Menghadapi Hari Tua

7
Menghadapi hari tua Sidang Jumaat rahimakumullah, Marilah kita ambil kesempatan pada hari Jumaat yang penuh berkah ini, untuk kita tingkatkan lagi ketaqwaan kita kepada Allah. Marilah kita mendekatkan diri kita kepada Allah, kita jauhi segala laranganNya, dan kita laksanakan perintahNya, dan kita giatkan dan tingkatkan amal ibadah kita kepada Allah. Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Kita bersyukur kepada Allah kerana telah memberi usia kita, menjadikan kita dalam keadaan sihat sejahtera dan dalam keadaan iman dan taqwa, sehingga kita dapat berkumpul pada hari ini untuk mengerjakan solat Jumaat. Dan kita berdoa kepada Allah agar kita dikaruniai panjang usia dalam keadaan sehat sejahtera dan

description

dimana hari menanti hari tua

Transcript of Menghadapi Hari Tua

Page 1: Menghadapi Hari Tua

Menghadapi hari tua

Sidang Jumaat rahimakumullah,

Marilah kita ambil kesempatan pada hari Jumaat yang penuh berkah ini, untuk kita tingkatkan lagi ketaqwaan kita kepada Allah. Marilah kita mendekatkan diri kita kepada Allah, kita jauhi segala laranganNya, dan kita laksanakan perintahNya, dan kita giatkan dan tingkatkan amal ibadah kita kepada Allah.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Kita bersyukur kepada Allah kerana telah memberi usia kita, menjadikan kita dalam keadaan sihat sejahtera dan dalam keadaan iman dan taqwa, sehingga kita dapat berkumpul pada hari ini untuk mengerjakan solat Jumaat. Dan kita berdoa kepada Allah agar kita dikaruniai panjang usia dalam keadaan sehat sejahtera dan penuh keimanan agar kita dapat meningkatkan amal ibadah kita kepadaNya.

Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa Allah telah menentukan siapakah yang akan kembali kepadaNya dalam usia masih muda, dan Allah juga telah menentukan siapakah yang akan menetap di dunia ini hingga tua sebelum kembali kepadaNya. Maka setiap dari dua golongan tersebut harus membuat persiapan. Yang akan kembali kepada Allah semasa muda

Page 2: Menghadapi Hari Tua

harus berhenti dari segala perbuatan maksiat dan melipat gandakan ibadah mereka agar apabila mereka kembali kepada Allah, mereka kembali dalam keadaan diredhai Allah.

Demikian juga golongan kedua, yang akan kebetulan mendapatkan karunia panjang usia, maka perlu membuat persiapan dari sekarang, ketika masih muda, ketika fisik masih kuat. Jangan kita menunggu sehingga datang waktu senja, barulah kita berfikir untuk mempersiapkan kematian kita.

Akan tetapi, saudara-saudara sekelian, kita tidak tahu, pada golongan manakah antara dua golongan yang disebutkan tadi, kita berada. Apakah kita dipanggil kembali oleh Allah dalam usia muda, atau kita akan dikaruniai usia sehingga waktu senja. Semuanya adalah ketentuan Allah, namun satu perkara yang tidak dapat dielakkan adalah hakikat bahwa kita semua pasti akan mati. Baik pada waktu muda atau tua, hanya Allah saja yang mengetahui.

Maka perlu kita membuat persiapan. Seandainya kita ditakdirkan mati di waktu muda, kita perlu membuat persiapan untuk alam kubur dan akhirat. Dan seandainya kita dikaruniai usia tua, kita perlu membuat persiapan juga. Malah persiapan yang lebih matang lagi dari segala aspek kehidupan kita, baik sudut: rohani, jasmani, keluarga dan handai taulan. Masa muda akan berlalu dengan cepat. Seseorang yang baru mulai bekerja dan membangun dan membina keluarga, tidak lama kemudian dia akan mendapati bahwa umurnya sudah hampir senja dan anak-anaknya sudah dewasa. Kesibukan hidup di dunia ini membuat kita terlena. Hari-hari berjalan dengan cepat. Tiba-tiba sudah bulan baru. Tiba-tiba sudah tahun baru. Maka kita perlu manfaatkan waktu muda kita sebelum ia dengan begitu saja meninggalkan kita.

Saudara-saudara sekalian,

Page 3: Menghadapi Hari Tua

Pepatah Arab mengatakan bahwa mereka yang dibesarkan dengan satu tabiat, maka akan kekal tabiat tersebut pada dirinya sehingga tua. Pepatah mengatakan bahwa membelokkan bambu harus dari rebungnya. Waktu muda adalah waktu rebung. Waktu tua, waktu bambu sudah keras. Maka penting bagi kita untuk memulai dan membiasakan diri dengan tabiat atau perbuatan yang baik di waktu muda, agar ia kekal sehingga hari tua kita.

Kita perlu mejaga kesehatan kita dari waktu muda. Lakukanlah olah raga dan jagalah makanan, makanlah makanan yang baik dan sehat. Sesungguhnya orang Mukmin yang kuat dan sehat adalah disukai oleh Allah dari orang Mukmin yang lemah. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kita agar menjaga tubuh kita dengan mejaga makanan, kerana makanan adalah sumber banyak penyakit. Makanlah makanan yang bukan saja halal, tetapi baik untuk kita, yang memberi kita kecerdasan untuk lebih giat melakukan amal kebaikan. Dengarlah firman Allah

s.w.t di dalam surah Al-Baqarah, ayat 172:Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari benda-benda yang baik yang Kami telah berikan kepada kamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadaNya.

Dengan menjaga makanan, dan giat melakukanolah raga, fisik kita akan sehat, badan kita agar bugar. Kesehatan badan adalah penting agar kita dapat terus melakukan ibadah kepada Allah.

Kedua, kita juga perlu membuat persiapan dari sudut financial, yaitu membiasakan diri dengan sifat hemat dan tidak boros. Menanamkan sifat suka menabung untuk hari depan dan hari

Page 4: Menghadapi Hari Tua

tua. Dengan perencanaan yang baik dan sifat tidak boros, sikap tersebut akan memberi kita kemampuan berdikari sehingga hari tua tanpa mengharapkan sumbangan dari anak-anak kita. Sebaliknya, jika kita boros berbelanja dan tidak memikirkan masa tua kita dengan cermat, kita akhirnya bisa merana apabila ditimpa kesusahan atau apabila sudah tua kelak. Allah s.w.t tidak suka kepada orang-orang yang boros dan membazir. Allah sifatkan orang-orang demikian sebagai saudara syaithan, sepertimana yang termaktub dalam surah Al-Isra’ ayat 27:

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membazir itu adalah saudara-saudara syaithan, sedang Syaitan itu pula adalah makhluk yang sangat kufur kepada Tuhannya.

Saudara-saduara sekelian,

Masalah yang paling terpenting untuk kita lakukan dalam mempersiapkan diri menghadapi hari tua adalah persiapan rohani. Banyak yang mengatakan bahwa pada waktu muda mereka bisa bergembira dan melanggar batas-batas yang telah ditetapkan Allah. Mereka menyangka bahawa nanti hari tua adalah masa bertaubat dan giat beribadah.

Ketauilah saudara-saudara sekelian, bahwa apabila seseorang sudah terbiasa dengan perkara maksiat berpuluh tahun lamanya, dan apabila seorang dengan mudah melanggar perintah Allah pada waktu mudanya, maka adalah satu perkara yang hampir mustahil baginya untuk meninggalkan segala perbuatan buruk tersebut dengan drastis dan lalu terus beribadat. Seseorang yang tidak rajin melakukan ibadah pada waktu mudanya, akan merasa berat, malas dan payah untuk meningkatkan amal ibadahnya di masa tua. Adakah ini yang kita inginkan pada diri kita apabila tua kelak?

Page 5: Menghadapi Hari Tua

Sudah tentu jawabannya adalah tidak. Maka kita mesti membuat persiapan dari sekarang. Kita mesti membiasakan diri meninggalkan segala maksiat agar tidak menyeret kita hingga ke alam tua nanti. Dan kita mesti berusaha meningkatkan kualitas ibadah kita, amalan-amalan sunat kita, agar kita terbiasa melakukannya. Ini akan memudahkan kita melakukan lebih banyak amal ibadah di waktu tua nanti tanpa rasa payah, berat dan malas.

Mudah-mudahan Allah menjadikan hari-hari tua kita waktu yang penuh faedah dunia dan akhirat, ameen ya rabbal ‘alamin.