Makalah Pencemaran Air Sungai

42
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................1 BAB I PENDAHULUAN..........................................2 A. Latar Belakang.......................................2 B. Rumusan Masalah......................................2 C. Tujuan Penulisan.....................................3 BAB II PENCEMARAN SUNGAI...................................4 A. Pencemaran Sungai.................................4 B. Bahan Pencemar Air Sungai............................5 C. Indikator Pencemaran Air Sungai......................8 D. Baku Mutu Air Sungai................................16 E. Penyebab Terjadinya Pencemaran Sungai..............16 F. Dampak Pencemaran Sungai...........................22 BAB III PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUNGAI................25 A. Pencegahan Pencemaran Sungai.......................25 B. Penanggulangan Pencemaran Air Sungai...............26 BAB IV PENUTUP............................................29 A. Simpulan...........................................29 B. Saran..............................................30 DAFTAR PUSTAKA............................................31 1

description

pencemaran air sungai

Transcript of Makalah Pencemaran Air Sungai

Page 1: Makalah Pencemaran Air Sungai

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................2

A. Latar Belakang.......................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................3

BAB II PENCEMARAN SUNGAI...................................................................................4

A.  Pencemaran Sungai.............................................................................................4

B.  Bahan Pencemar Air Sungai................................................................................5

C. Indikator Pencemaran Air Sungai.......................................................................8

D. Baku Mutu Air Sungai.........................................................................................16

E. Penyebab Terjadinya Pencemaran Sungai.....................................................16

F. Dampak Pencemaran Sungai............................................................................22

BAB III PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUNGAI.........................................25

A. Pencegahan Pencemaran Sungai....................................................................25

B. Penanggulangan Pencemaran Air Sungai.......................................................26

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................29

A. Simpulan..............................................................................................................29

B. Saran....................................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................31

1

Page 2: Makalah Pencemaran Air Sungai

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang

banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi kehidupan

manusia serta makhluk hidup lainnya, begitu pun air sungai yang bersifat

mengalir. Sungai sangat bermanfaat bagi manusia dan juga bermanfaat

bagi biota air.

Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian

serius. Untuk memperoleh air yang baik sesuai dengan standar tertentu,

saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar

oleh limbah-limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara

kualitas, sumber daya air telah mengalami penurunan. Apabila

diperhatikan dari hari ke hari makin banyak berita-berita mengenai

pencemaran sungai. Pencemaran sungai  ini terjadi dimana-mana,

terutama di kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri,

rumah tangga ataupun pertanian.

Pencemaran sungai di banyak wilayah di Indonesia telah

mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Kurangnya kesadaran warga

sekitar serta lemahnya pengawasan pemerintah dan keengganan mereka

untuk melakukan penegakan hukum yang benar menjadikan masalah

pencemaran sungai menjadi hal yang kronis yang semakin lama semakin

parah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud  pencemaran sungai.                

2. Apa saja yang menjadi indikator pencemaran sungai dan

bagaimana baku mutu air sungai.

3. Apa saja yang menjadi sumber pencemaran sungai.

2

Page 3: Makalah Pencemaran Air Sungai

4. Apa dampak dari pencemaran sungai.

5. Bagaimana menanggulangi pencemaran sungai.

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tulisan ini bertujuan untuk

mengupas mengenai pencemaran sungai. Secara khusus akan dibahas

sumber, dampak dan pencegahan serta penanggualangan pencemaran

sungai yang tentu saja tidak lepas dari pengertian dan perspektif hukum

dari pencemaran sungai serta indikator pencemaran tersebut. Diharapkan

dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran sungai

beserta cara penanggulangan, timbul kesadaran dari kita semua akan 

betapa pentingnya sungai bagi kehidupan yang pada akhirnya

pencemaran sungai dapat dikurangi sehingga didapat sumber air yang

aman dan sesuai baku mutu.

3

Page 4: Makalah Pencemaran Air Sungai

BAB II

PENCEMARAN SUNGAI

A.  Pencemaran Sungai

Pencemaran air sungai terjadi apabila dalam air sungai terdapat

berbagai macam zat atau kondisi yang dapat menurunkan standar kualitas

air yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk

kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya

karena tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air

tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu, sebagai contoh suatu

sungai yang mengandung logam berat atau mengandung bakteri penyakit

masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit

tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah

tangga.

Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak

pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari

komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air,

pencemaran air sungai, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan

pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu

pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang

lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.

Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran

lingkungan hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,

energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan

manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang terdapat di

sungai yang dapat tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk

hidup atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air sungai dikatakan

4

Page 5: Makalah Pencemaran Air Sungai

tercemar apabila kualitasnya turun sampai ke tingkat yang

membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya.

B.  Bahan Pencemar Air Sungai

Pada dasarnya bahan pencemar air dikelompokan menjadi :

1. Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen

yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya

sampah industri makanan, sampah industri gula  tebu, sampah

rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran

hewan, serta tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati. Untuk

proses penguraian sampah-sampah tersebut memerlukan banyak

oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersbut terdapat dalam

sumber air seperti sungai, maka sungai tersebut akan kekurangan

oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam sungai akan mati

kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang

mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S

yang berbau busuk, sehingga air tidak layak untuk diminum atau

untuk mandi.

2. Bahan buangan padat, yaitu bahan buangan yang berbentuk padat,

baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan

tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan

menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan

koloidal. Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan

pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan naik. Kadang-

kadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air. Air

yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan

mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Sehingga

proses fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah

oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan organisme

dalam air juga terganggu. Terjadinya endapan di dasar perairan

akan sangat mengganggu kehidupan organisme dalam air, karena

5

Page 6: Makalah Pencemaran Air Sungai

endapan akan menutup permukaan dasar air yang mungkin

mengandung telur ikan sehingga tidak dapat menetas. Selain itu,

endapan juga dapat menghalangi sumber makanan ikan dalam air

serta menghalangi datangnya sinar matahari. Pembentukan

koloidal terjadi bila buangan tersebut berbentuk halus, sehingga

sebagian ada yang larut dan sebagian lagi ada yang melayang-

layang sehingga air menjadi keruh. Kekeruhan ini juga

menghalangi penetrasi sinar matahari, sehingga menghambat

fotosintesa dan berkurangnya kadar oksigen dalam air.

3. Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit, yaitu bahan

pencemar yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli

yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri,

kolera, diare, tyfus) atau penyakit kulit. Bahan pencemar ini berasal

dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran

hewan/manusia.

4. Bahan pencemar senyawa anorganik/mineral. Bahan buangan

anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya

adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi

peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik

ini biasanya berasal dari limbah industri yang melibatkan

penggunaan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As),

Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium

(Ca), Magnesium (Mg) dll.

Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air

bersifat sadah. Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena

dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi melalui proses

pengkaratan (korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak

pada peralatan. Apabila ion-ion logam berasal dari logam berat

maupun yang bersifat racun seperti Pb, Cd ataupun Hg, maka air

yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya bagi

tubuh manusia, air tersebut tidak layak minum. Bahan pencemar

berupa logam-logam  berat yang masuk ke dalam tubuh biasanya

6

Page 7: Makalah Pencemaran Air Sungai

melalui makanan dan dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh

seperti ginjal, hati, limpa saluran pencernaan lainnya sehingga

mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.

5. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh

mikroorganisme yaitu senyawa organik berasal dari pestisida,

herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis, limbah

industri dan limbah minyak.

            Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen,

sampo dan bahan pembersih lainnya yang berlebihan di dalam air

ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air.

Sebagian dari bahan pencemar ini tidak dapat dimusnahkan oleh

mikroorganisme, sehingga akan menggunung dimana-mana serta

larutan sabun akan menaikkan pH air hingga 10,5-11 sehingga

dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Deterjen

yang menggunakan bahan non-fosfat dapat mengganggu

kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup.

6. Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti

senyawa nitrat, senyawa fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya

alga (ganggang) dengan pesat sehingga menutupi permukaan air

sungai. Selain itu akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan

dan organisme dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari

berkurang. Hal ini disebabkan oksigen dan sinar matahari yang

diperlukan organisme dalam air (kehidupan akuatik) terhalangi dan

tidak dapat masuk ke dalam air.

7. Bahan pencemar berupa zat radioaktif, pembuangan sisa zat

radioaktif ke air lingkungan secara langsung yang berasal dari

aplikasi teknologi nuklir yang menggunakan zat radioaktif, sebagai

contoh adalah aplikasi teknologi nuklir pada bidang pertanian,

kedokteran, farmasi dan lain-lain. Adanya zat radioaktif dalam air

lingkungan jelas sangat membahayakan bagi lingkungan dan

manusia. Zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan biologis baik

melalui efek langsung atau efek tertunda. Zat radioaktif dapat

7

Page 8: Makalah Pencemaran Air Sungai

menyebabkan penyakit kanker, merusak sel dan jaringan tubuh

lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari

percobaan-percobaan nuklir lainnya.

8. Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan

lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat

padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus,

lalu menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari

berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.

9. Bahan pencemar berupa kondisi, berasal dari limbah pembangkit

tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai

pendingin. Bahan pencemar panas ini menyebabkan suhu air

sungai meningkat tidak sesuai untuk kehidupan akuatik (organisme,

ikan dan tanaman dalam sungai). Tanaman, ikan dan organisme

yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik.

Untuk proses penguraian senyawa organik ini memerlukan oksigen,

sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam sungai.

C. Indikator Pencemaran Air Sungai           

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah

adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan

menjadi :

1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air

berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu,

warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa.

2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air

berdasarkan zat kimia yang terlarut dan perubahan Ph.

3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air

berdasarkan  mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada

tidaknya bakteri pathogen.

Parameter yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air

sungai terbagi dua jenis, yaitu parameter fisika dan parameter kimia

8

Page 9: Makalah Pencemaran Air Sungai

1. Parameter Fisika

a. Suhu

Menurut Effendi (2003), suhu dari suatu badan air dipengaruhi

oleh musim, lintang (latitute), ketinggian dari permukaan laut, waktu

dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta

kedalaman badan air, adalah salah satu faktor yang sangat penting

bagi kehidupan organisme, karena suhu mempengaruhi baik

aktivitas metabolisme maupun pengembangbiakan dari organisme-

organisme tersebut.

b. Total Suspended Solid (TSS)

Total Suspended Solid atau padatan tersuspensi adalah

padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak

dapat mengendap. Padatan tersuspensi terdiri dan partikel-partikel

yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari pada sedimen,

seperti bahan-bahan Organik tertentu, tanah liat dan lainnya.

Partikel menurunkan intensitas cahaya yang tersuspensi dalam air

umumnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton, kotoran hewan, sisa

tanaman dan hewan, kotoran manusia dan limbah industri.

c. Total Dissolved Solid (TDS)

Total Dissolved Solid atau padatan terlarut adalah padatan-

padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan

tersuspensi. Bahan-bahan terlarut pada perairan alami tidak

bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan dapat meningkatkan nilai

kekeruhan yang selanjutnya akan menghambat penetrasi 21

cahaya matahari ke kolom air dan akhirnya berpengaruh terhadap

proses fotosintesis diperairan.

9

Page 10: Makalah Pencemaran Air Sungai

2. Parameter Kimia

a. Derajar Keasaman (pH)

Derajat keasaman adalah ukuran untuk menentukan sifat asam

dan basa. Perubahan pH di suatu air sangat berpengaruh terhadap

proses fisika, kimia, maupun biologi dari organisme yang hidup di

dalamnya. Derajat keasaman diduga sangat berpengaruh terhadap

daya racun bahan pencemaran dan kelarutan beberapa gas, serta

menentukan bentuk zat didalam air. Nilai pH air digunakan untuk

mengekpresikan kondisi keasaman (kosentrasi ion hidrogen) air

limbah. Skala pH berkisar antara 1-14. Kisaran nilai pH 1-7

termasuk kondisi asam, pH 7-14 termasuk kondisi basa, dan pH 7

adalah kondisi netral. Air limbah dan buangan industri akan

mengubah pH air yang akhirnya akan mengganggu kehidupan biota

akuatik.

b. Biologycal Oxygen Demand (BOD)

Kebutuhan oksigen Biokimia atau BOD adalah banyaknya

oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan

bahan organiknya yang mudah terurai. Bahan organik yang tidak

mudah terurai umumnya berasal dari limbah pertanian,

pertambangan dan industri. Parameter BOD ini merupakan salah

satu parameter yang di lakukan dalam pemantauan parameter air,

khusunya pencemaran bahan organik yang tidak mudah terurai.

BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dikosumsi oleh respirasi

mikro aerob yang terdapat dalam botol BOD yang diinkubasi pada

suhu sekitar 20 0C selama lima hari, dalam keadaan tanpa cahaya.

Kadar maksimum BOD5 yang diperkenankan untuk kepentingan air

minum dan menopang kehidupan organisme akuatik adalah 3,0-6,0

mg/L berdasarkan UNESCO/WHO/UNEP, 1992. Sedangkan

berdasarkan kep.51/MENKLH/10/1995  nilai BOD5 untuk baku mutu

10

Page 11: Makalah Pencemaran Air Sungai

limbah cair bagi kegiatan industri golongan I adalah 50 mg/L dan

golongan II adalah 150 mg/L.

d. Chemical Oxygen Demand (COD)

Kebutuhan oksigen kimiawi atau COD menggambarkan jumlah

total oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik

secara kimiawi, baik yang dapat didegradasi secara biologis

maupun yang sukar didegradasi secara biologis menjadi CO2 dan

H2O. Keberadaan bahan organik dapat berasal dari alam ataupun

dari aktivitas rumah tangga dan industri. Perairan yang memiliki

nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan perikanan dan

petanian. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya

kurang dari 29 mg/liter. Sedangkan pada perairan yang tercemar

dapat lebih dari 200 mg/liter pada limbah industri dapat mencapai

60.000 mg/liter.

e. Dissolved Oxygen (DO)

Oksigen terlarut atau DO adalah jumlah oksigen yang

diperlukan untuk proses degradasi senyawa organik dalam air.

Oksigen dapat dihasilkan dari atmosfir atau dari hasil fotosintesis.

Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada temperature dan

tekanan atmosfir. Berdasarkan data-data temperatur dan tekanan,

maka kelarutan oksigen jenuh dalam air pada 25oC dan tekanan 1

atm adalah 8,32 mg/L (Warlina, 1985).

f. Lemak dan Minyak

Merupakan zat pencemar yang sering dimasukkan kedalam

kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas

permukaan air. Menurut Sugiharto (1987), bahwa lemak tergolong

benda organik yang relatif tidak mudah teruraikan oleh bakteri.

Terbentuknya emulsi air dalam minyak akan membuat lapisan yang

menutup permukaan air dan dapat merugikan, karena penetrasi

11

Page 12: Makalah Pencemaran Air Sungai

sinar matahari ke dalam air berkurang serta lapisan minyak

menghambat pegambilan oksigen dari udara sehingga oksigen

terlarut menurun. Untuk air sungai kadar maksimum lemak dan

minyak 1 mg/l.

g. Nitrogen Amoniak(NH3-N)

Amoniak berupa gas yang berbau tidak enak sehingga 20

kadarnya harus rendah, pada air minum kadarnya harus nol

sedangkan air surgai kadarnya 0.5 mg/l.

h. Merkuri

Merkuri merupakan elemen alami, oleh karena itu sering

mencemari lingkungan. Sebagian besar merkuri yang terdapat di

alam dalam bentuk gabungan dengan elemen lainnya. Komponen

merkuri banyak terdapat di karang-karang, tanah, udara, air dan

organisme hidup melalui proses fisik, kimia dan biologi yang

kompleks.

Pengaruh merkuri bagi kesehatan adalah menghambat kerja

enzim dan menyebabkan kerusakan sel karena kemampuan

merkuri untuk terikat dengan grup yang mengandung sulfur di

dalam molekul yang terdapat di dalam enzim dan dinding sel.

Keadaan ini mengakibatkan aktifitas enzim dan reaksi kimia yang

dikatalis oleh enzim di dalam tubuh terhambat. Kerusakan tubuh

disebabkan oleh merkuri biasanya bersifat permanent dan belum

dapat disembuhkan.

i. Timbal

Polusi timbal dapat terjadi di udara, di air maupun di dalam

tanah. Timbal banyak digunakan dalam produksi baterai. Daya

racun timbale di dalam tubuh adalah penghambatan enzim oleh

ion-ion Pb2+. Enzim yang diduga dihambat adalah enzim yang

diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Penghambatan

12

Page 13: Makalah Pencemaran Air Sungai

tersebut disebabkan terbentuknya ikatan yang kuat antara Pb2+

dengan grup sulfur yang terdapat di dalam asam-asam amino dari

enzim tersebut.

j. Radioaktif

Uranium dan produk-produk pemecahannya merupakan salah

satu contoh elemen yang mempunyai inti sangat tidak stabil.

Disintegrasi atau pemecahan inti tersebut akan menghasilkan emisi

radioaktif yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup.

k. Arsen

Arsen (As) adalah metal yang mudah patah, berwarna

keperakan dan sangat toksik. Arsen didapat di alam dalam jumlah

yang sangat terbatas. Arsen sudah sejak lama digunakan untuk

racun tikus. Keracunan arsen secara akut pada manusia dapat

menimbulkan muntaber, disertai dengan darah, disusul dengan

koma dan bila dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Secara

kronis keracunan arsen dapat menimbulkan anorexia, mual, diare,

alergi, dan cacat bawaan.

l. Barium

Barium (Ba) adalah sejenis metal berwarna putih. Barium

digunakan dalam industri gelas, keramik, tekstil, cat, plastic dan

lain-lain. Keracunan Ba dapat menghentikan otot-otot jantung

dalam waktu 1 jam. Pada fase akhir keracunan biasanya terjadi

kelumpuhan urat saraf.

m. Besi

Besi atau Ferrum (Fe) adalah metal berwarna putih keperakan,

liat dan dapat dibentuk. Fe dibutuhkan dalam tubuh dalam

pembentukan hemoglobin. Fe dalam dosis besar dapat

menimbulkan kerusakan dinding usus, dan kerusakan dinsing usus

13

Page 14: Makalah Pencemaran Air Sungai

ini dapat menimbulkan kematian. Debu Fe juga dapat

menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru.

n. Flourida

Flourida (F) adalah senayawa Flour. F adalah halogen yang

sangat reaktif, karenanya di alam selalu didapat dalam bentuk

senyawa. Keracunan F secara kronis menyebabkan orang menjadi

kurus, pertumbuhan terganggu dan gangguan pencernaan yang

disertai dehidrasi.

o. Cadmium

Cadmium (Cd) adalah metal berbentuk kristal putih keperakan.

Cd didapat pada industri alloy, pemurnian Zn, pestisida dan lain-

lain. Keracunan Cd secara akut menyebabkan gejala

gasterointestinal dan penyakit ginjal dan pada fase lanjut

menyebabkan pelunakan dan fraktur (patah) tulang-tulang

punggung.

p. Khromium

Khromium (Cr) adalah metal berwarna kelabu dank eras. Cr

digunakan dalam industri gelas, metal, fotografi, dan electroplating.

Khronium sendiri sebetulnya tidak beracun, tetapi senyawanya

sangat iritan dan korosif yang dapat menimbulkan ulcus yang

dalam pada kulit dan selaput lender. Inhalasi Cr dapat

menimbulkan kerusakan tulang hidung. Di dalam paru-paru Cr

dapat menimbulkan kanker

q. Natrium

Natrium elemental (Na) sangat reaktif, karenanya apabila

berada di dalam air akan terdapat sebagai suatu senyawa. Natrium

bagi tubuh bukan merupakan benda asing, namun toxitasnya

14

Page 15: Makalah Pencemaran Air Sungai

tergantung pada gugus senyawanya. NaOH atau hidroxida sangat

korosif.

r. Nitrat, Nitrit

Nitrat dan Nitrit dalam jumlah besar dapat menimbulkan diare

campur darah, disusul oleh konvulsi (gerakan yang tidak terkendali

pada otot-otot yang menyebabkan kekejangan pada bagian tubuh)

disusul koma dan bila tidak ditolong akan menyebabkan kematian.

s. Seng

Seng (Zn) adalah metal yang didapat pada industri alloy,

keramik, kosmetik, pigmen dan karet. Toxitas Zn pada hakekatnya

rendah. Tubuh memerlukan Zn untuk proses metabolisme, tapi

dalam kadar tinggi dapat bersifat racun. Di dalam air minum Zn

akan menimbulkan rasa kesat dan dapat menimbulkan muntaber.

t. Tembaga

Tembaga (Cu) sebetulnya diperlukan bagi perkembangan tubuh

manusia, tetapi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala

gangguan Ginjal dan Hati, muntaber, pusing kepala, lemah,

anemia, kramp, konvulusi, shock, koma dan dapat juga

menyebabkan kematian.

15

Page 16: Makalah Pencemaran Air Sungai

D. Baku Mutu Air Sungai

Berikut ini baku mutu air sungai sesuai keputusan menteri negara

lingkungan hidup nomor 115 tahun 2003 :

No Parameter uji Satuan Baku mutu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

pH

Temperatur

TDS

BOD

COD

Amonia (NH3-N)

Nitrit

Besi

Fenol

Kadmium

Tembaga (Cu)

Timbal (Pb)

Seng (Zn)

0C

-

Mg/L

Mg/L

Mg/L

Mg/L

Mg/L

Mg/L

Mg/L

Mg/L

Mg/L

Mg/L

Mg/L

6-9

± 3

1000

3

25

-

0.06

-

0.01

0.01

0.02

0.03

0.05

E. Penyebab Terjadinya Pencemaran Sungai

Pencemaran air sungai dapat disebabkan oleh faktor – faktor berikut

ini, yaitu:

1. Pencemaran Sungai yang Disebabkan oleh Alam

a. Desposisi Asam, Kelebihan zat asam pada sungai akan

mengakibatkan sedikitnya spesies yang bertahan. Jenis plankton

dan invertebrata merupakan mahkluk yang paling pertama mati

akibat pengaruh pengasaman. Jika sungai memiliki pH dibawah

5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002).

16

Page 17: Makalah Pencemaran Air Sungai

Ini disebabkan oleh pengaruh rantai makanan, yang secara

signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem.

Tidak semua sungai yang terkena hujan asam akan menjadi

pengasaman, dimana telah ditemukan jenis batuan dan tanah

yang dapat membantu menetralkan keasaman.

b. Kebakaran Hutan, Kebakaran hutan memang tidak secara

signifikan menyebabkan perubahan kualitas air di sungai, namun

kebakaran hutan bisa menyebabkan terganggunya ekosistem

makhkluk hidup yang ada di sungai yang disebabkan faktor

asap. Tebalnya asap menyebabkan matahari sulit untuk

menembus dalamnya lautan. Pada akhirnya hal ini akan

membuat beberapa spesies tumbuhan yang hidup di sungai

menjadi sedikit terhalang untuk melakukan fotosintesa dan ikan-

ikan sulit bernafas karena kandungan CO2 yang berlebih.

c. Letusan Gunung Berapi, letusan gunung berapi menyebabkan

sungai atau danau tercemar karena bebatuan serta materi-materi

yang terbawa dari gunung mengendap di sungai. Jika materi

yang mengendap bervolume besar, maka hal ini menyebabkan

ikan-ikan mati bila tertumpuk oleh bebatuan tersebut. Selain itu,

materi-materi yang bervolume kecil menyebabkan sungai keruh

dan mempengaruhi ekosistem di sungai.

d. Endapan Hasil Erosi, Tebalnya lumpur yang terbawa erosi akan

mengalami pengendapan di bagian hilir sungai. Ancaman yang

muncul adalah meluapnya sungai bersangkutan akibat erosi

yang terus menerus. Ketika air hujan tidak lagi memiliki

penghalang dalam menahan lajunya maka ia akan membawa

seluruh butir tanah yang ada di atasnya untuk masuk kedalam

sungai-sungai yang ada. Akibatnya adalah sungai menjadi

sedikit keruh. Hal ini akan terus berulang apabila ada hujan di

atas gunung ataupun di hulu sungai sana.

17

Page 18: Makalah Pencemaran Air Sungai

2. Pencemaran Sungai yang Disebabkan oleh Ulah Manusia

a. Limbah Industri, Limbah industri sangat potensial sebagai

penyebab terjadinya pencemaran air sungai. Pada umumnya

limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya

dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, “Limbah B3

adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan

berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak

lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta

kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.”. Karakteristik

limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar

dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/

penyakit. Limbah industri yang berbahaya antara lain yang

mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang

dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga

dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat,

asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif, dapat

mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia

menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu

pernafasan dan menyebabkan kanker. Logam yang paling

berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal

juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Limbah yang

mengandung merkuri selain berasal dari industri logam juga

berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan

sebagainya. Di Jepang antara tahun 1953 - 1960, lebih dari 100

orang meninggal atau cacat karena mengkonsumsi ikan yang

berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar merkuri yang

bearasal dari sebuah pabrik plastik. Senyawa merkuri yang

terlarut dalam air masuk melalui rantai makanan, yaitu mula-

mula masuk ke dalam tubuh mikroorganisme yang kemudian

dimakan yang dikonsumsi manusia. Bila merkuri masuk ke

dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan, dapat

menyebabkan kerusakan akut pada ginjal sedangkan pada anak-

18

Page 19: Makalah Pencemaran Air Sungai

anak dapat menyebabkan Pink Disease/ acrodynia, alergi kulit

dan  mucocutaneous lymph node syndrome.

b. Limbah Pemukiman, Limbah pemukiman mengandung limbah

domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta

deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan

atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran,

buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik

seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan,

logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan

oleh bakteri. Sampah organik yang dibuang ke sungai

menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena

sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.

Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya

matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis

dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.

Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau

yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah

pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini

hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal

limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga

tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen

secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada

air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan

ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan

eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan

air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya

cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses

fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses

pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan

pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.

c. Limbah Pertanian, Pupuk dan pestisida biasa digunakan para

petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk

19

Page 20: Makalah Pencemaran Air Sungai

dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah

pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan

gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan

gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti

yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau

pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika

biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia

orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya,

upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit

(khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel

(dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan

sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai.

Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat

menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi,

ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang

demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bendungan

akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.

d. Limbah Rumah Sakit, limbah rumah sakit adalah semua limbah

yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan

penunjang lainnya. Limbah rumah sakit bisa mengandung

bermacam-macam mikroorganisme bergantung pada jenis

rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum

dibuang. Limbah cair rumah sakit dapat mengandung bahan

organik dan anorganik yang umumnya diukur dan parameter

BOD, COD, TSS, dan lain-lain. Sedangkan limbah padat rumah

sakit terdiri atas sampah mudah membusuk, sampah mudah

terbakar, dan lain-lain. Limbah- limbah tersebut kemungkinan

besar mengandung mikroorganisme patogen atau bahan kimia

beracun berbahaya yang menyebabkan penyakit infeksi dan

dapat tersebar ke lingkungan rumah sakit yang disebabkan oleh

teknik pelayanan kesehatan yang kurang memadai, kesalahan

20

Page 21: Makalah Pencemaran Air Sungai

penanganan bahan-bahan terkontaminasi dan peralatan, serta

penyediaan dan pemeliharaan sarana sanitasi yang masih buruk

(Said, 1999).

e. Limbah Pertambangan, Limbah pertambangan seperti batubara

biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat

mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung

kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang

bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/ kapur akan

melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut.

Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan

memberi efek terjadinya air sadah, yang tidak bisa digunakan

untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan

akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih

sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah

pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan

melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat

racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik.

Selain pertambangan batubara, pertambangan lain yang

menghasilkan limbah berbahaya adalah pertambangan emas.

Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung

merkuri, yang banyak digunakan penambang emas tradisional

atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses bijih emas.

Para penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak

limbah yang mengandung merkuri karena kurangnya

pengetahuan yang dimiliki.

Biasanya mereka membuang dan mengalirkan limbah bekas

proses pengolahan pengolahan ke selokan, parit, kolam atau

sungai. Merkuri tersebut selanjutnya berubah menjadi metil

merkuri karena proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri

masuk ke dalam tubuh manusia melalui media air, akan

menyebabkan keracunan seperti yang dialami para korban

Tragedi Minamata.

21

Page 22: Makalah Pencemaran Air Sungai

F. Dampak Pencemaran Sungai        

Pencemaran sungai dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat

meracuni air minum. Pencemaran sungai menjadi penyebab

ketidakseimbangan ekosistem sungai, pengrusakan hutan akibat hujan

asam, dsb.

Di badan air, seperti sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari

kegiatan pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di

luar kendali yang disebut eutrofikasi. Ledakan pertumbuhan tersebut

menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh

hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut

mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan

akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori

(KLH, 2004), antara lain:

1. Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air

Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan

menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga

akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan

oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu

kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga

menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat

matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara

alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.

Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juaga

akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air

limbah tidak didinginkan dahulu.

2. Dampak Terhadap Kualitas Air

Pencemaran sungai dapat menyebabkan penurunan kualitas

air. Sungai yang belum tercemar memiliki air yang jernih, pH netral,

tidak berbau dan bisa diminum lansung. Di pedesaan pada

umumnya masyarakat mempergunakan sungai tersebut untuk

22

Page 23: Makalah Pencemaran Air Sungai

mandi, tetapi pada masa sekarang sudah jarang dijumpai

fenomena tersebut. Hal ini disebabkan banyaknya sungai-sungai

yang sudah tercemar sehingga sungai sulit dimanfaatkan untuk

kebutuhan sehari-hari. Sungai yang tercemar biasanya dilihat dari

warnanya sudah tidak jernih (keruh) dan pH-nya sudah tidak netral

lagi, akibatnya air sungai sudah tidak layak dikonsumsi karena

kualitas airnya yang menurun. Salah satunya pencemaran sungai

yang disebabkan oleh tinja dan sampah. Hal ini menyebabkan

terhambatnya pertumbuhan tumbuhan air karena sampah dapat

menghalangi sinar matahari yang masuk ke dalam air, sedangkan

tinja dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan oksigen, akibatnya

tumbuhan air tersebut sulit untuk berfotosintesis.

3. Dampak Terhadap Kesehatan

Pencemaran sungai dapat menjadi media hidup suatu vektor

penyakit. Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori

water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air,

yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit

ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke

dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat

menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.

4. Dampak Terhadap Estetika Lingkungan

Pencemaran sungai dapat mengurangi estetika lingkungan

karena dilihat dari fisiknya sungai yang berisi sampah-sampah dan

warna yang keruh mngurangi keindahan sungai tersebut saat

sebelum sungai tersebut tercemar. Jika semakin banyaknya zat

organik yang dibuang ke lingkungan perairan seperti sungai, maka

perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai

dengan bau yang menyengat dan warna yang tidak jernih lagi.

Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya

23

Page 24: Makalah Pencemaran Air Sungai

menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan

menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak dan

menyebabkan air tersebut bersifat sadah.

24

Page 25: Makalah Pencemaran Air Sungai

BAB III

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUNGAI

A. Pencegahan Pencemaran Sungai

Untuk menjaga atau mencapai kualitas air sungai sehingga dapat

dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang

diinginkan, maka perlu upaya pelestarian dan pengendalian. Pelestarian

kualitas air merupakan upaya untuk memelihara fungsi air agar

kualitasnya tetap pada kondisi alamiah dan memenuhi baku mutu. Adapun

usaha pencegahan air ini bukan merupakan proses yang sederhana,

tetapi melibatkan beberapa faktor diantaranya:

1. Menjaga ketersediaan air dan tidak merusak atau mengekploitasi

sumber mata air agar tidak tercemar. Dengan menggunakan air

dengan bijaksana dan mengurangi penggunaan air yang kurang

berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat. Contohnya dengan

tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan

kendaraan lain, tidak menggunakan sungai sebagai wahana air dan

tempat tinggal jika mengakibatkan tercemar atau terhambatnya

aliran air sungai.

2. Menciptakan tempat pembuangan sampah yang cukup dan

memadai. Hal ini mutlak dilakukan agar sistem pembuangan

sampah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sampah menjadi

kontribusi tertinggi dalam pencemaran air. Jika masalah sampah

dapat segera diatasi maka pencemaran air pun juga akan teratasi

dengan cepat.

3. Tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dapat dikarenakan

tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang layak dan

mencukupi terutama di kota-kota besar. Banyak masyarakat yang

tidak sadar lingkungan membuang sampah seeaknya ke sungai.

25

Page 26: Makalah Pencemaran Air Sungai

Padahal, jelas diketahui bahwa sungai bukanlah tempat sampah.

Selain menyebabkan banjir karena menghalangi saluran air,

sampah yang dibuang ke sungai menyebabkan air di dalamnya ikut

tercemar. Hal ini dapat mengancam kehidupan mahluk hidup yang

tinggal didalamnya.

4. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga

5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air

yang bersih lainya tidak tercemar.

6. Menggunakan pupuk seperlunya. Penggunaan pupuk yang

berlebihan pada tanaman membuat kelebihan pupuk tersebut ikut

terbawa air. Hal ini akan membuat tumbuhan air seperti eceng

gondok bertambah banyak dan pertumbuhannya menjadi tak

terkendali. Jika jumlahnya banyak sinar matahari tidak mampu

menembus ke dalam air sehingga menyebabkan hewan maupun

organisme lainnya tidak dapat bertahan hidup.

7. Memilih detergen yang ramah lingkungan. Air bekas cucian

maupun air limbah rumah tangga tentu akan dialirkan begitu saja

ke dalam aliran air. Hal ini dapat mencemari air. Apalagi, detergen

maupu sabun juga terbuat dari bahan kimia dan tidak ramah untuk

lingkungan.

B. Penanggulangan Pencemaran Air Sungai  

Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan mulai dari

pengenalan dan pengertian yang baik oleh perilaku masyarakat. Menurut

Prawirohartono (2000) “perubahan perilaku masyarakat secara alami,

ekosistem air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ apabila terjadi pencemaran

terhadap badan air”.

Penanggulangan atau pengendalian pencemaran di Indonesia telah diatur

melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara umum hal ini meliputi

pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi. Salah satu upaya

26

Page 27: Makalah Pencemaran Air Sungai

serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian pencemaran

air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini

merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang

berasal dari kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta dilakukan

secara bertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-

sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman di

bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH, 2004).

Penanggulangan dilakukan secara teknis dan non teknis.

Penanggulangan secara non teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi

pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan

perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi

segala bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi

pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan

gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan,

misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan

menanamkan perilaku disiplin.

Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan

industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah

proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat

megurangi pencemaran.

Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan

cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap

hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur

pakai (reuse) sampah tersebut. Kita pun perlu memperhatikan bahan

Kimia yang dibuang dari sampah rumah tangga. Menjadi konsumen yang

bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai contoh,

kritis terhadap barang dikonsumsi.

Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, terdapat

beberapa cara penanggulangannya. Menurut Badan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat (2001) di

antaranya sebagai berikut.

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan

27

Page 28: Makalah Pencemaran Air Sungai

2. Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan

domestik.

3. Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.

4. Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.

5. Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production)

dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).

6. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup

7. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

8. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan

bencana.

9. Meningkatkan konservasi air bawah tanah.

10.Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social

(kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan

mempengaruhi tingkat pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun

demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan bijaksana.

Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa

pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih

ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan

sehat.

28

Page 29: Makalah Pencemaran Air Sungai

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Pencemaran air sungai adalah peristiwa masuknya zat, energi,

unsur, atau komponen lainnya kedalam air sungai sehingga

menyebabkan turunnya kualitas air sungai yang terganggu ditandai

dengan perubahan bau yang menyengat, rasa, dan warna yang

keruh.

2. Secara umum penyebab pencemaran sungai dikelompokkan

menjadi limbah industri, limbah pemukiman, limbah pertanian,

limbah pertambangan, dan limbah rumah sakit.

3. Bahan pencemaran sungai dapat dikelompokkan menjadi sampah,

bahan buangan padat, bahan pencemar penyebab penyakit, bahan

pencemar senyawa anorganik/mineral, bahan pencemar oganik,

bahan pencemar zat radioaktif, bahan pencemar endapan/sedimen,

bahan pencemar berupa kondisi.

4. Pencegahan pencemaran sungai antara lain tidak membuang

sampah penggunaan detergen secukupnya, penggunaan pupuk

dan pestisida secukupnya, setiap industri atau pabrik menyediakan

Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), reboisasi, pengomposan

sampah organik, dan pendaurulangan sampah anorganik.

5. Penanggulangan pencemaran sungai antara lain melakukan

pengelolaan sampah seperti melakukan pengomposan sampah

organik dan mendaur ulang sampah anorganik dan limbah industri.

Selain itu kita bisa melakukan program kali bersih (PROKASIH)

untuk menanggulangi sungai-sungai yang tercemar.

29

Page 30: Makalah Pencemaran Air Sungai

B. Saran

Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk menangani

pencemaran air bersih ini namun semua itu tidak ada artinya bila kita

sendiri sebagai masyarakat tidak mendukung terciptanya lingkungan yang

bersih dan nyaman. Untuk itu marilah kita jaga dan lestarikan sungai kita

dari hal terkecil seperti tidak membuang sampah ke sungai. Dengan

begitu kita ikut membantu pemerintah untuk menanggulangi sungai-sungai

kita yang tercemar. Melestarikan alam adalah kewajiban kita sebagai

pelajar dan generasi penerus.

30

Page 31: Makalah Pencemaran Air Sungai

DAFTAR PUSTAKA

Anneahira.2010. Cara Mencegah Penemaran Air, (Online),

(www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html, diakses 24

November 2011).

Anonim.2011.Makalah Pencemaran Air.Bogor: http://fifteen-15-fifteen.blogspot.com, Artikel Desember 2012, 10 Desember 2014 pukul 07.00

31