Makalah kesehatan Agropolitan

42
Tugas makalah KESEHTANA GROPOLITAN DISUSUSN OLEH NAMA : OSIN MANGOPA SATAMBUK : 501110111 KELAS : EPIDEMOLOGI FAKULTAS KESEHATN MASYARAKAT UNIVERSITAS GORONTALO 2013

description

 

Transcript of Makalah kesehatan Agropolitan

Page 1: Makalah kesehatan Agropolitan

Tugas makalah

KESEHTANA GROPOLITAN

DISUSUSN OLEH

NAMA : OSIN MANGOPA

SATAMBUK : 501110111

KELAS : EPIDEMOLOGI

FAKULTAS KESEHATN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GORONTALO

2013

Page 2: Makalah kesehatan Agropolitan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG......................................................................................B. Rumusan Masalah..............................................................................................C. Tujun.....................................................................................................……….

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) ……….................................…3

2.2 Pentingnya Pemeliharaan Tenaga Kerja...................................................8

2.3 Kegiatan Pemeliharaan Tenaga Kerja......................................................9

2.4 Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan K3) Dan Keamanan ..............102.5 Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan...................................................12

2.6 Manfaat Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga

Kerja Wanita............................................................................................17

BAB III: PENUTUP…………………………………………………………20

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..20

3.2 Saran……………………………………………………………………20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...21

Page 3: Makalah kesehatan Agropolitan

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Page 4: Makalah kesehatan Agropolitan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin dan kuasa-Nyalah, serta nikmat kesehatan, kekuatan dan kemampuan, yang telah diberikan kepada Saya untuk menyelesaikan Makalah ini.

Dalam penyusunan Makalah ini. Saya menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya, untuk itu saran dan kritikkan yang sifatnya membangun sangat Saya harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan Makalah Pemeliharaan KESEHATAN AGROPOLITAN

Ucapan terimah kasih tak lupa Kami sampaikan yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada Kami, rekan-rekan mahasiswa , dan khususnya dosen pengampuh mata kuliah yang turut membantu Kami dalam pembuatan Makalah yang sebelumnya telah dilakukan pengarahan.

Akhirnya Kami berharap agar makalah ini dapat diterima dan berguna bagi siapa saja, yang membaca, baik sebagai penambah pengetahuan atau diterapkan dalam pelaksanaan tugas dimasa mendatang.

Semoga Allah SWT memberkahi kita semua Amin.....

Penyusun

Osin Mangopa

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan dan sejarah konsep pembangunan wilayah mengalami

perubahan yang dinamis.Pertama, dimulai dengan konsep teori central place dari

Page 5: Makalah kesehatan Agropolitan

Christaller pada tahun 1933. Konsep ini bertujuan ingin menjelaskan pilihan-

pilihan lokasi untuk sektor-sektor publik dan pribadi, serta dimana posisi

pemerintah mengambil keputusan sehingga menghasilkan alokasi yang optimal

bagi berbagai fungsi layanan ekonomi. Kedua, konsep neoklasik. Konsep ini

menyatakan bahwa penggunaan sumberdaya dapat menjadi optimum dan

distribusi pendapatan dan pertumbuhan antar wilayah akan merata apabila

mekanisme pasar berfungsi sebagaimana mestinya.Ketiga, teori growth pole.

Konsep ini berkembang di Perancis pada tahun 1950 dimana suatu  industri

tertentu perlu dikembangkan dengan berbagai fasilitas pendukungnya sehingga 

menstimulasi berbagai aktifitas ekonomi di wilayah sekitarnya.Keempat, teoriex

port  base. Teori berkembang di Amerika Serikat pada awal dekade lima

puluhan, dimana pertumbuhan wilayah dipicu oleh permintaan eksternal.

Selanjutnya pendapatan yang diterima dari ekspor digunakan untuk

menstimulasi permintaan internal dan pertumbuhan wilayah.Kelima,centre-periph

ery-m odels. Model dicetuskan oleh Gunard Myrdal pada tahun 1957 sebagai

pertanyaan terhadap penerapan model neoklasik di negara berkembang. Myrdal

mengatakan bahwa negara berkembang tidak mungkin berdampingan dengan

negara maju dalam kerangka mekanisme pasar, karena akan menghasilkan

kesenjangan yang makin parah. Model Myrdal baru diakui pada awal tujuh

puluhan sebagai paradigma baru pembangunan. Myrdal menginginkan feri- feri

harus memperoleh perhatian yang proporsional agar kesenjangan dapat

dihentikan.

RUANG LINGKUP KESEHATAN AGROPOLITAN

Pengembangan wilayah, pembangunan berkelanjutan, kualitas hidup,

pencemaran lingkungan dan kesehatan lingkungan pertanian.

HUBUNGAN PERTANIAN DAN KESEHATAN

Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas

lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang

sudah maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai ke taraf

yang irreversibel. Gunung-gunung dapat dibelah atau dipotong sesuai dengan

Page 6: Makalah kesehatan Agropolitan

keperluannya. Hutan dapat diubah menjadi kota dalam waktu yang singkat

menjadi kawasan agropolitan.

Apabila modifikasi lingkungan dilakukan sedemikian rupa sehingga alam

tidak dapat lagi mempertahankan keseimbangannya, maka akan terjadi hal-hal

yang tidak kita inginkan. Misalnya, contoh yang tidak asing lagi ialah apabila area

hutan yang dibuka terlalu luas, banjir akan terjadi di waktu hujan karena tanah

tidak dapat lagi menahan air disebabkan akar-akar tumbuhan sudah terlalu

banyak berkurang.

A. Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian Agropolitan Kesehatan?

b. Apa Permasalahan Kawasan Agropolitan?

c. Apa Pengertian Pembangunan Berkelanjutan ?

d. Bagaimana prinsip-prinsip Pengembangan?

B. Tujuan

Agar Mahasiswa lebih memahami dan memperdalam tentang ilmu

Kesehatan Agropolitan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP AGROPOLITAN

Page 7: Makalah kesehatan Agropolitan

Agropolitan Adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena

berjalannya sistem dan usaha sehingga mampu melayani dan mendorong

peningkatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya. Friedmann dan

Douglass (1978)

Konsep Agropolitan merupakan pendekatan bottom up terhadap

pembangunan. Dalam konsep agropolitan, petani atau masyarakat desa tidak

perlu harus pergi ke kota untuk mendapatkan pelayanan produksi, sosial dan

budaya, pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Daerah Agropolitan adalah kota-kota kecil di daerah pedesaan yang

melaksanakan:

o pembangunan pertanian,

o industrialisasi pedesaan,

o pembangunan pusat-pusat pelayanan

o pengembangan lapangan kerja dibidang off farm

Konsep pembangunan agropolitan diangkat dari pemikiran Myrdal dalam

konteks yang lebih spesifik, yakni keadaan negara-negara Asia yang umumnya

berpenduduk padat, serta sistem pertaniannya labor intensive dalam skala usaha

kecil. Friedmann menstimulasi berbagai aktifitas ekonomi di wilayah

sekitarnya.Keempat, teoriex port base. Teori berkembang di Amerika Serikat

pada awal dekade lima puluhan, dimana  pertumbuhan wilayah dipicu oleh

permintaan eksternal. Selanjutnya pendapatan yang diterima dari ekspor

digunakan untuk menstimulasi permintaan internal dan pertumbuhan

wilayah.Kelima,centre-periph ery-m odels. Model dicetuskan oleh Gunard Myrdal

pada tahun 1957 sebagai pertanyaan terhadap penerapan model neoklasik di

negara berkembang. Myrdal mengatakan bahwa negara berkembang tidak

mungkin berdampingan dengan negara maju dalam kerangka mekanisme pasar,

Page 8: Makalah kesehatan Agropolitan

karena akan menghasilkan kesenjangan yang makin parah. Model Myrdal baru

diakui pada awal tujuh puluhan sebagai paradigma baru pembangunan. Myrdal

menginginkan feri- feri harus memperoleh perhatian yang proporsional agar

kesenjangan dapat dihentikan.

Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan

pedesaan yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama

perekonomian. Lahan, potensi tenaga kerja, dan basis ekonomi keluarga

pedesaan menjadi faktor utama pengembangan pertanian. Saat ini disadari

bahwa pembangunan pertanian tidak saja bertumpu di desa tetapi juga

diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan sarana serta prasarana

yang tidak saja berada di pedesaan.

Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang mem-

bedakan suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Perbedaan tersebut sangat erat

kaitannya dengan kondisi dan potensi suatu wilayah dari segi fisik lingkungan,

sosial ekonomi dan kelembagaan.

Pembangunan pedesaan membutuhkan pusat pertumbuhan dengan

pendekatan pengembangan wilayah yang menekankan pada keswadayaan dan

kemandirian pada tingkat teritorial kecil. Keterkaitan pedesaan dan faktor-faktor

pendukung tersebut memunculkan model pengembangan agropolitan.

Konsep agropolitan secara sederhana bisa diartikan sebagai

pengembangan pertanian perkotaan sebagaimana asal kata agro (pertanian -

Red) dan politan (kota - Red). Dengan demikian, agropolitan merupakan

kawasan khususnya perkotaan yang berkembang karena roda pertanian dan

sarana pendukung agribisnis lainnya berjalan baik.

KAWASAN AGROPOLITAN

Page 9: Makalah kesehatan Agropolitan

Kawasan agropolitan merupakan program bertahap dan berorientasi jangka

panjang, di mana organisasi dan tata kerja yang dikembangkan harus mampu

mengakomodasi semua kepentingan dengan mempertimbangkan berbagai aspek baik

masyarakat, kelembagaan petani, dunia usaha, kelembagaan sistem agribisnis dan

luasan kawasan. Setidaknya, kawasan agropolitan perlu didukung dengan lembaga

keuangan, pasar, kelembagaan petani, akses informasi, sarana transportasi dan jalur

distribusi yang singkat.

Kawasan Agropolitan, terdiri dari Kota Pertanian dan Desa-Desa sentra produksi

pertanian yang ada di sekitarnya, dengan batasan yang tidak ditentukan oleh batasan

administrasi Pemerintahan, tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala

ekonomi yang ada. Dengan kata lain Kawasan Agropolitan adalah Kawasan Agribisnis

yang memiliki fasilitas perkotaan.

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN,

adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang

dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada

untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,

berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh

masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah.

Prinsip dasar pengembangan kawasan agropolitan adalah :

(1) Agropolitan merupakan pendekatan pembangunan kawasan perdesaan berbasis

agribisnis (Kimbun, Kunak, Kawasan TP dan Kawasan Sayur dan Buah-Buahan);

(2) Pengembangan agropolitan merupakan program utama dan kegiatan terpadu lintas

sektor dengan pendekatan bottom up;

(3) Penetapan kawasan agropolitan dimulai dengan penataan detail kawasan dalam

bentuk cetak (blue print);

Page 10: Makalah kesehatan Agropolitan

(4) Perencanaan disusun secara bersama antara instansi pemerintah, masyarakat tani,

dan swasta/dunia usaha dan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah di Pusat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah di Provinsi,

Kabupaten/Kota; dan

(5) Pengembangan kawasan agropolitan harus berdasarkan Master Plan yang

disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan.

Pengembangan Kawasan Agrpolitan bertujuan untuk :

(1) Menumbuhkembangkan pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis pertanian

(agribisnis) di perdesaan;

(2) Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat perdesaan melalui kegiatan-

kegiatan ekonomi berbasis agribisnis;

(3) Menumbuhkembangkan lembaga-lembaga ekonomi di perdesaan;

(4) Meningkatkan pendapatan masyarakat; dan

(5) Mewujudkan tata ruang ideal antara kota dengan desa yang saling mendukung

melengkapi dan memperkuat.

Untuk kriteria kawasan, pengembangan kawasan agropolitan harus memiliki :

(1) Daya dukung sumberdaya alam dan potensi fisik yang memungkinkan (kesesuaian

lahan, agroklimat, dan agroekologi) untuk dapat dikembangkan sistem dan usaha

agribisnis berbasis komoditas unggulan;

(2) Komoditas pertanian unggulan yang dapat menggerakkan ekonomi kawasan;

(3) Perbandingan luas kawasan dengan jumlah penduduk, ideal untuk membangun

sistem dan usaha agribisnis dalam skala ekonomu dan jenis usaha tertentu;

Page 11: Makalah kesehatan Agropolitan

(4) Tersedia prasarana (infrastruktur) dan sarana produksi dasar yang memadai seperti

pengairan, listrik, transportasi, pasar lokal dan kios sarana produksi; dan

(5) Memiliki suatu lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pusat

pelayanan, penghubung dengan daerah/kawasan sekitarnya yang terintegrasi secara

fungsional.

Tantangan dalam penerapan Agropolitan

Bagaimana mengintegrasikan pengembangan kapasitas lokal dan partisipasi

masyarakat dalam program pembangunan untuk menciptakan manfaat bagi desa dan

kota dalam konteks pembangunan nasional

Bagaimana membangun desa?

Prinsipnya: bukan berarti mengubah desa menjadi kota,

1. Melalui pembangunan berciri kota

2. Membangun sarana dan prasarana lengkap (fisik)

Mengembangkan potensi desa

Menyeimbangkan sumber daya perdesaan dan kawasan perkotaan

Menekan migrasi penduduk dari desa

Apa potensi desa (prioritas)

Peningkatan kemampuan masyarakat

Masalah:

a. Pola pikir yang sederhana

b. Pendidikan rendah

c. Derajat kesehatan yang rendah

d. Kemandirian

e. Adopsi informasi dan teknologi rendah

Page 12: Makalah kesehatan Agropolitan

f. Kurang kepercayaan diri

Peningkatan peran aktif masyarakat

SASARAN PENGEMBANGAN AGROPOLITAN

1. Terwujudnya percepatan pembangunan di wilayah-wilayah cepat tumbuh dan

strategis, terintegrasi dalam kesatuan ekonomi regional

2. Meningkatnya nilai tambah produk perdesaan dengan dikembangkan usaha

yang berwawasan industri

3. Tersedianya fasilitas sosial – ekonomi yang dapat diakses oleh petani dan

masyarakat di perdesaaan untuk memenuhi kebutuhannya dalam

pengembangan usaha, pendidikan dan kesehatan

4. Terbangunya dan membaiknya kondisi prasarana dan sarana transportasi,

khususnya jalan untuk menciptakan akses sosial dan ekonomi

5. Meningkatnya sikap profesionalisme dan kewirausahaan masyarakat yang

tinggal di distrik agropolitan

6. Tumbuhnya kelembagaan yang dapat mendukung perkembanan sosial ekonomi

di distrik agropolitan

7. Meningkatnya akses petani dan pelaku usaha skala kecil terhadap modal

pengembangan usaha, input produksi, dukungan teknologi, dan jaringan

pemasaran, dalam upaya mengembangkan peluang usaha dan kerjasama

investasi

8. Meningkatnya jaringan prasarana dan sarana fisik dan ekonomi di kawasan

agropolitan

9. Terwujudnya kawasan pengembangan industri hasil hasil pertanian secara

terpadu untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk pertanian dan

penyediaan lapangan kerja

10.Terwujudnya keterkaitan kegiatan ekonomi antar wilayah perkotaan dan

perdesaan dalam suatu system wilayah pengembangan ekonomi yang saling

menguntungkan, sehingga terjadi keseimbangan pertumbuhan antara perdesaan

dan perkotanan

B. PERMASALAHAN KAWASAN AGROPOLITAN

Page 13: Makalah kesehatan Agropolitan

Permasalahan Pokok Sekaligus Tantangan

1. Pertanian Indonesia masih tetap dicirikan oleh

a. Usaha skala kecil (luasan sempit)

b. Sumber daya dengan kualitas yang relatif rendah

c. Alih fungsi lahan pertanian yang relatif tinggi

d. Degradasi kualitas lingkungan

e. Ketersediaan sumberdaya air secara kuantitatif dan kualitatif menurun

2. Sumberdaya manusia yang mendukung sektor pertanian masih rendah,

sehingga berpengaruh pada kemampuan menyerap informasi dan mengadopsi

teknologi relatif terbatas

3. Petani hanya menguasai mata rantai yang bernilai tambah kecil dan beresiko

tinggi sehingga pendapatan petani tetap rendah

4. Fungsi dan peran kawasan pedesaan belum jelas

5. Muncul kesenjangan antara kawasan pedesaan dan perkotaan karena jika

keberhasilan pembangunan hanya dilihat pada aspek pertumbuhan

perekonomian bukan pemerataan, sektor strategis hanya dimiliki oleh orang

tertentu

6. Memunculkan masalah rawan pangan, karena semakin meningkatnya tingkat

pendidikan dan kesejahteraan masyarakat maka terjadi peningkatan tingkat

konsumsi masyarakat

7. Lingkungan pemukiman yang belum tertata dengan baik

8. Munculnya berbagai permasalahan kesehatan, akibat intensifnya penggunaan

bahan-bahan kimia

9. Tingkat pencemaran semakin besar

Page 14: Makalah kesehatan Agropolitan

10. Ketimpangan pembangunan antara desa sebagai produsen pertanian dengan

kota telah mendorong aliran sumberdaya dari wilayah pedesaan ke kawasan

perkotaan secara tidak seimbang, mengakibatkan

a. Kesenjangan pendapatan antara masyarakat desa dengan kota

b. Migrasi penduduk secara berlebihan dari wilayah ke kawasan kota.

c. Eksploitasi aspek-aspek lingkungan yang tidak mengindahkan aspek

lingkungan menyebabkan kerusakan lingkungan dan kemiskinan

masyarakat pedesaan

Solusi

Dua strategi yang digunakan untuk mencapai menyelesaikan permasalahan

1. Strategi pemberdayaan masyarakat (SDM)

2. Strategi pengembangan wilayah

Strategi pemberdayaan masyarakat (SDM)

1. Peningkatan peran aktif masyarakat

2. Peningkatan derajat hidup masyarakat

3. Pengembangan kelembagaan (sosial dan ekonomi) masyarakat

Empat prinsip pemberdayaan yang diterapkan pada Kawasan Agropolitan

1. Prinsip Kerakyatan

Pembangunan diutamakan bagi sebesar-besarnya kesejahteraan

rakyat banyak, bukan kesejahtereaan orang per orang atau kelompok,

berdasarkan prinsip keadilan

2. Prinsip Swadaya

Dukungan kemudahan (fasilitas) yang diberikan haruslah mampu

menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian, bukan menumbuhkan

ketergantungan

3. Prinsip Kemitraan

Memperlakukan petani sebagai mitra kerja yang berperan serta

dalam seluruh proses, pengambilan keputusan dan menjadikan mereka

sebagai pelaku dan mitra kerja yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan

Page 15: Makalah kesehatan Agropolitan

4. Prinsip Bertahap dan Berkelanjutan

Pembangunan agropolitan dilaksanakan sesuai dengan potensi

dan kemampuan masyarakat setempat serta memperhatikan kelestarian

lingkungan

Strategi pengembangan wilayah

a. Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi

b. Ikim yang kondusif

c. Pengembangan teknologi yang diperlukan untuk peningkatan

produktivitas, peningkatan mutu dan diversifikasi

Permasalahan Kawasan Agropolitan

A. Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,

keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya, yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk lain.

Lingkungan hidup terdiri atas 3 komponen utama yaitu komponen fisik

(abiotik), komponen biotik dan komponen kultur.

Masalah lingkungan yang kita hadapi sekarang pada hakikatnya adalah

masalah ekologi manusia. Masalah timbul karena aktivitas manusia yang

menyebabkan lingkungan tidak atau kurang sesuai lagi untuk mendukung

kehidupan manusia. Perhatian terhadap lingkungan yang intensif dipicu oleh

pencemaran limbah industri dan pertambangan serta pestisida.

Dalam proses pelaksanaan pembangunan atau kegiatan ekonomi

komponen lingkungan tersebut kemungkinan akan mengalami perubahan karena

terkena dampak dari suatu kegiatan pembangunan, perubahan lingkungan harus

dapat dilihat secara holistik.

Page 16: Makalah kesehatan Agropolitan

Lingkungan hidup merupakan sistem yang meliputi lingkungan alam

hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial

yang berpengaruh pada prikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk

lainnya. à lingkungan ekosistem

Lingkungan hidup alami (hayati dan non hayati) merupakan lingkungan

yang tatanan ekosistemnya belum mendapatkan dampak kegiatan manusia.

Lingkungan hidup buatan (binaan) dengan pengembangan teknologi yang

merupakan wujud dari nominasi manusia. à Teknosistem

Lingkungan hidup sosial meruapakan wujud dari hubungan antara

manusia dan sesamanya à Sosiosistem

Dinamika perkembangan kehidupan manusia dalam upaya mewujudkan

tingkat kehidupan manusia yang modern, semakin besar kerusakan dan

pencemaran lingkungan hidup yang ditimbulkan.

B. Lingkungan Sosial

Perkembangan lanjutan kawasan agropolitan membawa konsekuensi

perubahan lingkungan sosial yakni perubahan masyarakat yang bersifat

tradisional agraris menjadi masyarakat yang mulai memasuki era industrialisasi

(modernisasi), yaitu:

1. Perubahan Pranata

Pranata sosial telah berkembang dengan cepat baik jenis maupun

jumlahnya untuk dapat mewadahi semakin kompleksnya kebutuhan

masyrakat, seperti pranana keluarga, pemerintahan, ekonomi, agama,

pendidikan dsb.

2. Perubahan Nilai

Terdapat pergeseran nilai-nilai yang dijunjung tinggi masyarakat

seperti gotong royong, kesetiakawanan sosial, loyal, kebersamaan

menurut adat dan agama, kebebasan, keberhasilan individual,

produktivitas keahlian, pemilikan materi. Terdapatnya nilai-nilai sosial

Page 17: Makalah kesehatan Agropolitan

tersebut akan ditemui di dalam maupun antara kelompok yang

cenderung menimbulkan konflik sosial.

C. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KUALITAS HIDUP

Pembangunan

Proses pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dengan

memanfaatkan teknologi.

Istilah pembangunan diartikan sebagai perubahan yang meningkat

dibidang sosial dan ekonomi

Istilah pembangunan berkelanjutan

Istilah pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

diperkenalkan dalam World Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia)

yang diterbitkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP),

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN),

dan World Wide Fund for Nature (WWF) pada 1980

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, desa

kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang

tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan Brundtland

Report dari PBB (1987).

Sumarwoto (1997) : pembangunan berkelanjutan adalah suatu strategi

pembangunan untuk memanfaatkan kekayaan dan sumberdaya alam,

sumberdaya manusia serta sumberdaya modal dalam upaya memenuhi

kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan

datang untuk memenuhi kebutuhan mereka

Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan

berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa

mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.

Dua gagasan penting dalam Konsep Pembangunan berkelanjutan.

Page 18: Makalah kesehatan Agropolitan

1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan esensial kaum miskin yang harus

diberi prioritas utama.

2. Gagasan keterbatasan, yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi

sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebututuhan kini dan

hari depan

Budimanta (2005) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah

1) suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan

terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan

lingkungan umat manusia

2) tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang

untuk menikmati dan memanfaatkannya.

Dalam proses pembangunan berkelanjutan terdapat proses perubahan yang

terencana, yang didalamnya terdapat eksploitasi sumberdaya, arah investasi orientasi

pengembangan teknologi, dan perubahan kelembagaan yang kesemuanya ini dalam

keadaan yang selaras, serta meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk

memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat

Pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan (3 Pilar

Pembangunan berkelanjutan) :

Pembangunan ekonomi,

Pembangunan sosial

- pendidikan

- kesehatan

- dll

Perlindungan lingkungan

Page 19: Makalah kesehatan Agropolitan

Indikator /Aspek pembangunan berkelanjutan (Djajadiningrat ,2005 dalam buku

Suistanable Future)

1. Keberlanjutan Ekologis

2. Keberlanjutan di Bidang Ekonomi

3. Keberlanjutan Sosial dan Budaya

4. Keberlanjutan Politik

5. Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Tolok ukur Pembangunan Berkelanjutan

Pro lingkungan hidup (pro-environment) dapat diukur dengan indeks

kesesuaian, misalnya

1. nisbah luas hutan terhadap luas wilayah (semakin berkurang atau tidak),

2. nisbah debit air sungai dalam musim hujan terhadap musim kemarau,

3. kualitas udara,

Syahputra (2007) mengajukan beberapa hal yang dapat menjadi rambu-rambu

dalam pengelolaan lingkungan

a. Menempatkan suatu kegiatan dan proyek pembangunan pada lokasi

secara benar menurut kaidah ekologi.

b. Pemanfaatan sumberdaya terbarukan (renewable resources) tidak boleh

melebihi potensi lestarinya serta upaya mencari pengganti bagi

sumberdaya takterbarukan (nonrenewable resources).

c. Pembuangan limbah industri maupun rumah tangga tidak boleh melebihi

kapasitas asimilasi pencemaran.

d. Perubahan fungsi ekologis tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung

lingkungan (carrying capacity).

Page 20: Makalah kesehatan Agropolitan

Tolok ukur pro rakyat miskin (pro-poor) à bukan berarti anti orang kaya

memberikan perhatian pada rakyat miskin (berdaya saingnya rendah)

karena:

o Tak terurus pendidikannya,

o Berpenghasilan rendah,

o Tingkat kesehatannya rendah

o Tidak memiliki modal usaha

o daya saingnya rendah

Pro rakyat miskin dapat diukur dengan indikator:

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)atau Human Development Index (HDI)

dan Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) atau Human Poverty Index (HPI) yang

dikembangkan PBB.

Kedua indikator harus dilakukan bersamaan sehingga dapat dijadikan tolok

ukur pembangunan yang menentukan. Nilai HDI dan HPI yang meningkat

akan dapat menunjukkan pembangunan yang pro pada rakyat miskin

Tolok ukur pro kesetaraan jender/pro-perempuan (pro-women)

o membuka kesempatan pada kaum perempuan untuk terlibat dalam arus

utama pembangunan.

o Kesetaraan jender ini dapat diukur dengan menggunakan Genderrelated

Development Index (GDI) dan Gender Empowerment Measure (GEM)

untuk suatu daerah.

o Jika nilai GDI mendekati HDI, artinya di daerah tersebut hanya sedikit

terjadi disparitas jender

o dan kaum perempuan telah semakin terlibat dalam proses pembangunan.

Page 21: Makalah kesehatan Agropolitan

Hal yang perlu diperhatikan dalam suatu proses pembangunan berkelanjutan,

1. Cara berpikir yang integratif.

Dalam konteks ini, pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional

dari kompleksitas antara sistem alam, sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan, mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut.

2. Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang.

Saat ini yang mendominasi pemikiran para pengambil keputusan dalam

pembangunan adalah kerangka pikir jangka pendek, yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan.

Kondisi ini sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan

akibat dan implikasi pada jangka panjang, seperti misalnya potensi kerusakan

hutan yang telah mencapai 3,5 juta Ha/tahun, banjir yang semakin sering

melanda dan dampaknya yang semakin luas, krisis energi, modal transportasi

yang tidak berkembang, kemiskinan yang sulit untuk diturunkan, dan seterusnya.

3. Mempertimbangkan keanekaragaman hayati, untuk memastikan bahwa

sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa mendatang.

Pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan

mendorong perlakuan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat

sehingga dapat lebih dimengerti oleh masyarakat

4. Mempertimbangkan keanekaragaman hayati, untuk memastikan bahwa

sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa mendatang.

Pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan

mendorong perlakuan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat

sehingga dapat lebih dimengerti oleh masyarakat.

Page 22: Makalah kesehatan Agropolitan

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dalam bidang KESEHATAN

ada 3 hak-hak dasar manusia,ialah:

- Hak-hak Pribadi

- Hak-hak Sosial

- Hak-hak Budaya

Hak untuk hidup sehat

Merupakan interaksi dan interrelasi dari ketiga hak tersebut dan menjadi bagian

dari hak-hak manusia universal.

Secara khusus di dalam Deklarasi Universal tentang Hak-hak Asasi Manusia

menyebutkan bahwa: “tiap orang mempunyai hak untuk hidup pada standar yang

layak untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka, dan keluarga mereka,

termasuk hak untuk mendapat makanan, perumahan, dan pelayanan kesehatan”

Human Development Index (HDI) yang diterbitkan oleh United Nation

Development Program setiap tahunnya, menempatkan Indonesia pada ranking

yang ke 105 di antara 180 negara di dunia (1999).

IPM merupakan agregasi dari angka harapan hidup , angka melek huruf dan

lama sekolah serta tingkat pendapatan per kapita

Saat ini Indonesia berada di ranking ke 111 di antara 162 negara (2009)

Gorontalo berada pada urutan 24 dari 33 propinsi di Indonesia

Pembangunan berkelanjutan ekivalen dengan pembangunan manusia

Pembangunan manusia adalah pembangunan yang mengaitkan dimensi

ekonomi, pendidikan dan kesehatan sekaligus

Domain tersebut saling berinteraksi dan berinterrelasi satu dengan yang lainnya.

Page 23: Makalah kesehatan Agropolitan

Tanpa kesehatan yang baik, pendidikan tidak mungkin dapat berjalan dengan

baik,

Tanpa kesehatan yang baik dan pendidikan yang baik mustahil ekonomi

keluarga masyarakat dapat membaik pula.

Tanpa kesehatan dan pendidikan yang baik/prima, ekonomi kita kelak hanya

merupakan “ekonomi kaki lima”.

Tanpa ekonomi yang kuat, kesehatan dan pendidikan keluarga/ masyarakat pun

tidak mungkin dapat membaik pula

“kesehatan” merupakan dan harus dapat menjadi salah satu tolak ukur utama

dari pembangunan dan kesejahteraan

“kesehatan” harus menjadi “mid-stream” pembangunan pembangunan

berkelanjutan, yang terus menerus.

Karena kesehatan, hidup sehat- adalah hak asasi manusia

“konsep kesehatan” yang selama ini “seakan-akan” masih dikonotasikan sebagai

sebuah “konsep sakit”.

Apabila telah jatuh “sakit”, barulah memikirkan tentang “sehat”.

“Orang Sakit” adalah obyek program kesehatan. Proyek bagi pemasukan kas

negara atau daerah.

Paradigma Sehat

program kesehatan” tidak hanya menjadi milik, lebih-lebih dapat ditangani oleh

hanya sektor kesehatan saja. “Program kesehatan” harus menjadi milik

masyarakat, yang pada akhirnya “kesehatan” itu telah menjadi budaya dan

berhati di masyarakat.

Program Kesehatan harus pula dapat dilaksanakan oleh masyarakat sendiri

Page 24: Makalah kesehatan Agropolitan

Masyarakat dan multi sektoral harus mampu dan memahami perencanaan

pembangunan wilayah dan pelaksanaannya, dengan mempertimbangkan

dampak positif dan dampak negatifnya terhadap kesehatan baik untuk

perorangan, keluarga, dan, masyarakat sendiri

Di sektor kesehatan sendiri upaya dan usaha yang dilakukan harus mampu dan

dapat berupaya melakukan upaya dan usaha kesehatan yang lebih bersifat

preventif dan promotif, tanpa meninggalkan upaya dan usaha kuratif serta

rehabilitatif.

Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan dilakukan oleh setiap negara, baik negara maju maupun negara

berkembang dengan maksud untuk menyejahterakan warganya. Tetapi yang menjadi

keprihatinan sekarang adalah adanya desakan semakin keras untuk melanjutkan pola

pembangunan konvensional., terutama di negara berkembang disebabkan oleh

pertambahan penduduk yang semakin banyak dan keinginan mengatasi kemiskinan

yang cukup parah.

Untuk mempertahankan fungsi keberlanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup

manusia, maka ada beberapa prinsip kehidupan yang berkelanjutan yang seharusnya

diadopsi ke dalam pembangunan. Imam Supardi merinci prinsip tersebut sebagai

berikut:

1. Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan

Prinsip ini mencerminkan kewajiban untuk peduli kepada orang lain dan kepada

bentuk-bentuk kehidupan lain, sekarang dan di masa datang.

2. Memperbaiki kualitas hidup manusia

Tujuan pembangunan yang sesungguhnya adalah memperbanyak mutu hidup

manusia. Ini sebuah proses yang memungkinkan manusia menyadari potensi mereka,

Page 25: Makalah kesehatan Agropolitan

membangun rasa percaya diri mereka dan masuk kekehidupan yang bermanfaat dan

berkecukupan.

3. Melestarikan daya hidup dan keanekaragaman bumi.

Prinsip ini menuntut kita untuk:

- melestarikan sistem-sistem penunjang kehidupan

- melestarikan keanekaragaman hayati

- menjamin agar penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui berkelanjutan.

4. Menghindari sumber daya yang tak terbarukan.

Sumber daya yang tak terbarukan adalah bahan-bahan yang tidak dapat

digunakan secara berkelanjutan. Tetapi umur mereka dapat diperpanjang dengan cara

daur ulang, penghematan, atau dengan gaya pembuatan suatu produk pengganti

bahan-bahan tersebut.

5. Berusaha untuk tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi.

Kapasitas daya dukung ekosistem bumi mempunyai batas-batas tertentu.

Sampai tingkat tertentu ekosistem bumi dan biosfer masih tahan bertahan terhadap

gangguan atau beban tanpa mengalami kerusakan yang membahayakan.

6. Mengubah sikap dan gaya hidup orang perorang

guna menerapkan etika baru untuk hidup berkelanjutan, kita harus mengkaji

ulang tata nilai masyarakat dan mengubah sikap mereka. Masyarakat harus

memperkenalkan nilai-nilai yang mendukung etika baru ini dan meninggalkan nilai-nilai

yang tidak sesuai dengan falsafah hidup berkelanjutan.

7. Mendukung kreatifitas masyarakat untuk memlihara lingkungan sendiri.

Page 26: Makalah kesehatan Agropolitan

8. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan

pelestarian.

Dalam hal ini diperlukan suatu program nasional yang dimaksudkan untuk

menciptakan kehidupan yang berkelanjutan.

9. Menciptakan kerjasama global.

Untuk mencapai keberlanjutan yang global, maka harus ada kerja sama yang

kuat dari semua negara. Tingkat pembangunan di setiap negara tidak sama. Negara-

negara yang penghasilannya rendah harus dibantu agar bisa membangun secara

berkelanjutan.

Kesembilan prinsip diatas, sebetulnya bukan merupakan hal yang baru. Prinsip-

prinsip tersebut mencerminkan pernyataan-pernyataan yang telah sering muncul dalam

berbagai pemberitaan mengenai perlunya persamaan hak, pembangunan yang

berkelanjutan, dan pelestarian alam.

Selanjutnya Sudharto P. Hadi mengemukakan empat prinsip pembangunan

berkelanjutan, yaitu:

1. Pemenuhan kebutuhan dasar baik materi maupun non-materi.

Pemenuhan kebutuhan materi sangat penting karena kemiskinan dipandang baik

sebagai penyebab maupun hasil dari penurunan kualitas lingkungan. Kerusakan

lingkungan menyebabkan timbulnya kemiskinan dan penurunan kualitas hidup, karena

masyarakat tidak lagi memiliki sumber daya alam yang bisa dijadikan aset untuk

menopang kehidupan.

Kebutuhan non-materi yang dicerminkan dalam suasana keterbukaan, bebas

dari rasa tertekan, demokratis yang merupakan syarat penting bagi masyarakat untuk

bisa mengambil bagian dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan

mereka. Keikutsertaan masyarakat akan mampu meningkatkan kualitas keputusan,

karena sesungguhnya masyarakat adalah para pakar lokal dalam arti lebih memahami

Page 27: Makalah kesehatan Agropolitan

kondisi dan karakter lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka.adanya kesempatan

menyampaikan pendapat akan menumbuhkan perasaan sebagai part of process.

2. Pemeliharaan lingkungan.

Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, ada dua prinsip penting yaitu prinsip

konservasi dan mengurangi konsumsi. Pemeliharaan lingkungan hidup sebenarnya

sangat terkait dengan prinsip pemenuhan kebutuhan manusia. Bahkan jika kerusakan

sudah sedemikian parah akan mengancam eksistensi manusia itu sendiri. Tidak

berlebihan jika dikatakan bahwa penyebab pencemaran dan kerusakan lingkungan

adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Oleh karena itu konservasi dimaksudkan untuk perlindungan lingkungan.

Sedangkan prinsip mengurangi konsumsi bermakna ganda. Pertama, mengurangi

konsumsi ditujukan pada negara maju sehubungan dengan pola konsumsi energi yang

besar yang menyebabkan terjadinya polusi dan penurunan kualitas lingkungan. Kedua,

perubahan pola konsumsi merupakan seruan yang ditujukan kepada siapa saja

(sebagai individu) baik di negara maju maupun di negara berkembang agar mengurangi

beban bumi.

3. Keadilan sosial.

Berkaitan dengan keadilan, prinsip keadilan masa kini menunjukkan perlunya

pemerataan dalam prinsip pembangunan. Kadilan masa kini berdimensi luas termasuk

di dalamnya pengalokasian sumber dayaalam antara daerah dan pusat. Sedangkan

keadilan masa depan berarti perlunya solidaritas antar generasi. Hal ini menunjukkan

perlunya pengakuan akan adanya keterbatasan (limitations) sumber daya alam yang

harus diatur penggunaannya agar tidak mengorbankan kepentingan generasi yang

akan datang.

4. Penentuan nasib sendiri.

Page 28: Makalah kesehatan Agropolitan

Penentuan nasib sendiri meliputi prinsip terwujudnya masyarakat mandiri dan

partisipatori demokrasi. Masyarakat mandiri (self relient community) adalah masyarakat

yang mampu mengambil keputusan sendiri atas hal-hal yang berkaitan dengan nasib

dan masa depannya. Hal ini termasuk penentuan alokasi sumber-sumber daya alam.

Sedangkan prinsip partisipatori demokrasi adalah adanya keterbukaan dan

transparansi. Dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengambil

bagian dalam setiap proses pengambilan keputusan yang menyangkut nasib mereka

maka masyarakat akan merasa menjadi bagian dari proses sehingga tumbuh rasa

memiliki dan pada gilirannya bisa memperoleh manfaat atas perubahan yang terjadi di

sekitar mereka.

Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di atas, akan bisa terwujud jika

didukung oleh pemerintahan yang baik (good governance). Dari uraian tentang prinsip-

prinsip pembangunan berklanjutan di atas, nampak bahwa konsep ini menghendaki

suatu transformasi dalam pola kehidupan dan kelembagaan.

Jika interpretasi tentang pembangunan berkelanjutan termasuk mengurangi

konsumsi dari negara-negara industri, maka agendanya akan meliputi perubahan

perilaku dan gaya hidup. Dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana mendorong

konsumsi barang-barang non material dan jasa daripada energi dan barang-barang

konsumtif.

Page 29: Makalah kesehatan Agropolitan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Agropolitan Adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena

berjalannya sistem dan usaha sehingga mampu melayani dan mendorong

peningkatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya. Friedmann dan

Douglass (1978)

Konsep Agropolitan merupakan pendekatan bottom up terhadap

pembangunan. Dalam konsep agropolitan, petani atau masyarakat desa tidak

perlu harus pergi ke kota untuk mendapatkan pelayanan produksi, sosial dan

budaya, pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Page 30: Makalah kesehatan Agropolitan

Konsep agropolitan secara sederhana bisa diartikan sebagai

pengembangan pertanian perkotaan sebagaimana asal kata agro (pertanian -

Red) dan politan (kota - Red). Dengan demikian, agropolitan merupakan

kawasan khususnya perkotaan yang berkembang karena roda pertanian dan

sarana pendukung agribisnis lainnya berjalan baik.

KAWASAN AGROPOLITAN

Kawasan agropolitan merupakan program bertahap dan berorientasi

jangka panjang, di mana organisasi dan tata kerja yang dikembangkan harus

mampu mengakomodasi semua kepentingan dengan mempertimbangkan

berbagai aspek baik masyarakat, kelembagaan petani, dunia usaha,

kelembagaan sistem agribisnis dan luasan kawasan.

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN,

adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis,

yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi

yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang

berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang

digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah.

Permasalahan Kawasan Agropolitan

A. Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,

keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya, yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk lain.

Lingkungan hidup terdiri atas 3 komponen utama yaitu komponen fisik

(abiotik), komponen biotik dan komponen kultur.

Page 31: Makalah kesehatan Agropolitan

Masalah lingkungan yang kita hadapi sekarang pada hakikatnya adalah

masalah ekologi manusia. Masalah timbul karena aktivitas manusia yang

menyebabkan lingkungan tidak atau kurang sesuai lagi untuk mendukung

kehidupan manusia. Perhatian terhadap lingkungan yang intensif dipicu oleh

pencemaran limbah industri dan pertambangan serta pestisida.

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KUALITAS HIDUP

Pembangunan

Proses pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dengan

memanfaatkan teknologi.

Istilah pembangunan diartikan sebagai perubahan yang meningkat

dibidang sosial dan ekonomi

Istilah pembangunan berkelanjutan

Istilah pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

diperkenalkan dalam World Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia)

yang diterbitkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP),

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN),

dan World Wide Fund for Nature (WWF) pada 1980

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, desa

kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang

tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan Brundtland

Report dari PBB (1987).

B. SARAN

Page 32: Makalah kesehatan Agropolitan

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Acer/Downloads/Apa%20itu%20Agropolitan

%E2%80%A6%20%20%20_%20Kliping%20Seputar%20Desa.htm

http://agropolitan-nganjuk.com/pengertian-kawasan-agropolitan/

http://id.wikipedia.org/wiki/ Prinsip_prinsip _pengembangan_agropolita/

http://bppsdmp.deptan.go.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=366&Itemid=250

http://repository.unand.ac.id/14058/

Page 33: Makalah kesehatan Agropolitan