makalah osi.docx
description
Transcript of makalah osi.docx
1
MAKALAH
JARINGAN KOMPUTER
(Open Systems Interconnection)
Nama : SRI AYU RESMIKAN I M : 60200109074Kelas : E-2
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDINMAKASSAR
2
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
Hidayah dan Inayahnyalah saya dapat menyusun makalah yang berkaitan dengan
Open Systems Interconnection (OSI).
Makalah ini disusun bertujuan untuk melengkapi tugas yang telah diberikan
yaitu matakuliah jaringan komputer, juga memberi pemahaman kepada pembaca
mengenai Bahasa yang digunkana dalam jaringan komputer. Pemahaman terhadap
OSI ini begitu sangat penting, karna ketika kita membuat jaringan kita harus
menghubungkan antara komputer satu dengan yang lainnya.
Untuk itu saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang
terutama pembaca. Namun kirannya dalam isi makalah yang saya susun ini banyak
sekali kekurangan dan kesalahan semoga pembaca dapat memberikan kritik dan saran
demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, saya ucapkan banyak terimakasih kepada para pembaca yang
sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus dan ihklas dan mendapat manfaat
yang berlipat Amin.
Makassar, Juni 2012
3
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International
Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika
terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard
ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada
jaringan yang berbeda secara efisien.
Sebelum kita menjelaskan langsung mengenai Physical Layer,kita harus tau
dulu apa itu OSI Layer. Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference
Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang
dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di
Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System
Interconnection
Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven
layer model). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk
menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan
yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya
suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling
berkomunikasi.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari
koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat
berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam
TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan
tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference
4
Modelpun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa
protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraks
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:
1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan
optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang
dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver
dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater,
hub dan network card adalah berada pada layer ini.
2. Layer Data-link
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena
menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara
media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link
5
bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level
yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan
mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 &
802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer
Data-link.
3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing
sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu
tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya
digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet
eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa,
seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol).
Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi
yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu :
1. Mendeteksi Error
2. Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
3. Mengendalikan aliran
4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP
dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh
NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport
adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan
transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing,
kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
6
5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai
prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini
menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi
komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer
ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM,
yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application.
NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari
NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti
Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol).
PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk
akses pada jaringan AppleTalk.
6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi
tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu
koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC
character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh
layer ini.
7. Layer Application
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini.
Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada
perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama
7
antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang
membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user
akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3
berada pada layer Application.
Namun disini kita akan membahas mengenai Physical Layer
Dengan mempelajari materi Physical layer mahasiswa diharapkan dapat:
Membedakan data analog dan digital,
Membedakan sinyal analog dan digital,
Mengerti konsep bandwidth dan hubungan antara bandwith dan data
transmission speed,
Mengerti enkode digital-to-digital, digital-to-analog dan analog-to-
digital,
Mengerti tentang multiplexing
8
BAB II
MATERI
2.1 Definisi Physical Layer
Physical layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan
komputer. Physical layer terdiri dari perangkat keras dasar jaringan. Ini adalah layer
yang mendasari struktur data logical dari level fungsi yang lebih tinggi dari sebuah
jaringan. Karena kebanyakan teknologi perangkat keras yang tersedia dengan
karakteristik yang sangat beragam, kemungkinan physical layer adalah layer yang
paling rumit di arsitektur OSI.
Physical layer menjelaskan cara-cara mengirimkan bit-bit raw dari paket data
logical melewati link fisikal yang menghubungkan node-node jaringan. Bit stream
dapat dikelompokkan ke code-code atau symbol-symbol dan diubah ke sinyal fisik
yang dikirimkan melewati sebuah perangkat keras media transmisi. Pysical layer
menyediakan elekris, mekanikal, dan procedural interface ke media transmisi. Bentuk
dan sifat dari konektor listrik, frekuensi untuk dibroadcast, skema modulasi yang
digunakan dan paramater low-level serupa, ditentukan di sini.
Physical layer menerjemahkan permintaan komunikasi logik dari Layer Data
Link ke operasi hardware-spesific yang mempengaruhi pengiriman dan permintaan
sinyal.
Dalam sebuah local area network(LAN) atau sebuah metropolitan area
network(MAN) yang menggunakan arsitektur open system interconnection
(OSI), physical signaling sublayer adalah bagian dari Physical Layer yang:
9
1. Menghubungkan dengan sublayer medium access control (MAC) yang
merupakan bagian dari Data Link Layer.
2. Melakukan encoding character, pengiriman, penangkapan, dan
decoding.
3. Melakukan perintah fungsi isolasi.
Fungsi dan servis utama yang dilakukan oleh Physical Layer adalah:
Pengiriman bit-by-bit atau symbol-by-symbol.
Menyediakan sebuah standarasisasi interface ke media transimisi fisikal,
mencakup:
1. Spesifikasi mekanikal dari konektor elektris dan kabel, untuk contoh
panjang maksimal kabel.
2. Spesifikasi elektris dari level sinyal line transimisi dan impedansi
3. Radio interface, termasuk alokasi frekuensi spectrum elektromagnet
dan spesifikasi dari kekuatan sinyal, analog bandwidth, dll.
4. Spesifikasi dari infrared radiation (IR) melewati fiber optik atau
sebuah link komunikasi wireless IR.
Modulasi
Modulasi adalah proses menyampaikan sebuah sinyal pesan, misalnya
bit stream digital atau sinyal analog audio, dalama sinyal lain yang dapat
dikirimkan secara fisik.
Line coding
5. Sinkronisasi bit dalam synchronous serial communication
6. Memulai dan menghentikan signalling dan mengontrol arus dalam
asynchronous serial communication
7. Circuit switching
8. Multiplexing
10
Memulai dan menghentikan koneksi circuit switched
Carrier sense dan collision detection yang digunakan oleh beberapa level 2
multiple access protocols
1. Menyaring equalization, training sequence, pulse shaping, dan sinyal
processing dari sinyal fisikal lainnya.
2. Perbaikan forward error
3. Bit-interleaving dan channel coding lainnya.
2.2 Teknik Hardware
Physical layer bermain dengan hardware, maka dari itu diperlukan standar
baku untuk hardware agar physical layer dapat menjalankan tugasnya. Standar-
standar tersebut dibuat oleh :
1. The International Organization for Standardization (ISO)
2. The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
3. The American National Standards Institute (ANSI)
4. The International Telecommunication Union (ITU)
5. The Electronics Industry Alliance/Telecommunications Industry
Association (EIA/TIA)
6. National telecommunications authorities such as the Federal
Communication Commission (FCC) in the USA.
11
2.3 Teknik Software
Pada teknik software, layer ini menggunakan NOS (Network Operating
System) atau sistem operasi network dimana seluruh aktifitas jaringan dikendalikan
oleh sistem operasi ini. Karena physical berbentuk fisik, maka tidak akan dikenali
tanpa bantuan software atau NOS.
2.4 Protokol Physical Layer
Physical layer terdapat protokol-protokol yang berhubungan dengan medium
fisik yang dengannya TCP/IP berkomunikasi. Secara resmi, protokol-protokol pada
layer ini tergolong menjadi 4 kategori :
1. Electrical/optical protocols: adalah protokol-protokol yang
mendeskripsikan karakteristik sinyal seperti voltase, encoding, dan bentuk
sinyal.
2. Mechanical protocols: adalah spesifikasi seperti dimensi konektor atau
metal bahan kabel.
12
3. Functional protocols: mendeskripsikan apa yang dilakukan oleh sesuatu.
Misalnya “request to send” adalah deskripsi fungsi dari pin 4 pada
konektor EIA-232-D.
4. Procedural protocols: mendeskripsikan bagaimana sesuatu dilakukan.
Seperti, angka biner 1 terwakili dalam lead EIA-232-D sebagai voltase
kurang dari 3
2.5 Jenis Pesan
Lapisan Fisik harus menghasilkan sinyal-sinyal listrik, optik, atau nirkabel
yang mewakili “1″ dan “0″ pada media. Metode mewakili bit disebut metode isyarat.
Standar lapisan fisik harus menentukan apa yang merupakan jenis sinyal “1″ dan “0″.
Pada layer physical, komputer mengirimkan stream bit-2 lewat media transmisi.
Karena komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1.
Jadi jenis pesan pada layer ini berupa sinyal sinyal listrik yang di encode atau di
transmisi menjadi bilangan bit bit yang dapat dimengerti oleh perangkat keras
komputer.
2.6 TCP/IP language
TCP/IP adalah sebuah protokol jaringan secara global, dimana semua
perangkat jaringan jika ingin berhubungan dengan seluruh perangkat jaringan lainnya
harus menggunakan protokol ini. Pada Physical Layer pengaturan TCP/IP harus
melalu teknik software dimana TCP/IP tersebut di gunakan pada komputer melalu
kartu jaringan. TCP/IP sendiri dapat diatur secara statis atau dinamis, yang
membedakan hanyalah secara manual atau otomatis memberikan alamat jaringan
pada sebuah komputer.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Physical layer ada di antara data link layer dan media transmisi. Tugas
utamanya adalah menyediakan servis untuk data link layer. Salah satu servis yang
disediakan oleh physical layer adalah membentuk sinyal yang merepresentasikan
aliran data dalam bentuk bit 0 dan 1 dari data link layer.
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan
aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang
dari sumber yang berbeda.