MEDIAKOM-58-eMagz
description
Transcript of MEDIAKOM-58-eMagz
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 1/72
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 2/72
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 3/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 1
Etalase
Penanggung Jawab:drg. Murti Utami, MPH
Pemimpin Redaksi:
drg.Rarit Gempari, MARS
Sekretaris Redaksi:
Sri Wahyuni, S.Sos,MM
Redaktur/Penulis:
Zahrotiah, S.Sos, M. Kes,
Busroni S.IP, Prawito, SKM, MM
Resty Kiantini, SKM, M.Kes,
Giri Inayah,S.Sos,MKM,
Anjari Umarjianto,S.Kom,
Awallokita Mayangsari,SKM,Waspodo Purwanto, Hambali,
Eko Budiharjo,
Juni Widiyastuti, SKM,
Desain Gras & FotoGrafer:
drg. Anitasari, S,M,
Wayang Mas Jendra,S,Sn,
Sekretariat:
Endang Retnowaty, Iriyadi,
Zahrudin
Alamat Redaksi:
Pusat Komunikasi Publik,
Gedung KementerianKesehatan RI, Ruang 109, Jl.
Hr Rasuna Said Blok X5 Kav.
4-9 Jakarta, 12950
Telp: 021-5201590, 52907416-9
Fax: 021-5223002,52960661
Call Center: 021-500567
Email: [email protected]
SUSUNAN
REDAKSIMEDIAKOM
Gejala penyakitnya sangat umum seperti demam, lelah, tidak enak
badan, penurunan berat badan, ruam kulit, ruam kupu-kupu, ruam
kulit yang diperburuk paparan sinar matahari, photofobia /sensitif
terhadap sinar matahari, pembengkakan kelenjar, nyeri otot, mual,
muntah, nyeri dada pleuritik, kejang dan psikosa .
Terdapat pula gejala lain seperti hematuria (air kemih mengandung darah),
batuk darah, epistaksis, gangguan menelan, dan hampir semua penderita lupus
mengalami nyeri persendian dan menderita artritis. Penderita lupus mengalaminyeri hebat dan sifatnya kronis.
Selain gejalanya, secara klinis penyakit ini juga mengakibatkan dampak
bervariasi. Contohnya hipertensi, ederma, sindrom nefrotik atau bahkan kelainan
ginjal. Sebagian besar pasien menunjukkan adanya penimbunan protein dalam
sel-sel ginjal, tetapi hanya 50 persen yang menderita peradangan ginjal yang
menetap.
Pada penderita lupus juga ditemukan disfungsi mental yang sifatnya ringan,
tetapi bisa terjadi pada bagian otak manapun, korda spinalis maupun sistem
syaraf. Karenanya tidak heran bila penderita lupus seringkali ditemukan kejang,
memiliki perubahan mood yang tiba-tiba, dan efek seperti sakit kepala sebagai
bentuk kelainan sistem syarafnya.
Sampai saat ini, penyebab lupus belum diketahui. Ada dugaan kuat berasaldari faktor genetik, infeksi dan lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang
diduga kuat memicu timbulnya lupus adalah infeksi, antibiotik
(terutama golongan sulfa dan penisilin), sinar ultraviolet, dan
stress berlebihan.
Prof. Zubairi Djoerban, seorang ahli penyakit dalam
dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM),
meragukan faktor keturunan dan
lingkungan sebagai penyebab
lupus. Menurut Dia, pengaruh
genetik hanya 7 persen,
sedangkan faktor lingkungan
sekitar 10 persen.
Penderita odapus jugamenyatakan bahwa mereka
sangat membutuhkan dukungan
keluarga. Mereka menginginkan
dukungan spiritual dari keluarga
untuk membesarkan hati mereka.
Spiritual healing merupakan salah
satu cara ampuh membesarkan hati
odapus. Penerimaan dan pasrah bahwa
penyakit datang dari Tuhan sangat
berarti bagi pengendalian stress.l
KENALI LUPUS
PENYAKIT “SERIBU WAJAH”drg. Murti Utami, MPH
A N T A R T / S H U T T E R S T O C K . C O M , F R E E P I K . C O M , D I O L A H
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 4/72
2 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Daftar IsiETALASE 1
INFO SEHAT 4-11l Duduk Lama Bahaya Untuk Tubuh!
l 9 Cara Alami Cegah Asam Urat
l Tetap Sehat dan Bugar Selama
Ramadhan
l Tip Puasa Sehat Untuk Manulal Tubuh Segar, Pekerjaan Lancar
PERISTIWA 24-35l Kementrian Kesehatan Bantu
Pengungsi Rohingya dan
Bangladesh
l Rokok Illegal Rugikan Bangsa
l Awas...! Lensa Kontak ilegal
LUPUS PENYAKITSERIBU WAJAHLupus Erithematosus Sistemik atau lupus hingga saat inimasih dianggap penyakit misterius, meskipun penyakitini sudah terdeteksi selama 150 tahun lebih. Mayoritaspenderitanya tidak menyadari keberadaan penyakit inikarena berbagai gejalanya terlalu umum dan luas dandianggap sebagai gejala dari penyakit lain yang tidakberbahaya.
4
MEDIA UTAMA 12-239
24
26
29 30
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 5/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 3
l Anjuran Kemkes Hadapi MERS CoV
l Dukacita untuk dr. Elya Tangke
l Kirim Perawat Ke Jepang Untuk Alih
Teknologi
l Pentingnya darah bagi ibu
melahirkan
l
Semua jenis rokok rugikankesehatan
l Waspada,Produsen Rokok Sasar
Anak Muda
REFORMASIBIROKRASI 36-39l Makna Ihsan & Pengawasan
32
l Kokop Perinstis ODF dari Bangkalan
l Sepasang Pendekar Jamban
Keluarga
LENTERA 64-65
RESENSI 66-68
KOLOM 40-43l Masyarakat Butuh Kepastian
Layanan Publik
l Resensi Sebagai Apresiasi
UNTUK RAKYAT44-47l Sinkronisasi Pelayanan JKN
DARI DAERAH48-63l Batik Bangkalan dan Pamekasan
Nan Menawan
l Mitos Seputar ASI
l Guyub Untuk Penakib
l Bangkalan, Jamban dan angka
kematian
l Bunadi: Penyandang cacat penuh
semangat
33
36
40
44
48
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 6/72
Duduk merupakan
kegiatan rutin
yang sering
dilakukan oleh
semua orang
di semua lapisan umur.
Banyak sekali waktu telah
di habiskan pada kegiatanyang satu ini. Berbagai
faktor yang menjadi
penyebabnya. Bagi pekerja
kantoran, banyak sekali
pekerjaan yang harus
mereka selesaikan dengan
hanya duduk di ruang
kerja. Begitupun bagi yang
hobi berinternet, duduk
selama berjam-jam pun
tidak akan pernah mereka
sadari. Padahal, ada fakta
mengejutkan bahwa terlalulama duduk pada aktivitas
harian akan membahayakan
kesehatan tubuh dan
mengundang berbagai
penyakit mematikan.
The Diabetes Group
dari University of Leicester
menemukan fakta bahwa
seseorang yang banyak
menghabiskan waktunya
dengan duduk yang terlalu
lama akan memiliki resiko
besar terserang penyakit
diabetes, jantung dan
memperpendek usia.
Para peneliti tersebut
juga menyarankan untuk
meningkatkan aktivitas
sik seperti berjalan-jalanuntuk mengurangi atau
menghilangkan berbagai
efek buruk dari terlalu lama
duduk tersebut.
Dan menurut Prof Stuart
Biddle dari Loughborough
University, mereka yang
pergi ke tempat gym setelah
seharian duduk memiliki
kesehatan tubuh yang lebih
baik daripada mereka yang
langsung menonton televisi
setelah seharian dudukdalam pekerjaannya.
Kehidupan yang serba
mudah di era di gital
memang berdampak positif
dalam hal mempercepat
semua pekerjaan seseorang.
Namun, tidak berdampak
positif pada peningkatan
kualitas kesehatan pada
tubuh. Ini dikarenakan,
rutinitas yang kita lakukan
banyak dilakukan di depan
komputer maupun laptop
yang mengharuskan
seseorang untuk duduk
dalam waktu yang relatif
lama.
Berbagai solusi dapat
dilakukan untuk mengurangiatau bahkan menghilangkan
berbagai dampat buruk
akibat terlalu lama duduk.
Mulailah melakukan cara-
cara berikut:
Rutin berolahragapagi selama 30 menit.
Rutin berolahraga
akan menyehatkan
seluruh anggota tubuh dan
persendian Anda. Anda
dapat memulainya denganberjalan santai, berlari
pelan, bersepeda atau
bahkan berenang.
Usahakanmemberikan jedabeberapa menit ditengah kesibukanpekerjaan.
Bagi pekerja kantoran
luangkan waktu untuk
melakukan melakukan
aktivitas jalan di tempat
atau berjalan-jalan sebentar
keluar ruangan kerja
Anda. Setidaknya lakukan
kegiatan ini selama 30
menit.
Istirahatkan matasetiap 30 menit.
Bagi peselancar dunia
maya atau yang hobi
berinternet, maka berikan
istirahat pada organ mata
dan berjalanlah keluar
ruangan selama beberapa
menit setelah duduk selama
30 menit di depan layar
komputer atau laptop.
Tidak terlalu lamamenonton televisi.
Aktivitas menonton
memaksa seseorang untuk
duduk dengan durasi waktu
yang lama. Oleh karena
itu, segeralah mematikan
televisi saat jam tidur malam
telah tiba atau batasi untuk
menonton acara televisi
untuk hidup yang lebih
sehat.l
Duduk
LamaBahaya
UntukTubuh!
INFO SEHAT
4 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 7/72
9 CaraAlamiCegah
Asam UratA
sam urat secara alami sudah ada di dalam tubuh. Namun asam urat ini bisa
menimbulkan gangguan pada tubuh jika jumlahnya melonjak atau melebihi batas
maksimum yang bisa ditoleransi oleh tubuh.
Meningkatnya jumlah asam urat di dalam tubuh biasanya disebabkan
oleh faktor luar seperti makanan. Untuk itu ada beberapa langkah alami untuk
mencegah datangnya asam urat.Berdasarkan situs Best Gout Remedies, ada 9 cara alami
untuk mencegah asam urat berlebihan, yaitu:
1Hindari makanankaya purin
Makanan yang
mengandung banyak
purin bisa meningkatkan
kadar asam urat di dalam
tubuh. Untuk itu upayakan
menghindari makanan
yang banyak mengandung
purin seperti diantaranya
ikan hering, sardin, teri,
hati, kaldu, daging jeroan,
ikan tuna, ikan trout,lobster, udang, dan kerang.
3 Minumbanyak air
Usahakan minum banyak air
putih hingga 12 gelas sehari.
Tapi perlu diingat kurangi air
alkalin dan jangan minum
air berbaking soda karena
banyak mengandung garamyang memicu asam urat.
2Kurangiminuman beralkohol
Minuman beralkohol seperti bir
memiliki kadar purin tertinggi, karena
itu kendalikan konsumsi minuman
beralkohol atau jika bisa hindari
untuk tidak mengkonsumsinya.
MEI 2015 • Edisi 56 • MEDIAKOM 5
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 8/72
4Minumsusu
Berdasarkan beberapa riset,
susu menurunkan kadar asam
urat. Jika anda potensial
terkena asam urat usahakan
untuk minum segelas susu
setiap harinya. Satu gelas
susu dapat menurunkan kadar
asam urat hingga 0.25mg/dl.
9 Minum Vitamin C
Minum vitamin C sebanyak
500 mg setiap harinya
menurut penelitian terbukti
bisa mencegah asam urat.l
5 Minumkopi
Tidak disangka minum
kopi ternyata juga
bisa menurunkan
kadar asam urat
didalam tubuh.
Dalam beberapa
penelitian didapathasil bahwa kopi dapat
menurunkan resiko
terkena asam urat.
6 Mengkonsumsi Ceri,Seledri dan Stroberi
Ceri, Sledri dan Stroberi mengandung
komponen yang mampu memerangi asam
urat. Ada beberapa pasien yang melaporkan
nyeri asam urat langsung hilang karenamengkonsumsi ceri. Buah beri juga bisa
membantu pencegahan. Sedangkan stroberi
mengandung antioksidan yang bisa mencegah
asam urat berlebihan.
7 Multivitamin
Minimal konsumsi satu
tablet multivitamin setiap
harinya. Pilihlah yang paling
tepat untuk mencegah asam
urat adalah multivitamin yang
mengandung mineral seperti
kalsium, magnesium dan
zinc.
8 Menurunkanberat badan
Kelebihan berat badan
sebaiknya diturunkan,
dengan menurunkan berat
badan bisa mencegah
terjadinya asam urat yang
berlebihan.
INFO SEHAT
6 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 9/72
Bulan ramadhan telah
tiba, umat muslim
diwajibkan untuk
berpuasa, menahan
lapar dan haus
selama kurang lebih 12 jam,
sebulan penuh.Jika ditelusuri
puasa memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan, jika
dijalankan dengan cara yang
sehat pula.Berpuasa di siang hari
tak lantas menjadikan tubuh
menjadi lesu. Pola makan
yang berubah selama bulan
ramadhan harus disiasati
dengan benar agar tubuh
tetap sehat dan bugar dalam
menjalankan aktitas di siang
hari. Dan setelah melewati
ramadhan, selain menjadi
lebih dekat kepada Allah,
Anda juga menjadi individu
yang lebih sehat daripada
sebelumnya. Beberapa tip
berikut bisa Anda lakukanselama bulan ramadhan
agar tetap sehat dan bugar
sepanjang hari selama
ramadhan.
Tetap Sehatdan BugarSelamaRamadhan
MEI 2015 • Edisi 56 • MEDIAKOM 7
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 10/72
Tip Makan Sahur
Atur waktu Anda untuk
menyantap sahur di akhir
waktu. Selain berguna untuk
menunjang puasa di siang
hari, makan sahur di akhir
waktu lebih diutamakan
berdasarkan sunnah Rasul.
Makanlah dengan
porsi normal, jangan
berlebihan. Fokuslah untuk
mengkonsumsi makanan
yang kaya akan karbohidrat
kompleks dan protein,
serta buah dan sayuran.
Menyantap makanan yang
mengandung banyak air
selama sahur juga sangat
baik untuk hidrasi tubuh
sepanjang hari.
Akhiri santap sahur
dengan segelas susu untuk
melengkapi nutrisi tubuh.
Minumlah suplemen ataupun
multivitamin yang biasa Anda
konsumsi ataupun yang
disarankan oleh dokter Anda.
Batasi konsumsi
makanan yang terlalu manis
dan mengandung banyak
gula, karena justru dapat
membuat tubuh lemas disiang hari.
Minum air yang cukup.
Sebelum waktu imsak
tiba, minumlah air yang
cukup, tiga hingga lima
gelas. Sebaiknya hindari
minuman berkafein seperti
kopi dan teh karena
bersifat
diuretik dan
membuat
tubuh
kehilangan
cairan lebihcepat melalui
urinasi.
Tip Selama
BerpuasaDi waktu terpanas di
siang hari, hindari berlama-
lama di terik matahari dan
kurangi aktitas sik.
Jika ada waktu,
sempatkan untuk
mengistirahatkan tubuh
Anda, dan mengganti waktu
tidur yang kurang karena
bangun lebih awal untuk
sahur. Waktu setelah sholat
zuhur merupakan saat yangtepat untuk beristirahat.
Jika memiliki waktu luang
di sore hari, sempatkan
untuk berolahraga ringan
seperti jalan sore, bersepeda
santai, ataupun yoga. Hal ini
sangat baik untuk menjaga
menjaga kebubagaran
tubuh dan memperlancar
peredaran darah.
Tip Buka PuasaSaat waktu buka puasa
tiba, jangan makan dengan
berlebihan. Sebaiknya ikuti
sunnah, yaitu dengan buah
kurma dan minuman yang
manis: bisa dengan susu, jus
buah, atauapun sekedar air.
Minumlah cukup air untuk
mengganti cairan tubuh yang
hilang selama berpuasa.
Setelah magrib, lanjutkan
dengan menyantap hidanganutama, dengan menu yang
seimbang. Makanlah sesuai
dengan porsi Anda yang
biasa, tidak perlu berlebihan.
Cukupkan dengan
karbohidrat, protein, serta
sayuran dan buah-buahan.
Hindari makan gorengan
berlebihan, serta batasi
makanan yang pedas,
agar perut tidak menjadi
mules dan mengganggupencernaan tubuh.
Cukupi asupan air tubuh
Anda. Usahakan untuk
meminum setidaknya lima
gelas air putih sebelum tidur.l
N Y A T A . C O . I D
INFO SEHAT
8 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 11/72
Cukup beri asupancairan pada tubuh
Pada saat melaksanakan
puasa, manula sebaiknya
mengkonsumsi cairan
minimal 8-10 gelas untuk
mencegah dehidrasi. 2
gelas saat berbuka, 3 gelas
setelah shalat Tarawih hingga
sebelum tidur, dan 1 gelas
saat bangun tidur sebelum
sahur, serta 1-2 gelas saat
sahur. Dengan asupancairan yang cukup, manula
bisa menjalankan aktivitas
puasa dengan baik tanpa
kekurangan cairan dalam
tubuh.
Konsumsi makanansehat dan bergizi
Memperhatikan dengan
seksama setiap makanan
yang dikonsumsi juga
merupakan salah satu tippuasa sehat untuk manula.
Saat berbuka puasa dan
sahur sebaiknya Anda
mengkonsumsi makanan
sehat dan bergizi seperti
sayuran dan buah-buahan
yang sehat. Selain itu,
konsumsi karbohidrat yang
cukup supaya Anda bisa
menjalani aktivitas puasa
tersebut dengan lancar.
Beri asupan vitaminSelain Anda harus
memperhatikan asupan
makanan, tentunya Anda
juga harus memperhatikan
asupan vitamin sehingga
Anda bisa menjalani aktivitas
puasa yang baik. Kosumsi
vitamin pada saat sahur
dan berbuka puasa sesuai
dengan petunjuk dokter.
Lakukan aktivitas fsik
Meski sedang menjalani
puasa, Anda tetap harus
melakukan aktivitas sik
supaya tubuh tetap sehat dan
kuat. Untuk manula, Anda
bisa melakukan aktivitas
sik yang sewajarnya saja,
seperti joging pada sore hari,
berjalan kaki, atau meditasi.
Selain itu, jangan lupa untuk
mengistirahatkan tubuh
dengan memperhatikan
jadwal tidur dengan baik dancukup untuk tubuh anda.
Lakukan check-upkesehatan
Dalam menjalani bulan
puasa, disarankan agra para
manula melakukan chek-
up kesehatan selama dan
sesudah Anda menjalankan
puasa di bulan ramadhan.l
TipPuasa Sehat
UntukManula
Di bulan Ramadhan, umat Muslim di seluruh duniaakan melakukan kegiatan puasa yakni menahan
rasa lapar dan haus, serta menahan hawa nafsu
yang ada didalam diri supaya tidak membatalkan
puasa tersebut. Puasa yang dilakukan setelah
Imsyak atau sebelum Adzan subuh, dan berakhir pada
jam buka puasa atau setelah Adzan tanpa terkecuali juga
dilaksanakan oleh manula. Untuk manula atau lansia, ada
beberapa tips yang harus Anda perhatikan supaya tetap kuat
dan sehat sepanjang bulan Ramadhan.
M A H D I - N E W S . C O M
MEI 2015 • Edisi 56 • MEDIAKOM 9
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 12/72
Tubuh Segar,Pekerjaan Lancar
1.Menggerakkanleher
Meregangkan leher dapat
Anda lakukan dengan menekuk
kepala ke depan, belakang, sisi
kiri, dan sisi kanan. Tapi, Anda
tidak boleh memutar kepala
dengan menggunakan leher
sebagai porosnya, karena bisa
menyebabkan kerusakan sendi
leher.
Setelah itu, Anda dapat
Ketika Anda menghabiskansebagian besar waktu di
kantor, tentu sulit untuk
mengatur jadwal berolahraga
akibatnya tak jarang masalah
kesehatan menghampiri. Namun, Anda
bisa mesiasatinya dengan berolahraga di
ruangan kantor. Dilansir dari laman Daily
Monitor , ada beberapa cara mudah dan
sederhana berolahraga pada tengah jam
sibuk di tempat kerja.
INFO SEHAT
10 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 13/72
memutar bahu ke depan
sebanyak sepuluh kali,
lalu bergerak memutar ke
belakang sebanyak sepuluh
kali pula.
2.Menggerakkanpergelangan
tangan dan kakiAnda bisa melakukannya
dengan memutar
pergelangan tangan sepuluh
kali searah jarum jam, lalu
sejumlah sama dengan arah
berlawanan.
Gerakan ini akan
membantu meminimalkan
potensi terkena carpal
tunnel syndrome (kondisi
tangan dan lengan semakin
sakitk yang disebabkan
oleh terjepitnya saraf di
pergelangan tangan), jika
terlalu banyak waktu untuk
mengetik.
Gerakan serupa juga
bisa Anda lakukan untuk
kaki. Putar pergelangan
kaki dalam gerakan searah
jarum jam sebanyak tiga
kali, kemudian berlawanan.
Hal ini membantu mencegah
kesemutan.
3.Latihanperut
Untuk latihan otot perut,
tahan perut anda selama
beberapa detik saat
bernapas, kemudian
lepaskan seiring napas
keluar.
4. Latihanmata
Anda bisa memejamkan
mata sejenak untuk tidak
terlalu lama menatap layar
monitor. Selain itu Anda bisa
mengalihkan pandangan
ke area lain di kantor, seperti
ke arah taman yang memberi
kesegaran pada mata.
5.BerdiriUsahakan berdiri setiap
kali ada kesempatan saat
bekerja di kantor. Anda
bisa mengambil jalan-jalan
menuju dispenser untuk
mengambil air minum atau
berjalan ke luar kantor untuk
membeli makan siang. Hal
ini juga bisa membuat Anda
mendapatkan udara segar.
Dari aktivitas sederhana
seperti di atas, walaupunterkesan sepele, namun
bisa memperlancar sirkulasi
darah Anda dan tidak
membuat relaks otot-otot
Anda yang tegang.l
W W W . H U F F I N G T O N P O S T . C A
MEI 2015 • Edisi 56 • MEDIAKOM 11
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 14/72
LUPUS
F R E E P I K . C O M
12 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
[MEDIA UTAMA]
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 15/72
Lupus Erithematosus Sistemik atau lupushingga saat ini masih dianggap penyakit
misterius, meskipun penyakit ini sudah
terdeteksi selama 150 tahun lebih.
Mayoritas penderitanya tidak menyadari
keberadaan penyakit ini karena
berbagai gejalanya terlalu umum dan
luas dan dianggap sebagai gejala dari
penyakit lain yang tidak berbahaya.
Gejala setiap pasien berbeda,
ditandai oleh masa bebas gejala dan
masa kekambuhan. Pada tahap awal,
penyakit ini hanya menyerang satuorgan saja. Namun di kemudian hari
penyakit ini juga akan menyerang
banyak organ lainnya.
Gejala penyakit lupus yang sangat
umum itu biasanya adalah demam,
lelah, tidak enak badan, penurunan
berat badan, ruam kulit, ruam kupu-
kupu, ruam kulit yang diperburuk
paparan sinar matahari, photofobia /
sensitif terhadap sinar matahari,
pembengkakan kelenjar, nyeri otot,
mual, muntah, nyeri dada pleuritik,
kejang dan psikosa .
Terdapat pula gejala lainnya yang
mungkin ditemukan seperti hematuria
(air kemih mengandung darah), batuk
darah, epistaksis, gangguan menelan,
dan hampir semua penderita lupus
mengalami nyeri persendian dan
menderita artritis. Penderita lupusmengalami nyeri hebat dan sifatnya
kronis.
Menurut sebuah penelitian, 85
persen kasus lupus menderita kelainan
pada kulit dan rambut. Limapuluh
persennya mengalami ruam kupu-kupu
pada tulang pipi dan pangkal hidung.
Ruam ini akan bertambah buruk jika
terpapar matahari secara langsung.
Ruam juga akan menyebar ke wilayah
tubuh yang terpapar sinar matahari.
Perubahan sik yang sebagian besarakan mengakibatkan perubahan body
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 13
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 16/72
image pasien.
Selain gejalanya, secara
klinis penyakit ini juga
mengakibatkan dampak
bervariasi. Contohnya
hipertensi, ederma, sindrom
nefrotik atau bahkan
kelainan ginjal. Sebagian
besar pasien menunjukkan
adanya penimbunan protein
dalam sel-sel ginjal, tetapi
hanya 50 persen yang
menderita peradangan ginjal
yang menetap.
Pada penderita lupus
juga ditemukan disfungsi
mental yang sifatnya ringan,
tetapi bisa terjadi pada
bagian otak manapun, kordaspinalis maupun sistem
syaraf. Karenanya tidak
heran bila penderita lupus
seringkali ditemukan kejang,
memiliki perubahan mood
yang tiba-tiba, dan efek
seperti sakit kepala sebagai
bentuk kelainan sistem
syarafnya.
Hasil sebuah studi
tentang penyakit great
imitator ini menyatakanbahwa seringkali diagnosa
awal yang diberikan
kurang tepat. Banyak
waktu terbuang sebelum
pasien terdiagnosa
lupus. Manifestasinya
semakin meluas bahkan
mengakibatkan komplikasi.
Kondisi yang menghambat
pengobatan penyakit.
Selain itu, beberapa
faktor juga ikut menyebabkan
lambatnya penyembuhandan penanganan pasien
lupus. Pasien masih awam
dengan masalah lupus,
masalah sosial ekonomi
pasien dan munculnya
gangguan psikologis karena
perubahan sik.
Tetapi beberapa tahun
belakangan ini, prognosis
pasien penderita penyakit
lupus semakin baik. Hal ini
disebabkan mudahnya akses
informasi dan pelayanan
kesehatan terkait lupus di
beberapa daerah.
Lupus seringkali
disebut sebagai penyakit
wanita, meskipun bisa
juga menyerang pria. Data
menunjukkan 10-15 kali
lebih banyak menyerang
perempuan. Namun lupus
bisa menyerang pada usia
berapapun.
Faktor hormonal
mungkin bisa menjelaskan
mengapa lupus lebih sering
menyerang perempuan.
Meningkatnya penderitapenyakit ini ini pada masa
sebelum menstruasi
atau selama kehamilan
mendukung dugaan
bahwa hormon (terutama
estrogen) berperan dalam
penyebaran penyakit ini
pada perempuan.
Tetapi sampai hari
ini penyebab yang pasti
mengapa perempuan lebih
banyak menderita penyakitlupus belum bisa dipastikan
secara empiris.
Lupus diklasikasikan
menjadi tiga. Pertama
diskoid lupus (DL). Kedua
drug induced lupus (DIL).
Ketiga lupus erithematosus
sistemik (LES).
Jenis diskoid lupus
menyerang organ kulit. Pada
wajah, leher, kulit kepala,
dan sekujur tubuh penderita
lupus jenis ini munculruam. Umumnya berwarna
kemerahan, bersisik dan
kadang gatal. Hasil tes Anti
Nuclear Antibody (ANA) akan
menunjukkan positif penyakit
tetapi pada tingkat yang
rendah.
Jenis lupus drug induced
lupus timbul karena efek
samping dari obat. Secara
umum pasien lupus jenis ini
menggunakan obat tertentu
dalam jangka panjang.
Salah satu faktor yang
memengaruhi timbulnya DIL
adalah obat-obat Hidralazine
dan Prokainamide.
Jenis lupus
erithematosus sistemik
adalah jenis lupus yang
menyerang multi organ
bahkan pada sebagian orang
juga menyerang jantung,
paru, ginjal, syaraf, atau
otak.
Meskipun penggolongan
ini seakan menunjukkan
tingkat kebahayaan dari
penyakit, namun penderitapenyakit lupus dari jenis
apa saja memiliki gejala
penderitaan yang kurang
lebih sama.l
Banyak waktu
terbuangsebelum pasienterdiagnosalupus.Manifestasinyasemakinmeluas bahkanmengakibatkankomplikasi.
[MEDIA UTAMA]
14 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 17/72
PENYAKIT
SERIBUWAJAH
Ahli penyakit dalam
dari Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo
Prof. Zubairi Djoerban
menyatakan bahwa
penyakit lupus tidak disebabkan
virus, kuman, atau bakteri. Lupus
seringkali sulit untuk didiagnosa
karena gejalanya yang mirip dengan
penyakit umum lainnya. Penyakit
yang sangat sulit dideteksi ataupun
didiagnosa.Itulah sebabnya penyakit
lupus disebut sebagai “penyakit
seribu wajah” karena gejalanya
sama dengan gejala penyakit
pada umumnya. Bila penyakit ini
menyerang organ jantung maka
gejala penyakitnya akan seperti
penyakit jantung.
F R E E P I K . C O M
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 15
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 18/72
Dalam medis, dikenal
tiga jenis lupus, yaitu lupus
eritematosus sistemik (LES),
lupus diskoid, dan lupus
obat. Penyakit yang paling
banyak diderita di Indonesia
adalah jenis pertama, lupus
eritematosus sistemik.
Jenis ini bisa menimbulkan
komplikasi ke berbagai organ
lain.
Keberadaan penyakit
seribu wajah ini memiliki
gejala yang sangat ‘umum’
sehingga masyarakat yang
memiliki pengetahuan yang
kurang tentang penyakit ini
akan beranggapan bahwa
mereka tidak menderita
penyakit lupus.
Misalnya kelelahan
berlebihan yang diderita
oleh para penderitanya. Jika
mengalami keadaan yang
demikian orang awam tidak
akan menganggap gejala ini
sebagai sesuatu hal yang
patut dikhawatirkan dan
cenderung beranggapan
bahwa hal ini adalah suatu
masalah yang tidak akan
memberi pengaruh banyak
dari segi kesehatan.
Kelelahan ini bisa jadi
merupakan indikator
penyakit lupus.
Sampai saat ini,
penyebab lupus belum
diketahui. Ada dugaan kuat
berasal dari faktor genetik,
infeksi dan lingkungan.
Beberapa faktor lingkungan
yang diduga kuat memicu
timbulnya lupus adalah
infeksi, antibiotik (terutama
golongan sulfa dan penisilin),
sinar ultraviolet, dan stress
berlebihan.
F R E E P I K . C O M
[MEDIA UTAMA]
16 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 19/72
Prof. Zubairi Djoerban,
seorang ahli penyakit dalam
dari Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM),
meragukan faktor keturunandan lingkungan sebagai
penyebab lupus. Menurut
Dia, pengaruh genetik
hanya 7 persen, sedangkan
faktor lingkungan sekitar 10
persen.
Survai yang
dilakukan YLI (Yayasan
Lupus Indonesia), juga
menyebutkan hanya 10
persen dari odapus (orang
hidup dengan penyakit
lupus) yang memiliki saudaradekat (orang tua atau
saudara) penderita lupus.
Hanya 5 persen bayi odapus
yang berisiko terkena lupus
Tubuh yang terserang
lupus memiliki ciri
peradangan kronis dari
jaringan-jaringan tubuh
yang disebabkan penyakit
autoimun, atau diserang
sistem imunnya sendiri.
Sistem imun tubuhkehilangan kemampuan
untuk membedakan antigen
dari sel dan jaringan tubuh
sendiri. Penyimpangan
terhadap reaksi imunologi
ini akan menghasilkan
antibodi secara terus
menerus. Antibodi yang
juga berperan dalam
pembentukan kompleks
imun sehingga mencetuskan
penyakit inamasi imunsistemik dengan kerusakan
multiorgan.
Dalam keadaan normal,
sistem kekebalan berfungsi
mengendalikan pertahanan
tubuh melawan infeksi.
Pada Lupus dan penyakit
autoimun lainnya, sistem
pertahanan tubuh berbalik
melawan tubuh. Antibodi
yang dihasilkan menyerang
sel tubuhnya sendiri. Antibodi
itu menyerang sel darah,organ, dan jaringan tubuh
mengakibatkan penyakit
menahun.
Prof Dr Zubairi Djoerban,
mendenisikan Lupus
sebagai penyakit kronis atau
menahun yang membuat
zat imunitas tubuh bereaksi
secara berlebihan terhadap
rangsangan dan benda asing
dari luar yang masuk ke
dalam tubuh.
Dia menjelaskan, dalam
ilmu imunologi atau ilmu
kekebalan tubuh, penyakit
Lupus adalah kebalikan
dari kanker atau HIV/AIDS.
“Pada pasien lupus, produksi
antibodi yang seharusnya
normal menjadi berlebihan,
sehingga antibodi itu tidak
lagi berfungsi menyerang
virus, kuman, dan bakteri
yang masuk ke dalam tubuh,
tetapi justru menyerang sel
dan jaringan tubuh pasien
sendiri,” katanya.
Di seluruh dunia
diperkirakan terdapat lebihdari lima juta penderita
Lupus. Umur rata-rata
antara 20-45 tahun. Di
Amerika Serikat, diketahui
270.000-1.500.000 orang
mengidap Lupus. Mereka
lebih didominasi orang-orang
Amerika Afrika dan keturunan
China dan Jepang.
Di Indonesia sendiri,
tahun 1998 tercatat hanya
586 penderita Lupus. Namuntujuh tahun kemudian,
2005 jumlah penderita
melonjak 1100 persen lebih.
Pada 2008, tercatat 8.693
penderita dan 43 diantaranya
meninggal dunia. Data
YLI juga menunjukkan
bahwa odapus di Indonesia
meningkat dari 12.700 jiwa
pada 2012 menjadi 13.300
jiwa pada 2013.
Menurut prediksi seorang
dokter dari Rumah SakitCipto Mangunkusumo,
penyakit lupus di Indonesia
paling tidak sudah
menyerang satu juta orang.
Mengapa data yang muncul
ke permukaan begitu sedikit?
Disinyalir banyak sekali
masyarakat awam yang
belum mengetahui tentang
penyakit ini dan bahayanya.l
Keberadaanpenyakit seribuwajah ini memilikigejala yangsangat ‘umum’sehinggamasyarakatyang memilikipengetahuanyang kurangtentang penyakitini akanberanggapanbahwa merekatidak menderitapenyakit lupus.
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 17
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 20/72
Kondisi sik
dan psikis
penderita
lupus
(terkadang)
sangat
buruk.
Penyakit menahun dan
harapan sembuh yang kecil,
bisa membuat penderita
lupus kehilangan gairah
hidup. Dukungan kelompok
sangat dibutuhkan untuk
meraih dan meningkatkan
kembali kualitas hidup
odapus.
Penderita lupus sangat
menderita secara sik
dan psikisnya. Secara
sik yang terlihat adalah
gangguan penglihatan,
pernafasan, pencernaan,
pendengaran dan wicara.
Secara psikis, terlihat dari
perilaku menyangkal, marah,
tawar menawar, depresi dan
penerimaan.
Penyangkalan
terhadap penyakit yang
diderita. Marah terhadap
ketidakmampuan dan
ketidakberdayaan sik.
Tawar menawar psikologis
antara penyakit yang tidak
kunjung sembuh, kematian
yang dekat, dan perasaan
spiritual yang menjadi
eskapismenya.
Depresi muncul sebagai
akibat penyakit yang
KELOMPOKDUKUNGAN BAGIODAPUS
[MEDIA UTAMA]
18 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 21/72
mengganggu sepanjang
hidup. Munculnya
ketegangan yang menerus
menghasilkan depresi yang
dalam.
Kondisi psikologis
yang berbeda-beda
inilah yang membuat
pentingnya keberadaan
kelompok dukungan.
Menurut penelitian Levine
dan Perkins, kelompok
pendukung dapat
meningkatkan kondisi
psikologis anggotanya.
Mereka akan berusaha
untuk saling memahami
dan menerima bimbingan
yang dilakukan kelompokpendukung.
Individu yang terlibat
dalam kelompok memiliki
potensi untuk berubah.
Kelompok dukungan
mampu untuk memengaruhi
pengetahuan diri,
pengaturan diri, pengambilan
keputusan dan kreatitas
menyelesaikan masalah.
Penelitian yang
dilakukan Elis Hartati, FIKUniversitas Indonesia tahun
2010 menunjukkan bahwa
penderita SLE sangat
termotivasi untuk sembuh
karena menjadi anggota
kelompok dukungan.
Mereka sangat terbantu
dengan adanya informasi
yang benar dan dukungan
semangat dari sesama
anggota. Mereka bersama-
sama membangun sebuah
pertemanan yang baru dansekaligus sebagai ajang
mengaktualisasikan diri dan
pencapaian potensi diri.
Dukungan sosial
seperti persahabatan akan
membangun hubungan
saling mendukung dan
saling memelihara tanpa
unsur eksploitasi. Aspek
pertemanan ini melibatkan
kekuatan jasmani dan
keinginan untuk percaya
kepada orang lain, sehingga
melahirkan kepercayaan
kepada orang lain yang
mampu memberikan
dukungan dan kasih sayang.
Peran KeluargaSelain dukungan sosial,
dukungan terpenting bagi
penderita odapus adalah
keluarga. Peran keluarga
sangat membantu pasien
lupus. Pandangan dan
dukungan yang berubah
atau menurun dari keluarga
akan membuat pasien lupus
mengalami ketidakstabilanemosi.
Pasien lupus yang
kebetulan ibu rumah
tangga, jika keluarganya
tidak memahami, akan
mengurangi perannya
sebagai ibu. Kondisi ini,
lama-kelamaan akan
menghasilkan depresi dan
stress yang berkepanjangan.
Penderita lupus itu
mengalami hambatan dalammenjalankan perannya
sebagai ibu rumah tangga.
Karena dampak penyakit
lupus juga menyerang
secara sik, dibutuhkan
adaptasi yang cukup lama
terhadap penyakit ini.
Setiap penderita lupus
membutuhkan waktu
adaptasi untuk menjalankan
peranannya di keluarga.
Karenanya keluarga harus
sabar melihat perubahan danusaha penderita lupus untuk
menyesuaikan diri.
Sayangnya sebuah
penelitian yang dilakukan
Schnetter pada 2007
menunjukkan korelasi
yang sangat kuat dan
negatif antara kesabaran
keluarga terhadap proses
penyesuaian penderita
odapus. Sementara,
keluarga seharusnya
menjadi tempat pertama
untuk memulai dukungan
dan kasih sayang terhadap
para penderita odapus.
Penelitian Hartati,
terhadap penderita
odapus juga menyatakan
bahwa mereka sangat
membutuhkan dukungan
keluarga. Mereka
menginginkan dukungan
spiritual dari keluarga untuk
membesarkan hati mereka.
Spiritual healing merupakan
salah satu cara ampuh
membesarkan hati odapus.
Penerimaan dan pasrahbahwa penyakit datang dari
Tuhan sangat berarti bagi
pengendalian stress.
Peran MasyarakatKelompok sosial
lain yang juga sangat
menentukan adalah
masyarakat. Dukungan
dari masyarakat dapat
diwujudkan jika ada
kepedulian terhadapodapus. Sayangnya, banyak
dijumpai masyarakat justru
mengucilkan odapus. Hal
ini bukan tanpa sebab,
mengingat perubahan sik
penderita odapus yang
sangat tidak biasa, bahkan
cenderung mengejutkan
kalau bukan menakutkan.
Kondisi ini sebagai
akibat dari kurangnya
informasi tentang penyakit
lupus. Lupus bukanlahpenyakit menular. Saat ini
banyak masyarakat cukup
familiar dengan istilah lupus,
tetapi mereka kesulitan
untuk menjelaskan apa itu
lupus. Karenanya sebuah
sosialisasi tentang informasi
penyakit ini harus dilakukan
secara menyeluruh dan
massal di masyarakat.
Sosialisasi penyakit
lupus kepada masyarakat
menjadi satu langkah mutlak
diperlukan. Pengetahuan
itu diharapkan akan mampu
meningkatkan toleransi
terhadap odapus yang
seringkali mengalami
penurunan kondisi kesehatan
secara sik dan psikis.
Penderita odapus tidak akan
pernah bisa memprediksikan
kapan kondisinya akan
menurun atau baik.
Informasi yang memadai
tentang penyakit lupus
diharapkan juga akan
meningkatkan kemampuan
masyarakat untukmemotivasi odapus secara
sosial. Masyarakat menjadi
kelompok dukungan terbesar
untuk memberikan hubungan
persaudaraan, bantuan dan
emosional. Selain itu bentuk
dukungan masyarakat juga
dapat diwujudkan dalam
bentuk tersedianya sarana
melakukan kegiatan sik,
seperti lapangan untuk
senam.Sebuah penelitian
menunjukkan hubungan
yang sangat kuat antara
dukungan masyarakat
dengan harga diri remaja
penderita lupus. Semakin
tinggi dukungan masyarakat,
semakin tinggi pula harga diri
remaja tersebut.
Odapus adalah anggota
masyarakat. Wajar jika
mereka membutuhkan
dukungan masyarakatnya.Dukungan dan pengakuan
masyarakat akan
menurunkan tingkat
kecemasan karena
merasa terisolasi. Alih-
alih mengucilkan odapus,
masyarakat seharusnya
menjadikan mereka sebagai
sumber informasi penyakit
lupus.l Y A Y A S A N L U P U S I N D O N E S I A . O R G
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 19
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 22/72
DERMATOGLIFIUNTUK LES,MUNGKINKAH?
S
ejak Sarah Holt
menemukan
komponen genetik
yang kuat pada
jumlah guratan
tangan, banyak
penelitian dilakukan untuk
mengetahui sifat keturunan
dermatogli dan kaitan antara
dermatogli jari dengan penyakit
genetik.
Bangunan dasar
pemikirannya adalah banyak
gen yang berpengaruh
terhadap proses pembentukan
dermatogli. Dermatogli
merupakan studi tentang
gambaran guratan epidermis
paralel pada jari-jari dan telapakkaki atau tangan.
Lupus eritematosus
sistemik (LES) adalah sebuah
penyakit yang diyakini
memiliki keterkaitan dengan
faktor genetik. Penyakit ini
memiliki seribu wajah, karena
kemampuannya menirukan
gejala secara umum. Bila
penyakit ini menyerang organ
jantung maka gejala penyakitnya
akan seperti penyakit jantung.Kesulitan untuk mendeteksi
penyakit ini mengakibatkan
penangan yang salah. Banyak
waktu terbuang sebelum pasien B L O G S . B R O M I U M . C O M
[MEDIA UTAMA]
20 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 23/72
terdiagnosa. Manifestasinya
semakin meluas
bahkan mengakibatkan
komplikasi. Kondisi ini akan
menghambat pengobatan
penyakit.
Hal inilah yang kemudian
mendorong banyak sarjana
untuk melakukan penelitian
cara mendeteksi penyakit
lupus eritematosus sistemik
(LES). Salah satunya adalah
penelitian pola dermatogli
jari tangan dan kaki. Banyak
penelitian sebelumnya
mengungkapkan ada
hubungan yang sangat kuat
pola dermatogli dengan
penyakit tertentu.Tahun 1976 Schaumann
dan Alter’s menerbitkan
sebuah buku berisi
penemuan pola dermatogli
pada kondisi berbagai
macam penyakit. Tesisnya,
meskipun sidik jari setiap
orang berbeda, namun
terdapat pola yang khas dan
dapat dilihat dengan jelas
sebagai pembeda.
Tahun 2001 seorangdokter dari Jerman,
Alexander Rodewald
berhasil mendiagnosa
banyak kelainan kongenital
berdasarkan gambaran
tangan dengan tingkat
akurasi mencapai 90 persen.
Tahun 2003, dr. Stoewens
melakukan hal yang sama
untuk mendiagnosis
skizofrenia dan leukimia.
Saat ini, pola dermatogli
tangan digunakan sebagaialat diagnostik terhadap
penyakit tertentu dan
memiliki akurasi tinggi.
Penelitian pola
dermatogli di awali pada
tahun 1893. Sir Edward
Henry membuat buku The
Classication and Uses
Fingerprints yang menjadi
awal era modern identikasi
sidik jari. Penelitian ini
dilanjutkan oleh Galton yang
kemudian mengklasikasikan
tipe pola guratan sidik jari
menajadi tiga. Pertama arch
(garis melengkung), kedua
loop (garis melingkar), dan
whorl (pusaran).
Pada perkembangannya,
pemeriksaan dermatogli
juga bermanfaat sebagai
metode penyaringan
penyakit yang berkaitan
dengan faktor genetika.
Pola dermatogli ditentukan
secara genetik, namun
kelainan atau gangguan
pada pertumbuhan
fetus selama periodepembentukan dermatogli,
dapat memengaruhi
formasi pola dermatogli.
Singkatnya pengenalan sidik
jari akan sangat membantu
mengidentikasi penyakit
genetis.
Beberapa penelitian
yang dilakukan Qazi (1974),
Schur (1990), Dubois
(1976), dan Vormittag (1981)
mencoba melihat pola yangkhas pada dermatogli
tangan penderita lupus
dibandingkan dengan orang
sehat. Hasilnya memang
berbeda-beda, tetapi mereka
memiliki kesimpulan yang
mirip. Ditemukan perbedaan
signikan pada beberapa
komponen dermatogli
tangan, namun dermatogli
belum bisa dijadikan
investigasi lebih lanjut untuk
diagnosa penapisan.Penelitian yang dilakukan
Schur (1990) menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan
yang sangat jelas antara
dermatogli penderita lupus,
kerabatnya dan orang
normal. Perbedaan tersebut
terlihat jelas di palmar
tangan kanan, triradius
medial tangan kanan, dan
triradius lateral.
Tetapi Schur menyatakan
tidak menemukan perbedaan
secara imunologi dan marker
genetik lainnya. Karenanya
penilaian dermatogli,
meskipun sangat menarik,
belum dapat memberikan
petunjuk untuk investigasi
leboih lanjut tentang lupus.
Penelitian juga dilakukan
So Wardati dari FK UNS
pada 2013. Dia menemukan
bahwa memang terdapat
perbedaan sidik jari pasein
lupus eritematosus sistemik
(LES) dengan tangan orang
normal. Hal itu ditambah
dengan peningkatanfrekuensi whorl dan frekuensi
pola loop . Sementara pola
arch mengalami penurunan.
Namun penelitian inipun
masih memerlukan
konrmasi penelitian
selanjutnya untuk bisa
menjadikan pola dermatogli
sebagai alat uji penyakit
lupus.
Dari berbagai
penelitian di atas, kita bisamenyimpulkan sementara,
bahwa sampai saat ini
dermatogli mungkin dapat
digunakan sebagai diagnosis
penguat dan diagnosis
penapisan bagi penyakit
yang gejala awalnya belum
muncul dengan jelas atau
masih dalam stadium awal.
Namun dermatogli belum
dapat digunakan sebagai
alat tunggal untuk melakukan
diagnosis bagi penyakitlupus.
Kita berharap mudah-
mudahan di masa depan,
melalui serangkaian
penelitian yang terarah, kuat,
dan ilmiah dermatogli bisa
kita harapkan menjadi salah
satu alat untuk mendeteksi
penyakit seribu wajah ini.
Semoga!l
Sampai saatini dermatoglif
mungkin dapatdigunakansebagai diagnosispenguat dandiagnosispenapisan bagipenyakit yanggejala awalnyabelum muncul
dengan jelasatau masihdalam stadiumawal. Namundermatoglifbelum dapatdigunakansebagai alattunggal untuk
melakukandiagnosis bagipenyakit lupus.
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 21
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 24/72
SAMBILOTOUNTUK LES
[MEDIA UTAMA]
22 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
[MEDIA UTAMA]
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 25/72
B
anyaknya
efek samping
pengobatan
Lupus
Erithematosus
Sistemik (LES),
membuat banyak penderita
berpaling ke pengobatan
tradisional herbal. Salah
satunya adalah sambiloto.
Ekstrak metanol daun
sambilota diketahui memiliki
efek sitotoksik lebih kuat
pada sampel positif LES.
Perkembangan terapi
LES saat ini banyak
ditujukan untuk menghambat
pertumbuhan komponen
yang berkaitan dengan selB. Dasar terapi ini, karena
penderita LES mempunyai
jumlah auto antibodi berlebih.
Menurunkan jumlah
populasi sel B, akan
menurunkan titer antibodi
sehingga akan memperbaiki
kondisi penderita SLE.
Sayangnya pendekatan ini
hanya bersifat sementara
karena sel B merupakan
efektor dan respon imun yangterakhir.
Terapi selanjutnya adalah
pengembangan antibodi
anti CD22. Awalnya antibodi
ini digunakan untuk terapi
imfoma non-Hodgkin, dan
lebih baik dibandikan dengan
antibodi anti CD20 karena
memiliki tingkat keamanan
yang tinggi dan hanya
memodulasi sel-sel B saja.
Namun obat ini masih
dalam taraf uji klinis faseIII dan belum diketahui
efektivitas dan keamannya
dalam penggunaan jangka
panjang.
Pengobatan lini
pertama penyakit Lupus
Erithematosus Sistemik (LES)
yang banyak digunakan
di klinik saat ini adalah
siklofosfamid. Sayangnya,
ada dugaan kuat obat ini
memiliki sejumlah efek
samping seperti depresi
sumsum tulang, infeksi,
alopesia, sistitis hemoragik,
dan infertilitas bila diberikan
lebih dari 6 bulan.
Beberapa tahun
belakangan ini, terapi
komplementer menjadi
populer sebagai terapi
alternatif untuk pengobatan
berbagai macam penyakit.
Ahli pengobatan China
misalnya sudah memakai
berbagai ramuan untuk
mengobatai beberapa jenis
kanker.
Beberapa penelitian jugamenunjukkan bahwa lebih dari
50 persen penderita kanker di
AS dan Eropa menggunakan
terapi herbal seperti ramuan
China, teh hijau, dan minyak
ikan (Molassiotis, 2005; Mao
2011).
SambilotoDaun sambilota banyak
dijumpai di Asia, khusunya
di Indonesia. Beberapapenelitian menyebut
sambilota sebagai “King
of Bitter ” karena dapat
menyembuhkan gangguan
saluran cerna, saluran nafas,
demam, herpes, radang, dan
beberpa penyakit lainnya.
Sesuai nama genusnya,
Andrographis , sambiloto
mempunyai senyawa
khas yang tidak terdapat
pada genus lain, yaitu
andrographolide .Andrographolide
adalah senyawa yang
dapat menghambat sel
T dan respon antibodi
pada penyakit autoimun
enchephalomyelitis dan
memberikan efek sitotoksik
pada carcinoma epidermoid
nasopharynx .
Senyawa andrographolide
dalam dosis tertentu,
secara in vitro dapat
menghambat aktivitas sel T.
Pengahambatan aktivasi sel
T berasal dari kemampuan
andrographolide untuk
menghambat kemampuan sel
dendritik dan MHC.
Dalam percobaan
pada tikus yang diinduksi
enchepalomyelitis , senyawa
andrographolide mencegah
OVA dari sel dendritik. Selain
itu andrographolide juga
meningkatkan esiensi sel
dendritik.
Sebuah penelitian yang
dilakukan Febriandaru, FK
UNS 2012, menunjukkanekstrak metanol daun
sambiloto dapat mengurangi
jumlah limfosit T pada sampel
pasien LES positif dengan
dosis 0,00074 miligram/mL.
Sementara siklofosfamid
sebagai terapi standar yang
digunakan untuk penderita
LES juga mampu mengurangi
jumlah limfosit T tetapi
dengan jumlah 16.80225
miligram/mL.
Namun yang paling
menakjubkan, penelitian ini
juga menemukan bahwa
ekstrak metanol daun
sambiloto lebih bersifat
toksik untuk membunuh
limfosit T dibandingkan
dengan siklofosfamid. Dosis
pemakainnya juga jauh lebih
sedikit.
Menurut Febriandaru,
sampai saat ini sayangnya
belum ada uji farmakologis
yang memadai untuk
mengetahui lebih lanjut
khasiat daun sambiloto
ini. Meskipun saat ini
sudah banyak masyarakatyang menggunakan daun
sambiloto sebagai obat.
Uji farmakologis
mutlak diperlukan agar
penggunaan ekstrak
sambiloto tidak meracuni
tubuh. Selain itu juga sebagai
alternatif pengobatan
bagi penyakit yang masih
sulit disembuhkan, Lupus
Erithematosus Sistemik...l
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 23
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 26/72
Ribuan orang sukuRohingya yang
melarikan diri
dari penindasan
dan kekerasan
dan imigran Bangladesh
melarikan diri dari
kemiskinan terdampar
di perairan acaeh pada
10 Mei 2015 lalu. Setela
terombang-ambing di
kapal selama beberapa
hari, para pengungsi
diselamatkan pemerintahIndonesia bersama Dinas
Kesehatan (Dinkes)
kabupaten dan memberi
pelayanan kesehatan dasar
di pos kesehatan di lokasi
pengungsian.
Setidaknya terdapat
1.800 pengungsi asal
warga negara Bangladesh
dan Myanmar (Rohingya)
yang mendarat di perairan
Aceh. Mereka tersebar dilima kabupaten dan kota
mencakup Aceh Timur, Aceh
Utara, Kota Langsa, Aceh
Tamiang, dan Medan.
Kementerian Kesehatan
mengirimkan seorang staf
Pusat Penanggulangan
Krisis Kesehatan RI (PPKK)
dan seorang staf Pusat
Penanggulangan Krisis
(PPK) Regional Sumatera
Utara.
Sementara itu DinkesKabupaten Aceh Utara dan
Dinkes Kabupaten Langsa
mendistribusikan beberapa
jenis bantuan barang
mencakup 50 buah kelambu,
150 paket Personal Hygiene
Kit , 800 lembar Kantong
Darah, 2 boks paket obat,
700 kantong PAC, 4000
buah Masker, 144 buah
lem lalat dan 2 kilogram
insektisida tikus. Dinkes KotaLangsa memberi bantuan
berupa imunisasi, Dinkes
Provinsi Aceh berupa 300
paket Hygiene Kit , 5 dus
MP-ASI dan 5 dus PMT. Dan
PPK Regional Sumatera
Utara berupa MP ASI 40
koli, masker 1 (satu) koli
dan Polybag 1 karung (1000
lembar).
Kementrian Kesehatan
juga menyediakan MCK
dan foging, memfasilitasiair bersih, memberi
penyuluhan mengenai
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), mengadakan
peningkatan dan
pengawasan hygiene
sanitasi bahan baku
makanan mentah,
melakukan pemantauan
peningkatan vektor
penyebab penyakit (lalat
dan nyamuk), melakukanpengawasan sanitasi
pengelolaan sampah,
meningkatkan kewaspadaan
dini dalam mencegah
penyakit potensial KLB
(ISPA, Pneomenia, Diare,
DB, Kolera, Campak dan
keracunan makanan),
pelayanan kesehatan
jiwa komprehensif serta
penguatan surveilans
penyakit dan kesehatan
reproduksi di pengungsian.Pemerintah berupaya
untuk memulangkan para
pengungsi, diusahakan
dalam waktu sebulan telah
kembali ke negara masing-
masing setelah pendataan
dilakukan oleh Pusat
Data dan Informasi Badan
Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) di Aceh,
(26/05).l S I N A R H A R A P A N . C O
KEMENTRIAN KESEHATANBANTU PENGUNGSI
ROHINGYA DAN
BANGLADESH
PERISTIWA
24 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 27/72
R
okok ilegal
berpotensi
meningkatkan
jumlah perokok
dan perokokpemula karena harganya
yang murah di pasaran.
Hal ini disampaikan Menteri
Kesehatan RI, Prof. Dr. dr.
Nila Farid Moeloek, Sp. M
(K) dalam sambutannya
pada acara Dialog Interaktif
Hari Tanpa Tembakau
Sedunia (HTTS) 2015
dengan tema “Rokok Illegal
Merugikan Bangsa dan
Negara” di Jakarta (8/6).Turut hadir dalam acara
ini Menteri Keuangan,
Menteri Perdagangan,
Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM)
dan Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI).
‘’Jika peredaran rokok
illegal dapat dicegah,
pendapatan negara
melalui cukai dapat
meningkat sehingga
W W W . H A R I A N T E R B I T . C O M
B E R I T A D A E R A H . C O . I D
dapat dimanfaatkan untuk
peningkatan program
kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif untuk
mengatasi dampak akibatmerokok,’’ tutur Nila. Menurut
WHO, jika peredaran rokok
ilegal dieliminasi maka
pendapatan negara di
seluruh dunia mencapai $
30 milyar dollar Amerika per
tahun dan sebanyak 164.000
kematian prematur dapat
dicegah.
Selain itu, rokok ilegal
tidak memenuhi ketentuan
yang berlaku, termasuk
kewajiban mencantumkan
peringatan kesehatan
bergambar agar masyarakat
paham akan dampak buruk
rokok terhadap kesehatan.WHO (2015) menyebutkan
jika perdagangan rokok
ilegal dieliminasi, pemerintah
di seluruh dunia akan
mendapatkan sedikitnya 30
milyar USD per tahun dari
cukai rokok dan mencegah
164.000 kematian dini per
tahun (karena harga rokok
rata-rata menjadi lebih
tinggi).
Menkes menjelaskan,
dalam menyukseskanpengendalian tembakau,
Pemerintah telah memiliki
Peraturan pemerintah
Nomor 109 tahun 2012
tentang Pengamanan
bahan yang mengandung
zat adiktif berupa produk
tembakau bagi kesehatan
dan penjabarannya.
Kementerian Kesehatan juga
telah membuat Permenkes
nomor 28 tahun 2013
tentang Pencantuman
Peringatan Kesehatan
Berbentuk Gambar dan
Tulisan pada KemasanProduk Tembakau dan
peringatan tersebut
diberlakukan mulai 1 Juni
2014 dan Permenkes Nomor
40 tahun 2013 tentang
Peta Jalan (Road Map)
Pengendalian Dampak
Konsumsi Rokok Bagi
Kesehatan.
Sementara regulasi
dari Kementerian/Lembaga
lain yang terkait dengan
pengendalian dampaktembakau terhadap
kesehatan juga sudah
diterbitkan yaitu: Peraturan
Kepala Badan BOM nomor
41 tahun 2013 tentang
Produk Tembakau yang
Beredar, Pencantuman
Peringatan Kesehatan
dalam Iklan dalam
Kemasan Produk Tembakau
dan Peraturan Menteri
ROKOK ILLEGALRUGIKAN BANGSA
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 25
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 28/72
Keuangan nomor 62 tahun 2014 tentang
Perdagangan Barang Kena Cukai.
Terkait hal ini, Pemerintah Daerah
membuat komitmen terhadap upaya
pengendalian tembakau yang bersama-
sama Kementerian Dalam Negeri
dan Jejaring Pengendalian Tembakau
melakukan advokasi. Hingga saat ini,
tercatat sebanyak 127 Kabupaten/Kota
di 32 provinsi di seluruh Indonesia yang
telah memiliki peraturan terkait Kawasan
Tanpa Rokok (KTR). Menkes terus
mengimbau kepada jajaran Pemerintah
Daerah baik di tingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kota yang belum, untuk
segera melahirkan peraturan tentang
KTR.
Negara melalui Kementerian
Kesehatan mengajak seluruh unsurmasyarakat untuk melindungi generasi
muda dari bahaya merokok dan ikut
memberantas peredaran rokok ilegal
dengan melaporkan kepada yang
berwajib jika menemukan rokok ilegal.
Untuk itu pemerintah akan menyusun
suatu strategi pemberantasan peredaran
rokok ilegal diperlukan hasil riset yang
sahih, yang mudah disosialisasikan
hasilnya di masyarakat.
“Saya berharap kerjasama ini akan
bermanfaat bukan hanya terhadappengembangan ilmu pengetahuan tetapi
juga berdampak pada peningkatan
kesehatan masyarakat di Indonesia”,
tandas Menkes.
Data Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas), Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) dan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas)
menunjukkan terjadinya peningkatan
prevalensi perokok usia 15 tahun ke
atas yaitu sebesar 27 % berdasarkan
Susenas 1995 lalu meningkat menjadi
31,5 % berdasarkan SKRT 2001). Dan
peningkatan prevalensi terus berlanjut
menjadi 34,4% berdasarkan Susenas
2004, 34,7% berdasarkan Riskesdas
2007 dan menjadi 36,3% berdasarkan
Riskesdas 2013. Sementara proporsi
perokok wanita walaupun lebih rendah
dibandingkan pria, namun mengalami
peningkatan sebanyak 5 kali lipat dari
1,7% (1995) menjadi 6,7% (2013).
Sedangkan Data Global Youth
Tobbaco Survey 2014 (GYTS 2014)
menyebutkan 20,3 % anak sekolahmerokok (Laki-laki 36%, perempuan
4.3%), 57,3% anak sekolah usia 13-
15 tahun terpapar asap rokok dalam
rumah dan 60% terpapar di tempat
umum atau enam dari setiap 10 anak
sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap
rokok di dalam rumah dan di tempat-
tempat umum. Data GATS 2011 juga
menunjukkan prevalensi perokok di
Indonesia sebesar 34,8%, dan sebanyak
67% laki-laki di Indonesia adalah
perokok (angka terbesar didunia).Hasil penelitian Badan Litbang
Kemenkes tahun 2010 menunjukkan
bahwa kematian akibat penyakit yang
terkait dengan tembakau terjadi 190.260
orang atau sekitar 12,7% dari seluruh
kematian di tahun yang sama.l
AWAS...!
LENSA
KONTAKILEGAL
Tim Inspeksi Direktorat
Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kemenkes RI
Rabu malam melakukan
penindakan sumber peredaran
lensa kontak (contact lens)ilegal di salah satu wilayah di
Jakarta Pusat (10/6). Lokasi ini
merupakan sumber peredaran
lensa kontak ilegal ke seluruh
Indonesia. Dari hasil penindakan,
ditemukan 2 merek lensa kontak
ilegal sejumlah 200 ribu pasang
atau setara 2 truk dengan nilai
sebesar 11 milyar rupiah.
Dirjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Kemenkes
RI Maura Linda Sitanggang
menegaskan bahwa kemasanlensa kontak ilegal ini sangat tidak
steril dan tidak memiliki ijin edar di
Indonesia. Padahal untuk setiap
pendistribusian alat kesehatan
harus memiliki ijin yang terdaftar
di Kementerian Kesehatan
RI sebelum didistribusikan ke
masyarakat. Selain itu, pengimpor
juga harus mengantongi ijin
sebagai distributor.
“Masyarakat dapat melihat M E T R O T V N E W S . C O M
PERISTIWA
26 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 29/72
produk alat kesehatan apa
saja yang sudah memiliki
ijin edar dengan mengakses
www.infoalkes.depkes.go.id
dan memeriksa nomor ijin
distribusi. Jika tidak tertera
di situs itu, maka produk
tersebut ilegal dan dapat
dilaporkan”, tegas Maura.
Hal ini sesuai dengan UU
No. 36 tentang Kesehatan
Pasal 106 ayait 1 yaitu
Sediaan farmasi dan alat
kesehatan hanya dapat
diedarkan setelah mendapat
izin edar.
Maura mengimbau
kepada masyarakat untuk
lebih hati-hati dalammembeli alat kesehatan.
Jangan tergiur dengan
harga murah. “Suatu produk
kesehatan seperti lensa
kontak harus terjamin
keamanan, mutu, dan
manfaatnya. Belilah di optik
yang berijin dan senantiasa
mengkonsultasikan ke
tenaga kesehatan sebelum
menggunakannya”, tambah
Maura.
Untuk mencegah
lebih banyak beredarnya
alat kesehatan ilegal di
Indonesia, Kementerian
Kesehatan akan melakukan
sosialisasi terus menerus
kepada masyarakat agar
terlindung dari produk
kesehatan tanpa ijin.
Kemenkes konsisten
melakukan pengawasan
produk alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan.
Guna melindungi
masyarakat, Tim Inspeksi
Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kemenkes RI
bersama dengan Satgas
Penegakan Hukum
Pemberantasan Obat dan
Makanan Ilegal secara rutin
melakukan penindakan
terhadap produk ilegal.Kegiatan ini merupakan
salah satu kegiatan dengan
nama Operasi Pangea VIII
tahun 2015.
Dengan kegiatan ini,
diharapkan masyarakat
akan lebih terlindungi
kesehatannya dari produk-
produk yang belum terjamin
keamanannya sesuai
dengan UU No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
Pasal 104 ayat 1 yaituPengamanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
diselenggarakan untuk
melindungi masyarakat dari
bahaya yang disebabkan
oleh penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
yang tidak memenuhi
persyaratan mutu dan/atau
keamanan dan/atau khasiat/
kemanfaatan.[P]
M A J A
L A H K A R T I N I . C O . I D
A N T A R A N E W S . C O M
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 27
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 30/72
Sampai 3 Juni 2015, ditemukan 30kasus Middle East Respiratory
Syndrome Coronavirus (MERS
CoV(+)) di Korea Selatan dan
dua diantaranya menyebabkan
kematian. Di seluruh dunia ada 1.161
kasus MERS CoV (di lebih dari 20
negara, sebagian besar di Arab Saudi
dan Timur Tengah lainnya, di Asia ada di
Korea Selatan, Tiongkok dan Malaysia),
436 diantaranya meninggal dunia. Dan
hingga kini belum dilakukan pembatasan
bepergian ke Korea Selatan dan juga
ke Timur Tengah yang kasusnya lebihbanyak.
Secara umum untuk mengenali
gejala MERS CoV bisa dideteksi dengan
batuk, demam dan sesak napas. Untuk
menghindari terjangkit MERS Cov, ada
lima anjuran Kementerian Kesehatan
kepada masyarakat Indonesia yang akan
bepergian ke Korea Selatan dalam waktu
dekat, yaitu :
Selalu rajin cuci tangan pakai sabun
(CTPS), karena sudah terbukti kegiatan ini
menurunkan penularan MERS CoV.MERS CoV lebih banyak terjadi
pada mereka yang mempunyai sakit
kronik sebelumnya seperti paru, jantung,
hipertensi, Diabetes Melitus, maka
sebelum berangkat ke Korea Selatan
periksakan diri anda terlebih dahulu ke
dokter di tanah air, cek keadaannya dan
bawa obatnya.
Selama di Korea Selatan batasi kontak
dengan mereka yang ada gangguan
pernapasan, seperti Inuenza Like Illness ,
dan batasi kunjungan ke Klinik atau RS
yang menangani MERS CoV disana.Jika selama di Korea Selatan (dan
14 hari sesudah kembali ke Indonesia)
ada keluhan batuk pilek panas dan
keluhan pernapasan lain, maka segera
menghubungi petugas kesehatan dan
sampaikan riwayat kunjungan ke Korea
Selatan kepada petugas kesehatan.
Selalu memantau perkembangan
MERS CoV di Korea Selatan dari waktu
ke waktu dan ikuti rekomendasi yang
dikeluarkan.l
ANJURAN
KEMKESHADAPI
MERS CoV
Anjuran dari WHOTerkait MERS CoV
Semua negara anggota
dihimbau meningkatkan
surveilans terhadap kasus
Inspeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) dengan gejala
yang tidak biasa.
Langkah-langkah
pencegahan dan
pengendalian infeksi sangat
penting untuk mencegah
kemungkinan penyebaran
Mers CoV di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Karena gejala awal Mers-
CoV tidak spesik dan sulit
untuk mengidentikasi gejalatersebut diawal , maka petugas
kesehatan harus selalu
menerapkan SOP tindakan
pencegahan untuk semua
pasien, terlepas dari diagnosis
mereka
Bagi penderita diabetes,
gagal ginjal, penyakit paru-
paru kronis, dan orang
dengan sistem kekebalan
tubuh yang dianggap
berisiko tinggi terhadapinfeksi Mers-COV harus
menghindari kontak dekat
dengan hewan, terutama
unta, ketika mengunjungi
peternakan, pasar, atau
daerah yang berpotensi tinggi
menyebarkan virus. Mencuci
tangan secara teratur sebelum
dan setelah menyentuh hewan
dan menghindari kontak
dengan hewan yang sakit,
harus dipatuhi. Orang harus
menghindari kencing unta dan jangan minum susu mentah
unta atau makan daging yang
belum dimasak dengan benar.
WHO tidak menyarankan
skrining khusus pada
pintu masuk negara dan
tidak merekomendasikan
penerapan pembatasan
perjalanan atau perdagangan
apapun.
H E A L T H . D E T I K . C O M
PERISTIWA
28 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 31/72
K ementerianKesehatan
menyampaikan
rasa dukacita
yang mendalam
atas wafatnya dr. Dhanny
Elya Tangke yang bertugas
sebagai dokter Pegawai Tidak
Tetap (PTT) di Kabupaten
Pegunungan Bintang,
Propinsi Papua pada 13 Mei
2015 karena malaria.
Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun2003 tentang ketenagakerjaan
pasal 192 bahwa Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1961
tentang wajib kerja sarjana
dinyatakan tidak berlaku
lagi, maka penempatan
dokter PTT saat ini bersifat
sukarela. Sehubungan
dengan penempatan lokasi
dinas Alm. dr. Dhanny yang
memang terkenal dengan
DUKACITA UNTUK
DR. ELYA TANGKE
kasus malaria tentu tidakmemungkiri jika profesi dokter
kadang berada pada risiko
tinggi, termasuk nyawa.
Sebelum menjalankan
tugasnya, seluruh dokter tentu
harus diberikan pembekalan
agar siap menghadapi risiko
yang mungkin terjadi di
lokasi tugas. Pembekalan
tersebut dibagi menjadi
dua. Pembekalan pertama
diberikan di Provinsi lulusan
oleh Kementerian Kesehatandengan materi proses
administrasi PTT, hak dan
kewajiban, proses penerbitan
rekening gaji dan BPJS
Kesehatan. Dinas Kesehatan
Provinsi juga memberikan
materi mekanisme
pemberangkatan dan
pembayaran biaya perjalanan
dokter/ dokter gigi PTT.
Pembekalan kedua diberikan
di Provinsi Penugasan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi
dengan materi yang diberikan
antara lain kondisi geogras,
kasus-kasus penyakit yang
sering terjadi, dan program
kesehatan yang harus
dilaksanakan.
Selama menjalankan
tugasnya, para dokter
PTT diberikan jaminan
keselamatan dan keamanan
oleh Pemerintah Daerah.
Hal tersebut sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 7 Tahun 2013 tentang
pedoman pengangkatan dan
penempatan dokter dan bidan
sebagai PTT pasal 16 butira, bahwa Pemerintah daerah
kabupaten/ kota berkewajiban
menjamin keselamatan dan
keamanan bagi Dokter dan
Bidan sebagai PTT dalam
melaksanakan tugas.
Selain itu, dokter PTT
yang bertugas akan menjadi
peserta BPJS Kesehatan
(sebelumnya Askes) dan
apabila meninggal dunia
akan diberikan uang duka.Hal tersebut sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 7 Tahun 2013 tentang
pedoman pengangkatan dan
penempatan dokter dan bidan
sebagai PTT. Dokter PTT juga
berhak memperoleh jaminan
pemeliharaan kesehatan
(Asuransi Kesehatan)
sesuai pasal 14 ayat 1
butir c. Terkait hal ini juga
diatur dalam pasal 18 ayat
1 bahwa Dokter dan Bidansebagai PTT yang tewas
dalam melaksanakan tugas
kewajibannya akan diberikan
uang duka tewas sebesar 12
(dua belas) kali penghasilan
terakhir kepada ahli warisnya
dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
Lebih lanjut dalam ayat
2 juga dijelaskan bahwa
Dokter dan Bidan sebagai
PTT yang wafat pada
waktu menjalankan masa
penugasan akan diberikan
uang duka wafat sebesar
6 (enam) kali penghasilan
terakhir kepada ahli
warisnya dan dilaksanankan
sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang
berlaku. Sedangkan untuk
Asuransi Jiwa belum dapat
diberikan kepada dokter PTT
karena mengacu pada hak
yang diberikan kepada PNS
bahwa sampai saat ini untuk
PNS belum mendapatkan
asuransi jiwa.Sebagai penghormatan
terakhir kepada Alm. dr.
Dhanny Elya Tangke, pada
hari kamis tanggal 14 Mei
2015 bertempat di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas
I Makassar dilaksanakan
serah terima jenazah dari
Kementerian Kesehatan
yang diwakili oleh Kepala
Biro Kepegawaian kepada
orang tua kandung Almarhumdengan disaksikan oleh
perwakilan dari IDI,
Universitas Hasanuddin,
Ikatan Keluarga Alumni
Universitas Hasanuddin dan
keluarga Almarhum. Selain
itu juga diserahkan piagam
penghargaan Satya Lancana
Karya Satya Arutala, uang
duka sebesar 6 (enam) kali
penghasilan terakhir dan
biaya evakuasi jenazah dari
Jayapura Papua sampai keTana Toraja Sulawesi Selatan.
Kepergian Almarhum
dr. Dhanny diharapkan tidak
akan menyurutkan semangat
para dokter muda Indonesia
lainnya yang siap berangkat ke
daerah terpencil, tetapi lebih
memotivasi lagi para dokter
muda untuk berkontribusi demi
memajukan kesehatan bangsa
dan negara. [P]
T W I T T E R . C O M
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 29
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 32/72
Pengiriman perawat
ke Jepang, bukan
sekedar mencari
nafkah yang lebih
baik, tapi juga
sebagai upaya alih teknologi
Jepang untuk Indonesia.
Terdapat 66 perawat dan
212 care workers yang telahberhasil dan dinyatakan
memenuhi syarat untuk
bekerja di berbagai fasilitas
kesehatan di Jepang.
Menurut data Badan
Nasional Penempatan
dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI),
permintaan tenaga perawat
untuk bekerja di luar negeri
selama tahun 2010-2014
KIRIM PERAWAT KE JEPANG
UNTUK ALIH TEKNOLOGIadalah sebanyak 15.431
orang. Dari jumlah tersebut
baru terpenuhi sebesar
36,5%. Sementara itu, dari
jumlah produksi perawat
tahun 2014, diperkirakan
sebesar 60% diantaranya
didayagunakan di dalam
negeri, 5% di luar negeridan sisanya bekerja
di luar kompetensi.
Dengan demikian, masih
diperlukan kerja keras
untuk meningkatkan
pendayagunaan tenaga
perawat ke luar negeri
dengan tetap memperhatikan
kebutuhan di dalam negeri.
Perawat mempunyai
posisi penting dalam
penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
Perawat dibutuhkan di
seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan, baik di dalam
maupun di luar negeri.
Peluang perawat bekerja di
dalam negeri dapat melalui
penerimaan Calon PegawaiNegeri Sipil (CPNS) di Pusat
dan Daerah, penugasan
khusus, maupun bekerja di
instansi swasta. Bekerja di
luar negeri juga merupakan
salah satu peluang bagi
perawat Indonesia. Hal ini
ditandai dengan tingginya
permintaan tenaga perawat
untuk bekerja ke luar negeri
terkait dengan karakteristik
perawat Indonesia yang
banyak disukai oleh negara
lain.
Berdasarkan Undang-
undang nomor 36 tahun
2014 tentang Tenaga
Kesehatan, dijelaskan
bahwa pendayagunaan
tenaga kesehatan luarnegeri dilakukan dengan
mempertimbangkan
keseimbangan antara
kebutuhan tenaga kesehatan
di Indonesia dan peluang
kerja bagi tenaga kesehatan
warga negara Indonesia
di luar negeri. Sehingga,
pendayagunaan perawat ke
luar negeri ini merupakan
kebijakan alternatif dalam
PERISTIWA
30 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 33/72
rangka optimalisasi
pemanfaatan perawat yang
menjunjung azas saling
menguntungkan, baik antara
Indonesia dan negara lain
yang menjadi mitra, maupun
antara perawat Indonesia
dengan pihak yang
mendayagunakannya.
Salah satu bentuk
pendayagunaan perawat ke
luar negeri adalah melalui
Indonesian Japan Economic
Partnership Agreement
(IJEPA). IJEPA merupakan
bagian kerja sama Indonesia
dan Jepang dalam kegiatan
penempatan nurse dancare worker yang sudah
dilaksanakan sejak 2008
sampai sekarang. Dalam
kurun waktu tersebut,
sebanyak 547 candidate
nurses dan 966 candidate
care workers telah
ditempatkan.
Kerja sama Indonesia
dengan Jepang dalam
bidang keperawatan tidak
hanya sebatas dalam
kerangka IJEPA, tetapi juga
telah terlaksana melalui kerja
sama teknis dengan Japan
International Cooperation
Agency (JICA). Kerja sama
ini terwujud dalam bentuk
kegiatan pengembangan
jenjang karir perawat,
termasuk di dalamnya
adalah pengembangan
kurikulum modul pelatihan
keperawatan.
“Saya ucapkan selamat
pula kepada 66 perawat
dan 212 care workers
yang telah berhasil dan
dinyatakan memenuhi
syarat untuk bekerja diberbagai fasilitas kesehatan
di Jepang. Semoga kerja
keras saudara-saudara
dapat terus dipertahankan
dan berbuah manis selama
di Jepang nanti”, ujar
Menkes dalam sambutannya
yang dibacakan Kepala
Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan
(PPSDM), drg. Usman
Sumantri, M.Sc pada acara
Farewell Ceremony untuk
melepas keberangkatan para
candidate nurses dan care
workers guna melaksanakan
tugasnya di Jepang (10/6).
Penempatan perawat
Indonesia ke Jepang, selain
bertujuan untuk membuka
lapangan kerja yang lebih
luas dan kesempatan
kerja yang lebih baik, ke
depannya juga diharapkan
dapat menjadi upaya alih
pengetahuan dan teknologi
demi peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan di
Tanah Air.[P]
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 31
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 34/72
K esehatan ibu
merupakan hal
yang sangat
penting dan
menjadi salah
satu prioritas program
kesehatan masyarakat.
Pelayanan darah yangaman dan berkualitas
merupakan bagian yang
tidak terpisahkan untuk
menurunkan angka kematian
ibu (AKI) melahirkan.
Salah satu penyebab dari
kematian ibu melahirkan
adalah perdarahan. Untuk
mencegah kematian ibu,
diperlukan akses terhadap
pelayanan darah yang
cukup. Hal ini dapat dicapai
jika banyak donor darahsukarela yang secara rutin
mendonorkan darahnya,
sehingga unit transfusi
darah (UTD) dapat
memenuhi permintaan darah
dari fasilitas pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan standar
WHO, jumlah kebutuhan
minimal darah di Indonesia
sekitar 5,1 juta kantong
pertahun atau 2% jumlah
penduduk Indonesia,
sedangkan produksi darah
dan komponennya saat ini
sebanyak 4,1 juta kantong
dari 2,7 juta donasi, dimana
84,72% diantaranya berasal
dari donor darah sukarela.“Hal ini berarti bahwa
secara nasional kita masih
membutuhkan tambahan
produksi darah dan
komponen darah sebanyak
sekitar 1 juta kantong/tahun”,
kata Menkes, Prof. Dr. dr.
Nila Farid Moeloek, Sp. M
(K) dalam sambutannya
pada acara Penutupan
Rapat Kerja Nasional Bidang
Kesehatan dan Sosial
Palang Merah Indonesia(PMI), di Jakarta (10/6).
Rakernas PMI yang
dihadiri Wapres Jusuf Kalla
ini merupakan rangkaian dari
Hari Donor Darah Sedunia
yang diperingati setiap
tanggal 14 Juni. Tema Hari
Donor Darah Sedunia Tahun
2015 adalah “Thank you
for saving my life” dengan
sub tema “Setetes darah
menyelamatkan bagi ibu
melahirkan”.
Unit Transfusi Darah
(UTD) yang mensuplay
darah ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
Saat ini suplai darah dari
UTD ke Fasyankes yangmembutuhkan belum
merata diseluruh Kab/
Kota di Indonesia. Tercatat
baru terdapat 376 UTD
baik milik PMI maupun
Pemerintah yang tersebar
di 367 Kab/Kota, sehingga
masih banyak fasilitas
pelayanan kesehatan di
Kab/Kota tertentu kesulitan
memperoleh darah.
Bertepatan dengan
Rakernas PMI, dicanangkanpula program “Desa
Donor Darah”. Menkes
mengharapkan dengan
adanya program ini dapat
memperkuat kembali peran
dari desa siaga dimana
setiap ibu hamil mempunyai
donor pendamping
yang siaga. Peran dari
masyarakat, tim Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga
(PKK), Puskesmas dan
Unit Transfusi Darah
sangat dibutuhkan untuk
mensukseskan program ini.
“Saya mengharapkan,
melalui program “Desa
Donor Darah” tersebut maka
kekurangan kebutuhan darahdan komponen darah dapat
terpenuhi. Sehingga program
tersebut tidak hanya menjadi
salah satu solusi untuk
memenuhi kebutuhan darah
bagi ibu melahirkan tetapi
juga dapat dimanfaatkan
untuk penyakit-penyakit lain
yang membutuhkan darah.”
tandas Menkes.
Menkes juga
menyampaikan apresiasi
yang setingi-tingginyaterhadap berbagai kegiatan
yang telah dilakukan oleh PMI
selama 70 tahun berdirinya
baik di tingkat pusat maupun
di daerah di seluruh wilayah
negeri tercinta ini guna
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat baik
pada kondisi sehari-hari
maupun pada saat terjadi
bencana.[P]
PENTINGNYA DARAH
BAGI IBU MELAHIRKAN
PERISTIWA
32 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 35/72
Data Survei
Sosial Ekonomi
Nasional
(Susenas),
Survei
Kesehatan Rumah Tangga(SKRT) dan Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas)
menunjukkan terjadinya
peningkatan prevalensi
perokok usia 15 tahun ke
atas yaitu; 27 % (Susenas
1995); 31,5 % (SKRT 2001);
34,4% (Susenas 2004);
34,7% (Riskesdas 2007)
dan 36,3% (Riskesdas
2013). Walaupun proporsi
perokok wanita lebih rendahdibandingkan pria, namun
terjadi juga peningkatan
sebanyak 5 kali lipat dari
1,7% (1995) menjadi 6,7%
(2013).
Data Global Youth
Tobbaco Survey 2014
(GYTS 2014) menyebutkan
20,3 % anak sekolah
merokok (Laki-laki 36%,
perempuan 4.3%), 57,3%
anak sekolah usia 13-15
tahun terpapar asap rokok
SEMUA JENIS ROKOK
RUGIKAN KESEHATANdalam rumah dan 60%
terpapar di tempat umum
atau enam dari setiap 10
anak sekolah usia 13-15
tahun terpapar asap rokok di
dalam rumah dan di tempat-tempat umum. Data GATS
2011 juga menunjukkan
prevalensi perokok di
Indonesia sebesar 34,8%,
dan sebanyak 67% laki-laki
di Indonesia adalah perokok
(angka terbesar didunia).
Hasil penelitian Badan
Litbang Kemenkes tahun
2010 menunjukkan bahwakematian akibat penyakit
yang terkait dengan
tembakau terjadi 190.260
orang atau sekitar 12,7%
dari seluruh kematian di
tahun yang sama.
Rokok illegal berpotensi
untuk meningkatkan jumlah
perokok dan perokok
pemula karena murahnyaharga rokok dipasaran.
Selain itu, rokok illegal
juga tidak mematuhi
peraturan pemerintah terkait
pemasangan Peringatan
Kesehatan Bergambar
sehingga informasi bahaya
merokok tidak tersampaikan
kepada masyarakat. Jika
peredaran rokok illegal
dapat dicegah, pendapatan
negara melalui cukaidapat meningkat sehingga
dapat dimanfaatkan untuk
peningkatan program
kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif untuk
mengatasi dampak akibat
merokok.
Menurut WHO, jika
peredaran rokok illegal
dieliminasi maka pendapatan
negara di seluruh dunia
mencapai USD 30 Milyar/
tahun dan sebanyak 164.000kematian prematur dapat
dicegah. Selain itu, rokok
ilegal tidak memenuhi
ketentuan yang berlaku,
termasuk kewajiban
mencantumkan peringatan
kesehatan bergambar yang
maksudnya agar masyarakat
paham akan dampak buruk
rokok terhadap kesehatan.
WHO (2015) menyebutkan F I L S A N T E J E U N E S . C O M
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 33MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 33
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 36/72
jika perdagangan rokok
ilegal dieliminasi, pemerintah
di seluruh dunia akan
mendapatkan sedikitnya 30
milyar USD per tahun dari
cukai rokok dan mencegah
164.000 kematian dini per
tahun (karena harga rokok
rata-rata menjadi lebih tinggi).
Demikian disampaikan
Menteri Kesehatan RI,
Prof. Dr. dr. Nila Farid
Moeloek, Sp. M (K) dalam
sambutannya pada acara
Dialog Interaktif Hari
Tanpa Tembakau Sedunia
(HTTS) 2015 bersama
Menteri Keuangan, Menteri
Perdagangan, KepalaBadan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM)
dan Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI)
di Jakarta (8/6). Secara
global, tema HTTS tahun ini
adalah “Stop ilicit trade in
tobacco products” dan tema
nasional yaitu “Rokok Illegal
Merugikan Bangsa dan
Negara”.
Menkes menerangkan,
dalam menyukseskan
pengendalian tembakau,
Pemerintah telah memiliki
Peraturan pemerintah
Nomor 109 tahun 2012
tentang Pengamanan
bahan yang mengandung
zat adiktif berupa produk
tembakau bagi kesehatan
dan penjabarannya.
Kementerian Kesehatan
telah membuat: Permenkes
nomor 28 tahun 2013
tentang Pencantuman
Peringatan Kesehatan
Berbentuk Gambar dan
Tulisan pada Kemasan
Produk Tembakau dan
peringatan tersebutdiberlakukan mulai 1 Juni
2014; Permenkes Nomor
40 tahun 2013 tentang
Peta Jalan (Road Map)
Pengendalian Dampak
Konsumsi Rokok Bagi
Kesehatan.
Regulasi dari
Kementerian/Lembaga
lain yang terkait dengan
pengendalian dampak
tembakau terhadap
kesehatan, yaitu: Peraturan
Kepala Badan BOM nomor
41 tahun 2013 tentang
Produk Tembakau yang
Beredar, Pencantuman
Peringatan Kesehatan
dalam Iklan dalam Kemasan
Produk Tembakau; Peraturan
Menteri Keuangan nomor
62 tahun 2014 tentang
Perdagangan Barang Kena
Cukai.
Terkait komitmen
Pemerintah Daerah terhadap
upaya pengendalian
tembakau, Bersama-sama
Kementerian Dalam Negeri
dan Jejaring Pengendalian
Tembakau melakukanadvokasi kepada Pemerintah
daerah. Hingga saat ini,
tercatat sebanyak 127
Kabupaten/Kota di 32
provinsi di seluruh Indonesia
yang telah memiliki
peraturan terkait Kawasan
Tanpa Rokok (KTR). Menkes
terus mengimbau kepada
jajaran Pemerintah Daerah
baik di tingkat Provinsi
maupun Kabupaten/Kota
yang belum, untuk segera
melahirkan peraturan
tentang KTR.
Negara melalui
Kementerian Kesehatan
mengajak seluruh unsur
masyarakat untuk melindungi
generasi muda dari bahaya
merokok dan meningkatkan
kesadaran bahwa
pentingnya memberantas
peredaran rokok illegal yang
merugikan bangsa dan
negara dengan mengenali
dan melaporkan rokok illegal
kepada yang berwajib. Untuk
menyusun suatu strategi
pemberantasan peredaran
rokok illegal diperlukanhasil riset yang sahih, yang
mudah disosialisasikan
hasilnya di masyarakat.
“Saya berharap
kerjasama ini akan
bermanfaat bukan hanya
terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan tetapi
juga berdampak pada
peningkatan kesehatan
masyarakat di Indonesia”,
tandas Menkes. [P]
K O M P A S I A N A . C O M
PERISTIWA
34 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 37/72
Tembakau terus
menjadi perhatian
di dunia kesehatan
karena efeknya
yang buruk dan
jumlah perokok usia mudapun terus meningkat
tajam. Berdasarkan hasil
Riskesdas, proporsi perokok
pemula (10-14 tahun)
mengalami kenaikan yang
cukup pesat pada tahun
2010-2013 yaitu sebesar
6,2%. Prevalensi Perokok
remaja (15-19 tahun)
khususnya perempuan
meningkat 10 kali lipat.
‘’Pada tahun 2013,diperkirakan terdapat 6,3
juta wanita Indonesia usia
lebih dari 15 tahun yang
merokok,’’ kata Menteri
Kesehatan RI, Prof. Nila
F. Moeloek pada acara
Indonesia Conference on
Tobacco or Health (ICTOH)
di Jakarta akhir Mei 2015
lalu. Dan jika dilihat dari
status ekonomi, perokok
miskin bahkan memiliki
kecenderungan untukmengorbankan kebutuhan
sandang pangan untuk
memenuhi kebutuhan rokok.
Menkes menambahkan
sebagian besar iklan rokok
pada billboard dan media
elektronik mampu menarik
generasi muda untuk
menjadi perokok. Selain itu,
kegiatan yang disponsori
oleh industri rokok juga
WASPADA,
PRODUSEN ROKOKSASAR ANAK MUDA
memiliki pengaruh pada
generasi muda untuk mulai
merokok.
“Berbagai upaya
untuk mencegah dan
mengendalikan konsumsitembakau telah dilakukan.
Salah satunya adalah
dengan menetapkan
Kawasan Tanpa Rokok
(KTR). KTR diberlakukan di
Fasyankes, tempat proses
belajar, tempat ibadah,
angkutan umum, dan
tempat lain yang ditetapkan.
Selain itu, dengan adanya
iklan layanan masyarakat
(ILM) melalui media cetakdan elektronik diharapkan
mampu membudayakan
kebiasaan hidup tanpa
rokok” ujar Menkes.
Sementara arah
kebijakan Kementerian
Kesehatan 2015-2019
mencakup penguatan
pelayanan kesehatan primer,
penerapan pendekatan
keberkelanjutan pelayanan
mengikuti siklus hidup
manusia, dan intervensiberbasis risiko kesehatan.
Lebih lanjut, Menkes
juga mengharapkan
dukungan stakeholder
dan mitra kesehatan untuk
ikut mensukseskan upaya
promotif-preventif dalam
pembangunan kesehatan
termasuk promotif-preventif
terkait pengendalian
tembakau, melakukan
advokasi dalam melindungi
masyarakat dari dampak
buruk kesehatan akibat
konsumsi tembakau, dan
sebagai panutan perilaku
hidup bersih dan sehatdalam keluarga, lingkungan,
dan masyarakat.
Layanan upaya berhenti
merokok juga terdapat
pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes).
Kegiatan yang terdapat pada
fasyankes tingkat pertama
antara lain membantu
perokok untuk berhenti
merokok (konseling),
membangun motivasi, dan
menciptakan lingkungan
yang mendukung. Pada
fasyankes tingkat lanjut akan
diberikan konseling lanjutan
dan pengobatan spesialistik.
Merokok adalah salah
satu faktor risiko penyakit
tidak menular (PTM).
Proporsi kematian akibat
penyakit tidak menular di
Indonesia meningkat dari
50,7% di 2004 menjadi
71% di 2014. Empat dari
lima penyebab kematiantertinggi 2014 yaitu
stroke, kardiovaskular,
DM, dan Hipertensi. PTM
menyebabkan beban
ekonomi sebesar 4,47 trilyun
dollar AS atau 17.863 dollar
AS per kapita 2012-2030.l
M H D D A U D . B L O G S P O T . C O M
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 35
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 38/72
REFORMASI BIROKRASI
36 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Pengertan ihsan
Ihsan berasal dari katahasana yuhsinu, yang
artinya adalah berbuat
baik, sedangkan bentuk
masdarnya adalah ihsanan,
yang artinya kebaikan. Allah
SWT. Berrman dalam Al-
qur’an mengenai hal ini.
” Jika kamu berbuat baik,
(berarti) kamu berbuat baik
bagi dirimu sendiri . . .”
(Al-isra’:7)
“Dan berbuat baiklah
(kpd orang lain) seperti
halnya Allah berbuat baik
terhadapmu . . “
(Qs AL-Qashash: 77).
Ibnu katsir mengomentari
ayat diatas dengan
mengatakan bahwa
kebaikan yang dimaksud
dalam ayat tersebut adalah
kebaikan kepada seluruhmahluk Allah SWT.
Landasansyar’i IhsanPertama Al- qur’anul karim
Dalam Al-qur’an,
terdapat 166 ayat yang
berbicara tentang ihsan
dan implementasinya. Dari
sini kita dapat menarik satu
makna, betapa mulia dan
agungnya perilaku dan sifat
ini, hingga mendapat porsi
yang sangat istimewa dalamAl-qur’an. Berikut ini adalah
beberapa ayat yang menjadi
landasan akan hal ini.
“ Dan berbuat baiklah kalian
karena sesungguhnyaAllah
mencintai orang-orang yang
berbuat baik.”
(Qs. Al- baqarah: 195)
“Sesungguhnya Allah
memerintahkan untukberbuat adil dan kebaikan.”
(Qs.An-nahl:90)
“. . . . .serta ucapkanlah
kata-kata yang baik kepada
manusia. . . .”
(Qs. Al-baqarah:83)
“Dan berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu
bapak, kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat maupunyang jauh, teman sejawat,
ibnu sabil, dan para hamba
sahayamu. . . . “
(Qs. An-nisa’: 36)
Kedua, As-sunnah
Rasulullah Saw. sangat
memberi perhatian terhadap
masalah ihsan ini. Sebab,ini
merupakan puncak harapan,
perjuangan seorang hamba.
Bahkan, diantara hadits-
hadits mengenai ihsan
tersebut, ada beberapayang menjadi landasan
utama dalam memahami
agama ini. Rasulullah Saw.
menerangkan mengenai
ihsan –Ketika ia menjawab
pertanyaan malaikat jibril
tentang ihsan, dimana
jawaban tersebut dibenarkan
oleh jibril, dengan
mengatakan,
”Engkua menyembahAllah seakan-akan engkau
melihat-Nya, dan apabila
engkau tidak dapat melihat-
Nya, maka sesungguhnya
Dia melihatmu.”
(HR. Muslim).
Aspek pokokdalam ihsan
Ihsan meliputi tiga aspek
yang fundamental ketiga
aspek tersebut ibadah,
muamalah, dan ahklak.
Ibadahkita berkewajiban
ihsan dalam beribadah,
yaitu dengan menjalankan
semua jenis ibadah, seperti
solat, puasa, haji dan
sebagainya dengan cara
yang benar. Yaitu dengan
menyempurnakan syarat,
rukun, sunnah, dan adab-
adabnya. Hal ini tidak akan
mungkin dapat ditunaikan
oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksnaan ibadah-
ibadah tersebut ia penuhi
dengan cita rasa yang
sangat kuat (menikmatinya),
juga dengan kesadaran
penuh bahwa Allah selalu
memantaunya hingga ia
merasa bahwa ia sedang
dilihat dan diperhatikan
oleh Allah. Minimal seorang
hamba harus merasa bahwa
Allah selalu memantaunya,karena dengan inilah ia
dapat menunaikan ibadah-
ibadah tersebut dengan
baik dan sempurna,
sehingga hasil dari ibadah
tersebut akan seperti yang
diharapkan. inilah maksud
dari perkataan Rasulullah
Saw. yang berbunyi,
“Hendaklah kamu
menyembah Allah seakan-
akan kamu melihat-Nya,dan jika engkau tidak
dapat melihat-Nya,
maka sesungguhnya Dia
melihatmu.”
Kini jelaslah bagi kita
bahwa sesungguhnya
arti dari ibadah itu sendiri
sangatlah luas. Maka
selain dari jenis ibadah
itu tadi, yang tidak kalah
MAKNA IHSAN &
PENGAWASANH. Mochamad Makromin, M.Kes, Auditor Muda, Inspektorat IV
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 39/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 37
F R E E P I K . C O M
pentingnya adalah juga
seperti ibadah lainnya
seperti jihad, menghormati
sesama mukmin, mendidik
anak, membahagiakan
istri, dan menjalankan yang
mubah semata-mata demi
mencari dan mendapatkan
Ridho Allah SWT. dan masih
banyak lagi. Rasulullah
menghendaki umatnya
dalam keadan seperti itu,
yaitu senantiasa sadar jika
ingin mewujudkan ihsan
dalam setiap ibadahnya.
Tingkat ibadahdan derajatnya
Berdasarkan nash-nashdalam Al-qur’an dan sunnah,
maka ibadah mempunyai tiga
tingkatan, yang pada setiap
tingkatan derajatnya seorang
hamba tidak akan dapat
mengukurnya. Karena itulah
kita berlomba-lomba untuk
meraihnya, pada setip derajat
ada tingkatan tersendiri
dalam surga. Yang tertinggi
adalah derajat muhsinin, Dan
ia akan menempati jannatul
rdaus, derajat tertinggi
dalam surga. Kelak penghuni
surga tingkat bawah akan
memandangi penghuni
surga tingkat atas, laksana
penduduk bumi memandangi
bintang-bintang di langit yang
menandakan betapa jauhnya
jarak antara mereka.
Adapun tiga tingkatan
tersebut adalah sebagai
berikut:
l Tingkat At-taqwa, yaitu
tingkatan paling bawah
dengan derajad yang
berbeda-beda.l Tingkat Al-bir, yaitu
tingkat menengah
dengan derajat yang
berbeda-beda.
l Tingkat Al-ihsan, yaitu
tingkat paling atas
dengan derajat yang
berbeda-beda.
Tingkat taqwaTingkat taqwa adalah
tingkatan dimana seluruh
derajatnya dihuni oleh
mereka yang masuk kategori
Al-muttaqin, sesuai dengan
derajad ketaqwan masing-
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 40/72
REFORMASI BIROKRASI
38 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
masing.
Taqwa akan menjadi
sempurna dengan
menjalankan semua perintah
Allah dan menjauhi serta
meninggalkan segala apa
yang dilarangNya, hal ini
berarti meninggalkan salah
satu perintah Allah saja
dapat mengakibatkan sanksi,
dan melakukan salah satu
laranganNya saja adalah
dosa. Dengan demikian
puncak taqwa adalah
menjalankan semua perintah
Allah serta menjauhi segala
laranganNya.
Namun ada satu hal
yang harus dipahami denganbenar, yaitu bahwa Allah
SWT. Maha mengetahui
mengetahui keadaan hamba-
hambaNya yang memiliki
berbagai kelemahan, yang
dengan kelemahannya itu
seorang hamba melakukan
dosa. Oleh karena itu
Allah SWT membuat
satu cara penghapusan
dosa, yaitu dengan cara
bertobat dan pengampunan.Melalui hal tersebut, Allah
SWT akan mengampuni
hambaNya yang berdosa
karena kelalaiannya dari
menunaikan hak-hak
taqwa. Sementara itu,
ketika seorang hamba naik
peringkat puncak taqwa,
boleh jadi ia akan naik
peringkatnya pada peringkat
bir atau ihsan. Peringkat
ini disebut martabat taqwa,
karena amalan-amalanyang ada pada derajat ini
membebaskannya dari
siksaan atas kesalahan
yang dilakukannya. Adapun
derajat yang paling rendah
dari peringkat ini adalah
derajat dimana seseorang
menjaga dirinya dari
kekalnya dalam neraka, yaitu
dengan iman yang benar dan
diterima oleh Allah SWT.
Tingkat Al-birPeringkat ini akan
dihuni oleh mereka yang
masuk kategoi Al-abror,
hal ini sesuai dengan
amalan-amalan kebaikan
yang mereka lakukan dari
ibadah-ibadah sunnah serta
segala sesuatu yang dicintai
dan diridhai oleh Allah SWT.
hal ini dilakukan setelah
mereka melakukan hal yang
wajib, yakni yang ada pada
peringkat At-taqwa.
Peringkat ini disebut
derajat Al-bir (kebaikan),
karena derajat ini merupakan
perluasan pada hal-hal yangsifatnya sunnah, sesuai
sifatnya semata-mata untuk
mendekatkan diri kepada
Allah dan merupakan
tambahan dari batasan-
batasan yang wajib serta
yang di haramkanNya.
Amalan-amalan ini tidak
diwajibkan oleh Allah SWT
kepada hambaNya, tetapi
perintah itu bersifat anjuran,
sekaligus terdapat janjipahala didalamnya.
Akan tetapi mereka
yang melakukan amalan
tambahan ini tidak akan
masuk kedalam tingkatan
Al-bir, kecuali mereka
telah melaksanakan
peringkat yang pertama,
yaitu peringkat taqwa.
Karena melaksanakan
hal yang pertama menjadi
syarat mutlak untuk
naik keperingkat yangselanjutnya.
Dengan demikian,barang
siapa yang mengklaim
dirinya telah melakukan
kebaikan sedang ia tidak
mengimani unsur-unsur
kaidah iman dalam ihsan,
serta tidak terhindar dari
siksaan neraka , maka ia
tidak dapat masuk kedalam
peringkat ini. (Al-bir). Allah
SWT. telah berrman,
“Bukanlah kebaikan dengan
memasuki rumah-rumah dari
belakangnya, akan tetapi
kebaikan itu adalah taqwa,
dan datangilah rumah-rumah
itu dari pintu-pintunya dan
bertaqwalah kepada Allah
SWT agar kalian beruntung.”
(Qs. Al-baqarah: 189).
“ya tuhan kami,
sesungguhnya kami
mendengar seruan orang
yang menyeru kepada
iman, yaitu berimanlah
kamu kepada tuhanmu,
maka kamipun beriman.
Ya tuhan kami ampunilah
bagi kami dosa-dosa kami
dan hapuskanlah dari kami
kesalahan-kesalahan kami
dan wafatkanlah kami
bersama orang-orang yang
banyak berbuat baik.” (Al-imran: 193) .
Tingkat ihsanTingkatan ini akan
dicapai oleh mereka yang
masuk dalam kategori
Muhsinun, mereka adalah
orang yang telah melewati
tingkat pertama dan kedua
(peringkat At-taqwa dan
Al-bir).
Ketika kita mencermatipengertian ihsan dengan
sempurna, maka kita akan
mendapatkan kesimpulan
bahwa ihsan memiliki dua
sisi yaitu : Pertama, ihsan
adalah kesempurnaan dalam
beramal sambil menjaga
keiklasan dan jujur dalam
F R E E P I K . C O M
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 41/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 39
beramal.
Kedua, ihsaan adalah
senantiasa memaksimalkan
amalan-amalan sunnah
yang dapat mendekat diri
kepada Allah SWT. selama
hal itu adalah sesuatu yang
diridhaiNya dan dianjurkan
untuk melaksanakannya.
Untuk dapat naik
kemartabat ihsan dalam
segala amal , hanya bisa
dicapai melalui amalan-
amalan wajib dan amalan-
amalan sunnah yang dicintai
oleh Allah SWT. serta
dilakukan atas dasar mencari
ridha Allah SWT.
PENGAWASAN
PengertianPengawasan
Pengawasan bisa
didenisikan sebagai
suatu usaha sistematis
oleh manajemen bisnis
untuk membandingkan
kinerja standar, rencana,
atau tujuan yang telahditentukan terlebih dahulu
untuk menentukan apakah
kinerja sejalan dengan
standar tersebut dan
untuk mengambil tindakan
penyembuhan yang
diperlukan untuk melihat
bahwa sumber daya
manusia digunakan dengan
seefektif dan seesien
mungkin didalam mencapai
tujuan.
George R. Tery(2006:395) mengartikan
pengawasan sebagai
mendeterminasi apa
yang telah dilaksanakan,
maksudnya mengevaluasi
prestasi kerja dan apabila
perlu, menerapkan tidankan-
tindakan korektif sehingga
hasil pekerjaan sesuai
dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Dalam penyelenggaraan
pemerintah di Indonesia
dikenal terminology
pengawasan melekat,
pengawasan fungsional yang
meliputi pengawasan intern
dan pengawasan ekstern,
pengawasan masyarakat,
serta pengawasan legislative
yang dapat digambarkan
sebagai lapisan unsure
pengawasan nasional.
Menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) adalah
seluruh proses kegiatan
audit, reviu, evaluasi,pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi dalam
rangka member keyakinan
yang memadai bahwa telah
dilaksanakan sesuai tolok
ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan esien
untuk kepentingan pimpinan
dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik.Pengawasan intern
mempunyai hubungan
sang sangat erat dengan
pengendalian intern
karena pengawasan intern
merupakan bagian dari
pengendalian intern instansi
pemerintaah yang bersifat
menyeluruh. Pengawasana
intern dibutuhkan oleh
pimpinan instansi pemerintah
untuk memberikan keyakinan
bahwa system pengendalianintern di isntansi yang
dipimpinnya telah berjalan
secara efektif. Hasil
pengawasan intern dapat
memberikan penilaian yang
bersifat independen dan
obyektif tentang keandalan
system pengendalian
intern, tingkat pencapaian
kinerja (efektivitas,
esien dan kehematan),
hambatan, kelemahan
dan penyimpangan yang
mungkin terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan.
Apabila hasil pengawasan
mengidentikasikan adanya
temuan tersebut, pimpinan
organisasi dapat mengambil
tindakan korektif untuk
meyakinkan bahwa temuan
tersebut tidak terulang lagi.
Sebagaimana hadist ,
” Engkua menyembah
Allah seakan-akan engkau
melihat-Nya, dan apabila
engkau tidak dapat melihat-
Nya, maka sesungguhnya
Dia melihatmu.”(HR. Muslim).
Bahwa setiap kita
dalam melaksanakan tugas
baik program maupun
pengawasan selalu
berlandaskan makna hadist
tersebut, dengan faedah
sebagai berikut ;
Melaksanakan tugas
sesuai dengan ketentuan
karena selalu diawasi olehAlloh SWT dengan malaikat-
malaikatnya.
Pelaksana tugas/PNS
( Programer n Auditor) out
putnya akan selalu baik
karena selalu mendapat
pengawasan dari Alloh SWT
Pengawasan oleh BPK,
BPKP dan Inspektorat
Jenderal merupakan
sarana pengawasan yang
sementara dan bersifat
duniawi karena menitikberatkan kepada aturan-
aturan yang dibuat oleh
manusia itu sendiri.
Pengawasan yang hakiki
adalah pengawasan dari
Alloh SWT melalui malaikat-
malaikatnya.
KESIMPULAN
Setiap manusia yang
menjalankan kehidupan
dengan berpegang dan
meyakini makna Ihsan,
maka kehidupan ini akan
berjalan sesuai dengan
aturan dan tidak akan
terdapat kecurangan dan
kebohongan.
Namun apabila
manusia ini tidak meyakini
dan makna Ihsan, hanya
menghandalkan adanya
pengawasan dari sesama
manusia maka akan
cenderung untuk melakukan
hal-hal yang tidak jujur atautidak mentaati aturan seperti
kecurangan dan korupsi.
Daftar Pustakal Tafsir Ibnu Katsir
l Kitab Bulughul Maram
karya Ibnu Hajar al
asqolani
l Pemerintah Pemerintah
Nomor 60 tahun
2008 tentang Sistem
Pengendalian InternPemerintah (SPIP)
l tkampus.blogspot.
com/.../dasar-dasar-
pengawasan .htm,
Kamis, 5 Januari 2012.
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 42/72
KOLOM
40 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Fitri, salah satu
petugas loket
layanan pajakBekasi Utara, Kota
Bekasi dengan
gamblang menjelaskan
kepada saya yang saat itu
sedang mengurus NPWP
Yayasan bahwa pengurusan
NPWP yayasan harus
membawa syarat, foto copy
KTP, foto copy akte yayasan,
NPWP asli ketua yayasan
dan surat persetujuan
yayasan dari KementerianHukum dan HAM. Mendapat
penjelasan itu saya kaget,
karena mensyaratkan surat
persetujuan Kemenkumham.
Padahal menurut temen yang
mengurus sehari sebelumnya
menjelaskan seluruh syarat
sudah lengkap, hanya perlu
ketua yayasan datang sendiri.
Setelah mendengar
penjelasan Fitri saya pun
bertanya : mbak tolong
berikan kepada saya syarat-syarat yang benar seperti
apa, mungkin ada brosur
atau panduan yang dapat
saya baca. Fitri kemudian
berusaha mencari tapi tak
menemukan. Saya merasa
keberatan dengan surat
persetujuan Kemenkumham,
karena harus pulang lagi
mengambil surat tersebut.
Karena tidak dipersyaratkan
dalam penjelasan
sebelumnya. Ternyata saya
menemukan banner besar
dalam ruang pelayanan
tertulis syarat mengurus
NPWP tak mempersyaratkan
surat persetujuan
Kemenkumham. Akhirnya
Fitri mengaku bahwa
persyaratan mengurus
NPWP tak tertulis surat
persetujuan Kemenkumham,
tapi itu perintah atasan
sebagai syarat pendukung.
“Mohon maaf, memang
syarat surat persetujuanKemenkumham tak tercantum
dalam Peraturan Menteri,
tapi perintah atasan sebagai
syarat pendukung. Begini
saja Pak, saya tetap akan
proses dan saya serahkan
surat pengambilan NPWP
untuk hari berikutnya, karena
peraturanya satu hari kerja.
Sebelumnya mohon surat
persetujuan Kemenkumham
di kirim melalui email kepadakami”, pinta Fitri.
Sebagai masyarakat
yang mendapat pelayanan
seperti itu pasti kesal, karena
mendapati penjelasan
yang tidak konsisten dari
petugas. Satu petugas tidak
mensyaratkan, tapi petugas
lain mensyaratkan. Hal
ini membuat masyarakat
pengguna layanan bingung
Masyarakat ButuhKepastian Layanan Publik
Oleh: Prawito
dan tentu kecewa. Sebab
masyarakat membutuhkan
kepastian pelayanan dari
awal sampai akhir. Belajar
dari kisah tersebut ada
beberapa hal penting yang
harus mendapat perhatian
dalam penyelenggaraan
pelayanan publik.
Pertama , kepastian
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 43/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 41
banner , video dan sarana
media lainnya. Hal ini akan
memudahkan masyarakat
mendapat informasi secara
lengkap dan akurat. Apalagi
mekanisme pendaftaran
dapat melalui online , tentuakan lebih mudah dan
hemat. Masyarakat hanya
bertatap muka dengan
petugas pada saat verikasi
dokumen saja, itu bila perlu.
Bagi layanan publik yang
sudah menggunakan sistem
online seratus persen, tentu
akan lebih baik lagi. Sebab
masyarakat tidak perlu
datang ke tempat pelayanan
dan akan lebih menghemat
waktu, tenaga dan tentunya
biaya. Apalagi seperti
Jakarta yang hampir semua
ruas jalan macet. Tentu
sangat menguntungkan
layanan publik bisa dilakukan
secara online .
Kedua , kepastian biaya.
Masyarakat sejak awalsudah tahu berapa besar
biaya yang harus dikeluarkan
untuk mengurus perizinan
atau apapun dalam layanan
publik. Besarnya biaya
tersebut harus tercantum
secara rinci, kalau memang
ada beberapa item biaya
yang harus dibayar oleh
masyarakat termasuk
kapan harus membayar dan
menyetor melalui bank apa.
Khusus untuk kepastian biaya
sebaiknya petugas tidak
bersentuhan dengan rupiah,
tapi membayar langsung ke
bank yang telah di tetapkan.
Pada waktu mengambilan
surat izin cukup menunjukan
bukti bayar dari bank kepada
petugas saja, kemudian
selesai.
Untuk layanan publik
yang penyelenggaranya
pemerintah, semua besaranbiaya umumnya sudah
memiliki Peraturan Presiden
tersendiri, yang sering masuk
kas negara dalam bentuk
Anggaran Pendapatan
Belanja Negara Non Pajak
(APBNP). Dengan ketentuan
tersebut, masyarakat cukup
membayar sesuai aturan
APBNP saja, tidak harus
memberi tambahan dana
sebagai biaya administrasi,dan lain sebagainya. Semua
pembiayaan sudah include
dalam APBNP tersebut.
Ketiga , kepastian
waktu. Lazimnya sebagai
layanan publik yang baik,
mereka harus menetapkan
berapa lama waktu untuk
menyelesaikan satu
pekerjaan, tuntas dari awal
hingga akhir. Misalnya 1
hari, 1 minggu atau 1 bulan.
Lama waktu penyelesaian
pekerjaan dalam ISO sering
disebut dengan janji mutu
atau janji layanan. Petugas
layanan harus memenuhi
janji mutu sesuai denganketetapan yang telah
disepakati.
Kepastian waktu dapat
memberi kemudahan
masyarakat melakukan
perencanaan bisnis atau
kegiatan dalam periode
tertentu. Sebab masyarakat
akan lebih mudah
menghitung berapa waktu
untuk menyelesaikan proses
secara akurat. Sekiranya ada
waktu jeda yang tidak tepat,
hal ini juga dengan mudah
untuk memprediksinya.
Jadi, melayani publik
perlu tiga kepastian yakni;
persyaratan,biaya dan waktu
menjadi satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dan badan
publik wajib untuk memenuhi
ketiganya. Apalagi pada
pemerintahan Jokowi-JK
ini sangat mengedepan
kualitas layanan publik,maka layanan publik menjadi
perhatian utama. Selain
itu masyarakat juga akan
menuntut untuk mendapat
pelayanan yang baik.
Untuk itu, menjadi
pekerjaan rumah bagi
semua badan publik untuk
segera menyesuaikan
dengan tuntutan masyarakat.
Apabila mereka bandel ,
tetap melayani seadanya,tak segera merubah diri
dan meningkatkan kualitas
layanan, maka mereka
hanya tunggu waktu, layanan
publik tersebut akan sepi,
bahkan mati, masyarakat
pergi karena tak berminat
lagi. Kepastian pelayanan
menjadi harga mati dan
utama agar dapat melayani
masyarakat secara prima.l
persyaratan. Masyarakat
harus mendapat informasi
secera lengkap dan utuh
mengenai kepastian
persyaratan yang harus
mereka lengkapi sejak awal.
Mengapa sejak awal? Halini agar masyarakat dapat
melengkapi semua tanpa
ada yang kekurangan saat
melakukan penyerahan
berkas persyaratan. Jangan
sampai masyarakat bolak-
balik melengkapi persyaratan
hanya karena penjelasan
tidak lengkap sejak awal,
penjelasan seperti dicicil.
Tentu lebih bagus lagi
kalau penjelasan persyaratan
tertera pada banyak media
seperti website , leaet ,
F R E E P I K . C O M
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 44/72
KOLOM
42 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
S
etiap pembaca
dapat bertindak
sebagai
peresensi.
Syaratnya,mau membaca dan
mau mengungkapkan
tanggapannya dalam tulisan.
Salah benar bukanlah
soal, karena resensi tidak
berurusan dengan persoalan
“salah-benar”. Terpenting
tanggapan yang ditulis logis
dan beralasan. Sebuah
apresiasi terhadap karya
tulis.
Nilai penghargaan mestimendapat perhatian lebih
besar. Karena tanggapan
yang hanya mengungkap
dan mengangkat kelemahan
sebuah karya tulis bukan
lagi sebagai sebuah resensi
melainkan “caci-
maki”.
Resensi
yang baik
mestilah
memperlihatkan
sikap arifdan adil. Adil
mengungkapkan
kelebihan dan
kelemahan
karya tulis
secara
berimbang. Arif
menempatkan
karya tulis
itu sebagai
sebuah pijakan
bagi pengarangnya untuk
menghasilkan karya yang
lebih baik lagi.
Kearifan bukan berarti
tulisan resensi yang lembutdan hanya memuji. Sebuah
kritik pedas juga bisa
diungkapkan dalam bahasa
yang sangat arif. Hal ini bisa
dilihat dari resensi yang
dilakukan seorang kritikus
lm Jerman Katja Nicodemus
saat mengomentari lm
Holywood. “Film-lm produksi
Holywood membawa ke
layar, pribadi-pribadi yang tak
yakin untuk tampil sebagaiperson yang integral.
Pribadi-pribadi yang
diliputi keraguan dan
kekhawatiran diri. Memang,
tampak suasana bebas tanpa
ketakutan dan keraguan
apa pun.
Sebagaimana
diciptakan
dunia
entertain.
Namun di
lain pihak juga teraba
suasana di
mana orang
merasa
bersalah,
karena
membohongi
diri,” katanya.
Kedalaman
bahasa yang
digunakan
Katja memungkinkan
pembaca resensi untuk
mengalami dan memahami
lebih jauh kedalaman
dan kualitas lm-lmHolywood. Meskipun pedas
penilaian yang dibuat tetap
mempertahankan “harga diri”
dari para produsen lm.
Saat Garin Nugroho,
seorang sineas Indonesia,
menyatakan bahwa buku
Laskar Pelangi adalah
sebuah pilihan bacaan
yang sangat menarik,
hal itu merupakan hasil
penilaiannya.Menurutnya, buku yang
ditulis Andreas Hirata itu
mampu memberikan inspirasi
dan spirit di tengah badai
hiburan media televisi.
Buku itu mampu memotret
semangat kebersamaan
sekelompok anak-anak untuk
survive dalam humanisme
yang sangat menyentuh.
Apa yang dilakukan Garin
dan Katja sesungguhnya
merupakan inti daripekerjaan resensi. Karena
secara etimologi, resensi
(dari bahasa latin) berarti
“revidere” atau “recensere”
yang memilik arti melihat
kembali, menimbang atau
menilai.
Pengertian ini
ditegaskan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI)
yang menyatakan bahwa
resensi adalah
pertimbangan
atau pembicaraan tentang
buku; ulasan buku. Ada pula
yang beranggapan bahwaresensi adalah ulasan/
penilaian/ pembicaraan
mengenai suatu karya baik
itu buku, lm, atau karya
yang lain.
Mulai MenulisMembuat resensi buku
sebenarnya tidaklah sulit.
Kegiatan ini termasuk jenis
reproduksi, membuat karya
dari karya yang sudah ada.Peresensi akan memberikan
gambaran secara garis
besar kepada pembaca
mengenai suatu karya baik
itu lm maupun buku agar
dipertimbangkan untuk
dibaca maupun ditonton.
Setiap penulis resensi
akan berusaha keras
memberikan gambaran
secara utuh kepada
pembaca mengenai suatu
karya. Caranya denganmemaparkan data-data,
ringkasan, dan kritikan
terhadap karya tersebut.
Langkah pertama yang
harus dilakukan tentunya
membaca dan memahami
isi karya yang bersangkutan.
Pemahaman terhadap
karya yang dibaca akan
sangat menentukan tingkat
apresiasi. Pemahaman
RESENSI SEBAGAIAPRESIASI
Oleh: RAHMADI & RARIT
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 45/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 43
terhadap karya yang dibaca
juga akan menghindarkan
dari tanggapan yang
“seadanya” dan “ngawur”.
Bahaya besar bagi
tulisan resensi yang
“ngawur” adalah membuat
masyarakat pembaca tidak
mengetahui dimana letak
kelebihan dan kekurangan
dari sebuah buku. Lebih
jauh, jika buku-buku ini
menyangkut masalah
kesehatan, resensi yang
“ngawur” akan semakin
menjauhkan masyarakat dari
dunia kesehatan itu sendiri.
Kesehatan seolah-olah
menjadi dunia ekslusif yangdinikmati dan dibicarakan
hanya dalam lingkungannya
sendiri.
Sesudah membaca dan
memahami, cobalah untuk
membuat sebuah ihtisar
atau ringkasan dengan
menggunakan bahasa
sendiri. Sebaiknya tidak
membuka buku yang sudah
dibaca. Tujuannya agar
pemikiran yang tertuangdalam tulisan orisinil, bahasa
sendiri. Lain halnya jika ingin
mengutip secara persis apa
yang disampaikan dalam
buku.
Ringkasan yang dibuat
tidak perlu mendetail.
Jangan berusaha untuk
mengungkapkan semuanya
secara terperinci. Mustahil
hal itu dilakukan dalam
resensi yang hanya
memerlukan tiga sampailima halaman kwarto. Cukup
berupa cuplikan secara
umum, lalu berikan penilaian.
Proses penilaian yang
dilakukan terhadap sebuah
karya harus dipisahkan
dari nama besar penulis
karya tersebut. Penilaian
yang objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan
adalah dengan memusatkan
JENIS-JENIS RESENSIKita mengenal tiga jenis resensi yaitu :
l Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya
menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan
umum dari keseluruhan isi buku.
l Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas
secara detail pada tiap bagian atau babnya.
l Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan
detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu.
Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam
menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa
saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara
bersamaan.
UNSUR-UNSUR RESENSI
Unsur-unsur pokok yang harus dipenuhi agar resensiyang dibuat menjadi jelas dan berkualitas mencakup:
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi
resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan
memberi nilai lebih pada sebuah resensi
2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai
berikut:
l Judul buku;
l Pengarang;
l
Penerbit;l Tahun terbit beserta cetakannya;
l Dimensi buku;
l Harga buku.
3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan
singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan
dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan
penggunaan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya
berisi alasankenapa buku
tersebut ditulis
dan kepada siapa
buku tersebut
ditujukan.
perhatian pada karya tulis itu
sendiri.
Penilian yang berangkat
dan berpusat dari karya
tulis itu sendiri atau
dikenal dengan istilah
ergosentrisme . Sedikitnya
ada enam kriteria penilaian
yang bisa dipakai sebagai
pegangan secara umum,
yaitu kebaruan (inovasi),
kepaduan (koherensi),
kompleksitas (kerumitan),
keaslian (orisinalitas),
kematangan (wawasan
atau intelektulitas), dan
kedalaman (eksploratif).
Penulis rensensi juga
perlu menghubungkan bukuyang diresensi dengan buku
yang lain. Bisa dari penulis
yang sama atau penulis lain
yang memiliki tema yang
sama. Perbandingan ini akan
sangat mewarnai resensi
yang dibuat.
Selain itu, untuk
meningkatkan bobot
resensi, perangkat teoritis
dan wawasan lain dari
disiplin ilmu yang relevan,misalnya seperti sosiologi,
psikologi, lsafat, sejarah,
dll. akan diperlukan untuk
mempertajam kualitas tulisan
resensi.
Akhirnya, resensi
yang dibuat selayaknya
ditulis dalam penyajian
yang sederhana, gagasan
yang jernih dan kalau
memungkinkan menjangkau
masyarakat secara luas.
Cara ini diharapkan akansemakin mengakrabkan
masyarakat dengan dunia
tulis menulis.
Jika resensi yang
dilakukan adalah buku-buku
kesehatan, harapannya
masyarakat akan semakin
akrab dengan persoalan
kesehatan. Persoalan
yang ada di tengah-tengah
keseharian mereka.l F R E E P I K . C O M
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 46/72
Pertemuan di kantor Gubernur Jatim
UNTUK RAKYAT
44 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
K eberadaaan
Jaminan Kesehatan
Masyarakat (JKN)
harus meningkatkan
kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat.
Mulai dari pelayanan
kesehatan tingkat pertama
hingga pelayanan rujukan.
Secara nyata masyarakat
dapat merasakan layanan
kesehatan lebih baik
dibanding sebelum ada JKN.
Perlu diakui, membangun
sistem pelayanan kesehatan
yang terpadu, masih
memerlukan banyak
perbaikan. Mulai dari sisi
regulasi, pelayanan dan
kepesertaan.
Hal ini terekam dari
kunjungan kerja Komisi IX
DPR RI Ke Provinsi Jawa
Timur tanggal 10-13 Mei
2015 yang lalu.
Kunjungan kerja yang
melibatkan 13 anggota
DPR RI dari berbagai fraksi
tersebut mengunjungi Jawa
Timur, tepatnya ke Kota
Surabaya dan Kabupaten
Sidoarjo. Kunjungan Komisi
IX DPR yang diterima Wakil
Gubernur Provinsi Jawa
Timur Drs. H. Saifullah
Yusuf, menyampaikan
beberapa kendala tentang
implementasi JKN antara
lain, kekurangan tenaga
kesehatan (Nakes).
“Jawa Timur masih
kekurangan tenaga kesehatan
dalam jumlah, jenis dan
distribusinya. Kami berharap
SinkronisasiPelayanan JKN
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 47/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 45
bisa kembali menggunakan
inpres serta regulasi lainnya
sehingga kontrol pemerintah
terhadap dokter bisa lebih
baik”, ujar Saifullah.
Menurut Saifullah,
beberapa RSUD Kelas
B tidak memiliki dokter
spesialis, mereka banyak
yang berpraktek di
RS Swasta, beberapa
Pemda Kabupaten
mengantisipasinya dengan
menggunakan anggaran
sendiri untuk membayar
dokter spesialis.
Selain itu juga dikeluhkan
fungsi pelayanan Puskesmas
saat ini cenderungmenitikberatkan pada fungsi
kuratif, sehingga berdampak
negatif terhadap tanggung
jawab masayarakat menjadi
berkurang, terutama dalam
upaya promotif dan kuratif.
Sementera pelayanan
tingkat primer, saat ini terjadi
penumpukan pelayanan.
Sedangkan pelayanan
sistem rujukan berjenjang
belum berjalan maksimal.Saat ini sudah melakukan
beberapa pertemuan dengan
mitra serta pemerintah
daerah agar dapat mengatur
regulasi rujukan berjalan
dengan baik.
Saifullah juga
mengeluhkan masih banyak
diskriminasi dokter terhadap
peserta PBI dan Non PBI,
serta terjadinya lonjakan
rujukan langsung ke RS
kelas A, terutama RSUDSoetomo.
KepesertaanJumlah penduduk Jawa
Timur sekitar 40 juta jiwa,
yang tercover PBI lebih dari
14 juta jiwa plus 700 ribu
peserta Jamkesda dan 300
ribu dari kabupaten kota,
sehingga total kurang lebih
15 juta jiwa yang mendapat
jaminan kesehatan dan akan
terintergrasi dalam JKN.
Menurut Saifullah
jumlah penduduk miskin di
Jatim sebanyak 12 % atau
sekitar 4 juta jiwa, maka
dengan PBI 15 juta terdapat
mismatch data (tidak tepat
sasaran). Namun demikian,
diharapkan jumlah peserta
JKN/KIS dapat mencapai
50 % yang terdiri dari
peserta PBI dan PPU agar
BPJS dapat lebih sustain
dalam implementasinya.
Sedangkan peserta
Jamkesda, masih terdapat
data peserta yang belum
terintegrasi dengan BPJS.Kunjungan Komisi IX
DPR yang dipimpin Pius
Lustrilanang ini menemukan
indikasi sosialisasi terhadap
paket manfaat baik terhadap
RS maupun pasien masih
belum maksimal. Hal ini
yang menyebabkan banyak
pasien kecewa karena paket
manfaat yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Untuk itu diharapkan BPJSdapat melakukan sosialisasi
kepada masyarakat dan
rumah sakit.
Selain itu, ada beberapa
obat yang ditanggung oleh
BPJS dan masuk dalam
formularium nasional
akan tetapi tidak termasuk
kedalam e-catalog sehingga
RS harus membeli sendiri
sesuai dengan kasus yang
ada dan tidak ditanggung
oleh BPJS.
Saat ini, Provinsi
Jawa Timur memiliki 960
Puskesmas, 19 Puskesmas
tanpa dokter, dan 201
puskesmas tanpa dokter
gigi yakni Bojonegoro,
Bondowoso dan Pacitan.Selain itu, jumlah tenaga
dokter spesialis dan distribusi
tidak merata. Hanya dua
dari 25 RSUD kelas B yang
memenuhi standar klasikasi
SDM RS kelas B. Terdapat
9 RSUD milik pemerintah
kabupaten/Kota yang tidak
mempunyai dokter spesialis
anak secara tetap.
Terhadap kendalan
di atas, PemerintahProvinsi Jawa Timur telah
Jawa Timur
masih
kekurangan
tenaga
kesehatan dalam
jumlah, jenis dan
distribusinya.
Kami berharap
bisa kembali
menggunakan
inpres sertaregulasi lainnya
sehingga kontrol
pemerintah
terhadap dokter
bisa lebih baik.Drs. H. Saifullah
Yusuf
Bertukar Cendera mata
Pimpinan Rombongan
dengan Wakil Gubernur
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 48/72
UNTUK RAKYAT
46 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
mengadakan PTT APBD
Provinsi untuk dokter. Setiap
tahun ada 63 dokter dengan
19 dokter di tempatkan di
kepulauan, serta internsip
dari Kementerian Kesehatan
yang tiap tahunnya ada800 dokter. Hanya saja,
Dokter spesialis lebih
banyak terkumpul di daerah
Surabaya, Malang, Sidoarjo
dan Gresik (sekitar 48 %).
Kunjungi RSUDDr.Soetomo
Menurut drg. Tritarayati,
SH, M.H.Kes, Staf Ahli
Menteri Bidang Mediko
Legal sebagai Ketua Tim
Pendamping kunjungankerja menjelaskan, setelah
bertemu dengan Wakil
Gubernur Jawa Timur,
juga mengunjungi RSUD
Soetomo di Sidoarjo.
Dalam kunjungan tersebut,
rombongan diterima direktur
RSUD Soetomo dr. Dodo
Anondo, MPH.
Menurut dr. Dodo, RSUD
Soetomo berstatus Klas
A, telah terakreditasi 16
pelayanan yang kedua. Juga
telah mendapat sertikat
ISO 9001 -2008 , yakni
pelayanan pada IGD, Graha
Amerta, IRJ, IRNA, GBPT
dan Manajemen Struktural.Saat ini telah menjadi BLUD
penuh dengan Peraturan
Gubernur tahun 2008.
Selain itu telah
terakreditasi RS Pendidikan
Tipe A Plus Tahun 2010.
Terakreditasi Paripurna
KARS 2012 (Juli 2014),
pusat rujukan tertinggi untuk
wilayah Indonesia Bagian
Timur s/d th 2014. Serta
menjadi rujukan nasional
mulai Oktober 2014. Kinimemiliki jumlah tempat
tidur 1.505, BOR tahun
2014 sebesar 81,27 % dan
sekarang menuju Akreditasi
Internasional ( JCI).
Menurut dr. Dodo
terdapat problem utama
dalam tahun pertama
pelaksanaan JKN dan
Antisipasi Masyarakat
Ekonomi Eropa (MEA),
yakni adanya peningkatan
progresif jumlah pasien JKN,
over load pelayanan rawat
inap dan antrian operasi s/d
Maret 2015: 1.242 pasien.
Antrian pada pendaftaran
pasien JKN; rawat jalan;Instalasi Gawat Darurat (IGD
rata-rata 300 pasien/ hari);
dan Pavilliun GRIU.
Selain itu terdapat
keterbatasan Sumber Daya
Manusia (Tenaga Medis dan
Keperawatan), tarif Ina-
CBGs (Permenkes 59/2014)
belum dapat mencerminkan
kebutuhan layanan, terutama
pasien rawat inap, serta
sistim rujukan terstruktrur
dan berjenjang belumberjalan dengan baik.
“Persepsi masyarakat
tentang layanan kesehatan
pada era JKN, bahwa RS
harus dapat memberikan
semua layanan yang
diperlukan. Ditambah
SMS, telepon, keluhan dari
masarakat dan LSM, Media,
Legislator, dll meningkat
tajam. Sementara Tarif
Kunjungan
Komisi IX DPR
yang dipimpinPius Lustrilanang
ini menemukan
indikasi
sosialisasi
terhadap paket
manfaat baik
terhadap RS
maupun pasienmasih belum
maksimal.
Pertemuan di
RSUD Dr Soetamo
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 49/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 47
Ina-CBG yang belum tepat
dan Fornas belum lengkap.
Semua ini harus menjadi
perhatian bersama”, ujar
dr.Dodo.
Menurut Dirut RSUD
ini, pelayanan pasien
kecelakaan lalu lintas tidak
ditanggung oleh BPJS
secara langsung kecuali ada
surat dari PT Jasa Raharja
yang mengatakan pasien
ditanggung oleh PT Jasa
Raharja sebagai penjamin 1
dan harus menyertakan surat
dari kepolisian.
Disisi lain, pasien BPJS
apabila datang sore/ malam
hari ke IGD sering ditolakBPJS karena dianggap
pasien tidak Emergency /
Gawat . Sehingga pasien
harus melewati fasilitas
kesehatan pertama yakni
puskesmas atau dokter
keluarga, sementara
puskesmas libur.
Langkah antisipasiMenurut dr. Dodo,
untuk mengawal dan
melaksanakan program
JKN dan antisipasi MEA
(Nine Step Commandment )
segera berbenah diri untuk
memenuhi ketentuan UU
RS, dan Standar prosedur
pelayanan nasional/
internasional sesuai
Akreditasi nasional (KARS)
dan internasional (JCI).
Selain itu juga harus
menyiapkan pelayanan
bermutu berfokus pada
pasien, serta menyusun
Standar Profesi (Clinical
guideline: PPK-CP-Algoritma), Rekam Medik
Terintegrasi dan sistim tarif
berdasar unit cost guna
pengendalian biaya dan
pengendalian mutu sehingga
tercapai pelayanan aman,
efektif dan esien.
“Tidak kalah penting
melakukan sosialisasi
terhadap seluruh SDM agar
terbiasa dengan sistem
Prospective Payment sesuai
kebijakan JKN sehingga
tercapai kesamaan persepsi
seluruh staf RS”, ujar dr.
Dodo.
Guna menguatkan mutu
pelayanan dirinya telah
menyusun Tim evaluasi dan
monitoring pengendalian
FRAUD Rumah sakit,
menyusun sistim
Remunerasi Berbasis Kinerja
(Modied Personal Score:
MPS atau Soetomo Score )
serta menyusun “tarip INA
CBGs“ yang rasional (ttmpasien Paviliun/ VIP) untuk
songsong COB: coordination
of Benet.
“Selain itu juga
membantu Dinas Kesehatan
dalam menata Sistim
Rujukan terstruktur dan
berjenjang, serta melakukan
sosialisasi tentang aturan
JKN pada masyarakat”,
ujarnya.
Pada akhir kunjunganKomisi IX DPR RI
merekomedasikan perlunya
tambahan tenaga kesehatan
baik untuk puskesmas
maupun RS wilayah Provinsi
Jawa Timur. Harapanya
dapat mengeluarkan kembali
inpres serta regulasi dari
pemerintah, sehingga
kontrol pemerintah terhadap
dokter dapat lebih baik,
serta perlu sinkronisasi
regulasi antara KementerianKesehatan dengan BPJS
terkait peraturan pelayanan
JKN. [Pra]
Persepsi
masyarakat
tentang layanan
kesehatan pada
era JKN, bahwa
RS harus dapat
memberikan
semua layanan
yang diperlukan.
dr. Dodo
Anondo, MPH
Tukar Cenderamata
dengan dir. RSUD
Soetomo
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 50/72
DARI DAERAH
48 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 51/72
Batik Bangkalan
dan PamekasanNan Menawan
Rarit Gempari
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 49
Kondisi alam yang sulit, membuat masyarakat Madura secara
antropologi memiliki tipologi karakter yang ulet dan keras.Namun di balik kekerasan itu, lahir sebuah karya seni nan
menawan dan mampu mencuri perhatian dunia. Sebuah refeksi
kearifan, kelembutan, dan cita rasa yang indah dalam karya seni
tinggi, batik. Pusat kreasi dan kerajinannya terletak di Bangkalan
dan Pamekasan.
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 52/72
DARI DAERAH
50 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
P
ulau Madura
besarnya
kurang lebih
5.250 km2
(lebih kecil
dari pulau
Bali), dengan
penduduk sebanyak 4 juta
jiwa. Madura dibagi menjadi
4 kabupaten, Bangkalan,
Sampang, Pamekasan, dan
Sumenep.
Kondisi tanah yang
gersang dan cuaca tropis
membuat air terkadang
sulit didapatkan. Air sering
menjadi barang rebutan
yang dapat menimbulkan
konik. Kegersangan danketandusan Madura selain
karena faktor iklim yang
panas, kondisi tanahnya
berbatu kapur, dan juga
sempitnya areal hutan
sekitar 6% dari luas pulau.
Di hampir seluruh
kawasan pedesaan, bisa
ditemukan pemukiman
yang disebut kampong Meji,
yaitu kumpulan-kumpulan
atau kelompok-kelompokpemukiman penduduk desa
yang satu sama lain saling
terisolasi. Setiap pemukiman
ini biasanya terdiri dari
empat sampai delapan
rumah yang dibangun
dalam bentuk memanjang,
membujur dari Barat ke
Timur dan selalu menghadap
ke Selatan.
Konsekuensi sosial
kampong Meji terutama
adalah solidaritas internal
masing-masing anggota
atau penghuninya menjadi
sangat kuat, namun ikatan
solidaritas di antara sesama
penduduk desa (sense of
community ) cenderung
rendah (Kuntowijoyo).
Tegasnya, kohesi sosial
di antara penduduk
desa menjadi sangatrapuh sehingga semakin
memperbesar peluang
disintegrasi sosial atau
konik, maka tidak mustahil
carok menjadi sangat
potensial.
Berbanding terbalik
dengan seluruh realitas yang
“keras” di kehidupan sehari-
hari, masyarakat Madura
ternyata memiliki struktur
kognitif yang lembut, halusdan indah. Hal ini diwujudkan
dalam bentuk karya seni
adiluhung. Karya seni tinggi
berupa batik. Tingginya
manifestasi adilihung
masyarakat Madura ini bisa
dilihat dari apresiasi yang
datang, bukan hanya dari
dalam tetapi juga luar negeri.
Batik merupakan jenis
kerajinan melukis atau
membuat motif gambar
pada sebuah kain. Karakter
masyarakat Madura
termanifestasikan dalamdesain dan pilihan warna
yang berani (merah, kuning,
hijau muda). Pelatihan dan
supervisi yang dilakukan
Dinas Perindustrian
daerah menjadikan batik
kian menawan. Saat ini,
desain batik Madura sudah
mencapai seribu motif yang
beraneka ragam dan warna.
Kabupaten Bangkalan
merupakan salah satu
daerah penghasil batik
dengan kualitas tinggi.
Kecamatan Tanjung Bumi
adalah lokasi dimana
kerajinan batik terus
dilestarikan dan diproduksi.
Presiden sebelumnya,
Susilo Bambang Yudhoyono,
dalam berbagai kesempatan
menggunakan batik Tanjung
Bumi ini.Batik Tanjung Bumi
memiliki motif pesisir dengan
nuansa daun atau burung.
Pewarnanya menggunakan
bahan-bahan alami. Salah
satu kelebihan batik ini,
semakin sering dicuci,
warnanya tidak akan pudar
tetapi semakin keluar dan
terlihat.
Kerajinan batik
Tanjung Bumi diproduksidalam beberapa kategori.
Harganyapun variatif,
dari harga 50.000 rupiah
hingga jutaan rupiah. Jenis
Tradisi batik yangtertanam cukup
kuat di kalanganmasyarakatMadura membuatbudaya membatikdan memakai kainbatik terpeliharadengan baik.
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 53/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 51
batik Tanjung Bumi yang
paling terkenal sampai ke
manca negara adalah “Batik
Gentongan”. Jenis batik
ini diproduksi dalam waktu
lama. Membuat satu Batik
Gentongan membutuhkan
waktu tiga sampai lima bulan.
Selain Bangkalan,Pamekasan juga menjadi
lokasi pembuatan batik
Madura. Kabupaten
Pamekasan dikenal juga
sebagai sentral atau pusat
indrustri kerajinan Batik
Madura. Dibandingkan
dengan kabupaten-kabupten
lain di Pulau Madura,
Kabupaten Pamekasan inilah
yang paling banyak dihuni
para perajin dan pengusaha
batik.Para pengrajin hampir
seluruhnya terdiri dari
ibu-ibu dan remaja putri.
Mereka sangat terampil
membuat motif-motif unik
dan melegenda. Ketrampilan
yang diwariskan secara turun
menurun sejak ratusan tahun
lalu.
Salah satu nilai lebih dari
rumah-rumah produksi di
Madura adalah kepedulian
mereka terhadap para
penyandang disabilitas
Mereka memberdayakan
kaum wanita dengan cacat
sik sebagai pengrajin.
Ketidaksempurnaan sik
bukanlah penghalang
untuk membuat karya danmelestarikan kerajinan
leluhur ini. Dengan tekad,
niat, semangat, dan
ketekunan mereka mampu
menghasilkan batik tulis yang
bervariasi.
Geliat para pengrajin
batik di Madura mendapat
angin segar saat Presiden
Susilo Bambang Yudoyono
berkunjung ke Madura
sekaligus mencanangkan
Hari Batik Nasional tanggal2 Oktober. Hal ini membuat
para pengrajin batik di
sentra-sentra batik Madura
mengalami kegairahan
membatik. Hal itu terlihat
di sentra batik tulis Tanjung
Bumi Bangkalan, sentra batik
tulis Banyumas Klampar,
Pamekasan, dan sentra batik
tulis Pakandangan Sumenep.
Tradisi batik yang
tertanam cukup kuat di
kalangan masyarakat
Madura membuat budaya
membatik dan memakai kain
batik terpelihara dengan baik.
Bahkan ketika kain batik
belum sepopuler sekarang,
masyarakat Madura
tetap memproduksi danmengenakan pakaian
batik. Bagi mereka,
batik merupakan
bagian dari adat dan
budaya keseharian.
Batik Madura mulai
dikenal pada abad ke
16 dan 17. Bermula
dari peperangan di
Pamekasan, antara
Raden Azhar
(Kiai Penghulu
Bagandan) melawanKe’ Lesap. Raden
Azhar merupakan
ulama penasihat
spriritual Adipati
Pamekasan, Raden
Ismail (Adipati Arya
Adikara IV). Sedangkan
Ke’ Lesap merupakan
putera Madura
keturunan Cakraningrat
I.
Dalam peperangan itu,
pakaian kebesaran Raden
Azhar adalah kain batik
dengan motif parang atau
dalam bahasa Madura
disebut motif leres yakni
kain batik dengan motif
garis melintang simetris.
Batik membuat Raden Azhar
tampak berkharisma, gagah
dan berwibawa. Sejak itulah,
batik menjadi perbincangan
di kalangan masyarakat
Madura, terutama pembesar-
pembesar di Pamekasan.
Saat ini, jika kita sudah
sampai di Madura kurang
lengkap rasanya jika tidak
melihat dan membelibatik tulis ini. Selamat
mengenakan batik, baik
untuk kain, sarung, kemeja
ataupun untuk baju.l
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 54/72
Endang R. & Rarit G.
I M P H E R B A L . C O M
DARI DAERAH
52 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Air Susu Ibu (ASI) adalahmakanan terbaik untuk
bayi. Seluruh dunia
mengakui. Namun
kebenaran ini serangkali
diabaikan. Faktor utamanya adalah
kebiasaan dan pengetahuan ibu.
Mereka masih saja meyakini, ASI
saja tidak cukup. Karenanya mereka
memberi makanan tambahan, seperti
madu, susu formula, atau pisang.
Mereka meyakini bahwa pemberian
madu, susu formula atau makanan
padat menjadikan bayi tertidur lelap dantidak rewel. Rewel atau menangisnya
bayi dianggap sebagai tanda bahwa
bayi lapar karena tidak cukup kenyang
jika hanya diberi ASI. Padahal
pemberian makanan tambahan memiliki
risiko yang sangat besar. Bayi belum
siap mencerna makanan padat.
ASI tidak hanya sekedar makanan
untuk bayi. ASI adalah “cairan hidup”
yang dapat melindungi bayi dari infeksi.
ASI mengandung sel-sel darah putih
dan sejumlah faktor anti-infeksi yangdapat melindungi bayi terhadap infeksi.
ASI mengandung kualitas gizi
yang baik untuk kecerdasan dan
pertumbuhan, mengandung zat
kekebalan yang dapat melindungi
bayi dari berbagai penyakit infeksi,
mengandung antibodi sehingga dapat
menghindarkan bayi dari alergi dan
diare, mempunyai suhu yang tepat,
bersih, dan tidak pernah basi.
Kementerian Kesehatan
memberlakukan kebijakan tentang
pemberian ASI Ekslusif, yaitu hanyamemberikan ASI saja kepada bayi sejak
lahir sampai usia enam bulan. Hal ini
berdampak signikan dalam penurunan
angka kematian bayi dan sekaligus
meningkatkan status gizi masyarakat
menuju kualitas sumber daya manusia
yang optimal.
Namun masalah pemberian
ASI ekslusif ini masih belum sesuai
dengan yang diharapkan. Latar
belakang budaya dan rendahnya
pengetahuan ibu menjadi kunci utamayang memengaruhi pemberian ASI
Ekslusif. Contohnya seperti pemberian
madu atau makanan padat lainnya
untuk bayi-bayi yang baru lahir. Madu
tersebut dioleskan di bibir bayi, ataupun
pemberian pisang maupun nasi/lontong
yang dihaluskan.
Hal ini tentu saja merupakan
salah satu faktor yang menghambat
pencapaian target ASI Ekslusif di
wilayahnya seperti yang dituturkan
Suhdi Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan
Anak Dinas Kesehatan KabupatenBangkalan.
Masyarakatnya masih meyakini
bahwa dengan pemberian madu
ataupun makanan padat menjadikan
bayi tertidur lelap dan tidak rewel.
Rewel atau menangisnya bayi dianggap
bahwa bayi tersebut lapar karena tidak
cukup kenyang jika hanya diberi ASI
saja. Mereka belum faham bahwa alat
pencernaan bayi-bayi tersebut belum
siap untuk mencerna makanan padat
MitosSeputarASI
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 55/72
T H E G O O D C A L O R I E . C O M
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 53
yang diberikannya.
Berbagai upaya
yang dilakukan guna
mendongkrak angka
pencapaian target ASI
Ekslusif antara lain dengan
pendekatan lintas program
dan lintas sektor terkait.
Lintas program melalui
peningkatan peran Bidan
Desa sebagai konselor
ASI, serta pendampingan
pemberian ASI Ekslusif
oleh Kader-kader
kesehatan. Sementara
untuk pendekatan lintas
sektor yang dilakukan
seperti penyuluhan danpemberian motivasi kepada
Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat, kelompok
ibu-ibu pengajian dan juga
Organisasi Kemasyarakatan
seperti Aisiyah dan
Fatayat NU. Selanjutnya
dilakukan mini lokakarya
lintas sektor (miniloksek)
yang membahas tentang
pemberian ASI Ekslusif.
Diharapkan melaluipartisipasi masyarakat
ini dapat mengungkit
peningkatan kualitas gizi
dan pertumbuhan balita di
Kabupaten Bangkalan.
Bahaya pemberian susu
formula diantaranya dapat
mengganggu ”bonding”
atau ikatan antara Ibu dan
bayi sehingga tidak dapat
mengembangkan hubungan
yang erat dan penuh kasih
sayang. Bayi yang diberisusu formula lebih besar
kemungkinannya untuk
menderita diare, infeksi
saluran pernapasan, infeksi
telinga dan infeksi lain.
Bayi mendapatkan susu
terlalu sedikit atau terlalu
encer dapat mengakibatkan
kurang gizi dan menderita
kekurangan Vitamin A. Bayi
yang diberi susu formula
lebih besar kemungkinannya
untuk meninggal di bula
pertama kehidupannya
dibandingkan bayi yang
menyusui.
Bayi bisa mengalami
kondisi alergi seperti
eksim dan asma. Bayi
bisa menjadi intoleran
atau alergi terhadap susu
hewan sehingga bisa
menyebabkan diare, ruam
dan gejala lainnya. Risiko
beberapa penyakit kronis
pada anak misalnya diabetes
juga meningkat. Bayi yang
terlalu banyak minum susu
formula cenderung minumlebih banyak sehingga
kemungkinan lebih besar
menjadi kegemukan
(obesitas). Bayi mungkin
tidak berkembang dengan
baik secara mental dan skor
tes intelegensia lebih rendah.
Oleh karena itu, susu
formula sangat merugikan
bagi anak dan ibu. Menyusui
merupakan hal mendasar
bagi kesehatan dan
kelangsungan hidup anak
serta penting bagi kesehatan
kaum wanita.
Sistem kekebalan tubuh
bayi pada tahun pertama
kehidupannya belum
sepenuhnya berkembang
dan tidak bisa melawan
infeksi, seperti pada anakyang lebih besar atau orang
dewasa.Karena itu, bayi
membutuhkan perlindungan
dari ibunya yang didapat bayi
dari ASI.
Sebaliknya, susu formula
adalah “zat mati”, karena
tidak mengandung sel
darah putih yang hidup atau
antibodi dan beberapa faktor
anti-infeksi lainnya. Dengan
demikian, susu formula
sangat kurang memiliki
fungsi perlindungan terhadap
infeksi. Immunoglobulin
utama dalam ASI adalah IgA
– sering disebut secretory
immunoglobulin A (SigA)
yang dialirkan ke ASI
sebagai respon terhadap
infeksi pada ibu. IgA berbedadengan imunoglobulin lain
seperti IgG yang dialirkan
dalam darah.l
Bayi yang terlalubanyak minumsusu formulacenderungminum lebihbanyak sehinggakemungkinanlebih besarmenjadikegemukan(obesitas).
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 56/72
GUYUBUNTUK
PENAKIBRarit Gempari & Endang Retnowaty
DARI DAERAH
54 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Kabupaten
Bangkalan
memiliki
masalah angka
kematian
ibu dan bayi yang tinggi.
Penyebab utamanyaadalahpendarahan,
jantung dan pre-eklamsia.
Untuk mengatasinya,
dinas kesehatan bersama
masyarakat, rumah sakit,
dan perguruan tinggi
membuat program Penakib.
Program penyelamatan ibu
dan bayi.Kegiatan yang
mengabungkan unsur rohani
dan medis
“Kasus terbanyak dalam
kematian ibu dan bayi iniadalah preeklamsia atau
keracunan kehamilan
dan pendarahan setelah
melahirkan, karenanya
kami mencoba melakukan
intervensi dari hulu.Kami
mempunyai kegiatan
pengajian bulanan khusus
ibu hamil,“kata Kadinkes
Bangkalan, Nur Aida
Rachmawati, dalam saat
bertemu Mediakom.
Sepanjang 2014 tercatat
10 ibu meninggal dari
18.153 persalinan hidup.
Kematian bayi juga masih
tinggi. Terhitung pada tahun
yang sama, sebanyak 112bayi meninggal karena
BBLR dan Asksia.
Selain itu, rujukan pasien
ke Surabaya (RSUD
Soetomo) juga relatif
tinggi. Berdasarkan data,
rentangtahun 2014 sampai
Januari 2015, sudah lebihdari 100 pasien dirujuk.
Lebih lanjut Nur Aida
menjelaskan, kegiatan untuk
penyelamatan ibu dan bayi
ini dimulai sejak pasangan
suami istri menikah.
“Kami bekerja sama
dengan modin (penghulu)yang menikahkan setiap
Nur Aida Rachmawati,
Kadinkes Bangkalan.
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 57/72
Intervensiyang dilakukanPenakib
INTERVENSI jangka
pendek yaitu intervensi
hulu (di Puskesmas) dan
hilir (RS) oleh seluruh
komponen masyarakat.
Intervensi hulu yaitu
semua bumil diwajibkan
mempunyai nomor
satgas, mempunyai
buku KIA, bumil harus
kontrol 12 kali pada
masa kehamilan, skrining
persalinan risiko tinggi,
P4K yang terisi, terminasikehamilan dengan PE
37 minggu, penanganan
HPP secara khusus, IMD,
ASI Ekslusif.
Intervensi hilir, dengan
adanya poli pre eklamsia-
HPP, Tim manajemen
risiko klinik, skrining
HPP dan PE, PS Ponek,
skrining kehamilan dan
persalinan risiko tinggi,
terminasi kehamilandengan PE 37 minggu,
penanganan HPP secara
khusus, IMD, dan ASI
Ekslusif
Rencana jangka
panjang yaitu dengan
menyiapkan RS
Bangkalan sebagai
RS Rujukan Regional
Madura. Menyiapkan
anak dukun untuk menjadi
bidan, dan menurunkan
kehamilan remaja.Terobosan lainnya
adalah mengintrodusir
cuti melahirkan sampai 6
bulan.
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 55
pasangan untuk membuat
semacam kontrak. Isinya
ketika sang istri hamil
nanti, mereka wajib
memeriksakannya ke
petugas kesehatan.
Secara teknis,
perkembangan pengantin
diikuti sampai hamil muda.
Setelah hamil mereka
menerima nomor registrasi
untuk memudahkan
pemantauan. Selama
masa kehamilan mereka
harus periksa 10 kali.
Wajibnya memang 4 kali,
tetapi program Penakib
membuatnya menjadi 10
kali.”Agar program ini
terlaksana sesuai rencana,
setiap ibu hamil didampingi
seorang mahasiswa
kebidanan. “Kami
bekerjasama dengan Stikes
Ngudia Husada Madura
dan Stikes Insan Seagung
Bangkalan. Mahasiswa
dari kedua tempat itulah
yang akan melakukan
pendampingan. Mereka juga yang akan selalu
mengingatkan pemeriksaan
kehamilan.”
Peran mahasiswa
kebidanan pada
pendampingan bumil
bertujuan untuk memotivasi
bumil agar periksa secara
rutin dan jika perlu diantar.
Selain itu hal penting
lainnya adalah melakukan
deteksi dini dan memantau
perkembangan risiko tinggipada bumil, memotivasi
rujukan jika ada tanda
bahaya dalam kehamilan
dan persalinan, penyuluhan
tanda bahaya, gizi dan
perawatan bumil. Juga untuk
mendapingi bumil dalam
memahami isi buku KIA dan
menyampaikan informasi ke
tenaga kesehatan hasil dari
kunjungan rumah.
Mahasiswa bekerjasama
dengan petugas kesehatan
melakukan pencatatan
data bumil dan bumil
risiko tinggi (risti). Data itu
harus terdokumentasikan
dengan baik di Posyandu
dan juga di Puskesmas.
Dengannya diharapkan
tidak akan terjadi 4
Terlambat. Terlambat
mengenali adanya masalah,
memutuskan untuk mencari
pertolongan, mendapatkan
pelayanan dan mengirim ke
tempat pelayanan/merujuk.
Mahasiswa juga masih
melakukan pemantauan
pada persiapan persalinan juga pada masa nifas.
Pendampingan ini
dicatat pada buku rapor
ibu. Sementara Bidan
mencermati register
Kohortnya.
Dengan pemantauan
yang ketat ini diharapkan
dapat mencapai indikator
standar pelayanan
minimal yaitu penanganan
komplikasi kebidanan,persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan dan
kunjungan nifas.
“Meskipun didampingi
mahasiswa, masih
saja ada peluang lupa.
Karenanya agar mereka
tidak lupa periksa, kamijuga
mengadakan pengajian
ibu hamil. Kegiatannya di
samping pengajian juga
ada kelas untuk ibu hamil.
Pengajian ini melibatkanpara Kyai dan ulama
setempat. Di sana, selain
diberikan pengajian juga
diajarkan pengetahuan
untuk menjaga kesehatan
ibu hamil dan juga senam
kehamilan”, tutur Nur Aida.
Pengajian bulanan
khusus ibu hamil yang
menggabungkan kegiatanan
rohani dan medis ini,
menurut Nur Aida memiliki
beberapa kegiatan seperti
penimbangan berat badan,
pemeriksaan kehamilan,
senam hamil dan skrining
persalinan resiko tinggi.
Skrining dilakukan pada
tri semester II kehamilan.
Skrining juga bisa dilakukan
di puskesmas Burneh.Ada
poli pre-eklamsia di sana.
Sementara itu puskesmas-
puskesmas lain baru
merintis.
“Kecamatan Burneh
adalah lokasi rintisan (pilot
project ) penyelamatan
ibu dan bayi. Di sana
diadakan 12 pangajiansetiap bulannya.Total
pengajian ibu hamil yang
diadakan sebanyak 144
kali setahun. Pelibatan para
pemuka agama dan Kyai
saat pengajian ibu hamil
diharapkan melalui rutinitas
program tersebut, mudah-
mudahan tumbuh rasa
memiliki dari para kyai itu.
Sekaligus tanggung jawab
atas keselamatan pra ibuhamil,” jelas Nur Aida.
Untuk mendukung
kegiatan Penakib ini
dibentuk juga sebuah forum
yang diketuai Kepala Dinas
Kesehatan, Direktur RSUD
dan Profesor dari RS dr
Soetomo Surabaya. Sebagai
pelindung Bupati dan
Penasehatnya Sekda. Dari
forum terbentuk tiga Satgas
dengan tugas berda. Satgas
pelayanan dasar, pelayananrujukan, dan pemberdayaan
masyarakat.
Satgas pelayanan dasar
fokus untuk melatih cara
deteksi dini dan pertolongan
pertama. Satgas Rujukan
bertugas untuk melakukan
advokasi penurunan angka
kematian ibu dan bayi serta
fasilitasi rujukan jejaring
rujukan serta membentuk
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 58/72
DARI DAERAH
56 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
tim Ponek di RS. Dan
satgas Pemberdayaan
Masyarakat fokus untuk
melakukan sosialisasi
tentang perdarahan, pre-
eklamsia, pendampingan
bumil, penguatan di
Posyandu, menindaklanjuti
pengaduan masyarakat
serta pendekatan dengan
dukun, poskesdes/polindes/
ponkesdes.
Kegiatan Penakib
sejatinya berasal dari
masyarakat Bangkalan
dan untuk masyarakat
Bangkalan. Kegiatan yang
bertujuan memberdayakan
tenaga kesehatan danfasilitas kesehatan yang
ada diBangkalan agar
bisa mengatasi masalah
persalinan dan ibu hamil.
Ibu hamil saat akan
melahirkan tidak perlu lagi di
rujuk ke Surabaya.
Seperti dikatakan Nur
Aida, “Fasilitas yang ada
di puskesmas sebagai
fasilitas kesehatan dasar,
serta RSUD Syamrabusebagai fasilitas kesehatan
lanjutan, Insya Allah mampu
menangani persalinan itu.
Namun yang paling
utama dari program ini
adalah mengubah mindset
masyarakat. Tujuannya
perubahan perilaku.
Bagaimana memandang
kehamilan dan persalinan
sebagai peristiwa sosial
penting dan kritis. Sesuatu
yang harus diprioritaskandisamping tentu saja
pendidikan. Namun tentu
saja akan membutuhkan
waktu yang lama.
KendalaAda beberapa kendala
pelaksanaan program
penurukan kematian ibu
dan bayi ini. Pertama
adalah masih rendahnya
kesadaran dan pemahaman
masyarakat akan
pentingnya kesehatan ibu
dan anak. Hal ini diperparah
dengan adanya berbagai
mitos untuk ibu hamil dan
juga bayi.
Masyarakat lebih senang
ditolong oleh dukun. “Ada
396 dukun di sini. Jumlah
itu melebihi jumlah bidan
di kabupaten. Dan baru
242 dukun yang bermitra.
Program kami ke depan,
setiap anak dukun bisa
disekolahkan di sekolah
kebidanan.
Demikian juga kerjasama
bidan praktek mandiri
dengan Puskesmas juga
perlu ditingkatkan. Dari
kuantitas, jumlah bidan
sebenarnya cukup, namunyang disayangkan tidak
semua Bidan berdomisili
di desa yang menjadi
tanggungjawabnya. Tentu
saja menjadi sulit jika
masyarakat sewaktu-waktu
memerlukan pertolongannya,”
tutur Nur Aida.
Kendala kedua adalah
adalah budaya. Banyak
kasus menunjukkan,
suami/istri bukan aktor
utama dalam pengambilan
keputusan, tetapi orang lain.
Bisa pemuka agama, kepala
desa, atau orang yang
dituakan di Kampong Meji.
Sehingga seringkali ibu
melahirkan sulit dirujuk ke
rumah sakit. Banyak kasus
ibu melahirkan terlambat
ditolong karena banyaknya
pihak yang harus dimintai
keputusan.
“Kontrak yang dilakukan
pertama kali ketika menikah,
kerjasama dengan modin ,
adalah upaya memutus
aliran keputusan ini. Intinya
perjanjian ini mewajibkan
ketika nanti hamil dan
melahirkan harus ditangani
oleh tenaga kesehatan”.
Selain kontrak,program Penakib juga
melibatkan Camat
sebagai ketua wilayah.
Harapannya dengan
wewenangnya camat
bisa mentransformasikan
informasi kepada struktur di
bawahnya sampai tingkat
rt. Dinkes Bangkalan juga
merangkul para pemuka
agama, para kyai untuk
Pelibatan para pemuka agama dan Kyaisaat pengajian ibu hamil diharapkanmelalui rutinitas program tersebut,
mudah-mudahan tumbuh rasa memilikidari para kyai itu. Sekaligus tanggung
jawab atas keselamatan pra ibu hamil.Nur Aida Rachmawati
mendukung program ini.
“Kami sampaikan kepada
mereka melalui urun rembug
desa, urgensi program
Penakib terhadap upaya
penekanan tingkat kematian
ibu melahirkan”.
Masalah ketiga
adalah tingginya mobilitas
masyarakat. Banyak ibu
hamil tinggal di luar Madura
seperti di Surabaya,
Jakarta, Kalimantan.
Saat sudah mendekati
hari-H untuk melahirkan
mereka pulang ke Madura.
“Petugas kesehatan yang
di sini kemudian kesulitan
mengetahui riwayatkehamilannya.”
Hal MenarikAdal yang menarik
sebagai upaya
meningkatkan keberhasilan
program Penakib,
yaitu lomba tingkat
wilayah. Lomba ini unik,
karena indikator untuk
menjadi juaranya adalah
kemampuan menanganibumil dan bulinnya.
Indikator ibu hamilnya
harus didukung dengan
kepemilikan nomor Penakib,
kelengkapan buku, KSPR,
KS, dan P4K. Ibu hamil
yang memiliki risiko
tingginya selain syarat
sebelumnya juga harus
dilengkapi dengan hasil
skrining. Sementara untuk
ibu bersalinnya, kriterianya
adalah wilayah yang palingbanyak melahirkan di
fasyankes, ditangani nakes
dan AKDR pasca plasenta.
Lomba ini dilaksanakan
setiap tahun. Penyerahan
hadiah dan penghargaan
dilakukan setiap tanggal
22 Desember (bertepatan
dengan hari ibu) atau hari
Kartini pada tanggal 21
April.l
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 59/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 57
B
angkalan, salah
satu kabupaten
di pulau Madura.
Kini, lebih
terbuka sejakpemerintah membangun
jembatan Surabaya-Madura
(Suramadu). Setiap hari,
ribuan kendaran roda empat
melintas Surabaya-madura.
Hanya saja, Bangkalan
masih memiliki pekerjaan
rumah masalah kesehatan,
antara lain angka kematian
ibu dan bayi masih tinggi,
akibat berat bayi lahir
rendah (BBLR) dan aksia.Untuk itu Dinas Kesehatan
Bangkalan bersama
masyarakat menggalakkan
program penurunan angka
kematian ibu dan bayi
(penakib).
Bangkalan yang terkenal
dengan batik gentongan ini
telah mengawali penakib
dengan melakukan kontrak
dengan calon pengantin.
Setelah mereka hamil
mendapat nomor register.Selama masa kehamilan
diharuskan melakukan
kunjungan control kepada
bidan selama 10 kali ke
Puskesmas, salah satunya
Puskesmas Burney.
Puskesmas ini telah menjalin
kerjasama dengan sekolah
tinggi kesehatan (stikes)
untuk mendampingi ibu
hamil.
Menurut Kepala Dinas
Kesehatan Bangkalan
dr. Nuraida Rachmawati,
Fakultas Kedokteran
Unair, telah melakukanpembinaan keterampilan
kepada 20 puskesmas di
Bangkalan cara menolong
persalinan. Jadi secara
keterampilan petugas
puskesmas telah mampu
menolong persalinan.
Untuk mendorong ibu
hamil bersedia melaporkan
kehamilan ke sarana
kesehatan, dinas kesehatan
bekerjasama denganNahdatul Ulama dan Aisyiah
mensosialisasikan kepada
masyarakat.
Selain itu, terdapat
Kecamatan Kokop yang
telah mendeklarasikan
diri sebagai kecamatanyang masyarakatnya
tidak lagi buang air
besar sembarangan.
Pendeklarasiannya juga
disaksikan kepala dinas
kesehatan, camat, lurah dan
tokoh masyarakat setempat.
Kokop sebagai kecamatan
pelopor bebas buang
air besar sembarangan,
telah mendapat apresiasi
berbagai pihak, termasukdari beberapa Negara asing
belajar membebaskan
Bangkalan,
Jamban dan angkakematianmasyarakat dari buang air
besar sembarangan.
“Nahdatul Ulama dan
Aisyiah sangat mendukung
kegiatan sosialisasi. Ketikaada kehamilan, mereka akan
melapor kepada bidan desa.
Anggota NU dan Aisyiah
menjadi penanggung jawab.
Melalui program ini, angka
kematian ibu Kabupaten
Bangkalan 10 orang dari
18.153 ibu melahirkan.
Hanya saja, Madura
mobilitas penduduknya
tinggi. Mereka hamil waktu
di Kalimantan, Jakarta danmelahirkan di Madura ”, ujar
dr. Nuraida. [P]
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 60/72
Bunadi bersamaredaksi mediakom
DARI DAERAH
58 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
B
unadi (37)
pemuda
kampung, dengan
kaki buntung
sebelah, akibatkecelakaan, tapi tetap
semangat mengabdi untuk
negeri. Saat ada program
pemerintah berupa Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat
(STBM) di Kecamatan Kokop,
Kabupaten Bangkalan. Ia
termasuk pejuang sanitasi,
maju paling depan mengajak
masyarakat dan keluarga
untuk memiliki WC sendiri.
Kiprahnya memang cukupheroik dan menjadi inspirasi
masyarakat untuk turut serta
membuat WC.
Kisahnya, ketika program
ini bergulir, masyarakat
banyak yang “mokong”,
tidak mau ikut membuat wc,
bahkan ada kepala keluarga
yang berkata “sekalipun yang
datang jenderal, saya tak
akan ikut membuat wc”,. Tapi
Bunadi yang kemana-mana
mengenakan sarung itu takmenyerah. Ia mendapat tugas
khusus dari bidan Dwining
Rosowati untuk membujuk
anggota masyarakat yang
masih menolak.
Bunadi dengan kaki
buntung membawa cangkul,
membantu setiap anggota
keluarga yang bersedia
membuat wc. Satu demi satu
wc itu tergali selesai, bahkan
terkadang hanya seorang
diri. Wc dengan kedalaman
2 meter itu selesai dalam
rentang 3-4 hari. “ Pernah
ada keluarga yang hanyaterdiri para wanita miskin,
suaminya merantau, saya
mengerjakan sendiri, bawa
bekal makan dan minum
sendiri. Mereka bilang kalau
suaminya sudah pulang
akan memberi upah atas
kerja membuat wc. Saya
jawab, tak usah pikirkan
upah. Saya sudah cukup
gembira, setelah selesai
wc ini keluarga dapatmenggunakannya, semoga
lebih sehat”, ujar Bunadi
dengan dialek Madura.
Dalam rentang waktu
kurang 3 bulan, Bunadi telah
mengali WC lebih dari 30
lubang bersama anggota
masyarakat atau seorang
diri. Setelah Bunadi turun
membantu masyarakat
membuat lubang WC,
banyak anggota masyarakat
merasa malu dengan
Bunadi. “ Masa Bunadi yang
Cuma kiki satu saja mau
bersusah payah mengali
lubang, sementara yang
punya kaki lengkap tak mau
mengali lubang. Perasaan
malu itu yang membuat
mereka pada akhirnya turut
serta mengali lubang”, ujar
Bunadi.
Menurut Bunadi, sebelum
ada program STBM, bau
kotoran manusia semerbak
dimana-mana. Bau itutercium mulai dari halam
rumah, jalan setapak antar
rumah tangga maupun
pekarangan. Bahkan kalau
orang berjalan, sudah pasti
akan menginjak-ijak kotoran
manusia. “ Masyarakat
sering memilih tempat yang
bersih, tidak berumput untuk
buang hajat. Alasanya agar
mudah terlihat oleh ayam
untuk dimakan”, ujar Bunadi.“Saya malu dengan bu
Bidan dan para motivator
dari Bangkalan. Mereka saja
rela bersusah payah keluar
masuk kampung untuk
kesehatan warga, masa saya
sebagai pemuda kampung
tak turut serta. Akhirnya
Bunadi:Penyandangcacat penuhsemangat
saya termotivasi untuk turut
mendorong masyarakat mau
berperilaku hidup bersih dan
sehat”, kata Bunadi.
Rumah dinding kayu,
banyak lubang, beratap
genting yang sering bocor
dikala hujan, tak menyurutkan
Bunadi untuk tetap bekerja.
Ia masih bercita-cita semua
warga mempunyai wc
dengan leher angsa. Saat
ini masih banyak warga
yang baru mempunyai wc
cemplung, termasuk Bunadi
dan keluarganya. “Kendala
utama wc leher angsa bagi
sebagian besar warga karena
keterbatasan ketersediaanair bersih, apalagi musim
kemarau. Kalau musim hujan
masih lumayan, karena
warga dapat menggunakan
gentong besar untuk
menampungnya”, ujarnya.
Bagi Bunadi dan
masyarakat yang sebagian
besar sebagai petani,
memang cukup berat untuk
dapat menyediakan wc leher
angsa sekaligus. Posisiwilayah pegunungan, jalan
rusak, ekonomi masyarakat
tidak mendukung dan sulit air
bersih. Membuat masyarakat
masih mengutakan
kebutuhan lain, dari pada
keperluan untuk kebersihan
dan kesehatan.[P]
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 61/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 59
Kokop, salah
satu kecamatandi Kabupaten
Bangkalan, Jawa
Timur menjadi
satu satunya kecamatan
yang telah mencapai open
defecation free (ODF).
Seluruh penduduk desanya
sudah tidak buang air
sembarangan, tapi sudah
berpindah ke WC cemplung
atau WC leher angsa.
Sebelumnya mereka buangair besar disembarang
tempat seperti sawah, kebun
dan pekarangan rumah.
Sekalipun banyak kendala
seperti sulit air, kondisi
ekonomi yang rendah,
tapi mereka menyamput
program community led total
sanitation (CLTS) dengan
gegap gempita.
Hal ini disampaikan
Kepala Dinas Kesehatan
Bangkalan, Jawa Timur,dr. Nuraida Rachmawati,
M.Kes kepada mediakom
saat melakukan liputan ke
Bangkalan, pertengahan Mei
2015 yang lalu.
“Kokop dengan 13 desa,
telah ODF tahun 2010.
Keberhasilan Kokop telah
mendorong desa-desa lain
untuk berpacu menjadi
ODF. Sekarang desa ODF
KokopPerinstis ODFdari Bangkalan
Hafsi, Kasi
PenyehatanLingkungan
Dinkes
Bangkalan
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 62/72
DARI DAERAH
60 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
telah mencapai 77 desa dan
tahun 2019, seluruh desa
di Kabupaten Bangkalan
sudah ODF. Optimisme ini
didasari pada semangat
kader dan berbagai
dukungan dari lintas sektor,
Bapeda, tokoh masyarakat
turun langsung bersama
masyarakat mewujudkan
ODF didesanya”, ujar dr.
Nuraida.
Menurut Kadinkes,
untuk memberi dukungan
terwujudnya ODF, Bupati
terbiasa menelpon langsung
para kepala desa untuk
menggerakan masyarakat.
Memang harus diakui,
terkadang masyarakat
merasa belum butuh
jamban, sekalipun rumah
mereka sudah permanen
dan bagus-bagus. Tapi,
setelah berkali-kali
mendapat arahan dari kader,
bidang, tokoh agama dan
kepala desa, mereka dapat
berubah secara bertahap.
“Memang daerah yang
sudah ODF memiliki Kepala
Puskesmas, fasilitator,
tenaga bidan dan kader
yang sangat hebat. Mereka
memiliki kesungguhan,
kepedulian, tanggung
jawab dan kemampuan
menyampaikan pesan
secara efektif kepada
masyarakat. Khusus
kecamatan Kokop, disana
ada bidan Dwining Rosowati,
Kader M. Ali dan dukungan
tokoh agama dan tokoh
masyarakat. Mereka bersatu
membebaskan wilayah
Kokop dari buang air besar
sembarangan”, ujar dr. Ida.
Menurut Kasi
Penyehatan Lingkungan
Dinkes Bangkalan, Hafsi,
SKM program ini bermula
dari 10 orang mengikuti
pelatihan CLTS, tahun
2008. Selanjutnya mereka
melakukan uji coba pada
dua desa yakni Desa
Jelambah, Kecamatan
Tanah Merah dan Desa
Gebang Kecamatan
Bangkalan. Hanya saja
Desa Jelabah yang posisi
ditengah justru berhasil
ODF, sedangkan DesaGebang yang mempunyai
pantai tidak berhasil ODF.
“Ternyata, mereka yang
sudah terbiasa membuang
air besar di laut atau sungai,
sulit berubah. Mereka
sudah merasa lebih nyaman
dengan kebiasaan lama
yang sudah bertahun-tahun.
Jadi kalau toh mau berubah
juga membutuhkan waktu
berproses lebih lama”, ujarHafsi.
CLTS, merupakan
program kesehatan
yang melibatkan semua
komponen masyarakat
dalam kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.
CLTS, mengawali kegiatan
dengan proses pemicuan
masyarakat. Semua
komponen masyarakat
ditumbuhkan kesadaranakan penting kesehatan
lingkungan yang akan
menyehatkan diri, keluarga
dan masyarakat secara
keseluruhan. Terutama,
masyarakat tidak lagi buang
air besar sembarangan.
Menurut Hafsi,
Kabupaten Bangkalan
menggunakan pola
pemiciuan ala CLTS, lebih
Dwining Rosowati
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 63/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 61
mudah mendapat respon
masyarakat. Sebab,
selama ini setiap program
selalu mengedepankan
bantuan, apakah berupa
sik atau pendanaan. Nah,
pemicuan ala CLTS itu
mengharamkan bantuan.
Semua sumberdaya harus
menggunakan sumber
daya yang berasal dari
masyarakat.
“Kenyataannya,
masyarakat lebih percaya
dengan ala pemiciuan
ini. Sebab, masyarakat
merencanakan,
melaksanakan, monitoring
dan mengevaluasisecara mandiri. Mulai
dari mencari pendanaan,
pengorganisasian dan
pelaksanaan kegiatan.
Sehingga efek bola
salju menggelinding
mempengaruhi anggota
masyarakat lainnya
lebih cepat. Istilahnya
dari masyarakat untuk
masyarakat”, ujar Hafsi.
Sejak CLTS digulirkan,melalu berbagai terobosan
dan peningkatan kualitas
fasilitator, tahun 2015
sudah mencapai 77 desa
ODF, targetnya tahun 2019,
seluruh desa Kabupaten
Bangkalan ODF. “Bahkan
untuk program ini, Bupati
sering kali menelpon sendiri
para kepala desa untuk
mendorong masyarakat
melakukan program
CLTS ini. Memang diakui,masyarakat terkadang belum
merasa butuh WC, sekalipun
rumah mereka bagus”, ujar
Hafsi.
Menurut M. Ali, salah
seorang kader muda
setempat mengatakan,
untuk mengajak masyarakat
membangun jamban tidak
bisa tembak langsung,
tapi harus menggunakan
seni. Kapan mereka mau
menerima gagasan baru dari
luar. Terkadang harus mutar
dulu panjang lebar ceritakemana-mana, baru masuk
pada pokok persoalan.
“Pernah, agar keluarga
mau membuat jamban,
saya bertanya secara rilek
kepada salah satu anggota
keluarga. Bagaimana nanti
kalau ada keluargamu
dari jawa atau kota yang
datang silaturahmi, terus
malam hari mau buang
air besar. Bagaimana
menjawabnya, kira-kira apayang harus kita lakukan.
Saya kira tidak mungkin,
kita mempersilahkan
buang air besar saudara
kita ke sawah, ladang atau
pekarangan. Pasti saudara
kita yang dari kota itu tidak
mau”, ujar. M. Ali.
Menurut Ali, dialog
tersebut kemudian
berkembang kepada
persoalan pembuatan
jamban keluarga.
Masyarakat mulai mau
membuka diri untuk berbagi
pengalaman, menyampaikan
keluhan dan hambatan yang
mereka rasakan kepada
bu bidan atau kader. Kalau
sudah mulai terbuka, fase
berikutnya akan melakukan
apa yang menjadi anjuran,
sekalipun bertahap.
“Memang ada keluarga
pada fase permulaan
yang menentang, bahkan
mengajak konfrontasi,
tapi setelah sebagian
masyarakat mempunyai
jamban dan beberapasaat menjelang deklarasi,
mereka ngebut membuat
sendiri. Sehingga pada saat
deklarasi desa bebas buang
air besar sembarangan,
mereka lapor kalau sudah
mempunyai jamban. Lucu
mamang masyarakat itu”,
ujar. Ali sambil tertawa.
Tahapan
PemicuanMenurut Hafsi,
pembangunan sanitasi
dengan menggunakan
metode pemberdayaan
masyarakat dengan teknik
Community Led Total
Sanitation (CLTS) awalnya
dikembangkan oleh Khamal
Khar dan dikembangkan di
Srilanka. Kemudian teknik
ini diadopsi oleh Word Bank
pada proyek Water Supply
for Low Income Community (WSLIC-2), dan terbukti
berhasil dengan melahirkan
beberapa Kecamatan
di Indonesia yang telah
mendeklarasikan diri telah
Open Decation Free (ODF).
“Pelatihan dimulai
dengan penjelasan singkat
tentang Program CLTS,
serta sosialisasi program
CLTS kepada para pihak
pelaksana program dan
lintas sektor tingkat
Kabupaten dan Kecamatan
sehingga pemahaman dan
dukungan terhadap program
ini baik dan optimal”, ujar
Has.
Menurut Kasi Lingkungan
ini, proses dilanjutkan
dengan perkenalan dan
pencairan suasana yang
bertujuan antara lain agar
peserta, fasilitator dan
panitia saling mengenal,
sehingga terbangun
komunikasi yang kondusif
dalam pelatihan. Pencairan
suasana ditujukan untuk
membangun hubungan antarpartisipan yang kondusif,
suasana kesetaraan: tidak
kaku, tidak formal, tidak ada
sekat untuk mencapai tujuan
pelatihan dalam tingkat
optimal.
Kemudian melakukan
rumusan harapan peserta,
agar memperoleh gambaran
harapan yang ingin dicapai
peserta latih. Terkait ranah
harapan pemahaman,ketrampilan, strategi,
metode, langkah-langkah,
dll. Termasuk gambaran
kekhawatiran peserta yang
perlu dieliminir, agar tidak
mengganggu pencapaian
tujuan pelatihan.
Kokop mempunyai
fasilitator tingkat kecamatan,
pak Camat sebagai
penanggung jawab
dan kepala puskesmas
sebagai pelaksana harian.Selain itu, Kokop juga
mempunyai fasilitator dari
tenaga sanitarian, bidan,
kader, tokoh agama dan
masyarakat. Sehingga
dalam waktu 3 bulan satu
dusun sudah bersetatus
ODF, kemudian masyarakat
mendeklarasikan perayaan
ODF bersama kepada dinas
kesehatan.[P]
Ternyata,
mereka yangsudah terbiasamembuang airbesar di lautatau sungai, sulitberubah. Merekasudah merasalebih nyamandengan kebiasaan
lama yang sudahbertahun-tahun.Hafsi
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 64/72
SepasangPendekar
JambanKeluarga
DARI DAERAH
62 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 65/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 63
D
wining dan
Ali, bidan
dan kader.
Sepasang
manusia
yang
berjuang
untuk masyarakat yang
sehat. Tak ada imbalan,
apalagi insentif untuk
menebus jerih payah yang
mereka lakukan. Upayanya
membebaskan masyarakat
dari buang air besar
sembarangan berbuah
manis. Setelah perjalanan
panjang, berliku penuh alang
rintang, mulai dari caci maki,
penolakan dan ancaman.Semua itu bukan penghalang
untuk terus bergerak
mengajak masyarakat hidup
sehat.
“Kamusku tidak ada kata
duka, semua bermakna
suka. Jika ada penolakan
anggota masyarakat, saya
anggap sebagai amonisi
untuk lebih bijak dalam
bertindak dan lemah
lembut dalam berututurkata mengajak masyarakat.
Saya tidak pilih kasih dalam
mendorong masyarakat
untuk buang air besar dalam
jamban. Para tokoh muda
yang berandalan, tukang
nongkrong, semua saya
ajak turut serta membangun
desanya. Alhamdulillah
mereka terbuka dan siap
bekerjasama”, ujar Ning.
Dwining Rosowati, bidan
PTT sudah lebih 18 tahun,kini sudah berkeluarga
bersuami seorang guru
PNS, telah merasa nyaman
tinggal di Kokop. Tempat
yang berbukit, sulit air dan
termasuk daerah minus
secara ekonomi. Ia bersama
keluarga menggunakan
tempat tinggal fasilitas rumah
dinas guru. Rumah tersebut
multi fungsi. Selain sebagai
rumah tinggal, tempat
praktek kebidanan, juga
tempat pertemuan warga.
Begitu sulitnya air bersih,
Dwi harus membeli ke mobil
tangki 2 derigen / hari,
sehingga selama satu bulan
minimal Rp 800.000 hanya
untuk membeli air bersih.
Padahal sebagai bidan
PTT hanya mendapat gaji
Rp 1.450.000. Bagaimana
membeli beras dan
kebutuhan pokok lainnya ?
“Untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan
sekolah kedua anaknya,
Alhamdulillah ada saja
pertolongan. Selain gaji PTTyang sangat saya syukuri,
ada juga masyarakat yang
memberi imbalan atas jasa
pertolongan persalinan
seikhlasnya. Kami disini
mudah bergotong royong
untuk kebersamaan.
Masyarakatnya guyub ,
kalau ada kegiatan semua
tetangga akan dengan
senang hati membantu
datang ke rumah ini”,ujarnya.
Bagi Dwi, masyarakat
Kokop, menganggap “WC itu
sesuatu”. Awalnya mereka
menggunakan wc cemplung,
sekarang sebagian
sudah menggunakan wc
leher angsa. Tapi karena
keterbatasan air bersih
ada sebagian masyarakat
yang menggerjagaji leher
angsanya, sehingga
fungsinya sama seperti wccemplung.
“Apalagi musim kemarau,
masyarakat mereka antri
air bersih sampai 3 hari
hanya untuk mendapatkan
air sebanyak 2 drigen. Jadi
air menjadi sangat sulit dan
berharga. Maka kalau ada
anggota yang memotong
leher angsa, saya sangat
memaklumi”, ujarnya.
“Begitu terbatasnya
sumberdaya, karena tak
punya uang masyarakat
menggunakan bahan
seadanya seperti sarung,
bekas spanduk, karung
plastik mereka gunakan
untuk menutup jamban,
sekalipun ada yang
menggunakan bambu atau
ayaman dedaunan”, ujar
Dwi.
Menurut Dwi, dirinya
dan Ali, selalu berbagi
tugas dalam menggerakan
masyarakat. Setelah
melakukan pemicuan, upaya
membangkitkan kesadaran
masyarakat untuk membuat jamban. Selanjutnya
melakukan monitoring,
apakah pemicuan telah
mendorong masyarakat
membuang air besar di
jamban ?. Apabila sudah
terbuat jamban mereka
foto dan menginformasikan
kepada anggota masyarakat
yang lain. Tujuanya agar
masyarakat yang sudah
membuat jamban semakinkuat untuk menggunakan
dan yang belum membuat
jamban tergerak untuk
membuatnya.
Menurut Dwi, Ali,
sosok pemuda kreatif dan
paling cerdas diantara
pemuda kampung. Ali
mempunyai keberanian
untuk berinteraksi dengan
siapapun, termasuk para
pemuda brandalan kampung.
Bahkan, pemimpinnyadapat mereka ajak untuk
menggerakan teman-
temanya membantu warga
membuat jamban tanpa
upah.
Menurut Ali, awalnya
masyarakat hanya membuat
WC cemplung, sekarang
mereka mempunyai WC
leher angsa. Sekarang,
masyarakat beranggapan
punya “WC itu sesuatu”.
Sehingga masyarakat
terpacu membuatnya. Bagi
mereka yang tak punya
biaya, WC bertutup kain
sarung pun tak apa apa.
Itu sudah cukup menjadi
kebanggaan.
“Kini, masyarakat
mengerti, bahwa WC itu
penting dan perlu. Waktu
itu, ketika sedang memulai
menggerakan masyarakat,
betapa sulitnya mereka
mengerti. Bahkan ada yang
menentang sangat keras
akan menclurit saya. Tapi,
akhirnya orang tersebut
malu sendiri setelahsemua warga mempunyai
WC. Satu hari sebelum
deklarasi satu malam
suntuk dia membuatnya.
Pagi hari sebelum deklarasi
mereka melaporkan telah
mempunyai WC. Bahkan
saat acara deklarasi orang
tersebut menyumbang
makanan”, ujar Ali haru.
Lain lagi dengan
Dwi, Dia memilih orang-orang tertentu yang akan
menjadi target seperti
ustad, tokoh pemuda dan
tokoh masyarakat, kalau
berobat Dwi gratiskan.
Setelah mereka merasakan
manfaat dari interaksi dan
tidak ada jarak lagi, maka
Dwi meminta bantuan agar
mendukung pembuatan
jamban keluarga.
“Setelah mereka tidak
ada jarak komunikasi,dengan mudahnya
mendukung jambanisasi.
Bukan hanya itu, ternyata
tokoh-tokoh itu juga
menggerakan hampir 30
orang berjalan dari rumah
ke rumah melakukan
monitoring jamban keluarga.
Niatku cuma ingin merubah
masyarakat hidup lebih
sehat”, ujar Dwi bangga.[P]
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 66/72
LENTERA
64 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
Kuat Finansial ala Si Kaya
Oleh : Prawito
Hambali, Pegawai
Negeri Sipil
(PNS) Kemenkes
yang berstatusstaf, lima tahun
lagi akan pensiun. Selama
bekerja, ia sangat akrab
dengan pinjaman uang ke
bank, khususnya BRI Tangki
Jakarta Barat. Ia bahkan
sudah 5 kali memperpanjang
Surat Keputusan PNS
untuk menambah jumlah
pinjamannya ke bank.
Beberapa kali iapun
mendapat penawaranuntuk menambah pinjaman
kembali sebelum lunas
pinjaman sebelumnya.
Bank begitu percaya untuk
memberi pinjaman kepada
seorang dengan status PNS.
Syaratnya pun terbilang
sangat mudah, hanya
selembar formulir buram
yang sudah berulang kali
foto copy, sebagai bukti
pengajuan pinjaman.
“Habis bagaimana lagi,gaji kecil kalau menabung
rasanya sulit uang terkumpul.
Lebih mudah pinjam bank
untuk beli tanah, rumah
dan kontrakan selanjutnya
gaji yang dipotong setiap
bulan dalam beberapa tahun
sesuai kesepakatan. Dengan
cara begitu, saya dapat
berinvestasi dalam jangka
panjang. Semua investasi
itu sekarang sudah lunas
dengan harga yang terus
meningkat”, ujar Hambali.
Menurut Staf PuskomPublik Kemenkes dengan 4
anak yang saat ini sedang
kuliah dan juga sekolah
memang harus cermat
memutar uang, sebab
kalau salah putar bisa
bubar. Alhamdulillah semua
kebutuhan dapat tercukupi,
Hambali mengatakan
berapapun harus cukup,
sebab kalau salah
mencukupi bisa rugi, apalagihanya memenuhi keinginan,
tidak akan pernah cukup.
Memang setiap bulan
hambali hanya menerima
Rp 1 juta dari sisa gajinya.
Ia telah memilih Rp 2,5
juta lebih di potong untuk
investasi rumah, tanah
dan kontrakan melalui
BRI. Bagi Hambali
itu lebih baik, karena
dalam jangka panjang
lebih menguntungkan.Lalu bagaimana ia bisa
memenuhi kebutuhan
keluarga ?
“Saya selalu terbuka
kepada keluarga, kalau ada
uang saya bilang ada, tapi
kalau tidak punya memang
tak ada uang. Dengan
keterbukaan itu anggota
keluarga jadi maklum,
nggak ada yang protes.
Tapi, sekalipun hanya bawa
sebagian gaji tetap cukup.
Mungkin kalau tidak berani
pinjam untuk investasi,bisa jadi uang hanya habis
setiap akhir bulan, tak ada
bekasnya”, ujar Hambali
sambil tersenyum.
Belajar dari kisah
Hambali, setiap orang
senang memiliki harta.
Menjadi kaya memang
telah lama menjadi tujuan
karir atau bisnis banyak
orang di dunia. Sayangnya,
meski telah ada orangkaya yang bisa menjadi
contoh, namun jarang sekali
orang kebanyakan meniru
cara orang kaya tersebut
menambah tabungannya.
Tak hanya menambah
tabungan, orang kaya
ternyata selalu bekerja
keras demi meningkatkan
pendapatannya. Jadi, jika
ingin kaya, pastikan dapat
mengikuti jejak-jejak mereka
yang telah lebih dulu suksessecara nansial. Apa saja
yang bisa kita pelajari dari
mereka? Berikut lima cara
orang kaya mengelola
keuanganya.
Hati-hati denganpengeluaran kecil
Banyak orang dapat
berhati-hati dalam
berinvestasi atau melakukan
pembelian dalam jumlah
besar. Sayangnya,
seringkali ceroboh untuk
pengeluaran kecil. Orangkaya biasanya selalu
mempertimbangkan banyak
hal sebelum memutuskan
untuk mengeluarkan dana,
sekalipun jumlah yang kecil,
apalagi sering.
Tidak beli barang,apalagi hanyauntuk pamer
Meskipun senang
mendapat pujian temandan kerabat dekat, atasan,
tetap saja ada batasan
yang tak boleh dilampaui.
Seringkali, banyak orang
membeli barang hanya untuk
mendapatkan pujian semata.
Meski banyak uang,
orang kaya jarang membeli
barang yang tak
dibutuhkannya
hanya untuk
membuat kagum
orang-orang disekitar. Mereka
tak pernah
membeli barang
yang tak disukai,
apalagi hanya
untuk pamer.
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 67/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 65
Kerja kerasTidak seperti persepsi
kebanyakan orang bahwa
orang-orang kaya hanya
bersenang-senang saja.
Faktanya, orang kaya
bekerja lebih keras
dibandingkan orang biasa.
Jadi cobalah tingkatkan
pendapatan
dengan bekerja
lebih keras
lagi. Dengan
begitu, akan
mendatangkan
lebih banyak
peluang karir
dan bisnis yang berguna
untuk meningkatkanpendapatan pribadi.
Sisihkanpendapatan dalam
jumlah besarLagi-lagi, orang
kaya dianggap sering
menghabiskan uang
secara berlebihan saat
berbelanja. Realitasnya,
mereka sangat berhati-hati
dalam mengeluarkan uangdan menyisihkan sebagian
besar pendapatannya untuk
investasi atau menabung.
Artinya, lebih baik mengikuti
jejak orang kaya dengan
menabung dalam jumlah
lebih besar. Setidaknya
sepertiga dari pendapatan
setiap bulan, seperti
Hambali.
Hanya beli barang yang dibutuhkan
Orang kaya tak
pernah mau
mengeluarkan
uang untuk
berbagaihal yang bukan
kebutuhannya.
Kalangan miliarder
bahkan selalu hati-hati
dengan berbagai biaya yang
harus dikeluarkan. Jangan
menyimpan apa yang tersisa
dari pengeluaran. Tapi
lakukanlah pengeluaran
berdasarkan sisa dari
pendapatan setelah
menabung.
Jadi kalau mau,
berinvestasi itu mudah. Sulit,
hanya untuk yang tidak
mau. Ada yang mau
sukses
investasi, tapi tak mau
menempuh cara suksespara pendahulu. Hati-hati
dalam pengeluaran, kerja
keras, hanya beli barang
yang benar-benar butuh
dan sisihkan pendapatan
lebih besar untuk investasi.
Semoga bermanfaat.l
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 68/72
RESENSI BUKU
66 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
PELAYANAN KB (Keluarga
Berencana) yang berkualitas dan
merata memiliki kedudukan yang
strategis sebagai bagian dari upaya
komprehensif untuk menurunkan AKI
melalui penurunan jumlah ibu hamil.
Upaya tersebut akan terwujud jika
didukung oleh manajemen pelayanan
KB yang baik. Sehubungan dengan
itu, perlu dilakukan pemantapan
manajemen pelayanan KB bagi
pengelola program KB baik diProvinsi, Kabupaten/Kota, maupun
Puskesmas dalam bentuk Orientasi
Manajemen Pelayanan Keluarga
Berencana bagi pengelola program
KB di Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten/Kota serta kepala
Puskesmas.
Dalam rangka penguatan
dan pencapaian tujuan keluarga
berencana, maka dukungan
manajemen pelayanan KB sangat
penting, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan danevaluasi. Dalam program KB
terdapat dua Kementerian/lembaga
yang memegang peranan penting
yaitu Kementerian Kesehatan
dan BKKBN, koordinasi yang baik
dan berkesinambungan antara
Kementerian dan Lembaga beserata
jajaran ditingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota dalam manajemen
pelayanan KB menjadi hal yang
sangat penting dengan manajemen
pelayanan yang baik diharapkan
dapat meningkatkan ketersediaan
(availability), keterjangkauan
(accessibility), penerimaan
(accessibility) dan kualitas pelayanan
(quality).
Materi Ajar Orientasi Manajemen
Pelayanan Keluarga Berencana
ini berisi langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam manajemen
pelayanan KB mulai dari kebijakan
pelayanan KB, perencanaan,pelaksanaan dan pemantauan, serta
evaluasi KB. Buku ini berisi tentang
system pencatatan dan pelaporan,
kajian mandiri, penyeliaan fasilitatif,
serta audit medik pelayanan KB.
Untuk lebih memudahkan proses
orientasi di daerah, materi ajar ini
juga dilengkapi dengan cakram
digital yang berisi contoh paparan
dan softcopy materi ajar, sehingga
buku ini juga dapat diperbanyak
sendiri oleh pihak terkait yang
membutuhkan.Diharapkan Materi Ajar
ini diharapkan meningkatkan
kemampuan pengelola program KIA/
KB dalam hal manajemen pelayanan
KB sebagai upaya mendukung
percepatan penurunann angka
kematian ibu dan angka kematian
bayi dan dapat membantu pengelola
program KB dalam meningkatkan
akses dan kualitas Pelayanan KB di
Indonesia.l
Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI, 2014
x, 163 hal ; 30 cm
ISBN : 978-602-235-727-8
Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan
Kesehatan Ibu Dan Anak
1. FAMILY HEALTH PLANNING
2. SERVICES
3. BIRT CONTROL
4. REPRODUKTIVE TECHNIQUES
5. CONTRACEPTION
363.94
Materi AjarOrientasi Manajemen
PelayananKeluarga Berencana
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 69/72
MEI 2015 • Edisi 58 • MEDIAKOM 67
KEGEMUKAN dan obesitas
terjadi akibat asupan energi lebih
tinggi dari pada energi yang
dikeluarkan. Asupan energi tinggi
disebabkan oleh konsumsi makanan
sumber energi dan lemak tinggi,
sedangkan pengeluaran energi
yang rendah disebabkan aktivitassik dan sendentary life style.
Masalah kegemukan dan obesitas
di Indonesia terjadi pada semua
kelompok umur dan pada semua
strata sosial ekonomi. Pada anak
sekolah, kejadian kegemukan dan
obesitas merupakan masalah yang
serius karena akan berlanjut hingga
usia dewasa dan merupakan faktor
resiko terjadinya berbagai penyakit
metabolik dan degeneratif seperti
penyakit penyakit kardiovaskuler,
diabetes mellitus, kanker,osteoarhrosis dan lain-lain. Pada
anak, kegemukan dan obesitas
juga dapat mengakibatkan berbagai
masalah kesehatan yang sangat
merugikan kualitas hidup anak seperti
gangguan pertumbuhan tungkai
kaki, gangguan tidur, sleep apnea
(henti napas sesaat) dan ganguan
pernafasan lain.
Pola makan merupakan pencetus
terjadinya kegemukan dan obesitas
adalah mengkonsumsi makanan
porsi besar (melebihi dari kebutuhan),
makanan tinggi energi, tinggi lemak,
tinggi karbohidrat sederhana dan
rendah serat. Sedangkan perilaku
makan yang salah adalah tindakan
memilih makanan berupa Junk
food , makanan dalam kemasandan minuman ringan (soft drink).
selain pola makan dan prilaku
makan, kurangnya aktivitas sik
juga merupakan faktor penyebab
terjadinya kegemukan dan obesitas.
Untuk menanggulangi
masalah gizi lebih diperlukan
tenaga kesehatan Puskesmas
dan tenaga UKS yang terlatih
serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan terstandar. Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan
Pencegahan dan Penangulangankegemukan dan Obesitas Pada
Anak Sekolah ini berisi modul-
modul pelatihan pencegahan,
penanggulangan kegemukan dan
obesitas yang terstandar.
Buku modul ini diperuntukkan
bagi tenaga kesehatan Puskesmas
dan tenaga usaha kesehatan sekolah
(UKS) dalam upaya pencegahan
,penanggulangan kegemukan dan
obesitas pada anak sekolah.l
Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI, 2013
III, 254 hal ; 30 cm
ISBN : 978-602-235-332-4
Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan
Kesehatan Ibu Dan Anak
1. OBESITY PREVENTION
2. CHILD OBESITY
612.3
PedomanPenyelenggaraan Pelatihan
Pencegahan danPenangulangan
Kegemukan danObesitas Pada
Anak Sekolah
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 70/72
RESENSI BUKU
68 MEDIAKOM • Edisi 58 • MEI 2015
UNDANG-UNDANG No.36
tahun 2009 tentang kesehatan
menyebutkan tujuan perbaikan
gizi adalah untuk meningkatkan
mutu gizi perseorangan dan
masyarakat. Mutu gizi akan tercapai
antara lain melalui penyediaan
pelayanan kesehatan yang bermutu
dan profesional di semua intitusi
pelayanan kesehatan perbaikan gizi
adalah untuk meningkatkan mutugizi perorangan dan masyarakat.
Mutu gizi akan tercapai antara lain
melalui penyediaan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan
profesional disemua institusi
pelayanan kesehatan. Salah satu
pelayanan kesehatan yang penting
adalah pelayanan gizi di Puskesmas,
pendekatan pelayanan gizi dilakukan
melalui kegiatan spesik dan sensitif,
sehingga peran program dan sektor
terkait harus berjalan sinergis.
Tugas perbaikan gizi diPuskesmas merupakan tanggung
jawab tenaga gizi. Pelayanan gizi
di Puskesmas adalah kegiatan
pelayanan gizi mulai dari upaya
promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang dilakukan diwilayah
kerja Puskesmas. Pelayanan gizi
di Puskesmas dilakukan di dalam
gedung dan diluar gedung.
Pedoman Pelayanan Gizi di
Puskesmas ini mencakup kebijakan
pelayanan gizi di Puskesmas,
ketenagaan, sarana dan prasarana,manejemen pelayanan gizi di
Puskesmas baik dalam gedung
maupun luar gedung, alur pelayanan,
jenis-jenis pelayanan gizi didalam
gedung dan diluar gedung, mekanisme
rujukan dan monitoring dan evaluasi
pelayanan gizi di Puskesmas.
Pedoman Pelayanan Gizi di
Puskesmas ini diharapkan dapat
menjadi acuan bagi tenaga pelaksana
gizi dan tenaga kesehatan termasuk
pengelola program kesehatan di
Puskesmas dalam melakukanpelayanan gizi yang berkualitas di
Puskesmas.l
Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI, 2014
x, 102 hal ; 24 cm
ISBN : 978-602-235-717-9
Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan
Kesehatan Ibu Dan Anak
1. HEALTH CARE FACILITIES AND
SERVICES2. NUTRIONAL REQUIREMENTS
612.3
Pedoman
PelayananGizi diPuskesmas
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 71/72
7/17/2019 MEDIAKOM-58-eMagz
http://slidepdf.com/reader/full/mediakom-58-emagz 72/72