Mengenang 63 tahun gugurnya imam asyahid hasan al banna
-
Upload
iskandar-muda -
Category
Documents
-
view
353 -
download
1
Transcript of Mengenang 63 tahun gugurnya imam asyahid hasan al banna
Mengenang 63 Tahun Gugurnya Imam Asy-Syahid Hasan Al Banna
[ 24/02/2012 - 07:06 ]
Dr. Ahmad Bahr
Dengan izin Allah, Imam Asy-Syahid Hasan Ahmad Abdurrahman Al Banna dilahirkan 14 Oktober 1906 di
Mahmudiah di distrik Buhairah Mesir. Ia tumbuh di keluarga berpendidikan dan agamis. Ayahnya adalah
seorang ulama hadits dan memiliki sejumlah buku dalam disiplin ilmu ini. Ayahnya dijuluki “saaty”
karena bekerja sebagai reparasi jam. Imam Al Banna hafal Al-Quran di usia dini. Sejak kecil ia memiliki
kecenderungan senang bekerja di bidang keislaman. Ia pernah menjadi ketua Lembaga Akhlak Agama. Ia
juga mendirikan lembaga Anti Kemungkaran pada saat masih pelajar SD. Ia lulus SMA umum dan
mendapat rangking kelima tingkat nasional Mesir. Ia juga lulus dari Darul Ulum dan termasuk angkatan
pertama. Kemudian dia diangkat menjadi guru di salah satu sekolah di Ismailiah.
Kejadian-kejadian Penting Dimasa Hasan Al Banna
- Jatuhnya Khilafah Utsmaniyah tahun 1924.
- Pembagian “peninggalan” Khilafah Utsmaniyah dengan kesepakatan yang dikenal dengan nama
“kesepakatan Syaks Picot tahun 1915.
- Kolonialisme Inggris atas Mesir.
- Pendudukan dan perampasan tanah Palestina.
- Perpecahan umat.
- Munculah pemikiran sosialisme di Mesir.
- Munculnya semangat nasionalisme kebangsaan dan demokrasi.
- Melemahnya partai Mesir dalam menghadapi penjajahan Inggris.
- Pembelaan terhadap Palestina.
Bagaimana Hasan Al Banna Menjadi Guru di Ismailiah?
“Allah Maha Tahu berapa lamanya malam-malam itu kami habiskan untuk membahas kondisi umat dan
berbagai fenomena kemunduran dalam segala bidang. Kami kupas penyakit dan kami berfikir
mengatasinya serta menentukan obatnya. Kami sangat terpengaruh dengan apa yang kami bahas hingga
kami menangis.” Kisah Al Banna saat itu ketika pasukan Inggris sedang berada di Ismailiah.
Akhirnya, terjadilah baiat antara enam orang yang berkumpul dengan Syekh Al Banna. Salah satu dari
enam orang itu menceritakan detik-detik bersejarah itu. “kami ulurkan tangan kami untuk berbaiat di atas
tangan beliau. Beliau berkata, “Ulang-ulanglah bersamaku “kami meminta ampun kepada Allah Yang
Maha Agung 3x. Kami bertaubat kepada Allah. Kami bertekad tidak melakukan maksiat kepada-Nya. Kami
berjanji kepada Allah untuk menjadi saudara karena Allah dan beramal untuk agama yang lurus ini. Dan
Allah menjadi Penolong atas apa yang kami katakan.” Kemudian beliau membaca firman Allah,
10ةيآلا حتفلا ةروس ‹
“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada
Allah. tangan Allah di atas tangan mereka, Maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia
melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka
Allah akan memberinya pahala yang besar.”
Persepsi Ikhwanul Muslimin Terhadap Permasalahan Palestina
Umat Islam semua adalah satu umat yang diikat oleh ikatan akidah.
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu[1006], dan Aku
adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku.” (Al Mukminun:52)
Al Banna mengatakan, “Setiap jengkal tanah tempat berpijak seorang Muslim yang menyatakan, “Laa
ilaaha illallahu, atau pernah dikibarkan panji-panji Allah, maka sejengkal tanah itu menjadi amanah bagi
kaum muslimin. Ikhwanul Muslimin mengimani pentingnya kesatuan Islam. Dan, Palestina adalah bagian
penting dari entitas negeri Islam. Konflik dengan Yahudi adalah konflik eksistensi atau kita akan musnah.
Jihad di jalan Allah adalah jalan satu-satunya membebaskann Palestina. Ikhwanul Muslimin tidak akan
percaya dengan “solusi damai” dengan yahudi.
Al Banna mengatakan, “Jihad adalah kewajiban yang akan berlangsung hingga hari kiamat, dan tingkatan
pertamanya adalah pengingkaran di dalam hati dan tingkatan paling tinggi adalah berperang di jalan
Allah. Di antara jenis jihad adalah berjihad dengan lisan, pena dan tangan serta menyampaikan kata-kata
yang benar di hadapan penguasa yang dlalim. Dakwah ini tidak akan hidup kecuali dengan jihad.
Tingginya dakwah dan luas ufuknya sejajar dengan agungnya jihad dan tingginya harga yang harus
dibayar untuk meninggikannya serta banyaknya ganjaran dari Allah.”
Motivasi Jihad
Motivasi jihad di dalam Islam bisa berupa pembalasan atas kejahatan dan tindakan permusuhan dari
musuh Islam, membela diri, keluarga dan negeri, menjaga dakwah hingga tersampaikan kepada manusia
semuanya, menjamin kebebasan dakwah dan keyakinan, menolong orang-orang lemah, orang dzalim dan
itu hanya bisa dengan menghilangkan thagut.
IM dan Palestina
- Tindakan penjajah Inggris dan kedok konspirasi mereka atas Palestina terbongkar oleh Ikhwanul
Muslimin yang menyebarkan puluhan ribu buku “Api dan Kehancuran di Palestina”.
- IM adalah kelompok yang pertama kali menyadarkan rakyat Mesir tentang masalah Al-Quds dan mereka
pula yang pertama kali membuat “penggalangan sumbangan untuk Al Quds” untuk pada mujahidin tahun
1931.
- Tahun 1935 Al Banna mengirim seorang pemuda dari IM dari sayap militernya untuk membela saudara-
saudara mereka di Palestina dengan pimpinan Izzuddin Al Qassam untuk berlatih senjata. Al Banna juga
yang mengirim Mahmud Labin, wakil IM untuk sayap militer untuk menyelesaikan perselihan antara dua
organisasi Najadah dan Fatwah. Akhirnya, mereka bersatu dengan nama Organisasi Pemuda Arab.
- Konferensi rakyat pertama yang digelar IM untuk Palestina di tahun 1938 yang dihadiri oleh utusan
rakyat dan pemerintah resmi serta anggota parlemen Mesir, Irak, Suriah, Sudan dan Libanon.
- IM menolak resolusi pembagian wilayah Palestina 29 Novemver 1947. Mereka menyerukan bangsa Arab
agar berunjuk rasa pada 15 Desember 1947. Al-Azhar, Universitas-universitas serta lembaga-lembaga
dan tokoh politik keluar menggelar unjuk rasa. Al Banna menyerukan kepada mereka, “Labbaika
Palestina, darah kami menjadi penebus Palestina, meski kami kekuarangan senjata. Hari ini akan kami
bebaskan dari musuh kami. Saya umumkan dari mimbar ini bahwa Ikhwanul Muslimin menyumbangkan
darah 10 ribu relawan untuk mati syahid demi Palestina dan mereka telah siap untuk dipanggil ke
Palestina. kepada para raja dan pemimpin, Al Banna menyerukan, “Biarkan antara kami dengan Yahudi.
Jika Palestina hilang dari kami, maka gantunglah aku dan saudara-saudara kami di lapangan umum.”
- Ketika Inggris mengumumkan penarikan pasukannya dari Palestina pada Mei 1948 dan menyerahkan
Palestina kepada Yahudi, maka IM mengumumkan tragedi ini dan Al Banna mengumumkan semua
anggota IM di seluruh Mesir untuk berkumpul di markasnya di Kairo. Namun mereka dikagetkan oleh
keputusan Liga Arab dan pasukan Mesir yang melarang IM masuk ke Palestina dan hanya mengandalkan
pasukan tetap.
- IM masuk ke Palestina melalui Sinai dengan alasan tour ilmiah. Sebagian masuk melalui mobil barang
dan ada yang jalan kaki. Termasuk 35 murid usia 16 tahun yang masuk melalui Sinai dengan jalan kaki.
Ketika tiba di Palestina, mereka bukan bertanya tentang istirahat dna makan, namun bertanya kapan
giliran mereka berlatih untuk melawan Yahudi.
- IM Jordania juga ikut dalam jihad ke Palestina, di antara Mursyid Aamnya Abdul Lathif Abu Qaurah. IM
Suriah juga tidak ketinggalan, termasuk Mursyid Aamnya Mushtafa Sibai dan juga warga Irak dengan
pimpinan Muhammad Mahmud Shawwaf, warga Sudan dan Libanon.
- Dua bulan sebelum pasukan Arab resmi tiba, pasukan IM sudah berada di Palestina. mereka masuk
pada Maret 1948.
Peperangan Yang Melibatkan IM
- Pertempuran Kafr Daurm di perbatasan Mesir dengan Palestina.
- IM menyerang rombongan zionis Yahudi yang memaksa mereka lari dan IM berhasil menguasai 15
mobil mereka.
- Pertempuran Tabah 86 di selatan Der Balah. Pasukan Mesir mengontak Ustad Kami Syarif pada bahwa
Tabah udah jatuh di tangan Yahudi. Maka mereka meminta IM mengembalikan ke tangan bangsa Arab.
Sebab jika tidak akan membahayakan pasukan Mesir di Gaza. Akhirnya IM bisa mengambil alih kembali
Tabah.
- Komandan umum pasukan Mesir Fuad Shadiq meminta pemerintah Mesir memberikan lencana
penghargaan atas kepahlawanan mereka dalam pertempuran itu.
- IM berhasil dengan izin Allah melakukan tarbiyah jihadiyah dan mengambil alih Asluj dan pemukiman
Yahudi Ramat Rahel dekat Betlehem.
Pembunuhan Imam Al Banna
IM menyebar bukan saja di Mesir bahkan menyebar di seluruh dunia Arab dan Islam. Bahkan sebuah
harian Amerika menyebut Al Banna “Laki-laki ini adalah orang terkuat di dunia. Dia tidak akan bisa
dikalahkan kecuali apabila “peristiwa yang ada lebih besar” dari sekarang.” Karenanya, penyebab
pembunuhan Hasan Al Banna karena dia memenuhi janji dan tekad yang pernah dikatakan. Ia mengirim
pasukan IM di Palestina yang memberikan pelajaran kepada Yahudi dan Inggris yang tidak pernah
mereka lupakan. Maka Amerika memberikan isyarat kepada Naqrasyi agar membubarkan IM dan
membunuh Al Banna. Intruksi ini dilaksanakan. Senjata pribadi Al Banna dilucuti, mobilnya dicuri, telepon
rumahnya diputus, rekan-rekannya ditangkap dan dia dibunuh.
Pagi hari kesyahidannya, Al Banna melihat mimpi melihat Imam Ali ra mengatakan kepadanya, “Wahai
Hasan (Al Banna) tugasmu sudah selesai. Misimu sudah kau tunaikan. Allah menerimamu dan menerima
amalmu.” Meski demikian, dia tetap keluar melanjutkan kerjanya. Pemerintah Mesir mengontaknya. Al
Banna berjanji untuk dialog dengan pemerintah soal situasi yang ada. Pertemuan di sepakati di Jamiyah
Pemuda Islam. Al Banna menunggu namun tidak ada yang datang. Maka pada jam 8.30 tanggal 12
Februari 1949 dia ditembak di lapangan terbesar di Kairo di depan gedung pemuda Islam. Ia segera
dievakuasi ke RS Istana Aini. Namun ada kesengajaan prosedur yang dipersulit sehingga ia kehabisan
darah dan meninggal syahid. Mereka tidak mau menyerahkan jasad Al Banna kepada ayahnya kecuali
setelah dia berjanji menguburnya sendiri tanpa menghadirkan siapapun. Sang ayah yang sudah renta di
atas 90 tahun itu memandikan dan mengkafani anaknya yang syahid. Polisi melarang jasad Al Banna di
bawah oleh laki-laki. Maka jasad sang syahid dibawah oleh empat kaum wanita yang berjalan di kepung
dengan barisan tank dan ratusan pasukan. Dengan cara seperti inilah akhirnya tokoh pembaru Islam
abad 20 dikebumikan. (bsyr/Aljazeera.net)
—