MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

33
MAKALAH PRODUKSI DAN PENYIMPANAN BENIH PROSES PANEN DAN PENGERINGAN Disusun Oleh : Disusun Oleh : 1. Aisyah H0711 2. Garin Yudha R H0711046 3. Muhamad Khoiru Zaky H0711063 4. Nur Fadilah H0711076 5. Riswanti H0711107 6. Ryan Kosala H0711 7. Satrio Mundhi S H0711 8. Tangguh Prakoso H0711102 9. Thithin Umi Rosidah H0711103 10.Warry Dian S H0711109 11. Yoga Anung Anindita H07111

description

bnih

Transcript of MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

Page 1: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

MAKALAH

PRODUKSI DAN PENYIMPANAN BENIH

PROSES PANEN DAN PENGERINGAN

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

1. Aisyah H0711

2. Garin Yudha R H0711046

3. Muhamad Khoiru Zaky H0711063

4. Nur Fadilah H0711076

5. Riswanti H0711107

6. Ryan Kosala H0711

7. Satrio Mundhi S H0711

8. Tangguh Prakoso H0711102

9. Thithin Umi Rosidah H0711103

10. Warry Dian S H0711109

11. Yoga Anung Anindita H07111

Kelas : Agroteknologi B

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biji (grain) dan Benih (seed) memiliki arti dan pengertian yang

bermacam-macam,tergantung dari segi mana meninjaunya. Meskipun biji dan

benih memiliki jumlah, bentuk,ukuran, warna, bahan yang dikandungnya dan

hal-hal lainnya berbeda antara satudengan lainnya, namun sesungguhnya

secara alamiah merupakan alat utama untukmempertahankan/menjamin

kelangsungan hidup suatu spesies dialam.Secara botanis/struktural, biji dan

benih tidak berbeda antara satu denganlainnya, keduanya berasal dari zygote,

berasal dari ovule, dan mempunyai struktur yangsama.Secara fungsional biji

dengan benih memiliki pengertian yang berbeda. Biji adalahhasil tanaman

yang digunakan untuk tujuan komsumsi atau diolah sebagai bahan

bakuindustri.

Benih adalah biji dari tanaman yang diproduksi untuk tujuan

ditanam/dibudidayakan kembali. Berdasarkan pengertian tersebut maka benih

memiliki fungsi agronomi atau merupakan komponen agronomi, oleh karena

itu benih termasuk kedalam bidang/ruang lingkup agronomi. Dalam

pengembangan usahatani, benih merupakan salah satu sarana untuk dapat

menghasilkan produksi yang setinggi-tingginya. Karena benih merupakan

sarana produksi, maka benih harus bermutu tinggi (mutu fisiologis, genetik

dan fisik) dari jenis yang unggul. Benih sebagai komponen agronomi selalu

dituntut tersedia dengan syarat mutu yang tinggi. Mutu yang harus dipenuhi

oleh suatu benih adalah mutu fisiologis (daya kecambah, vigor dan daya

simpan yang tinggi), mutu genetik (kemurnian benih) dan mutu fisik (bersih

dari kotoran fisik ) serta kesehatan benih (bebas hama dan penyakit).

Tuntutan mutu ini hanya dapat diperoleh jika suatu benih diproduksi dan diuji

kualitasnyadengan cara-cara yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang

telah ditetapkan. Olehkarena itu permasalahan dalam perbenihan yang

berhubungan dengan mutu benih dapatmuncul pada saat proses produksi

Page 3: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

benih, prosessing, penyimpanan dan pada prosespengujian mutu benih. Jika

salah satu dari proses tersebut tidak berjalan sebagaimanamestinya, maka

mutu benih yang diperoleh tidak sesuai dengan mutu yang diharapkan.

Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian pada panen/pemungutan

hasiltanaman; pertama cara pungut, dan kedua saat panen yang tepat. Kedua

faktor ini akanberpengaruh pada hasil dan kualitas benih. Hasil yang dipungut

dengan cara dan padawaktu yang tepat akan tinggi kuantitas dan kualitasnya.

Sedangkan proses pengeringan merupakan salah satu proses yang dapat

mempengaruhi mutu/kualitas benih yang dihasilkan. Pada prinsipnya

pengeringan merupakan proses penurunan kadar air calon benih sampai nilai

yang dikehendaki sehingga diperoleh benih yang dapat disimpan dalam

jangka waktu yang cukup lama. 

B. Rumusan Masalah

1. Aspek apa saja yang harus diperhaatikan saat pemanenan benih?

2. Aspek apa saja yang harus diperhatikan saat Pengeringan Benih?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui aspek apa saja yang harus diperhaatikan saat pemanenan

benih

2. Mengetahui aspek apa saja yang harus diperhatikan saat Pengeringan

Benih

Page 4: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek Pemanenan Benih

1. Perubahan-Perubahan Selama Proses Pematangan Benih

Perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pematangan benih

adalah:kadar air benih (seed moisture content), daya kecambah benih

(seed viability), dayatumbuh benih (seed vigor), ukuran besar biji (seed

size) dan berat kering benih (seed dryweight).

a. Kadar Air Biji

Umumnya pada tanaman legum dan serealia, kandung

lembaga yang mengalamiproses fertilisasi mempunyai kadar air +

80%. Dalam beberapa hari setelah anthesiskadarair tersebut

meningkat sampai kira-kira 85%, lalu pelan-pelan menurun

secarateratur. Menjelang benih mencapai masak (matang), kadar air

menurun dengan cepatsampai kira-kira 20% (didaerah tropik).

Setelah tercapai berat kering maksimum dari biji,kadar air tersebut

agak konstan sekitar 20% dan sedikit berfluktuasi (naik turun)

sesuaidengan keadaan kelembaban udara disekitarnya.

b. Daya Kecambah dan Vigor

Daya keacambah meningkat seiring dengan bertambahnya

umur benih (semakintua benih).Daya kecambah maksimum dapat

tercapai jauh sebelum benih mencapaimasak fisiologis (daya

kecambah maksimum konstan hingga masak

fisiologis).Setelahmasak fisiologis daya kecambah menurun,

kecepatan penurunan sesuai dengan keadaansub optimum (jelek)

dilapangan.Semakin jelek kondisi lapangan, daya kecambah semakin

cepat menurun.vigor benih meningkat seiring dengan bertambahnya

umurbenih. Maksimum vigor tercapai saat benih masak fisiologis,

setelah itu terjadi penurunan.Setelah masak fisiologis, semakin jelek

lapangan vigor benih semakin cepat menurun.Faktor lingkungan

Page 5: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi

penurunankualitas benih sesudah masak fisiologis.Oleh karena itu

panen mestinya dilakukan padasaat masak fisiologis.

c. Ukuran Besar Biji

Setelah pembuahan, pertambahan ukuran biji terus

mengalami peningkatan,seiring dengan laju pertumbuhan yang

mengikuti laju pembentukan jaringan, yang berisilaju pembagian sel-

sel dalam embryo dan kulit benih.Pertambahan ukuran juga

terjadipada saat fase penimbunan bahan makanan. Setelah biji

mencapai masak fisiologisdimana pertumbuhan dan

translokasi/penimbun bahan makanan terhenti makapertumbuhan

biji/benih tidak terjadi lagi sehingga ukuran besarnya tidak

bertambah lagiatau dengan kata lain telah mencapai ukuran besar

maksimum (maximum size). Ukuranbesar lebih dahulu tercapai dari

berat kering maksimum.

d. Berat Biji

Tinggi atau rendahnya nilai berat biji tergantung dari banyak

atau sedikitnya bahankering yang terdapat pada biji.Bahan kering ini

umumnya terdiri dari tiga (3) bahan dasar,yaitu; karbohidarat,

protein, dan lemak yang terutama terdapat pada

jaringanpenyimpanan seperti; endosperm (monokotil) dan kotiledon

(dikotil).Setelah pembuahan, mula-mula berat kering naik perlahan,

kian lama semakincepat dan mencapai maksimum pada saat benih

masak (masak fisiologis), saat manatransfer bahan makanan kebiji

terhenti.Terjadinya peningkatan berat kering terjadi padasaat biji

memasuki fase penimbunan bahan makanan hingga kefase

pemasakan biji.Fase penimbunan bahan makanan ditentukan oleh

tiga faktor yaitu:1) tersedianyabahan makanan, 2) laju translokasi

bahan makanan dari induk ke endosperm, dan 3)keadaan jaringan

penghubung (pada saat ini kadar air benih turun menjadi 60%

danbahan kering naik 3 kali).

Page 6: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

Setelah tercapai masak fisiologis, berat maksimum hanya

dipengaruhi olehkeadaan lingkungan terutama kelembaban.Jadi berat

biji berfluktuasi sesuai dengankeadaan kelembaban sekitarnya. Jika

setelah masak fisiologis dan belum dipanen, makaberat biji akan

turun sebesar 15-25% (5-7% adalah lemak dan minyak). Turunnya

beratkering ini disebabkan karena: 1) proses pernapasan, dan 2)

transfer bahan makanan dariinduk ke endosperm/kotiledon telah

berhenti.

2. Hubungan Kematangan Benih dengan Kualitas Benih

Kualitas benih dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok mutu

yaitu; mutufisiologis, mutu genetis dan mutu fisik.Mutu fisiologis dari

benih menyangkut dayakecambah dan vigor benih, mutu genetis

menyangkut kemurnian benih, sedangkan mutufisik dari benih

menyangkut seberapa besar tingkat kebersihan benih dari kotoran-

kotoranfisik atau benih pecah yang terikut pada benih.Mutu fisiologis biji

tertinggi diperoleh pada saat biji masak fisiologis.Tidak pernahdiperoleh

mutu biji yang lebih tinggi dari pada mutu biji pada saat masak

fisiologissehingga benih yang belum masak penuh atau lewat masak

mutunya lebih rendah daribenih yang masak fisiologis.

Pada saat benih masak fisiologis maka berat keringnya juga dalam

keadaanmaksimum, begitu pula vigor dan daya kecambah dalam keadaan

maksimum.Hal yangmenurunkan mutu pada saat setelah masak fisiologis

adalah keadaan lingkungan lapangproduksi yang jelek.Keadaan

lingkungan pengaruhnya lebih nyata terhadap kualitas(vigor dan daya

kecambah) dari pada kuantitas.

3. Indikator Kematangan Benih

Petani melakukan pemanenan dengan berdasarkan pada

pengalaman yang sudahdimiliki secara turun temurun.Kriteria yang

digunakan adalah dengan melihat warnabuah, bau, kekerasan kulit,

rontoknya buah/gabah dan pecahnya buah.Cara ini seringkalikurang

obyektif untuk menentukan masak fisiologis pada biji.Cara yang lebih

Page 7: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

obyektif untuk menentukan benih telah masak (masak fisiologisadalah

berdasarkan kadar air benih, berat kering maksimum, homogenitas benih

ketikamasak, dan waktu yang diperlukan (hari/umur benih) setelah

anthesis.

4. Cara Panen

Benih adalah biji dari tanaman yang akan digunakan sebagai bahan

tanam,karena itu selalu diusahakan agar saat panen/pemungutan hasil

sedikit mungkinmengalamikerusakan mekanis yang dapat menurunkan

viabilitas, vigor, dan dayasimpannya. Untuk menghindari kerusakan

mekanis pada benih, seringkali digunakan carapungut yang agak berbeda

dari biasanya. Kalau dimungkinkan pemungutan dilakukandengan

tangan, yaitu oleh tenaga manusia. Meskipun dengan cara ini memakan

banyakwaktu dan biaya, namun cara ini menjamin bahwa benih yang

diperoleh keadaannyamasih baik. Bila benih terpaksa harus dipungut

dengan mesin, maka alat pada mesinharus diatur begitu rupa sehingga

sedikit mungkin mengakibatkan kerusakan mekanispada

benih.Pemungutan hasil dengan tangan selain untuk menghindari

terjadinyakerusakan mekanis, juga mencegah tercampurnya benih dengan

biji herba, sehinggakemurnian fisik dan kemurnian varietas benih

terjamin.

Bagi tanaman yang benihnya masak tidak serentak, sebaiknya

diadakanpemungutan yang bertahap. Kalau diadakan pemungutan

sekaligus, hasil yang diperolehakan terdiri dari benih yang belum masak

dan sudah masak. Kalau pemungutan ditundasampai semua benih masak,

besar kemungkinannya banyak benih yang hilang karenabercerai berai,

disebabkan pecahnya polong yang sudah terlampau kering,

danmenurunnya vigor dan viabilitas bagi benih yang sudah masak

awal.Benih yang digunakan sebagai bahan tanam harus sudah masak

penuh, berartibenih sudah masak fisiologis. Untuk mendapatkan benih

yang sudah masak penuh, saatpanen tidak sama dengan benih yang

dipergunakan untuk konsumsi atau keperluan lain.

Page 8: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

Selain itu benih jangan dibiarkan telalu lama tinggal

dilapangankalau sudah masak, pemungutan jangan terlambat, ini dapat

menyebabkan kemunduranviabilitas maupun vigor benih, dan penurunan

kuantitas kalau polong mudah pecah.Pemungutan yang dilakukan pada

saat masak optimum (masak fisiologis) akanmemberhasil yang kuantitas

dan kualitasnya tinggi. Grafik dibawah menunjukkan dengan nyatabahwa

waktu panen itu berpengaruh pada hasil benih yang diperoleh.

Grafik 1.Pengaruh waktu panen terhadap produksi benih.

5. Perontokan Benih

Perontokan benih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara

tradisional dandengan cara menggunakan mesin perontok (thresher).

Pada padi, perontokan malaibiasanya dilakukan langsung di sawah.Malai

padi dipukul-pukulkan pada papanperontokan yang terbuat dari

kayu.Selain itu, dapat pula malai dipukul-pukul denganpenggebuk yang

terbuat dari kayu sambil dibalik-balik sehingga perontokan

dapatsempurna.Perontokan secara tradisional biasanya dilakukan dengan

menginjak-injakmalai padi sehingga bulir padi rontok. Perontokan

dengan menggunakan alat perontok(thresher) sangat dianjurkan karena

akan mempercepat penanganan dan pengolahanhasil. Penggunaan mesin

Page 9: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

perontok juga bermanfaat dalam menekan jumlah kehilanganbenih (post

harvest losses).

Pada tanaman jagung, perontokan/pemipilan pada jagung dilakukan

pada tongkolyang telah kering dan bersih.Pemipilan dilakukan secara

manual atau dengan alatpemipil.Sebelum dilakukan pemipilan, bagian

ujung tongkol (± ¼ bagian tongkol) dibuangkarena merupakan bagian

yang kosong dan benih yang ada berukuran lebih kecil.Hal inilebih

mengifisienkan pengolahan benih selanjutnya dan lebih meningkatkan

keseragamanbenih hasil olahan.Pemipilan dengan alat pemipil (sheller)

hendaknya dilakukansedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan

kerusakan mekanik yang terlalu besar.

Perontokan pada kedelai dilakukan dengan brangkasan, brangkasan

yang telahkering (sebagian polong sudah pecah) dipukul-pukul dengan

alat dari kayu atau bamboohingga calon benih dipisahkan dari batang dan

kotoran lainnya.Pembersihan sisa polongdan kotoran lainnya dapat

dilakukan secara manual dengan nyiru atau menggunakanmesin-mesin

pra-pembersihan (scalper).Benih kedelai yang telah dipisahkan,

selanjutnyadijemur kembali untuk dijadikan benih berkadar air 10-11%.

Dengan kadar air tersebut,benih aman untuk disimpan atau dipasarkan.

Perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pematangan benih

adalahperubahan kadar air benih (seed moisture content), daya kecambah

benih (seed viability),daya tumbuh benih (seed vigor), berat kering benih

(seed dry weight), dan ukuran besarbiji (seed size).Mutu benih dapat

dikelompokkan kedalam mutu fisiologis, mutu genetis dan

mutufisik.Mutu fisiologis tertinggi diperoleh pada saat biji masak

fisiologis, sehingga benihyang belum masak penuh atau lewat masak

mutunya lebih rendah dari benih yang masakfisiologis.

Saat benih masak fisiologis berat keringnya, vigor dan daya

kecambah dalamkeadaan maksimum.Setelah masak fisiologis mutu benih

dapat turun karena keadaanlingkungan lapang produksi yang

Page 10: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

jelek.Keadaan lingkungan pengaruhnya lebih nyataterhadap kualitas

(vigor dan daya kecambah) dari pada kuantitas.

Benih selalu diupayakan agar tidak mengalami kerusakan mekanis

saat panenkarena dapat menurunkan viabilitas, vigor, dan daya

simpannya. Karena itu, seringkalidigunakan cara pungut yang agak

berbeda dari biasanya. Kalau dimungkinkanpemungutan dilakukan

dengan tangan, yaitu oleh tenaga manusia.Bila benih terpaksaharus

dipanen dengan mesin, maka alat pada mesin harus diatur begitu rupa

sehinggasedikit mungkin mengakibatkan kerusakan mekanis pada

benih.Tanaman yang benihnya masak tidak serentak, sebaiknya diadakan

pemungutanyang bertahap. Pemungutan sekaligus, akan diperoleh benih

yang belum masak dansudah masak. Pemungutan yang ditunda hingga

semua benih masak, memungkinkanbanyak benih yang hilang karena

pecahnya polong, dan menurunnya vigor dan viabilitasbenih.Benih yang

digunakan harus diperoleh dari benih yang sudah masakfisiologis/penuh.

Untuk mendapatkan benih yang sudah masak penuh, saat panen

tidaksama dengan benih yang dipergunakan untuk konsumsi atau

keperluan lain.

Benih jangan dibiarkan telalu lama tinggal dilapangan hingga lewat

masak fisiolgis,hal ini dapat menyebabkan kemunduran viabilitas

maupun vigor benih, dan penurunankuantitas kalau polong mudah pecah.

Pemungutan hasil saat masak optimum (masakfisiologis) akan memberi

hasil dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi.Perontokan benih dapat

dilakukan secara tradisional dan dengan menggunakanmesin perontok

(thresher).Perontokan secara tradisional biasanya dilakukan

denganmenginjak-injak malai padi sehingga bulir padi rontok.Perontokan

dengan menggunakan alat perontok (thresher) mempercepat penanganan

dan pengolahan hasil, serta menekanjumlah kehilangan benih (post

harvest losses).

B. Apek Pengeringan Benih

1. Keterikatan Air dalam Benih

Page 11: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

Agar pengeringan benih dapat berlangsung dengan baik, penting

kiranya untukdiketahui bagaimana air itu dikandung dalam

benih.Mackey (1967) menyatakan bahwadalam benih ada dua tipe air,

yaitu yang terikat secara kimiawi, dan yang terikat secarafisik.Air yang

terikat secara kimiawi, merupakan bagian dari komposisi kimia

benih,untuk menghilangkannya struktur benih harus dirubah, dan ini

akan mengurangi nilai ekonominya, oleh karena itu tidak dilakukan. Air

yang terikat secara fisik merupakan airyang terikat pada permukaan sel

dan di ruang antar sel dalam benih, air ini dapatdibedakan atas dua tipe

yaitu: air yang diadsorpsi (adsorbed) dan air yang diabsorpsi(absorbed).

Air adsorpsi dirupakan oleh lapisan setebal molekul, diikat pada

permukanmaterial oleh kekuatan fisik yang kuat, disebabkan oleh adanya

daya tarik antara molekulmaterial dan air.Sedangkan air absorpsi diikat

dalam ruangan di dalam benih sekelilingmasing-masing butiran, dalam

bentuk cairan atau uap.Diantara dua tipe air ini tidak adapembatasan

yang jelas.

2. Dasar Pengeringan Benih

Pengeringan benih dilakukan selain untuk membatasi respirasi dan

timbulnya“hot spot”selama penyimpanan (tempat-tempat panas dalam

massa benih), dan mencegahserangan mikroorganisme, juga untuk

alasan-alasan lain seperti:

a. Beberapa jenis benih mengalami kerusakan mekanis selama

penanganan (handling),prosessing, dan pembersihan bila kadar

airnya tingggi,

b. Bila pada benih dilakukan fumigasi pada kadar air yang tinggi akan

membahayakanbenih,

c. Benih yang lembab mudah menggumpal, ini dapat menyulitkan

pemakaian mesinprosessing.

Dasar pengeringan benih ialah evaporasi dari air. Benih itu material

yang higroskopis,dengan struktur yang kompleks dan heterogen.Air

merupakan bagian yang fundamental,didapatkan di mana-mana dalam

Page 12: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

benih. Karena higroskopis kadar airnya tergantung padalembab nisbi dan

suhu udara. Faktor yang sangat menentukan dalam hal ini ialahtekanan

uap dalam benih dan dalam udara sekeliling (Harrington, 1972). Bila

tekananuap dalam benih lebih besar dari pada tekanan udara sekeliling ,

uap air akan keluar daridalam benih. Kalau tekanan uap di luar benih

lebih tinggi, uap akan masuk ke dalambenih. Bila tekanan uap di luar

maupun dalam benih itu sama, tidak ada pergerakan uapair. Kadar air

benih pada waktu itu disebut kadar air kesetimbangan atau

“moistureequilibrum content”. Pengeringan terjadi bila ada gerakan uap

air dari dalam benih keudara sekeliling.Kecepatan mengering ditentukan

oleh cepatnya air berpindah dari dalambenih ke permukan benih

kemudian ke udara.Kecepatan berpindahnya uap air daridalam benih ke

permukaan dipengaruhi oleh suhu, struktur fisik, komposisi kimia,

danpermiabilitas kulit benih.Kecepatan bergeraknya uap air dari

permukaan benih ditentukanoleh kejenuhan permukaan, lembab nisbi dan

suhu udara pengering.Dari pengalamandiketahui bahwa suhu pengering

lebih tinggi dari 45oC berbahaya bagi kualitas benih(Brandenburg,

1961).

3. Pengeringan Benih Secara Alami

Pengeringan benih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara

alami dansecara buatan. Pengeringan secara alami dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:penjemuran dibawah sinar matahari (sun

drying), dan ventilasi secara alami.

a. Penjemuran dibawah sinar matahari (sun drying)

Caranya adalah dengan meletakkan benih dengan lapisan

setipis mungkin di ataslantai jemur. Segi yang kurang

menguntungkan dari cara ini, setelah beberapa waktusuhu dapat naik

sampai 70oC (Boyd, et.al.,). Suhu ini menyebabkan pengeringan

yang tidak merata, dan terjadinya pecah-pecah pada kulit benih.

Penjemuran jangandilakukan pada tanah, uap yang keluar dari tanah

setelah kena sinar matahariberkondensasi pada bagian bawah lapisan

Page 13: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

benih, ini akan mengurarngi kecepatanpengeringan, kecuali kalau

secara periodik benih dibolak-balik. Bila tidakdipergunakan alas,

tanah dapat terambil bersama benih, sehingga

mengurangikemurnian.Sebaiknya pengeringan di bawah sinar

matahari ini dilaksanakan padalantai jemur dari ubin. Untuk cara

pengeringan ini diperlukan banyak tenaga, danwaktu pengeringan

cukup lama, 3 sampai 10 hari. Tetapi biayanya sangat

rendahdibandingkan dengan pengeringan secara buatan.

b. Ventilasi secara alami

Bila tidak ada ruangan dan tempat yang cocok untuk

penjemuran, pengeringan dapatdilakukan pada alas yang diletakkan

pada tiang-tiang atau digantungkan di atas tanah.Benih akan lebih

cepat mengering bila alas berlubang-lubang. Tetapi bila

kelembabanudara pada waktu itu tinggi benih perlu kena sinar

matahari langsung, pengeringandapat dilakukan di bawah atap atau

naungan.

4. Pengeringan Benih Secara Buatan

Bila jumlah benih yang harus dikeringkan banyak atau cuaca

buruk, pengeringansecara alami sukar untuk dilaksanakan.Dalam hal ini

pengeringan harus dilakukansecara buatan. Banyak cara dan sistem,

tetapi kesemuanya harus menyesuaikan padakegunaan-kegunaan tertentu,

seperti:

a. Cara pengeringan ini harus dapat mengeringkan pada kecepatan

yang telahditentukan,

b. Tidak terpengaruh oleh keadaan cuaca,

c. Tidak mempengaruhi tujuan dari pemakaian benih. Misalnya, untuk

benih yang akanditanam, tidak mengurangi daya tumbuh, merubah

warna maupun bau.

Pengeringan buatan dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu dengan

suhu rendah,sedang, dan tinggi:

a. Alat pengering dengan suhu rendah

Page 14: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

Pengeringan buatan yang paling sederhana ialah

menghembuskan udarasekeliling ke dalam massa benih dengan kipas

angin (fan). Sistem ini didasarkan atasprinsip bahwa benih tahap

demi tahap akan mencapai kadar air yangberkeseimbangan dengan

kelembaban nisbi udara. Misalnya, kelembaban nisbi udaraitu di

bawah kadar air benih, uap air akan keluar dari benih ke udara.

Kelembabannisbi udara itu tidak konstan.Pada umumnya pada

malam hari kelembabannya lebihtinggi dari pada siang hari, dan

dipengaruhi oleh suhu lingkungannya.Di daerah yanglembab, tingkat

kelembaban pada umumnya lebih tinggi dari pada di daerah

kering.Beberapa contoh mesin pengering dengan suhu rendah dapat

dillihat pada gambar berikut:

1) Pengeringan di lantai (On the floor driers)

2) Pengeringan dalam bin (In bin driers)

Page 15: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

3) Pengeringan terowongan (Tunnel drying)

b. Alat pengering dengan suhu sedang (Medium temperature driers)

Alat ini diciptakan untuk situasi-situasi dimana dikehendaki

pengeringan yang lebihcepat.Prinsip dari alat pengering ini ialah

menghembuskan udara panas ke dalammana benih dengan

ketinggian tertentu.Suhu yang dipergunakan biasanya 14 oC diatas

suhu kamar, dapat diperoleh dari alat pemanas listrik atau pemanas

denganminyak. Proses pengeringan dihentikan sebelum dicapai

kadar air keseimbangan.Pada waktu ini kipas dimatikan, udara

dingin dihembuskan ke dalam massa benih,untuk mengurangi suhu

Page 16: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

benih, agar tidak terjadi kondensasi. Sewaktu mengeluarkanbenih

dari alat pengering, benih yang suhunya berbeda-beda akan

tercampur dan hapuslah perbedaan suhu antar benih.Beberapa

contoh mesin pengering dengan suhu rendah dapat dillihat

padagambar-gambar berikutnya,

1) Pengeringan dengan baki (Tray driers)

2) Pengeringan dengan hembusan angin radial (Radial flow driers)

3) Pengeringan dengan karung (Sack driers)

Page 17: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

c. Alat pengering dengan suhu tinggi

Untuk memperpendek waktu yang diperlukan, dapat

dipergunakan alat pengeringdengan suhu tinggi, dimana benih

dikenakan suhu tinggi pada waktu yang tidak lama.Dalam hal ini

benih kehilangan uap air, tetapi tidak berkeseimbangan dengan

lembabnisbi udara yang sangat rendah.Benih basah dapat menjadi

kering dalam 30-60menit. Proses pengering berjalan secara terus

menerus (kontinyu). Jumlah air yangdipindahkan ditentukan oleh

suhu udara dan waktu pengeringan.Suhu udara yang digunakan ada

maksimumnya, tergantung pada jenis benihnya,kadar air permulaan,

dan tujuan pemakaian benih. Bila uap air dihilangkan dari

benih,mula-mula yang dihilangkan air yang ada pada permukaan

benih.Hilangnya air inimenyebabkan terjadinya perbedaan tekanan

di dalam benih dan permukaan benih.Kalau perbedaan ini terlalu

tinggi, tekanan dalam benih dapat meneyebabkan pecahpecahpada

kulit benih.Ini dapat menyebabkan turunnya kualitas benih

sewaktupenyimpanan dan prosessing. Makin banyak jumlah benih

yang dikeringkan, tekananyang ditimbulkan akan makin tinggi.

Setelah pengeringan selesai, masih adaperbedaan suhu selama 2 jam.

Suhu pengering yang paling tinggi ialah bagi benihyang

dipergunakan untuk makanan ternak, benih yang akan dikomsumsi

suhupengeringnya lebih rendah, dan suhu yang dipergunakan lebih

Page 18: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

rendah lagi untukbenih yang akan ditanam. Benih yang besar, lebih-

lebih kalau basah supayadikeringkan dalam dua tahap, dengan selang

waktu 24 jam.Pada tahap pertama suhuyang dipergunakan lebih

rendah dari pada tahap kedua (Anonim, 1977).

Beberapa tipe pengering dengan suhu tinggi ialah seperti: alat

pengering vertikal,alat pengering horizontal, dan alat pengering yang

miring.

Page 19: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

BAB III

KESIMPULAN

Perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pematangan benih

adalah:kadar air benih (seed moisture content), daya kecambah benih (seed

viability), dayatumbuh benih (seed vigor), ukuran besar biji (seed size) dan berat

kering benih (seed dryweight).

Kualitas benih dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok mutu yaitu;

mutufisiologis, mutu genetis dan mutu fisik.Mutu fisiologis dari benih

menyangkut dayakecambah dan vigor benih, mutu genetis menyangkut kemurnian

benih, sedangkan mutufisik dari benih menyangkut seberapa besar tingkat

kebersihan benih dari kotoran-kotoranfisik atau benih pecah yang terikut pada

benih.

Petani melakukan pemanenan dengan berdasarkan pada pengalaman yang

sudahdimiliki secara turun temurun.Kriteria yang digunakan adalah dengan

melihat warnabuah, bau, kekerasan kulit, rontoknya buah/gabah dan pecahnya

buah.Cara ini seringkalikurang obyektif untuk menentukan masak fisiologis pada

biji.Cara yang lebih obyektif untuk menentukan benih telah masak (masak

fisiologisadalah berdasarkan kadar air benih, berat kering maksimum,

homogenitas benih ketikamasak, dan waktu yang diperlukan (hari/umur benih)

setelah anthesis.

Perontokan benih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara tradisional

dandengan cara menggunakan mesin perontok (thresher). Pada padi, perontokan

malaibiasanya dilakukan langsung di sawah.Malai padi dipukul-pukulkan pada

papanperontokan yang terbuat dari kayu.Selain itu, dapat pula malai dipukul-

pukul denganpenggebuk yang terbuat dari kayu sambil dibalik-balik sehingga

perontokan dapatsempurna.Perontokan secara tradisional biasanya dilakukan

dengan menginjak-injakmalai padi sehingga bulir padi rontok. Perontokan dengan

menggunakan alat perontok(thresher) sangat dianjurkan karena akan mempercepat

penanganan dan pengolahanhasil. Penggunaan mesin perontok juga bermanfaat

dalam menekan jumlah kehilanganbenih (post harvest losses).

Page 20: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

Dasar pengeringan benih ialah evaporasi dari air.Benih itu material yang

higroskopis,dengan struktur yang kompleks dan heterogen.Air merupakan bagian

yang fundamental,didapatkan di mana-mana dalam benih. Karena higroskopis

kadar airnya tergantung padalembab nisbi dan suhu udara. Pengeringan terjadi

bila ada gerakan uap air dari dalam benih keudara sekeliling.Kecepatan mengering

ditentukan oleh cepatnya air berpindah dari dalambenih ke permukan benih

kemudian ke udara.Kecepatan berpindahnya uap air daridalam benih ke

permukaan dipengaruhi oleh suhu, struktur fisik, komposisi kimia,

danpermiabilitas kulit benih.Kecepatan bergeraknya uap air dari permukaan benih

ditentukanoleh kejenuhan permukaan, lembab nisbi dan suhu udara pengering.

Page 21: MAKALAH Panen Dan Penyimpanan Benih (1)

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengampu 2011. Bahan ajar Ilmu dan teknologi benih. Makasar : Program Hibah Penulisan Buku Ajar Universitas Hasanuddin