MODUL GPS 2015

71
GPS SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN BALAI PEMETAAN TEMATIK DAN PRASARANA DASAR, PUSAT PENGOLAHAN DATA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, 2015

description

contact me at [email protected]

Transcript of MODUL GPS 2015

  • GPS

    SURVEI DAN PEMETAAN

    MENGGUNAKAN

    BALAI PEMETAAN TEMATIK DAN PRASARANA DASAR, PUSAT PENGOLAHAN DATA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, 2015

  • Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang tak terkira sehingga modul pelatihan ini selesai disusun. Pelatihan ini akan secara nyata meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Pemetaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peningkatan kapasitas ini sangat penting artinya dalam pengelolaan data dan informasi geospasial, dan juga sebagai dukungan dalam kegiatan pencantuman koordinat geografis (geotagging) pada lokasi pelaksanaan paket kegiatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk dapat membantu terlaksananya program PU melalui Kepmen PU Nomor 25 Tahun 2014 tentang pengelolaan Data Spasial di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta dalam mendukung percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan Nasional. GPS merupakan alat bantu dalam mengelola data baik spasial maupun non spasial dan saat ini telah menjadi alat utama untuk mengetahui informasi posisi. Pelatihan ini memberikan kesempatan kepada para petugas dari berbagai bidang di Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbarui diri dengan perkembangan teknologi GPS yang cepat tersebut. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan pengguna dapat melakukan pekerjaan - pekerjaan survei dan pemetaan menggunakan GPS. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya penyusunan modul pelatihan ini, para reviewer yang telah meluangkan waktu untuk mereview dan memberikan saran perbaikan, dan juga terselenggaranya pelatihan dasar - dasar GPS dan pemetaan. Pada akhirnya semoga modul sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja.

    Disusun di Jakarta tahun 2015 Pusat Pengolahan Data

    Kementerian Pekerjaan Umum

    KATA PENGANTAR

  • K A T A P E N G A N T A R

    D A F T A R I S I

    B A B I Global Navigation Satellite System/Global Positioning System

    B A B I I Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS

    B A B I I I Koreksi Data GPS

    B A B I V Publikasi Data GPS Ke dalam Peta Online

    D A F T A R R E F ER E N S I

    DAFTAR ISI

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    1

    BAB I

    GLOBAL NAVIGATION SATELLITE SYSTEM/GLOBAL POSITIONING SYSTEM

    I. 1 Mengapa Menggunakan GPS ?

    Manfaat utama GPS adalah dapat memberikan informasi posisi di permukaan bumi, Segala

    kegiatan yang berkaitan dengan posisi/lokasi di permukaan bumi dapat diselesaikan dengan

    bantuan GPS. Misalnya kita akan pergi ke suatu tempat baru yang belum pernah kita kunjungi,

    dengan bantuan GPS, kita bisa mengetahui cara (disebut rute) agar kita bisa sampai di tempat

    tersebut tanpa harus bertanya kepada orang - orang rute menuju ke tempat tersebut. Ilmu dan

    metode untuk mengetahui posisi suatu tempat (baik secara relatif maupun absolut) kita kenal

    dengan istilah navigasi. Ilmu ini banyak digunakan sejak jaman dulu sampai sekarang. Bentuknya

    juga berkembang mulai dari kompas sederhana, peta, teropong, hingga sekarang menggunakan

    GPS. GPS telah merevolusi cara pandang orang terhadap posisi dan lokasi. Penggunaan GPS di

    jaman sekarang dapat ditemui di berbagai bidang, mulai dari dunia transportasi (posisi pesawat,

    bus, mobil, keretaapi), militer (navigasi rudal, satelit mata-mata), hingga ke aktivitas olahraga

    (hiking, climbing). Dengan menggunakan GPS, orang tidak terlalu khawatir berada di

    tempat asing karena dia dapat mengetahui posisinya dengan baik dan apa yang harus dia lakukan

    di tempat tersebut.

    I. 2 Sistem GPS

    Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem navigasi satelit yang menyediakan

    informasi lokasi dan waktu dalam berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas permukaan bumi,

    sepanjang masih menerima sinyal GPS yang dipancarkan dari satelit. Pengembangan GPS dimulai

    dari tahun 1973 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan beroperasi penuh pada tahun

    1995. Nama resminya adalah NAVSTAR-GPS. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit yang membentuk

    konstelasi di luar angkasa dan beberapa satelit lagi sebagai cadangan. Berikut ini adalah tabel

    perkembangan jumlah satelit yang beroperasi semenjak awal dibangun hingga sekarang.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    2

    Blok Satelit

    Periode

    Peluncuran

    Jumlah satelit yang telah diluncurkan

    Beroperasi di Orbit

    Sukses Gagal Dalam persiapan Rencana

    I 19781985 10 1 0 0 0

    II 19891990 9 0 0 0 0

    IIA 19901997 19 0 0 0 6

    IIR 19972004 12 1 0 0 12

    IIR-M 20052009 8 0 0 0 7

    IIF From 2010 8 0 4 0 8

    IIIA From 2016 0 0 0 12 0

    IIIB 0 0 0 8 0

    IIIC 0 0 0 16 0

    Total 65 2 5 36 32

    Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Satelit GPS (Sumber : Wikipedia. Juni 2014)

    I. 3 Cara Kerja Sistem GPS

    Untuk menentukan posisi koordinat suatu tempat di permukaan bumi, GPS menggunakan prinsip

    triangulasi. Sebagaimana diketahui, GPS memancarkan sinyal ke segala arah dari pusat satelit, dan

    membentuk ruang sinyal dalam bentuk bola (sphere). Kita dipermukaan bumi menerima sinyal

    tersebut dan receiver yang kita gunakan mencatat bahwa jarak kita 11.000 miles (kenapa jarak bisa

    diketahui ? GPS memancarkan sinyal pada jam X dengan kecepatan Y dan diterima oleh receiver

    dalam waktu X+I, dengan demikian jarak satelit ke receiver adalah I dikalikan Y). Karena ruang

    sinyal bentuknya sphere, maka jarak 110000 miles dapat berada dimana saja di dalam ruang sinyal

    satelit.

    Gambar 1.2 Triangulasi Satelit Pertama

    Sumber : Trimble GPS Tutorial

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    3

    Selanjutnya, ada satelit kedua yang memancarkan sinyal dan menangkap posisi kita pada jarak

    12000 miles. Berarti, ada dua sphere yang terbentuk, dan posisi kita pasti ada di irisan antara dua

    sphere tersebut, tidak lagi di seluruh ruang sphere 1 dan sphere 2. .

    Gambar 1.3 Triangulasi Satelit Kedua

    Kemudian ada satelit ketiga yang diterima sinyalnya, dan jarak ke receiver ternyata 13000 miles.

    Adanya satelit ketiga ini semakin menyempitkan posisi kita menjadi hanya ada dua kemungkinan

    lokasi seperti ditunjukkan gambar di bawah. Untuk memastikan yang mana lokasi kita, bisa

    digunakan satelit keempat, tapi biasanya salah satu dari dua lokasi tersebut posisinya tidak berada

    di permukaan bumi, sehingga dapat dipastikan hanya ada satu lokasi yang merupakan lokasi

    receiver kita, dengan demikian posisi kita dapat ditentukan koordinatnya.

    Dalam pembahasan tentang spheres yang dihasilkan oleh satelit GPS, tadi disebutkan bahwa

    triangulasi titik kedua dan ketiga akan membatasi kemungkinan lokasi receiver dan pada akhirnya

    nanti satu diantara dua lokasi tersebut akan ditolak karena tidak berada di permukaan bumi. Yang

    menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mengetahui satu titik berada di permukaan bumi,

    padahal informasi yang tersedia hanya jarak dari satelit ke receiver. Hal ini dapat dijawab dengan

    mudah jika posisi koordinat satelit di luar angkasa di ketahui, sehingga koordinat receiver dapat

    dihitung. Koordinat posisi satelit dikirimkan ke receiver bersamaan dengan sinyal GPS. Posisi

    koordinat dan ketinggian satelit sendiri, serta aspek-aspek pemeliharaan satelit dan perubahan orbit

    dikontrol oleh Ground Stations. Setiap ada perubahan data satelit akan dikirim ke satelit oleh ground

    station dan kemudian dipancarkan ke seluruh dunia.

    Gambar 1.5 Pseudo Random Code

    Sumber : Trimble GPS Tutorial

    Sumber : Trimble GPS Tutorial

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    4

    Dengan menggunakan kecepatan cahaya, maka waktu tempuh satelit ke receiver biasanya sangat

    sedikit (seper sekian detik), oleh karena itu penanda waktu baik di satelit maupun receiver haruslah

    sangat tersinkronisasi dan sangat presisi. Untuk satelit tidak ada masalah karena bisa digunakan

    jam atom. Namun untuk receiver? Implementasi jam atom akan menyebabkan harga receiver

    menjadi sangat mahal dan tidak akan dapat dibeli masyarakat umum. Oleh karena itu, sebagai

    pengganti jam atomik yang presisi, di GPS receiver digunakan pengukuran satelit keempat dari

    triangulasi di atas. Jika waktu di receiver tidak ada kesalahan, seharusnya pengukuran jarak dari

    GPS keempat (dan sphere yang dihasilkan) akan menghasilkan lokasi fix kita di permukaan bumi,

    namun jika waktu receiver tidak sinkron dengan satelit, maka kalkulasi akan menjadi error dan

    pengukuran satelit keempat tidak akan tepat menginterseksi ketiga pengukuran satelit sebelumnya.

    Receiver kemudian akan menghitung faktor koreksi dalam bentuk pengurangan hasil pengukuran

    agar ke empat sphere dari empat satelit tepat berinterseksi di satu titik, faktor koreksi ini juga

    sekaligus menjadi faktor koreksi waktu di Receiver agar kembali sama dengan jam atomik di satelit.

    Gambar 1.6 Triangulasi Satelit Keempat sebagai Pengkoreksi Waktu Receiver

    Dalam pembahasan tentang spheres yang dihasilkan oleh satelit GPS, tadi disebutkan bahwa

    triangulasi titik kedua dan ketiga akan membatasi kemungkinan lokasi receiver dan pada akhirnya

    nanti satu diantara dua lokasi tersebut akan ditolak karena tidak berada di permukaan bumi. Yang

    menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mengetahui satu titik berada di permukaan bumi,

    padahal informasi yang tersedia hanya jarak dari satelit ke receiver. Hal ini dapat dijawab dengan

    mudah jika posisi koordinat satelit di luar angkasa di ketahui, sehingga koordinat receiver dapat

    dihitung. Koordinat posisi satelit dikirimkan ke receiver bersamaan dengan sinyal GPS. Posisi

    koordinat dan ketinggian satelit sendiri, serta aspek-aspek pemeliharaan satelit dan perubahan orbit

    dikontrol oleh Ground Stations. Setiap ada perubahan data satelit akan dikirim ke satelit oleh ground

    station dan kemudian dipancarkan ke seluruh dunia.

    Dengan demikian, melengkapi prinsip triangulasi sebagai cara receiver memperoleh informasi posisi

    koordinat di permukaan bumi, dapat diketahui juga tiga aspek yang menyusun sistem GPS, yaitu

    Satelit GPS di angkasa, GPS receiver di permukaan bumi, dan Ground Station sebagai pemelihara

    sistem.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    5

    Gambar 1.7 Tiga Segmen GNSS/GPS

    I. 4 Sinyal GPS

    Setiap saat Satelit GPS memancarkan sinyal elektromagnetik pada spektrum gelombang mikro

    berisi pesan navigasi ke seluruh dunia sesuai cakupannya. Sinyal ini diterima oleh receiver dan

    memprosesnya menjadi informasi posisi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Sinyal dari

    satelit membawa informasi antara lain sinyal jarak untuk menghitung jarak receiver dan satelit, dan

    pesan navigasi. Pesan navigasi antara lain berisi informasi orbit satelit, jam satelit pada waktu sinyal

    diluncurkan, dan informasi lainnya. Pesan navigasi ini diistilahkan sebagai Almanac GPS. Sinyal

    GPS satelit kemudian dipancarkan dalam beberapa frekuensi mulai dari Frekuensi L1 sampai L5.

    Frekuensi L1 merupakan frekuensi yang di masa lalu dikenal sebagai Coarse Acquisition (C/A)

    Code dan Encrypted Precision P(Y) Code. L1 merupakan frekuensi yang diterima di

    kebanyakan receiver mulai dari grade navigasi sampai grade geodetic. L1 sendiri dibagi dua

    yaitu C/A code untuk kepentingan sipil dan P(Y) code untuk kepentingan militer.

    Frekuensi L2 merupakan frekuensi baru yang dikembangkan pada tahun 1995. Frekuensi L2

    lebih presisi daripada frekuensi L1 dan hanya bisa diterima receiver tipe geodetik dan

    sebagian receiver tipe mapping. Receiver yang mendukung penerimaan dual frequency (L1

    dan L2) memungkinkan untuk melakukan differential GPS processing untuk memperoleh data

    posisi dengan akurasi sentimeter sampai millimeter.

    Frekuensi L3 merupakan frekuensi sangat presisi yang hanya digunakan untuk kepentingan

    militer, yaitu untuk kepentingan peledakan nuklir.

    Frekuensi L4 dan L5 tidak ditransmisikan ke permukaan bumi dan hanya digunakan untuk

    mengkaji pengaruh ionosfer terhadap sinyal GPS dan kemungkinan koreksinya.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    6

    I. 4 Jenis dan Sumber Kesalahan Posisi dari GPS

    Sinyal GPS dan pemodelan matematis untuk memperoleh informasi koordinat yang akurat hanya

    bisa diperoleh jika sinyal ditransmisikan dalam kondisi ruang hampa udara dan tidak ada unsur

    pengganggu diantara satelit dan receiver. Dalam kenyataannya, terdapat banyak faktor internal dan

    eksternal yang dapat berpengaruh terhadap sinyal GPS sehingga tidak dapat menghasilkan

    informasi koordinat yang akurat dan presisi .

    Sumber utama eksternal pengganggu sinyal GPS adalah atmosfer bumi. Atmosfer dapat

    menghamburkan, membelokkan dan memperlambat sinyal GPS sehingga kecepatannya tidak

    konstan (yang berpengaruh pada kalkulasi jarak). Strata dari atmosfer yang dapat mengganggu

    sinyal GPS antara lain Ionosfer (ketinggian 50 sampai 500 km dari permukaan bumi) yang banyak

    mengandung partikel ionisasi, dan Troposfer (ketinggian 0 - 50 km) yang banyak mengandung uap

    air dan variasi suhu/tekanan udara. Diantara keduanya, yang paling berat pengaruhnya terhadap

    sinyal GPS adalah Ionosfer.

    Gambar 1.8 Sinyal GPS terpengaruh oleh Ionosfer dan Troposfer

    Setelah sampai di permukaan bumi, gangguan tidak berhenti. Sinyal GPS besar kemungkinan

    dipantulkan dan dibelokkan arahnya oleh benda di permukaan bumi sebelum sampai ke receiver.

    Efek ini disebut dengan multipath error. Gedung, vegetasi tinggi dan benda bermagnet merupakan

    beberapa contoh penyebab multipath yang pada akhirnya menyebabkan penerimaan sinyal yang

    sama selama dua kali atau lebih di receiver sehingga kalkulasi koordinat menjadi rawan salah.

    Beberapa jenis receiver mapping dan geodetik biasanya mempunyai teknologi pemilahan sinyal

    untuk memisahkan sinyal yang datang langsung dari satelit dan sinyal yang disebabkan oleh efek

    multipath.

    Sumber : Trimble GPS Tutorial

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    7

    Gambar 1.9 Multipath

    Sedangkan faktor internal penyebab kesalahan posisi antara lain kesalahan informasi ephemeris

    dan almanac GPS yang dipancarkan oleh satelit bersamaan dengan sinyal. Walaupun kesalahan ini

    biasanya sudah dimonitor dan diminimalisir oleh Ground Station, kesalahan dari aspek satelit ini

    masih mungkin bisa terjadi.

    Sebelum tahun 2000, sistem GPS pernah diimplementasikan yang disebut Selective Availability

    (SA). SA adalah implementasi noise terhadap sinyal GPS sehingga kalkulasi koordinat tidak bisa

    akurat dalam batas tertentu. Hal ini sengaja dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika untuk

    mencegah penggunaan GPS oleh pelaku kejahatan dan terorisme. SA tidak berlaku untuk

    kepentingan militer karena receiver militer diberikan semacam kode pendeskripsi SA sehingga efek

    ini dapat dihilangkan. Saat ini SA sudah dimatikan sehingga GNSS/GPS dapat digunakan

    semaksimal dan seoptimal mungkin baik untuk kepentingan sipil maupun militer.

    Kesalahan - kesalahan diatas umumnya dapat dikoreksi antara lain menggunakan teknik differensial

    GPS (akan dibahas di modul GPS tingkat lanjut).

    I. 5 Jenis Receiver GPS

    GPS Receiver adalah alat yang dapat melakukan penerimaan sinyal GPS dari satelit GPS dan

    memproses sinyal tersebut untuk menghasilkan data koordinat. Dewasa ini dikenal tiga kategori

    GPS Receiver untuk kepentingan sipil (non militer), yaitu GPS Receiver Tipe Navigasi, GPS

    Receiver Tipe Mapping, dan GPS Receiver Tipe Geodetik

    I. 5.1 Receiver GPS Tipe Navigasi

    GPS Receiver tipe navigasi adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai alat bantu

    navigasi dan informasi posisi secara umum. Receiver navigasi biasanya dicirikan dengan

    kemampuan memberikan informasi koordinat dengan akurasi mulai dari 3 meter hingga puluhan

    meter. Selain informasi posisi, receiver navigasi biasanya mempunyai fitur lain seperti Peta, turn by

    turn navigation, lokasi fasilitas penting, route planning, tracking, geocaching dan fungsi lain.

    Receiver tipe navigasi harganya biasanya cukup murah dan tersedia bebas di pasaran. Receiver

    tipe Navigasi dapat berbentuk dedicated handheld atau GPS modules yang bisa dikoneksikan

    dengan komputer, laptop, kamera, kendaraan atau smartphone. Beberapa perusahaan

    pengembang GPS Receiver tipe navigasi antara lain Garmin, Navman, Magellan, Tomtom, Mio dan

    Navigon.

    Sumber : Trimble GPS Tutorial

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    8

    Gambar 1.10 Receiver Navigasi Handheld (Kiri), Receiver Navigasi Modules (Kanan)

    I. 5.2 Receiver GPS Tipe Mapping

    GPS Receiver tipe mapping adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai receiver

    GPS untuk kepentingan Survei dan Pemetaan. Receiver mapping biasanya dicirikan dengan

    kemampuan memberikan informasi koordinat dengan akurasi mulai dari orde centimeter hingga 3

    meter. Receiver ini juga sudah mendukung fasilitas koreksi data GPS yang diakibatkan efek

    multipath, bias atmosfer, dan low visibility, baik secara koreksi metode absolut maupun differensial,

    dan juga secara realtime correction maupun post processing correction, sehingga secara umum

    kualitas data yang dihasilkan lebih baik dari receiver navigasi. Dikarenakan kegunaan utamanya

    untuk survei dan pemetaan, biasanya fungsi navigasi yang disediakan tidak sebanyak receiver

    navigasi, tapi fungsi pemetaan, manajemen data spasial dan Sistem informasi Geografisnya

    diperbanyak. Receiver tipe Mapping umumnya berbentuk dedicated handheld dan sudah

    mendukung sistem operasi mobile seperti Windows Mobile dan Android. Beberapa perusahaan

    pengembang GPS Receiver tipe mapping antara lain Trimble, Spectra, Topcon, Sokkia, dan Leica.

    Gambar 1.11 Receiver Mapping Handheld

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    9

    I. 5.3 Receiver GPS Tipe Geodetik

    GPS Receiver tipe Geodetik adalah GPS Receiver yang fungsi utamanya adalah sebagai receiver

    GPS untuk memperoleh informasi posisi yang akurat dan presisi hingga orde milimeter. Receiver ini

    juga sudah mendukung fasilitas koreksi data GPS yang diakibatkan efek multipath, bias atmosfer,

    dan low visibility, baik secara koreksi metode absolut maupun differensial, dan juga secara realtime

    correction maupun post processing correction, sehingga secara umum kualitas data yang dihasilkan

    jauh lebih baik dari receiver navigasi dan receiver mapping. Dikarenakan kegunaan utamanya untuk

    informasi posisi yang presisi, biasanya fungsi navigasi dan mapping yang disediakan tidak banyak,

    tapi fungsi koreksi data, logging/perekaman data. Receiver tipe Geodetik umumnya berbentuk

    dedicated Antenna/Receiver yang nanti dapat dikoneksikan dengan receiver Mapping sebagai

    controller-nya (atau dedicated controller). Beberapa perusahaan pengembang GPS Receiver tipe

    mapping antara lain Trimble, Spectra, Topcon, Sokkia, dan Leica. GPS Receiver tipe geodetic

    banyak dipakai untuk aplikasi yang memerlukan informasi posisi yang presisi seperti studi deformasi

    tanah dan batuan, pengukuran kadastral (bidang tanah), studi pergerakan lempeng, pembuatan

    peta skala besar, dan lain-lain.

    Gambar 1.12 Receiver Geodetik

    I. 6 Aplikasi GPS

    GNSS/GPS saat ini telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam kegiatan survei

    dan pemetaan, tetapi juga kegiatan lain seperti kerekayasaan, olahraga, navigasi, transportasi,

    kebencanaan dan lain-lain. Secara umum aplikasi GPS dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu

    Lokasi, Navigasi, Tracking, Mapping dan Timing.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    10

    I. 6.1 Lokasi

    Penentuan posisi koordinat merupakan aplikasi paling dasar dari GNSS/GPS. Contoh kegiatan

    penentuan lokasi dalam kehidupan sehari-hari misalnya, pemetaan titik dan penunjuk posisi sesuatu

    di permukaan bumi.

    Gambar 1.13 Penentuan Posisi

    I. 6.2 Navigasi

    Navigasi atau penunjukan arah dan jalur menuju tempat tertentu sekarang sudah lazim

    menggunakan GPS dibanding alat konvensional seperti kompas. Berbagai sarana dan kegiatan

    transportasi sudah menggunakan GPS antara lain dalam penerbangan pesawat, pelayaran, hiking,

    bepergian menggunakan kendaraan, dan lain-lain.

    Gambar 1.14 Navigasi GPS menggunakan Smartphone

    I. 6.3 Tracking

    Kalau navigasi atau penunjukan arah dan jalur menuju tempat tertentu, tracking adalah proses

    monitoring dan perekaman sepanjang perjalanan menuju tempat tersebut. Beberapa kegiatan yang

    menggunakan tracking antara lain pemetaan jalan, sungai, monitoring posisi kendaraan pelayanan

    public seperti bus dan ambulans, dan lainnya.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    11

    I. 6.4 Mapping

    Survei dan Pemetaan merupakan salah satu pengguna utama GPS. Dengan menggunakan GPS,

    pemetaan dan ploting obyek di permukaan bumi dapat langsung dilakukan tanpa harus

    menginterpretasi dan melihat posisi obyek tersebut berdasarkan referensi tertentu (misalnya peta

    dasar dan foto/citra udara). Melalui fungsi penentuan titik (waypoint) dan tracking, pemetaan obyek

    titik dan garis dapat langsung dilakukan menggunakan data GPS (tanpa harus menggunakan peta

    dasar).

    Gambar 1.16 Pemetaan Menggunakan GPS

    I. 6.5 Timing

    Timing atau penentuan waktu/jeda waktu sekarang juga menggunakan GPS sebagai salah satu

    sumber informasi atau referensi. Jam atom yang terpasang di satelit dapat menjadi standar

    penunjuk waktu untuk berbagai kepentingan atau aplikasi yang memerlukan kepresisian waktu di

    seluruh dunia.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    12

    Gambar 1.17 Penggunaan GPS untuk menentukan waktu di Server maupun Client

    I. 7 GNSS (Global Navigation Satellite System)

    Setelah GPS sukses digunakan di seluruh dunia, negara - negara maju yang memiliki teknologi

    serupa mulai membangun dan meluncurkan sistem GPS milik mereka sendiri. Rusia

    mengembangkan GLONASS, Eropa mengembangkan GALILEO, China membanguna jaringan

    navigasi satelit BeiDou, India dengan INRSS-nya dan Jepang dengan sistem QZNSS.

    Perkembangan ini menyebabkan berbagai sistem navigasi satelit yang telah dikembangkan

    diusulkan untuk dapat bekerja secara bersama dan membentuk sistem navigasi satelit global yang

    disebut Global Navigation Satellite System (GNSS) .

    Sistem GNSS menggunakan konstelasi dua atau lebih satelit di angkasa untuk menghitung dan

    mengirimkan informasi posisi (dalam bentuk koordinat absolut lintang, bujur dan ketinggian) ke

    penerima di permukaan bumi. Sistem GNSS terdiri dari beberapa konstelasi satelit milik beberapa

    negara yang membentuk satu konstelasi besar guna memberikan layanan posisi yang seakurat dan

    sepresisi mungkin di seluruh dunia. Dengan adanya kerjasama GNSS, maka sistem GPS yang

    sebelumnya hanya mampu menerima 24 satelit, jika ditambah GLONASS bisa menjadi sekitar

    50-an satelit, Implikasinya adalah, kapanpun kegiatan penggunaan GPS dilakukan, kita tidak akan

    khawatir akan ketersediaan jumlah satelit yang mengorbit tepat di atas kita. Namun demikian, belum

    semua receiver mendukung penggunaan dua sistem navigasi satelit (misalnya GPS dan

    GLONASS) pada waktu yang bersamaan. Biasanya hanya receiver tipe Mapping dan Geodetik

    yang sudah mendukung dua atau lebih sistem navigasi satelit (umumnya GPS dan GLONASS yang

    sudah operasional).

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    13

    Tabel 1.2 Perbandingan Beberapa Konstelasi Sistem GNSS (Sumber : Wikipedia)

    Gambar 1.18 Konstelasi Berbagai Sistem GNSS di Dunia, Uni Eropa Galileo (Kiri atas), Jepang QZNSS (Kanan atas), Amerika

    GPS (Kiri bawah) dan Rusia GLONASS (Kanan bawah)

    System

    GPS GLONASS BeiDou Galileo IRNSS

    Pemilik

    Amerika Serikat Rusia China Uni Eropa India

    Koding CDMA FDMA CDMA CDMA CDMA

    Tinggi Orbit 20,180 km (12,540 mi) 19,130 km (11,890 mi) 21,150 km (13,140 mi) 23,222 km (14,429 mi) 36,000 km (22,000 mi)

    Period Rotasi 11.97 hours (11h 58m) 11.26 hours (11h 16m) 12.63 hours (12h 38m) 14.08 hours (14h 5m) N/A

    Jumlah Satelit Minimal 24

    31, Termasuk

    24 operasional

    1 dalam persiapan

    2 dalam pemeliharaan

    3 cadangan

    1 sedang di tes

    5 Sateli Geostationer,

    30 Satelit medium Earth

    orbit (MEO)

    4 test bed satellites in

    orbit,

    22 operational satellites

    budgeted

    3 geostationary orbit

    (GEO) satellites,

    4 geosynchronous orbit

    satellites

    Akurasi (akses free)

    Posisi: 3.5-7.8 m[9]

    Posisi: 510 m

    kecepatan: 0.1 m/s

    waktu: 200 ns

    Posisi: 10 m

    kecepatan: 0.2 m/s

    waktu: 20 ns

    Posisi: 1 m Posisi: 10 m (India

    daratan), 20 m (Indian

    samudera)

    Akurasi (akses berbayar) Posisi: lebih baik dari 3.5

    -7.8 m melalui koreksi

    ionosfer

    Posisi: 10 cm Posisi: 1 cm

    Frequency 1.57542 GHz (L1 signal)

    1.2276 GHz (L2 signal)

    Around 1.602 GHz (SP)

    Around 1.246 GHz (SP)

    1.561098 GHz (B1)

    1.589742 GHz (B1-2)

    1.20714 GHz (B2)

    1.26852 GHz (B3)

    1.1641.215 GHz (E5a

    and E5b)

    1.2601.300 GHz (E6)

    1.5591.592 GHz (E2-L1

    -E11)

    N/A

    Status Beroperasi Beroperasi 15 satelit beroperasi,

    20 direncanakan

    Dalam persiapan 4 satelit beroperasi,

    3 satelit akan diluncurkan

    awal 2016

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    15

    BAB II SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Beberapa data penting terkait survei dan pemetaan yang dapat diperoleh dari GNSS/GPS antara lain adalah :

    1. Titik Koordinat (Waypoint),

    2. Garis Koordinat (track)

    3. Ketinggian (Elevation)

    Dalam kesempatan ini kita akan mempelajari teknik perolehan tiga data diatas menggunakan GPS

    Receiver tipe navigasi. GPS receiver tipe navigasi saat ini sudah banyak tersedia di pasaran

    dengan berbagai merk, spesifikasi dan harga, beberapa tipe yang cukup popular akan kita bahas

    disini. Pelajari sesuai dengan GPS receiver yang anda gunakan.

    II. 1 GPS Garmin 60/76 Csx (materi disarikan dari Modul GPS Dasar Badan Informasi Geospasial)

    Garmin GPSMap 60CSX / 76CSX adalah salah satu RECEIVER GPS tipe Navigasi yang diproduksi

    oleh Perusahaan Garmin. Kelebihan receiver ini antara lain dia dilengkapi dengan Kompas Digital

    dan Altimeter Digital. Alat ini punya kemampuan antara lain :

    Dapat menentukan posisi (koordinat) dalam format geografi (lintang, bujur), dan koordinat pada

    proyeksi peta (UTM), dll

    Dapat menentukan ketinggian suatu tempat

    Dapat menentukan waktu, kecepatan dan arah (untuk keperluan Navigasi)

    Dapat menyimpan koordinat sebanyak 3000 titik (waypoint)

    Dapat menyimpan koordinat secara otomatis (track) sebanyak 10000 titik.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    16 16

    Gambar 2.1 Garmin 60/76 Csx dan fungsi tombolnya.

    Fungsi Tombol pada keypad Receiver Garmin Gps map 60CSX / 76CSX adalah sebagai berikut :

    1. Tombol ON/OFF, Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan Receiver atau untuk mengatur terang/gelab layar

    2. Tombol Zoom In dan Tombol Zoom Out, Tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page) Map (peta) untuk memperbesar atau memperkecil tampilan peta dilayar.

    3. Tombol FIND, Tombol Find berfungsi untuk menampilkan menu Find, berguna untuk navigasi mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya (waypoint) atau mencari suatu kota (Cities)

    4. Tombol MARK, Tombol Mark berfungsi untuk menyimpan posisi saat ini ke dalam Waypoint.

    5. Tombol QUIT, Tombol Quit berfungsi untuk keluar dari suatu tampilan menu atau kembali ke halaman sebelumnya.

    6. Tombol ROCKER, Tombol Roker berfungsi untuk memilih menu atau menggerakkan kursor pada tampilan dilayar

    7. Tombol PAGE, Tombol Page berfungsi untuk pindah dari tampilan halaman (Page) 1 ke halaman berikutnya.

    8. Tombol MENU, Tombol Menu berfungsi untuk menampilkan option masing-masing tampilan halaman atau kalau ditekan 2 kali akan menampilkan halaman menu utama.

    9. Tombol ENTER, Beberapa fungsi tombol ini adalah sbb : - Untuk memilih MENU/SUB MENU, atau untuk memasukkan data (misalnya memasukkan koordinat ke waypoint).

    II.1.1. Tampilan Informasi Layar (PAGE)

    Menampilkan informasi ke pengguna dalam bentuk halaman per halaman (PAGE) informasi di layar

    monitor, ada enam (6) tampilan halaman informasi yang terdiri dari (Satellite Page, Trip Komputer

    Page, Map Page, Compass Page, Altimetewr Page, Main Menu Page.) Untuk pindah dari tampilan

    halaman 1 ke halaman lainnya dapat dilakukan dengan menekan tombol PAGE atau QUIT.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    17

    Menampilkan informasi jumlah satelit yang diterima,

    dalam bentuk diagram batang dan sky plot, dan Posisi

    atau kordinat Geografi (lintang dan bujur) serta

    ketelitian koordinat.

    Sub Menu pilihan (options), yang dapat ditampilkan

    dengan menekan tombol Menu

    Menampilkan informasi data untuk navigasi seperti

    Kecepatan, Arah, Jarak, Waktu, Posisi, Ketinggian dan

    lain-lain.

    Sub Menu pilihan (options), yang dapat ditampilkan

    dengan menekan tombol Menu

    Menampilkan Peta dan informasi navigasi (sesuai

    kebutuhan). Pada tampilan halaman peta ini beberapa hal

    yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

    Zoom IN/OUT (memperbesar atau memperkecil) tampi-lan skala peta

    Menampilkan titik Waypoint

    Menampilkan hasil pengukuran Track (seperti jalan dll)

    Mengukur Jarak antara 2 titik di Peta

    dll

    Map Page Options diatas digunakan untuk mengatur tampilan

    informasi peta, sebagai contoh untuk menampilkan informasi

    Speed, Heading dan Lokasi pada tampilan peta dapat dil-

    akukan sebagai berikut :

    Pada tampilan peta, tekan tombol Menu 1 kali

    Selanjutnya menggunaklan tombol Rocker pilih DATA

    FIELDS selanjutnya tekan tombol Enter.

    Kemudian menggunaklan tombol Rocker pilih 3 Data

    Fields, maka dilayar peta akan muncul kotak informasi

    Speed, Heading dan Lokasi.

    Untuk mengganti informasi pada masing-masing kotak

    data, gunakan menu Change Data Field.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    18 18

    Menampilkan informasi navigasi, pada dasarnya sama

    dengan Map Page :

    SPEED (Kecepatan)

    DIST TO NEXT (Jarak ke titik yang dituju)

    TO COURSE (Arah/Azimut ke titik yang dituju)

    OFF COURSE, Koreksi kearah garis tujuan dilapangan

    (kiri atau kanan)

    TRACK (Arah perjalanan/ pergerakan receiver)

    Menampilkan informasi profil perubahan ketinggian

    berdasarkan jarak/waktu atau profil perubahan tekanan

    udara berdasarkan jarak/waktu.

    Main MENU, uktuk mengatur parameter receiver (datum,

    format koordinat), satuan panjang/ sudut/ waktu yang

    diinginkan, atau informasi mengenai GPS, tinggi muka laut,

    waypoint , beberapa program bantu seperti Kalkulator,

    Kalender, Stopwatch, Games dan lain-lain.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    19

    II.1.2 PENGGUNAAN RECEIVER GPS GARMIN GPSMAP 60CSX / 76CSX

    Beberapa pekerjaan yang dilakukan :

    Menghidupkan alat,

    pengaturan alat,

    kalibrasi ketinggian,

    penggunaan alat untuk penentuan posisi.

    A. Menghidupkan Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX

    Dilakukan dengan menekan tombol ON/OFF, setelah dihidupkan receiver akan melakukan

    inisialisasi (acquiring satellites (mencari sinyal satelit)). Setelah diterima 4 satelit akan muncul

    tampilan halaman informasi satelit beserta koordinat sbb :

    B. Pengaturan RECEIVER GPS (Setup Receiver)

    Sebelum Receiver GPS digunakan perlu dilakukan pengaturan receiver (Setup) agar sesuai dengan

    kebutuhan pengguna. Beberapa hal yang perlu diatur/diset adalah :

    1. Unit ( Terkait dengan pengaturan Sistem koordinat, Datum koordinat dan bentuk/format

    tampilan koordinat (UTM atau Geografi), satuan panjang, satuan tinggi, satuan kedalaman dll)

    2. Tampilan Waktu.(lokal atau Utc)

    3. Altimeter

    4. Calibration

    5. Interface (komunikasi Receiver dengan Komputer)

    Catatan :

    Apabila receiver tidak digunakan dalam jangka waktu yang

    lama ( 3 bulan) dalam keadaan batterai dilepas, lakukan

    inisialisasi seperti berikut :

    Hidupkan receiver (tekan tombol On/Off)

    Setelah muncul halaman Satellites, tekan tombol menu 1 kali.

    Akan muncul Satellite option :

    Menggunakan tombol Rocker pilih NEW LOCATION,

    kemudian tekan ENTER, setelah itu pilih AUTOMATIC dan

    tekan ENTER.

    Pengaturan (Setup) alat ini cukup satu kali dilakukan

    kecuali kalau perlu perobahan dan sebaiknya

    dilakukan di kantor sebelum berangkat ke lapangan.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    20 20

    1. Pengaturan Unit

    Pengaturan Unit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Hidupkan alat

    2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )

    3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER

    4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Units dilanjutkan dengan menekan

    tombol ENTER

    5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Position Format, tekan Enter, selanjutnya

    pilih sebagai berikut :

    Pilih format hddd mm ss.ss kemudian tekan tombol enter untuk koordinat Geografi

    Pilih UTM/UPS kemudian tekan tombol enter untuk koordinat UTM.

    6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Distance/Speed, tekan Enter, kemudian pilih Metric

    diikuti dengan menekan tombol Enter

    7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Elevation(Vert Speed), tekan Enter, kemudian pilih

    Meters (m/sec) dilanjutkan dengan menekan tombol Enter

    8. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Depth, tekan Enter, kemudian pilih Meters dilanjutkan

    dengan menekan tombol Enter

    9. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Temperature, tekan Enter, kemudian pilih Celcius

    dilanjutkan dengan menekan tombol Enter

    10. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Presure, tekan Enter, kemudian pilih Milibar dilanjutkan

    dengan menekan tombol Enter

    11. Setelah selesai tekan tombol QUIT

    2. Pengaturan Waktu

    Pengaturan Waktu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Hidupkan alat

    2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )

    3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER

    4. Selanjunya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Time dilanjutkan dengan menekan

    tombol ENTER

    5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Time Format, tekan Enter, selanjutnya

    pilih 12 Hour atau 24 Hour, diikuti dengan menekan tombol Enter

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    21

    6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Time Zone, tekan Enter, kemudian pilih Other diikuti

    dengan menekan tombol Enter

    7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke UTC Offset, tekan Enter, kemudian isikan +09.00 untuk

    Papua dilanjutkan dengan menekan tombol Enter

    8. Setelah selesai tekan tombol QUIT

    3. Pengaturan Altimeter

    Pengaturan Altimeter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Hidupkan alat

    2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )

    3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER

    4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Altimeter dilanjutkan dengan

    menekan tombol ENTER

    5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Auto Calibration, tekan Enter, selanjutnya

    pilih AUTO, diikuti dengan menekan tombol Enter

    6. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Barometer Mode, tekan Enter, kemudian pilih Variable

    Elevation diikuti dengan menekan tombol Enter

    7. Selanjutnya pindahkan balok kursor ke Presure Trend recording, tekan Enter, kemudian pilih

    Save When Power On diikuti dengan menekan tombol Enter

    8. Setelah selesai tekan tombol QUIT

    4. Kalibrasi Altimeter

    Kalibrasi Altimeter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Datang ke lokasi/titik yang diketahui ketinggiannya terhadap muka laut rata-rata.

    2. Hidupkan alat

    3. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )

    4. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER

    5. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Calibration dilanjutkan dengan

    menekan tombol ENTER

    6. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Altimeter, tekan Enter, selanjutnya pilih

    YES, diikuti dengan menekan tombol Enter

    7. Selanjutnya isikan ketinggian terhadap muka laut, pindahkan kursor ke tombol Ok dilanjutkan

    dengan menekan tombol Enter, kemudian muncul pesa Calibration Completed Successfully,

    lanjutkan tekan tombol Enter.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    22 22

    5. Pengaturan Interface

    Pengaturan Interface perlu dilakukan agar Receiver dapat berkomunikasi dengan komputer, hal ini

    diperlukan untuk memindahkan data hasil pengukuran ke komputer. Pengaturan Interface dapat dil-

    akukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Hidupkan alat

    2. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali )

    3. Dengan tombol Rocker, pilih Setup dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER

    4. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu Interface dilanjutkan dengan

    menekan tombol ENTER

    5. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan Kursor ke Tserial Data Format, tekan Enter, selanjut-

    nya pilih GARMIN, diikuti dengan menekan tombol Enter

    6. Setelah selesai tekan tombol QUIT

    6. Pengaturan Tampilan Informasi pada Halaman (Page) Trip Computer

    Pengaturan tampilan informasi ini agar informasi yang muncul dilayar trip computer sesuai dengan

    kebutuhan. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Hidupkan alat

    2. Pilih TRIP COMPUTER PAGE (dengan cara tekan tombol Page beberapa kali sampai muncul

    Thalaman Trip Computer)

    3. Selanjutnya tekan tombol Menu satu kali

    4. Dengan tombol Rocker, pilih Change Data Field dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER

    5. Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih item menu data field yang akan dirubah tampi-

    lan informasinya (misalnya Field Odometer mau diganti dengan informasi Posisi/koordinat )

    dilanjutkan dengan menekan tombol ENTER

    6. Menggunakan tombol Rocker, pilih Location (selected), diikuti dengan menekan tombol Enter

    7. Sekarang informasi Odometer telah berubah menjadi informasi koordinat

    8. Setelah selesai tekan tombol QUIT

    C. Pengukuran Posisi/Koordinat Objek Titik di Lapangan

    Pengukuran penentuan posisi titik dilapangan seperti tiang, bangunan, Jembatan menggunakan

    GPS GPSMAP 60CSX / 76CSX dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    23

    1. Persiapan Peralatan

    Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX

    Batterai

    Kabel Dounload

    Formulir Ukuran

    Pengaturan Receiver

    2. Pengukuran di Lapangan

    Datang ke lokasi objek titik yang akan diukur.(kondisi terbuka)

    1. Hidupkan alat

    2. Tunggu beberapa saat (setelah satelit keterima 4), akan muncul informasi koordinat.

    3. Selanjutnya dicatat (atau direkam ke memori (Waypoint) dengan cara :

    a. Tekan tombol MARK

    b. Menggunakan tombol Rocker pilih Avg, dilanjutkan dengan menekan tombol Enter, setelah

    estimated Accuracy terpenuhi misalnya 2 meter, tekan Enter kembali

    c. Kalau perlu beri nama titik pada baris paling atas.

    d. Pindahkan kursorke tombol Ok selanjutnya tekan [ENTER]

    4. Sebaiknya Catat no urut Waypoint dan harga koordinat di Formulir Survei dan lengkapi juga

    dengan keterangan objek yang diperlukan.

    Lakukan hal yang sama untuk titik lainnya.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    24 24

    D. Pengukuran Posisi/Koordinat Objek berbentuk Garis di Lapangan

    Pengertian objek garis dilapangan dapat berupa jalan, garis keliling kebun sungai dan lain-lain.

    Pengukuran penentuan posisi objek garis dilapangan dapat dilakukan sebagai berikut :

    1. Persiapan peralatan

    Receiver GPSMAP 60CSX / 76CSX

    Batterai

    Kabel Dounload

    Formulir Ukuran

    Pengaturan Receiver

    2. Pengukuran Koordinat di Lapangan

    Datang ke titik awal jalan yang akan diukur.

    1. Hidupkan alat ( tekan tombol ON)

    2. Tunggu beberapa saat (setelah satelit keterima 4), akan muncul informasi koordinat.

    3. Tekan tombol PAGE beberapa kali sampai muncul Halaman Main Menu

    4. Menggunakan tombol Rocker, pindahkan kursor ke TRACKS, diikuti dengan menekan tombol ENTER

    5. Menggunakan tombol Rocker, Pilih SETUP, isikan :

    a. Record Methode : DISTANCE

    b. Interval : 0.01 Km

    c. Selesai mengisi parameter ukuran, tekan tombol Quit

    6. Isikan option Track Log : ON (pindah kursor ke ON tekan enter)

    7. Mulai jalan mengikuti jalan yang akan diukur, sampai akhir segmen jalan yang hendak diukur.

    8. Setelah selesai sampai diujung segmen jalan set Track Log pada option menjadi OFF.(pindahkan kursor ke Off tekan enter).

    9. Catat data atribut/keterangan seperti Nama jalan, kelas jalan dll.

    10. Lakukan tahapan b.1 s/d b.9 untuk segmen jalan berikutnya.

    11. Perhatikan % Memory Alat (Kalau sudah 95 % di simpan) dengan cara pindahkan kursor ke

    SAVE diikuti Enter.

    12. Muncul pertanyaan Do you want to save the entire track? Yes Enter

    13. Isikan nama file atau menggunakan nama file otomatis berdasarkan Tanggal-Bulan-Tahun dan sesi pengukuran contoh 01-AUG-05 01

    14. Maksimal bisa menyimpan sampai 20 file.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    25

    II. 2 GPS Garmin 12 XL (materi disarikan dari Modul GPS Dasar Badan Informasi Geospasial)

    II.2.1 Merekam posisi (koordinat) suatu titik (Waypoint

    1. Hidupkan receiver GPS, tunggu beberapa saat sampai terlihat satelit seperti pada page

    Satellite, dan nilai EPE (pojok kanan atas) 10m, tekan tombol MARK, [ENTER], muncul

    angka, misal 001, SAVE.

    2. Nilai koordinat 001 bisa dilihat di folder, WAYPOINT LIST.

    II.2.2 Pengukuran luasan suatu area dan pengukuran garis

    1. Pindah ke page Map

    2. Pilih menu OPT , [ENTER]

    3. Pilih menu TRACK SETUP, [ENTER]

    4. Tentukan TIME INTERVAL, misal 1 detik, [ENTER]

    5. Pilih record: WRAP, kemudian tekan tombol [ENTER]

    6. Mulailah berjalan menelusuri jalur yang telah ditentukan (misal poligon), jika selesai,

    non-aktifkan kembali record WRAP ke posisi OFF

    7. Hitung luasan poligon pada CALC AREA, [ENTER]

    8. Akan muncul luasan area.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    26 26

    II.2.3 Pelacakan Titik (Navigasi, misal titik A)

    1. Key-in kan koordinat titik A ke memori receiver GPS), dengan cara sbb.:

    Pindah ke page Menu, pilih WAYPOINT, [ENTER]

    Pilih NEW, [ENTER], tulis A (tombol tengah ke atas, 1x), [ENTER], (tombol tengah ke kanan,

    1x), [ENTER]

    Ganti nilai koordinat yang terdisplay sesuai dengan nilai koordinat titik A, DONE, [ENTER]

    Cek titik A pada WAYPOINT LIST

    2. Tekan tombol GOTO, pilih titik A, [ENTER], akan terlihat BRG (asimut) dan DST (jarak) ke

    titik A.

    Indikasi kita sudah sampai di titik A, nilai jarak ke titik A sama dengan 0

    II. 3 Garmin Oregon 450/550/650, Colorado 300 dan Montana Series

    II.3.1 Pengaturan umum

    Nyalakan GPS dengan memencet dan menahan tombol power di samping kanan GPS. GPS akan

    menyala dan menampilkan Menu utama seperti gambar di bawah:

    1. Gambar disamping menunjukkan kekuatan sinyal dari GPS dan jumlah

    satelit yang diterima. Klik bar hijau untuk menampilkan menu sebaran

    satelit. Jika Bar Hijau menunjukkan tanda penuh berarti jumlah satelit

    dan sinyal yang diterima cukup kuat dan akurasi data yang diperoleh

    GPS cukup akurat.

    2. Gambar menunjukkan kekuatan sinyal dari GPS dan jumlah

    satelit yang diterima. Klik bar hijau untuk menampilkan menu sebaran

    satelit. Jika Bar Hijau menunjukkan tanda penuh berarti jumlah satelit

    dan sinyal yang diterima cukup kuat dan akurasi data yang diperoleh

    GPS cukup akurat.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    27

    3. Untuk mengatur datum, spheroid, dan format koordinat yang diinginkan (geografis atau UTM),

    dapat dilakukan di menu setup > position format. Pilih WGS 84 untuk datum dan spheroid, dan

    degrees-minutes-second untuk format koordinat.

    II.3.2 Menampilkan Peta

    II.3.3 Menambah Waypoint

    1. Untuk menambah waypoint , klik Menu Mark Waypoint dari menu utama, kemudian pilih Save

    and Edit. Koordinat akan disimpan dan kemudian muncul menu editor untuk mengganti nama,

    foto, simbol, koment, lokasi, elevasi, dan lain lain.

    2. Untuk melakukan editing dan perubahan dari titik titik koordinat (waypoints) yang sudah

    disimpan dapat dilakukan di menu waypoint manager di menu utama.

    Untuk menampilkan peta, dari menu utama pilih Map. Peta akan mun-

    cul dan posisi anda sekarang akan ditunjukkan di dalam peta. Di

    dalam peta berisi informasi jalan, sungai, toponimi, topografi, dan ju-

    ga data data yang telah kita download atau upload ke dalam GPS

    (Waypoints dan Tracks).

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    28 28

    II.3.4 Melakukan Tracking

    1. Untuk mengatur proses tracking, buka menu Setup > Tracks

    2. Untuk memulai proses tracking, di menu track log pilih Record, Do Not Show, atau Record,

    Show on Map untuk menampilkan progress tracking di menu peta. GPS akan melakukan proses

    tracking sepanjang perjalanan. Di menu ini juga bisa diatur bagaimana metode perekaman

    data, interval perekaman titik, sistem pengarsipan data, dan tampilan simbol jalur track di dalam

    peta GPS.

    3. Progress tracking dapat dilihat di menu Map.

    4. Untuk menyimpan progress tracking, dari Menu utama pilih Tracks Manager, kemudian pilih

    Current Track, kemudian pilih save track, berikan nama.

    5. Untuk berhenti melakukan tracking, dari menu track log pilih Do Not Record.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    29

    II.3.5 Mengambil Foto

    GPS Garmin Oregon 550 dilengkapi dengan kamera 3.2 megapiksel, sehingga dapat digunakan

    untuk melakukan geotagging. Foto yang diambil dari GPS secara otomatis menyimpan koordinat

    lokasi pengambilan fotonya juga.

    1. Untuk menggunakan fitur Kamera dari GPS Oregon, dari menu utama pilih Camera.

    2. Kemudian untuk mengambil foto klik gambar kamera di menu foto.

    3. Hasil foto akan tersimpan dan dapat dilihat menggunakan aplikasi Photo Viewer dari menu

    utama

    4. Koordinat foto tersimpan di metadata foto, dan dapat diekstrak untuk kepentingan geotagging.

    II. 4 Garmin Etrex Vista Hcx (materi disarikan dari Modul GPS Dasar INA-Safe)

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    30 30

    II.4.1 Pengaturan Sistem

    Pergi ke Main Menu dengan menggunakan tombol Page (tombol X terdapat pada disisi sebelah

    kanan dari perangkat). Gunakan joystick untuk mengklik Setup, dan kemudian klik pada System.

    Beberapa pengaturan dapat diganti pada menu System seperti berikut:

    GPS: mengatur bagaimana sensor GPS bekerja. Pilih pilihan Normal. Ini akan membuat

    perangkat hanya menangkap sinyal dari satelit GPS. Namun akurasi posisi Anda terkadang

    kurang akurat (berkisar 10-30 meter)

    WAAS/EGNOS: WAAS merupakan kepanjangan dari Wide Area Augmentation System, sedangkan

    EGNOS merupakan kepanjangan Euro Geostationary Navigation Overlay Service. Pada umumnya,

    akurasi yang diberikan oleh GPS adalah 15 meter. WAAS/EGNOS merupakan sistem satelit dan

    stasiun bumi yang memberikan koreksi sinyal GPS, sehingga memberikan Anda akurasi posisi

    yang lebih baik (hingga kurang dari 3 meter). Sebaiknya Anda memilih mode WAAS/EGNOS

    dengan memilih Enabled untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik, namun dengan

    konsekuensi Anda harus mempersiapkan baterai cadangan (tidak semua wilayah Indonesia

    tercakup sinyal WAAS

    Battery Type: Untuk optimalisasi penggunaan daya, sebaiknya disesuaikan dengan jenis

    baterai yang Anda gunakan (standarnya: Alkaline).

    Text Language: Pilih bahasa untuk perangkat GPS.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    31

    II.4.2 Pengaturan Unit

    Dari menu utama, pergi ke Setup Units. Pada menu ini Anda dapat mengatur satuan unit yang

    ingin ditampilkan. Misalnya dalam meter, feet, dan lainnya. Selain itu Anda juga dapat mengatur

    format posisi (derajat desimal, derajat menit desimal, derajat menit detik), datum (standarnya WGS

    84), dan proyeksi (standarnya WGS 84).

    II.4.3 Pengaturan Waktu

    Dari menu utama, pergi ke Setup > Time. Disini format waktu diatur antara 12 jam atau 24 jam dan

    juga zona waktu. Lebih baik jika diatur menggunakan waktu lokal, karena semua track dan waypoint

    yang akan disimpan di GPS juga disimpan berdasarkan waktu saat itu.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    32 32

    II.4.4 Pengaturan Halaman

    Masih ingat ketika Anda menekan tombol Page (X) Anda dapat berganti ke menu yang berbeda.

    Dengan mengedit pengaturan halaman, urutan dari halaman tersebut dapat diubah.

    1. Dari menu utama, pergi ke Setup Page Sequence.

    2. Tambahkan halaman baru di daftar dengan memilih Add Page. Kemudian pilih halaman

    seperti: Tracks (untuk melihat detil dari perjalanan anda), Map (untuk melihat peta), atau

    Satellite (untuk melihat status satelit, posisi dan akurasi).

    3. Klik pada salah satu halaman untuk untuk berpindah antar daftar halaman dan untuk

    mengubah urutan halaman.

    II.4.5 Pengaturan Track

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    33

    Masih ingat dimana tracks adalah kumpulan seri titik-titik yang merekam pergerakan Anda, dimana

    hal tersebut berguna untuk memetakan jalan. Pada halaman Track terdapat beberapa pengaturan.

    1. Dari halaman Track, klik Setup.

    Pengaturan yang ada seperti:

    Wrap When Full: Beri tanda centang pada pilihan ini. Ini berarti ketika kapasitas memori

    internal di GPS sudah habis, GPS akan menghapus trackpoint yang lama untuk merekam yang

    baru. Disarankan untuk mengaktifkan fitur ini, meskipun biasanya Anda akan merekam track ke

    memory card, sehingga menyebabkan opsi ini tidak begitu penting.

    Metode Perekaman: Terdapat beberapa cara sebuah GPS bisa merekam track:

    Distance perekaman track dilakukan setiap rentang jarak tertentu.

    Time perekaman track dilakukan setiap rentang waktu tertentu

    Auto: perekaman track dilakukan otomatis (sebaiknya pilih pengaturan ini)

    Interval: Pengaturan ini menentukan seberapa sering GPS akan merekam jejak perjalan-

    an Anda yang bergantung sesuai dengan metode yagn dipilih di Record Method. Menggunakan

    pengaturan tertinggi (mengambil banyak titik) akan menghasilkan garis track yang halus dan

    lebih teratur tetapi akan menghabiskan baterai lebih cepat, jika di atur jarang atau least often,

    perekaman dilakukan secara jarang, garis track yang dihasilkan akan terlihat patah. Jika Record

    Method diatur ke Auto, pengaturan Interval akan seperti ini:

    Most often

    More often

    Normal

    Less often

    Least often

    2. Jika Record Method diatur ke Distance atau Time, pengaturan yang ada akan memperbolehkan

    Anda untuk mengatur beberapa unit pengaturan yang sesuai.

    Color: Anda dapat mengubah tampilan warna garis track pada peta.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    34 34

    II.4.6 Pengambilan Waypoint

    Untuk menyimpan lokasi Anda sebagai sebuah waypoint, klik tombol X hingga mencapai menu

    utama. Dengan menggunakan joystick, gerakan joystick hingga bagian Mark tersorot pada layar.

    Tekan tombol joystick untuk membuka halaman Save Waypoint.

    Anda dapat melihat beberapa informasi tentang waypoint atau titik yang Anda simpan. Pertama

    adalah namanya. Jika ini titik pertama Anda, Anda akan membaca 001. Ini merupakan nomor yang

    harus Anda catat di kertas bersamaan dengan informasi yang Anda ingin kumpulkan pada obyek ini.

    Selanjutnya Anda akan melihat jam dan tanggal ketika titik tersebut direkam. Di bawahnya terdapat

    koordinat, diikuti dengan ketinggian.

    Gunakan joystick untuk bergerak ke tombol OK pada bagian bawah layar. Tekan tombol joystick

    untuk menyimpan titik ini. Pastikan untuk menulis nomor titik, beserta keterangan tempat apakah itu

    dan berbagai informasi lainnya yang Anda ingin ketahui di dalam buku catatan Anda.

    Tekan tombol X untuk menuju halaman peta. Anda seharusnya akan melihat titik pada peta

    II.4.7 Pengambilan Track

    Sekarang kita telah mempelajari bagaimana caranya untuk menyimpan titik, sekarang mari

    mempelajari bagaimana untuk menyalakan/mematikan track log. Ketika track log dinyalakan, secara

    otomatis GPS akan merekam jalur Anda. Pada saat mulai memetakan, sebaiknya track log

    dinyalakan, dan dimatikan pada saat Anda telah selesai. Anda akan dapat melihat trek pada sebuah

    komputer dan melihat jalur yang telah Anda petakan. Jika Anda ingin memetakan jalur pada jalan

    raya, adalah ide yang bagus untuk menyimpan sebuah waypoint pada awal dan akhir jalan,

    menuliskan nama dan tipe jalan, serta informasi penting lainnya tentang jalan tersebut pada buku

    catatan.

    Untuk menyalakan track log, klik pada tombol X hingga Anda mencapai halaman yang bernama

    Track Log.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    35

    Jika Anda ingin mengosongkan track log untuk

    menghapus perekaman sebelumnya, gunakan joystick

    untuk memilih Clear, dan kemudian tekan joystick. Pada

    bar yang terdapat di atas seharusnya terbaca 0%

    Untuk menyalakan track log, gerakan joystick untuk

    menyorot On, kemudian tekan joystick. Track log

    sekarang akan merekam jalur Anda.

    Tekan tombol X untuk menuju halaman peta. Selama

    Anda bergerak maka Anda akan melihat trek yang di-

    tunjukan dengan titik-titik berseri.

    Catatan

    Dibawah Setup, Anda juga dapat mengatur interval waktu atau jarak untuk trek. Interval waktu memerintahkan GPS Anda untuk merekam lokasi Anda setiap beberapa menit atau detik sesuai dengan pengaturan interval waktunya atau jika Anda memiliki kartu memori di GPS Anda, sebaiknya pilih pengaturan 1 second, artinya setiap detik lokasi Anda akan ditambahkan pada track log. Hal ini akan berguna jika sedang melakukan survey yang sangat detail.

    Lihat GPS Settings untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaturan pada track log

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    36 36

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    37

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    39

    BAB III KOREKSI DATA HASIL PENGUKURAN GNSS/GPS

    Data hasil pengukuran GPS tidak lepas dari kesalahan (error), sebagaimana diuraikan di awal,

    kesalahan dapat disebabkan karena kalibrasi alat yang tidak benar, adanya multipath, adanya

    pengaruh bias atmosfer dan penyebab lain. Untuk pengukuran menggunakan GPS Navigasi,

    perbedaan posisi hasil pengukuran dan posisi sebenarnya besar sekali kemungkinannya untuk

    terjadi. Pergeserannya bervariasi dari 5 meter hingga puluhan meter. Oleh karena itu ada baiknya

    sebelum digunakan dalam pemetaan, data hasil pengukuran dikoreksi terlebih dahulu guna

    mendapatkan data dengan akurasi yang lebih baik. Untuk pengukuran menggunakan GPS Navi-

    gasi, data hasil pengukuran umumnya tidak akan dapat memberikan akurasi yang lebih baik dari 3

    meter, oleh karena itu data ini tidak dapat digunakan untuk pemetaan skala besar (lebih besar dari

    skala 1 : 25.000), Untuk pemetaan skala besar, gunakan GPS receiver tipe Geodetik yang

    akurasinya bisa sampai orde millimeter.

    Metode koreksi yang dibahas dalam modul ini ada dua, yaitu koreksi relatif menggunakan peta

    dasar yang kita anggap lebih akurat (bisa menggunakan citra ortho-corrected) dan koreksi relatif

    menggunakan teknik perataan (averaging).

    III. 1 Koreksi Relatif Menggunakan Citra Ortho-corrected.

    Koreksi pengukuran GPS menggunakan citra orho ini pada prinsipnya adalah melihat kesesuaian

    antara hasil pengukuran GPS dengan kenampakan lokasi pengukuran yang dilihat di citra satelit

    ortho. Adapun yang dimaksud dengan citra satelit ortho adalah citra satelit yang sudah diolah

    sedemikian rupa sehingga kesalahan geometriknya sudah dihilangkan dan dapat digunakan untuk

    kegiatan pemetaan baik sebagai sumber informasi, sumber referensi maupun peta dasar. Akurasi

    citra ortho bergantung pada jenis citra dan resolusi spasialnya. Untuk praktek ini digunakan citra

    ortho SPOT-6 perekaman tahun 2014 dengan resolusi spasial 1,5 meter yang merekam daerah

    Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Citra ini diproses oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan

    dapat digunakan untuk pemetaan skala 10.000, sehingga dengan demikian hasil pengukuran GPS

    dapat ditingkatkan akurasinya untuk memenuhi standar akurasi Peta Skala 1 : 10.000. Berikut ini

    contoh koreksi data pengukuran menggunakan citra ortho.

    1. Buka software Global Mapper, kemudian tampilkan citra satelit ortho Yogyakarta dengan format

    tif dan data hasil pengukuran dengan format GPX. Contoh tampilan seperti gambar di bawah

    ini.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    40

    2. Tiga dari empat titik hasil survei ternyata bergeser cukup jauh dari posisi yang seharusnya. Kita

    akan memperbaiki posisi hasil pengukuran agar sesuai dengan posisi survei. Agar posisi survei

    dapat diidentifikasi di citra, usahakan survei lapangan dilengkapi dengan foto - foto dokumentasi,

    sehingga ketika pemrosesan data dilakukan kita dapat mengingat posisi lokasi survei dengan baik

    dan dapat diidentifikasi di citra.

    3. Untuk memulai editing data, klik tombol Identify di global mapper (lingkaran biru), kemudian klik

    kenampakan yang akan diedit, muncul jendela Feature Information. Dari menu Feature Information

    klik tombol Location (Lingkaran Merah).

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    41

    4. Setelah klik tombol Location, akan muncul jendela select location, kita dapat memasukkan

    informasi koordinat yang benar ke dalam kolom yang tersedia, atau jika kita ingin

    memindahkan posisi secara manual sesuai dengan kenampakan di citra, klik tombol Select

    From Map.

    5. Dari jendela map yang muncul, klik ke lokasi yang seharusnya, posisi titik awal akan

    berpindah ke posisi baru.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    42

    6. Lanjutkan untuk kenampakan yang lain. Untuk melakukan penyimpanan hasil editing,

    Export file dengan cara dari Menu File > Export > Export Vector / Lidar Format. Anda bisa

    meng-export kembali ke format GPX atau format lain seperti Shapefile (SHP) dan Mapinfo

    (TAB).

    7. Teknik yang sama dapat digunakan untuk meng-edit hasil tracking GPS, hanya untuk

    editing track lebih kompleks karena editing dilakukan per vertex.

    III. 2 Koreksi Relatif Menggunakan Teknik Perataan/Averaging.

    Data koordinat dari GPS untuk sebuah posisi di permukaan bumi jika diambil secara kontinu

    berdasarkan selang waktu tertentu tidak pernah menunjukkan posisi yang benar - benar sama

    ketika data diplot. Hal ini disebabkan antara lain perubahan konfigurasi satelit, efek bias atmosfer,

    efek multipath dan pengaruh lain terhadap sinyal sehingga hasil kalkulasi koordinat tidak sama. Jika

    kita menggunakan GPS receiver grade geodetic pergeseran koordinat dari waktu ke waktu biasanya

    relatif kecil (di dalam radius sentimeter sampai millimeter), hal ini dikarenakan sumber - sumber

    penyebab kesalahan sudah dieliminir di GPS geodetic. Selain itu di GPS Geodetik biasanya sudah

    mendukung proses koreksi data baik secara real time (misalnya RTK) maupun Post Processing

    (misalnya DGPS). Adapun untuk GPS receiver tipe navigasi, pergeseran posisinya dari range 3

    meter sampai puluhan meter. GPS navigasi juga tidak mendukung penerimaan data mentah (RAW)

    dari satelit, sehingga tidak bisa dilakukan koreksi realtime maupun differensial sebagaimana di GPS

    Geodetik. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil koordinat yang lebih baik/akurat dari GPS

    navigasi, idealnya kita tidak hanya mengambil satu koordinat saja ketika survei, tapi dilakukan

    berulang kali (sampling) dan hasilnya nanti dilakukan perataan untuk memperoleh koordinat yang

    paling mendekati koordinat sebenarnya dari sebuah posisi di permukaan bumi.

    Untuk proses perataan koordinat, kita bisa menggunakan berbagai perangkat lunak baik geografis

    maupun non geografis. Perangkat lunak non geografis yang bisa digunakan antara lain software

    spreadsheet seperti Microsoft Excel. Dalam praktek ini kita akan mencoba melakukan perataan

    koordinat menggunakan Microsoft Excel.

    Tahapannya sebagai berikut :

    1. Untuk melakukan perataan koordinat, ketika survei dilakukan, ketika berada di posisi yang akan

    diambil koordinatnya, aktifkan mode tracking di dalam GPS receiver, dengan konfigurasi

    pengambilan data berdasarkan waktu. Atur interval logging data misalnya per detik, per dua

    detik atau per lima detik sesuai kebutuhan, kemudian lakukan logging dalam selang waktu

    tertentu, misalnya 5 menit atau 10 menit. Untuk konfigurasi logging dengan interval 1 detik

    selama 5 menit, kita akan memperoleh data koordinat sebanyak 300 pasang koordinat untuk

    satu lokasi survei. Setelah selesai, matikan mode tracking, save track, kemudian lanjutkan di

    lokasi survei berikutnya dengan cara yang sama.

    2. Setelah survei selesai, ambil setiap track yang merepresentasikan satu lokasi survei ke dalam

    computer melalui koneksi USB atau koneksi lain yang didukung oleh GPS Receiver. File yang

    diambil adalah file track dengan ekstensi GPX.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    43

    3. Kita akan menggunakan software Quantum GIS yang mempunyai fitur membuka file Tracklog

    GPS dalam format Point (kebanyakan software hanya bisa membuka file tracklog GPS dalam

    format line/garis). Buka Quantum GIS Dekstop, kemudian dari menu Layer klik Add Vector Layer

    > File, pilih format GPX sebagai filetype. Muncul pilihan jenis data yang akan di-import,

    pilih Track Points, kemudian klik OK.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    44

    5. Data hasil tracking akan ditampilkan sebagai point layer.

    6. Simpan layer tracklog dengan cara, dari nama layer > klik kanan > Save as, muncul pilihan

    save vector, pilih format ESRI Shapefile, tentukan lokasi penyimpanan dan nama file,

    kemudian klik OK.

    7. Tampilkan data tracklog dalam format SHP ke dalam QGIS dari Menu Layer > Add Vector Lay-

    er > File, pilih Shapefile sebagai filetype, kemudian pilih layer tracklog.shp.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    45

    8. Buka tabel atribut dengan cara klik kanan nama layer > Open Attribute Table.

    9. Kita akan menambahkan nilai Koordinat X dan Y ke dalam tabel atribut agar nanti bisa kita

    hitung nilai perataanya. Klik tombol Toggle Editing (Lingkaran merah), kemudian klik Field

    Calculator (Lingkaran biru).

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    46

    10. Setelah jendela field calculator muncul, centang pilihan create new field, kemudian masukkan

    KoordinatX sebagai nama field dan field type ke Decimal Number, dan Precision atur ke

    10. Di kolom function list, expand kelompok fungsi Geometry, kemudian klik dua kali piliha $X,

    kemudian klik OK.

    11. Koordinat X (longitude) akan ditambahkan di tabel atribut.

    12. Ulangi langkah yang sama, tapi untuk Koordinat Y. Jangan lupa pilih $Y di kolom geometry.

    Setelah selesai, klik Tombol Toggle Editing lagi untuk menyimpan hasil editing.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    47

    13. Untuk langkah selanjutnya kita akan menggunakan Microsoft Excel untuk melakukan perataan

    koordinat. Agar bisa dibaca di Microsoft Excel, data tabel atribut yang dihasilkan perlu

    dieksport ke format yang bisa dibaca oleh Microsoft Excel, kita akan menggunakan format

    CSV (Comma Separated Values). Untuk melakukan eksport file, dari nama layer > klik

    kanan > Save As. Muncul pilihan save vector, pilih format Comma Separated Values.

    Untuk menghindari kesalahan pembatas kolom, di kolom Separator ganti dari COMMA

    menjadi TAB. Kemudian klik OK untuk menyimpan.

    14. Buka tabel hasil export di Microsoft excel, kemudian hapus semua kolom yang tidak diper-

    lukan. Untuk contoh semua kolom saya hapus kecuali kolom koordinat X (longitude) dan Y

    (Latitude). Dalam kenyataannya sebenarnya terdapat kolom-kolom berisi informasi penting

    yang mungkin diperlukan, misalnya tanggal perekaman data dan elevasi titik survei.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    48

    15. Untuk menghitung nilai rata - rata koordinat kita akan menggunakan fungsi AVERAGE dari

    Microsoft Excel. Bentuk statement-nya dan hasilnya seperti contoh di bawah. Selain

    koordinat X lakukan juga untuk koordinat Y.

    16. Setelah selesai, hapus semua field dan record, kecuali field Average X dan Average Y, save

    as tabel sebagai file Comma Separated Value (CSV) dengan cara, klik kanan nama layer >

    Save As, muncul jendela save as, pilih format CSV, tentukan lokasi penyimpanan

    kemudian kilk OK.

    17. Hasil perataan untuk Koordinat X dan Y merupakan koordinat pendekatan yang lebih akurat

    daripada pengambilan koordinat secara langsung. Setelah mendapat pasangan koordinat

    rata-rata, simpan sebagai file CSV kembali.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    49

    18. Hasil perataan dapat ditampilkan ke dalam Quantum GIS dengan cara sebagai berikut. Klik

    tombol Add delimited text Layer, kemudian muncul jendela pengaturan delimited layer,

    .browse ke file CSV hasil editing di Excel. Untuk file format pilih CSV, kemudian geometry

    definition ke Point Features, X field ke Kolom Average X, dan Y field ke kolom Average

    Y. Klik OK. Jika ada pilihan penentuan system koordinat, klik OK

    19. Koordinat hasil perataan ditampilkan di peta.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    50

    III. 3 Evaluasi

    Demikian telah dibahas dua metode sederhana untuk mengkoreksi data hasil survei GPS

    menggunakan GPS receiver tipe navigasi. Dua metode diatas memang bukan metode terbaik untuk

    memperoleh data koordinat yang akurat dan presisi, mengingat penggunaan GPS navigasi sendiri

    mempunyai banyak keterbatasan sebagaimana dijelaskan di awal. Satu hal yang harus dipahami

    adalah, kita akan sulit memperoleh data koordinat dengan akurasi 3 meter atau lebih kecil

    menggunakan GPS navigasi. Dua metode yang telah dijelaskan pun tidak lepas dari berbagai

    kelemahan yang menyebabkan penggunaannya menjadi terbatas.

    Untuk metode koreksi manual menggunakan peta dasar/citra ortho yang telah diketahui kualitas ge-

    ometriknya, kualitas data hasil koreksi akan bergantung pada kualitas peta/citra referensi. Jika citra

    ortho yang kita gunakan mempunyai resolusi spasial 5 meter, maka koreksi yang kita lakukan ter-

    hadap data GPS mungkin tidak akan lebih baik dari 15 meter. Demikian pula jika resolusi spasial

    citra 0,5 meter (50 cm), maka koreksi yang kita lakukan terhadap data GPS bisa mencapai akurasi 2

    -3 meter. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan resolusi citra akan sangat menentukan kejelasan

    kenampakan lokasi survei di permukaan bumi, sehingga dapat dikatakan, makin tinggi resolusi

    citranya, makin mudah kita mengamati dan mengidentifikasi pergeseran posisi antara lokasi survei

    yang sebenarnya dengan lokasi yang ditunjukkan oleh pembacaan GPS.

    Adapun untuk teknik perataan (averaging), metode ini hanya bisa dipakai untuk meningkatkan

    akurasi jika sebaran data titik hasil logging mempunyai distribusi penyebaran yang normal. Dilihat

    dari konsep statistik, distribusi normal/Standar deviasi kecil, memungkinkan nilai rata-rata (mean/

    average) dapat digunakan untuk merepresentasikan populasi atau sampel. Sedangkan jika

    distribusinya tidak normal, maka teknik ini tidak dapat digunakan, dan kemungkinan besar tidak

    akan memberikan koordinat rata-rata yang cukup akurat dan presisi. Dalam prakteknya kita dapat

    melakukan seleksi data jika data sampel tidak menunjukkan distribusi yang normal, data - data yang

    memiliki kecenderungan penyebaran yang menyimpang jauh (outliers) dapat dihapus dan tidak

    digunakan dalam proses averaging. Di bawah ini adalah contoh sebaran data titik koordinat yang

    terdistribusi normal dan tidak normal.

    Distribusi Normal

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    SURVEI DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN GNSS/GPS

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    51

    Distribusi Tidak Normal

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    53

    BAB IV PUBLIKASI DATA GPS DALAM PETA ONLINE

    Data hasil pengukuran GPS dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Untuk kepentingan survei

    dan pemetaan, data GPS dapat digunakan sebagai sumber utama data titik, garis dan area/polygon

    melalui kemampuan pengambilan waypoints, route, dan tracks. Data kemudian dapat dimasukkan

    ke dalam peta, baik peta cetak maupun peta online/web map. Bab ini akan membahas cara

    publikasi data GPS ke dalam peta online. Beberapa layanan peta online yang menyediakan hosting

    data secara gratis diantaranya :

    1. Google Mymaps (http://www.google.com/mymaps)

    2. ArcGIS Online (http://www.arcgis.com/)

    3. Geocommons (http://www.geocommons.com/)

    4. GIS Cloud (http://www.giscloud.com/)

    5. Mapbox (http://www.mapbox.com/)

    Untuk praktek ini, kita akan mencoba mempublish data hasil pengukuran GPS ke dalam portal

    ArcGIS.com dan Google MyMaps.

    IV. 1 Google MyMaps.

    Untuk dapat menggunakan layanan My Maps, minimal kita harus mempunyai akun google (gmail),

    gunakan akun google anda untuk login ke dalam Portal My Maps. Jika belum, silahkan register

    terlebih dahulu.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    54

    1. Setelah membuat akun google, buka http://www.google.com/mymaps di browser (disarankan

    menggunakan google chrome atau Mozilla firefox versi terbaru). Halaman utama Google My

    Maps seperti di bawah ini.

    2. Klik tombol Create a New Map, jendela akan berganti dengan tampilan new map.

    3. Berikan judul peta dengan cara mengklik kolom yang ada tulisan untitled map, kemudian

    berikan judul dan deskripsi, kemudian klik tombol save untuk menyimpan.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    55

    4. Untuk tahap selanjutnya kita akan mengimport data GPS yang telah kita buat ke dalam peta,

    namun untuk portal Google My Maps hanya mendukung import data spasial dalam format KML,

    untuk itu, data GPS kita yang dalam format GPX harus kita konversi dahulu ke dalam format

    KML. Kita dapat menggunakan software yang digunakan di sesi sebelumnya, yaitu Quantum

    GIS dan Global Mapper untuk mengkonversi data GPX ke dalam format KML. Selain kedua

    software tersebut, kita juga dapat menggunakan Google Earth. Berikut ini dicontohkan tahapan

    konversi data menggunakan software Global Mapper. Buka data GPX dari GPS di software

    Global Mapper.

    5. Data akan ditampilkan di dalam software Global Mapper, untuk mengeksport ke dalam format

    KML gunakan export vector layer dari Menu File > Export > Export Vector/Lidar Format. Pilih

    format KML/KMZ, muncul pilihan KML/KMZ Export Options, biarkan semua pilihan kecuali

    pilihan Create Compressed KMZ file jangan dicentang (lihat gambar di bawah). Tentukan na-

    ma dan lokasi penyimpanan, kemudian klik OK, konversi akan dijalankan.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    56

    6. Kita kembali ke tampilan Google My Maps, klik tombol import dari layer pertama, muncul

    jendela upload data, pilih file KML hasil konversi dari Global Mapper. Data akan diupload.

    7. Setelah upload selesai, data akan ditampilkan ke dalam peta.

    8. Kita dapat mengubah nama layer, membuka tabel atribut, atau menghapus lauer dari pilihan

    layer options di sebelah kanan nama layer. Misalnya kita ubah nama layer menjadi titik survei.

    Klik tombol save jika sudah selesai.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    57

    9. Selanjutnya, kita dapat mengatur symbol tiap titik survei dengan cara mengklik tiap

    kenampakan, setelah diklik muncul jendela pop-up yang menginformasikan atribut dari data

    yang dipilih. Di menu pop up tersebut terdapat tiga pilihan di kanan bawah, yang paling kiri

    (symbol pensil) untuk meng-edit konten atribut, yang tengah (symbol arah) untuk menunjukkan

    route dari tempat kita ke lokasi tersebut, dan yang kanan (symbol tempat sampah untuk

    menghapus kenampakan yang bersangkutan. Klik tombol pensil untuk melakukan editing atribut.

    10. Setelah tombol pensil di klik, nama feature dan description sudah bisa diedit, selain itu di

    kanan bawah juga ada tombol dengan ikon kamera yang digunakan untuk menyisipkan

    foto. Contoh editing seperti gambar di bawah ini. Klik tombol kamera untuk menyisipkan foto.

    Anda dapat menggunakan image search dari google atau menggunakan foto anda sendiri.

    Untuk menggunakan foto sendiri, foto anda harus diupload ke layanan penyimpanan foto

    online, kemudian URL nya di paste di kolom image URL (kotak merah).

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    58

    11. Foto akan dilampirkan di dalam Pop up window, di kanan bawah foto terdapat tombol Crosshair

    dan Tong sampah (lingkaran merah). Tombol crosshair digunakan untuk menambah foto,

    sedangkan tombol tong sampah digunakan untuk menghapus foto. Setelah selesai klik Tombol

    Save. Lakukan editing untuk titik survei yang lain.

    12. Selanjutnya, kita dapat mengganti ikon dari kenampakan yang kita petakan, dari layer klik

    tombol symbolization di sebelah kanan (lingkaran merah), muncul pilihan warna dan ikon yang

    bisa kita gunakan, terdapat juga tombol more icon untuk menambahkan ikon lain yang lebih

    banyak. Kita juga bisa memasukkan ikon kita sendiri yang sudah diupload ke dalam

    penyimpanan gambar online,

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    59

    13. Contoh Hasil Petanya adalah sebagai berikut

    14. Untuk menampilkan label, Klik kolom individual styles, kemudian set labels ke :Name atau

    atribut lain yang akan dijadikan label.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    60

    Contoh hasilnya seperti di bawah ini

    15. Kita dapat pula mengganti Peta Dasar sebagai background peta, ada beberapa pilihan base

    map seperti basemap topografi, citra satelit, dan peta jalan.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    61

    16. Data yang telah kita publish bisa juga kita tambahkan data lain dengan menggunakan

    digitizing tool yang ada di bawah search box. Berikut ini adalah fungsi masing - masing tom-

    bol.

    17. Segala hasil editing akan secara otomatis disimpan. Selanjutnya kita dapat melakukan

    operasi pengelolaan peta seperti menghapus peta, mengeksport data, pencetakan peta,

    atau melampirkan peta ke dalam website (map embedding) dari menu Map Options

    (lingkaran merah).

    Undo editing

    Redo editing

    Panning (menggeser peta)

    Menambah data titik

    Menambah data garis

    Membuat rute

    Melakukan pengukuran

    Parameter Keterangan

    New Map Membuat Peta Baru

    Open A Map Membuka Peta yang telah dibuat sebelumnya

    Delete This Map Menghapus Peta Eksisting

    Set Default View\\ Mengatur tampilan saat ini sebagai tampilan ketika peta

    dibuka orang lain

    Embed on My Site Melampirkan Peta ke dalam Sebuah Website

    Export to KML Mengeksport/download data dalam format KML

    Print Map Mencetak Peta

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    62

    18. Untuk berbagi peta dengan orang lain melalui email, link, atau social media, gunakan tombol

    share. Sebelumnya ubah dulu permission untuk sharing peta dengan mengklik tombol change,

    ada tiga pilihan, public on the web (semua orang bisa mengakses), anyone with the link (hanya

    yang diberi link yang bisa melihat), atau specific people (hanya yang diberi link dan harus sign

    in ke google). Selain itu kita juga bisa mengatur apa orang lain hanya boleh melihat, atau bisa

    ikut mengedit dan mengupdate peta online (collaborative mapping). Kita juga bisa mengatur

    apa orang lain boleh menambahkan orang lainnya lagi sebagai editor atau tidak.

    IV. 2 ArcGIS.Com

    Selain Google My Maps, portal lain yang menyediakan layanan peta online adalah ArcGIS.com.

    Dibanding Google, arcgis.com lebih baik dalam hal antara lain format data yang didukung sudah

    mendukung format GIS dan GPS seperti SHP, GPX, KML, dan Geodatabase, sehingga kita tidak

    perlu melakukan konversi data GPS untuk bisa ditampilkan di dalam peta online. Di ArcGIS.com

    juga dapat diintegrasikan jenis - jenis layanan peta lain seperti Map Services dari ArcGIS Server

    atau OGC WMS, sehingga apabila data GPS akan dibandingkan dengan data-data resmi dari

    berbagai Kementerian dan Lembaga dapat lebih mudah. ArcGIS Online dapat diakses dari http://

    www.arcgis.com . Berikut ini adalah tampilan utama Website ArcGIS Online.

  • Pusat Pengolahan Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Balai Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar

    63

    1. Untuk mulai menggunakan aplikasi ini, kita harus membuat account terlebih dahulu. Untuk

    membuat account, klik tombol sign in di kanan atas, kemudian muncul jendela baru. Untuk

    membuat peta kita hanya memerlukan sebuah public account, oleh karena itu buat public

    account dari tombol publi