Metode pengembangan partisipasi

13

Click here to load reader

description

KABUPATEN MUNA

Transcript of Metode pengembangan partisipasi

Page 1: Metode pengembangan partisipasi

1. Penggalian atau pengembangan partisipasi antara lain dapat di kaji dalam

perspektif pembangunan masyarakat

a. Pengertian dari pembangunan masyarakat

1. Menurut Bhattacarya, Pengembangan Masyarakat adalah Pengembangan

manusia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan

manusia untuk mengontrol lingkungannya. Pengembangan masyarakat

merupakan usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap

masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi,

berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong

untuk mampu membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri

sendiri.

2. Menurut Betten, Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi

perikehidupan rakyat jelata dimana keberhasilannya tergantung sekali pada

kemauan masyarakat untuk aktif bekerjasama.

3. Menurut Yayasan Indonesia Sejahtera, Pengembangan Masyarakat adalah

usaha-usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada

masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih baik semua

kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali

inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam

mencapai kesejahteraan yang lebih baik.1[2]

4. Menurut Com.Dev. Handbook, Pengembangan Masyarakat adalah evolusi

terencana dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya yang ada

dalam masyarakat. Dia adalah sebuah proses dimana anggota masyarakat

melakukan aksi bersama dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

bersama.

Page 2: Metode pengembangan partisipasi

b. Karakteristik dari pengembangan masyarakat

Tata kelola pengembangan masyarakat dapat diilustrasikan dengan bentuk

segitiga. Bentuk ini mendeskripsikan tiga pilar pengembangan masyarakat

diantaranya Collective Action Sector (LSM, koperasi), public sector (pemerintah),

dan private sector (swasta). Bila menyinggung soal Corporate Social

Responsibility (CSR), diantara ketiga pilar tersebut, private sector-lah yang mulai

memainkan perannya dalam pengembangan masyarakat berdasarkan pola-pola

bisnis. CSR diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai tanggung jawab sosial

perusahaan.

2. Strategi Intervensi dalam Pengembangan masyarakat pada pokoknya

dapat dipilah atas strategi intervensi direktif dan strategi intervensi

indirektif

a. Perbedaan segi teknis

Pengembangan masyarakat pada masa lalu belum berjalan terlalu baik,

dikarenakan beberapa masalah yang mengahalangi. Permasalahan ini umumnya

terjadi dari segi sosial dan kesejahteraan ekonomi masayarakat, dimana

masyarakat hanya dijadikan sebagai obyek oleh pemerintah dalam pengembangan

masyarakat bukan dijadikan subyek. Terkait dengan hal ini pula, pengembangan

masyarakat masih terpaku pada profesi dari praktisi pengembangan masyarakat.

Sehingga metode yang digunakan dalam pengembangan masyarakat bukanlah

didasarkan pada karakteristik masyarakat namun didasarkan pada profesi.

Pada negara kesejahteraan terdapat banyak masalah yang menyebabkan tingkat

pelayanan masyarakat berkurang. Mulai dari ekonomi, sosial, budaya, dan politik

yang membuat negara kesejahteraan sampai kepada titik krisis ekologi. Banyak

pendapat para ahli yang menyatakan bahwa konsep dari system negara

kesejahteraan tidak berkelanjutan. Mereka pun memberikan tanggapan-tanggapan

tentang permasalahan yang dihadapi Negara kesejahteraan. Namun dari solusi

tersebut terdapat juga ketidakcukupan yang disampaikan oleh beberapa kelompok

ahli lain. Disebutkan bahwa strategi new right, neoliberalisme, dan koporatisme

Page 3: Metode pengembangan partisipasi

tidak akan membantu memecahkan masalah namun akan membawa kepada

permasalahan ketidakadilan dan masalah sosial.

Selain beberapa permasalahan yang dikemukakan diatas, terdapat satu hal lagi

yang melatarbelakangi masalah ini, yaitu terkait dengan perkembangan ekonomi.

Jika dilihat dari beberapa decade kebelakang sampai sekarang ini tentunya sudah

banyak terjadi perubahan yang signifikan. Perubahan-perubahan ekonomi yang

terjadi dalam suatu Negara tentunya akan mempengaruhi semua aspek kehidupan.

Aspek kehidupan inilah yang nantinya pula akan sangat berperan dalam

penentuan keberhasilan pengembangan masyarakat yang dilakukan kepada

masyarakat.

b. kelebihan dan kelemahan strategi intervensi pengembangan masyarakat

Kelebihan :

· Pembangunan masyarakat langsung mencakup data seluruh organisasi

· Kerangka Program akan lebih terstruktur

· Penyimpanan data menjadi terpusat

· Kontrol informasi dapat dilakukan secara tersentralisasi

Kelemahan :

· Waktu implementasi lebih lama

· Risiko kegagalan relatif tinggi karena kerumitannya.

· Membutuhkan biaya yang relatif besar

3. salah satu unsur pokok dalam pengembangan masyarakat adalah para

pekerja sosial atau pekerja masyarakat

a. pengertian dari pekerja sosial atau pekerja masyarakat dalam konteks

pengembangan masyarakat

Profesi yang memberikan pertolongan pelayanan sosial kepada individu,

kelompok dan masyarakat dalam peningkatan keberfungsian sosial mereka dan

membantu memecahkan masalah-masalah sosial mereka disebut dengan pekejaan

sosial, atau pekerjaan sosial adalah seseorang yang memiliki profesi dalam

membantu orang memecahkan masalah-masalah dan mengoptimalkan

Page 4: Metode pengembangan partisipasi

keberfungsian sosial individu, kelompok dan masyarakat serta mendekatkan

mereka dengan sistem sumber.

Pekerja sosial dalam menjalankan tugas berada dalam naungan badan-badan sosial

yang bergerak dalam pelayanan-pelayanan sosial .Dalam mejalankan profesinya

seorang pekerja sosial bekerja dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-

metode tertentu yang disesuaikan dengan masalah-masalah yang akan

diselesaikan, pemilihan teknik dan metode harus tepat guna bagi klien.

Menurut pendapat Max Siporin, D.S.W (1975:3) mengartikan pekerjaan sosial

sebagai berikut:“Social work is defined as social institutional method of helping

people to prevent and resolve their social problems, to restore and enhance their

social functiong” (Pekerjaan sosial sebagai metode yang bersifat sosial dan

institusional untuk membantu orang mencegah dan memecahkan masalah-masalah

mereka serta untuk memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosial mereka).

Selaras dengan pendapat yang dikemukan oleh Max Siporin, maka yang dimaksud

dengan pekerjaan sosial adalah suatu profesi sosial yang dan berbadan hukum

yang memiliki bertujuan membantu individu, kelompok dan masyarakat dalam

proses pemecahan masalah-masalah sosial dan mencarikan alternatif-alternatif

pemecahan masalah yang berfungsi sebagai penguatan agar masalah yang telah

teratasi tidak muncul lagi dan berkembang dengan menimbulkan masalah sosial

lain.

Dalam menjalankan profesi pertolongan seorang pekerja sosial tidak terlepas dari

konteks sosial tempat tinggal klien yang bermasalah, yang dikatakan klien

bermasalah adalah individu, kelompok dan masyarakat yang tidak mampu

melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar atau mengalami hambatan-

bambatan dan tidak mampu membawakan peranan-peranan sosial sesuai yang

diharapkan oleh masyarakat dimana mereka tinggal (kemampuan berinteraksi

sosial memiliki dampak yang luas pada kehidupan klien).

Page 5: Metode pengembangan partisipasi

b. jenis / bidang keahlian atau kompetensi dalam pengembangan

masyarakat

syarakat setempat adalah mitra perubahan kami di lapangan. Kami memfasilitasi

masyarakat dalam merestorasi lahan basah mereka yang telah rusak,

menghentikan kegiatan mereka yang merusak (misalnya pembalakan dan

perburuan) dan menyediakan kredit mikro kepada mereka. Dengan demikian,

kami membantu menyediakan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk

menciptakan kegiatan-kegiatan alternatif dan berkesinambungan yang

memberikan pendapatan. Melalui cara ini, kami memastikan masyarakat setempat

memperoleh manfaat dan kegiatan konservasi yang mereka lakukan akan

berlangsung untuk jangka yang panjang.

Yang paling tahu soal wilayah mereka sendiri adalah masyarakat setempat dan

merekalah yang seharusnya memperoleh manfaat utama dari kegiatan konservasi

di lapangan. Jika masyarakat lokal tidak terlibat atau tidak memperoleh manfaat

dari, seperti misalnya kegiatan restorasi wilayah lahan gambut, peluangnya akan

sangat besar bahwa kegiatan pengrusakan lahan gambut akan terus berlanjut. Hal

tersebut tentu saja akan meniadakan keberlanjutan jenis kegiatan apapun di

lapangan.

4. pengertian dari kebutuhan masyarakat

Manusia setiap hari dihadapkan pada berbagai kebutuhan. Kebutuhanmu tentu

berbeda dengan kebutuhan ibumu, begitu juga usaha untuk memenuhinya.

Sebagai pelajar, kamu mempunyai kebutuhan alat-alat tulis, tas sekolah, dan

sepatu. Di samping itu, mungkin kamu juga memerlukan computer dan kendaraan

bila sekolahmu jauh, serta hiburan atau bermain dengan teman-temanmu. Nah,

betapa beragamnya kebutuhan tersebut. Itu baru kebutuhan dari pihak kamu,

belum kebutuhan ibu, bapak, atau saudaramu yang lain.

Page 6: Metode pengembangan partisipasi

Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa kebutuhan manusia beraneka ragam

dan sifatnya tidak terbatas, baik kebutuhan secara fisik maupun secara rohani

yang semuanya memerlukan pemenuhan. Akan tetapi, keragaman kebutuhan

manusia tersebut tidak semuanya dapat dipenuhi dengan alat pemuas kebutuhan

yang ada. Untuk itulah manusia perlu menyusun skala prioritas kebutuhan yang

harus dipenuhi agar tercapai kemakmuran.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa kebutuhan adalah keinginan

manusia atas barang dan jasa yang beraneka ragam untuk dapat terpenuhi dengan

alat atau sarana yang ada, sehingga tercapai kemakmuran.

Berdasarkan pengertian yang telah kamu dapatkan, maka kebutuhan manusia

dapat dibagi menurut intensitas, sifat, waktu penggunaan, dan subjek atau

konsumennya.

5. keterkaitan antara partisipasi sosial, pengembangan masyarakat dan

pemberdayaan masyarakat

Pengembangan masyarakat di Indonesia bukan suatu hal yang baru. Hal ini karena

sejak mencapai kemerdekaan, istilah pembangunan mendapat tempat yang sangat

besar dalam pembentukan Negara bangsa. Pada saat dinamika pembangunan

demikian rancaknya pada masa orde baru, pengembangan masyarakat mengambil

posisi dan kontribusi penting. Meski demikian, pemberdayaan masyarakat kurang

mendapat perhatian karena kendali pembangunan banyak berasal dari pemerintah

melalui berbagai kebijakan dan program pembangunan (top down). Setelah orde

baru berakhir dan era reformasi dimulai, dimana kebebasan dan hak asasi manusia

menjadi primadona setidaknya dalam wacana pembangunan maka tema-tema

seperti pemberdayaan, penguatan kapasitas, kelembagaan lokal, kearifan local,

modal sosial dan inisiatif lokal demikian bergema dan mewarnai diskusi akademik

mengenai pembanguan dan pengembangan masyarakat. Sayangnya tema-tema itu

masih banyak dibahas dalam diskusi daripada diimplementasikan dalam kebijakan

dan program pembangunan nasional, daerah maupun di tingkat masyarakat local

Page 7: Metode pengembangan partisipasi

(grassroots). Pembahasan dalam diskusipun sering sepotong-potong karena

informasi berkenaan dengan tema-tema itu masih sangat terbatas.

6. teknik – teknik identivikasi masalah dan kebutuhan masyarakat dalam

rangka perencanaan strategis maupun operasional pengembangan dan

pemberdayaan masyarakat

a. metode PRA

Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi

Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat

secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan

perencanaan dan kebijakan secara nyata. Metode dan pendekatan ini semakin

meluas dan diakui kegunaannya ketika paradigma pembangunan berkelanjutan

mulai dipakai sebagai landasan pembangunan di negara-negara sedang

berkembang. Dalam paradigma pembangunan berkelanjutan, manusia

ditempatkan sebagai inti dalam proses pembangunan. Manusia dalam proses

pembangunan tidak hanya sebagai penonton tetapi mereka harus secara aktif ikut

serta dalam perencanaa, pelaksanaan, pengawasan dan menikmati hasil

pembangunan. Metode dan pendekatan yang tampaknya sesuai dengan tuntutan

paradigma itu adalah metode dan pendekatan yang partisipatif.

Metode PRA mulai menyebar dengan cepat pada tahun 1990-an yang merupakan

bentuk pengembangan dari metode Pemahaman Cepat Kondisi Pedesaan (PCKP)

atau Rapid Rural Appraisal (RPA) yang menyebar pada tahun 1980-an. Kedua

metode tersebut saling berhubungan etar dan masing-masing mempunyai

kelebihan dan kekurangannya dan bisa saling melengkapi. Namun dalam

perkembangannya, metode PRA banyak digunakan dalam proses pelaksanaan

program pembangunan secara partisipatif, baik pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, maupun pengawasannya.

Page 8: Metode pengembangan partisipasi

b. Nominal Group process atau teknik van den delbecq

erencanaan atau rencana ditetapkan setelah menentukan masalah, menetapkan

rencana yaitu langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah

yang ditemui. Rencana dapat disusun setelah mengetahui apa masalah yang

dihadapi, sementara masalah diketahui melalui riset yang telah dilakukan.2[1] Jadi

dapat dikatakan juga perencanaan strategis adalah proses mengidentifikasi tujuan

organisasi dan tindakan yang diperlukan untuk mencapat suatu tujuan.

Terdapat 2 perencanaan yaitu:

- Perencanaan strategis (strategic planning)

- Perencanaan taktis (tactical planning)

c. Metode delphi

Metode Delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam

metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa

kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal

tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk

memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. Teknik ini

diterapkan di berbagai bidang, misalnya untuk teknologi peramalan, analisis

kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan dan lain – lain.

Metode Delphi dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation,

California pada tahun 1960-an. Metode Delphi merupakan metode yang

menyelaraskan proses komunikasi komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses

yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.

Pendekatan Delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan,

staf, dan responden. Pembuat keputusan akan bertangungjawab terhadap keluaran

dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan

anggota yang tersusun atas staf dan pembuat keputusan, bertugas

mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data

dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf dipimpin oleh kordinator yang

Page 9: Metode pengembangan partisipasi

harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode Delphi serta

mengenal problem area. Tugas staf kordinator adalah mengontrol staf dalam

pengetikan. Mailing kuesioner, membagi dan proses hasil serta pernjadwalan

pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang

setuju untuk menjawab kuisioner.

d. Metode Brainstrming

Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Menurut Abdul Majid (2011:135) “metode merupakan proses

belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta

didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan”.

Menurut Edgar dan Stanley (1995:339) mengemukakan bahwa “study method is

with refer toing activity instructed by teacher and result him is activity learn at

student”. Artinya, metode pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang

diarahkan oleh guru dan hasilnya adalah kegiatan belajar pada siswa.

Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo (2005: 52) Metode mengajar

merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan

untuk seorang guru atau instruktur. Teknik penyajian yang dikuasai guru untuk

mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik

secara individual atau secara kelompok/klasikan, agar pelajaran itu dapat diserap,

dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode

mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.

e. Metode Focus Group Discussion

Metode Focus Group Discussion (FGD) merupakan pendekatan yang umum

digunakan untuk mengumpulkan data/informasi

pada penelitian kualitatif, tidak terkecuali penelitian keperawatan yang saat ini

semakin populer menggunakan metode FGD

sebagai metode pengumpulan data. Metode ini memiliki karakteristik utama yaitu

menggunakan data interaksi yang dihasilkan

dari diskusi diantara para partisipannya. Kekuatan utama metode FGD terbukti

Page 10: Metode pengembangan partisipasi

dapat memberikan data yang lebih mendalam,

lebih informatif, dan lebih bernilai dibanding metode lainnya. Namun,

pelaksanaan yang optimal dari metode ini masih

menjadi perdebatan yang dilaporkan pada banyak literatur dan konsensus metode

FGD sebagai metode yang ideal untuk

pengumpulan data belum disepakati oleh banyak ahli penelitian.

f. Metode Sosiogram

singkatnya sosiogram adalah diagram yang menunjukkan hubungan atau interaksi

individul dengan sebuah kelompok atau suatu lingkungan. Sosiogram sendiri

terdiri dari beberapa jenis atau bentuk dengan pilihan

sistem jala, sistem grafis atau sistem memusat.

g. Metode Analisa Pohon Masalah

Masalah merupakan bagian dinamika kehidupan manusia, artinya tidak

ada satupun manusia di dunia yang tidak pernah mempunyai masalah. Bahkan

dalam perkembangannya “masalah” merupakan bagaian tidak terpisahkan dengan

kehidupan itu sendiri. Dengan kata lain masalah adalah indicator dari kehidupan

itu sendiri. Arti keseharian ”masalah” adalah seluruh fenomena kehidupan yang

membuat kekecewaan atau kemarahan seseorang atau sekumpulan orang. Indikasi

atau tanda tanda masalah biasanya dapat dipahami dalam seluruh kenyataan yang

tidak sesuai dengan harapan, tujuan, cita cita, idiologi, kepentingan, target yang

ada dibenak orang atau sekumpulan orang. Secara praktis ada yang mengartikan

bahwa ”masalah” adalah hambatan atau rintangan yang mengakibatkan realita

tidak sesuai dengan rencana, keinginan dan cita cita seseorang atau sekumpulan

orang.

Adalah merupakan anugrah atau keunggulan tersendiri bagi orang atau

sekumpulan orang yang dapat mengenali ”masalah” nya. Banyak orang atau

sekumpulan orang bisa kecewa dan marah terhadap realitanya, namun sedikit

orang yang bisa mengenal atau menemukan masalahnya. Maka banyak orang

yang mengalami kebingungan, kepanikan, kebimbangan, keraguan atau

Page 11: Metode pengembangan partisipasi

kemarahan baik kepada dirinya maupun kepada orang lain, karena mereka tidak

mampu nengenali masalahnya.

h. Metode Sensus Masalah

Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat

dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan. Masalah kependudukan

merupakan masalah umum yang dimiliki oleh setiap negara di dunia ini. Secara

umum, masalah kependudukan di berbagai negara dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu dalam hal kuantitas/jumlah penduduk dan kualitas penduduknya. Data

tentang kualitas dan kuantitas penduduk tersebut dapat diketahui melalui beberapa

cara, diantaranya melalui metode sensus, registrasi, dan survei penduduk.

i. Metode Pemetaan Masalah

1. Membuat batasan wilayah, klasifikasi atau stratifikasi untuk memahami

keseluruhan situasi dan posisi relatif dalam konteks yang lebih luas.

2. Membuat profil dari setiap wilayah dan kelompok sosial masyarakat dari

pengaruh budaya-budaya luar untuk menjelaskan karakteristik dari

populasi dan identifikasi faktor sosial ekonomi yang dapat memepengaruhi

perkembangan fungsi sosial masyarakat.

3. Identifikasi masalah, potensi dan indikator dasar yg memberikan gambaran

tentang bobot masalah dan strategi alokasi sumber pada setiap wilayah/

kelompok.

j. Analisis Swot

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan

mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang

berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar). Metode ini paling

sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan

dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan

sebagai pemecahan masalah.

Page 12: Metode pengembangan partisipasi

Analisis SWOT terdiri atas 4 (empat) faktor sebagai berikut:

1. Strength (Kekuatan)

Strength merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek,

atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang

terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

2. Weakness (Kelemahan)

Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek,

atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang

terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang akan

terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari organisasi, proyek, atau

konsep bisnis itu sendiri misalnya, competitor, kebijakan pemerintah, dan kondisi

lingkungan sekitar.

4. Threat (Ancaman)

Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat

mengganggu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

Page 13: Metode pengembangan partisipasi

METODE PEMBANGUNAN

PARTISIPATIF

DISUSUN OLEH :

NAMA : WAHYUDIN

NIM : 91103008

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA

( STIP WUNA )

2014