Modul Bahan Campuran Beton
-
Upload
tri-mulyanto -
Category
Documents
-
view
110 -
download
6
Transcript of Modul Bahan Campuran Beton
MODUL PERTEMUAN KE – 10
MATA KULIAH :
TEKNOLOGI BAHAN & KONSTRUKSI (4 sks)
MATERI KULIAH:
Definisi Bahan Tambah, Beberapa Alasan Menggunakan Bahan Tambah, Aspek
Ekonomi Penggunaan Bahan Tambah, Perhatian Penting Dalam Penggunaan
Bahan Tambah, Jenis Bahan Tambah, Bahan Tambah Kimia Menurut Draft
Pedoman 1989.
POKOK BAHASAN:
BAHAN TAMBAH
1-1 DEFINISI BAHAN TAMBAH
Menurut ACI Committee 212.1R-8 (Revised 1986) yang selalu diperbaiki
sejak 1944, 2954, 1963, 1971,
Jenis bahan tambah untuk beton dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu:
accelerating, air-entraining, water reducer and set-controlling, finely devided
mineral dan miscellaneous.
1-2 BEBERAPA ALASAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH
Beberapa tujuan yang penting dari penggunaan bahan tambah ini
menurut manual of concrete practice dalam admixtures and concrete
(ACI.212.1R-8, Revised 1986) antara lain:
a) Memodifikasi Beton Segar, Mortar dan Grouting
Menambah sifat kemudahan pekerjaan tanpa menambah air atau
mengurangi kandungan air dengan sifat pengerjaan yang sama.
Menghambat atau mempercepat waktu peningkatan awal dari
campuran beton.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
Mengurangi atau mencegah secara preventif penurunan atau
perubahan volume beton.
Mengurangi segregasi.
Mengembangkan dan meningkatkan sifat penetrai dan
pemompaan beton segar.
Mengurangi kehilangan nilai slump.
b) Memodifikasi Beton Keras, Mortar dan Grouting
Menghambat atau mengurangi ekolusi panas selama pengerasan
awal (beton muda).
Mempercepat laju pengembangan kekuatan beton pada umur
muda.
Menambah kekuatan beton (kuat tekan, kuat lentur atau kuat
geser dari beton).
Menambah sifat keawetan beton atau ketahanan dari gangguan
luar termasuk serangan garam – garam sulfat.
Mengurangi kapilaritas dari air.
Mengurangi sifat permeabilitas.
Mengontrol pengembangan yang disebabkan oleh reaksi dari
alkali termasuk alkali dalam agregat.
Menghasilkan struktur beton yang baik.
Menambah kekuatan ikatan beton bertulang.
Mengembangkan ketahanan gaya impact (berulang) dan
ketahanan abrasi.
Mencegah korosi yang terjadi pada baja (embedded metal).
Menghailkan warna tertentu pada beton atau mortar.
1-3 ASPEK EKONOMI PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH
Penambahan bahan atambah dalam sebuah campuran beton atau mortar
tidak mengubah komposisi yang besar dari bahan yang lainnya, karena
penggunaan bahan tambah ini cenderung merupakan pengganti atau substitusi
dari dalam campuran beton itu sendiri.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
Karena tujuannya memperbaiki atau mengubah sifat dan karakteristik
tertentu dari beton atau mortar yang akan dihasilkan, maka kecenderungan
perubahan komposisi dalam berat – volume tidak terasa secara langsung
dibandingkan dengan komposisi awal beton tanpa bahan tambah.
Penambahan biaya mungkin baru bisa terasa efeknya pada saat
pengadaan bahan tambah tersebut yang meliputi biaya transportasi,
penempatannya dilapangan dan biaya diluar dari biaya yang langsung tetap
menjadi perhatian dalam aspek ekonominya.
1-4 PERHATIAN PENTING DALAM PENGGUNAAAN BAHAN TAMBAH
Penggunaan bahan tambah dalam sebuah campuran beton harus
dikonfirmasikan dengan standar yang berlaku seperti SNI, ASTM, atau ACI.
Selain itu, yang terpenting adalah memperhatikan petunjuk dalam manualnya jika
menggunkaan bahan ”paten” yang diperdagangkan.
Beberapa evaluasi yang perlu dilakukan jika menggunakan bahan
tambah:
a) Penggunaan semen dengan tipe yang khusus
b) Penggunaan satu atau lebih bahan tambah
c) Petunjuk umum mengenai penggunaan atau temperatur yangt
diijinkan pada saat pengadukan dan pengecoran
Selanjutnya hal yang menjadi perhatian adalah:
a) Penggantian tipe semen atau sumber dari semen atau jumlah dari
semen yang digunakan atau memodifikasi gradasi agregat, atau
proporsi campuran yang diharapkan
b) Banyak bahan tambah mengubah lebih dari satu sifat beton, sehingga
kadang – kadang justru merugikan
c) Efek bahan tambah sangat nyata untuk mengubah karakteristik beton
misalnya FAS, tipe dan gradasi agregat, tipe dan lama pengadukan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
1-5 JENIS BAHAN TAMBAH
Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam beton dapat
dibedakan menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical
admixture) dan bahan tambah yang bersifat mineral (additive).
Bahan tambah admixture ditambahkan saat pengadukan dan atau saat
pelaksaaan pengecoran (placing) sedangkan bahan tambah aditif yaitu yang
bersifat mineral ditambahkan saat pengadukan dilaksanakan.
Bahan tambah ini biasanya merupakan bahan tambah kimia yang
dimasukkan lebih banyak mengubah perilaku beton saat pelaksanaan pekerjaan
jadi dapat dikatakan bahwa bahan tambah kimia (chemical admixture) lebih
banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan.
Bahan tambah aditif merupakan bahan tambah yang lebih banyak bersifat
penyemenan jadi bahan tambah aditif lebih banyak digunakan untuk perbaikan
kinerja kekuatannya.
a) Bahan Tambah Kimia
Menurut standar ASTM. C.494 (1995:254) dan Pedoman Beton
1989 SKBI.1.4.53.1989 (Ulasan Pedoman Beton 1989:29), jenis bahan
tambah kimia dibedakan menjadi tujuh tipe bahan tambah.
Pada dasarnya suatu bahan tambah harus mampu
memperlihatkan komposisi dan unjuk kerja yang sama sepanjang waktu
pekerjaan selama bahan tersebut digunakan dalam racikan beton sesuai
dengan pemilihamn proporsi betonnya (PB, 1989:12). Jenis dan definisi
bahan tambah kimia ini sebagai berikut:
Tipe A ”Water – Reducing Admixtures”
Water – Reducing Admixtures adalah bahan tambah yang
mengurangi air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan
beton dengan konsistensi tertentu.
Water – Reducing Admixture digunakan antara lain untuk
dengan tidak mengurangi kadar semen dan nilai slump untuk
memproduksi beton dengan nilai perbandingan atau rasio faktor
air semen (wer) yang rendah.
Atau dengan tidak mengubah kadar semen yang
digunakan dengan faktor air semen yang tetap maka nilai slump
yang dihasilkan dapat lebih tinggi. Hal lain juga dimaksudkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
dengan mengubah kadar semen tetapi tidak mengubah faktor air
semen dan slump. Pada kasusu pertama dengan mengurangi
faktor air semen secara tidak langsung akan meningkatkan
kekuatan tekannya karena dalam banyak kasus dengan faktor air
semen yang rendah akan meningkatkan kekuatan beton.
Pada kasus kedua dengan tingginya nilai slump yang
didaptkan akan memudahkan penuangan adukan (placing) atau
dengan hal ini waktu penuangan adukan dapat diperlambat. Pada
kasus ketiga dimasukkan untuk mengurangi biaya karena
penggunaan semen yang lebih kecil (marther, Bryant., 1994:494-
495).
Bahan tambah pengurang air dapat berasal dari bahan
organik ataupun campuran anorganik untuk beton tanpa udara
(non-air-entrained) atau dengan udara dalam hal mengurangi
kandungariair campuran.
Selain itu bahan tambah ini dapat digunakan untuk
memodifikasi waktu pengikatan beton atau mortar sebagai
dampak perubahan faktor air semen. Komposisi dari campuran
bahan tambah ini diklasifikasikan secara umum menjadi 5 kelas:
1. Asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam.
2. Modifikasi dan turunan asam lignosulfonic dan
kandungan garam-garam.
3. Hydroxylated carboxylic acids dan kandungan
garamnya.
4. Modifikasi hydroxylated carboxylic acids dan
kandungan garamnya.
5. Material lain seperti:
Material inorganik seperti seng, garam-garam,
barak, posfat, klorida.
Asam amino dan turunannya,
Karbonhidrat, polisakarin dan gula asam.
Campuran polimer, seperti eter, turunan melamic,
naptan, silikon, hidrokarbon-sulfat.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bahan
tambah ini adalah air yang dibutuhkan, kandungan air,
konsistensi, bleeding dan kehilangan air pada saat beton segar,
laju pengerasan, kekuatan tekan dan lentur, ketahanan terhadap
perubahan volume, susut pada saat pengeringan. Berdasarkan
hal tersebut, menjadi penting untuk melakukan pengujian sebelum
pelaksanaan pencampuran terhadap bahan tambah tersebut.
Tipe B ”Retarding Admixture”
Retarding Admixtures adalah bahan tambah yang
bermngsi untuk menghambat waktu pengikatan beton.
Penggunanya untuk menunda waktu pengikatan beton {setting
time) misalnya karena kondisi cuaca yang panas, atau
memperpanjang waktu untuk pemadatan untuk menghindari cold
joints dan menghindari dampak penurunan saat beton segar pada
saat pengecoran dilaksanakan.
Tipe C ”Accelerating Admixture”
Accelerating Admixtures adalah bahan tambah yang
bermngsi untuk mempercepat pengikatan dan pengembangan
kekuatan awal beton. Bahan ini digunakan untuk mengurangi
lamanya waktu pengeringan (hidrasi) dan mempercepat
pencapaian kekuatan pada beton. Accelerating Admixtures yang
paling terkenal adalah kalsium klorida. Bahan kimia lain yang
berfungsi sebagai pemercepat antara lain adalah senyawa-
senyawa garam seperti klorida, bromida, karbonat, silikat dan
terkadang senyawa organik lainnya seperti tri-etanolamin. Perlu
ditekankan bahwa kalsium klorida jangan digunakan jika korosi
progresif dari tulangan bajadapat terjadi. Dosis maksimum adalah
2 dari berat semen yang digunakan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
Penggunaan bahan tambah pemercepat laju pengerasan
harus didasarkan atas pertimbangan ekonomi dengan
membandingkan pada penggunaan bahan tambah lain seperti,
bandingkan dengan penggunaan semen Tipe III, penggunaan
semen yang lebih banyak, penggunaan metode perawatan dan
proteksi yang berbeda, penggunaan bahan air dan agregat yang
panas. Secara umum, kelompok bahan tambah ini dibagi menjadi
tiga: (1). Larutan garam organik, (2). Larutan campuran organik,
(3). Material miscellaneous.
Tipe D ”Water Reducing and Retarding Admixture”
Water Reducing and Retarding Admixtures adalah bahan
tambah yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air
pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan
konsistensi tertentu dan menghambat pengikatan awal.
Water Reducing and Retarding Admixtures yaitu
pengurang air dan pengontrol pengeringan (Water Reducing
Admixture). Bahan ini digunakan untuk menambah kekuatan
beton. Bahan ini juga akan mengurangi kandungan semen yang
sebanding dengan pengurangan kandungan air. Bahan ini hampir
semuanya berwujud cair.
Air yang terkandung dalam bahan ini akan menjadi bagian
dari air campuran beton. Jadi, dalam perencanaan air ini hams
ditambahkan sebagai berat air total dalam campuran beton. Perlu
ditekankan bahwa perbandingan antara mortar dengan agregat
kasar tidak boleh berubah.
Perubahan kandungan air, atau udara, atau semen, harus
diatasi dengan perubahan kandungan agregat halus sehingga
volume tidak berubah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
Tipe E ”Water Reducing and Accelerating Admixture”
Water Reducing and Accelerating Admixtures adalah
bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air
pencampur yang diperlukan untuk menghasilan beton yang
konsistensinya tertentu dan mepercepat pengikatan awal.
Bahan ini digunakan untuk menambah kekuatan beton.
Bahan ini juga akan mengurangi kandungan semen yang
sebanding dengan pengurangan kandungan air artinya FAS yang
digunakan tetap dengan mengurangi kadar air. Bahan ini hampir
semuanya berwujud cair. Air yang terkandung dalam bahan ini
akan menjadi bagian dari air campuran beton. Jadi, dalam
campuran perencanaan air ini harus di tambahkan sebagai berat
air total dalam campuran beton. Perlu ditekankan bahwa
perbandingan antara mortar dengan agregat kasar tidak boleh
berubah. Perubahan kandungan air, atau udara, atau semen,
harus diatasi dengan perubahan kandungan agregat halus
sehingga volume tidak berubah Pemercepat waktu pengikatan
didalam bahan tambah kimia ini untuk mempercepat sehingga
untuk beton yang menggunakan bahan tambah ini akan dihasilkan
waktu pengikatan cepat dan kadar air yang rendah dalam FAS.
Kondisi yang dikehendaki adalah kuat tekan beton yang tinggi
tetapi kecepatan pengikatan yang dinginkan dapat lebih tinggi.
Tipe F ”Water Reducing, High Range Admixture”
Water Reducing, High Range Admixtures adalah bahan
tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur
yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi
tertentu, sebanyak 12% atau lebih.
Fungsinya untuk mengurangi jumlah air pencampur yang
diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu,
sebanyak 12% atau lebih. Kadar pengurangan air dalam bahan ini
lebih tinggi sehingga diharapkan kekuatan beton yang dihasilkan
lebih tinggi dengan air yang sedikit, tetapi tingkat kemudahan
pekerjaan juga lebih tinggi. Jenis bahan tambah ini dapat berupa
superplasticizer. Bahan jenis ini pun termasuk dalam bahan kimia
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
tambahan yang baru, dan disebut sebagai "bahan tambahan kimia
pengurang air". Tiga jenis plastisizer yang dikenaladalah (1).
kondensi sulfonat melamin formadehid dengan kandungan klorida
sebesar 0.005%, (2). sulfonat nafthalin formaldehid dengan
kandungan klorida yang dapat diabaikan dan (3). modifikasi
lignosulfonat tanpa kandungan klorida. Ketiga jenis bahan
tambahan tersebut dibuat dari sulfonat organik dan disebut
superplastisizer, karena dapat mengurangi pemakaian air pada
campuran beton dan meningkatkan slump beton sampai 8 inch
(208 mm) atau lebih. Dosis yang disarankan adalah 1% sampai
2% dari berat semen. Dosis yang berlebihan akan menyebabkan
menurunnya kekuatan tekan beton.
Tipe G ”Water Reducing, High Range Retarding
Admixture”
Water Reducing, High Range Retarding Admixtures adalah
bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air
pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan
konsistensi tertentu, sebanyak 12% atau lebih dan juga untuk
menghambat pengikatan beton. Jenis bahan tambah ini
merupakan gabungan superplasticizer dengan menunda waktu
pengikatan beton. Biasanya digunakan untuk kondisi pekerjaan
yang sempit karena sedikitnya sumber daya yang mengelola
beton yang disebabkan oleh keterbatasan ruang kerja.
b) Bahan Tambah Mineral (additive)
Bahan tambah mineral ini merupakan bahan tambah yang
dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton. Pada saat ini, bahan
tambah mineral ini lebih banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja
tekan beton, sehingga bahan tambah mineral ini cenderung bersifat
penyemenan. Beberapa bahan tambah mineral ini adalah pozzollan, fly
ash, slag, dan silica fume. Beberapa keuntungan penggunaan bahan
tambah mineral ini antara lain (Cain, 1994: 500-508):
memperbaiki kinerja workability
mengurangi panas hidrasi
mengurangi biaya pekerjaan beton
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat
mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-
silika
mempertinggi usia beton
mempertinggi kekuatan tekan beton
mempertinggi keawetan beton
mengurangi penyusutan
mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton.
Abu Terbang Batu Bara
Menurut ASTM C.618 (ASTM, 1995:304) abu terbang (fly
ash)didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu pembakaran
batubara atau bubuk batu bara. Fly ash dapat dibedalkan menjadi
dua, yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari
pembakaran batubara antrasit atau batubara bitomius dan abu
terbang kelas C yang dihasilkan dari batubara jenis lignite atau
subbitumeus. Abu terbang kelas C kemungkinan mengandung
kapur (lime) lebih dari 10% beratnya. Kandungan kimia yang
dibutuhkan dalam fly ash tercantum dalam Tabel 5 1 (ASTM
C.618-95:305).
Tabel 5.1. Kandungan Kimia Fly Ash
SenyawaKimia Jenis F Jenis COksidaSilika(SiO2)+OksidaAlumina(Al2O3)+
Oksida Besi (Fe2O3), minimum %70.0 50.0
Trioksida Sulfur (SO3), maksimum % 5.0 5.0Kadar Air, maksimum % 3.0 3.0
Kehilangan Panas, maksimum % 6.0^ 6.0^ Penggunaan smapai dengan 12% masih diijinkan jika ada perbaikan kinerja atau hasi test laboratotium meunjukkaj demikian.
Slag
Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi.
Definisi slag dalam ASTM. C.989, "Standard spesification for
ground granulated Blast-Furnace Slag for use in concrete and
mortar", (ASTM, 1995: 494) adalah produk non-metal yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
merupakan material berbentuk halus, granular hasil pembakaran
yang kemudian didinginkan, misalnya dengan mencelupkannya
dalam air.
Keuntungan penggunaan slag dalam campuran beton
adalah sebagai berikut (Lewis, 1982).
1. Mempertinggi kekuatan tekan beton karena
kecenderungan melambatnya kenaikan kekuatan
tekan.
2. Menaikkan ratio antara kelenturan dan kuat tekan
beton.
3. Mengurangi variasi kekuatan tekan beton.
4. Mempertinggi ketahanan terhadap sulfat dalam air laut.
5. Mengurangi serangan alkah-silika.
6. Mengurangi panas hidrasi dan menurunkan suhu.
7. Memperbaiki penyelesaian akhir dan memberi wama
cerah pada beton.
8. Mempertinggi keawetan karena pengaruh perubahan
volume.
9. Mengurangi porositas dan serangan klorida.
Faktor-faktor untuk menentukan sifat penyemenan
(cementious) dalam slag adalah komposisi kimia, konsentrasi
alkali dan reaksi terhadap sistem, kandungan kaca dalam slag,
kehalusan, dan temperatur yang ditimbulkan selama proses
hidrasi berlangsung (Cain, 1994: 505).
Silika Fume
Menurut standar "Spesificationfor Silica Fume for Use in
Hydraulic Cemen Concrete and Mortar" (ASTM.C. 1240,1995:
637-642) silica fume adalah material pozzollan yang halus,
dimana komposisi silika lebih banyak yang dihasilkan dari tanur
tinggi atau sisa produksi silikon atau alloy besi silikon (dikenal
sebagai gabungan antara microsilika dengan silika fume).
Penggunaan silica fume dalam campuran beton
dimaksudkan untuk menghasilkan beton dengan kekuatan tekan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
yang tinggi. Beton dengan kekuatan tinggi digunakan, misalnya,
untuk kolom struktur atau dinding; geser, pre-cast atau beton pra-
tegang dan beberapa keperluan lain. Kriteria kekuatan beton
berkinerja tinggi saat ini sekitar 50-70 MPa untuk umur 28 hari.
Penggunaan silica fume berkisar antara 0 – 30% untuk
memperbaiki karakteristik kekuatan dan keawetan beton dengan
faktor semen sebesar 0.34 dan 0.28 dengan atau tanpa bahan
superplastisizer dan nilai slump 50 mm (Yogendran, et al,
1987:124-129).
Tabel 5.2. Komposisi Kimia Silica Fume
Kimia Berat dalam persen
SiO2
Karbon92-94
3-5Fe2 O3
CaO0.10-0.500.10-0.15
Al2O3
MgOMnO
0.20 - 0.300.10-0.20
0.008K2O
Na2O0.100.10
Fisika Berat dalam PersenBerat Jenis 2.02
Rata-rata ukuran partikel, u.m,Lolos ayakan No.325 dala,
Keasaman pH (10 air dalam slurry)
0.199.00
7.3Sumbe: Yogendran., et al., ACI Material Journal, Maret/April, 1987:125
Selain dari Tabel 5.2, komposisi kimia dan fisika yang
dibutuhkan silica fume dapat dilihat di Tabel 1 sampai Tabel 4
ASTM.C.1240.
Peghalus Gradasi (finely divided mineral admixture)
Bahan ini berupa mineral yang dipakai untuk memperhalus
perbedaan-perbedaan pada campuran beton dengan memberikan
ukuran yang tidak ada atau kurang dalam agregat. Selain itu juga
dapat dipergunakan untuk menaikan mum dari beton yang akan
dibuat. Kegunaan lainnya adalah untuk mengurangi permeabilitas
atau expansi dan juga mengurangi biaya produksi beton. Contoh
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
bahan ini adalah kapur hidrolis, semen slag, fly ash, dan pozollan
alam yang sudah menjadi kapur atau mentah.
c) Bahan Tambah Lainnya
Air Entraining
Bahan tambah ini membentuk gelembung-gelembung udara
berdiameter 1 mm atau lebih kecil di dalam beton atau mortar selama
pencampuran, dengan maksud mempermudah pengerjaan beton
pada saat pengecoran dan menambahkan ketahanan awal pada
beton. Hampir semua bahan air entraining admixture berwujud cair,
tetapi ada yang berbentuk serbuk, lapisan-lapisan atau gumpalan.
Banyaknya bahan tambahan yang diperlukan untuk memperoleh
gelembung udara ini tergantung pada bentuk dan gradasi agregat
yang digunakan. Semakin halus ukuran agregat, semakin besar
persentase bahan tambah yag diperlukan. Persentase ini dipengaruhi
juga oleh beberapa faktor lain seperti jenis dan kondisi pencampur,
apakah memakai fly-ash ataukah pozollan lain, juga derajat agitasi
campuran. Penambahan udara ini dapat mengurangi kekuatan udara,
tetapi dengan mempertahankan kandungan semen dan kemudahan
kerja, pengurangan kekuatan ini dapat dicegah karena faktor air
semennya berkurang.
Beton Tanpa Slump
Beton tanpa slump didefinisikan sebagai beton yang
mempunyai slump sebesar 1 inch (25.4 mm) atau kurang, sesaat
setelah pencampuran. Pemilihan bahan tambah ini tergantung pada
sifat-sifat beton yang diinginkan terjadi, seperti sifat plastisnya, waktu
pengikatan dan pencapaian kekuatan, efek beku-cair, kekuatan dan
harga dari beton tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
Polimer
Ini adalah produk bahan tambah yang baru yang dapat
menghasilkan kekuatan tekan beton yang tinggi sekitar 15.000 psi
(1.000 psi = 6,9 MPa) atau lebih, dan kekuatan belah tariknya sekitar
1.500 Psi atau lebih. Beton dengan kekuatan tinggi ini biasanya
diproduksi dengan menggunakan polimer dengan cara (1).
memodifikasi sifat beton dengan mengurangi air di lapangan atau (2).
menjenuhkan dan memancarkannya pada temperatur yang sangat
tinggi di laboratorium.
Beton dengan modifikasi polimer (PMC=Polimer Modified
Concrete) adalah beton yang ditambah resin dan pengeras sebagai
bahan tambahan. Prinsipnya adalah menggantikan air pencampur
dengan polimer sehingga dihasilkan beton yang berkekuatan tinggi
dan mempunyai mutu yang baik. Faktor polimer beton yang optimum
adalah berkisar 0.3 sampai 0.45 dalam perbandingan berat, untuk
mencapai kekuatan tinggi tersebut.
Bahan Pembantu Untuk Mengeraskan Permukaan Beton
(hardener concrete)
Permukaan beton yang harus menanggung beban-beban yang
berat dan hidup serta selalu dalam keadaan berputar atau berpindah-
pindah, seperti lantai untuk bengkel-bengkel alat alat berat (heavy
equiment), dan lainnya. Pembebanan ini akan menyebabkan
pengausan pada permukaan beton, yang seiring dengan
bertambahnya waktu akan menyebabkan rusaknya permukaan beton
tersebut. Untuk menghindari hal ini dapat digunakan dua jenis bahan
untuk mengeraskan permukaan beton. Yaitu (1) agregat beton terbuat
dari bahan kimia, dan (2) agregat metalik, terdiri dari butiran-butiran
yang halus. Untuk memperkeras permukaan beton, harus dipilih salah
satu dari bahan pengeras tersebut dan kemudian ditambahkan
kedalam campuran beton saat pengeijaan beton berlangsung.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
Bahan Pembantu Kedap Air
Jika beton terletak di dalam air atau berada di dekat
permukaan air tanah (misalnya beton yang digunakan pada
pembuatan tunnel) maka beton tersebut tidak boleh mengalami
rembesan sehingga harus diusahakan agar kedap air. Salah satu
bahan yang dapat digunakan adalah bahan yang mempunyai partikel-
partikel halus dan gradasi yang menerus dalam campuran beton.
Bahan-bahan semacam itu akan mengurangi permeabilitas air.
Bahan Tambah Pemberi Warna
Beton yang diexpose permukaannya biasanya memerlukan
keindahan. Bahan yang digunakan untuk memberi wama pada
permukaan beton ini cat (coating), yang dilapiskan setelah pengerjaan
beton selesai. Cara lainnya adalah menambahkan bahan wama,
misalnya oker atau umber (pewama coklat), kedalam permukaan
beton selagi beton masih segar. Bahan-bahan ini biasanya
dicampurkan dalam suatu adukan yang mutunya terjamin baik. Cara
ini merupakan cara yang terbaik. Selain itu dapat pemberian wama
dapat pula dilakukan dengan cara menaburkan pasir silika atau
agregat metalik selagi permukaan beton masih dalam keadaan segar.
Bahan Tambah Untuk Memperkuat Ikatan Beton Lama
Dengan Beton Baru (bonding agent for concrete)
Penuangan beton segar di atas permukaan beton lama sering
mengalami kesulitan dalam pengikatan (penyatuannya). Untuk
mengatasinya, perlu ditambahkan suatu bahan tambah agar terjadi
ikatan yang menyatu antara permukaan yang lama dengan
permukaan yang baru jenis bahan tambah tersebut biasnya di sebut
bonding agent yang merupakan larutan polimer.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
1-6 BAHAN TAMBAH KIMIA MENURUT DRAFT PEDOMAN BETON 1989
a) Syarat Umum Mutu Bahan Tambah
1. Beton yang pembuatannya menggunakan jenis-jenis bahan
tambah yang disebutkan di atas, harus memenuhi persyaratan
fisika seperti yang termuat dalam ASTM C.494, Standard
Spesification for Chemical Admixture for Concrete.
2. Atas pennintaan pembeli/pemakai, produsen bahan tambah harus
menyatakan secara tertulis bahwa bahan yang disediakan untuk
suatu pekerjaan beton adalah sama dalam segala halnya dengan
bahan yang diujikan untuk memenuhi persyaratan mutu.
3. Atas permintaan pembeli/pemakai, produsen bahan tambah yang
akan dipakai untuk beton pra-tekan hams menyatakan secara
tertulis kadar klorida di dalam bahan tambah tersebut dan bahwa
kadar klorida sudah ditambahkan selama pembuatannya.
b) Keseragaman dan Kesamaan (Komposisi)
Apabila ditentukan oleh pembeli/pemakai bahwa perlu dilakukan
uji teseragaman terhadap jumlah bahan tambah, maka uji ini dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
Pengujian dilakukan terhadap contoh awal (initial sample) dan
hasil uji dijadikan referensi untuk membandingkan hasil-hasil
uji atas contoh yang diambil dari sembarang kumpulan bahan
(lot).
Analisis infra-red, hasil spektra absorbsi sejauh mungkin harus
sama antara contoh awal dengan contoh dari suatu lot.
Residu pengeringan di dalam oven, bila diuji dengan cara dan
ketentuan dalam ASTM C.494, variasinya antara nilai contoh
awal dengan contoh yang diambil dari lot harus berada pada
batas variasi di mana 5% untuk bahan tambah cair dan 4%
untuk bahan tambah non cair.
Berat jenis untuk bahan tambah cair perbedaan untuk contoh
awal dengan air suling dan dengan contoh dari lot tidak boleh
lebih besar dari 10%.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI
Latihan
1. Jelaskan definisi bahan tambah!
2. Apa yang dimaksud dengan bahan fambah kimia dan bahan tambah mineral?
Bagaimana proses pencampuran untuk bahan tambah kimia dan mineral?
3. Jelaskan beberapa alasan mengapa digunakan bahan tambah!
4. Jelaskan jenis-jenis bahan tambah kimia menurut SNI!
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN
KONSTRUKSI