Model Pendalaman Minat - ppkn34 – ayo kita tegakkan ... · KATA PENGANTAR Kementerian Pendidikan...
Transcript of Model Pendalaman Minat - ppkn34 – ayo kita tegakkan ... · KATA PENGANTAR Kementerian Pendidikan...
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA i
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA i
KATA PENGANTAR
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013 di SMA akan dilakukan secara bertahap mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di 10% SMA sampai dengan tahun pelajaran 2020/2021 di seluruh SMA. Sepanjang implementasi secara bertahap tersebut akan dilakukan evaluasi, perbaikan konsep dan strategi implementasi Kurikulum 2013 agar siap untuk dilaksanakan secara menyeluruh di semua SMA. Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskah-naskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah-naskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Naskah-naskah pendukung kurikulum akan terus dikembangkan, sehingga menjadi lebih operasional. Oleh karena itu, sekolah diharapkan memberi masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih.
Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA,
Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan Model Program Pendalaman Minat di SMA ...................................... 2
C. Landasan Hukum ............................................................................................ 2
BAB II PENGERTIAN DAN MODEL PROGRAM PENDALAMAN MINAT 4
A. Pengertian ...................................................................................................... 4
B. Model Program Pendalaman Minat di SMA .................................................. 5
C. Karakteristik Program Pendalaman Minat..................................................... 5
BAB III STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM PENDALAMAN MINAT 7
A. Pengorganisasian ........................................................................................... 7
B. Pelaksanaan ................................................................................................... 7
C. Model Belajar di SMA Pelaksana Pendalaman Minat .................................. 15
D. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA .................. 16
E. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat ............................................... 17
F. Kriteria Peserta Didik .................................................................................. 17
BAB IV PENUTUP 18
DAFTAR PUSTAKA 19
Lampiran 1. ....................................................................................................... 20
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada
semua ranah kehidupan manusia, sehingga penguasaan dan peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan oleh setiap orang
dan institusi yang menginginkan eksistensinya tetap terjaga. Proses perubahan semakin
cepat seiring dengan adanya proses globalisasi yang menggiring manusia kepada era
persaingan global.
Untuk mempersiapkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Dalam meningkatkan kualitas SDM ini, Pemerintah telah melakukan
berbagai upaya, antara lain melalui penyelenggaraan Pendidikan Dasar, Pendidikan
Menengah sampai Perguruan Tinggi.
Sebagai salah satu unit teknis pelaksanaan Pendidikan Menengah, SMA memiliki
kewajiban untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas tersebut melalui berbagai
program dan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain tuntutan
Kurikulum 2013 yang mengamanatkan adanya program Pendalaman Minat yang
dilaksanakan melalui kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi.
Memperhatikan hal tersebut di atas, seharusnya SMA dapat menghasilkan peserta didik
yang siap memasuki Perguruan Tinggi atau hidup mandiri.Tetapi kenyataan yang ada
pada saat ini, masih banyak lulusan SMA yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau
mampu menghidupi dirinya dengan bekal ilmu yang diperolehnya. Adanya mata
pelajaran pada struktur kurikulum SMA yang berlanjut di Perguruan Tinggi belum dapat
memberikan bekal yang cukup kepada peserta didik untuk diterima di Perguruan Tinggi
yang diinginkannya. Selain itu masih banyak siswa SMA yang memiliki potensi akademik
tinggi/istimewa tetapi belum dapat memasuki Perguruan Tinggi sesuai dengan bakat
dan minatnya. Oleh sebab itu perlu adanya suatu program yang berkesinambungan
antara SMA dan Perguruan Tinggi, sehingga peserta didik sejak SMA kelas terakhir
sudah memiliki jaminan untuk masuk ke salah satu Perguruan Tinggi yang diinginkan
oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya.
Program tersebut dapat berupa kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi yang
dapat memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan, minat dan bakatnya,
untuk memasuki Perguruan Tinggi tertentu tanpa harus mengikuti perkuliahan untuk
mata kuliah di Perguruan Tinggi yang relevan dengan mata pelajaran di SMA.
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 2
Untuk membantu SMA dan peserta didik dalam keperluan tersebut, Direktorat
Pembinaan SMA menyusun Model Program Pendalaman Minat sebagai bentuk
Advanced Placement Programe di SMA yang mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui kerjasama dengan
Perguruan Tinggi. Program sejenis ini telah dilaksanakan oleh beberapa negara, seperti
Amerika Serikat, dengan berbagai kegiatan yang berbeda tetapi memiliki tujuan akhir
yang sama, yaitu mempersiapkan peserta didik di High School atau setingkat SMA
untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi.
Model Program Pendalaman Minat yang dirancang Direktorat Pembinaan SMA ini berupa
pendalaman materi mata pelajaran di SMA yang relevan dengan mata kuliah dasar di
Perguruan Tinggi (PT). Dengan demikian, peserta didik yang mengikuti program ini,
pada saat lulus SMA sudah memiliki sejumlah satuan kredit semester (sks) untuk mata
kuliah dasar tertentu dan tidak perlu mengambil lagi mata kuliah tersebut, sehingga
dapat mengurangi jumlah mata kuliah atau jumlah sks, dan memungkinkan
mempercepat waktu belajar dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi
yang bersangkutan.
B. Tujuan Model Program Pendalaman Minat di SMA
1. Tujuan Program Pendalaman Minat di SMA adalah sebagai berikut:Meningkatkan
kompetensi peserta didik untuk persiapan masuk ke Perguruan Tinggi;
2. Efisiensi pembelajaran dengan sinkronisasi Kompetensi mata pelajaran di SMA
yang relevan dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah Dasar di
Perguruan Tinggi;
3. Mendapatkan pengakuan satuan kredit semester (sks) dari Perguruan Tinggi untuk
mata kuliahdasar tertentu yang relevan dengan mata pelajaran pendalaman minat
di SMA.
4. Mengurangi jumlah mata kuliah atau jumlah sks di PerguruanTinggi, sehingga
memungkinkan memperpendek waktu belajar dalam mencapai program tertentu di
Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
C. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 3
2. Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan
Pertama atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (disamakan dengan panduan yang lain)
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 4
BAB II
PENGERTIAN DAN MODEL PROGRAM PENDALAMAN MINAT
A. Pengertian
Model Program Pendalaman Minat yang akan dilaksanakan, dikembangkan dari Model
Program Advanced Placement yang dilaksanakan di beberapa negara bagian di Amerika
Serikat. Anne Arundel County Public School salah satu sekolah di Amerika Serikat yang
melaksanakan program ini bekerjasama dengan Universitas/College yang tergabung
sebagai pelaksana Advanced Placement mengartikan Program Advance Placement
sebagai berikut:
“ a course that provides:
• Challenging and rigorous studies comparable to college level course work. • Opportunities for students to take national exams and receive advanced
placement in college or college credit. “
Untuk selanjutnya ABC Newsmagazine (2001) mengatakan bahwa :
• The Advanced Placement (AP) program allows high school students to take university-level courses and show that they have mastered the material by taking AP examinations.
• Students can receive credit, advanced placement, or both from Canadian and US colleges and universities that participate in the AP program. AP courses may exempt students from introductory university courses and allow them to move into second year core courses, or take extra minor subject classes.
Mengacu kepada ketentuan Pendalaman Minat dalam Peraturan Pemerintah No. 13
tahun 2015 dan memperhatikan pengertian program advanced tersebut, maka konsep
Pendalaman Minat di SMA yang dimaksud dalam naskah ini pada dasarnya adalah suatu
program yang dirancang bersama antara SMA dengan Perguruan Tinggi terkait untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat memperkaya pengetahuan
tentang mata pelajaran yang dipilihnya di SMA dengan matakuliah dasar yang akan
dipilihnya di Perguruan Tinggi. Dengan demikian, Program Pendalaman Minat ini
memfasilitasi peserta didik di SMA untuk mengambil mata kuliah dasar di Perguruan
Tinggi sesuai dengan bidang peminatannya, sehingga akan mengurangi jumlah sks dan
memungkinkan memperpendek waktu belajarnya dalam mencapai program tertentu di
Perguruan Tinggi tersebut.
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 5
B. Model Program Pendalaman Minat di SMA
Program Pendalaman Minat di SMA dapat dilakukan melalui 3 (tiga) model sebagai
berikut;
1. Model Integrasi pada mata pelajaran, yaitu mengintegrasikan materi
perkuliahan di PT sebagai materi tambahan atau pendalaman dalam mata
pelajaran yang relevan di SMA dan dilaksanakan selama pembelajaran mata
pelajaran tersebut dengan menambah jam pelajarannya. Model ini dilaksanakan
oleh guru mata pelajaran yang sudah dilatih oleh Perguruan Tinggi (PT).
2. Model Pendalaman minat yang dilaksanakan khusus di luar jam pelajaran
tentang pendalaman atau penambahan materi pelajaran yang relevan dengan
materi kuliah dasar di PT dan dilaksanakan di sekolah. Model tersebut dapat
dilakukan oleh guru yang sudah dilatih atau oleh dosen Perguruan Tinggi yang
bersangkutan.
3. Model Pendalaman minat yang dilaksanakan khusus di luar jam pelajaran
tentang pendalaman atau penambahan materi pelajaran yang relevan dengan
materi kuliah dasar di PT dan dilaksanakan oleh PT. Model ini menuntut peserta
didik untuk datang ke PT dan melaksanakan perkuliahan layaknya mahasiswa.
C. Karakteristik Program Pendalaman Minat.
Karakteristik Program Pendalaman Minat di SMA adalah sebagai berikut;
1. Melayani;
a. SMA dan Perguruan Tinggi memberikan kesempatan kepada peserta didik
yang berminat mengikuti program tersebut dengan cara; 1) mengikuti
seleksi pendalaman minat sesuai dengan mata kuliah yang akan diambilnya
di Perguruan Tinggi, 2) mengikuti seluruh kegiatan yang ditentukan, 3)
melanjutkan ke Perguruan Tinggi penyelenggara program pendalaman
minat.
b. PerguruanTinggi menyediakan materi pendalaman minat yang disusun dalam
Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang akan diajarkan oleh dosen dan/atau
guru SMA yang sudah dilatih PT penyelenggara program pendalaman minat.
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 6
2. Mengikat;
a. Program Pendalaman Minat merupakan Program kerjasama antara SMA
dengan Perguruan Tinggi tertentu dan menjadi tanggungjawab bersama
antara SMA dan Perguruan Tinggi tersebut.
b. Peserta didik yang mengambil Program pendalaman minat adalah peserta
didik yang memiliki kemampuan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
bersama antara SMA dengan Perguruan Tinggi penyelenggara program
pendalaman minat.Peserta didik yang telah mengikuti program pendalaman
minat dan dinyatakan lulus,berhak untuk diterima di Perguruan Tinggi
tersebut tanpa melalui seleksi lebih lanjut.
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 7
BAB III
STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM PENDALAMAN MINAT
A. Pengorganisasian
Program Pendalaman Minat merupakan program bersama antara SMA dan Perguruan
Tinggi tertentu yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA (PSMA),
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, bekerjasama sama dengan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Direktorat PSMA dapat menunjuk SMA, atau sebaliknya
SMA yang mengajukan untuk melaksanakan program tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan, dan Ditjen Dikti menunjuk Perguruan Tinggi pelaksana program
pendalaman minat.
B. Pelaksanaan
Pada bahasan di Bab II dijelaskan bahwa pelaksanaan pendalaman minat dapat
dilakukan dengan tiga model, yaitu 1) terintegrasi dalam pembelajaran mata pelajaran
yang relevan, 2) terpisah dan dilaksanakan di SMA, dan 3) terpisah dan dilaksanakan di
Perguruan Tinggi. Program pendalaman minat tersebut nantinya akan dilaksanakan
secara teknis oleh SMA dengan PT yang membentuk kerjasama. Meskipun demikian,
sifat kerjasama tersebut melibatkan unsur yang lebih tinggi, yaitu Direktorat
Pembinaan SMA dan Direktorat Pendidikan Tinggi.
Bagan 1; Tahapan Pelaksanaan Pendalaman Minat di SMA
Penjelasan bagan:
Penjelasan gambar;
a. Analisis kompetensi mata pelajaran di SMA yang relevan dengan Kompetensi
Mata Kuliah Dasar di Perguruan Tinggi
Analisis relevansi kompetensi Mata pelajaran di SMA dengan materi mata kuliah dasar di Perguruan Tinggi
Penilaian dan Pengakuan sks Mata Kuliah Dasar oleh Perguruan Tinggi
Kerjasama Dit. PSMA + Ditjen Dikti
Pelaksanaan Pendalaman Minat
oleh Dosen dan/atau guru
SMA yang dilatih oleh Perguruan
Tinggi
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 8
1. Analisis Kompetensi
1) Direktorat PSMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi membentuk tim
yang ditugaskan untuk melakukan analisis relevansi kompetensi mata
pelajaran di SMA dengan Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah Dasar di
Perguruan Tinggi untuk memperoleh bahan materi pendalaman yang sesuai
dengan satuan kredit semester yang harus ditempuh di Perguruan Tinggi.
2) Dari hasil analisis tersebut, Direktorat PSMA bersama Perguruan Tinggi
menentukan bahan materi pendalaman minat dan penghitungan jumlah
jam pelajaran yang disesuaikan dengan jumlah sks yang harus ditempuh di
Perguruan Tinggi.
Berikut adalah contoh hasil analisis KD mata kuliah Kalkulus 1 di
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Jurusan Pendidikan
Matematika dibandingkan dengan KD mata pelajaran Matematika di SMA
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA Pokok Bahasan di
PT Topik di SMA
Bahan Pendalama
n
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menyebutkan macam-macam anggota himpunan bilangan, dan menggambarkannya dalam diagram Venn
Macam-macam himpunan dan diagram Venn *)
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear, kuadrat, pecahan, dan pertidaksamaan nilai mutlak
- Mendeskripsikan dan menganalisis konsep nilai mutlak dalam persamaandan pertidaksamaan sertamenerapkannyadalam pemecahan masalah nyata.
- Menerapkankonsep nilaimutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan linierdalam memecahkan masalah nyata
- Membuat model
Macam-macam Pertidaksamaan
- Pertidaksamaan Linear
- Pertidaksamaan Kuadrat
- Pertidaksamaan Pecahan
- Pertidaksamaan nilai mutlak
- Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
- Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Dua Variabel, dan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel
- Pertidaksamaan mutlak, pecahan, dan irrasional
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 9
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA Pokok Bahasan di
PT Topik di SMA
Bahan Pendalama
n
matematikaberupapersamaan dan pertidaksamaan linear duavariabelyang melibatkan nilai mutlak dari situasi nyatadan matematika, sertamenentukan jawab dan menganalisismodel sekaligus jawabnya.
- Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dansifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
- Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan,irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendeskripsikan pengertian fungsi dan menentukan daerah asal natural dan daerah hasil.
- Mengidentifikasi relasi yang disajikan dalam berbagai bentuk yang merupakan fungsi
- Definisi Fungsi
- Daerah asal natural Daerah hasil
Relasi dan fungsi
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat :
- Mengidentifikasi dan menerapkan konsep fungsi dan persamaan kuadrat dalam
Jenis Fungsi dan grafiknya
- Fungsi Konstan
- Fungsi Linear
- Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat Fungsi ganjil dan genap *)
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 10
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA Pokok Bahasan di
PT Topik di SMA
Bahan Pendalama
n
mendeskripsikan macam-macam fungsi dan menggambarkan grafiknya.
menyelesaikan masalah nyatadan menjelaskannyasecaralisan dan tulisan.
- Menyusun model matematika dari masalah yangberkaitan dengan persamaan dan fungsikuadrat dan menyelesaikan serta memeriksa kebenaran jawabannya.
- Menggambardan membuat sketsagrafik fungsi kuadrat dari masalah nyata berdasarkan data yangditentukan dan menafsirkan karakteristiknya.
- Mengidentifikasi hubungan fungsional kuadratik dari fenomenasehari-hari dan menafsirkan maknadari setiap variableyang digunakan.
- Fungsi Identitas
- Fungsi tangga
- Fungsi Mutlak
- Fungsi Ganjil dan genap
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan hasil operasi fungsi, komposisi fungsi dan sifat-sifat dari komposisi fungsi.
- Mendeskripsikan konsep fungsi dan menerapkan operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian)pada fungsi
- Mendeskripsikan konsep komposisi fungsi dengan menggunakan konteks sehari-hari dan menerapkannya.
- Merancangdan mengajukan masalah dunia nyatayangberkaitan dengan
Operasi Fungsi , Komposisi fungsi dan fungsi Invers
- Operasi Fungsi
- Komposisi dari dua fungsi
- Menentukan suatu fungsi jika diketahui komposisinya
- Sifat-sifat komposisi fungsi
- Fungsi Invers
Relasi dan fungsi
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 11
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA Pokok Bahasan di
PT Topik di SMA
Bahan Pendalama
n
komposisifungsi dan menerapkan berbagai aturan dalam menyelesaikannya
- Menganalisiskonsep dansifat suatu fungsi dan melakukan manipulasi aljabar dalam menentukan invers fungsi dan fungsi invers.
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendefinisikan pengertian limit fungsi dan menyelesaikan limit fungsi aljabar
- Mendeskripsikan konsep limit fungsi aljabar dengan menggunakan konteks nyata dan menerapkannya.
- Merumuskan aturan dansifat limitfungsi aljabar melaluipengamatan contoh-contoh.
- Memilih strategiyang efektif dan menyajikan model matematika dalammemecahkan masalah nyatatentanglimit fungsi aljabar.
- Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi.
Limit Fungsi Aljabar
- Pengertian limit Cara menyelesaikan limit Fungsi Aljabar
Limit fungsi aljabar
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menyelesaikan limit ungsi tak himgga dan limit fungsi trigonometri
Mendeskripsikan dan menganalisis konsep dan sifat- sifat limit fungsi trigonometri dan nilai limit fungsi aljabar menuju ketakhinggaan dan menggunakan dalam pemecahan berbagai masalah
- Limit fungsi tak hingga
- Limit fungsi trigonometri
- Kontinuitas
Limit fungsi triogonometri
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendeskripsikan
Mendeskripsikan konsep turunan dengan menggunakan konteks matematik atau konteks lain dan menerapkannya.
- Dua masalah dengan satu tema
- Pengertian turunan
Turunan
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 12
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA Pokok Bahasan di
PT Topik di SMA
Bahan Pendalama
n
pengerian turunan
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan turunan dari suatu fungsi.
Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi.
- Aturan pencarian turunan
Turunan fungsi aljabar
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan turunan fungsi trigonometri dan dapat menggunakan aturan rantai
- Mendeskripsikan konsep turunan fungsi trigonometri untuk menurunkan sifat-sifatnya serta menggunakannya dalam memecahkan masalah.
- Menganalisis konsep dan sifat turunan fungsi trigonometri dan menerapkannya untuk menentukan titik stasioner (titik maximum, titik minimumdan titik belok).
- Turunan fungsi trigonometri
- Aturan Rantai
Turunan fungsi trigonometri
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan turunan fungsi tingkat tinggi dan turunan fungsi implisit.
Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi
- Notasi Libniz
- Turunan Tingkat tinggi
- Turunan Fungsi Implisit
Turunan fungsi aljabar
Turunan tingkat tinggi Turunan fungsi implisit *)
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendeskripsikan pengertian nilai maksimum dan minimum suatu fungsi dan kemonotonan dan kecekungan.
- Mendeskripsikan konsep turunan dan menggunakannya untuk menganalisis grafik fungsi dan menguji sifat-sifat yang dimiliki untuk mengetahui fungsi naik dan fungsi turun.
- Mendeskripsikan konsep dan sifat turunan fungsi
- Maksimum dan Minimum
- Kemonotonan dan kecekungan
Turunan
Setelah - Maksimum dan Turunan
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 13
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA Pokok Bahasan di
PT Topik di SMA
Bahan Pendalama
n
mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendeskripsikan pengertian maksimum dan minimum lokal, dan menggunakan dalil L de Hospital
terkaitdan menerapkannyauntuk menentukan titik stasioner (titik maximum, titik minimum dan titik belok).
- Menganalisis bentuk model matematika berupa persamaan fungsi, sertamenerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maximum dan minimum
- Merancangdan mengajukan masalah nyata serta menggunakan konsep dan sifat turunan fungsi terkaitdalam titik stasioner (titik maximum,titikminimum dan titik belok)
- Menyajikan data dari situasinyata, memilih variabel dan mengkomunikasikannyadalam bentuk model matematika berupapersamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maximum dan minimum
minimum lokal
- Dalil de L hospital
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menggambar grafik dan menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan turunan.
- Menggambar grafik
- Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan
Turunan
Catatan: *) materi yang belum diajarkan di SMA
Dari hasil analisis tersebut, terdapat irisan materi yang sangat besar
antara Matematika yang diajarkan di SMA dengan materi Kalkulus 1 yang
akan dipelajari di UPI, tetapi juga ada materi dalam mata kuliah Kalkulus
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 14
1 yang belum diajarkan di SMA, yaitu Macam-macam Himpunan dan
Diagram Venn, Fungsi Ganjil dan Genap, Turunan Tingkat Tinggi, dan
materi Fungsi Implisit.
Memperhatikan irisan dan perbedaan tersebut, maka jika dilakukan
pendalaman terhadap materi irisan tersebut dan menambahkan materi
yang belum dipelajari seperti tercantum pada tabel 1 di atas, dengan jam
belajar selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat), maka peserta didik
di SMA sudah dapat “menabung” 3 sks di semester 1 jurusan Pendidikan
Matematika di UPI untuk mata kuliah Kalkulus 1.
Hasil analisis matapelajaran lain pada lampiran 1.
2. Pelaksanaan
1) SMA melakukan sosialisasi program pendalaman minat kepada seluruh
peserta didik kelas XII dan orang tua.
2) SMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi melakukan seleksi terhadap
peserta didik yang mendaftar untuk mengikuti pendalaman minat, dan
menentukan peserta didik yang diterima.
3) SMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggimelaksanakan pendalaman
materi mata pelajaran di SMA sebagai mata kuliah dasar di Perguruan
Tinggi kepada peserta didik yang dinyatakan diterima pada seleksi
program pendalaman minat.
4) PT menyediakan dosen yang harus mengajar peserta didik yang memilih
pendalaman minat mata pelajaran tersebut di atas, atau melatih guru SMA
yang bersangkutan untuk menyampaikan materi sesuai Satuan Acara
Perkuliahan (SAP).
5) SAP yang berkaitan dengan materi pendalaman, atau materi tambahan
yang tidak ada di SMA, disediakan oleh PT.
3. Penilaian dan Pengakuan sks
1) PT melakukan penilaian terhadap keberhasilan peserta didik dalam
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga dapat diakui
sebagai satuan kredit semester Mata Kuliah Dasar yang telah ditempuh.
2) Perguruan Tinggi memberikan pengakuan secara tertulis terhadap
pendalaman materi mata pelajaran tersebut sebagai sks yang telah
ditempuh untuk mata kuliah dasar, sehingga peserta didik yang lulus SMA
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 15
dan memasuki Perguruan Tinggi tersebut tidak perlu lagi mengikuti mata
kuliah dasar.
C. Model Belajar di SMA Pelaksana Pendalaman Minat
Dengan adanya Program Pendalaman Minat di SMA, maka ada 2 (dua) model belajar
peserta didik di SMA seperti terlihat pada Bagan 2 berikut:
Bagan 2: Model belajar peserta didik
Penjelasan Bagan 2:
1. Peserta didik kelas XII di SMA dapat meneruskan satu mata pelajaran lintas
minatnya sesuai dengan mata pelajaran lintas minat yang telah dipilihnya di kelas
XI. Khusus untuk peserta didik yang mengambil pendalaman minat dalam mata
pelajaran tertentu dapat mengikuti program tersebut dengan pola/model program
yang telah ditetapkan SMA dengan Perguruan Tinggi mitra. Dengan demikian
terdapat dua kelompok belajar di kelas XII, yaitu;
a. Kelompok pertama terdiri atas peserta didik yang mengikuti pembelajaran
reguler penuh sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA
tersebut mulai kelas X sampai kelas XII seperti biasa.
b. Kelompok kedua adalah peserta didik yang mengikuti Program Pendalaman
Minat dengan memilih mata kuliah dasar yang ditawarkan PT melalui SMA,
relevan dengan mata pelajaran yang ada di kurikulum SMA, sehingga
terdapat irisan materi mata pelajaran di SMA dengan materi mata kuliah di
PT. Irisan ini merupakan “tabungan sks” dari mata kuliah dasar di PT,
sehingga pada saat peserta didik menjadi mahasiswa tidak lagi mengambil
mata kuliah yang sama di PT.
Peserta Didik SMA
Non Program Pendalaman Minat
Mapel SMA + Program Pendalaman Minat sebagai MKD PT
Mahasiswa PT
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 16
2. Setelah lulus SMA, peserta didik yang ada di kelompok pertama akan memasuki PT
tersebut dengan melalui tahapan yang diberlakukan oleh PT secara umum pada
tahun pelajaran tersebut, sedangkan peserta didik dari kelompok kedua dapat
memasuki perguruan tinggi mitra tanpa melalui prosedur umum atau tes (seleksi
masuk PT), tetapi langsung diterima PT tersebut sebagai mahasiswa baru dengan
memiliki tabungan sks hasil pendalaman minat untuk mata kuliah dasar tertentu di
program studi tertentu.
D. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA
Penyelenggaraan Program Pendalaman Minat di SMA dapat dilaksanakan dengan
mekanisme sebagai berikut:
1. Dit. PSMA bersama Ditjen Dikti membuat perjanjian kerja sama (MoU) tentang
pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA yang memuat hak dan kewajiban
masing-masing, untuk disosialisasikan ke SMA.
2. Dit. PSMA menunjuk SMA (atau SMA dapat mengajukan diri) untuk melaksanakan
pendalaman minat dengan PT yang ditunjuk Ditjen Dikti sesuai perjanjian (MoU) di
atas.
3. Perguruan Tinggi menyediakan Dosen untuk mengajar di SMA, atau melatih guru
SMA sebagai mentor untuk melaksanakan pembelajaran/perkuliahan program
pendalaman minat dan menyediakan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk setiap
mata pelajaran/mata kuliah sesuai dengan ketentuan.
4. SMA bersama Perguruan Tinggi membuat perjanjian kerjasama tentang
pelaksanaan program Pendalaman Minat di SMA yang memuat antara lain:
a. Jadwal dan strategi pelaksanaannya
b. Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai dosen/mentor/guru
pelaksana
c. SAP mata kuliah sesuai dengan hasil analisis
d. Pendanaan dan sarana-prasarana
e. Penilaian/ujian
5. PT melakukan penilaian terhadap siswa yang telah menempuh mata
pelajaran/mata kuliah tertentu pada program ini dan memberikan keterangan yang
merupakan pengakuan terhadap sks mata kuliah di tingkat dasar PT tersebut.
(Penilaian ini bukan penilaian untuk LCK, karena penilaian LCK sepenuhnya adalah
hak guru mata pelajaran).
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 17
6. Setelah peserta didik yang mengikuti program pendalaman minat dinyatakan lulus
dari SMA, maka ia berhak untuk diterima di PT mitra SMA tersebut.
E. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat
1. Sekolah memiliki Guru dengan Komitmen yang tinggi dari semua warga sekolah
terhadap pelaksanaan program.
2. Sekolah memiliki prestasi akademik peserta didik di atas rata-rata.
3. Sekolah mendapat dukungan yang kuat dari orang tua, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, serta Pemerintah Daerah.
4. Sekolah memiliki lulusan yang diterima di PT minimal 25 persen dalam 3 (tiga)
tahun terakhir
5. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra
F. Kriteria Peserta Didik
1. Peserta didik memiliki nilai baik dalam sikap dan perilaku yang
direkomendasikan oleh Dewan Guru serta memiliki minat dan bakat pada mata
pelajaran di SMA yang relevan dengan mata kuliah dasar di PT dengan nilai
3,67.
2. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 18
BAB IV
PENUTUP
Keberhasilan kegiatan Model Program Pendalaman Minat di SMA sangat dipengaruhi
oleh kualitas keseluruhan proses pengelolaannya dan kerjasama antara SMA dan
Perguruan Tinggi yang ada didaerahnya masing- masing dengan dukungan orang tua
peserta didik, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi ,
Direktorat PSMA dan Ditjen Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu, agar program Pendalaman Minat di SMA dapat terlaksana secara
efektif dan efisien serta mencapai hasil yang optimal (tepat sasaran, tepat waktu dan
tepat guna), diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait untuk secara
bersama-sama mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan proses
Pendalaman Minat, serta pertanggungjawaban semua pihak sesuai dengan tugas,
fungsi dan kewenangan masing-masing dengan tetap memperhatikan berbagai
ketentuan perundangan yang berlaku.
Melalui naskah ini diharapkan terdapat gambaran tentang mekanisme dan prosedur
penyelenggaraan Pendalaman Minat yang dilaksanakan oleh SMA dan Perguruan Tinggi
terdekat di daerahnya.
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 19
DAFTAR PUSTAKA
ABC Newsmagazine (2001)
Anne Arundel County Public School (2013).Program Advanced Placement,
Kemendikbud (2013).Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun
2013 tentang Struktur dan Kerangka Dasar Kurikulum SMA/MA.
Kemendikbud (2013).Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Kemendikbud (2013).Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Maryland State Department of Education (2013).Advanced Placement.
Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung (2013). Fakultas MIPA. Satuan acara
Perkuliahan.
Universitas Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (2013). Jurusan Pendidikan Matematika.
Satuan acara Perkuliahan.
Universitas Djenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto (2013). Fakultas MIPA. Satuan
acara Perkuliahan.
University of Wisconsin-River Falls (2013). College Board Advanced Placement Course
List.
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 20
Lampiran 1.
Contoh Hasil Analisis mata pelajaran Biologi di SMA digandengkan dengan Mata
Kuliah Biologi Dasar Univesitas Soedirman.
Kompetensi Dasar di PT
Kompetensi Dasar di SMA
Pokok Bahasan di PT
Topik di SMA Bahan
Pendalaman
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat : 1. Mengerti dan
memahami kontrak perkuliahan mata kuliah Biologi Dasar
2. Menjelaskan kegunaan ilmu Biologi
3. Menjelaskan keterkaitan Biologi dengan ilmu lainnya
biologi umum Biologi umum *)
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami
pengertian tentang macam-macam sel
2. Menjelaskan struktur sel
3. Menjelaskan fungsi organel sel
KD Yang Bersesuaian: 3.1 4.1 4.2
Sel : Struktur dan Fungsi
Sel Komponen kimiawi penyusun sel
Struktur dan fungsi organela sel
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan
peranan energi pada makhluk hidup
KD Yang bersesuaian : 3.2 3.3 4.3
Bioenergetik Sel : Biologi transformasi energi dan pertukaran energi
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 21
Kompetensi Dasar di PT
Kompetensi Dasar di SMA
Pokok Bahasan di PT
Topik di SMA Bahan
Pendalaman
2. Menjelaskan tentang anabolisme
3. Menjelaskan tentang katabolisme
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami
siklus sel dan pembelahan sel
2. Menjelaskan tahap-tahap mitosis dan meiosis
3. Menjelaskan perbedaan mitosis dan meiosis
. KD Yang bersesuaian : 3.4 4.4
Mitosis dan Meiosis
Pembelahan sel
Mitosis
Meiosis
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami
pengertian genetika Mendel, struktur gen, fungsi gen
2. Menjelaskan hubungan meiosis dan pewarisan sifat.
KD Yang bersesuaian : 3.5 4.5
Gen : Struktur dan Fungsi
Hukum Mendel
Genotip
Fenotip
Monohibrid
Dihibrida
Back Cros dan Test Cros
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami
pengertian organ utama
KD Yang bersesuaian : 3.7 4.7
Organ Tanaman : Struktur dan Fungsi
Plantae
Ciri-ciri umum plantae.
Tumbuhan lumut.
Tumbuhan paku.
Manfaat dan peran tumbuhan
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 22
Kompetensi Dasar di PT
Kompetensi Dasar di SMA
Pokok Bahasan di PT
Topik di SMA Bahan
Pendalaman
dan tambahan tumbuhan
2. Menjelaskan fungsi organ utama dan tambahan tumbuhan
dalam ekosistem, manfaat ekonomi, dan dampak turunnya keanekaragaman tumbuhan bagi ekosistem
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan
sistem pencernaan
2. Menjelaskan sistem transportasi
3. Menjelaskan sistem pernafasan
4. Menjelaskan sistem saraf
5. Menjelaskan sistem reproduksi
KD Yang bersesuaian : 3.10
Sistem dalam tubuh makhluk hidup
Struktur dan fungsi sel pada sistem regulasi
Sistem saraf.
Sistem endokrin
Sistem indera.
Proses kerja sistem regulasi.
Pengaruh psikotropika pada sistem regulasi.
Kelainan yang terjadi pada sistem regulasi
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan
sistematika tumbuhan
2. Menjelaskan proses evolusi
KD Yang bersesuaian : 3.9 4.9
Sistematika tumbuhan dan Evolusi
Evolusi
Teori evolusi darwin
Mekanisme Evolusi
Isolasi geografik
Radiasi adaftif
Hukum Hardy-Weinberg
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan
definisi ekologi
KD Yang bersesuaian : 3.6 4.6
Ekologi Ekologi
Komponen ekosistem
Aliran energi.
Interaksi dalam ekosistem
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 23
Kompetensi Dasar di PT
Kompetensi Dasar di SMA
Pokok Bahasan di PT
Topik di SMA Bahan
Pendalaman
2. Menjelaskan hubungan ekologi dengan ilmu pangan
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami
definisi bioteknologi
2. Menjelaskan tahap-tahap bioteknologi modern
3. Menjelaskan bioteknologi di bidang pangan
KD Yang bersesuaian : 3.10 4.10
Bioteknologi
Dari hasil analisis tersebut, dengan penambahan materi Biologi Umum, Sel
(Struktur dan Fungsi, Bioenergetik Sel), Biologi transformasi energi dan pertukaran
energi, Mitosis dan Meosis, Gen (Struktur dan Fungsi, Organ) Tanaman (Struktur
dan Fungsi, Sistem dalam tubuh makhluk hidup, Sistematika tumbuhan dan
Evolusi, Ekologi, dan Bioteknologi), serta pendalaman materi lain yang telah
dipelajari di SMA seperti tercantum di tabel 2 di atas, maka dengan belajar
selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat) per minggu peserta didik di SMA
sudah dapat menabung 3 sks untuk mata kuliah Biologi Dasar di Universitas
Soedirman.
Analisis yang sama dapat dilakukan pada mata pelajaran Kimia dan Fisika di SMA
dengan mata kuliah dasar di PT yang lain, sehingga diperoleh materi pendalaman
dan/atau materi tambahan untuk diakui sebagai mata kuliah dasar dengan jumlah
kredit tertentu, seperti contoh pada tabel .
Dengan melakukan analisis yang sama terhadap seluruh materi yang tercakup pada
Kompetensi Dasar Matematika di SMA, dan materi Mata Kuliah Dasar lain untuk
seperti contoh pada tabel 1 dan tabel 2 di atas, maka dapat diperoleh mata kuliah
yang relevan seperti tampak pada contoh dalam tabel 3 berikut;
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 24
Tabel 3: contoh Mata Kuliah yang dapat diambil sebagai materi pendalaman minat
di SMA
PT Mata Kuliah Materi
Pendalaman
Materi Tambahan
Jumlah jampel/sks
UPI 1. Kalkulus 1 Semua materi yang relevan
1. Himpunan dan Diagram Venn
2. Fungsi Implisit
4 jampel/3 sks
2. Statistika idem 1. ..... (Sesuai hasil analisis)
4 jampel/2 sks
3. Dasar-dasar Geometri
idem ..... 4 jampel/2 sks
dst
UNPAD 1. Matematika Dasar
idem .... 4 jampel/2 sks
2. .....
dst
UNSOED Biologi Dasar idem 1. Sel 2. Mitosis 3. ......
4 jampel/3 sks
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA 25