MITIGASI DAN PEMERIKSAAN

BENCANA GERAKAN TANAH

PENDAHULUAN

GERAKAN TANAH HAMPIR SETIAP TAHUN TERJADI

DAMPAK : MERUSAK SARANA PRSARANA & KORBAN JIWA

UPAYA PENANGGULANGAN PERLU TERUS MENERUS DILAKUKAN

MASYRAKAT YG TINGGAL DI DAERAH RAWAN GERAKAN TANAH PERLU

WASPADA

PENDIDIKAN BENCANA GERAKAN TANAH PERLU DILAKUKAN

PENANGANAN GERAKAN TANAH MENJADI KEWENANGAN PEMDA SETEMPAT

PENGERTIAN MITIGASI

UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN YG DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI

ATAU MENGHILANGKAN DAMPAK NEGATIF YG TIMBUL AKIBAT BENCANA

UPAYA-UPAYA YG DILAKUKAN (KOCKELMAN, 1990)

MENYELIDIKI GEJALA/PROSES BENCANA DAN DAMPAKNYA

MEMBUAT PETA-PETA DAN LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN

MENYEBAR LUASKAN INFORMASI KEBENCANAAN PD MASYARAKAT

MEMBUAT PERATURAN & UNDANG-UNDANG KEBENCANAAN

MENGKAJI ULANG PROGRAM PENAGGULANGAN

UPAYA PENANGGULANGAN GERAKAN TANAH Kockelman (1990)

MENELITI GEJALA/PROSES KEJADIAN GERAKAN TANAH

MENYELIDIKI PERISTIWA GERAKAN TANAH

MEMBUAT PETA KERENTANAN GERAKAN TANAH

MENYEBAR LUASKAN HASIL PENELITIAN/PENYELIDIKAN

MEMBUAT PERATURAN DAN PERUNDANG UNDANGAN BERKAITAN

DG BENCANA GERAKAN TANAH

MENGKAJI ULANG PROGRAM PENANGGULANGAN GERAKAN TANAH

PENGERTIAN BENCANA GERAKAN TANAH

GERAKAN TANAH

FENOMENA ALAM

FAKATOR PENYEBAB

ALAM MANUSIA

(Top, geologi, curah hujan, gempa bumi) Penggalian

pemotongan lereng

penimbunan

BENCANA GERAKAN TANAH

LINGKUNGAN

MANUSIA

TAHAPAN PENANGGULANGAN

GERAKAN TANAH

TUJUAN PENANGGULANGAN

MELINDUNGI & MENYELAMATKAN PENDUDUK, HARTA BENDANYA

SARANA PRASARANA

TAHAPAN PENANGGULANGAN

TAHAP SEBELUM TERJADI BENCANA (TAHAP PERSIAPAN)

TAHAP PD WAKTU TERJADI BENCANA (TANGGAP DARURAT)

TAHAP SETELAH BENCANA (REHABILITASI & REKONSTRUKSI)

TERJADI BENCANA

TANGGAP

DARURAT

REHABILITASI REKONSTRUKSI

PERSIAPAN

TAHAP PERSIAPAN

ANTISIPASI & PREDIKSI

PENYULUHAN & SOSIALISASI

PERINGATAN DINI

PENYEBAR LUASAN INFORMASI

PELATIHAN LAPANGAN

PEMBUATAN PETA RAWAN BENCANA GERAKAN TANAH

PEMANTAUAN & PENYELIDIKAN

TAHAP SEWAKTU

BENCANA

PENGERAHAN PERTOLONGAN

PENYELAMATAN PENDUDUK

PENCARIAN PENDUDUK YG TERTIMBUN

PENANGANAN PENDUDUK YG MENINGGAL DAN MASIH HIDUP

PENANGGULANGAN TEKNIS GERAKAN TANAH

TAHAP REHABILITASI

MENGEMBALIKAN SITUASI MENDEKATI NORMAL

MENYEMBUHKAN KORBAN BENCANA

REHABILITASI PERUMAHAN & SARANA PRASARANA YG RUSAK

RELOKASI PERMUKIMAN

OPERASI PASAR & REHABILITASI PEREKONOMIAN MASYARAKAT

TAHAP REKONSTRUKSI

PEMBANGUNAN KEMBALI SARANA PRASARANA YG RUSAK

PERLU :

PEMBUATAN RENCANA YG BAIK

PENELITIAN MENYELURUH MELIBATKAN SEMUA PAKAR DARI

BERBAGAI DISIPLIN ILMU

TERSEDIA ANGGARAN YANG MEMADAI

UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA

GERAKAN TANAH

PENGADAAN PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

PEMANTAUAN GERAKAN TANAH

PENYULUHAN BENCANA GERAKAN TANAH

RELOKASI PERMUKIMAN

PENYEBARAN INFORMASI BENCANA GERAKAN TANAH

PERINGATAN DINI

HIMBAUAN KEPADA MASYARAKAT

PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

DIBUAT DG SEKALA 1 : 100.000

BERGUNA UNTUK PERENCANAAN AWAL PEMBANGUNAN FISIK

TERDIRI DARI 4 ZONA

1. ZONA KERENTANAH GERAKAN TANAH SANGAT RENDAH

Tingkat kerentanan sangat rendah

Tidak pernah terjadi gerakan tanah, kecuali pd tebing sungai

dan tidak mencakup daerah yang luas

2. ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH RENDAH

Tingkat kerentanan rendah

Umumnya jarang terjadi gerakan tanah

Apabila terjadi gerakan tanah, lereng mudah stabil

ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH MENENGAH

Tingkat kerentanan menengah

Gerkan tanah terjadi pd daerah yg berbatasan dg lembah sungai,

tebing jalan, lereng yg mengalami gangguan

Gerakan tanah lama dpt aktif kembali apabila hujan lebat dan erosi

kuat

ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH TINGGI

Tingkat kerentanan tinggi

Gerakan tanah sering terjadi

Gerakan tanah lama dan baru masih aktif bergerak karena pengaruh

hujan lebat dan erosi kuat.

LANJUTAN PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

HIMBAUAN KEPADA MASYARAKAT

MENANAM POHON BERAKAT KUAT PD LERENG TERJAL

JANGAN MEMBUAT PERSAWAHAN PD BAGIAN ATAS PERMUKIMAN PD LERENG

CURAM

JANGAN MEMBUAT KOLAM-KOLAM IKAN DI DAERAH PERMUKIMAN PD LERENG

CURAM

PEMBUATAN PERSAWAHAN ATAU PERMUKIMAN PD LERENG AGAR DIBUAT

BERUNDAK (TERASERING)

REKAHAN/BELAHAN YG TERJADI PD LERENG DI DAERAH PERMUKIMAN AGAR

SEGERA DITUTUP DG TANAH LEMPUNG

PEDOMAN KEWENANGAN

PENANGANAN BENCANA GERAKAN TANAH

PEMERINTAH PUSAT PEMBUATAN PETA ZONA KERENTANAN GERTAN 1 : 100.00 - 1 : 250.000 PEMANTAUAN DI DAERAH STRATEGIS SEKALA NASIONAL KAJIAN GERAKAN TANAH PENYULUHAN TINGKAT PROPINSI, KABUPATEN, KECAMATAN

PEMERINTAH PROPINSI PEMBUATAN PETA ZONA KERENTANAN GERTAN 1 : 50.00 - 1 : 100.000 PEMANTAUAN DI DAERAH STRATEGIS SEKALA REGIONAL KAJIAN GERAKAN TANAH PENYULUHAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PEMBUATAN PETA ZONA KERENTANAN GERTAN 1 : 25.000 - 1 :50.000 PEMANTAUAN DI DAERAH STRATEGIS SEKALA LOKAL KAJIAN GERAKAN TANAH PENYULUHAN TINGKAT KECAMATAN

PEMERIKSAAN BENCANA GERAKAN TANAH

TUJUAN PENGUMPULAN DATA

JENIS GERTAN

MEKANISME GERTAN PENYEBAB GERTAN DAMPAK GERTAN

REKOMENDASI PENANGGULANGAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN GERAKAN TANAH

PERSIAPAN PETA-PETA DAN PERALATAN

INDENTIFIKASI DI LAPANGAN

MENGAMATI, MENGUKUR, MEMBUAT SKETSA, MENGAMBIL SAMPEL

PELAPORAN MENYUSUN LAPORAN BERISI REKOMENDASI PENANGGULANGAN

GERAKAN TANAH

INDENTIFIKASI GERAKANTANAH DI LAPANGAN

TUJUAN UTAMA MENENTUKAN

JENIS GERAKANTANAH MEKANISME GERAKANTANAH

PENENYEBAB GERAKANTANAH

DITENTUKAN

METODA

PENANGGULANGAN

MENCEGAH

MELUASNYA GERTAN BERTAMBAHNYA KORBAN JIWA, SARANA/PRASARANA RUSAK

PENANGGULANGAN

PROSEDUR INDENTIFIKASI

PERSIAPAN

PEMERIKSAAN GERTAN DI

LAPANGAN

PENGOLAHAN DATA

PELAPORAN

(LAPORAN SINGKAT & LAPORAN AKHIR)

INDENTIFIKASI BENCANA GERAKANTANAH

- PENENTUAN JENIS GERAKANTANAH

- PENGUKURAN DIMENSI

- PENGUKURAN BELAHAN, RETAKAN, NENDATAN

- PENGUKURAN ARAH GERAKANTANAH

- PENENTUAN BIDANG GELINCIR

- PENGAMBILAN SAMPEL

- PENGUKURAN TOPOGRAFI

PENENTUAN JENIS GERARAKANTANAH

CIRI-CIRI JENIS RAYAPANCIRI-CIRI JENIS RAYAPAN

BERGERAK LAMBAT SANGAT LAMBAT

LERENG RELATIF LANDAI

TANAH YG BERGERAK LEMPUNG/LEMPUNG LANAUAN SIFAT

MENGEMBANG TINGGI

TAMPAK PEPOHONAN, TIANG LISTRIK MIRING; RUMAH RETAK-RETAK

BENTUK TOPOGRAFI BERGELOMBANG

AKTIF BERGERAK PD MUSIM PENGHUJAN

CIRI-CIRI ALIRAN BAHAN ROMBAKANCIRI-CIRI ALIRAN BAHAN ROMBAKAN

Y PERGERAKAN MATERIAL LONGSORAN SANGAT CEPAT MELALUI ALUR LEMBAH/SUNGAI

Y MATERIAL LONGSORAN : TANAH, BONGKAH BATUAN, PEPOHONAN BERCAMPUR DG AIR

Y DIDAHULUI LONGSORAN DI BAG. HULU SUNGAI DAN PEMBENDUNGAN ALAMIAH

Y TANDA-TANDA AWAL : AIR SUNGAI MENDADAK KERUH SEKALI BERCAMPUR DG RANTING/BATANG POHON.

CIRI-CIRI LONGSORAN ROTASICIRI-CIRI LONGSORAN ROTASI

^ BENTUK BIDANG GELINCIR MELENGKUNG KE ATAS

^ PERGERAKAN MATERIAL LONGSORAN CEPAT - SANGAT CEPAT

^ MATERIAL LONGSORAN : TANAH PELAPUKAN/BAHAN ROMBAKAN

^ TERJADI PD LERENG > 30 DERAJAT

^ TAMPAK ADA GAWIR LONGSORAN DAN BELAHAN-BELAHAN

^ PADA KAKI LONGSORAN SERING MUNCUL REMBESAN AIR/

MATA AIR

^ TANDA-TANDA AWAL ADANYA BELAHAN/RETAKAN PD LERENG

CIRI-CIRI LONGSORAN TRANSLASICIRI-CIRI LONGSORAN TRANSLASI

` BENTUK BIDANG GELINCIR MENDATAR, UMUMNYA BERUPA LAPISAN LEMPUNG

` PERGERAKAN MATERIAL LONGSORAN TERGANTUNG KADAR AIR DAN KEMIRINGAN LERENG

` MATERIAL YG BERGERAK TANAH/BATUAN

` TERDAPAT BANYAK REKAHAN/BELAHAN YG PANJANG

` MUNCUL MATA AIR PD KAKI LONGSORAN

` TEMBOK RUMAH RETAK-RETAK

` TANDA-TANDA AWAL : RETAKAN PD LERENG

CIRI-CIRI RUNTUHANCIRI-CIRI RUNTUHAN

Y KEMIRINGAN LERENG TERJAL/TEGAK

Y TIDAK TERDAPAT BIDANG GELINCIR

Y MATERIAL YG BERGERAK : TANAH/BATUAN MENGANDUNG RETAKAN, MATERIAL MENUMPUK PD KAKI LERENG

Y TERJADI PD TEBING JALAN, SUNGAI, PANTAI, GALIAN BAHAN TAMBANG

Y TANDA-TANDA : KADANG-KADANG DIDAHULUI RUNTUHAN TANAH/BATUAN KECIL-KECIL

CIRI-CIRI ROBOHANCIRI-CIRI ROBOHAN

MATERIAL ROBOH MELALUI REKAHANMATERIAL ROBOH MELALUI REKAHAN

MATERIAL ROBOHAN DEKAT DG SUMBERNYAMATERIAL ROBOHAN DEKAT DG SUMBERNYA

TERJADI PD BATUAN YG BANYAK REKAHANNYA TERJADI PD BATUAN YG BANYAK REKAHANNYA

UMUMNYA TERJADI PD LERENG LANDAI UMUMNYA TERJADI PD LERENG LANDAI

CIRI-CIRI GERAKANTANAH KOMPLEKSCIRI-CIRI GERAKANTANAH KOMPLEKS

H TERJADI PERUBAHAN MEKANISME

H MISAL : DARI LONGSORAN ROTASI JADI GALODO

H INDENTIFIKASI PERLU PENYELIDIKAN RINCI

DIMENSI GERAKANTANAH YG DIUKUR

1. GAWIR LONGSORAN

2. PANJANG & LEBAR

3. TEBAL MATERIAL

4. VOL. MATERIAL

5. REKAHAN, BELAHAN,

NENDATAN

6. ARAH LONGSORAN

7. KEDALAMAN

BIDANG GELINCIR

8. PENGAMBILAN SAMPEL

PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN

DATA SEKUNDER DATA PRIMER DATA LAB.

DIOLAH

LAPORAN SINGKAT

LAPORAN AKHIR

LAPORAN SINGKAT

DIBUAT SEGERA SETELAH PULANG DARI LAPANGAN

KEMUDIAN SEGERA DIKIRIM KE PEMDA YG BERSANGKUTAN

SEBAGAI ACUAN UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA GERAKAN TANAH

ISI LAPORAN

LOKASI BENCANA

KONDISI DAERAH BENCANA

- Bentang Alam

- Tanah dan Batuan

- Kondisi Keairan

- Tata Guna Lahan

KONDISI GERAKAN TANAH

PENYEBAB DAN PERKEMBANGAN GERAKAN TANAH

REKOMENDASI TEKNIS PENANGGULANGAN GERAKAN TANAH

LAPORAN AKHIR

DIBUAT LEBIH KOMPREHENSIF

MEMASUKAN DATA HASIL PENGUJIAN SAMPEL DI LAB.MEKTAN

BERGUNA SEBAGAI ACUAN UNTUK TAHAP REKONSTRUKSI

ISI LAPORAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Lokasi Daerah Bencana

Maksud dan Tujuan

Metodologi Pemeriksaan

Lingkup Kajian

Peralatan dan Personalia Tim

KONDISI DAERAH PEMERIKSAAN

Morfologi

Tata Guna Lahan

Geologi

Keairan

KONDISI GERAKAN TANAH

Penyebab Gerakan tanah

Mekanisme Gerakan tanah

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Rekomendasi Penanggulangan

Gerakan tanah