Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

23
Mitos Dan Etika Komunikasi Antarpribadi Oleh Ana Sofiani Ade Iskandar Hamam Winandi Lia marliyani

description

 

Transcript of Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Page 1: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Mitos Dan Etika Komunikasi Antarpribadi

OlehAna SofianiAde IskandarHamam WinandiLia marliyani

Page 2: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Mitos

Mitos (Muthos) berasal dari bahasa Yunani adalah sebuah cerita yang sebenarnya dikisahkan dengan cara yang dirasa masuk akal.

secara harafiah berarti sebagai sesuatu yang dikatakan seseorang, dalam pengertian yang lebih luas bisa berarti suatu pernyataan, sebuah cerita.

Page 3: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Mitos Dalam KAP

1) Komunikasi Antarpribadi menyelesaikan segala masalah

2) Komunikasi Antarpribadi adalah sesuatu yang selalu baik

3) Komunikasi Antarpribadi adalah akal sehat

4) Komunikasi Antarpribadi sama dengan hubungan antarpribadi

5) Komunikasi Antarpribadi selalu tatap muka

Page 4: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Komunikasi AntarpribadiMenyelesaikan Segala Masalah

Kelancaran berkomunikasi menjadi nilai lebih bagi setiap orang. Namun, hal ini tidak menjamin akan menyelesaikan setiap masalah.

Mendengar merupakan hal yang tidak kalah penting.

Page 5: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Komunikasi AntarpribadiAdalah Sesuatu yang Selalu Baik

Komunikasi antarpribadi seringkali dianggap paling baik. Namun, adakalanya hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

tidak semua orang dapat melakukan komunikasi dengan tulus

Page 6: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Komunikasi AntarpribadiAdalah Akal sehat

Komunikasi antarpribadi tidak bisa dianggap hal yang sepele.

keterampilan atau pengetahuan berkomunikasi pun sangat dibutuhkan

Page 7: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi adalah identik dengan hubungan antarpribadi

Komunikasi antarpribadi melibatkan antara pribadi yang satu dengan pribadi yang lain. Hal ini memungkinkan terjalinnya suatu hubungan antarpribadi namun tidak selamanya dapat menghasilkan suatu hubungan.

Page 8: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi adalah selalu tatap muka

manusia sebagai pelaku komunikasi memanfaatkan kemajuan tekhnologi sebagai media komunikasi.

Page 9: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Etika

Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah:

• Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.• Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak• Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.

Etika berkaitan dengan apa yang baik dan apa yang buruk atau apa yang patut dan yang tidak patut.

Page 10: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Tujuan etika

Empat Etika Komunikasi Antarpribadi menurut McCrosky :

1. To Speak2. Speak Well3. To Listen4. Remaind To Silent

Page 11: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Lima sistem etika komunikasi antarpribadi

1. Categorical Imperative2. Utilitarian3. The Golden Mean4. Ethic of Care5. Significant Choice

Page 12: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Categorical Imperative

Segala sesuatu yang kita lakukan haruslah berdasarkan dengan standar moral dan etika yang berlaku, apapun yang terjadi.

konsekuensi dari tindakan yang kita lakukan berdasarkan etika tidaklah terlalu penting.

Page 13: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Utilitarianism

konsekuensi dari tindakan moral atau etika yang kita pakai sangatlah penting. Serta Kepuasan dan kebahagiaan adalah sesuatu yang esensial.

Page 14: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

The golden mean

prinsip yang menekankan bagaimana jalan untuk meraih kebahagian

Kita tidak harus banyak memberikan informasi tetapi jangan pula terlalu sedikit

Page 15: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Ethic of care

Prinsip ini sangatlah memikirkan perasaan oranglain agar tidak tersakiti sehingga kita bisa menjalin hubungan yang baik dengan oranglain.

Page 16: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Significant choice

komunikasi menjadi etis apabila seseorang bebas dalam memilih.

Page 17: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Etika komunikasi dalam Islam

Qaulan Sadida (Benar, tidak dusta) Qaulan Sadidan berarti pembicaran, ucapan, atau

perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa).

“Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta” (QS. Al-Hajj:30).

“Katakanlah kebenaran walaupun pahit rasanya” (HR Ibnu Hibban).

“Dan berkatalah kamu kepada semua manusia dengan cara yang baik” (QS. Al-Baqarah:83).

Page 18: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Qaulan Baligha (Lugas, efektif)

Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele.

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.“ (QS An-Nissa :63).

Page 19: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Qaulan Ma`rufa ( Kata-kata yang baik/sopan)

Qaulan Ma’rufa artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan. Qaulan Ma’rufa juga bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat).

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.” (QS An-Nissa :5)

Page 20: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Qaulan Karima (Penuh hormat/respek)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orangtuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, seklai kali janganlah kamu mengatakan kepada kedanya perkatan ‘ah’ dan kamu janganlah membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Karima –ucapan yang mulia” (QS. Al-Isra: 23).

Qaulan Karima adalah perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama. Dalam ayat tersebut perkataan yang mulia wajib dilakukan saat berbicara dengan kedua orangtua. Kita dilarang membentak mereka atau mengucapkan kata-kata yang sekiranya menyakiti hati mereka.

Page 21: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Qaulan Layina ( Lemah-lembut)

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah-lembut…” (QS. Thaha: 44).

Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau lugas, apalagi kasar.

Page 22: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

Qaulan Maysura ( Mudah dimengerti)

”Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura –ucapan yang mudah” (QS. Al-Isra: 28).

Qaulan Maysura bermakna ucapan yang mudah, yakni mudah dicerna, mudah dimengerti, dan dipahami oleh komunikan. Makna lainnya adalah kata-kata yang menyenangkan atau berisi hal-hal yang menggembirakan

Page 23: Mitos dan etika komunikasi antarpribadi

KESIMPULAN

Dalam komunikasi antar pribadi penggunaan etika haruslah berhati-hati karena bukanlah tidak mungkin bahwa pemahaman etika kita berbeda dengan komunikan. Kurangnya pemahaman antar sesama dapat memunculkan miss communication yang akan berujung pada timbulnya berbagai macam prasangka dan salah paham.

Nilai-nilai yang membentuk etika harus kita pahami dengan benar karena sebenarnya tidak ada komunikasi yang tidak menggunakan nilai-nilai etika di dalamnya, setiap bentuk komunikasi selalu menggunakan etika walaupun dalam kadarnya masing-masing sesuai dengan konteks, tujuan dan situasi yang ada.