Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

download Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

of 18

Transcript of Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    1/18

    MS-4

    PERCOBAAN ALIRAN SALURAN TERBUKA

    DENGAN WEIR  

    LAPORAN PRAKTIKUM TME 344  –  PRAKTIKUM KONVERSI ENERGI 

    Nama : Davin Kurniawan 

    NIM : 2012-041-014 Kelompok : C-1 

    Tanggal Praktikum : 15 April 2015

    Asisten : Andrean Saputra 

    LABORATORIUM KONVERSI ENERGI dan ENERGI TERBARUKAN

    PRODI TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIK  UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA 

    JAKARTA

    2015

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    2/18

    I.  TUJUAN

    Mempelajari karakteristik dan prestasi saluran terbuka dengan weir  

     pada aliran yang lewat

    Memperoleh hubungan head  dan debit aliran pada weir  segitiga, weir  

    segiempat, dan weir trapesium.

    Menentukan debit teoritis dan debit aktual.

    II.  TEORI DASAR

    Weir   adalah bangunan atau bidang yang bertujuan untuk menaikkan

    level muka air tanpa mengumpulkan volume air. Perbedaan antara

     bendung dan bendungan hanya terletak pada adanya kemampuan untuk

    menampung air pada bendungan, sementara pada bendung tidak ada.

    Seiring pertumbuhan industri, usaha pemenuhan kebutuhan energi

    meningkat sangat pesat. Di samping peningkatan kebutuhan air di bidang

     pertanian dan air bersih. Kebutuhan air mendorong usaha pemanfaatan

    sungai dengan membangun bendungan dan bendung melintang sungai

    secara besar-besaran. Pembangunan bendungan pada dekade river  

    development   sampai sekarang ini telah dilakukan secara besar-besaran

    diseluruh dunia.

    Pembangunan bendungan di berbagai tempat tersebut masih

    dilaksanakan dengan pendekatan sektoral hidraulik murni, dimana masalah

    ekosistem sungai belum merupakan faktor yang dipandang penting.

    Indikasi dampak yang akan diungkap dalam analisis dampak bendungan

    ini adalah interupsi aliran sungai, interupsi ekologi sungai, interupsi

    sedimen, efek gangguan, dan lain-lain, di samping indikasi dampak positif berupa konservasi air, irigasi, pembangkit listrik, dan lain-lain.

    Demikian juga pembangunan bendung pada dekade river development  

    masih didasarkan kepada nilai manfaat sektoral saja, yaitu memanfaatkan

    air sungai untuk berbagai keperluan manusia, misalnya untuk pembangkit

    energi, irigasi, air minum, dan lain-lain. Pada dekade ini belum dipikirkan

    dampak ekologi yang akan muncul dari pembangunan bendung tersebut.

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    3/18

    Indikasi dampak negatif dari pembangunan bendung adalah interupsi

    ekologi sungai dan interupsi transport  sedimen sungai.

    Dalam pembangunan bendung, baik untuk pembangkit listrik maupun

     pengairan, sering dibuat percabangan sungai. Percabangan sungai

    didefinisikan sebagai usaha pembuatan alur sungai baru atau kanal baru

    yang mengubah atau membagi alur sungai dari alur semula ke alur baru.

    Percabangan sungai sering juga dibangun untuk pembangkit listrik.

    Indikasi dampak yang diakibatkan dari rekayasa percabangan ini

    adalah permasalahan minimum flow pada sungai aslinya. Dalam kaitannya

    dengan ekologi sungai, pengambilan air 100% akan menyebabkan

    terjadinya gangguan serius terhadap ekologi sungai utama.

    Akibat lain dari pembuatan bendung atau bendungan melintang sungai

    adalah terjadinya penggenangan di bagian hulu bangunan. Dengan adanya

     bendung / bendungan, maka muka air akan naik dan areal genangan akan

    melebar selebar tinggi horizontal  muka air yang direncanakan.

    III.  PERALATAN PERCOBAAN

    Alat uji aliran slauran terbuka. 

    Weir  segitiga, weir  segiempat, dan weir trapesium. 

    Pompa air. 

    Stopwatch. 

    Tabung ukur. 

    Penyumbat. 

    IV. 

    PROSEDUR PERCOBAAN

    1.  Pasang salah satu dari 12 weir  pada tempat yang telah disediakan

    kemudian kunci weir tersebut dengan empat buah baut sampai tidak

    memiliki celah antara weir dengan karet sehingga tidak terjadi

    kebocoran.

    2.  Karena alat uji dapat digunakan untuk percobaan aliran 3isband, maka

    atur valve yang ada hingga air mengalir ke penampang saluran terbuka

    dan tidak melalui aliran 3isband.

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    4/18

    3.  Hidupkan pompa dan biarkan air mengalir melewati weir hingga aliran

    menjadi stabil.

    4. 

    Setelah aliran telah stabil, maka ukur dan catat ketinggian aliran dari

    dasar penampang ke permukaan aliran menggunakan ukuran

    4isbanding blok pada alat uji.

    5.  Matikan pompa dan biarkan sisa air yang ada di penampang hingga

    tidak mengalir lagi melewati weir . Hal ini berarti bahwa tinggi aliran

    air telah sama dengan tinggi weir  (y). Dengan demikian, ukur dan catat

    kembali tinggi aliran tersebut menggunakan ukuran milimeter blok

     pada alat uji.

    6. 

    Hidupkan pompa dan biarkan aliran air stabil kembali.

    7.  Setelah aliran stabil kemudian tutup lubang penampang dengan

     penyumbat karet yang ada hingga air tidak mengalir kembali ke bak

     penampung.

    8.  Catat waktu yang dibutuhkan air sebanyak 5 liter untuk dapat mengalir

    melewati weir   menggunakan stopwatch. Untuk mengetahui berapa

     banyak air yang telah mengalir dapat dilihat pada tabung ukur yang

    telah terpasang pada alat uji.

    9. 

    Setelah waktu telah dicatat, maka matikan pompa dan keluarkan karet

     penyumbat agar air yang terdapat di penampang mengalir kembali ke

     bak penampung.

    10. Setelah air di penampang telah kosong kemudian hidupkan pompa dan

    ulangi tahapan 6 hingga 9 untuk volume air 10 liter dan 15 liter.

    11. Pada masing  –  masing volume air dilakukan percobaan sebanyak 3 kali

    untuk menghindari terjadi kesalahan dalam percobaan.12. Setelah salah satu weir   telah selesai dilakukan pengujian, maka

    keluarkan weir   dengan melepas kembali 4 buah baut yang ada dan

    kemudian ganti dengan weir  yang lainnya.

    13. 

    Ulangi langkah 1 hingga 12 untuk ke sebelas weir  yang lainnya.

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    5/18

    V.  TUGAS DAN PERTANYAAN

    1.  Apa fungsi takik pada percobaan weir ? 

    Fungsi takik pada percobaan ini adalah sebagai celah bagi air untuk

    mengalir dan takik juga bisa berfungsi sebagai pengatur debit air yang

    mengalir melalui weir .

    2.  Jelaskan aplikasi sistem weir !

    Aplikasi dari sistem weir  yang paling umum adalah pada bendungan.

    Pada bendungan weir   digunakan untuk membendung dan menahan

    aliran dan weir   juga bisa digunakan untuk mengatur debit dan juga

    head  aliran sehingga aliran tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai

    hal lainnya misalnya dimanfaatkan untuk memutar turbin pembangkit

    listrik tenaga air.

    3. 

    Mengapa pada percobaan ini digunakan bentuk takik yang berbeda-

     beda?

    Pada percobaan ini digunakan bentuk takik yang berbeda-beda karena

    setiap takik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya debitdan juga head  yang dihasilkan oleh setiap bentuk takik juga berbeda-

     beda antara yang satu dengan yang lainnya, maka dengan adanya

     perbedaan-perbedaan itu praktikan bisa membandingkan dan

    menganalisis dampak dari perbedaan-perbedaan tersebut.

    VI.  LEMBAR DATA, PERHITUNGAN DAN ANALISIS

    VI.1 LEMBAR DATA(terlampir)

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    6/18

     

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    7/18

     

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    8/18

     

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    9/18

     

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    10/18

    VI.2 PERHITUNGAN

    VI.2.1 RUMUS-RUMUS

    1. 

     Head (H)

    H = tinggi aliran – 

     y [m]

    2.  Koefisien Discharge (Cd)

    Cd = 0.61 + 0.08

    3. 

    Debit Teoritis (Qt)

    Weir  segitiga : [m3/s]

    Weir  segiempat : [m3/s]

    Weir trapesium :

    [m3/s]

    4.  Debit Aktual (Qa)

    [m3/s]

    VI.2.2 CONTOH PERHITUNGAN

    Pengujian Weir   Segitiga (θ = 30˚, data ke-1)

    1.   Head (H)

    H = 0.122 m  –  0.077 m = 0.045 m

    2.  Koefisien Discharge (Cd)

    Cd = 0.61 + 0.08

    3. 

    Debit Teoritis (Qt)

    = 0.00018 m3/s

    4.  Debit Aktual (Qa)

    = 0.00026 m3/s

    Pengujian Weir   Segiempat (b = 4 cm, data ke-1)

    1.   Head (H)

    H = 0.101 m – 

     0.078 m = 0.023 m

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    11/18

    2.  Koefisien Discharge (Cd)

    Cd = 0.61 + 0.08

    3. 

    Debit Teoritis (Qt)

    0.00026 m3/s

    4.  Debit Aktual (Qa)

    = 0.00035 m3/s

    Pengujian Weir   Trapesium (b = 6 cm, θ = 10˚, data ke-1)

    1. 

     Head (H)

    H = 0.105 m  –  0.088 m = 0.017 m

    2.  Koefisien Discharge (Cd)

    Cd = 0.61 + 0.08

    3.  Debit Teoritis (Qt)

    0.00025 m3/s

    4.  Debit Aktual (Qa)

    = 0.00034 m3/s

    Pengujian Weir   Trapesium (θ = 25˚, b = 4 cm, data ke-1)

    1.   Head (H)

    H = 0.108 m  –  0.092 m = 0.016 m

    2.  Koefisien Discharge (Cd)

    Cd = 0.61 + 0.08

    3.  Debit Teoritis (Qt)

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    12/18

    0.00016 m3/s

    4.  Debit Aktual (Qa)

    = 0.00033 m3/s

    VI.2.3 TABEL PERHITUNGAN

    o  Weir  Segitiga

    = 30° 

    V t Tinggi aliran y H Cd Qteoritis Qaktual

    [m3] [s] [m] [m] [m] [m3/s] [m3/s]

    0.005

    18.92 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00026

    16.38 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00031

    17.52 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00029

    0.01

    39.19 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00026

    37.67 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00027

    38.23 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00026

    0.015

    67.57 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00022

    64.17 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00023

    64.74 0.122 0.077 0.045 0.65675 0.00018 0.00023

    = 60° 

    V t Tinggi aliran y H Cd Qteoritis Qaktual

    [m3] [s] [m] [m] [m] [m3/s] [m3/s]

    0.005

    16.02 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.00031

    16.61 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.0003

    16.48 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.0003

    0.01

    35.19 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.00028

    37.88 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.00026

    37.73 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.00027

    0.015

    61.53 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.00024

    63.7 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.00024

    62.74 0.114 0.077 0.037 0.64844 0.00023 0.00024

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    13/18

    o  Weir  Segiempat

     b = 0.04 m

    V t Tinggi aliran y H Cd Qteoritis Qaktual

    [m3] [s] [m] [m] [m] [m3/s] [m3/s]

    0.005

    14.43 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.00035

    14.46 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.00035

    14.98 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.00033

    0.01

    33.71 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.0003

    33.72 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.0003

    34.53 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.00029

    0.015

    58.01 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.00026

    58.33 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.00026

    58.78 0.101 0.078 0.023 0.63359 0.00026 0.00026

     b = 0.06 m

    V t Tinggi aliran y H Cd Qteoritis Qaktual

    [m3] [s] [m] [m] [m] [m3/s] [m3/s]

    0.005

    15.68 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00032

    15.31 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00033

    15.16 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00033

    0.01

    36.95 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00027

    34.91 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00029

    34.41 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00029

    0.015

    59.05 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00025

    59.12 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00025

    58.38 0.096 0.08 0.016 0.626 0.00022 0.00026

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    14/18

    o  Weir  Trapesium

     b = 0.06 m = 10° 

    V t Tinggi aliran y H Cd Qteoritis Qaktual

    [m3] [s] [m] [m] [m] [m3/s] [m3/s]

    0.005

    14.61 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00034

    16.36 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00031

    15.35 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00033

    0.01

    34.24 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00029

    36.09 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00028

    35.62 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00028

    0.015

    59.92 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00025

    60.98 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00025

    60.67 0.105 0.088 0.017 0.62545 0.00025 0.00025

     b = 0.06 m = 20° 

    V t Tinggi aliran y H Cd Qteoritis Qaktual

    [m3] [s] [m] [m] [m] [m3/s] [m3/s]

    0.005

    16.81 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.0003

    17.23 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.00029

    16.27 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.00031

    0.01

    36.8 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.00027

    36.55 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.0002736.41 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.00027

    0.015

    61.45 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.00024

    62.2 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.00024

    61.91 0.105 0.09 0.015 0.62333 0.00021 0.00024

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    15/18

    o  Weir  Trapesium

    = 25°  b = 0.04 m

    V t Tinggi aliran y H Cd Qteoritis Qaktual

    [m3] [s] [m] [m] [m] [m3/s] [m3/s]

    0.005

    15.03 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.00033

    16.84 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.0003

    16.13 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.00031

    0.01

    34.38 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.00029

    36.09 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.00028

    36.44 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.00027

    0.015

    59.72 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.00025

    62.23 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.00024

    61.45 0.108 0.092 0.016 0.62391 0.00016 0.00024

    = 25°  b = 0.06 m

    V t Tinggi aliran y H Cd Qteoritis Qaktual

    [m3] [s] [m] [m] [m] [m3/s] [m3/s]

    0.005

    15.83 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.00032

    14.77 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.00034

    15.78 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.00032

    0.01

    36.9 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.00027

    35.59 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.0002835.58 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.00028

    0.015

    61.63 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.00024

    60.27 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.00025

    60.97 0.106 0.089 0.017 0.62528 0.00026 0.00025

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    16/18

    VI.3 ANALISIS

    Pada percobaan weir   ini digunakan delapan buah weir   dengan

     bentuk yang berbeda-beda, penggunaan weir   yang berbeda-beda ini

    dilakukan agar praktikan dapat membandingkan dan menganalisis

     perbedaan karakteristik dari setiap bentuk weir  karena setiap bentuk weir  

    akan menghasilkan debit dan juga head   aliran yang berbeda-beda antara

     bentuk weir  yang satu dengan yang lainnya.

    Misalnya pada percobaan weir   segitiga, pada saat weir   yang

    digunakan adalah weir  dengan sudut 30° dihasilkan head  aliran sebesar 45

    mm dan debit aliran sebesar 0,00018 m3/s sedangkan pada saat weir  yang

    digunakan adalah weir  dengan sudut 60° dihasilkan head  aliran sebesar 37

    mm dan debit aliran sebesar 0,00023 m3/s.

    Pada percobaan weir   segiempat, pada saat weir   yang digunakan

    adalah weir  dengan lebar 4 cm dihasilkan head  aliran sebesar 23 mm dan

    debit aliran sebesar 0,00026 m3/s sedangkan pada saat weir   yang

    digunakan adalah weir  dengan lebar 6 cm dihasilkan head   aliran sebesar

    16 mm dan debit aliran sebesar 0,00022 m3/s.

    Pada percobaan weir  trapesium dengan mengganti variable berupa

    sudut, pada saat weir  yang digunakan adalah weir  dengan lebar 6 cm dan

    sudut 10° dihasilkan head  aliran sebesar 17 mm dan debit aliran sebesar

    0,00025 m3/s sedangkan pada saat weir   yang digunakan adalah weir  

    dengan lebar 6 cm dan sudut 20°  dihasilkan head   aliran sebesar 15 mm

    dan debit aliran sebesar 0,00016 m3/s.

    Pada percobaan weir  trapesium dengan mengganti variable berupa

    lebar, pada saat weir  yang digunakan adalah weir  dengan lebar 4 cm dan

    sudut 25° dihasilkan head  aliran sebesar 16 mm dan debit aliran sebesar

    0,00025 m3/s sedangkan pada saat weir   yang digunakan adalah weir  

    dengan lebar 6 cm dan sudut 25°  dihasilkan head   aliran sebesar 17 mm

    dan debit aliran sebesar 0,00026 m3/s.

    Dari data diatas dan dari teori yang telah dipelajari, dapat

    disimpulkan bahwa semakin luas atau besar takik pada weir   yang

    digunakan maka debit aliran yang dihasilkan akan semakin besar dan head  

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    17/18

    yang dihasilkan akan semakin rendah sebagai akibat dari besarnya debit

    aliran yang mengalir, sedangkan semakin sempit atau kecil takik pada weir  

    yang digunakan maka debit aliran yang dihasilkan akan semakin rendah

    dan head   yang dihasilkan akan semakin tinggi sebagai akibat dari

    rendahnya debit aliran yang mengalir.

    Tetapi data dari percobaan yang telah dilakukan tidak sepenuhnya

    mendukung teori yang ada dan perhitungan secara teoritis memiliki sedikit

     perbedaan dengan keadaan aktual, hal-hal ini disebabkan oleh berbagai

    faktor kesalahan, misalnya kesalahan dalam melakukan perhitungan,

    kesalahan dalam melakukan pembulatan angka, dan juga kesalahan dalam

    melakukan percobaan seperti kesalahan dalam melihat skala untuk

    menentukan head , kesalahan karena ketidaktepatan waktu dalam menekan

     stopwatch, kesalahan karena adanya kemungkinan kebocoran pada weir  

    yang digunakan, kesalahan karena aliran yang belum stabil selama

     percobaan berlangsung, dan masih banyak lagi faktor-faktor kesalahan

    yang menyebabkan kesalahan-kesalahan ini.

    VII. 

    SIMPULAN

    Setiap bentuk weir   memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya

    dalam hal debit dan head  aliran yang dihasilkan oleh weir  tersebut. 

    Semakin luas atau besar takik pada weir   yang digunakan maka debit

    aliran yang dihasilkan akan semakin besar dan head  yang dihasilkan akan

    semakin rendah sebagai akibat dari besarnya debit aliran yang mengalir. 

    Semakin sempit atau kecil takik pada weir   yang digunakan maka debit

    aliran yang dihasilkan akan semakin rendah dan head   yang dihasilkanakan semakin tinggi sebagai akibat dari rendahnya debit aliran yang

    mengalir. 

    VIII.  DAFTAR PUSTAKA

    [1] Munson, Bruce C. (2003). Mekanika Fluida. Jakarta: Erlangga.

  • 8/18/2019 Modul 4_Davin Kurniawan_2012041014.pdf

    18/18

    IX.  LAMPIRAN

    Gambar 9.1. Bendungan air sebagai aplikasi sistem weir  

    Gambar 9.2. Bentuk-bentuk umum weir

    Gambar 9.3. Bentuk-bentuk weir pada percobaan