mengapa kita belajar mengapa kita belajar filsafat?filsafat?

Dian Wardiana SjuchroDian Wardiana Sjuchro

perkembangan kebudayaan manusiaperkembangan kebudayaan manusia

manusia selalu manusia selalu mencari kebenaran mencari kebenaran dan sebab tentang dan sebab tentang segala sesuatusegala sesuatu

manusia mencarinya manusia mencarinya pada berbagai pada berbagai kepercayaan terhadap kepercayaan terhadap dongeng (mithe)dongeng (mithe)

ketidakpuasan ketidakpuasan manusia manusia menyebabkan mereka menyebabkan mereka mencari pada mencari pada penyebab di luar penyebab di luar mitologi mitologi

tiga periode perkembangantiga periode perkembangan

tahap manusia tahap manusia percaya kepada tuhan percaya kepada tuhan yang banyak yang banyak (polytheisme)(polytheisme)

tahap manusia tahap manusia percaya percaya percaya percaya kepada tuhan yang kepada tuhan yang tunggal tunggal (monotheisme)(monotheisme)

tahap manusia tahap manusia percaya kepada akal percaya kepada akal (logos) dan sains (logos) dan sains (ilmu)(ilmu)

filsafat,oasis kebudayaan filsafat,oasis kebudayaan

manusia makin kecewa dengan berbagai manusia makin kecewa dengan berbagai jawaban yang diberikan oleh mithe jawaban yang diberikan oleh mithe (dongeng) tentang dewa-dewa, legenda (dongeng) tentang dewa-dewa, legenda tentang alam semesta dan kehidupantentang alam semesta dan kehidupan

manusia berusaha berfikir keras dengan manusia berusaha berfikir keras dengan menggunakan akal fikiran, meninggalkan menggunakan akal fikiran, meninggalkan mitologimitologi

fikiran-fikiran manusia dengan fikiran-fikiran manusia dengan menggunakan akal budi akhirnya menjadi menggunakan akal budi akhirnya menjadi akar dari lahirnya berbagai ajaran filsafat akar dari lahirnya berbagai ajaran filsafat dan kebajikandan kebajikan

filsafat, asal usul katafilsafat, asal usul kata

etimologis: dari kata etimologis: dari kata philos (mencintai) dan philos (mencintai) dan sophia sophia (kebijaksanaan)(kebijaksanaan)

kata tersebut pertama kata tersebut pertama kali dipakai oleh kali dipakai oleh Pythagoras (abad 6 Pythagoras (abad 6 SM) yang mengaku SM) yang mengaku sebagai “pecinta sebagai “pecinta kebijaksanaan kebijaksanaan (pengetahuan)” (pengetahuan)”

definisi filsafatdefinisi filsafat

filsafat adalah ilmu yang bertujuan mendapatkan filsafat adalah ilmu yang bertujuan mendapatkan kebenaran secara asli dan murni (Plato)kebenaran secara asli dan murni (Plato)

filsafat adalah ilmu yang bertujuan mencari filsafat adalah ilmu yang bertujuan mencari prinsip-prinsip dan penyebab-penyebab dari prinsip-prinsip dan penyebab-penyebab dari realitas yang ada (Aristoteles)realitas yang ada (Aristoteles)

filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah Tuhan, yang pangkal penyelidikannya adalah Tuhan, alam dan manusia (Descartes)alam dan manusia (Descartes)

filsafat adalah upaya yang luar biasa hebat untuk filsafat adalah upaya yang luar biasa hebat untuk berfikir jelas dan terang (William James)berfikir jelas dan terang (William James)

apa itu filsafat komunikasi?apa itu filsafat komunikasi?

filsafat komunikasi adalah filsafat komunikasi adalah disiplin yang menelaah disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) pemahaman (verstehen) secara fundamental, secara fundamental, metodologis, sistematis, metodologis, sistematis, analitis, kritis dan holistis analitis, kritis dan holistis dari teori serta proses dari teori serta proses komunikasi, dilihat dari komunikasi, dilihat dari bidangnya, tatanannya, bidangnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tujuannya, fungsinya, tekniknya dan metodenya tekniknya dan metodenya (Effendy, 2003)(Effendy, 2003)

mengapa kita belajar filsafat komunikasi?mengapa kita belajar filsafat komunikasi?

komunikasi pada tahap awal “hanya” komunikasi pada tahap awal “hanya” berupa keterampilan untuk berupa keterampilan untuk menyampaikan fikiran dan perasaan di menyampaikan fikiran dan perasaan di depan publik (retorika)depan publik (retorika)

komunikasi pada tahap berikutnya berupa komunikasi pada tahap berikutnya berupa keterampilan untuk meyakinkan orang dan keterampilan untuk meyakinkan orang dan sekelompok orang untuk mau melakukan sekelompok orang untuk mau melakukan sesuatu (persuasi)sesuatu (persuasi)

komunikasi juga bisa berarti keterampilan komunikasi juga bisa berarti keterampilan untuk menyampaikan fikiran/perasaan untuk menyampaikan fikiran/perasaan secara tertulis melalui medium surat kabarsecara tertulis melalui medium surat kabar

mengapa kita belajar filsafat komunikasi?mengapa kita belajar filsafat komunikasi?

komunikasi memasuki dimensi ilmiah komunikasi memasuki dimensi ilmiah setelah tumbuhnya berbagai kajian setelah tumbuhnya berbagai kajian penelitian tentang dampak kegiatan penelitian tentang dampak kegiatan komunikasi bagi masyarakatkomunikasi bagi masyarakat

komunikasi tumbuh menjadi suatu komunikasi tumbuh menjadi suatu spesialisasi ilmiah yang melepaskan diri spesialisasi ilmiah yang melepaskan diri dari Sosiologi, Psikologi, Politik dll.dari Sosiologi, Psikologi, Politik dll.

komunikasi mengembangkan sistem komunikasi mengembangkan sistem kajian dan metode tersendiri, dan berubah kajian dan metode tersendiri, dan berubah menjadi ilmu (sains) tersendirimenjadi ilmu (sains) tersendiri

komunikasi adalah sainskomunikasi adalah sains

komunikasi punya bidang komunikasi punya bidang kajian, yakni manusiakajian, yakni manusia

komunikasi punya bidang komunikasi punya bidang kajian utama, yakni kajian utama, yakni pernyataan manusiapernyataan manusia

komunikasi memisahkan komunikasi memisahkan diri dari ilmu-ilmu sosial diri dari ilmu-ilmu sosial lainnyalainnya

Komunikasi memiliki Komunikasi memiliki metode pengkajian khusus metode pengkajian khusus dalam menemukan dalam menemukan kebenaran ilmiahkebenaran ilmiah

bidang kajian filsafat komunikasibidang kajian filsafat komunikasi

ajaran-ajaran tentang teori, paradigma, ajaran-ajaran tentang teori, paradigma, kebenaran tentang ilmu komunikasikebenaran tentang ilmu komunikasi

ajaran mengenai jalan dan kebijaksanaan ajaran mengenai jalan dan kebijaksanaan hidup yang mesti dipegang ahli hidup yang mesti dipegang ahli komunikasikomunikasi

etika berkomunikasi, ajaran mengenai apa etika berkomunikasi, ajaran mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh bagi yang boleh dan apa yang tidak boleh bagi komunikator atau partisipan komunikasikomunikator atau partisipan komunikasi

referensireferensi

Effendy, Onong Uchjana (2003): Effendy, Onong Uchjana (2003): Ilmu, Ilmu, Teori dan Filsafat KomunikasiTeori dan Filsafat Komunikasi, PT , PT Citra Aditya Bhakti, BandungCitra Aditya Bhakti, Bandung

Rapar, Jan Hendrik (1996): Rapar, Jan Hendrik (1996): Pengantar Pengantar FilsafatFilsafat, Kanisius, Bandung, Kanisius, Bandung

Sumarna, Cecep (2004): Sumarna, Cecep (2004): Filsafat Ilmu, Filsafat Ilmu, Dari Hakikat Menuju NilaiDari Hakikat Menuju Nilai, PT Bani , PT Bani Quraisj, Bandung Quraisj, Bandung