dia adalah profesor emeritus di University of Cambridge. Sejak dekade 1950-an, dia sudah meneliti berbagai hal soal reproduksi manusia. Buah penelitian tersebut melahirkan in-vitro fertilization, nama resmi teknik bayi tabung. Lewat teknik itu, sel telur diambil, lalu dibuahi di luar tubuh perempuan. Setelah pembuahan, sel tersebut ditanamkan kembali ke rahim.Dibantu Patrick

Transcript of Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

Page 1: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

BAB II

RELAYASA GENETIKA (BAYI TABUNG) DAN SISTEM IMUN

RELAYASA GENETIKA (BAYI TABUNG)

A. Sejarah Bayi Tabung

Perkembangan Bioteknologi di dunia merupakan suatu perkembangan

teknologi yang dapat menghasilkan sesuatu baru yang dapat berguna untuk

kehidupan manusia. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat

terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya

berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika. Rekayasa

genetikaadalah istilah dalam ilmu biologi yang artinya secara umum adalah

usaha manusia dalam ilmu biologi dengan cara memanipulasi (rekayasa) sel

atau gen yang terdapat pada suatu organisme tertentudengan tujuan

menghasilkan organisme jenis baru yang identik secaragenetika.

Tonggak sejarah bayi tabung diukir Profesor Robert Edwards di Inggris pada

25 Juli 1978. Beliau seorang dokter yang pada hari itu berhasil melahirkan

Louise Brown, bayi tabung pertama di dunia hasil eksperimen Edwards dan

rekannya, Patrick Steptoe. Atas prestasi tersebut, Senin 4 Oktober, di

Stockholm, Swedia, Edwards dinyatakan sebagai peraih Nobel pada kategori

kesehatan. “Prestasi Edwards telah membuka mata dunia bahwa

ketidaksuburan atau kemandulan bisa diatasi. Sekitar 4 juta bayi telah

dilahirkan dengan program bayi tabung itu. Hari ini, visi seorang Robert

Edwards menjadi nyata dan membawa kebahagiaan kepada seluruh pasangan

tidak subur di dunia." Begitulah bunyi pernyataan resmi komite penyeleksi

hadiah Nobel. Edwards sekarang berumur 85 tahun. Dia adalah profesor

emeritus di University of Cambridge. Sejak dekade 1950-an, dia sudah

meneliti berbagai hal soal reproduksi manusia. Buah penelitian tersebut

melahirkan in-vitro fertilization, nama resmi teknik bayi tabung. Lewat teknik

itu, sel telur diambil, lalu dibuahi di luar tubuh perempuan. Setelah

pembuahan, sel tersebut ditanamkan kembali ke rahim.Dibantu Patrick

Page 2: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

Steptoe, kolega Edwards yang meninggal pada 1988, lahirlah Louise Brown

melalui operasi caesar di Oldham General Hospital, Oldham. Bayi seberat 2,6

kilogram itu adalah sejarah. Dia menjadi "anak sulung program bayi tabung".

Teknik tersebut lantas mendunia. Empat tahun kemudian, pada 1982, lahirlah

Natalie Brown, adik Louise. Ketika itu, Natalie sudah jadi bayi tabung ke-40

di seluruh dunia. Pada 1999, Natalie menjadi "alumnus" program bayi tabung

pertama yang melahirkan anak secara normal. Edwards yang sudah sepuh itu

bakal menerima hadiah 10 juta kronor atau sekitar Rp 13,5 miliar. Karena

usia, dia tak bisa melayani wawancara wartawan atau menghadiri pemberian

penghargaan. "Saya dan ibu bahagia sekali. Prof Edwards layak

mendapatkan hadiah itu," kata Louise Brown yang kini bekerja sebagai

pegawai kantor pos di Bristol, Inggris.

a. Bayi Tabung di Indonesia

Program bayi tabung di Indonesia sebenarnya telah ada sejak tahun 1988,

tetapi karena kurangnya informasi terhadap masyarakat, berakibat

timbulnya anggapan bahwa di Indonesia belum mampu untuk menjalani

program bayi tabung tersebut

Bayi tabung pada satu pihak merupakan hikmah. Ia dapat membantu

pasangan suami istri yang subur tetapi karena suatu gangguan pada organ

reproduksi, mereka tidak dapat mempunyai anak. Dalam kasus ini, sel

telur istri dan sperma suami dipertemukan di luar tubuh dan zigot yang

terjadi ditanam dalam kandungan istri. Dalam hal ini kiranya tidak ada

pendapat pro dan kontra terhadap bayi yang lahir karena merupakan

keturunan genetik suami dan istri.

Akan tetapi seiring perkembangannya, mulai timbul persoalan dimana

semula program ini dapat diterima oleh semua pihak karena tujuannya

yang “mulia” menjadi pertentangan. Banyak pihak yang kontra dan pihak

yang pro. Pihak yang pro dengan program ini sebagian besar berasal dari

dunia kedokteran dan mereka yang kontra berasal dari kalangan alim

ulama. Berikut akan dibahas mengenai aspekhukum perdata yang

Page 3: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

menekankan pada status hukum dari si anak dan segala akibat yang

mengikutinya.

Inseminasi buatan tidak menjadi permasalahan hukum dan etis moral bila

sperma/sel telur datang dari pasangan keluarga yang sah dalam hubungan

pernikahan. Hal ini pun dapat menjadi masalah bila yang menjadi bahan

pembuahan tersebut diambil dari orang yang telah meninggal dunia.

Permasalahan yang timbul antara lain pertama, status keperdataan dari

bayi yang dilahirkan melalui proses inseminasi buatan. Kedua, hubungan

perdata bayi tersebut dengan orang tua biologisnya serta mengenai hak

mewaris. Ketiga, hubungan perdata bayi tersebut dengan surogate mother-

nya (dalam kasus terjadi penyewaan rahim) dan orang tua biologisnya

serta mengenai hak mewarisnya.

b. Proses Bayi Tabung

Langkah-langkah dalam melakukan fertilisasi-in-virto transfer embrio harus

mengikuti tujuh tingkatan dasar yang dilakukan oleh petugas medis, yaitu :

1) Istri diberi obat pemicu ovulasi yang berfungsi untuk merangsang

indung telur mengeluarkan sel telur yang diberikan setiap hari sejak

permulaan haid dan baru dihentikan setelah sel-sel telurnya matang.

2) Pematangan sel-sel telur sipantau setiap hari melalui pemeriksaan

darah Istri dan pemeriksaan ultrasonografi.

3) Pengambilan sel telur dilakukan dengan penusukan jarum (pungsi)

melalui vagina dengan tuntunan ultrasonografi.

4) Setelah dikeluarkan beberapa sel telur, kemudian sel telur tersebut

dibuahi dengan sel sperma suaminya yang telah diproses sebelumnya

dan dipilih yang terbaik.

5) Sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan di dalam tabung petri

kemudian dibiakkan di dalam lemari pengeram. Pemantauan dilakukan

18-20 jam kemudian dan keesokan harinya diharapkan sudah terjadi

pembuahan sel

Page 4: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

6) Embrio yang berada dalam tingkat pembelahan sel ini. Kemudian

diimplantasikan ke dalam rahim istri. Pada periode ini tinggal menunggu

terjadinya kehamilan.

7) Jika dalam waktu 14 hari setelah embrio diimplantasikan tidak terjadi

menstruasi, dilakukan pemeriksaan air kemih untuk kehamilan, dan

seminggu kemudian dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi.

Tinjauan dari Segi Hukum Perdata Terhadap Bayi Tabung

Jika benihnya berasal dari Suami Istri, dilakukan proses fertilisasi-in-vitro

transfer embrio dan diimplantasikan ke dalam rahim Istri maka anak

tersebut baik secara biologis ataupun yuridis mempunyai satus sebagai

anak sah (keturunan genetik) dari pasangan tersebut. Sehingga memiliki

hubungan mewaris dan hubungan keperdataan lainnya.

Jika ketika embrio diimplantasikan ke dalam rahim ibunya di saat ibunya

telah bercerai dari suaminya maka jika anak itu lahir sebelum 300 hari

perceraian mempunyai status sebagai anak sah dari pasangan tersebut.

Namun jika dilahirkan setelah masa 300 hari, maka anak itu bukan anak

sah bekas suami ibunya dan tidak memiliki hubungan keperdataan apapun

dengan bekas suami ibunya

Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami,

maka secara yuridis status anak itu adalah anak sah dari pasangan

penghamil, bukan pasangan yang mempunyai benih. [5]Dalam hal ini

Suami dari Istri penghamil dapat menyangkal anak tersebut sebagai anak

sahnya melalui tes golongan darah atau dengan jalan tes DNA. (Biasanya

dilakukan perjanjian antara kedua pasangan tersebut dan perjanjian

semacam itu dinilai sah secara perdata barat

Jika Suami mandul dan Istrinya subur, maka dapat dilakukan fertilisasi-in-

vitro transfer embrio dengan persetujuan pasangan tersebut. Sel telur Istri

akan dibuahi dengan Sperma dari donor di dalam tabung petri dan setelah

terjadi pembuahan diimplantasikan ke dalam rahim Istri. Anak yang

dilahirkan memiliki status anak sah dan memiliki hubungan mewaris dan

hubungan keperdataan lainnya sepanjang si Suami tidak menyangkalnya

dengan melakukan tes golongan darah atau tes DNA.[7]Jika embrio

Page 5: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami maka anak

yang dilahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut.[8]

Jika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang tidak terikat pada

perkawinan, tapi embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang wanita yang

terikat dalam perkawinan maka anak yang lahir mempunyai status anak sah dari

pasangan Suami Istri tersebut karena dilahirkan oleh seorang perempuan yang

terikat dalam perkawinan yang sah.

Jika diimplantasikan ke dalam rahim seorang gadis maka anak tersebut

memiliki status sebagai anak luar kawin karena gadis tersebut tidak terikat

perkawinan secara sah dan pada hakekatnya anak tersebut bukan pula

anaknya secara biologis kecuali sel telur berasal darinya. Jika sel telur

berasal darinya maka anak tersebut sah secara yuridis dan biologis sebagai

anaknya.

Dari tinjauan yuridis menurut hukum perdata barat di Indonesia terhadap

kemungkinan yang terjadi dalam program fertilisasi-in-vitro transfer

embrio ditemukan beberapa kaidah hukum yang sudah tidak relevan dan

tidak dapat mengcover kebutuhan yang ada serta sudah tidak sesuai lagi

dengan perkembangan yang ada khususnya mengenai status sahnya anak

yang lahir dan pemusnahan kelebihan embrio yang diimplantasikan ke

dalam rahim ibunya. Secara khusus, permasalahan mengenai inseminasi

buatan dengan bahan inseminasi berasal dari orang yang sudah meninggal

dunia, hingga saat ini belum ada penyelesaiannya di Indonesia. Perlu

segera dibentuk peraturan perundang-undangan yang secara khusus

mengatur penerapan teknologi fertilisasi-in-vitro transfer embrio ini pada

manusia mengenai hal-hal apakah yang dapat dibenarkan dan hal-hal

apakah yang dilarang.

Page 6: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

c. Studi Kasus

Kasus Bayi Tabung di Amerika Serikat

Mary Beth Whitehead sebagai ibu pengganti (surrogate mother) yang

berprofesi sebagai pekerja kehamilan dari pasangan William dan Elizabeth

Stern pada akhir tugasnya memutuskan untuk mempertahankan anak yang

dilahirkannya itu. Timbul sengketa diantara mereka yang kemudian oleh

Pengadilan New Jersey, ditetapkan bahwa anak itu diserahkan dalam

perlindungan ayah biologisnya, sementara Mrs. Mary Beth Whitehead (ibu

pengganti) diberi hak untuk mengunjungi anak tersebut.

Kasus di Negara Lain

Negara yang memberlakukan hukum islam sebagai hukum negaranya,

tidak diperbolehkan dilakukannya inseminasi buatan dengan donor dan

dan sewa rahim. Negara Swiss melarang pula dilakukannya inseminasi

buatan dengan donor. Sedangkan Lybia dalam perubahan hukum

pidananya tanggal 7 Desember 1972 melarang semua bentuk inseminasi

buatan. Larangan terhadap inseminasi buatan dengan sperma suami

didasarkan pada premis bahwa hal itu sama dengan usaha untuk mengubah

rancangan ciptaan Tuhan.

Kasus di Negara Indonesia

Program bayi tabung sebagai solusi terakhir dalam usaha memperoleh

keturunan yang tidak bisa diatasi dengan cara biasa, kini mengalami

kemajuan sangat pesat dengan angka keberhasilan yang tinggi.

Di Indonesia program bayi tabung belum terlalu semarak. Hal ini

selain masalah teknis seperti kelengkapan dan fasilitas juga terkait masalah

biaya sekitar 50 juta rupiah, membuat program bayi tabung di Indonesia

kurang begitu populer. Oleh karena itu dicari teknik bayi tabung dengan

biaya lebih murah. Teknik bayi tabung berbiaya murah itu antara lain

adalah siklus natural, stimulasi minimal dan pemanfaatan embrio beku.

Cara ini merupakan cara yang sederhana, aman, dan berbiaya murah,

Page 7: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

Tingkat keberhasilan program bayi tabung di Indonesia ini tidak terlalu

rendah, yaitu mencapai 35 persen.Namun dengan program berbiaya murah

tersebut tingkat keberhasilannya lebih rendah lagi.Tingkat keberhasilan di

Indonesia mencapai 35 persen, dengan angka kelahiran hidup mencapai 25

persen.

Bapak bayi tabung Indonesia bernama Sudraji

Sumapraja.Eksistensi bayi tabung di Indonesia tak terlepas dari

kegigihannya untuk mengaplikasi teknologi reproduksi berbantu atau ART

(assisted reproductive technology), suatu teknologi yang membantu

pasangan suami-istri yang sulit mendapatkan keturunan.Saat ini dengan

terobosan tersebut, di Indonesia diperkirakan telah hadir 1.000 manusia

berkat teknologi bayi tabung. Perjalanan keberhasilan teknologi bayi

tabung tersebut dicatat dalam biografi Sudraji yang ditulis oleh Ari Satriyo

Wibowo.

Page 8: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

SISTEM IMUN

imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang

melindungi tubuh terhadap pengaruhbiologis luar dengan mengidentifikasi dan

membunuh patogenserta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam

pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh

dari infeksi,bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat

asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat

dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit

karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar dapat menginfeksi

organisme.

Untuk selamat dari tantangan ini, beberapa mekanisme telah berevolusi yang

menetralisir patogen. Bahkan organismeuniselular seperti bakteri dimusnahkan

oleh sistem enzim yang melindungi terhadap infeksi virus. Mekanisme imun

lainnya yang berevolusi pada eukariota kuno dan tetap pada keturunan modern,

seperti tanaman, ikan, reptil dan serangga. Mekanisme tersebut termasuk peptida

antimikrobial yang disebut defensin, fagositosis, dan sistem komplemen.

Mekanisme yang lebih berpengalaman berkembang secara relatif baru-baru ini,

dengan adanya evolusi vertebrata. Imunitas vertebrata seperti manusia berisi

banyak jenisprotein, sel, organ tubuh dan jaringan yang berinteraksi pada jaringan

yang rumit dan dinamin. Sebagai bagian dari respon imun yang lebih kompleks

ini, sistem vertebrata mengadaptasi untuk mengakui patogen khusus secara lebih

efektif. Proses adaptasi membuat memori imunologis dan membuat perlindungan

yang lebih efektif selama pertemuan pada masa depan dengan patogen tersebut.

Proses imunitas yang diterima adalah basis dari vaksinasi.

Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya untuk melindungi tubuh juga

berkurang, membuat patogen, termasuk virus yang menyebabkan penyakit.

Penyakit defisiensi imun muncul ketika sistem imun kurang aktif daripada

biasanya, menyebabkan munculnya infeksi. Defisiensi imun merupakan penyebab

dari penyakit genetik, seperti severe combined immunodeficiency, atau diproduksi

oleh farmaseutikal atau infeksi, seperti sindrom defisiensi imun dapatan (AIDS)

Page 9: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

yang disebabkan oleh retrovirus HIV. Penyakit autoimunmenyebabkan sistem

imun yang hiperaktif menyerang jaringan normal seperti jaringan tersebut

merupakan benda asing. Penyakit autoimun yang umum termasuk rheumatoid

arthritis,diabetes melitus tipe 1 dan lupus erythematosus.

saat ada antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh) terdeteksi, maka

beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari tahu siapa mereka dan memberikan

respons. Sel-sel ini memicu limfosit B untuk memproduksi antibodi, suatu protein

khusus yang mengarahkan kepada suatu antigen spesifik.

Contohnya bila seseorang pernah terkena cacar maka biasanya individu tersebut

tidak terkena penyakit yang sama lagi atau seandainya terjangkit tidak akan

memberikan komplikasi yang fatal serta cepat pulih. Hal ini juga merupakan

mekanisme bagaimana imunisasi mencegah penyakit tertentu. Sebuah imunisasi

mengenalkan tubuh terhadap antigen dengan cara yang tidak membuat sakit, tapi

cukup untuk membuat tubuh memproduksi antibodi yang akan melindungi

seseorang dari serangan penyakit tersebut di masa depan.

Antibodi sendiri bisa menetralisir toksin yang diproduksi dari berbagai macam

organisme, dan juga antibodi bisa mengaktivasi kelompok protein yang disebut

komplemen yang merupakan bagian dari sistem imun dan membantu

menghancurkan bakteri, virus, ataupun sel yang terinfeksi.

Pada situasi abnormal, sistem imun bisa salah mengira bagian tubuh kita sendiri

sebagai benda asing dan menyerang diri kita sendiri, hal ini disebut sebagai

penyakit autoimun. Biasanya antibodi yang menyerang diri sendiri ini bisa

terbentuk tanpa aturan karena adanya rangsangan virus sebelumnya, sehingga

antibodi ikut beredar ke seluruh tubuh dan dapat memberikan kerusakan organ

yang cukup mengkhawatirkan. Sebagai contohnya adalah penyakit Sistemic Lupus

Eryhtematosus atau disebut Lupus, dan juga Scleroderma. Selain itu, reaksi

otoimun ini bisa menyebabkan ancaman abortus pada kehamilan.

Page 10: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam melaksanakan vaksinasi

bagi warga negaranya upaya terbebas dari penyakit?

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Vaksinasi Warga Negaranya

Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam merencanakan, mengatur,

menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan

yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Di Indonesia sendiri

pemerintah Indonesia menggerakan program IMUNISASI sejak dini atau balita

sehingga warga negaranya terbebas dari penyakit. di Indonesia terdapat banyak

institusi yang mengawasi program imunisasi, antara lain Badan POM

(pengawasan obat dan makanan), Litbangkes, Subdit Surveilans dan Epidemiologi

Kemkes, Indonesia Technical Advisory Group for Immunization (ITAGI),

Komnas / Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Satgas Imunisasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia, badan penelitian di Fakultas Kedokteran, Fakultas

Kesehatan Masyarakat di beberapa universitas di Indonesia dll.

Institusi semacam ini yang mengawasi program imunisasi di negara masing-

masing. Semua institusi dan badan tersebut menyatakan bahwa imunisasi aman,

dan bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit berbahaya. Vaksin yang

digunakan oleh program imunisasi di Indonesia adalah buatan PT Biofarma

Bandung, pabrik vaksin yang telah berpengalaman selama 120 tahun. Proses

penelitian dan pembuatannya mendapat pengawasan ketat dari ahli-ahli vaksin

WHO. Vaksin-vaksin tersebut juga dieksport ke 120 negara lain, termasuk 36

negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam.

Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan

untuk mencapai tingkat population imunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi

sehingga dapat memutuskan rantai penularan penyakit. Dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan tehnologi, upaya imunisasi dapat semakin efektif dan efisien

dengan harapan dapat memberikan sumbangan yang nyata bagi kesejahteraan

anak, ibu serta masyarakat lainnya.

Page 11: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan bacaan di atas dapat disimpulkan beberapa hal yakni pertama,

bayi tabung pertama kali ditemukan oleh Robert Edwards yang kemudian

mendapat hadiah Nobel 2010 bidang kedokteran sebagai pelopor bayi tabung

di dunia. Edwards merupakan seorang dokter berkebangsaan Inggris. Beliau

menemukan teknik fertilisasi in vintro pada tanggal 25 Juli 1978 dengan

menghasilkan bayi tabung pertama bernama Louis Brown.

Bayi tabung di Indonesia juga mengadopsi proses yang sama tetapi belum

begitu popular di kalangan masyarakat Indonesia dikarenakan harga yang

relative mahal serta adanya atyran hokum serta fatwa MUI yang membatasi

dalam beberapa hal. Misalnya, dilihat dari fatwa MUI pertama yang

mengesahkan bayi tabung jika diambil sperma dan sel telur dari pasangan

yang sah dalam pernikahan dan tidak sah jika diambil dari sperma atau sel

telur yang bukan dari perkawinan yang sah atau sperma diambil dari bank

sperma.

DAFTAR RUJUKAN

http://www.koranonline.com(diakses 18 Oktober 2010)

http://www.klinikyasmin.co.id (diakses 18 Oktober 2010)

http://www.halalguide.info/content/view/104/55/ (diakses 19 Oktober 2010)

http://www.id.wikipedia.org/perubahan.terbaru/atom (diakses 19 Oktober 2010)

http://www.bayitabung.blogspot.com (diakses 22 Oktober 2010)

http://www.anugrah.hendra.or.id/php/feed (diakses 22 Oktober 2010)

http://wwwtimurcahaya.multiply.com/feed (diakses 22 Oktober)

Page 12: Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun

http://rss.detik.com(diakses 22 Oktober 2010)