Mikrobiologi - Pewarnaan spora

21
Kelompok Spora 2 : 1. Cikal Abimukti 2. Dhanti Auliau Utari 3. Kharisma Sugianto 4. Rahayu Safitri

Transcript of Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Page 1: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Kelompok Spora 2 :1.Cikal Abimukti2.Dhanti Auliau Utari3.Kharisma Sugianto4.Rahayu Safitri

Page 2: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Pengertian Bakteri Spora

Bakteri Spora adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Patogen yang digunakan untuk mengendalikan serangga adalah bakteri pembentuk spora.

Page 3: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Letak Spora

Sentral

Sub terminal

Terminal

Page 4: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Letak Spora Sentral

Sel Spora

Sel Vegetatif

Page 5: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Letak Spora Subterminal

Letak Spora Subterminal

Page 6: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Jenis Spora Menurut Fungsinya

• Spora sebagai alat persebaran untuk tumbuhan berpembuluh non-biji, lumut, fungi, dan Myxozoa dikenal juga sebagai diaspora.

• Endospora dan eksospora merupakan spora yang dibentuk oleh bakteri tertetu (dari divisio Firmicuta) sebagai alat pertahanan hidup dalam kondisi ekstrem.

• Klamidospora berfungsi mirip dengan endospora, tetapi dihasilkan oleh fungi.

• Zigospora sebagai alat prsebaran haploid dari fungi zygomycota. Spora ini berdinding tebal dan dapat tumbuh menjadi konidium atau zigosporagnium.

Page 7: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Jenis spora berdasarkan pembentukannya

Spora yang dihasiilkan dari meiosis dinamakan meiospora dan yang dihsilkan dari mitosis dinamakan mitospora• Contoh penghasil meiospora: paku air, rane, tumbuhan

lumut tumbuhan berbiji. Meiospora menumbuhkan organisme haploid (disebut protonema pada tumbuhan lumut dan disebut protalus pada rene dan paku air) yang menghasilkan spermatozoid dansel telur.pada tumbvuhan berbiji, meiospora tumbuh menjadi serbuk sari (pallen) dan kantung embrio

• Contoh Penghasil mitospora: sebagian besar paku-pakuan, sebagian besar fungi. Pada paku-pakuan, mitospora tumbuh menjadi protalus yang setelah dewasa menjaidi protalium

Page 8: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Proses pembentukan Spora

1. Terjadi kondensasi DNA pada bakteri yang akan membentuk spora

2. Terjadi pembalikan membran sitoplasma, sehingga, lapisan luar membran kini menjadi lapisan dalam membran (calon) spora

3. Pembentukan korteks primordial (calon Korteks)4. Pembetukan korteks5. Spora terlepas dan menjadi spora yang bebas,

pada tahap 5 ini, jika spora mendapatkan lingkungan yang kondusif, maka ia bia tumbuh menjadi satu sel bakteri yang baru.

Page 9: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Hubungan Spora dan Bakteri

Dalam spora, sifat-sifat bakteri tetap. Spora dibentuk, jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan baginya misalnya, untuk pertahanan diri. Spora sangat tahan terhadap suhu tinggi dan desinfektan. Hal ini disebabkan karena dinding spora sangat kuat dan tersusun atas 3 lapisan, antara lain: intin (lapisan dalam), ektin(lapisan luar), dan lapisan lendir yang terlihat diantara intin dan ektin. Di dalam bentuk spora, bakteri akan tahan lama tanpa makanan dan tidak melakukan pembiakan, jika lingkungan di luar telah mmbaik, maka dinding spora akan pecah dan bentuk vegetatif akan keluar dan bakteri akan aktif kembali

Page 10: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Faktor yang mempengaruhi Pewarnaan Spora

• Fiksasi

• Waktu pengecatan tidak tepat

• Konsentrasi pereaksi (reagent)

• Umur bakteri

• Nutrisi

Page 11: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Pewarnaan Spora cara

Klein Vedder

Prinsip

Bahan

Cara Kerja

Page 12: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Prinsip

Spora kuman mempunyai dinding yang tebal sehingga diperlukan pemanasan agar pori-pori membesar zat warna fuchsin dapat masuk, dengan pencucian pori-pori kembali mengecil menyebabkan zat warna fuchsin tidak dapat dilepas walaupun dilunturkan dengan asam alkohol, sedangkan pada badan bakteri warna fuchsin dilepaskan dan mengambil warna biru dari methylen blue.

Page 13: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Bahan

• Carbol Fuchsin Ziehl Neelsen.

• Methylen Blue 1%

• Asam Sulfat 1%

• Alkohol 70%

Page 14: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Cara Kerja

Sanitasi

LF SuspensiBakteri48 jam

ZatWarna

Campurkan suspensi bakteridengan carbol fuschin dalamtabung reaksi denganperbandingan 1:1

Panaskan dalampenangas air selama10 menitpada suhu 80 0 C.

Kaca alas di bersihkan dengankapas beralkohol

keringkanBagi 3 bagiankaca alas datar denganpencil glass

Page 15: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Cara Kerja

Pijarkan ose, celupkan ke LF dan ambil satumata osesuspensi bakteri

Oleskan suspensibakteri pada tiapbagian

Difiksasi Celupkan kedalam asam sulfat1% selama 1-2 detik.

Bilas denganair suling Teteskan 2-3

tetes metilenabiru tunggu 3 menit

Bilas denganair suling

Keringkandengan kertassaring

Page 16: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Cara Kerja

Teteskan 1 tetesminyak imersipada salah satubagian

Amati denganmikroskop, lensa objetif100x

Catat dan gambarhasilnya

Page 17: Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Page 18: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Kesimpulan

Vegetatif bewarna biru, spora batang basil, susunan rantai, spora merah, letak spora central

Page 19: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Daftar Pustaka

• Dwidjoseputro, D.2005. Dasar- dasar Mikrobiologi. Jakarta: PT Penerbit Djambatan.

• Jawetz, E., Joseph Melnick&EdwardAldeberg.1996. Mikrobiologi Kedokteran, diterjemahkanoleh Edi Nugroho dan R. F Maulany.Jakarta: PenerbitBuku kedokteran EGC.

• Pelczar, M J.dan E.C.S Chan.1986.Dasar- dasarMikrobiologi Jilid 1Jakarta: UI Press.

• Razali, U. 1987. Mikrobiologi Dasar.Jatinangor:FMIPAUNPAD.

• Volk, W.A dan Margaret Fwheeler.1988.Mikrobiologi Dasar, diterjemahkan oleh: Markham, M.sc.Jakarta: Erlangga.

Page 20: Mikrobiologi - Pewarnaan spora

Cara Kerja

1. Campurkan suspensi bakteri dengan carbol fuschindalam tabung reaksi dengan perbandingan 1:1

2. Panaskan dalam penangas air selama10 menit padatemperatur 80 0 C .

3. Buat film dari campuran suspensi diatas.

4. Celupkan ke dalam asam sulfat selama 1-2 detik.

5. Cuci dengan air, lalu tambahkan methylene blue selama 3 menit.

6. Cuci dengan air, keringkan dengan kertas saring.

7. Amati dengan perbesaran kuat.

Page 21: Mikrobiologi - Pewarnaan spora