Makalah Epidemiologi Kebidanan

22
MAKALAH EPIDEMIOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN Dosen Pengajar : Marni Br. Karo,M.Kes Disusun oleh : Kelompok 15 kelas 3A Meylina Yohana 13.156.02.11.113 Sabrina puspita 13.156.02.11.075 i

description

Epidemiologi dalam Kebidanan

Transcript of Makalah Epidemiologi Kebidanan

Page 1: Makalah Epidemiologi Kebidanan

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Dosen Pengajar : Marni Br. Karo,M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 15

kelas 3A

Meylina Yohana 13.156.02.11.113

Sabrina puspita 13.156.02.11.075

Sekolah Tinggi Ilmu Kesesehatan Medistra

Indonesia Program Studi

D3 Kebidanan

i

Page 2: Makalah Epidemiologi Kebidanan

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Atas karunia yang telah di berikan

kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Epidemiologi dalam Praktik

Kebidanan.

Dalam menyelesaikan masalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka kesempatan ini kami rasa terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.

Olah karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam rangka

perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Bekasi, 7 September 2015

Penulis

ii

Page 3: Makalah Epidemiologi Kebidanan

Daftar isi

Kata Pengantar....................................................................................................................................... ii

Daftar isi............................................................................................................................................... iii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2

1.4 Manfaat........................................................................................................................................3

BAB II...................................................................................................................................................4

TINJAUAN TEORI...............................................................................................................................4

2.1 Pengertian Epidemiologi..............................................................................................................4

2.2 Terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam kebidanan....................................................5

2.3 Faktor resiko terjadinya masalah dalam praktik kebidanan.........................................................7

2.4 Tujuan epidemiologi..................................................................................................................10

2.5 Ukuran epidemiologi.................................................................................................................10

BAB III................................................................................................................................................11

PENUTUP...........................................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11

3.2 Saran..........................................................................................................................................11

Daftar Pustaka.....................................................................................................................................12

iii

Page 4: Makalah Epidemiologi Kebidanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan itu

dilaterbelakangi oleh beberapa hal yaitu tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah

dan perubahan pola penyakit. Sewaktu zaman John Snow, epidemiologi mengarahkan dirinya

untuk masalah penyakit infeksi dan wabah.

Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular, dan

epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal-hal baik

yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit, serta masalah kesehatan

secara umum dan perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.Pengetahuan kedokteran klinik

berkembang begitu pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik,

administrasi dan ilmu perilaku.

Perkembangan ilmu-ilmu ini juga membuat ilmu epidemiologi semakin berkembang.

Dengan demikian, terjadilah perubahan dan perkembangan dasar berpikir para ahli kesehatan

masyarakat, khususnya epidemiologi dari masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman dimana

mereka berada.

Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan

mengobati penyakit serta  memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan dan

diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service) yang sebaik–

baiknya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan

kebutuhan (Health Needs) dari masyarakat. Namun dalam praktek sehari–hari ternyata

tidaklah mudah untuk menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat

yang maksimal.

Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya merumuskan kebutuhan kesehatan yang

ada dalam masyarakat karena pola kehidupan masyarakat yang beraneka ragam sehingga

mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang ditemukan juga beraneka ragam.Untuk

mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan

dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Misalnya ; apabila

dalam suatu masyarakat banyak ditemukan masalah kesehatan berupa penyakit menular

(TBC), maka pelayanan kesehatan yang disediakan akan lebih diarahkan kepada upaya untuk

1

Page 5: Makalah Epidemiologi Kebidanan

mengatasi masalah penyakit menular tersebut.Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan

upaya untuk mengetahui Frekwensi, Penyebaran dan Faktor – factor yang mempengaruhi

suatu masalah kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang Ilmu Khusus

yang disebut dengan Epidemiolog dan Epidemiologi ini merupakan inti dari Ilmu Kesehatan

Masyarakat. (Gordis, 2000 ).

Besarnya resiko untuk terkena penyakit dapat dihitung dan dibandingkan dengan cara

menghitung besarnya insedensi suatu penyakit antara orang-orang yang terpanjan oleh factor

penyebab penyakit tersebut dengan orang-orang yang tidak terpajan. Perhitungan ini dapat

diperoleh dari daripenelitian prospektif baik intervensi oleh alam (observasional) maupun

intervensi oleh peneliti (intervensional).

Disamping itu, perhitungan dan perbandingan besarnya risiko dapat pula diperkirakan

dari besarnya pemaparan terhadap faktor penyebab penyakit yang diterima oleh sekelompok

penderita dan bukan penderita. Hal ini diperoleh dari penelitian retrospektif atau kasus-

kontrol.

Bila sekelelompok invidu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian

individu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian invidu dalam kelompok

tersebut akan menderrita penyakit akibat pejanan tersebut sehingga besarnya resiko atau

probabilitas terkena penyakit adalah banyaknya individu yang menderita dibagi dengan

banyaknya individu yang menderita dibagi dengan banyaknya indivdu dalam kelompok.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi dalam praktik kebidanan ?

2. Menjelaskan bagaimana terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam

kebidanan?

3. Menjelaskan faktor resiko terjadinya masalah ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian epidemiologi dalam praktik kebidanan

2. Mengetahui terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam kebidanan

3. Mengetahui faktor resiko terjadinya masalah

2

Page 6: Makalah Epidemiologi Kebidanan

1.4 Manfaat1. Untuk Mahasiswa

Agar mahasiswa mampu memahami tentang pengertian, tujuan, dan manfaat

epidemiologi dalam pelayanan kebidanan, serta mahasiswa dapat

mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Untuk pembaca

Untuk menambah wawasan bagi para pembaca tentang epidemiologi dalam pelayanan

kebidanan.

3

Page 7: Makalah Epidemiologi Kebidanan

BAB II

TINJAUAN TEORI

12.1 Pengertian Epidemiologi

Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan

penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari

sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan

maupun penanggulangannya. (Noor, 2000).

Epidemiologi adalah ilimu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian,

dan faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan

kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi

status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnyaberdasarkan usia, jenis

kelamin , ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat, orang dan

sebagainya. (Timmreck, 2004) 

Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti : Epi = di atas atau

di antara atau yang ada diantara Demos = populasi, orang, masyarakat, Logos = ilmu. Jadi

epidemiologi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu (penyakit) yang

ada di antara (yang melanda) masyarakat atau populasi atau ilmu yang mempelajari epidemic

atau wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah terulangnya kembali. (Slamet,

2005).

Epidemiologi kebidanan atau boleh disebut sebagai epidemiologi dalam layanan

kebidanan ialah epidemiologi yang mengkaji tentang distribusi dan determinan morbiditas

dan mortalitas dalam bidang kebidanan secara komprehensif. Artinya secara menyeluruh

menyangkut seluruh sistem kebidanan termasuk kesehatan ibu dan anak.

1 Varney, Helen. et all, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, ed 4. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta, 2006 Diktat, epidemiologi dalam kebidanan.

4

Page 8: Makalah Epidemiologi Kebidanan

2.2 Terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam kebidanan

1. 2Konsep dasar terjadinya penyakit

Suatu penyakit timbul akibat dari beroperasinya berbagai factor baik dari agent, induk

semang, atau lingkungan. Tiga model yang dikenal dewasa ini adalah :

a. Segitiga epidemiologi

b. Jaring faring sebab akibat

c. Roda

2. Penyakit menular

Yang dimaksud dengan penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan

berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun

perentara. Penyakit menular ini ditandai dengan adanya (hadirnya) agent atau

penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah.

Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain, ditentukan oleh

tiga factor yaitu :

a. Agent-agent infeksi (penyebab infeksi)

Makhluk hidup sebagai pemegang peranan penting didalam epidemiologi yang

merupakan penyabab penyakit dapat digolongkan menjadi :

Golongan virus, misalnya : influenza trachoma, cacar dan sebagainya

Golongan riketsia, misalnya : typus

Golongan bakteri, misalnya : disentri

Golongan protozoa, misalnya : malaria, filarial, dan sebagainya

Golongan jamur, yakni bermacam-macam panu, kurap dan sebagainya

Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti : cacing

gelang, cacing keremi, caing pita, caing tambang dan sebagainya.

Agar supaya agent penyakit menular ini tetap hidup, maka perlu persyaratan-

persyatan sebagai berikut :

Berkembang biak

Bergerak atau berpindah dari induk semang

Mencapai induk semang baru

Menginfeksi induk semang baru tersebut

2 Syarifudin.Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : TIM

5

Page 9: Makalah Epidemiologi Kebidanan

b. Sumber infeksi dan penyabaran penyakit

Yang dimaksud sumber infeksi semua benda, termasuk orang atau binatang yang

dapat melewatkan atau menyababkan penyakit pada orang. Macam-macam

penularan :

1. Kontak

Kontak disini dapat terjadi kontak langsung maupun tidak langsung melalui

benda-benda yang terkontaminasi.

2. Inhalasi

Yaitu penularan melalui udara atau pemanasan.

3. Infeksi

Penularan melalui tangan makanna atau minuman.

4. Penetrasi kulit

5. Infeksi melalui plasenta

c. Faktor induk semang (host)

Terjadinya suatu penyakit (infeksi) pada seseorang ditentukan pula oleh factor-

faktor yang ada pada induk semang itu sendiri.

d. Pencegahan dan penanggunalangn penyakit menular

Untuk pencegahan dan penanggulangn ini ada tiga pendekatan atau cara yang

dilakukan :

1. Eliminasi reservoir (sumber penyakit)

Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyabaran penyakit dapatb

dilakukan dengan : menginsolasi penderita, karantina.

2. Memutuskan mata rantai penularan

Meningkatkan sanitasi lingkungan dan hygiene peroranganh adalah

merupakan usaha yang penting untuk memutuskan hubungan atau mata rantai

penulran penyakit menular.

3. Melindungi orang-orang atau kelompok yang rentan

Bayi dan anak balita adalah merupakan kelompok usia yang rentan terhadap

penyakit menular.

Dengan menggunakan paradigma epidemiologi klasik yang menganggap

terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sebagai hasil akhir interakis antara

penjamu, agen dan lingkungan.

6

Page 10: Makalah Epidemiologi Kebidanan

1. Penjamu ( Ibu Hamil ) Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat

mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak

macamnya, antara lain :

a. Faktor keturunan : dalam dunia kebidanan dikenal berbagai penyakit yang

dapat diturunkan seperti penyakit alergis, kelainan jiwa dan beberapa penyakit

kelainan darah.

b. Mekanisme pertahanan tubuh : jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas –

batas tertentu beberapa jenis menyakit akan dapat diatasi.

c. Umur pada ibu hamil yang primigravida dibawah umur 20 tahun rentan terjadi

abortus, ini di sebabkan karena sistem reproduksinya yang belum matang.

d. Jenis kelamin : beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis

kelamin tertentu saja misalnya tumor leher rahim ditemukan pada wanita.

e. Ras : beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit

tertentu misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak ditemukan pada orang

barat.

f. Status perkawinan : pekerjaan para manajer yang memimpin suatu perusahaan

lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan.

g. Kebiasaan hidup : seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih

mudah terkena penyakit infeksi.

2. Agen ( hasil konsepsi)

Yaitu janin atau fetus yang ada dalam kandungan  ibu hamil.

3. Lingkungan

Adalah lingkungan sosial budaya serta pelayanan kesehatan yang diterima oleh

ibu hamil.

2.3 Faktor resiko terjadinya masalah dalam praktik kebidanan

Faktor resiko bagi kematian ibu hamil dapat di klasifikasikan menjadi 4 kategori :

1. Faktor-faktor reproduksi

a. Usia

Umumnya usia wanita untuk hamil normal adalah 20-35 tahun.

b. Paritas

Semakin banyak paritas dari seorang wanita, maka semakin tinggi resikonya

untuk mengalami komplikasi.

c. Kehamilan tak di inginkan

7

Page 11: Makalah Epidemiologi Kebidanan

KTD atau kehamilan tak dinginkan, dalam hal ini sangat beresiko tinggi karena

bisa saja calon orang tua, terutama calon ibu akan berusaha untuk melakukan

terminasi kehamilan, yang selanjutnya akan menimbulkan komplikasi-

komplikasi lain.

2. Faktor-faktor resiko kehamilan

a. Perdarahan pada abortus spontan

Dimana terjadi perdarahan ringan atau bercak yang menunjukkan ancaman

terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dimana sebagian atau keseluruhan

hasil konsepsi telah keluar melalui kavum uteri melalui kanalis servikalis.

b. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi terjadi

di luar endometrium kavum uteri. Hampir 90% kehamilan ektopik terjadi di tuba

uterina.kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptura apabila masa

kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi (misalnya : tuba).

c. Perdarahan pada trimester III kehamilan

Untuk menurunkan angka kematian ibu di indonesia, departemen kesehatan

melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan sekitar 60% dari

keseluruhan persalinan dilayani oleh tenaga kesehatan terlatih. Strategi ini

dilaksanakan untuk dapat mengenali dan menaggulangi gangguan kehamilan

dan persalina sedini mungkin. Penyiapan sarana pertolongan gawat darurat

merupakan langkah antisipasi terhadap komplikasi yang mungkin keselamatan

ibu. Adapun masalah yang sering ditemukan dalam trimester III kehamilan

adalah. Perdarahan apada kehamilan diatas 22 minggu hingga menjelang

persalinan, perdarahan intrapartum, dan prematuritas serta mortalitas perinatal.

d. Perdarahan post partum

Adalah perdarahan yang melebihi 500 ml. Ditandai dengan perubahan tanda

vital pasien mengeluh lemah, berekeringat dingin, mengigil, hiperpnea, sistolik

kurang dari 90 mm hg, nadi lebih dari 100 x/menit, kadar HB kurang dari 8 gr%.

e. Infeksi nifas

Infeksi Puerperalis adalah infeksi pada traktus genetalia setelah persalinan,

biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta.

8

Page 12: Makalah Epidemiologi Kebidanan

f. Distosia bahu

Adalah suatu keadaan diperlukannya tambahan manoper obstertrik oleh karena

dengan tarikan biasa ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil untuk

melahirkan bayi.

g. Abortus

Provokatus abortus yang terjadi dengan sengaja.

3. Faktor-faktor Pelayanan Kesehatan

a. Kesukaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan maternal

b. Asuhan medis yang kurang baik

c. Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obat esensial

4. Faktor-faktor sosial budaya

a. Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang baik

b. Ketidaktahuan dan kebodohan

c. Status wanita yang rendah

d. Pantangan makan tertentu pada wanita hamil.

Resiko atau probabilitas seseorang yang akan menjadi sakit akibat terpajan oleh suatu

faktor penyabab penyakit. Besarnya resiko untuk terkena penyakit dapat dihitung dan

dibandingkan dengan cara menghitung besarnya insedensi suatu penyakit antara orang-

orang yang terpanjan oleh faktor penyebab penyakit tersebut dengan orang-orang yang

tidak terpajan. Perhitungan ini dapat diperoleh dari daripenelitian prospektif baik

intervensi oleh alam (observasional) maupun intervensi oleh peneliti (intervensional).

Disamping itu, perhitungan dan perbandingan besarnya risiko dapat pula diperkirakan

dari besarnya pemaparan terhadap factor penyebab penyakit yang diterima oleh penderita

dan bukan penderita. Hal ini diperoleh dari penelitian retrospektif atau kasus-kontrol.

Bila sekelelompok invidu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian

individu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian invidu dalam kelompok

tersebut akan menderrita penyakit akibat pejanan tersebut sehingga besarnya resiko atau

probabilitas terkena penyakit adalah banyaknya individu yang menderita dibagi dengan

banyaknya individu yang menderita dibagi dengan banyaknya indivdu dalam kelompok.

Hal ini berlaku juga kelompok individu yang tidak terpajan oleh faktor peyebab penyakit.

Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut

9

Page 13: Makalah Epidemiologi Kebidanan

2.4 Tujuan epidemiologi3Tujuan epidemiologi dalam kebidanan adalah mengenali faktor-faktor resiko

terhadap ibu selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas ( 42 hari setelah

berakhirnya kehamilan) beserta hasil konsepsinya dan mempelajari cara-cara pencegahannya.

2.5 Ukuran epidemiologi

Secara subtantif menurut peristiwa yang dipelajari, ukuran epidemiologi dibedakan

atas ukuran fertilitas (peristiwa kelahiran), ukuran mordibitas, dan ukuran mortalitas,

sedangkan berdasarkan aspek statistik yang akan dievaluasi, ukuran epidemiologi dibedakan

atas ukuran frekuensi, ukuran asosiasi, dan ukuran dampak.

1. Kasus insidens dan prevalens

Kasus insidens adalah jumlah kasus baru yang didapatkan selama periode tertentu,

sedangkan kasus prevalens adalah jumlah kasus (lama) yang ada pada suatu titik waktu

pengamatan tertentu.

2. Mortalitas

3 Azwar, Azrul. 1999. Pengantar Epidemiologi. Bina Rupa Aksara. Jakarta.Noor, N nasril. 2000. Dasar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta.

10

Sekelompok invidu (A) terpajan oleh

Factor penyebab penyakit

Sebagian invidu menderita (a) Sebagian invidu tidak menderita (a’)

Besarnya risiko akibat pemaparan = a/A

Sekelompok individu (B)

Tidak terpajan oleh factor penyebab penyakit

Sebagian individu menderita (b) Sebagian individu tidak menderita (b’)

Page 14: Makalah Epidemiologi Kebidanan

Death risk dan death rate menyatakan tingkat kematian secara umum tanpa memandang

sebab kematian, biasanya digunakan untuk populasi atau kelompok berukuran besar.

11

Page 15: Makalah Epidemiologi Kebidanan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Epidemiologi dalam layana kebidana mengakaji distribusi dan determinan peristiwa

mordibitas dan mortalitas yang terjadi dalam layanan kebidanan. Dimana pelayana kesehatan

dinyatakan sebagai bagian integral dari pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh

masyarakat. Didalamnya termasuk pelayana kesehatan ibu, yang berupaya agar setiap ibu

hamil dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat.

Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan bahwa di

dalam suatu populasi terdapat kelompok yang memiliki angka penyakit, ketidakmampuan,

cedera, atau bahkan angka kematian. Epidemiologi memiliki peran yang pasti dalam kegiatan

pengendalian dan pencegahan bukan saja penyakit menular tetapi juga penyakit kronis

sekaligus penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan gaya hidup dan perilaku. 

3.2 Saran

Diharapkan kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan

memahami tentang epidemiologi sehingga dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan

pada proses penyebaran penyakit.

Serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat menurunkan

angka mortalitas dan morbiditas yang menjadi permasalahan dalam pelayanan kebidanan

selama ini.

12

Page 16: Makalah Epidemiologi Kebidanan

Daftar Pustaka

Varney, Helen. et all, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, ed 4. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta, 2006 Diktat, epidemiologi dalam kebidanan

Syarifudin.Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : TIM

Bari saifuddin, Abdul.Ilmu kebidanan, Yayasan bina pustaka Sarwono prawiroharjo, Jakarta 2006.by diktarabalaga/rushcompDikdik Tarabalaga di 20.000berbagi

Azwar, Azrul. 1999. Pengantar Epidemiologi. Bina Rupa Aksara. Jakarta.Noor, N nasril. 2000. Dasar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta.

Slamet, Juli Soemirat. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi. EGC. Jakarta.

13