Material Safety Data Sheet p2

download Material Safety Data Sheet p2

of 38

description

msds

Transcript of Material Safety Data Sheet p2

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)ASAM ASETAT MURNI (ASAM ASETAT GLASIAL)CH3COOH

A.PENDAHULUANMaterial Safety Data Sheet (MSDS) adalah kumpulan data keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya. Panduan ini sebagai informasi bagi tenaga kerja laboratorium dan tim Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengunaan bahan-bahan kimia berbahaya yang sering digunakan dalam praktikum atau analisis.Informasi tersebut diharapkan berguna untuk menumbuhkan naluri atau sikap mencegah, menghindari dan mampu menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin terjadi, serta sikap kehati-hatian dalam menangani bahan kimia berbahaya.

B.PENGERTIAN DAN KONSEPAsam asetat,asam etanoatatauasam cukaadalahsenyawa kimiaasamorganikyang dikenal sebagai pemberi rasaasamdanaromadalammakanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebutasam asetat glasial) adalahcairanhigroskopistak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7C.Asam asetat merupakan salah satuasam karboksilatpaling sederhana, setelahasam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuahasam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadiionH+dan CH3COO-. Asam asetat merupakanpereaksi kimiadanbahan bakuindustriyang penting. Asam asetat digunakan dalamproduksipolimersepertipolietilena tereftalat,selulosa asetat, danpolivinil asetat, maupun berbagai macamseratdankain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengaturkeasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagaipelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 jutatonper tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasildaur ulang, sisanya diperoleh dari industripetrokimiamaupun dari sumberhayati.

C.NAMA-NAMA ASAM ASETAT GLASIAL1.Acetic Acid (glasial)2.Asam metanoat3.Azunzuur4.Asam cuka (Vinegar)5.Essigsaure6.Acide acetque7.Acidium aceticum8.Ethanoic acid

D.PENAMAANAsam asetat merupakannama trivialataunama dagangdari senyawa ini, dan merupakan nama yang paling dianjurkan olehIUPAC. Nama ini berasal dari kataLatinacetum, yang berarti cuka.Nama sistematisdari senyawa ini adalahasam etanoat. Asam asetat glasial merupakan nama trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak bercampur air. Disebut demikian karena asam asetat bebas-air membentukkristalmiripespada 16.7C, sedikit di bawahsuhu ruang.Singkatanyang paling sering digunakan, dan merupakat singkatan resmi bagi asam asetat adalahAcOHatauHOAcdimanaAcberarti gugus asetil, CH3C(=O). Pada konteks asam-basa, asam asetat juga sering disingkat HAc, meskipun banyak yang menganggap singkatan ini tidak benar. Ac juga tidak boleh disalahartikan dengan lambang unsurAktinium(Ac).

E.PRODUKSIAsam asetat diproduksi secara sintetis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri. Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami, namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asam asetat yang terdapat dalam cuka haruslah berasal dari proses biologis. Dari asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75% diantaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternatif.

F.CARA PEMBUATAN ASAM ASETAT GLASIALA.Karbonilasi MetanoloDalam reaksi ini, methanol dan karbon monoksida bereaksi menghasilkan asam asetat.oProses ini melibatkan iodometana sebagai zat antara, reaksi ini melalui tiga tahap, dengan katalis logam kompleks pada tahap kedua.B.Oksidasi AsetaldehidaoAsetaldehida yang digunakan dihasilkan melalui oksidasi Butana atau Nafta ringan, ketika dipanaskan bersama udara disertai dengan beberapa ion logam, terbentuk Peroksida yang selanjutnya terurai menjadi Asam Asetat.oMelalui kondisi dan katalis yang sama asetaldehida dapat dioksidasi oleh oksigen udara menghasilkan asam asetat.

G.SIFAT FISIK DAN KIMIA

oBentuk: CairanoWarna: Tidak berwarnaoBau: TajamoNilai pH (50g/l H2O): (20oC) 2,5oKekentalan Dinamik: (20oC) 1,22 mm2/soKekentalan Kinematik: (20oC) 1,77oTitik lebur: (17oC)oTitik didih: 116-118oSuhu penyalaan: 485oCoTitik nyala: 39oCoBatas ledakan: Lebih rendah 4 Vol%, leboh tinggi 19,9 Vol%oTekanan uap: (20oC) 1,54 hPaoDensitas uap relatif: 2,07oDensitas; (20oC) 1,05 g/cm3oKelarutan dalam air: (20oC) Dapat larutoLog Pow: -0,17oFaktor Biokonsentrasi: 1oIndeks Refraksi: (20oC) 1,37

H.PENYIMPANAN ASAM ASETAT GLASIALoJauhkan bahan dari nyala api.oTutup wadah dengan rapat dan hati-hati bila membuka tutup wadah.oSimpan dalam wadah yang kuat dan tahan bocor dalam ruangan yang berventilasi pada suhu diatas 16oC (titik beku).oJauhkan dari bahan inkompatibel: Oksidator (Kromat, Permanganat, Perklorat, basa kuat seperti NaOH dan logam).oSimpan dalam area terpisah dan disetujui.oSimpan wadah tertutup rapat dan disegel sampai siap untuk digunakan.oHindari semua sumber-sumber pengapian (percikan atau api)

I.STABILITAS REAKTIFITASoKondisi yang harus dihindarkan yaitu pemanasan.oSuhu < 0oCoBahan yang harus dihindari: Beresiko meledak dengan zat pengoksid.oReaksi yang hebat dapat terjadi dengan logam (Besi, Zinc, Magnesium)oDinyatakan meledak dengan udara dalam uap atu gas jika di panaskan.

J.IDENTITAS BAHAYAoDapat terbakar.oMengakibatkan luka bakar yang parah.oUap asam dapat mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan.oKadar yang tinggi dapat menyebabkan peradangan saluran pernafasan dan akumulasi cairan pada paru-paru.oDapat menyebabkan iritasi pada mata dan kerusakan mata permanen.oBila tertelan dapat menyebabkan gangguan saluran usus.

K.BATAS PEMAPARAN YANG DIPERBOLEHKANNilai Ambang Batas (NAB) yaitustandar faktor bahaya di tempat kerja sebagai pedoman pengendalian agar tenaga kerjamasih dapat menghadapinya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam semingguDi Indonesia, menurut SNI 19-0232-2005 NABNilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara tempat kerja ICS 13.040.30 Badan Standardisasi Nasional (BSN), Nilai ambang batas untuk zat kimiaAsam asetat (64-19-7) mempunyai Bilai Ambang Batas sebesar 25 mg/m3dan 10 bds (bagian dalam sejuta).

L.INFORMASI TOKSIKOLOGI (POTENSI EFEK KESEHATAN)1.Rute masuk:Terserap melalui kulit. Dermal kontak. Kontak mata. Inhalasi. Konsumsi.2.Efek jangka pendek (akut)Uap asam dapat mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggookan. Kadar yang tinggi dapat menyebabkan peradangan saluran pernafasan dan akumulasi cairan pada paru-paru.Jika terkena gas tersebut dapat mengakibatkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir mata, mulut dan saluran pernapasan. Tersentuh dengan kulit dapat menghasilkan luka bakar. Terhirup gas tersebut akan menghasilkan iritasi pada saluran pernapasan, yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas. Radang pada mata ditandai dengan mata kemerahan, penyiraman, dan gatal. Radang kulit yang ditandai dengan gatal, merah pada kulit.Efek Kesehatan Akut Potensi: Kulit: Sangat menjengkelkan dan korosif. Menyebabkan gangguan pada kulit (memerah dan gatal, peradangan). Dapat menyebabkan terik, kerusakan jaringan dan luka bakar. Mata: Sangat menjengkelkan dan korosif. Menyebabkan iritasi mata, lakrimasi, kemerahan, dan nyeri. Dapat menyebabkan luka bakar, penglihatan kabur, konjungtivitis, kerusakan kornea dan konjungtiva dan permanen cedera. Penghirupan: Menyebabkan iritasi saluran pernapasan parah. Mempengaruhi organ arti (hidung, telinga, mata, rasa), dan darah. Dapat menyebabkan pneumonitis kimia, bronkitis, dan edema paru. Eksposur parah dapat menyebabkan jaringan paru-paru kerusakan dan korosi (ulkus) pada selaput lendir. Inhalasi juga dapat menyebabkan rhinitis, bersin, batuk, menindas perasaan dalam nyeri dada atau dada, dyspnea, mengi, takipnea, sianosis, air liur, mual, pusing, otot kelemahan. Tertelan: Cukup beracun. Korosif. Menyebabkan gangguan saluran pencernaan (pembakaran dan rasa sakit dari mulut, tenggorokan, dan perut, batuk, ulserasi, perdarahan, mual, kejang abdomial, muntah, hematemesis, diare. Juga dapat mempengaruhi hati (gangguan fungsi hati), perilaku (kejang-kejang, giddines, kelemahan otot), dan saluran kemih sistem - ginjal (hematuria, Albuminuria, nephrosis, gagal ginjal akut, nekrosis tubular akut). Juga dapat menyebabkan dispnea atau asfiksia. Juga dapat menyebabkan syok, koma dan kematian.

3.Efek Jangka panjang (kronis)Iritasi pada hidung, tenggorokan, mata dan kulit, serta dapat menimbulkan erosi pada gigi.Berbahaya jika terjadi terkena kulit, tertelan, terhirup. Efek mutagenik: mutagenik untuk sel somatik mamalia, mutagenik untuk bakteri dan ragi. Substansi mungkin beracun untuk ginjal, mukosa, selaput, kulit, gigi. Jika terkena zat ini secara berkelanjutan dapat merusak organ saraf. Terkena dalam waktu yang lama dengan zat tersebut dapat menghasilkan iritasi mata kronis dan iritasi kulit yang parah, menyebabkan iritasi saluran pernapasan, menyebabkan serangan infeksi bronkus.Efek Kesehatan kronis Potensi: Paparan kronis melalui konsumsi dapat menyebabkan menghitam atau erosi pada gigi dan rahang nekrosis, faringitis, dan gastritis. Ini mungkin juga perilaku (mirip dengan akut konsumsi), dan metabolisme (berat badan). Paparan kronis melalui inhalasi dapat menyebabkan asma dan / atau bronkitis dengan batuk, dahak, dan / atau sesak napas. Hal ini juga dapat mempengaruhi darah (leukosit menurun count), dan sistem kemih (ginjal). Kontak kulit berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan penebalan, menghitam, dan cracking kulit. Efek mutagenik: mutagenik untuk sel somatik mamalia. Mutagenik untuk bakteri dan / atau ragi. Dapat menyebabkan kerusakan berikut organ: ginjal, selaput lendir, kulit, gigi. Dapat mempengaruhi materi genetik dan dapat menyebabkan efek reproduksi berdasarkan data hewan. Tidak ada data manusia ditemukan.

4.Keracunan untuk Hewan:PERINGATAN: LC50 ATAS NILAI TERTERA DI BAWAH INI ADALAH ESTIMASI BERDASARKAN Sebuah SAMBUNGAN 4-JAM. Oral akut toksisitas (LD50): 3310 mg / kg [Tikus]. Toksisitas kulit akut (LD50): 1060 mg / kg [Kelinci]. Toksisitas akut dari uap (LC50): 5620 1 jam [mouse].

5.Efek lain Beracun pada Manusia:Sangat berbahaya jika terjadi inhalasi (korosif paru). Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), menelan. Berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif, permeator), kontak mata (korosif).

M.TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA1.MataJika terkena mata segera siram dengan air bersih yang banyak dan mengalir sekurang-kurangnya selama 10 menit. kemudian hubungi petugas medis segera.2.KulitJika terkena kulit, segera basuh kulit dengan air yang banyak dan mengalir sedikitnya selama 15 menit. Olesi dengan Polyethylene Glycol atau dapat menghubungi perawatan medis dengan segera. Jika terkena pakaian, segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi3.TerhirupJika terhirup, segera cari tempat yang mengandung udara bersih dan segar. Jika pingsan, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis perhatian segera.4.TertelanDiusahakan untuk tidak memuntahkannya kecuali bila diarahkan oleh petugas medis. Berikan air minum yang banyak. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang pingsan. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.

N.KEBAKARAN DAN CARA PENCEGAHANNYAoAsam asetat pekat bersifatkorosifdan karena itu harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakanmatapermanen, serta iritasi padamembran mukosa. Luka bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat hingga beberapa jam setelah kontak. Sarung tanganlatextidak melindungi dari asam asetat, sehingga dalam menangani senyawa ini perlu digunakan sarung tangan berbahankaret nitril. Asam asetat pekat juga dapat terbakar dilaboratorium, namun dengan sulit. Ia menjadi mudah terbakar jika suhu ruang melebihi 39C (102F), dan dapat membentuk campuran yang mudah meledak di udara (ambang ledakan: 5.4%-16%)Resiko yang khusus, mudah menyala, uap lebih berat dari pada udara.oUap asam asetat memungkinkan membentuk ledakan campuran dengan udara.oReaksi antara asam asetat dan bahan-bahan seperti 5-azidotetrazole, pentafluoride brom, kromium trioksida, hydrogen peroksida, kalium permanganate, atrium peroksida dan triklorida phorphorus.oTindakan pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan cara media yang cocok untuk pemadaman air, CO2, busa, Powder dan apabila memadamkan dengan air, cegahlah air pemadam kebakaran memasuki permukaan air tanahkarena mengandung uap yang keluar dari air.

O.TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORANA.Tumpahan kecilEncerkan dengan air dan mengepel atau menyerap dengan bahan inert dan tempat kering dalam wadah pembuangan limbah baik. Jika diperlukan menetralisir residu dengan larutan encer natrium karbonat.B.Tumpahan besaroMudah terbakar cair, korosif cair. Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Hentikan kebocoran jika tanpa resiko.oJika produk dalam bentuk padat, gunakan sekop untuk menaruh materi ke dalam wadah pembuangan limbah nyaman.oJika produk dalam bentuk cair:Menyerap dengan bumi kering, pasir atau non materi yang mudah terbakar.Jangan sampai air dalam container.Menyerap dengan bahan inert dan menempatkan bahan yang tumpah dalam pembuangan limbah yang baik.Jangan menyentuh bahan tumpah.Gunakan air semprot tirai untuk menglihkan melayang uap.Mencegah masuk ke dalam selokan, ruang bawah tanah atau daerah terbatas. Tanggul jika diperlukan.Memnta bantuan bila dibuang.Menetralisir residu dengan larutan encer natrium karbonat.Perlindungan pribadi dalm kasus tumpahan besar dapat menggunakan splash kacamata, uap respirator, boots, sarung tangan dan sebuah alat bernafas mandiri contained harus digunakan untuk menghindri inhalasi produk.

P.TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN DIRIJauhkan dari api dan sumber api.Jangan ditelan. Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan tunjukan wadah atau label.Pribadi perlindungan: Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) berupa splash kacamata, sintetis celemek, uap respirator, masker, boots, sarung tangan dan sebuah alat bernafas mandiri contained harus digunakan untuk menghindri inhalasi produk. Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetuju/bersertifikat/setara. Sarung tangan (Tahan).Tahan nafas jika berhadapan dalam bentuk gas/asap/uap/semprotan.Jangan pernah menambahkan air pada produk ini. Dalam hal ventilasi cukup, pakai pernapasan yang sesuai eralatan.Hindari kontak dengan kulit dan mata.Jauhkan dari incompatibles seperti agen oksidasi, mengurangi agen logam, asam, alkali.Rekayasa kontrol: sediakan ventilasi pembuangan atau kendali teknik lain.

Q.PEMBUANGAN LIMBAHMetode pembuangan limbah:1.Buanglah sesuai dengana semua yang berlaku federal, Negara dan peraturan local.2.Selalu kontak pemelihara limbah diizinkan (TSP) untuk memastikan kepatuhan.

R.MANFAAT DAN KEGUNAANAsam asetat memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia,tidak hanya itu asam asetat juga berperan dalam perindustrian dan kesehatan, yaitu:1.Dalam industri makanan asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman, pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan, serta untuk menambah rasa sedap pada masakan.2.Asam asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia. Sebagian besar (40-45%) dari asam asetat dunia digunakan sebagai bahan untuk memproduksi monomer vinil asetat (vinyl acetate monomer, VAM).3.Selain itu asam asetat juga digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk penggunaan dalam cuka relatif kecil. Sekitar larutan 12,5% untuk makanan.4.Reagen untuk analisa.5.Untuk membuat putih timbal, dll.

Material Safety Data Sheet HCl

1. IDENTIFIKASI PRODUKNama : Asam klorida, reagen ACSIdentifikasi perusahaan : acros organics N.VOne reagent laneFairlawn, NJ 07410Untuk informasi di Amerika Utara, telp : 800-ACROS-01Untuk informasi bahaya di US, telp : CHEMTREC:800-424-4300

2. KOMPOSISI/INFORMASI KANDUNGAN BAHANCAS # BAHAN % EINECS#7647-01-0 Asam klorida 37 % 231-595-77732-18-5 air seimbang 231-791-2Symbol bahaya : CResiko : R34 : menyebabkan luka bakerR37 : gangguan system pernafasan3. IDENTIFIKASI BAHAYATinjauan keadaan daruratKenampakan :bersih, tidak berwarna sampai kuning mudaBahaya korosif, sensitive, menyebabkan luka baker pada kulit dan mata, dapat menyebabkan gangguan pernafasan, dan efek samping yang berdampak buruk bagi saluran pencernaan.

Dampak kesehatan

Mata :menyebabkan luka permanent pada mata, uap/percikan dapat mengakibatkan iritasi dan luka baker yang parah. Kontak dengan cairan secara langsung mengakibatkan luka baker baik pada kulit maupun mata, menyebabkan rasa sakit dan peka terhadap cahayaKulit :dalam jumlah yang banyak dapat membahayakan bagi kulit, cairan bersifat korosif apabila kontak dengan kulit akan menyebabkan luka baker dan koreng (borok).Saluran pembuangan :efek samping yang berbahaya dapat mengakibatkan kerusakan/gangguan pada system pencernaan, seperti sakit di sekitar perut, muntah-muntah, dan kemungkinan kematian, dapat menyebabkan kerusakan permanent pada jaringan espagus dan system pencernaan.

Pernafasan :menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan atas, seperti batuk-batuk, luka pada tenggorokan, sesak nafas, dan kemungkinan koma. Menyebabkan penyakit paru-paru dan gangguan pernafasan.Kronis :Apabila sering terkena kulit dan terpapar terlalu lama dapat menyebabkan dermatitis, apabila terlalu sering berkenaan dengan bahan dapat menyebabkan erosi pada gigi.

4. PERTOLONGAN PERTAMAMata :bilas mata dengan air mengalir krang lebih selama 15 menit, dan segera mencari pertolongan medis, JANGAN mengedipkan mata atau membiarkannya tertutup.Kulit :segera mencari pertolongan medis, bilas daerah yang terkena dengan air yang banyak selama kurang lebih 15 menit, tanggalkan pakaian atau sepatu yang terkena oleh bahan atau terkontaminasiSaluran pembuangan :JANGAN dimuntahkan, apabila korban dalam keadaan yang membahayakan/kritis, berikan 2-4 cangkir penuh susu atau air, dan segera mencari pertolongan medis.Pernafasan :segera cari udara segar dan jauhkan dari sumber bahaya. jika tidak bernafas, berikan bantuan nafas (nafas buatan). Jika sesak nafas , berikan oksigen. Segera cari pertolongan medis.

5. CARA MEMADAMKAN KEBAKARANInformasi umumGunakan pakaian pelindung, dan peralatan pernafasan, MSHA/NIOSH, dan perlengkapan lainnya yang dapat melindungi. Bahan tidak mudah terbakar akan tetapi bereaksi dengan sebagian besar logam, menjadi gas hydrogen yang mudah terbakar. Semprotkan air untuk mencegah api meluas

6. TINDAKAN PENYELAMATANInformasi umum :gunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti yang disarankan pada point ke 8Tumpahan/kebocoran :tumpahan yang banyak dapat dinetralisir dengan cairan alkaline abu soda encer. Untuk mengambil tumpahan gunakan bahan yang dapat menyerap akan tetapi tidak berbahaya seperti tanah, pasir, vermiculite.

7. PENANGANAN DAN PENYIMPANANPenanganan :Cuci tangan setelah menangani bahan. Tanggalkan pakaian yang diduga terkontaminasi dan cuci sebelum digunakan kembali. Cari tempat yang mempunyai sirkulasi udara yang memadai. Jangan sampai terkena kulit atau mata, jangan terhirup atau tertelan.Penyimpanan :Jauhkan dari udara panas dan api. Jangan disimpan ditempat yang terkena sinar matahari langsung. Simpan di tempat yang sejuk, kering, dengan sirkulasi udara yang baik.

8. PENGAWASAN DAN PERLINDUNGAN PERSONALPengawasan terhadap pekerja :Gunakan ruangan yang mempunyai saluran pembuangan udara/uap untuk mengurangi keadaan bahaya bagi pekerja.

Peralatan pelindung diri untuk pekerjaMata :gunakan kacamata yang melindungi, atau gunakan goggles seperti yang dianjurkan oleh OSHA, atau menurut standar Eropa EN 166Kulit :gunakan sarung tangan pelindung untuk mencegah terjadinya luka pada kulitPakaian :gunakan pakaian yang dapat melindungi badan dengan baik

9. SIFAT-SIFAT FISIK BAHAN KIMIAKenampakan Bersih, tak berwarna sampai kuning mudaBau Kuat, menyengatDaya larut 823 g/L air pada 32 FKepadatan 1.16-1.19pH 1.1 (0.1 N sol)% penguapan dalam volume @ 21 C (70 F). Tidak tersediaTitik didih 230 derajat FTitik lebur -101 derajat FUap (udara=1) 1.257Tekanan uap 160 mm HgTingkat penguapan (butyl asetat = 1) 2.0Rumus molekul : HClBerat molekul : 36.46

10. KESTABILAN DAN DAYA REAKSIStabilitas bahan kimia :stabil dibawah temperature normal dan bertekananDijauhkan pada kondisi :bahan yang tidak sesuai, cahayaBahan-bahan yang tidak sesuai :Asetat, asetat anhidrat, ammonium hidroksida, kalsium karbonat, kalsium phosphate, sodium, sodium hidroksida, asam sulfat.Bahaya dekomposisi produk :Hydrogen klorida, klorin, karbon monoksida, gas hydrogen

11. INFORMASI KERACUNANKarsinigenik : asam klorida, reagen ACSIARC : grup 3 karsinogenEpidemiologi : informasi tidak tersediaEfek reproduksi : informasi tidak tersedia

12. INFORMASI EKOLOGIBahaya lingkungan :Ikan air tawar LC100=10 mg/L/24 jam, udang LC50=100-300 ppm, bintang laut LC50=100-330 mg/L/48 jam, kepiting LC50=240 mg/L/48 jamKeadaan lingkungan :Substansi akan ternetralisir soil karbonat-berdasarkan komponennyaFisik/Kimia :Informasi tidak tersedia

13. PERTIMBANGAN PEMBUANGANPengaturan limbah berdasarkan Negara, wilayah kesatuan, Negara bagian yang bersangkutan

Material Saftey Data SheetNatrium klorida/Sodium Chlorida (Nacl)

Nama :Natrium kloridaTSCA: TSCA 8 (b) persediaan: Natrium kloridaSinonim : Sea SaltNama Kimia: Sodium chlorideFormula Kimia : NaClKomposisi dan Informasi Bahan

Komposisi:

Nama CAS #% berdasar BeratNatrium klorida 7647-14-5 100Data toksikologi pada Bahan: Natrium klorida: LISAN (LD50): Akut: 3000 mg / kg [Rat.]. 4000 mg / kg [Tikus]. Dermal (LD50): Akut:> 10000 mg / kg [Kelinci]. DUST (LC50): Akut:> 42000 mg / m 1 jam [Rat].

Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Natrium kloridaadalahsenyawa kimiadenganrumus molekulNaCl. Senyawa ini adalahgaramyang paling memengaruhisalinitaslautdancairan ekstraselularpada banyak organismemultiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagaibumbudanpengawetmakanan.Natrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,50C.Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air, membentuk Natrium Hidroksida dan Hidrogen. Dalam garam-garamnya natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air.Identifikasi BahayaTanda BahayaPotensi Efek Kesehatan Akut:Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi.Potensi Efek Kesehatan kronis :Efek karsinogenik: Tidak tersedia.Efek mutagenik:Mutagenik untuk sel somatik mamalia. mutagenikuntukbakteri dan atau ragi.Efek teratogenik: Tidak tersedia.Tindakan Pertolongan PertamaKontak Mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis.Kontak Kulit: Cuci dengan sabun dan air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg melunakkan. Dapatkan bantuan medis jika terjadi iritasi. air dingin dapat digunakan.Terhirup:Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis perhatian jika gejala muncul.Tertelan:Janganmemancing muntah kecuali diarahkan untuk melakukannyaoleh tenaga medis. Dilarang memberikan apapun melalui mulut kepada sadarorang. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.Resiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis :Keterangan Khusus tentang Bahaya Kebakaran:Ketika dipanaskan untuk dekomposisi itu memancarkan asap beracun.KeteranganKhusustentangBahayaLedakan:Elektrolisis natrium klorida dalam adanya senyawa nitrogen untuk menghasilkan klorin dapat menyebabkan pembentukan peledak triklorida nitrogen. Reaksi berpotensi meledak dengan anhidrida dichloromaleic + urea.Tindakan Release TerkadangTumpahan Kecil: Gunakan alat yang tepat untuk menempatkan tumpah solid di dalam wadah pembuangan limbah nyaman. Selesai membersihkan dengan menyebarkan air di permukaan yang terkontaminasi dan membuang sesuai dengan kebutuhan otoritas lokal dan regional.Tumpahanbesar: Gunakan sekop untuk menaruh materi ke dalam wadah pembuangan limbah nyaman. Selesai membersihkan dengan menyebarkan air di terkontaminasi permukaan dan memungkinkan untuk mengevakuasi melalui sistem sanitasi.Penanganan dan Penyimpanan:Tindakan pencegahan:Simpan dalam tempat terkunci.Jangan menelan.Jangan menghirup debu.Hindari kontak dengan mata.Pakailah pakaian pelindung yang sesuai.Jika tertelan: Segera dapatkan saran medis dan tunjukkan wadah atau label. Jauhkan dari incompatibles seperti oksidasi agen, asam.Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempatyang sejuk,berventilasi baik. Hidroskopis.Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi:Kontrol Rekayasa:Gunakan lampiran proses,ventilasi pembuangan lokal,atau rekayasa lain kontrol untuk menjaga kadar udaradi bawah yang direkomendasikan batas yang diperbolehkan. Jika operasi pengguna menghasilkan debu,asap atau kabut,gunakan ventilasi untuk menjaga paparan kontaminan udara di bawah batas yang diperbolehkan .Perlindungan Pribadi:Splash kacamata,Lab mantel,Debu respirator,Sarung tangan.Pastikan untuk menggunakan / respirator atau setara bersertifikat disetujui.Pribadi Perlindungan di KasusTumpahan Besar:Splash kacamata,Setelan penuh,Deburespirator, Boots Sarung tangan,Sebuah alatbernafasmandiri harus digunakan untuk menghindariinhalasi produk,Pakaian pelindung yang disarankan mungkin tidak cukup.berkonsultasi dengan spesialis SEBELUM penanganan ini produk.Informasi ToksikologiRute masuk : Terhirup . Tertelan .Keracunan untuk Hewan :PERINGATAN : NILAI LC50 DIBAWAH INI ADALAH ESTIMASI BERDASARKANA SAMBUNGAN 4 - JAM . oral akut

toksisitas ( LD50 ) : 3000 mg / kg [ Rat . ] . Toksisitas kulit akut ( LD50 ) : > 10000 mg / kg [ Kelinci ] .

Toksisitas akut dari debu ( LC50 ) :> 42000 mg/m3 1 jam [ Rat ] .Efek kronis pada Manusia :Efek mutagenik:Mutagenik untuk sel somatik mamalia . Mutagenik untuk bakteridan atau ragi .Efek beracun lainnya pada Manusia:Sedikit berbahaya dalam kasuskontak kulit(iritan), menelan, inhalasi .Keterangan Khusus tentang Keracunan untukHewan :Terendah Published Lethal Dosis ( LDL ) [ Man ] - Rute : Oral ; Dosis : 1000 mg / kg.

Material Safety Data SheetSodium Bromide

ACC# 21060Section 1 - Chemical Product and Company Identification

MSDS Name:Sodium BromideCatalog Numbers:S78369, S78369-1, NC9508240, NC9557408, S255 3, S255 500, S255-3, S255-500, S2553, S255500, S783691, XXS25550KGSynonyms:Company Identification: Fisher Scientific 1 Reagent Lane Fair Lawn, NJ 07410For information, call:201-796-7100Emergency Number:201-796-7100For CHEMTREC assistance, call:800-424-9300For International CHEMTREC assistance, call:703-527-3887Section 2 - Composition, Information on Ingredients

CAS#Chemical NamePercentEINECS/ELINCS

7647-15-6SODIUM BROMIDE100231-599-9

Hazard Symbols:None listed.Risk Phrases:None listed.Section 3 - Hazards Identification

EMERGENCY OVERVIEWAppearance: white.Caution!May cause eye and skin irritation. May cause respiratory and digestive tract irritation. May cause central nervous system depression. May cause fetal effects based upon animal studies.Target Organs:Central nervous system.

Potential Health EffectsEye:May cause eye irritation.Skin:May cause skin irritation.Ingestion:May cause central nervous system depression, characterized by excitement, followed by headache, dizziness, drowsiness, and nausea. Advanced stages may cause collapse, unconsciousness, coma and possible death due to respiratory failure. Advanced stages may cause collapse, unconsciousness, coma and possible death due to respiratory failure.Inhalation:May cause respiratory tract irritation. May cause effects similar to those described for ingestion.Chronic:May cause fetal effects. May cause incoordination and mental disturbances.Section 4 - First Aid Measures

Eyes:Immediately flush eyes with plenty of water for at least 15 minutes, occasionally lifting the upper and lower eyelids. Get medical aid.Skin:Get medical aid. Flush skin with plenty of soap and water for at least 15 minutes while removing contaminated clothing and shoes.Ingestion:If victim is conscious and alert, give 2-4 cupfuls of milk or water. Never give anything by mouth to an unconscious person. Get medical aid immediately.Inhalation:Remove from exposure to fresh air immediately. If not breathing, give artificial respiration. If breathing is difficult, give oxygen. Get medical aid.Notes to Physician:Treat symptomatically and supportively.Section 5 - Fire Fighting Measures

General Information:As in any fire, wear a self-contained breathing apparatus in pressure-demand, MSHA/NIOSH (approved or equivalent), and full protective gear. During a fire, irritating and highly toxic gases may be generated by thermal decomposition or combustion.Extinguishing Media:Use extinguishing media most appropriate for the surrounding fire.Section 6 - Accidental Release Measures

General Information:Use proper personal protective equipment as indicated in Section 8.Spills/Leaks:Vacuum or sweep up material and place into a suitable disposal container. Clean up spills immediately, observing precautions in the Protective Equipment section. Avoid generating dusty conditions. Provide ventilation.Section 7 - Handling and Storage

Handling:Wash thoroughly after handling. Remove contaminated clothing and wash before reuse. Use with adequate ventilation. Minimize dust generation and accumulation. Avoid contact with eyes, skin, and clothing. Do not ingest or inhale.Storage:Store in a cool, dry place. Store in a tightly closed container.Section 8 - Exposure Controls, Personal Protection

Engineering Controls:Facilities storing or utilizing this material should be equipped with an eyewash facility and a safety shower. Use adequate general or local exhaust ventilation to keep airborne concentrations below the permissible exposure limits.Exposure LimitsChemical NameACGIHNIOSHOSHA - Final PELs

SODIUM BROMIDEnone listednone listednone listed

OSHA Vacated PELs:SODIUM BROMIDE: No OSHA Vacated PELs are listed for this chemical.Personal Protective EquipmentEyes:Wear appropriate protective eyeglasses or chemical safety goggles as described by OSHA's eye and face protection regulations in 29 CFR 1910.133 or European Standard EN166.Skin:Wear appropriate protective gloves and clothing to prevent skin exposure.Clothing:Wear appropriate protective clothing to minimize contact with skin.Respirators:Follow the OSHA respirator regulations found in 29CFR 1910.134 or European Standard EN 149. Always use a NIOSH or European Standard EN 149 approved respirator when necessary.Section 9 - Physical and Chemical Properties

Physical State:SolidAppearance:whiteOdor:none reportedpH:6.5-8 (solution)Vapor Pressure:Not applicable.Vapor Density:Not available.Evaporation Rate:Not applicable.Viscosity:Not applicable.Boiling Point:1390 deg CFreezing/Melting Point:1377 deg FAutoignition Temperature:Not available.Flash Point:Not available.Decomposition Temperature:800 deg CNFPA Rating:(estimated) Health: 1; Flammability: 0; Reactivity: 0Explosion Limits, Lower:Not available.Upper:Not available.Solubility:95 g/100ml (25 C)Specific Gravity/Density:3.203 @ 25CMolecular Formula:BrNaMolecular Weight:102.8938Section 10 - Stability and Reactivity

Chemical Stability:Stable under normal temperatures and pressures.Conditions to Avoid:Incompatible materials, dust generation, moisture.Incompatibilities with Other Materials:Strong oxidizing agents, strong acids.Hazardous Decomposition Products:Hydrogen bromide.Hazardous Polymerization:Has not been reported.Section 11 - Toxicological Information

RTECS#:CAS#7647-15-6: VZ3150000LD50/LC50:CAS# 7647-15-6:Oral, mouse: LD50 = 7 gm/kg;Oral, rat: LD50 = 3500 mg/kg;99.0235-186-4

Hazard Symbols:XNRisk Phrases:22 36Section 3 - Hazards Identification

EMERGENCY OVERVIEWAppearance: colorless or white.Caution!May cause respiratory and digestive tract irritation. May be harmful if swallowed. Causes eye irritation. May cause skin irritation.Target Organs:None.

Potential Health EffectsEye:Causes eye irritation.Skin:May cause skin irritation.Ingestion:May cause irritation of the digestive tract. May cause systemic toxicity with acidosis. May be harmful if swallowed.Inhalation:If heated, dust or fume may cause respiratory tract irritation.Chronic:Prolonged or repeated skin contact may cause dermatitis.Section 4 - First Aid Measures

Eyes:Flush eyes with plenty of water for at least 15 minutes, occasionally lifting the upper and lower eyelids. Get medical aid immediately.Skin:Flush skin with plenty of soap and water for at least 15 minutes while removing contaminated clothing and shoes. Get medical aid if irritation develops or persists. Wash clothing before reuse.Ingestion:Induce vomiting. If victim is conscious and alert, give 2-4 cupfuls of milk or water. Never give anything by mouth to an unconscious person. Get medical aid.Inhalation:Remove from exposure to fresh air immediately. If not breathing, give artificial respiration. If breathing is difficult, give oxygen. Get medical aid.Notes to Physician:Treat symptomatically and supportively.Section 5 - Fire Fighting Measures

General Information:As in any fire, wear a self-contained breathing apparatus in pressure-demand, MSHA/NIOSH (approved or equivalent), and full protective gear. During a fire, irritating and highly toxic gases may be generated by thermal decomposition or combustion. Use water spray to keep fire-exposed containers cool. Substance is noncombustible. Containers may explode in the heat of a fire. May polymerize explosively when involved in a fire.Extinguishing Media:For small fires, use dry chemical, carbon dioxide, water spray or alcohol-resistant foam. Substance is noncombustible; use agent most appropriate to extinguish surrounding fire. For large fires, use water spray, fog or alcohol-resistant foam. Cool containers with flooding quantities of water until well after fire is out.Section 6 - Accidental Release Measures

General Information:Use proper personal protective equipment as indicated in Section 8.Spills/Leaks:Vacuum or sweep up material and place into a suitable disposal container. Clean up spills immediately, observing precautions in the Protective Equipment section. Avoid generating dusty conditions. Provide ventilation.Section 7 - Handling and Storage

Handling:Wash thoroughly after handling. Use with adequate ventilation. Minimize dust generation and accumulation. Do not get in eyes, on skin, or on clothing. Keep container tightly closed. Avoid ingestion and inhalation.Storage:Store in a cool, dry, well-ventilated area away from incompatible substances. Store below 40C.Section 8 - Exposure Controls, Personal Protection

Engineering Controls:Use adequate general or local exhaust ventilation to keep airborne concentrations below the permissible exposure limits.Exposure LimitsChemical NameACGIHNIOSHOSHA - Final PELs

Ammonium chloride10 mg/m3 TWA; 20 mg/m3 STEL10 mg/m3 TWAnone listed

OSHA Vacated PELs:Ammonium chloride: 10 mg/m3 TWA; 20 mg/m3 STELPersonal Protective EquipmentEyes:Wear appropriate protective eyeglasses or chemical safety goggles as described by OSHA's eye and face protection regulations in 29 CFR 1910.133 or European Standard EN166.Skin:Wear impervious gloves.Clothing:Wear appropriate protective clothing to prevent skin exposure.Respirators:Follow the OSHA respirator regulations found in 29CFR 1910.134 or European Standard EN 149. Always use a NIOSH or European Standard EN 149 approved respirator when necessary.Section 9 - Physical and Chemical Properties

Physical State:SolidAppearance:colorless or whiteOdor:odorlesspH:5.0 (10% sol at 25C)Vapor Pressure:1 mm Hg @ 160.4CVapor Density:Not available.Evaporation Rate:Negligible.Viscosity:Not available.Boiling Point:520 deg C(sublimes)Freezing/Melting Point:328 deg CAutoignition Temperature:Not available.Flash Point:Not available.Decomposition Temperature:Not available.NFPA Rating:(estimated) Health: 1; Flammability: 0; Reactivity: 0Explosion Limits, Lower:Not available.Upper:Not available.Solubility:39.6% at 176F.Specific Gravity/Density:1.53 (Water=1)Molecular Formula:NH4ClMolecular Weight:53.4877Section 10 - Stability and Reactivity

Chemical Stability:Stable at room temperature in closed containers under normal storage and handling conditions.Conditions to Avoid:Incompatible materials, excess heat.Incompatibilities with Other Materials:Acids, alkalis, and their associated carbonates. Substance reacts with lead and silver salts to form a fulminating compound. Substance reacts with ammonium compounds, bromine pentafluoride, bromine trifluoride, hydrogen cyanide, iodine heptafluoride, nitrates, and potassium chlorate.Hazardous Decomposition Products:Irritating and toxic fumes and gases, ammonia and hydrochloric acid fumes.Hazardous Polymerization:May occur.Section 11 - Toxicological Information

RTECS#:CAS#12125-02-9: BP4550000LD50/LC50:CAS# 12125-02-9:Draize test, rabbit, eye: 500 mg/24H Mild;Draize test, rabbit, eye: 100 mg Severe;Oral, mouse: LD50 = 1300 mg/kg;Oral, rat: LD50 = 1650 mg/kg;