Melipatgandakan mujahadah di bulan penuh berkah

3
Melipatgandakan Mujahadah di Bulan Penuh Berkah June 24th, 2015 by kafi Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Bulan mulia ini adalah bulan penuh berkah. Di dalamnya Allah SWT telah menyediakan bagi setiap Mukmin ragam kebaikan: rahmat, maghfirah, pahala yang berlipat ganda, bahkan Lailatul Qadar yang setara dengan seribu bulan. Seorang Muslim sejati tentu akan riang gembira menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Ini karena jauhjauh hari ia sangat berharap sekali diberi usia panjang oleh Allah SWT sehingga dapat berjumpa dengan bulan penuh berkah tersebut. Karena itu saat Ramadhan tiba, seorang Muslim sejati tentu tidak akan menyianyiakan perjumpaannya dengan bulan agung tersebut. Ia akan sungguhsungguh melaksanakan shaum Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan karena Rasulullah SAW pernah bersabda,“Sesungguhnya siapa saja yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka dosadosanya yang telah lalu akan diampuni.”(HR alBukhari dan Muslim). Seorang Muslim sejati juga akan memahami bahwa puasa yang benar menuntut dirinya untuk bisa memelihara lisannya, pandangan, dan segala anggota badannya dari segala bentuk penyimpangan syariah yang bisa merusak puasanya atau bahkan menghapus pahala puasanya. Rasulullah SAW bersabda, “Jika tiba hari puasa kalian maka janganlah berbuat nista dan jangan banyak mencela. Jika seseorang mencela kamu atau mengajak kamu bertengkar maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR al Bukhari dan Muslim). Seorang Muslim sejati juga harus menyadari bahwa dalam setahun Ramadhan hanya datang sekali. Ramadhan adalah bulan puasa, sementara puasa itu sematamata untuk Allah SWT. Allah SWT sendiri yang membalas puasa dengan pahala berlipat ganda. Bahkan besarnya pahala yang Allah SWT berikan kepada orang yang berpuasa tentu tidak akan terbayangkan oleh benak siapun. Allah SWT sendiri menyatakan demikian dalam sebuah hadis qudsi, “Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya. Setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali hingga tujuh ratus kali lipat. Allah SWT berfirman, ‘Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu dan Aku sendiri yang langsung memberikan balasannya. (Hal ini karena) orang berpuasa meninggalkan syahwat dan makanannya sematamata karena Aku. Orang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan: kebahagiaan saat dia berbuka dan dan kebahagiaan saat dia berjumpa dengan Tuhannya (pada Hari Akhir nanti). Sungguh, bau mulut orang berpuasa di sisi Allah (pada Hari Akhir nanti) lebih harum dari wangi minyak kesturi.” (HR Muslim). Karena itu tentu seorang Muslim sejati wajib memanfaatkan seluruh waktu pada bulan Ramadhan yang penuh berkah. Caranya adalah dengan mengisi Ramadhan dengan

Transcript of Melipatgandakan mujahadah di bulan penuh berkah

Page 1: Melipatgandakan mujahadah di bulan penuh berkah

25/6/2015 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Melipatgandakan Mujahadah di Bulan Penuh Berkah

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch1%20class%3D%22title­single%22%20style%3D%22margin%3A%200px%3B%20padding%3A%2015px%200px%2015… 1/3

Melipatgandakan Mujahadah di Bulan Penuh Berkah

June 24th, 2015 by kafi

Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Bulan mulia ini adalah bulan penuhberkah. Di dalamnya Allah SWT telah menyediakan bagi setiap Mukmin ragam kebaikan:rahmat, maghfirah, pahala yang berlipat ganda, bahkan Lailatul Qadar yang setaradengan seribu bulan.

Seorang Muslim sejati tentu akan riang gembira menyambut kedatangan bulanRamadhan. Ini karena jauh­jauh hari ia sangat berharap sekali diberi usia panjang olehAllah SWT sehingga dapat berjumpa dengan bulan penuh berkah tersebut.

Karena itu saat Ramadhan tiba, seorang Muslim sejati tentu tidak akan menyia­nyiakanperjumpaannya dengan bulan agung tersebut. Ia akan sungguh­sungguh melaksanakanshaum Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan karena Rasulullah SAWpernah bersabda,“Sesungguhnya siapa saja yang berpuasa dengan penuh keimanan dankeikhlasan maka dosa­dosanya yang telah lalu akan diampuni.”(HR al­Bukhari danMuslim).

Seorang Muslim sejati juga akan memahami bahwa puasa yang benar menuntut dirinyauntuk bisa memelihara lisannya, pandangan, dan segala anggota badannya dari segalabentuk penyimpangan syariah yang bisa merusak puasanya atau bahkan menghapuspahala puasanya. Rasulullah SAW bersabda, “Jika tiba hari puasa kalian maka janganlahberbuat nista dan jangan banyak mencela. Jika seseorang mencela kamu atau mengajakkamu bertengkar maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR al­Bukhari dan Muslim).

Seorang Muslim sejati juga harus menyadari bahwa dalam setahun Ramadhan hanyadatang sekali. Ramadhan adalah bulan puasa, sementara puasa itu semata­mata untukAllah SWT. Allah SWT sendiri yang membalas puasa dengan pahala berlipat ganda.Bahkan besarnya pahala yang Allah SWT berikan kepada orang yang berpuasa tentutidak akan terbayangkan oleh benak siapun. Allah SWT sendiri menyatakan demikiandalam sebuah hadis qudsi, “Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya.Setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali hingga tujuh ratus kali lipat. Allah SWTberfirman, ‘Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk­Ku dan Aku sendiri yanglangsung memberikan balasannya. (Hal ini karena) orang berpuasa meninggalkansyahwat dan makanannya semata­mata karena Aku. Orang berpuasa akan mendapatkandua kebahagiaan: kebahagiaan saat dia berbuka dan dan kebahagiaan saat dia berjumpadengan Tuhannya (pada Hari Akhir nanti). Sungguh, bau mulut orang berpuasa di sisiAllah (pada Hari Akhir nanti) lebih harum dari wangi minyak kesturi.” (HR Muslim).

Karena itu tentu seorang Muslim sejati wajib memanfaatkan seluruh waktu pada bulanRamadhan yang penuh berkah. Caranya adalah dengan mengisi Ramadhan dengan

Page 2: Melipatgandakan mujahadah di bulan penuh berkah

25/6/2015 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Melipatgandakan Mujahadah di Bulan Penuh Berkah

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch1%20class%3D%22title­single%22%20style%3D%22margin%3A%200px%3B%20padding%3A%2015px%200px%2015… 2/3

amal­amal shalih. Siang harinya diisi dengan puasa, shalat, membaca Alquran, menuntutilmu, banyak bersedekah, berdakwah, melakukan amar makruf nahi mungkar, dll. Malamharinya banyak diisi dengan shalat tahajud, zikir, doa danmuhasabah, sebagaimanasabda Rasul SAW, “Siapa saja yang menegakkan Ramadhan dengan penuh keimanandan keikhlasan maka dosa­dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR Muslim).

Sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri melipatgandakan kesungguhannya dalamberibadah dan beramal shalih selama bulan Ramadhan melebihi bulan­bulan lainnya,apalagi dalam sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Aisyah ra menuturkan, “RasulullahSAW itu melipatgandakan kesungguhannya (dalam beribadah dan beramal shalih)selama bulan Ramadhan melebihi bulan­bulan lainnya. Beliau pun makinmelipatgandakan kesungguhannya sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhanmelebihi hari­hari sebelumnya.” (HR Muslim).

Aisyah ra juga menuturkan, “Rasulullah SAW itu, jika masuk sepuluh terakhir Ramadhan,senantiasa menghidupkan seluruh malamnya, membangunkan semua anggotakeluarganya, melipatgandakan kesungguhannya dan mengencangkan ikatpinggang.” (HR al­Bukhari dan Muslim).

Atas dasar itu, Ramadhan adalah murni bulan ibadah dan amal shalih. Tak selayaknya didalamnya seorang Muslim berleha­leha dan bersantai­ria. Sebaliknya, sebagaimanaRasulullah SAW, ia mesti melipatgandakan kesungguhannya dalam beribadah danberamal shalih.

Selain melipatgandakan kesungguhan dalam beribadah dan beramal shalih, seorangMuslim sejati tentu akan melipatgandakan mujahadah(perjuangan)­nya demi ‘izzul Islamwal Muslimin (kemuliaan Islam dan kaum Muslim). Karena itu pada bulan ini selayaknyaia meningkatkan amalan dakwahnya, amar makruf nahi mungkarnya serta perjuangannyauntuk membumikan Alquran. Apalagi Ramadhan adalah bulan Alquran, paling tidakdalam dua makna: Pertama, karena di bulan inilah Alquran diturunkan ke langitdunia. Kedua, karena di bulan ini pula Alquran lebih banyak dan lebih sering dibaca olehumat Islam. Tentu tak cukup dibaca, umat ini wajib mengamalkan seluruh isi Alquran danberusaha keras agar seluruh aturan dan hukumnya bisa diterapkan untuk mengaturkehidupan, tentu dalam sebuah institusi pemerintahan Islam, yakni Khilafah ar­Rasyidah ‘ala minhaj an­Nubuwwah. [] abi

Sumber: Tabloid Mediaumat edisi 153

Baca juga :

1. Taushiyah Ramadan : Keutamaan Bersedekah di Bulan Penuh Berkah2. HTI: Dengan Ramadhan Pengusaha Hidup Penuh Berkah3. Kalimat Amir Hizbut Tahrir Kepada Pengunjung Laman Beliau Berkenaan

Datangnya Bulan Ramadahan yang Penuh Berkah

Page 3: Melipatgandakan mujahadah di bulan penuh berkah

25/6/2015 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Melipatgandakan Mujahadah di Bulan Penuh Berkah

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch1%20class%3D%22title­single%22%20style%3D%22margin%3A%200px%3B%20padding%3A%2015px%200px%2015… 3/3

4. Ma’al Hadīts Asy­Syarīf: Puasa Enam Hari di Bulan Syawal5. Raih Pahala Puasa Setahun Dengan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal