Managerial & Leadership Style

22
Managerial & Leadership Styles KELOMPOK 3 Alvin Agustino Saputra Margaretha

description

Presentasi ini membahas bagaimana kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting dalam komunikasi organisasi. Tipe-tipe kepemimpinan dapat mempengaruhi pemimpin dalam hal komunikasi interpersonalnya, pemberian perintah atau tugas, pengembangan hubungan atasan dan bawahan, serta lain sebagainya.

Transcript of Managerial & Leadership Style

Page 1: Managerial & Leadership Style

Managerial & Leadership Styles

KELOMPOK 3Alvin Agustino Saputra

Margaretha

Page 2: Managerial & Leadership Style

Gaya Kepemimpinan dan Manajerial

• Gaya manajerial (managerial) atau leadership (kepemimpinan) bergantung pada tingkat kesiapan para bawahan.

• Hubungan antara pemimpin dan bawahan menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh bawahan, dan kemauan bawahan untuk mengikuti petunjuk pemimpin.

• Struktur tugas menjelaskan sampai sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana definisi tugas-tugas tersebut dilengkapi dengan petujuk yang rinci dan prosedur yang baku.

Page 3: Managerial & Leadership Style

Gaya Kepemimpinan dan Manajerial

• Kekuatan posisi menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin (misalnya) menggunakan otoritasnya dalam memberikan hukuman dan penghargaan, promosi dan penurunan pangkat (demotions).

Page 4: Managerial & Leadership Style

Konsep Managing and Leading• Esensi dari mengelola (managing) dan memimpin

(leading) adalah pengaruh interpersonal. Pemimpin mencoba untuk mempengaruhi bawahnya melalui komunikasi. Kepemimpinan bisa dikatakan sukses atau tidaknya yaitu dilihat dari seberapa sukses komunikasi tersebut berpengaruh kepada pengikut atau bawahan.

• Di dalam organisai bukan hanya pemimpin yang mempunyai sifat kepemimpinan. Pemimpin akan menemukan sifat kepemimpinan di dalam sifat bawahannya.

Page 5: Managerial & Leadership Style

Konsep Managing and Leading

Kepemimpinan dibagi dalam 3 jenis, yaitu:1. Attempted Leadership

Ketika seorang pemimpin memiliki tujuan atau maksud yang telah diamati untuk mempengaruhi bawahannya.

2. Successful LeadershipKetika bawahan melakukan perubahan yang sesuai dengan yang telah disampaikan oleh pemimpin.

3. Effective LeadershipKetika perubahan yg dilakukan oleh bawahan mencapai tujuan, dihargai, dan memuaskan.

Page 6: Managerial & Leadership Style

Komunikasi dan Kepemimpinan

• Kepemimpinan (leadership) dan komunikasi (communication) sangat terkait erat satu sama lain.

• Kepemimpinan meliputi pengaruh interpersonal yang telah dicapai melalui komunikasi.

• Oleh karena itu komunikasi adalah satu-satunya proses dimana seorang pemimpin dapat mempunyai pengaruh.

Page 7: Managerial & Leadership Style

Teori X dan Y

• Douglas McGregor pada 1960-an mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep ini terkenal karena menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia.

• Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai bergaya kepemimpinan otoriter dan sebaiknya seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih cenderung menyukai gaya kepemimpinan demokratik.

Page 8: Managerial & Leadership Style

Teori X

• Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

• Pekerja memiliki cita-cita yang kecil untuk mencapai tujuan syarikat namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi.

• Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan syarikat.

Page 9: Managerial & Leadership Style

Teori Y

• Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kudrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari.

• Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat kerana mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan syarikat.

• Pekerja memiliki kemampuan kreatif, imaginasi, kepandaian serta memahami tanggungjawab dan prestasi atas pencapaian tujuan bekerja.

• Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.

Page 10: Managerial & Leadership Style

Gaya-Gaya Kepemimpinan & Manajerial1. Managerial Grid (Blake dan Mouton 1964)

Page 11: Managerial & Leadership Style

2. 3-D Theory (Reddin 1967)

Page 12: Managerial & Leadership Style

Lebih Efektif Kurang Efektif

ExecutiveOrientasi yang tinggi baik kepada penyelesaian tugas maupun hubungan dengan anggota. Manajer dilihat sebagai motivator yang baik yang menetapkan standar tinggi, yang agak berbeda dalam memperlakukan semuanya, dan yang lebih suka mengizinkan adanya team management.

CompromiserOrientasi yang tinggi baik kepada penyelesaian tugas maupun hubungan dengan anggota, hanya satu atau tidak ada yang tepat. Manajer dilihat sebagai pembuat keputusan yang payah dan orang yang mengizinkan adanya tekanan memengaruhi dirinya secara berlebihan. Nampak meminimalisir tekanan dan masalah daripada memaksimalkan produksi jangka panjang.

Benevolent AutocratOrientasi yang tinggi ke penyelesaian tugas, namun rendah ke hubungan dengan anggota. Manajer dilihat sebagai orang yang mengetahui apa yang ia inginkan dan tahu bagaimana cara memperolehnya tanpa menciptakan kebencian.

AutocratOrientasi yang tinggi ke penyelesaian tugas, namun rendah ke hubungan dengan anggota. Perilaku dianggap tidak pantas. Manajer dilihat sebagai orang yang tidak memiliki rasa percaya kepada orang lain, dan hanya tertarik pada kesegeraaan penyelesaian tugas.

Page 13: Managerial & Leadership Style

Lebih Efektif Kurang Efektif

DeveloperOrientasi yang rendah ke penyelesaian tugas, namun tinggi ke hubungan dengan anggota. Manajer dilihat sebagai orang yang memiliki kepercayaan terselubung pada anggota dan hanya memperhatikan bagaimana mengembangkan mereka sebagai suatu harmoni.

MissionaryOrientasi yang rendah ke penyelesaian tugas, namun tinggi ke hubungan dengan anggota. Perilaku seperti itu dianggap tidak pantas. Manajer dilihat sebagai orang yang hanya tertarik pada individual saja.

BureaucratOrientasi yang rendah baik ke penyelesaian tugas maupun ke hubungan dengan anggota. Manajer dilihat sebagai orang yang sangat tertarik terutama kepada peraturan dan prosedur untuk kebaikan mereka sendiri dan keinginan mereka untuk mempertahankan dan mengendalikan situasi sesuka hati. Ia nampak sangat berhati-hati.

DeserterOrientasi yang rendah baik ke penyelesaian tugas maupun ke hubungan dengan anggota. Perilaku seperti itu dianggap tidak pantas. Manajer dilihat sebagai orang yang tidak mau melibatkan diri dan pasif.

Page 14: Managerial & Leadership Style

3. Situational Leadership (Hersey dan Blanchard, 1974 dan 1977)

Page 15: Managerial & Leadership Style

• Gaya 1: TellingOrientasi yang tinggi ke penyelesaian tugas, namun rendah ke hubungan dengan anggota. Karakteristiknya adalah komunikasi satu arah dimana pemimpin menegaskan peran pengikut dan memberitahu mereka apa, bagaimana, kapan, dan dimana melakukan berbagai tugas.

• Gaya 2: SellingOrientasi yang tinggi baik kepada penyelesaian tugas maupun hubungan dengan anggota. Karakteristiknya adalah adanya usaha untuk komunikasi dua arah, meskipun sebagian besar arahan disediakan oleh pemimpin, Pemimpin juga menyediakan dukungan secara sosial dan emosional untuk membuat pengikut menerima beberapa tanggung jawab agar keputusan bisa dibuat.

Page 16: Managerial & Leadership Style

• Gaya 3: ParticipatingOrientasi yang rendah ke penyelesaian tugas, namun tinggi ke hubungan dengan anggota. Karakteristiknya adalah baik pemimpin maupun pengikut saling berbagi dalam pembuatan keputusan melalui komunikasi dua arah yang otentik. Pemimpin melibatkan diri dalam banyak perilaku yang memfasilitasi karena pengikut memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengerjakan tugas.

• Gaya 4: DelegatingOrientasi yang rendah baik ke penyelesaian tugas maupun ke hubungan dengan anggota. Karakteristiknya adalah pemimpin membiarkan pengikutnya mengambil tanggung jawab untuk keputusan mereka sendiri. Pemimpin mendelegasikan keputusan kepada pengikut sebab mereka berada di tingkat kedewasaan yang tinggi, mau dan mampu mengambil tanggung jawab untuk mengarahkan perilaku mereka sendiri.

Page 17: Managerial & Leadership Style

4. Teori Empat Sistem

• ditemukan oleh Rensis Likert (1976)• Teori ini terbagi menjadi empat gaya

menajerial dan kepemimpinan, yaitu:a. Sistem 1: Exploitative Authoritative (Otokritas

Pemerasan)b. Sistem 2: Benevolent Authoritative (Otokritas Bijak)c. Sistem 3: Consultative Leadership (Kepemimpinan

Konsultasi) d. Sistem 4: Participative Management

(Kepemimpinan Partisipasi Kelompok)

Page 18: Managerial & Leadership Style

Sistem 1: Exploitative Authoritative (Otokritas Pemerasan)• gaya berdasarkan asumsi teori X McGregor• manager memberi bimbingan sepenuhnya dan pengawasan

ketat pada pegawai dengan rasa takut, ancaman dan hukuman

• interaksi bawahan dan atasan sedikit, semua keputusan berasal dari atas dan komunikasi ke bawah semata-mata berisi instruksi dan perintah

Sistem 2: Benevolent Authoritative (Otokritas Bijak)• sifatnya otoritarian• mendorong komunikasi ke atas untuk berpendapat atau

mengemukakan keluhan interaksi antara tingkatan dilakukan melalui jalur formal

Page 19: Managerial & Leadership Style

Sistem 3: Consultative Leadership (Kepemimpinan Konsultasi)• melibatkan interaksi yang cukup sering pada tingkat pribadi

sampai tingkat moderat antara atasan dan bawahan• informasi berjalan baik ke atas atau ke bawah, tetapi dengan

sedikit penekanan pada gagasan gagasan yang berasal dari atas.

• Manager menaruh kepercayaan besar meskipun tidak mutlak

Sistem 4: Participative Management (Kepemimpinan Partisipasi Kelompok)

• gaya ini amat sportif, dengan tujuan agar berjalan baik melalui partisipasi nyata pegawai

• informasi berjalan ke segala arah dan pengendalian dijalankan di setiap tingkatan

• Orang berkomunikasi dengan bebas, terbuka, dan berterusterang, hampir tanpa rasa takut

Page 20: Managerial & Leadership Style

5. Teori Kontinum

• Ditemukan oleh Tannenbaum dan Schmidt

Page 21: Managerial & Leadership Style

6. Teori Kontingensi• Ditemukan oleh Fiedler (1967)• Ada 3 dimensi kritis dari situasi/lingkungan yang

mempengaruhi keefektifan pemimpin:a. Kekuasaan atas dasar kedudukan/jabatan (Position Powerb. Struktur Tugas (Task Structure)

c. Hubungan antara pemimpin dan anggotanya (Leader

Member Relations)

Page 22: Managerial & Leadership Style