Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

download Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

of 18

Transcript of Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    1/18

    BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

    TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

    Oleh Kelompok 2 Kelas B

    Ni Kadek Ayu Trisnayani ( 1011011073 )

    I Made Sumadiyasa ( 1011011103 )

    I Wayan Andika Sari Putra ( 1011011105 )

    Ni Putu Wiadnyani ( 1011011156 )

    JURUSAN BIMBINGAN KONSELING

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    2011

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    2/18

    ii

    KATA PENGANTAR

    Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

    karena berkat rahmat beliaulah kami dapat menyelesaikan makalah ini.Berdasarkan mata kuliah yang telah diberikan, kami memberi judul makalah ini

    Belajar dan Pembelajaran dengan membahas secara khusus Teori Belajar

    Kognitivisme.

    Individu yang terlahir ke dunia ini pada awalnya dapat dikatakan sebagai

    sebuah kertas kosong, agar ia dapat menjalani hidup ini dengan baik dan sesuai

    dengan kebutuhan lingkungannya, maka individu tersebut perlu melakukan

    sesuatu yang disebut dengan belajar. Individu akan semakin mudah dibentuk pada

    lingkungan pertama mereka yaitu lingkungan keluarga dan mereka akan

    mengikuti kebiasaan atau kebudayaan yang terdapat pada lingkungan keluarga

    tersebut. Kemudian melangkah pada lingkungan selanjutnya yaitu pada

    lingkungan sekolah, dimana yang cukup berperan pada lingkungan ini adalah para

    pendidik atau guru. Atas dasar inilah seorang pendidik atau calon pendidik perlu

    mengetahui teori-teori dalam belajar peserta didik, mampu membuat perencanaan

    pembelajaran, mampu membuat langkah perencanaan pendidikan, melaksanakanpendidikan, menilai proses dan hasil belajar dengan langkah penilaian pendidikan

    atau pembelajaran.

    Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari

    pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses

    penyusunan dan pembuatan makalah ini. Rasa terimakasih kami sampaikan

    kepada ibu dosen pembimbing Luh Putu Sri Lestari, S.Pd yang telah bersedia

    menuntun dan membantu kami dalam pembuatan makalah ini serta narasumber

    dan pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu demi terselesaikannya

    makalah ini sesuai dengan apa yang telah diharapkan sebelumnya.

    Kami sebagai manusia yang banyak memiliki kekurangan menyadari

    bahwa apa yang kami sampaikan dalam makalah ini masih jauh dari

    kesempurnaan baik dalam proses penyampaiannya maupun isi atau hal-hal yang

    terkandung di dalamnya. Maka dari itu kami selaku penulis dan penyusun

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    3/18

    iii

    makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang kami

    banggakan yang bersifat membangun sehingga dapat membantu kami untuk dapat

    lebih menyempurnakan lagi makalah yang kami buat ini. Kami sangat berharap

    apa yang kami sajikan dan apa yang kami sajikan dalam makalah ini dapat

    memberikan manfaat-manfaat yang sedianya dapat berguna pagi pembaca pada

    umumnya dan para penyelenggara pendidikan pada khususnya sehingga apa yang

    menjadi tujuan pendidikan di Indonesia serta tujuan Bangsa Indonesia dapat

    tercapai sebagaimana yang diharapkan.

    Singaraja, 17 Maret 2011

    Kelompok 2,

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    4/18

    iv

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR.............................................................................. ii

    DAFTAR ISI............................................................................................ iv

    BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

    Latar Belakang Masalah................................................................ 1

    Tujuan............................................................................................ 2

    Rumusan Masalah.......................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3

    Teori Belajar Kognitif................................................................... 3

    Teori Perkembangan Kognitif....................................................... 4

    Teori Kognitif Sosial...................................................................... 9

    Teori Pemrosesan Informasi........................................................... 10

    BAB III PENUTUP................................................................................... 13

    Kesimpulan..................................................................................... 13

    DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    5/18

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Masalah.Individu yang terlahir ke dunia ini pada awalnya dapat dikatakan sebagai

    sebuah kertas kosong, agar ia dapat menjalani hidup ini dengan baik dan sesuai

    dengan kebutuhan lingkungannya, maka individu tersebut perlu melakukan

    sesuatu yang disebut dengan belajar. Individu akan semakin mudah dibentuk pada

    lingkungan pertama mereka yaitu lingkungan keluarga dan mereka akan

    mengikuti kebiasaan atau kebudayaan yang terdapat pada lingkungan keluarga

    tersebut. Kemudian melangkah pada lingkungan selanjutnya yaitu pada

    lingkungan sekolah, dimana yang cukup berperan pada lingkungan ini adalah para

    pendidik atau guru. Atas dasar inilah seorang pendidik atau calon pendidik perlu

    mengetahui teori-teori dalam belajar peserta didik, mampu membuat perencanaan

    pembelajaran, mampu membuat langkah perencanaan pendidikan, melaksanakan

    pendidikan, menilai proses dan hasil belajar dengan langkah penilaian pendidikan

    atau pembelajaran. Namun sebelum melangkah lebih lanjut, seorang pendidik atau

    calon pendidik perlu mengetahui teori-teori belajar peserta didik yang salahsatunya adalah teori belajar kognitivisme. Teori ini perlu dipahami karena di

    dalamnya termuat perkembangan kognitif individu, dengan pemahaman terhadap

    perkembangan tersebut diharapkan dapat membantu pendidik dalam memberikan

    pelayanan pendidikan yang tepat atau sesuai dengan tingkat perkembangan

    peserta didik. Kemudian konsep tentang perkembangan peserta didik dalam hal

    ini kognitifnya yang diperoleh melalui hubungan sosial juga tentunya perlu untuk

    dipahami karena di dalamnya menyangkut tentang bagaimana individu tersebut belajar melalui hubungan sosial baik dengan orang tuanya, saudara, teman

    maupun pihak lain yang terdapat di dalam Life Space-nya. Kemudian konsep yan

    gjuga tidak kalah penting untuk dipahami atau diketahui adalah bagaimana suatu

    informasi yang diperoleh oleh individu tersebut dikembangkan atau diolah sampai

    pada akhirnya menghasilkan suatu Output. Selain itu, beberapa teori atau konsep

    yang terdapat dalam teori belajar kognitif juga tidak kalah pentingnya untuk

    diketahui dan dipahami oleh pendidik maupun calon pendidik.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    6/18

    2

    2. Tujuan.Berdasarkan pada uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah

    tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :

    - Memberikan pengetahuan kepada calon pendidik tentang teori belajarkognitif.

    - Diharapkan dapat membantu pendidik dalam memberikan pelayananpendidikan setelah memperoleh informasi yang disampaikan.

    - Dapat membantu pengembangan profesi prajabatan.- Memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Jurusan

    Bimbingan Konseling FIP UNDIKSHA.

    3. Rumusan Masalah.Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan tujuan maka yang

    menjadi rumusan masalah di sini adalah : konsep atau hal-hal apa saja yang

    terdapat di dalam teori belajar kognitivisme tersebut ?

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    7/18

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    TEORI BELAJAR KOGNITIF

    Teori Kognitivisme mengacu pada wacana psikologi kognitif, dan

    berupaya menganalisis secara ilmiah prosesmental dan struktur ingatatn atau

    cognition dalam aktififtas belajar. Cognition diartikan sebagai aktifitas

    mengetahui, memeperoleh, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan

    (Lefrancois, 1985). Teori belajar ini lebih menekankan pada belajar adalah suatu

    proses yang terjadi di dalam alam pikiran mereka, seperti halnya yang

    diungkapkan oleh Winkel ( 1996 : 53 ) bahwa belajar adalah suatu aktivitas

    mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

    yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan,

    pemahaman nilai dan sikap perubahan tersebut bersifat secara relatif dan berbekas.

    Tekanan utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif, yaitu pembendaharaan

    pengutahuan pribadi individu yang mencangkup ingatan jangka panjang (Long-tern memory). Psikologi kognitif memandang manusia sebagai makhluk yang

    selalu aktif mencari dan menyeleksi informasi untuk diproses. Perhatian utama

    psikologi kognitif adalah ada upaya memahami proses individu mencari,

    menyeleksi, mengorganisasikan, dan menyimpan informasi. Belajar kognitif

    berlangsung berdasarkan skema atau struktur mental individu yang

    mengorganisasikan hasil penganatannya.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    8/18

    4

    1. Teori Perkembangan Kognitif.Teori ini dikemukakan oleh Jean Piaget, yang memandang individu

    sebagai struktur kognitif, peta mental, skema atau jaringan konsep guna

    menahami dan menanggapi pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan,

    pandangan Piaget digambarkan lewat bagan prilaku inteligen sebagai berikut.

    Individu bereaksi pada lingkungan melalui upaya mengasimilasikan

    berbagai informasi ke dalam struktur kognitifnya. Dalam proses asimilasi tersebut,

    prilaku individu diperintah struktur kognitifnya. Waktu mengakomodasi

    lingkungan, struktur kognitif diubah lingkungan. Asimilasi ditempuh ketika

    individu menyatukan informasi baru ke dalam pembendaharan informasi yang

    sudah dimiliki atau diketahuinya kemudian mengantikannya dengan informasi

    terbaru. Individu menggorganisasikan makna informasi itu ke dalam ingatan

    jangka panjang ( Long-tern memory). Ingatan jangka panjang yang

    terorganisasikan inilah yang diartikan sebagi struktur kognitif. Struktur Kognitif

    berisi sejumlakcodingyang mengan dung segi-segi intelek yang mengatur atau

    memerintah prilaku individu; perubahan perilaku mendasari penempatan thapan-

    tahapan penkembangan kognitif. Tiap tahapan perkembangan menggambarkan isi

    struktur kognitif yang khas sesuai perbedaan antara tahapan.

    Prilaku

    Struktur kognitif

    Fungsi asimilasi-akomodasi

    Tuntutan lingkungan

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    9/18

    5

    Pada bagian berikut dirangkum garis besar tahapan perkembangan kognitif versi

    Piaget :

    - Sensorimotor Intelegence : Dalam dua tahun pertama kehidupan bayi ini, diadapat sedikit memahami lingkungannya dengan jalan melihat, meraba atau

    memegang, mengecap, mencium dan menggerakan. Dengan kata lain mereka

    mengandalkan kemampuan sensorik serta motoriknya. Beberapa kemampuan

    kognitif yang penting muncul pada saat ini. Anak tersebut mengetahui bahwa

    perilaku yang tertentu menimbulkan akibat tertentu pula bagi dirinya.

    Misalnya dengan menendang-nendang dia tahu bahwa selimutnya akan

    bergeser darinya.

    - Preoperation Thought: Dalam tahap ini sangat menonjol sekalikecenderungan anak-anak itu untuk selalu mengandalkan dirinya pada

    persepsinya mengenai realitas. Dengan adanya perkembangan bahasa dan

    ingatan anakpun mampu mengingat banyak hal tentang lingkungannya.

    1) Sensorimotor intelegence (lahir s.d usia 2 tahun): perilaku terikat pada

    panca indra dan gerak motorik. Bayi belum mampu berpikirkonseptual namun perkembangan kognitif telah dapat diamati.

    2) Preopreratiaon thought(2-7 tahun): tampak kemampuan berbahasa,

    berkembang pesat penguasaan konsep. Bayi belum mampu berfikir

    konseptual namun perkembangan kognitif telah dapat diamati.

    3) Concrete Operation (7-11 tahun): berkembang daya mampu anak berfikir logis untuk memecahkan masalah konkrit. Konsep dasar

    benda, jumlah waktu, ruang, kausalitas.

    4) Folmal Operation (11-15 tahun):kecakapan kognitif mencapai puncak

    perkembangan. Anak mampu memprediksi, berfikir tentang situasi

    hipotesis, tentang hakekat berfikir serta mangepresikan struktur bahasa

    dan berdialog. Sarkasme, bahasa gaul, mendebat, berdalih adalah sisi

    remaja cerminan kecakapan berpikir abstrak dalam/melalui bahasa.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    10/18

    6

    Intelek anak dibatasi oleh egosentrisnya yaitu ia tidak menyadari orang lain

    mempunyai pandangan yang berbeda dengannya.

    - Concrete Operation : Dalam tahap ini anak-anak sudah mengembangkanpikiran logis. Dalam upaya mengerti tentang alam sekelilingnya mereka tidak

    terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datang dari pancaindra.

    Anak-anak yang sudah mampu berpikir secara operasi konkrit sudah

    menguasai sebuah pelajaran yang penting yaitu bahwa ciri yang ditangkap

    oleh pancaindra seperti besar dan bentuk sesuatu, dapat saja berbeda tanpa

    harus mempengaruhi misalnya kuantitas. Anak-anak sering kali dapat

    mengikuti logika atau penalaran, tetapi jarang mengetahui bila membuat

    kesalahan.

    - Formal Operations : Selama tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrakyaitu berpikir mengenai gagasan. Anak dengan operasi formal ini sudah dapat

    memikirkan beberapa alternatif pemecahan masalah. Mereka dapat

    mengembangkan hukum-hukum yang berlaku umum dan pertimbangan ilmiah.

    Pemikirannya tidak jauh karena selalu terikat kepada hal-hal yang besifat

    konkrit, mereka dapat membuat hipotesis dan membuat kaidah mengenai hal-

    hal yang bersifat abstrak.

    1) Sensorimotor inteligance (lahir s.d usis 2 tahun): prilaku terikat pada panca indra dan gerak motorik.

    Bayi belum mampu berpikr konseptual namun perkembangan kognitif telah dapat diamati.

    2) Preoperation thought(2-7 tahun): tampak kemampuan berbahasa, berkembang pesat penguasaan

    konsep. Bayi belum mampu berpikir konseptual namun perkenbangan kognitif telah dapat diamati.

    3) Concrete Operation (7-11 tahun): berkembang daya mampu anak berpikir logis untuk memecahkan

    masalah kongkrit. Konsep dasar benda, jumlah waktu, ruang, kausalitas.

    4) formal Operation (11-15 tahun ): kecakapan kognitif mencapai puncak perkembangan. Anak mampu

    memprediksi, berpikr tentang situasi hipotesis, tentang hakekat berpikir serta mengapresiasi struktur

    bahasa dan berdialog. Sarkasme, merupakan cerminan kecakapan berpikir abstrak dalam atau melalui

    bahasa.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    11/18

    7

    Selanjutnya terdapat beberapa pendapat pada ahli tetang teori belajar kognitif

    yang sebagian besar adalah pendapat yang merupakan pengembangan dari

    penemuan para ahli sebelumnya.

    A. Teori kognitif Gestalt.Teori kognitif mulai berkembang dengan lahirnya teori belajar

    gestalt. Peletak dasar teori Gestalt adalah Merx Wertheimer (1880-1943)

    yang meneliti tentang pengamatan dan problem solving. Sumbangannya

    diikuti oleh Kurt Koffka (1886-1941) yang menguraikan secara terperinci

    tentang hokum-hukum pengamatan, kemudian Wolfgang Kohler (1887-

    1959) yang meneliti tentang insight pada simpase. Kaum Gestaltis

    berpendapat bahwa pengalaman itu berstuktur yang terbentuk dalam suatu

    keseluruhan. Menurut pandangan Gestaltis, semua kegiatan belajar

    menggunakan pemahaman terhadap hubungan-hubungan, terutama

    hubungan antara bagian dan keseluruhan. Intinya, menurut mereka, tingkat

    kejelasan dan keberartian dari apa yang diamati dalam situasi belajar

    adalah lebih meningkatkan kemampuan belajar seseorang dari pada

    dengan hukuman dan ganjaran.

    B. Teori belajar Cognitive-field dari Lewin.Kurt Lewin (1892-1947) mengembangkan suatu teori belajar

    Cognitiv-field dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan

    psikologi sosial. Lewin memandang masing-masing individu berada di

    dalam suatu medan kekuatan yang bersifat psikologis. Medan dimana

    individu bereaksi disebut life space. Life space mencankup perwujudan

    lingkungan di mana individu bereaksi, misalnya ; orang orang yang

    dijumpainya, objek material yang ia hadapi serta fungsi kejiwaan yang ia

    miliki. Jadi menurut Lewin, belajar berlangsung sebagai akibat dari

    perubahan dalam struktur kognitif. Perubahan sruktur kognitif itu adalah

    hasil dari dua macam kekuatan, satu dari stuktur medan kognisi itu sendiri,

    yang lainya dari kebutuhan motivasi internal individu. Lewin memberikan

    peranan lebih penting pada motivasi dari reward.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    12/18

    8

    C. Teori Belajar Cognitive Developmental dari Piaget.Dalam teorinya, Piaget memandang bahwa proses berpikir sebagai

    aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak.

    Piaget adalah ahli psikolog developmentat karena penelitiannya mengenai

    tahap-tahap perkembangan pribadi serta perubahan umur yang

    mempengaruhi kemampuan belajar individu. Menurut Piaget,

    pertumbuhan kapasitas mental memberikan kemampuan-kemapuan mental

    yang sebelumnya tidak ada. Pertumbuhan intelektuan adalah tidak

    kuantitatif, melainkan kualitatif. Pada intinya, perkembangan kognitif

    bergantung kepada akomodasi. Dalam proses kognitif Piaget dimulai dari

    Skema ( kerangka kognitif ), Asimilasi ( proses memasukan pengetahuan

    yang baru ke dalam pengetahuan yang ada ), Akomodasi ( menyesuaikan

    diri dengan informasi yang baru ), Organisai ( proses pengelompokan

    konsep/prilaku ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah ), Ekulibirasi

    ( bergerak dari satu tahap ke tahap yang lain ). Kepada siswa harus

    diberikan suatu area yang belum diketahui agar ia dapat belajar, karena ia

    tak dapat belajar dari apa yang telah diketahuinya.

    D. Jerome Bruner dengan Discovery Learningnya.Yang menjadikan dasar ide J. Bruner ialah pendapat dari Piaget

    yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif di dalam belajar

    di kelas. Untuk itu bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya

    discovery learning, yaitu dimana murid mengorganisasi bahan pelajaran

    yang dipelajarai dengan suatu bentuk akhir yang sesuai dengan tingkat

    kemajuan anak tersebut. Bruner menyebutkan hendaknya guru harus

    memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang

    problem solver, seorang scientist, historian atau ahli matematika. Biarkan

    murid kita menemukan arti bagi diri mereka sendiri dan memungkinkan

    mereka mempelajari konsep-konsep di dalam bahasa yang mereka

    mengerti.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    13/18

    9

    2. Teori Kognitif Sosial.Teori ini dikembangkan oleh L.S. Vygotsky, yang didasari oleh pemikiran

    bahwa budaya berperan penting dalam belajar seseorang. Budaya adalah penentu

    perkembangan, tiap individu berkembang dalam konteks budaya, sehingga proses

    belajar individu dipengaruhi oleh lingkungan utama budaya keluarga. Budaya

    lingkungan individu membelajarkannya apa dan bagaiman berpikir. Konsep dasar

    teori ini diringkas sebagai berikut :

    1. Budaya memberi sumbangan perkembangan intelektual individu melalui2 cara, yaitu melalui (i) budaya dan (ii) lingkungan budaya. Melalui

    budaya banyak isi pikiran (pengetahuan) individu diperoleh seseorang,

    dan melalui lingkungan budaya sarana adaptasi intelektual bagi individu

    berupa proses dan sarana berpikir bagi individu dapat tersedia.

    2. Perkembangan kognitif dihasilkan dari proses dialektis ( proses percakapan ) denagn cara berbagai pengalaman belajar dan pemecahan

    masalah bersama orang lain, terutama orang tua, guru, saudara sekandung

    dan teman sebaya.

    3. Awalnya orang yang berinteraksi dengan individu memikul tanggungjawab membimbing pemecahan masalah lambat-laun tanggung jawab itu

    diambil alih sendiri oleh individu yang bersangkutan.

    4. Bahasa adalah sarana primer interaksi orang dewasa untuk menyalurkansebagian besar perbendaharaan pengetahuan yang hidup dalam budayanya.

    5. Seraya bertumbuh kembang, bahasa individu sendiri adalah sarana primeradaptasi intelektual; ia berbahasa batiniah ( Internal language) untuk

    mengendalikan perilaku.

    6.

    Internalisasi merujuk pada proses belajar. Menginternalisasikan pengetahuan dan alat berpikir adalah hal yang pertama kali hadir ke

    kehidupan individu melalui bahasa.

    7. Terjadi zone of proximal development atau kesenjangan antara yangsanggup dilakukan individu sendiri dengan yang dapat dilakukan dengan

    bantuan orang dewasa.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    14/18

    10

    8. Karena apa yang dipelajari individu berasal dari budaya dan banyak diantara pemecahan masalahnya ditopang orang dewasa, maka pendidikan

    hendaknya tidak berpuasat pada individu dalam isolasi dari budayanya.

    9. Interaksi dengan budaya sekeliling dan lembaga-lembaga sosialsebagaimana orang tua, saudara sekandung, individu dan teman sebaya

    yang lebih cakap sangat memberi sumbangan secara nyata pada

    perkembangan intelektual individu.

    Konsep zone of proximal development merujuk pada zona yang mana

    individu memerlukan bimbingan guna melanjutkan belajarnya, perlu identifikasi

    zona itu dan memastikan tuntutan pembelajaran tidak melampaui atau lebih

    rendah dari kapasitas belajar individu. Dalam pembelajaran ada Scaffoding

    (contingent teaching), yaitu pendekatan pembelajaran yang bertitik tolak dari

    pemahaman dan kecakapan peserta didik saat ini. Pendekatan ini menghasilkan

    balikan (feedback) segera serta memacu peserta didik menguasai kecakapan

    pemecahan masalah secara mendiri.

    3. Teori Pemrosesan Informasi.Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan

    informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk

    hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-

    kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu

    keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan

    proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah

    rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses

    pembelajaran. Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran

    merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan

    merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran.

    Berdasarkan temuan riset linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu

    komputer, dikembangkan model berpikir, pusat kajiannya pada proses belajar dan

    menggambarkan cara individu memanipulasi simbol dan memproses informasi.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    15/18

    11

    Model belajar pemrosesan informasi Anita E. Woolfolk (Parkay & Stanford, 1992)

    disajikan melalui skema yang dikutip berikut ini.

    Model belajar pemrosesan informasi ini sering pila disebut model kognitif

    Information processing, kareana dalam proses belajar ini tersedia tiga taraf

    struktural sistem informasi, yaitu :

    1. Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensoryregister, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap

    dalam sistem, informasi masuk ke working memory yang digabungkan

    dengan informasi di long-term memory.

    2. Working memory : pengerjaan atau operasi informasi berlangsung diworking memory, dan disisni berlangsung berpikir yang sadar, kelemahan

    working memory sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan

    sejumlah kecil informasi secara serempak.

    3. Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitasnyaisinya sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah

    dimiliki peserta didik. Kelemahannya adalah betapa sulit mengakses

    informasi yang tersimpan di dalamnya.

    Environmental

    Stimuli (Input)

    Response

    (Output)

    EXECUTIF CONTROL PROCESSES

    Recognition Attention Monitoring

    Rehearsal Strategis Routines, Etc

    Long-Term

    Memory

    Sensory

    Register

    Working

    Memory

    Gambar 1. Skema emrosesan informasi

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    16/18

    12

    Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses

    kendali atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi mengingat,

    untuk menyimpan informasi ke dalam long-term memory ( materi memory atau

    ingatan ) dan strategi umum pemencahan masalah ( materi kreativitas ).

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    17/18

    13

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan.

    Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kami dapat mengambil kesimpulan

    bahwa di dalam seorang individu belajar, baik melalui lingkungan maupun

    melalui hubungan sosial, mereka menggunakan kognisi atau kemampuan berpikir

    untuk semakin mengembangkan diri mereka. Menurut seorang ahli yang

    menganut teori belajar kognitif ini menyatakan bahwa seorang individu adalah

    suatu struktur kognitif, peta mental, skema atau jaringan konsep guna memahami

    dan menanggapi pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan. Kemudian

    terdapat pula pendapat bahwa seorang individu tersebut belajar melalui hubungan

    sosial dimana budaya memegang peranan penting dalam belajar seseorang. Dan

    teori yang berkembang selanjutnya adalah dimana individu dalam proses belajar

    dan menggambarkan dengan cara individu memanipulasi simbol dan memperoses

    informasi. Dari pendapat atau teori-teori tersebut, terpapar jelas bahwa individudapat belajar melalui berbagai cara untuk memperoleh, menerima, memproses,

    menyimpan dan menguraikan kembali informasi yang diperolehnya baik melalui

    hubungan sosial maupun tidak.

  • 7/23/2019 Makalah Belajar dan Pembelajaran Teori Kognitivisme

    18/18

    14

    DAFTAR PUSTAKA

    Lapono, Nabisi. et al. 2009. Belajar dan Pembelajaran SD 2 SKS. Direktorat

    Jenderal Pendidikan Tinggi.

    Perwira, Ari. 2011. Teori Belajar Kognitif dan Proses Informasi. Diambil pada 12

    Maret 2011 dari http://kuliah.ariperwira.co.cc/.

    User. 2009. Teori Belajar Kognitif Bruner. Diambil pada 12 Maret 2011 dari

    http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/.

    Yeyen. 2005. Teori Belajar Kognitif. Diambil pada 12 Maret 2011 dari

    http://docs.docstoc.com/.

    Morteza, Momo. 2009. Teori Belajar Kognitif. Diambil pada 12 Maret 2011 dari

    http://hasanahworld.wordpress.com/.