METODE PENELITIAN - UKSW

8
BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Guna mendapatkan data yang utuh dan menggambarkan realitas, Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif,. Pendekatan kualitatif digunakan karena dengan pendekatan ini, akan terkumpul data pada suatu latar alamiah dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah (Moleong, 1995). Tujuan penggunaan pendekatan kualitatif adalah untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan tentang fenomena yang menjadi objek penelitian (Sekaran, 1992). Selain itu, pendekatan ini dimaksudkan untuk menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, hubungan antar variabel, pertentangan dua kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi, perbedaan- perbedaan antar fakta, dan lain-lain. (Subana, 2001). Penelitian kualitatif akan menghasilkan data diskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Di sini yang ditekankan adalah keutuhan dari perilaku alamiah yang ada, sehingga tidak boleh ada usaha untuk mengisolasi individu atau organisasi kedalam avariabel atau hipotesis Bogdan dan Taylor (Erna, 2007). Lokasi Penelitian Bertempat di Kaki Gunung Merbabu sebelah utara nan sejuk, tepatnya di Kelurahan Tetep, RT 05 RW 08, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, bengkel Komunitas Sapu dibangun. Sebuah bengkel, berlokasi kurang lebih 6 km ke arah selatan dari jalan nasional Solo-Semarang, ada sejak tahun 2010, sekilas nampak menyerupai sanggar seni - berbentuk joglo kuno tanpa polesan politur dan pernis

Transcript of METODE PENELITIAN - UKSW

Page 1: METODE PENELITIAN - UKSW

BAB III METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Guna mendapatkan data yang utuh dan menggambarkan

realitas, Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif,.

Pendekatan kualitatif digunakan karena dengan pendekatan ini,

akan terkumpul data pada suatu latar alamiah dengan

menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau

peneliti yang tertarik secara alamiah (Moleong, 1995). Tujuan

penggunaan pendekatan kualitatif adalah untuk menggambarkan

aspek-aspek yang relevan tentang fenomena yang menjadi objek

penelitian (Sekaran, 1992).

Selain itu, pendekatan ini dimaksudkan untuk menuturkan dan

menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan

dialami sekarang, hubungan antar variabel, pertentangan dua

kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi, perbedaan-

perbedaan antar fakta, dan lain-lain. (Subana, 2001).

Penelitian kualitatif akan menghasilkan data diskriptif berupa

kata kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. Di sini yang ditekankan adalah keutuhan dari perilaku

alamiah yang ada, sehingga tidak boleh ada usaha untuk

mengisolasi individu atau organisasi kedalam avariabel atau

hipotesis Bogdan dan Taylor (Erna, 2007).

Lokasi Penelitian

Bertempat di Kaki Gunung Merbabu sebelah utara nan sejuk,

tepatnya di Kelurahan Tetep, RT 05 RW 08, Kecamatan Argomulyo,

Kota Salatiga, bengkel Komunitas Sapu dibangun. Sebuah bengkel,

berlokasi kurang lebih 6 km ke arah selatan dari jalan nasional

Solo-Semarang, ada sejak tahun 2010, sekilas nampak menyerupai

sanggar seni - berbentuk joglo kuno tanpa polesan politur dan pernis

Page 2: METODE PENELITIAN - UKSW

- dengan penataan lingkungan yang apik. Pintu joglo yang hampir-

hampir selalu rapat terkunci seakan mewartakan, seorang pelukis

sedang menggores kanvas dengan tingkat konsentrasi yang tinggi.

Dari depan, tidak nampak adanya aktivitas kesibukan-atau

bahkan mungkin kehidupan-layaknya sebuah bengkel, hanya

kesunyian. Pun ketika masuk, sebuah ruang berkuruan 10x10 m

yang dari luar tadi nampak sebagai sebuah joglo, nuansa kuno

masih tetap menyelimuti: kursi jati tua, rak tua, meja tua, kursi

rotan, lemari tua, seakan menjadi pelengkap nuansa kuno tadi. Di

dinding, nampak ‘hasil karya-hasil karya’ yang asing, berwarna

hitam menggelantung rapi. Di rak kuno tadi, nampak rapi tertumpuk

‘hasil karya’ yang juga berwarna hitam legam.

Namun, ‘salah paham’ tadi berakhir ketika meneruskan

‘perjalanan’ ke belakang rumah. Di situlah makna bangkel

mendapatkan arti yang sesungguhnya. Nampak belasan orang

sedang sibuk ditemani dengan 2 buah mesin jahit dan mesin obras,

sebuah mesin pemotong, sebuah mesin pengepres, dan serak-serak

bahan baku yang siap diolah.

Gambar III. 1 Tempat Produksi

Sumber: Dokumen Pribadi

Page 3: METODE PENELITIAN - UKSW

Di situlah tempat seluas kurang lebuh 400 meter persegi

itulah proses yang dinamakan upcycling dilaksanakan, bermula dari

bahan sampah berupa ban dalam yang masih bundar, diproses

sedemikian rupa melalui tangan-tangan terampil dan mesin-mesin

yang tangguh, hingga menjadi karya dengan nilai estetik yang tinggi.

Bagaimana mungkin, sebuah ban bekas yang tidak berguna bisa

menjadi tas selempang, bungkus hp, dompet, sandal, gantungan

kunci, gelang, manik-manik yang indah.

Yang menjadi tanda tanya besar adalah bagaimana proses

pembuatan karya tadi dilakukan, serta bagaimana pemasaran hasil

karya tadi hingga merambah ke luar negeri.

Untuk menjawab pertanyaan tadi, penulis ingin menelusuri

tentang proses produksi secara utuh, mulai dari supplier ban bekas,

proses pembuatan dari bahan mentah menjadi komoditas, sampai ke

proses pemasaran. Untuk mengetahui pemasaran dalam negeri, bisa

dilakukan dengan cara mengunjungi pameran dan reseller di

tempat-tempat wisata. Untuk mengetahui pemasaran luar negeri,

bisa dilakukan dengan cara mengunjungi online shop yang dimiliki,

berupa website maupun media sosial.

Pertimbangan ketika memilih Kota Salatiga sebagai lokasi

penelitian adalah karena kedekatan peneliti dengan objek penelitian,

di mana Kota Salatiga tempat peneliti bekerja sehingga akan

memudahkan dalam pengumpulan data.

Dusun Tetep berada di samping utara Jalan Lingkar Salatiga

kurang lebih 1 km dengan kemiringan 3000 . Secara astronomis

wilayah Kota Salatiga terbentang pada posisi antara 110.2.28’.37.79-

11.32.39.79” BT dan antara 7.17’.4-7.23”.48” LS, yang

diperhitungkan dari Meridian O Grenwich dan Eguator. Posisi

semacam ini dan ditunjang oleh morfologi dan berupa pegunungan,

menyebabkan Salatiga beriklim tropis yang mempunyai suhu rata-

rata 23°-24°. Ketinggian daerah ini adalah 650 dpl dengan suhu

rata-rata 24 C (Salatiga Dalam Angka, 2012).

Page 4: METODE PENELITIAN - UKSW

Teknik Pengumpulan Data

Salah satu hal penting dalam melakukan penelitian adalah

teknik pengumpulan data. Untuk itu, diperlukan teknik yang tepat

untuk agar penelitian bisa berjalan dengan baik.

Pada tahap ini, peneliti sudah melakukan sebelum penelitian

dimulai, yaitu dengan melakukan preliminary untuk membuktikan

bahwa yang menjadi perhatian memang layak untuk dijadikan objek

penelitian.

Bagi peneliti kualitatif, fenomena dapat dimengerti maknanya

secara baik apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui

wawancara mendalam dan diobservasi pada latar dimana fenomena

tersebut sedang berlangsung serta teknik dokumentasi sangat

penting (Suratno, 2010).

Data terbagi dalam dua kategori, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara

langsung, melalui observasi dan wawancara. Sedangkan data

sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, misalnya artikel

di internet, surat kabar, maupun cerita dari orang lain (Sekaran,

1992). Data sekunder yang diperoleh adalah data tentang latar

belakang pendirian Komunitas Sapu dan Taman Untuk Kehidupan

(TUK) yang berasal dari internet.

Data sekunder lebih mudah diperoleh daripada data primer.

Meskipun data primer lebih sulit didapatkan, ia memiliki tingkat

kepercayaan yang tinggi. (Islam, 2008).

Dengan demikian, teknik pengumpulan data primer dalam

penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah. Langkah

pertama adalah observasi. Pada tahap ini, observasi dilakukan dalam

dua tahap, antara lain observasi awal dan observasi lanjutan. Pada

tahapa observasi awal, peneliti melihat dan mengamati objek serta

lokasi penelitian secara langsung. Sedangkan observasi lanjutan

dilakukan dengan cara mengamati proses produksi dan

Page 5: METODE PENELITIAN - UKSW

pascaproduksi, termasuk pemasaran internasional. Penulis

mengamati dan mencatat apa yang mau dimasukkan dalam

penelitian.

Langkah kedua adalah wawancara. Wawancara bisa dilakukan

bersamaan dengan observasi untuk memperjelas objek pengamatan.

Namun, wawancara juga bisa dilakukan setelah melakukan

observasi, Wawancara dilakukan secara langsung kepada pengurus

usaha serta tenaga pemasaran. Selain itu, wawancara dilakukan

dengan metode snowball, yaitu dengan cara bergulir ke informan

berikutnya yang dikira bisa memberikan informasi. Pokok

pertanyaan yang akan diajukan meliputi proses pengambilan

kebijakan di perusahaan, strategi internasionalisasi, serta

penahapan internasionalisasi.

Selain itu, wawancara dimaksudkan untuk memperkuat data

observasi. Wawancara dilakukan kepada pengurus Komunitas SAPU,

berupa ketua, sekretaris, bidang keuangan, bidang produksi, dan

bidang pemasaran. Selain pengurus, wawancara juga dilakukan

kepada toko reseller sehingga diperoleh data yang riil. Untuk

mendapatkan data sekunder, dilakukan pengkajian dokumen. Tahap

ini, bisa juga dilakukan pada saat wawancara maupun observasi.

Namun, bisa juga dilakukan tersendiri. Dokumen yang digunakan

antara lain data-data yang berasal dari objek penelitian, yaitu artikel

media massa, brosur, catatan-catatan, laporan., buku, surat kabar,

agenda, dan catatan tertulis lain. Data-data tersebut dirangkum dan

diklasifikasi mana yang relevan dan mana yang tidak. Data yang

relevan kemudian dimasukkan ke dalam tulisan.

Jika ternyata didapati data yang berbeda di antara responden,

langkah selanjutnya adalah melakukan triangulasi, yaitu melakukan

crosscheck data yang diperoleh kepada informan lain. Triangulasi

adalah penggunaan penggunaan dua atau lebih sumber untuk

mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena

yang akan diteliti (Herdiansyah, 2009).

Page 6: METODE PENELITIAN - UKSW

Metode Analisis Data

Setelah diperoleh data melalui pengumpulan data, selanjutya

dilakukan analisis data. Analisis data dimaksudkan untuk

membahas dan menjabarkan data yang diperoleh dari hasil

penelitian untuk selanjutnya ditarik suatu kesimpulan sebagai

jawaban atas permasalahan penelitian.

Analisis Data pada penelitian kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja data, mengorganisasikan

data,memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya,mencari dan menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain (Bogdan & Biklen, dalam Moleong, 1997)

Analisis data juga merupakan proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

difahami oleh dirisendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012).

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif sudah dimulai

dan dilakukan sejak awal penelitian hingga penelitian selesai. Hal ini

berarti, setiap peneliti melakukan proses pengambilan data, peneliti

langsung melakukan analisis dari data tersebut seperti pemilahan

tema dan kategorisasinya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

model analisis data interaktif menurut Miles dan Huberman. Model

analisis data ini memiliki 4 tahapan, yaitu tahap pertama

pengumpulan data, tahap kedua reduksi data, tahap ketiga display

data, dan tahap keempat penarikan kesimpulan serta verifikasi data

(Herdiansyah, 2009).

Page 7: METODE PENELITIAN - UKSW

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk

menjawab tujuan penelitian, antara lain mengetahui strategi di

Komunitas Sapu untuk memasuki pasar internasional serta

mengetahui cara Komunitas Sapu memelihara jaringan pendukung

yang ada.

Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah didasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dengan

harapan akan mendapatkan data dan informasi yang sahih dan

sesuai dengan tujuan penelitian.

Informan dalam penelitian ini terdiri dari pemilik usaha serta

orang-orang yang berhubungan langsung dengan proses pemasaran

produknya. Dalam hal ini, penulis mewawancara Sindhu Prasastyo,

sebagai penggagas Komunitas Sapu, Erika Firniawati, aktivis

Komunitas Sapu, salah satu pengelola, Rudi Ardiyanta, pengelola

Komunitas Sapu, dan beberapa karyawan yang terlibat dalam proses

produksi.

Pedoman Pertanyaan

Pedoman pertanyaan disusun untuk memudahkan dalam

mencari data dilapangan dan sebagai panduan peneliti untuk

mewawancarai informan di lapangan. Namun, pada praktiknya,

wawancara hanya digunakan sekilas sebagai pancingan, selanjutnya

tanya jawab yang dilakukan lebih bersifat snowball, penulis akan

menanyakan lebih lanjut jawaban responden walaupun tidak ada

dalam panduan.

Page 8: METODE PENELITIAN - UKSW

Sistematika Penulisan

Bab I adalah Pendahuluan, berisi latar belakang, kerangka

pikir, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat

penelitian.

Bab II adalah Kajian Pustaka, berisi definisi dan teori tentang

Internasionalisasi, strategi internasionalisasi, serta definisi dan

teori tentang jaringan.

Bab III adalah Metode Penelitian berisi pendekatan penelitian,

jenis penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data,

analisis data, teknik penentuan informan, pedoman

pertanyaan, serta rencana sistematika penulisan.

Bab IV membahas tentang latar belakang dan sejarah

Komunitas Sapu.

Bab V adalah Hasil Penelitian dan pembahasan berisi deskripsi

lokasi penelitian, latar belakang, dan proses produksi.

Bab VI adalah Pembahasan tentang Strategi Internasionalisasi

yang dilakukan oleh Komunitas Sapu

Bab VII adalah Pembahasan tentang Manajemen Jaringan

Bab VIII adalah Penutup berisi kesimpulan

Bab VII berisi Saran