MALARIA - epidemiologi penyakit menular

19
KELOMPOK 3 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

Transcript of MALARIA - epidemiologi penyakit menular

Page 1: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

KELOMPOK 3

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

Page 2: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

• Winda Zulfi (091000004)• Mustafa Kamal

(101000003)• Sikap B Sitepu

(101000011)• Fadhlan Mulia A

(101000059)• Bernike Sofia Zega

(101000097)• Wanda Febrita

(101000127)

ANGGOTA KELOMPOK

• Alfonco S. (101000216)• Mabruri Pratama

(101000231)• Elsa Sembiring

(101000248)• Vinni Ardwifa

(101000268)• Ivan Timbul

(101000271)• Jufriadi (091000016)

Page 3: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

IDENTIFIKASI• Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang

disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah

• Malaria merupakan penyebab kematian utama penyakit tropik, diperkirakan satu juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya dan terjadi kasus baru 200-300 juta/tahun

• Secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles

Page 4: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

• Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium dari kelas sporozoa dan famili plasmodidae.

• Ada empat jenis parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia : P. vivax, P. malariae, P. falciparum, P. ovale.

• Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan di eritrosit.

ETIOLOGI DAN SIFAT-SIFAT AGENT

Page 5: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

• Menggigil• Demam• Anemia• Nyeri persendian• Sakit kepala• Muntah-muntah

GEJALA MALARIA

Badan terasa dingin yang kemudian diikuti dengan demam

panas yang berlangsung sekitar empat sampai enam

jam

gejala

khas

Page 6: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

Periode dingin

Periode panas

Periode berkeri

ngat

TRIAS MALARIA Trias malaria lebih sering terjadi pada infeksi P. vivax

Pada P. falciparum menggigil dapat berlangsung berat ataupun tidak ada

Periode tidak panas berlangsung 12 jam pada P. falciparum,36 jam pada P. vivax dan P. ovale 60 jam pada P. malariae

Page 7: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

P. Falciparum

7 – 14 hari

P. Vivax

8 – 14 hari

P. Ovale

8 – 14 hari

P. malariae

7 – 30 hari

MASA INKUBASI

Page 8: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

• Nyamuk dapat terinfeksi apabila dalam darah penderita yang diisap oleh nyamuk masih ada gametosit. Keadaan ini bervariasi tergantung pada spesies dari parasit serta respons seseorang terhadap pengobatan.

MASA PENULARAN

P. Falciparum

< 1 tahun

P. Vivax

1 – 2 tahun

P. Ovale

1 – 2 tahun

P. malariae

3 tahun

Page 9: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

• Penularan melalui transfusi darah tetap dapat terjadi semasih ditemukan ada bentuk aseksual dalam darah

• Nyamuk tetap infektif seumur hidup mereka

Page 10: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

DISTRIBUSI PENYAKIT

Batas dari penyebaran

malaria adalah 64 LU (Rusia)dan

32 LS (Argentina).

Ketinggian yang dimungkinkan

adalah 400 meter di bawah

permukaan laut(Laut mati

dan kenye) dan 2600 meter di

atas permukaan laut (Bolivia)

Page 11: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

INDONESIA

• Papua : 261,5 ‰• Papua barat : 253,4 ‰• NTT : 117,5 ‰• Maluku utara : 103,2 ‰• Kep. Babel : 91,9 ‰

• < 1 thn : 0,3 %• 1-4 thn : 0,8 %• 5-9 thn : 0,9 %• 10-14 thn : 0,7 %• ≥ 15 thn : 0,6 %

• Tidak sekolah : 0,7 %• Tidak tamat SD : 0,8 %• Tamat SD : 0,6 %• Tamat SMP : 0,5 %• Tamat SMA : 0,6 %• Tamat PT : 0,2 %

TEMPAT

PENDIDIKANUMUR

Page 12: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

Hanya manusia menjadi reservoir terpenting untuk malaria.

Selama manusia (pasien) mengandung parasit malaria, ia menjadi sumber penularan penyakit malaria.

RESERVOIR PENYAKIT MALARIA

Page 13: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

CARA PENULARAN

Melalui gigitan nyamuk anpheles betina yang infektif. Sebagian besar spesies menggigit pada senja hari

dan menjelang malam.Di dalam tubuh manusia yang

terkena infeksi sporosoit memasuki sel-sel hati, yang kemudian sel-sel

hati pecah dan parasit aseksual memasuki aliran darah dan

berkembang.

Malaria juga bisa ditularkan melalui injeksi atau transfusi darah.

Page 14: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

Setiap orang rentan terhadap penularan

KERENTANAN DAN KEKEBALAN

Toleransi /daya tahan terhadap gejala klinis :penduduk dewasa pada daerah endemis (gigitan anopheles berlangsung bertahun-tahun).

Pada plasmodium vivax :dipengaruhi oleh antigen duffy yang merupakan reseptor parasit malaria pada eritrosit.

Bayi daerah endemik malaria: perlindungan antibodi maternal yang diperoleh dari ibunya (transprasental).

Mereka yang secara genetik mempunyai sicke cell trait relatif terlindungi terhadap kemungkinan menderita penyakit malaria berat apabila terinfeksi P. falciparum.

Page 15: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

• Masyarakatkan PHBS• Gizi seimbang• Edukasi malaria

PENCEGAHAN & PENGAWASAN

PRIMORDIAL

Tindakan terhadap manusia• Edukasi terutama pelancong

atau petugas yang akan bekerja di daerah endemis

• Sistem kewaspadaan dini, penyluhanan pencegahan malaria

• Proteksi pribadi• Modifikasi perilaku

PRIMER

Page 16: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

Kemoprofilaksis ( Tindakan terhadap plasmodium sp)Obat-obat antimalaria yang saat ini digunakan Clorokuin (belum tersedia di Indonesia ), primakuin

PRI

MER

Tindakan terhadap vektor• Pengendalian secara mekanis : mengeringkan genangan

air, memberi kawat nyamuk• Pengendalian secara biologis : Memelihara ikan pemangsa jentik nyamukMelakukan radiasi terhadap nyamuk jantan sehingga steril

dan tidak mampu membuahi nyamuk betinaBacillus thuringiensis merupakan salah satu bakteri yang

banyak digunakan sebagai mikroorganisme yang merupakan parasit nyamuk.

Heterorhabditis termasuk golongan cacing nematode yang mampu memberantas serangga.

• Pengendalian secara kimiawi : menggunakan insektisida

Page 17: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

SEKUNDER

• Pencarian penderita malaria

• Diagnosis• Gejala klinis• Pemeriksaan

laboratorium + penunjang

• Pengobatan yang tepat dan adekuat

Penanganan akibat lanjut dari komplikasi malaria

• pemberian obat malaria yang efektif sedini mungkin

• penanganan kegagalan organ seperti tindakan dianalisis terhadap gangguan fungsi ginjal, pemasangan ventilator pada gagal napas

• Tindakan suportif berupa pemberian cairan serta pemantauan tanda vital untuk mencegah memburuknya fungsi organ vital

Rehabilitasi mental/ psikologis : pemulihan kondisi penderita malaria, memberikan dukungan moril kepada penderita dan keluarga di dalam pemulihan. Melaksanakan rujukan pada penderita yang memerlukan pelayanan tingkat lanjut.

TERSIER

Page 18: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

PENGAWASAN

1. Laporan kepada institusi kesehatan2. Isolasi : Untuk pasien yang baru saja sembuh, lakukan kewaspadaan terhadap darah pasien tersebut. Pasien pada senja dan dini hari agar dijaga tidak digigit nyamuk.3. Desinfeksi : Tidak ada4. Karantina : Tidak ada5. Imunisasi kontak: Tidak dianjurkan6.Investigasi kontak dan sumber infeksi : Menentukan adanya

riwayat kasus sebelum terjadinya infeksi atau kemungkinan terpajan. Jika ada pasien yang mempunyai riwayat menggunakan jarum suntik bergantian, lakukan investigasi dan semua orang tersebut diberikan pengobatan penderita yang mendapat malaria karena transfusi, terhadap semua donor dilakukan pemeriksaan darahnya apakanh mengandung positif parasit malaria atau adanya antibodi positif terhadap malaria, apabila positif malaria maka harus diberikan pengobatan.

7. Pengobatan spesifik untuk semua tipe malaria

Page 19: MALARIA - epidemiologi penyakit menular

KELOMPOK 3