Makalah notasi ilmiah
Transcript of Makalah notasi ilmiah
NOTASI ILMIAH
Makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Dra. Siti Zumrotul Maulida
Oleh:
Fatih Nashrul Islami
(087756792111)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema
atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas baik atau tidaknya
sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang dikutip maka semakin baik pula
kualitas karya ilmiah tersebut.
Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang berkepentingan
dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin menambah wawasan
keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal
ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia
baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya
tulisnya.
Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, macam-macam
dan cara-cara penulisan notasi ilmiah.
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian notasi ilmiah.
b. Untuk mengetahui macam-macam dan cara-cara penulisan notasi ilmiah.
1
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Notasi Ilmiah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem lambing (tanda)
yang menggambarkan bilangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atau ujaran
dengan tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah
adalah bersifat ilmu. Secara ilmu pengetahuan notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem
lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf.
2. Macam-Macam Notasi Ilmiah
Pernyataan ilmiah yang dikutip seseorang dalam karangan ilmiah harus mencakup (1)
identifikasi orang yang membuat pernyataan tersebut, (2) identifikasi media komunikasi
ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan, dan (3) identifikasi lembaga yang
menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempatnya. Jika tidak diterbitkan tetapi
disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar, skripsi, tesis, dan disertasi, disebutkan
tempat, waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut. Cara mencantumkan ketiga
identifikasi tersebut dalam tulisan ilmiah disebut teknik notasi ilmiah.
Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yakni foot note, in note, dan end note. Foot
note adalah catatan yang ditempatkan di kaki halaman pada halaman yang sama. In note
adalah catatan yang ditempatkan menyatu dengan teks karangan. Sedangkan end note adalah
catatan yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah.
a. Foot note
Foot note (catatan kaki) adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan kaki dapat digunakan
untuk (1) menyusun pembuktian, (2) menyatakan utang budi, (3) menyampaikan keterangan
tambahan, dan (4) merujuk bagian lain dari teks (Keraf, 1997:195). Berdasarkan fungsinya
tersebut, catatan kaki dapat dibedakan menjadi tiga, yakni (1) penunjukan sumber (referensi),
(2) catatan penjelas, dan (3) gabungan sumber dan penjelas.
1) Teknik pembuatan foot note
(a) Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman sehingga
margin bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir
dari catatan kaki.
2
3
(b) Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis,
mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan dengan huruf pika, atau 18 ketikan
dengan huruf elite.
(c) Dalam jarak dua spasi dari garis tadi, dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri
diketik nomor penunjukan.
(d) Langsung sesudah nomor penunjukan, setengah spasi ke bawah mulai diketik
baris pertama dari catatan kaki.
(e) Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi tunggal, sedangkan jarak antar
catatan kaki pada halaman yang sama spasi ganda.
(f) Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.
2) Singkatan dalam foot note
(a) Ibid. (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas) untuk catatan kaki yang
sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya. Ditulis dengan huruf
capital, cetak miring, diikuti titik, diikuti koma, kemudian diikuti nomor halaman.
(b) op. cit. (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip),
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah
disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, op. cit.,
nomor halaman.
(c) loc. cit. (singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip),
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip pada halaman
yang sama, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya:
nama pengarang, loc. cit (tanpa nomor halaman).
Contoh foot note:
1 Richard C. Martin. Approaches to Islam in Religious Studies (Arizona: The
University of Arizona Prress, 1985), hal. 75.2 Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (Ende: Nusa
Indah, 1997), hal. 45.3 Ibid., hal. 55.4 Richard C. Martin, op. cit., hal. 82.
5 Richard C. Martin, loc. cit.
b. In note
4
In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang dirujuk menyatu
dengan teks yang dirujuk. Hal ini dimaksudkan agar pembaca langsung mengetahui sumber
asal pernyataan tersebut dikutip. Jika dalam foot note penulis dapat memberikan keterangan-
keterangan tambahan, dalam in note tidak dimungkinkan. Keterangan tambahan dalam in
note akan mengganggu isi teks, sedangkan keterangan tambahan dalam foot note sama sekali
tidak mengganggu teks karena letaknya terpisah, yakni di kaki halaman.
1) Cara menulis in note kutipan langsung
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian
yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama
penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor
halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Azra (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan prestasi belajar”.
Atau:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan prestasi belajar” (Azra, 1990: 123).
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks
yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan
spasi tunggal, nomor halaman juga harus diketik. Contoh:
Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’ which had been verified in previous studies, disappeared when
behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never exhibited
again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in
attributing the results to a placebo effect.
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-
kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah…diharapkan sudah
melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995: 278).
5
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat
titik. Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan,
atau bagian tubuh lain…. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap
bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995: 315).
2) Cara menulis in note kutipan tidak langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri ditulis tanpa tanda kutip terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat
disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika
memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.
Saliman (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat.
Atau:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Saliman, 1990:13).
c. End note
End note merupakan notasi ilmiah dengan cara memberikan keterangan sumber
pernyataan yang dirujuk dan keterangan-keterangan lainnya yang ditempatkan di akhir
sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka. Sebagaimana dalam foot note, dalam end
note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan. Teknik penulisan end note
sama dengan teknik penulisan foot note, yang membedakan hanya letaknya. Foot note di kaki
halaman di mana pernyataan tersebut ditemui, sedangkan end note diletakkan di akhir suatu
karangan ilmiah.
Pada teknik end note, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau dicantumkan
di bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan.
2) Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.
3) Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua, dan nomor halaman
di dalam kurung dan akhirnya diberi titik.
6
Contoh:
Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia
mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi
sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi
dengan ibunya.
Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-olah
sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130).1
d. Daftar rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya
yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung (UM Malang, 2000: 70-75;
Pranowo, dkk., 2001: 62-74). Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak
dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung
ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya,
unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis
dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun
penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (sub judul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5)
nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya.
Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma,
nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah),
diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua penulisnya harus
dicantumkan dalam daftar rujukan.
e. Rujukan dari buku
Tahun penerbitan nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf
miring dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan
dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Strunk, W. Jr. & White, E.B. 1979. The Elements of Style (3 rd ed.). New York: Macmillan.
1 Ibid., hal. 89-90.
7
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-
satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambing a, b, c
dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plants: Trends and Emerging Issue-1985.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lesson from the States, Atlanta,
GA: Career Clearinghouse.
1) Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya)
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan
(Eds.) jika editornya lebih dari satu, diantara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Latheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a
Second Language. New York: Praeger.
Aminudin (Ed.) 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
2) Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis
tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.)
bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis
dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Harley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A. 1980. Contemporary Issue and New Directions in
8
Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W Poon (Ed), Aging in the
1980s: Psychologial Issue (hlm. 239-252). Washington, DC: American Psychological
Association.
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif Dalam Aminuddin (Ed.).
Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25).
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
3) Rujukan dari artikel dalam jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis
dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak
miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.
Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Hanafi, A. 1989. Partisipasi Radio dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum
Penelitian. 1 (1): 33-47.
4) Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM
Penulisannya di daftar rujukan dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah
dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam kurung.
Contoh:
Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second
Language Acquisition. TESTOL Quarterly. 13: 573-82 (CD-ROM: TESTOL
Quarterly Digital. 1997).
5) Rujukan dari artikel dalam majalah atau koran
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul
artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata
9
hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan
dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.
Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosses dan Interfance Komunikasi Data. Info Komputer,
IV (4): 46-48.
Huda, M. 13 November, 1991. Menyisipkan Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.
6) Rujukan dari koran tanpa penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran,
kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor
halaman.
Contoh:
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mudah Mandiri, hlm. 3.
Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis
dan tanpa lembaga.
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti penerbitan
dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut nama lembaga
penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang
dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas
penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
10
Rujukan berupa karya terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan,
nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun.
Contoh:
Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian pendidikan.
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
7) Rujukan berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi,
tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas
serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris
Di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Progam Pascasarjana IKIP MALANG.
Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atau lokakarya.
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan
cetak miring, Kemudian diikuti Pernyataan “Makalah disajikan dalam ..”., nama pertemuan,
lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan
XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli.
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar
Tatakota, BAPPEDA JawaTimur, Surabaya, 1-2 September.
Rujukan dari internet berupa karya individual
11
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun,
judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan
diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di
antara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall. W. 1996. A Survey of STM Online Journals. 1990-95: The
Calm before the Storm. (Online). (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey.htral. diakses
12 Juni 1996).
Rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun,
judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online),
volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education
Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.adu/epaa/,
diakses 12 Februari 1997).
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari
2000).
Rujukan dari internet berupa bahan diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh
tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi
keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
12
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion
List, (Online), ([email protected], diakses 22 November 1995).
Rujukan dari internet berupa e-mail pribadi
Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim),
diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama
yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).
Contoh:
Davis, A. (a. davis@uwts. Edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools.
E-mail kepada Alison Hunter ([email protected]).
Naga, Dali S. ([email protected]). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali
Saukah ([email protected]).
C. PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah karya tulis pasti tidak lepas
dari beberapa referensi, dan semakin banyak referensi maka semakin baik pula kualitas karya
tulis tersebut. Maka dari itu penulis harus benar dan teliti dalam menuliskan notasi ilmiah
pada karya tulisnya.
Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yaitu: foot note, in note, dan end note.
Untuk penulisan notasi ilmiah di dalam karya tulis harus dipilih salah satu saja dalam setiap
halaman, tidak boleh keduanya atau ketiganya. Maksudnya, jika halaman pertama ada foot
note nya, maka dihalaman pertama itu tidak boleh diberi in note atau end note. Dan jika
dihalaman kedua ada in note nya, maka tidak boleh diberi foot note atau end note, dan begitu
juga seterusnya.
Kalau sebuah karya tulis tersebut diberi foot note, maka foot note itu harus ditulis ulang
di daftar pustaka.
13
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta :
Penerbit Buku Kompas.
Jazeri, M. 2010. Bahasa Indonesia untuk Karya Ilmiah. Munaris – Tulungagung : Cahaya
Abadi.
14