Modul Fasilitator Digestive Sistem KBK 2012

download Modul Fasilitator Digestive Sistem KBK 2012

of 14

Transcript of Modul Fasilitator Digestive Sistem KBK 2012

Digestive System 1

Buku Blok

Panduan :Fasilitator/Tutor

PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES NU TUBAN Buku Blok

PANDUAN FASILITATOR / TUTOR DIGESTIVE SYSTEM 1Pendahuluan 1. Gambaran Umum Blok Blok ini merupakan integrasi antara anatomi, fisiologi, biokimia, patofisiologi, patologi anatomi, farmakologi yang berkaitan dengan Digestive System. Semua komponen diatas dipelajari untuk memahami etiologi, patogenesis, morfologi penyakit akibat perubahan dan gangguan pada sistem pencernaan melalui pemeriksaan laboratorius, serta memahami farmakokinetik dan farmakodinamik obat terkait. Pada blok ini juga dipelajari proses keperawatan pada masalah sistem pencernaan. Mata kuliah ini membahas tentang pencernaan merupakan mata kuliah yang mempelajari asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan yang didalamnya mencakup berbagai konsep dan prinsip ilmu dasar keperawatan yang berkaitan dengan sistem pencernaan. 2. Tujuan Akhir Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada Sistem pencernaan mahasiswa mampu : a. Memahami yang baik terhadap anatomi dan fisiologi sistem pencernaan b. Mampu melakukan pengkajian sistem pencernaan c. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan dengan pendekatan proses keperawatan 3. Kegiatan Belajar 1) Tutorial 2) Kuliah pakar 3) Simulasi kasus 4) Praktikum 5) Penugasan 4. Hubungan dengan blok sebelumnya/sesudahnya Blok sebelumnya 1. Foundamental Of Nursing 1 2. Foundamental Of Nursing 2 3. Foundamental Of Nursing 3 4. Foundamental Of Nursing 4 5. Basic of Nursing Science 6. Cardiovasculer System 7. Respirasi Sistem 1 dan 2 8. Imunologi & hematologi system Blok sesudahnya 1. Respirasi System 1&2 2. Basic Nursing Science III 3. Imunology and Hematology System 5. Disiplin utama 1. Fundamental Of Pathophysiology Digestive System 2. Nursing Care In Digestive System 6. Disiplin suplementer 1. Anatomi sistem pencernaan 2. Patologi sistem pencernaan 3. Fisiologi Digestive System

4. Foundation of nursing 7. Penilaian Sistem penilaian berdasarkan acuan STIKES NU Tuban dalam nilai angka , huruf mutu, dan bobot. KisaralahAngka AngkaMutu Lambang > 80 - 100 > = 3,75 A > 75 79 3,25 3,74 B+ > 69 74 2,75 3,24 B > 60 - 68 2,25 2,74 C+ > 55 59 1,75 2,24 C > 50 54 1,25 1,74 D+ > 44 49 0,75 1,24 D > 00 - 43 < 0,75 E KriteriaPenilaian 1. Evaluasi Proses Individu : 35% 2. Evaluasi Laporan Kelompok : 25 % 3. Evaluasi Tes Tulis : 40 % 8. Tutorial/Kuliah Pakar Kegiatan perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan jadwal berikut : Materi I. II.

Fundamental Of pathophysiology Digestive System Nursing care in Digestive system

JADWAL KULIAH

No 1

Hari/Tgl Selasa

Waktu

Materi Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan - Regulation of gastric function - Regulation of intestinal function - Digestion and absorbtion of carbohidrat, lipid, and protein Pemeriksaan fisik pada system pencernaan Pemeriksaan fisik pada system pencernaan Diare -

Metode/Narasu mber Lecture Dr.

2 3 4

Kamis Jumat Sselasa

Konsep dasar Pengkajian Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik Diagnosa Keperawatan Intervensi SOP Pemberian cairan Parenteral

Lecture Lab TIM SGD 1 TIM

5

Kamis

6 7 8

Jumat Selasa kamis

Diare - Konsep dasar - Pengkajian - Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik - Diagnosa Keperawatan - Intervensi - SOP Pemberian cairan Parenteral Paraktikum Pemberian Cairan Parenteral dan penghitungan cairan infus Hernia Status gizi - Konsep Dasar Gizi - KMS - CDC Status gizi - Konsep Dasar Gizi - KMS - CDC Cara pengisian KMS Status gizi - Konsep Dasar Gizi - KMS - CDC Disentri Disentri Disentri - Hisprung - Omphalokel BLOK II Apendicitis - Peritonitis Ca Colon Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan : abnormalities of fecal elimination and motility a. Gastritis b. Gastric and duodenal ulcers, colic abdomen c. Gastric cancer Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan : abnormalities of fecal elimination and motility a. Gastritis b. Gastric and duodenal ulcers, colic abdomen

SGD 2 TIM

Pleno + Lab TIM Lecture Lecture

9

Jumat

Lecture

10 11

Selasa Jumat

Lecture Lab TIM

12 13 15 16

Selasa Kamis Jumat Selasa

SGD 1 SGD 2 Pleno Lecture

1

Selasa

Lecture

2 3

Kamis Selasa

Lecture SGD 1

4

Kamis

SGD 2

5

Selasa

6

Kamis

7

Selasa

8 9 10 11 5

Kamis Selasa Kamis Selasa Kamis

Gastric cancer Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan : abnormalities of fecal elimination and motility a. Gastritis b. Gastric and duodenal ulcers, colic abdomen c. Gastric cancer Keracunan - Konsep Dasar - Penatalaksanaan Keracunan - Konsep Dasar - Penatalaksanaan NGT dan Gastric Lavage NGT dan Gastric Lavage Atresia Ani Atresia Esofagus Perawatan Kolostomi Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan : abnormalities of fecal elimination and motitlity a. Malabsorbtion b. Constipation c. Fecal incontinence Drumbuis Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan : abnormalities of fecal elimination and motitlity a. Hirscprung disease b. Irritable bowel syndrome Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan : inflamatory bowel disease a. Regional entritis (Crohns Disease) b. Ulcerative Colitis Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan : intestinal obstruction a. Small bowel obtruction b. Large bowel obstruktion c. Ca colon dan rectum Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan : diseases of the anorectum a. Anal fistula b. Anal fissure c. Hemorrhoids Trend dan issues keperawatan pada system pencernaan : a. Bulimia b. Anoreksia Nervosa c. Penanganan gangguan gizi Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan - Peritonitis

Pleno

SGD 1

SGD 2

Pleno Paraktikum Lecture Praktikum

9

Jumat Selasa

Lab

10

Kamis

11

Jumat

12

Selasa

13

Kamis

14

Jumat

Tim Fasilitator/Tutor : 1. 2. 3. 4. Nurus Safaah, SST., M.Kes. (NRS) = PJMK HamidatusDaris S, S.Kep., Ns (HDS) M. Nur Hadi, S.Kep., Ns (MNH) Lukman Hakim, S.Kep., Ns (LMH)

PENUGASAN 1. Mahasiswa diharuskan membaca materi sebelum perkuliahan dilaksanakan 2. Mahasiswa diberikan tugas membuat makalah untuk dipresentasikan dikelas 3. Kriteria penilaian untuk kelompok penyaji : 4. Materi:

1. .............. 2. .............. 3. ........... Referensi1. At a Glance, (2007). SISTEM PENCERNAAN, Edisi kedua, Jeremy P.T. Ward, Richard M. Leach, Charles M. Wiener 2. Barbara C.L & Wilma J.P 1996. Essentials of Medical Surgical Nursing. 3. Black, J.M. & Matassarin E, 1997. Medical Surgical Nursing: Clinical Management for continuity of careJ.B. Lippincott.co. 4. Colmer, M.R. 1995. Moronys surgery for nurses. 16th.ed. Livingstone: education low-price books share. 5. Donna. D.et.all. 1991. Medical Surgical Nursing Process approach. The C.V. Mosby Co. 6. Francine, P.H. & Carol A.O. Nephrology Nursing Perspective of Care. 7. Ignativicius & Bayne. 1991. Medical and Surgical Nursing 8. Luckman & Sorensen. 1990. Medical Surgical Nursing. Philadelphia: W.B. Saunders Company. 9. Margare E.A. Hand Book of Clinical Nursing 10. Pricella L.M. & Kaven M.B. 1996. Medical Surgical Nursing. New York: addison Wesley.

Panduan Untuk Peserta Didik Pembelajaran Dalam Menerapkan Problem Based Learning (PBL) Belajar berdasarkan masalah mengharuskan mahasiswa menganalisa setiap kasus, melalui seven jump yang diberikan 1. Clarity unfamiliar (mengidentifikasi istilah, kata atau fenomena unfamiliar) Kelompok mengidentifikasi istilah, kata atau fenomena kemudian mendefinisikan daftar istilah tersebut. Kelompok juga harus mengidentifikasi istilah /fenomena mana yang akan menjadi masalah. 2. Define the problems ( membuat daftar masalah)

3.

4.

5.

6.

7.

Kelompok membuat daftar pertanyaan yang terkait dengan masalah yang ditetapkan. Brainstrom possible hypoteses or expalanation (mendefinisikan masalah) Kelompok mendefinisikan daftar pertanyaan yang terkait dengan masalah yang ditetapkan. Mendaftar semua penjelasan pada langkah ke-2 secara sistematik. Kelompok harus menjelaskan dan mendiskusikan masalah yang timbul pada langkah ke-2 Arrange explanation into a tentavie solution Kelompok memformulasikan jawaban sementara bilamana masih ada penjelasan yang kurang atau belum dimengerti maka dijadikan sasaran belajar dan kemudian dibuat secara sistematik. Define learning objectives (menetapkan sasaran belajar) Kelompok menentukan sasaran belajar berdasarkan langkah ke-4 : - Apa saja harus dipelajari - Mencari berbagai literature sebagai sumber pembelajaran Gathering information and private study (belajar mandiri) Semua anggota kelompok harus terlibat dalam pengembangan masalah yang dapat dilakukan secara mandiri/individu atau berkelompok sesuai topik yang harus dikembangkang oleh setiap anggota kelompok. Kedalaman materi pembahasan permasalahan akan ditentukan oleh anggota kelompok itu sendiri dalam kelompok. Share the resulth of information gathering and private study Setelah anggota kelompok belajar secara mandiri, fasilitator menentukan mahasiswa yang melakukan presentasi didepan kelas pada masing-masing kelompok.

Tata cara belajar berdasarkan masalah a. Triger diberikan pada saat diskusi kelompok 1 b. Diskusi pertama (DK1) : kelompok melaksanakan tahap 1-5 berdasarkan pemahaman masing-masing anggota kelompok, tidak boleh membawa buku, laptop dan catatan, berpendapat sesuai pemahaman yang ada dipikiran masing-masing tanpa catatan, hanya kamus yang diperbolehkan c. Diskusi kedua (DK2) : kelompok melaksanakan tahap ke 7 berdiskusi berdasarkan hasil yang didapat dari sumber-sumber ilmiah, diperkenankan menggunakan buku, laptop ataupun catatan Tugas dan Tanggung jawab Fasilitator Tugas fasilitator : a. Mendorong dan mengembangkan proses belajar mahasiswa Fasilitator harus tahu Prior knowledge mahasiswa Memfasilitasi proses belajar mahasiswa ; umpan pertanyaan, analogi, metafora. Mengamati proses kognitif mahasiswa, konsep yang berkembang, reasoning dan problem solving Mengevaluasi kepuasan mahasiswa dalam proses yang sedang berlangsung dan memberikan saran untuk perbaikan Mendorong mahasiswa untuk self directed b. Mengembangkan dan menjaga kerjasama antar mahasiswa Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan diantara mereka tentang prosedur kerja, partisipasi dan peran anggota kelompok Mendorong kelompok untuk aktif Membina kepemimpinan kelompok Mengamati masalah perilaku mahasiswa dan menyelesaikanya Mencatat kehadiran dan partisipasi mahasiswa

Menciptakan iklim yang kondusif c. Penghubung antara Prodi dan mahasiswa Membantu mahasiswa mencari narasumber Memberikan umpan balik tentang mutu tugas yang telah dilaksanakanya Prosedur Tutorial Fasilitator 1. Membuka diskusi dengan salam 2. Mengedarkan absen, jika ada yang tidak hadir meminta surat keterangan sakit dari dokter (kalau tidak ada, harap dicatat) 3. Meminta kelompok menentukan ketua dan sekretaris 4. Mengecek kesiapan mahasiswa mengikuti diskusi : a. Membawa kamus b. Membawa alat tulis sendiri c. Membawa tugas pada DK2 d. Jika ada yang tidak siap, fasilitator mencatat dilembar penilaian 5. Menyerahkan jalanya diskusi kepada ketua dan sekretaris, mengingatkan untuk berdoa sebelum memulai kegiatan 6. Mengikuti jalanya diskusi kelompok, mencatat dan menilai aktivitas tiap anggota kelompok Hasil proses pembelajaran problem based learning A. Laporan kelompok Merupakan hasil diskusi setiap pemicu, yang menggambarkan pemahaman materi dan pencapaian sasaran pembelajaran dalam pemicu. Laporan kelompok harus meliputi : 1. Pendahuluan a) Latar belakang b) Batasan topik 2. Pembahasan : sesuai sasaran pembelajaran setiap pemicu yang bersangkutan 3. Ringkasan 4. Referensi Pustaka Jumlah halaman min. 5 lembar, ketikan 1,5 spasi, font calibri, size 11, kertas HVS A4, dijilid rapi dan cover makalah menggunakan kertas bufalo berwana Kuning, naskah asli bukan foto copy. Laporan dikumpulkan pada Tim fasilitator paling lambat 3 hari setelah diskusi 2 topik yang bersangkutan lalu diserahkan kepada fasilitator masing-masing kelompok untuk dievaluasi dan dinilai. B. Log book Merupakan rangkuman hasil diskusi mahasiswa sesuai dengan apa yang dipelajari mahasiswa dalam belajar mandiri. Setiap mahasiswa wajib mempunyai Log Book yang ditulis dengan tulisan tangan dan bukan merupakan catatan hasil bagi tugas melainkan keseluruhan catatan hasil temuan informasi yang berkaitan dengan pembahasan Learning issue dan pencapaian sasaran pembelajaran. Log book dievaluasi dan dinilai oleh fasilitator pada saat diskusi kelompok 2. Di saat diskusi kelompok 2 setiap mahasiswa wajib mempunyai log book yang merupakan catatan diskusi pada saat itu. PEDOMAN KRITISI JURNAL BLOK RS 1 Deskripsi Melalui tugas ini diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan menganalisis jurnal keperawatan yang terkait dengan kasus respiratory sistem. Langkah kerja 1. Mahasiswa dalam 1 kelompok PBL dibagi menjadi 4 kelompok kecil

2. Di konsulkan satu minggu sebelum tanggal 01 Nopember 2011 ( Kelompok 1. Nurus Safaah,SST, M.Kes. Kelompok 2. Lukman Hakim S.Kep.,Ns. Kelompok 3. Hamidatus Daris S. Kep. Ns. Kelompok 4. Mukhamad Nurhadi S. Kep. Ns.). 3. Masing-masing kelompok kecil menganalisa jurnal masing-masing. 4. Jurnal yang telah di analisis diserahkan kepada tim blok pada tanggal 03 Oktober 2011 5. Kelompok PBL kemudian membandingkan kedua jurnal yang di analisis oleh kelompok kecil. Panduan menganalisis jurnal 1. Mahasiswa mengenali/ mengidentifikasi masalah/ topic penelitian dalam jurnal 2. Mahasiswa menjelaskan analisis hasil penelitian dalam jurnal 3. Mahasiswa memberikan masukan terhadap jurnal yang dikritisi 4. Mahasiswa dapat merumuskan aplikasi hasil penelitian pada model konseptual keperawatan. Output Output kritisi jurnal berupa makalah yang berisi jurnal dan hasil diskusi. Makalah di kumpulkan tanggal 07 November 2011

Daftar Kelompok Mahasiswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelompok 1 Ika Desti Srimuryani Lufi Ulfayanti Nova Novitasari Nimatul Faizah Yeni Desi R Tomy Syandara P Yani Fajar W Alvino Erick D Kelompok 2 Shufrotun Nisa Ahmad Yainul Wahyu Puji L Novika Andriani Deni Nofiyanti Andrian eka S Khoirul Anam Firman Nur R Kelompok 3 Desta Nurwahyu WS Ani Nur Lina Yupiter Utami Siti Hidayatul uma Mei Widyawati Saiful Asari Agus Eko B Yudik Tri Okta V.S.P Kelompok 4 Nur Vadhillah Dwi Suheni W Kharismasa H Wazirotul U Windarti Moh. Masfuat Dafid Afandi Septian Rizki

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Risha Ika C Muh. Arif jauhari Nuriyatus S Lailatur Rosida Siska Islamiati Megawati M. Sifaul A Muhajir Ahmad Munib Asiatun Syifaul Ihsan Irine Devi M Suroso Efendi

Nur Wakhid T Laily Maitta S Siti Mardiyansyah Isnaini J Tutik Ika Nur Diana Mohamad Najib Darmu Supriono Imam Khambali Ayu Candra Tiara Ayu P Zuliatin R Hyan Oktodia Basuki

Kustyo Budi Arif Robul I.A.S Okvianto Santoso Endah R Diah Putri S.R.D Ika Nurul M Izza Nafsia A Cholimatun Nisa Salsabila S.P.K Miftahul Jannah Eka Meilani LS Nurul Hudawan Bayu Andika Aminatuz Zuhriyah

Evi Ainur R Moh. Rozy Siti Lailiyatus S Bara alma Tiara Putri R Umi Nur A Rohmatul K Firdaus GP Nuril Huda Yoga Hardani P Eko Remon K Munaji Imam Ndaru M. Minnanur Rohman

Rotasi Fasilitator KLP Triger 1 Minggu ke 1 DK I DK II 1 Nurus Safaah, SST.,M.Kes 2 Lukman Hakim, S.Kep., Ns HamidatusDaris S, S.Kep., Ns M. Nur Hadi, S.Kep., Ns Triger 2 Minggu ke 2 DK I DK II Lukman Hakim, S.Kep., Ns HamidatusDaris S, S.Kep., Ns M. Nur Hadi, S.Kep., Ns Nurus Safaah, SST.,M.Kes Triger 3 Minggu ke 3 DK I DK II HamidatusDaris S, S.Kep., Ns M. Nur Hadi, S.Kep., Ns Nurus Safaah, SST.,M.Kes Lukman Hakim, S.Kep., Ns Triger 4 Minggu 4 DK I DK II M. Nur Hadi, S.Kep., Ns Nurus Safaah, SST.,M.Kes Lukman Hakim, S.Kep., Ns HamidatusDaris S, S.Kep., Ns

3

4

DosenCadangan : DosenCadangan : -

TRIGGER CASE 1. Tn. H dirawat di RSNU 3 hari yang lalu. Keluhan utama pada saat pertama kali MRS adalah panas tinggi disertai sakit pada dada. Keadaan umum Tn.H tampak pucat, lemah dengan posisi badan semifowler dan terpasang oksigen nasal kanul. Pada jari terdapat clubbing finger. Pada pemeriksaan radiologis didapatkan gambaran opacity. Aspirasi pleura menunjukkan adanya nanah pada rongga pleura. 1. Que Recognition Keluhan pasien TTV

Pemfis Suara tambahan clubbing finger Aspirasi pleura

2. Problem Identification 1. Bagaimanakah Konsep dasar Emfisema 2. Bagaimanakah Konsep anatomi fisiologi Emfisema 3. Bagaimanakah Konsep patofisiologi Emfisema 4. Bagaimanakah Konsep Pengkajian keperawatan Emfisema 5. Bagaimanakah Konsep Analisa data Emfisema 6. Bagaimanakah Konsep Diaknosa kep Emfisema 7. Bagaimanakah Konsep Intervensi Emfisema 8. Bagaimanakah Konsep Implementasi Emfisema 9. Bagaimanakah Konsep Evaluasi Emfisema 10. Bagaimanakah Konsep Satuan Acara Penyuluhan Emfisema 11. Bagaimanakah Konsep aspek legal etik untuk kasus Emfisema 12. Bagaimanakah Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Emfisema. 3. Hypothesis Generation 1) Konsep dasar Emfisema 2) Konsep anatomi fisiologi Emfisema 3) Konsep patofisiologi Emfisema 4) Konsep Pengkajian keperawatan Emfisema 5) Konsep Analisa data Emfisema 6) Konsep Diaknosa kep Emfisema 7) Konsep Intervensi Emfisema 8) Konsep Implementasi Emfisema 9) Konsep Evaluasi Emfisema 10) Konsep Satuan Acara Penyuluhan Emfisema 11) Konsep aspek legal etik untuk kasus Emfisema 12) Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Emfisema 4. Student Learning Objectives Setelahmenyelesaikan trigger di atas, mahasiswadiharapkanakandapat : 1) Menjelaskan Konsep dasar Emfisema 2) Menjelaskan Konsep anatomi fisiologi Emfisema 3) Menjelaskan Konsep patofisiologi Emfisema 4) Menjelaskan Konsep Pengkajian keperawatan Emfisema 5) Menjelaskan Konsep Analisa data Emfisema 6) Menjelaskan Konsep Diaknosa kep Emfisema 7) Menjelaskan Konsep Intervensi Emfisema 8) Menjelaskan Konsep Implementasi Emfisema 9) Menjelaskan Konsep Evaluasi Emfisema 10) Menerapkan Konsep Satuan Acara Penyuluhan Emfisema 11) Melaksanakan Konsep aspek legal etik untuk kasus Emfisema 12) Menjelaskan Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Emfisema 2. An. K berusia 7 th datang ke Puskesmas P. Dengan keluhan batuk berdahak disertai suara ronchi yang dapat didengar dan dipalpasi. Orang tua mengatakan bahwa batuk An. K tidak kunjung sembuh selama 14 hari. Anak juga sulit makan dan sering rewel terutama pada malam hari dan sering demam tinggi.wajah tampak pucat dan terdapat pencernaan cuping hidung (PCH). Pemeriksaan rontgen menunjukkan adanya hiperinflasi paru dan kenaikan diameter anteroposterior. 1. Que Recognition Keluhan pasien

TTV Pemfis Suara tambahan pencernaan cuping hidung (PCH) hiperinflasi paru diameter anteroposterior

2. Problem Identification 1. Bagaimanakah Konsep dasar Bronchitis 2. Bagaimanakah Konsep anatomi fisiologi Bronchitis 3. Bagaimanakah Konsep patofisiologi Bronchitis 4. Bagaimanakah Konsep Pengkajian keperawatan Bronchitis 5. Bagaimanakah Konsep Analisa data Bronchitis 6. Bagaimanakah Konsep Diaknosa kep Bronchitis 7. Bagaimanakah Konsep Intervensi Bronchitis 8. Bagaimanakah Konsep Implementasi Bronchitis 9. Bagaimanakah Konsep Evaluasi Bronchitis 10. Bagaimanakah Konsep Satuan Acara Penyuluhan Bronchitis 11. Bagaimanakah Konsep aspek legal etik untuk kasus Bronchitis 12. Bagaimanakah Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Bronchitis. 3. Hypothesis Generation 1. Konsep dasar Bronchitis 2. Konsep anatomi fisiologi Bronchitis 3. Konsep patofisiologi Bronchitis 4. Konsep Pengkajian keperawatan Bronchitis 5. Konsep Analisa data Bronchitis 6. Konsep Diaknosa kep Bronchitis 7. Konsep Intervensi Bronchitis 8. Konsep Implementasi Bronchitis 9. Konsep Evaluasi Bronchitis 10. Konsep Satuan Acara Penyuluhan Bronchitis 11. Konsep aspek legal etik untuk kasus Bronchitis 12. Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Bronchitis 4. Student Learning Objectives Setelahmenyelesaikan trigger di atas, mahasiswadiharapkanakandapat : 1. Menjelaskan Konsep dasar Bronchitis 2. Menjelaskan Konsep anatomi fisiologi Bronchitis 3. Menjelaskan Konsep patofisiologi Bronchitis 4. Menjelaskan Konsep Pengkajian keperawatan Bronchitis 5. Menjelaskan Konsep Analisa data Bronchitis 6. Menjelaskan Konsep Diaknosa kep Bronchitis 7. Menjelaskan Konsep Intervensi Bronchitis 8. Menjelaskan Konsep Implementasi Bronchitis 9. Menjelaskan Konsep Evaluasi Bronchitis 10. Menerapkan Konsep Satuan Acara Penyuluhan Bronchitis 11. Melaksanakan Konsep aspek legal etik untuk kasus Bronchitis 12. Menjelaskan Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Bronchitis .Ny. S berusia 45 th mengalami batuk darah disertai nyeri dada dan sesak napas. Dokter memutuskan untuk melakukan endoskopi dan pemeriksaan sitologi. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan sel kanker yang telah menyebar ke seluruh lapang paru. Pada akhir tindakan, dokter memutuskan bahwa Ny S harus segera dilakukan tindakan kemoterapi yang didelegasikan ke perawat yang telah ahli. Dalam memasukkan Obat-obat kemoterapi, perawat harus menggunakan standart precaution untuk perlindungan dari radiasi obat kemoterapi.

1. Que Recognition Keluhan pasien TTV Pemfis Suara tambahan batuk darah endoskopi pemeriksaan sitologi Obat-obat kemoterapi 1. Problem Identification 1. Bagaimanakah Konsep dasar Ca Paru 2. Bagaimanakah Konsep anatomi fisiologi Ca Paru 3. Bagaimanakah Konsep patofisiologi Ca Paru 4. Bagaimanakah Konsep Analisa data Ca Paru 5. Bagaimanakah Konsep Diaknosa kep Ca Paru 6. Bagaimanakah Konsep Intervensi Ca Paru 7. Bagaimanakah Konsep Implementasi Ca Paru 8. Bagaimanakah Konsep Evaluasi Ca Paru 9. Bagaimanakah Konsep Satuan Acara Penyuluhan Ca Paru 10. Bagaimanakah Konsep aspek legal etik untuk kasus Ca Paru 11. Bagaimanakah Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Ca Paru . 2. Hypothesis Generation 1. Konsep dasar Ca Paru 2. Konsep anatomi fisiologi Ca Paru 3. Konsep patofisiologi Ca Paru 4. Konsep Pengkajian keperawatan Ca Paru 5. Konsep Analisa data Ca Paru 6. Konsep Diaknosa kep Ca Paru 7. Konsep Intervensi Ca Paru 8. Konsep Implementasi Ca Paru 9. Konsep Evaluasi Ca Paru 10. Konsep Satuan Acara Penyuluhan Ca Paru 11. Konsep aspek legal etik untuk kasus Ca Paru 12. Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Ca Paru 3. Student Learning Objectives Setelahmenyelesaikan trigger di atas, mahasiswadiharapkanakandapat : 1. Menjelaskan Konsep dasar Ca Paru 2. Menjelaskan Konsep anatomi fisiologi Ca Paru 3. Menjelaskan Konsep patofisiologi Ca Paru 4. Menjelaskan Konsep Pengkajian keperawatan Ca Paru 5. Menjelaskan Konsep Analisa data Ca Paru 6. Menjelaskan Konsep Diaknosa kep Ca Paru 7. Menjelaskan Konsep Intervensi Ca Paru 8. Menjelaskan Konsep Implementasi Ca Paru 9. Menjelaskan Konsep Evaluasi Ca Paru 10. Menerapkan Konsep Satuan Acara Penyuluhan Ca Paru 11. Melaksanakan Konsep aspek legal etik untuk kasus Ca Paru 12. Menjelaskan Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Ca Paru

3. Tn.D datang ke IRD RSNU dengan membawa anaknya yang berusia 3 tahun. Kesadaran anak tersebut tampak menurun disertai demam tinggi secara mendadak terkadang terdapat kejang. Tn.D mengatakan bahwa 3 hari sebelumnya anaknya batuk berdahak dan muncul suara nafas tambahan ronchi. Pada saat pemeriksaan sistem saraf didapatkan kaku kuduk sedangkan pemeriksaan abdomen terdapat distensi.

Sianosis tampak ketika anak sedang gelisah. Pada pemeriksaan mikrobiologis serologi didapatkan kuman penyebabnya streptokokus pneumonia. 4. Que Recognition Keluhan pasien TTV Pemfis Suara tambahan kaku kuduk streptokokus pneumonia distensi 2. Problem Identification 1. Bagaimanakah Konsep dasar Bronchopneumonia 2. Bagaimanakah Konsep anatomi fisiologi Bronchopneumonia 3. Bagaimanakah Konsep patofisiologi Bronchopneumonia 4. Bagaimanakah Konsep Pengkajian keperawatan Bronchopneumonia 5. Bagaimanakah Konsep Analisa data Bronchopneumonia 6. Bagaimanakah Konsep Diaknosa kep Bronchopneumonia 7. Bagaimanakah Konsep Intervensi Bronchopneumonia 8. Bagaimanakah Konsep Implementasi Bronchopneumonia 9. Bagaimanakah Konsep Evaluasi Bronchopneumonia 10. Bagaimanakah Konsep Satuan Acara Penyuluhan Bronchopneumonia 11. Bagaimanakah Konsep aspek legal etik untuk kasus Bronchopneumonia 12. Bagaimanakah Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Bronchopneumonia . 3. Hypothesis Generation 1. Konsep dasar Bronchopneumonia 2. Konsep anatomi fisiologi Bronchopneumonia 3. Konsep patofisiologi Bronchopneumonia 4. Konsep Pengkajian keperawatan Bronchopneumonia 5. Konsep Analisa data Bronchopneumonia 6. Konsep Diaknosa kep Bronchopneumonia 7. Konsep Intervensi Bronchopneumonia 8. Konsep Implementasi Bronchopneumonia 9. Konsep Evaluasi Bronchopneumonia 10. Konsep Satuan Acara Penyuluhan Bronchopneumonia 11. Konsep aspek legal etik untuk kasus Bronchopneumonia 12. Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Bronchopneumonia 4. Student Learning Objectives Setelahmenyelesaikan trigger di atas, mahasiswadiharapkanakandapat : 1. Menjelaskan Konsep dasar Bronchopneumonia 2. Menjelaskan Konsep anatomi fisiologi Bronchopneumonia 3. Menjelaskan Konsep patofisiologi Bronchopneumonia 4. Menjelaskan Konsep Pengkajian keperawatan Bronchopneumonia 5. Menjelaskan Konsep Analisa data Bronchopneumonia 6. Menjelaskan Konsep Diaknosa kep Bronchopneumonia 7. Menjelaskan Konsep Intervensi Bronchopneumonia 8. Menjelaskan Konsep Implementasi Bronchopneumonia 9. Menjelaskan Konsep Evaluasi Bronchopneumonia 10. Menerapkan Konsep Satuan Acara Penyuluhan Bronchopneumonia 11. Melaksanakan Konsep aspek legal etik untuk kasus Bronchopneumonia Menjelaskan Konsep pencegahan primer, sekunder, tersier pada Bronchopneumonia