Modul Mental Emosional

18
MODUL MENTAL EMOSIONAL KELOMPOK 4 Mengalami kecelakaan tetapi ketawa terbahak-bahak

description

lo

Transcript of Modul Mental Emosional

Page 1: Modul Mental Emosional

MODUL MENTAL EMOSIONALKELOMPOK 4

Mengalami kecelakaan tetapi ketawa terbahak-bahak

Page 2: Modul Mental Emosional

PENDAHULUANPemakaian ganja/cannabis paling sering dilakukan dengan cara

merokok dalam bentuk seperti sigaret dan sering disebut “joint”. Tembakau sering juga ditambahkan untukmemudahkan dalam membakarnya. Pemakaian hashish juga sering dicampur dengantembakau dan dengan cara merokok seperti juga cigaret, namun lebih banyak yangmenggunakan pipa air yang lebih dikenal dengan “bong”

Efek psikologis dan kesehatan yang segera setelah seseorang mengkonsumsi ganja adalah euphoria, relaksasi, perubahan persepsi, dan intensifikasi dari pengalaman pancaindra yang luar biasa, seperti makan, melihat film, dan mendengarkan musik. Efek kognitifnya meliputi berkurangnya memori jangka pendek dan kehilangan hubungan. ketrampilan dan reaksi motoriknya juga mengalami kemunduran.

Efek tidak nyaman yang biasa terjadi dari ganja adalah gelisah, panik, dan perasaan tertekan. Pengaruh ini hanya terjadi pada mereka yang belum terbiasa dengan ganja dan pasien yang diberikan THC untuk tujuan pengobatan. Bagi mereka yang telah terbiasa dengan ganja maka mereka akan menginginkan harapan-harapan yang lebih tinggi lagi dengan konsumsi yang lebih banyak sehingga menimbulkan efek delusi dan halusinasi.

Page 3: Modul Mental Emosional

LAPORAN KASUS

Skenario 1Tn G anda, 25 tahun dimasukkan ke UGD RSU Trisakti dengan

diantar oleh polisi setelah mengendarai sepeda motornya menabrak pohon. Ia jatuh dengan akibat hematoma pada daerah kepala pelipis kiri, tetapi tidak pingsan. Di kamar tunggu, ia banyak bicara, marah-marah, tertawa terbahak-bahak, gelisah, tremor kecil dan berkeringat banyak. Penampilan dan status gizi pasien baik.

Skenario 2Sejak remaja, Tn G anda sudah merokok dan kadang-kadang

minum alkohol tapi tidak pernah mabok. Sejak satu tahun yang lalu ia merokok ganja terutama pada malam hari libur. Pada pemeriksaan fisik tensi 150/70, nadi 120, suhu 36,5oC, pupil melebar, konjungtiva merah. Ia masih dapat bekerja biasa dan tidak ada masalah dalam pergaulan sosialnya

Page 4: Modul Mental Emosional

Skenario 31). Pemeriksaan Status Mental ( terdapat dipersonalisasi dan derealisasi, tetapi waham dan halusinasi

tidak ada )2). Pemeriksaan diagnostic lanjut.Pemeriksaan Fisik Umum : dalam batas normalPemeriksaan Neurologis : tanpa deficit neurologiEKG : normal. Pemeriksaan radiologi kepala tidak ada kelainanLaboratorium darah dan urine : normal, kecuali tetrahidrokanabiol

positif.Skenario 4Perkembangan masa kanak dan remaja tidak ada kelainan yang

berarti, hanya ia mengeluh dididik oleh ayahnya “terlalu keras dan disiplin”. Setelah menginjak dewasa, ia menunjukkan cirri kepribadian yang sering bimbang, selalu tepat waktu, tertib dan sering berfikir berulang-ulang. Ia tahu bahwa fikiran tersebut tidak rasional dan ingin menghilangkannya, tetapi akibatnya ia menjadi gelisah. Sebelum tidur ia selalu mengunci pintu lima kali agar dapat tidur lebih nyenyak. Kadang-kadang ia juga merasa sedih karena masalah pekerjaannya.

Scenario 5Pasien belum pernah berobat ke psikiater, tapi beberapa kali berobat

pada dokter umum dan berikan “obat penenang dan obat tidur” dengan tujuan agar lebih tenang dan tidur lebih nyenyak.

Page 5: Modul Mental Emosional

PEMBAHASAN

Nama : Tn G Umur : 25 tahun Jenis Kelamin : laki-laki Alamat : - Pekerjaan : - Status : - Keluhan utama : Mengalami kecelakaan tetapi ketawa terbahak-bahak   Riwayat gangguan sekarang :

Banyak bicara Marah-marah Tremor kecil tertawa terbahak-bahak gelisah berkeringat banyak

Page 6: Modul Mental Emosional

Riwayat psikiatri /gangguan dahulu . Setelah menginjak dewasa, ia menunjukkan ciri kepribadian yang

sering bimbang, selalu tepat waktu, tertib dan sering berfikir berulang-ulang. Ia tahu bahwa fikiran tersebut tidak rasional dan ingin menghilangkannya, tetapi akibatnya ia menjadi gelisah. Sebelum tidur ia selalu mengunci pintu lima kali agar dapat tidur lebih nyenyak. Kadang-kadang ia juga merasa sedih karena masalah pekerjaannya

Kondisi medik umum : status gizi baik Riwayat penggunaan zat : Sejak satu tahun lalu ia merokok ganjaRiwayat keluarga : ia mengeluh dididik oleh ayahnya “terlalu keras dan disiplin”Riwayat pengobatan :beberapa kali berobat pada dokter umum dan berikan “obat

penenang dan obat tidur” dengan tujuan agar lebih tenang dan tidur lebih nyenyak

Riwayat sosial / ekonomi : Sejak remaja ia sudah merokokMasih dapat bekerja dan tidak ada masalah dalam pergaulan

sosialnya

Page 7: Modul Mental Emosional

Pemeriksaan status mentalGambaran umum : penampilan baik Alam perasaan : ambivalensi,labilFungsi intelektual : Perilaku gelisah Gangguan persepsi : -Proses Pikiran : kompulsifSensorium dan kognitif : Kesadaran biologik,

kompos mentis, kesadaran psikologik dan sosial terganggu

Pengendalian impuls : Pertimbangan dan tilikan : -Reliabilitas : -PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik dan neurologis tidak

ditemukan kelainan Normal

Page 8: Modul Mental Emosional

Pemeriksaan LanjutanPemeriksaan fisik• Tensi : 150/70 Terjadinya takikardia akibat daripada

penggunaan ganja• Nadi : 120 Terjadinya takikardia akibat daripada

penggunaan ganja• Suhu : 36,5oC normal• Pupil melebar Terjadi midriasis diduga akibat

daripada penggunaan ganja• Konjungtiva merah Terjadi dilatasi pembuluh darah

konjungtiva akibat penggunaan ganjaPemeriksaan laboratoriumdarah dan urine : normal, kecuali tetrahidrokanabiol positifPEMERIKSAAN PENUNJANGPemerikasaan EKG normal Pemeriksaan radiologi kepala normalPada pemeriksaan laboratorium darah Normal Pada pemeriksaan laboratorium urin tetrahidrokanabinol

positif

Page 9: Modul Mental Emosional

Anamnesis TambahanRiwayat Penyakit Sekarang Ada atau tidak gangguan psikosis seperti banyak

bicara, marah-marah, tertawa terbahak-bahak dan gelisah?

Ada atau tidak mengkonsumsi ganja atau alkohol sebelum kecelakaan?

Riwayat Penyakit DahuluPenyakit lain yang dihidapi atau pernah ada atau tidak penyakit hipertensi kerana tekanan

darah pasien agak tinggi? Riwayat Kebiasaan • alkohol berapa banyak alkohol pada setiap

kali konsumsi?• penggunaan ganja berapa banyak ganja atau

dosis yang diambil setiap kali mengkonsumsi?

Page 10: Modul Mental Emosional

Hipotesis

1. penyalahgunaan alkohol/narkotika /obat-obatan

2. sindroma putus alkohol3. trauma akibat kecelakaan

Page 11: Modul Mental Emosional

Neurofarmakologi Ganja.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, komponen utama dari kanabis (ganja) adalah tetrahidrokanabinol, tetapi tanaman kanabis mengandung lebih 400 zat kimia, yang kira-kira 60 buah di antaranya secara kimiawi berhubungan dengan tetrahidrokanabinol. Pada manusia, tetrahidrokanabinol secara cepat dikonversi menjadi 11-hidroksi tetrahidrokanabinol, suatu metabolit yang aktif di dalam system saraf pusat.

Suatu reseptor spesifik untuk kanabinol telah diidentifikasi, diklon (cloned), dan dikarakterisasi. Reseptor adalah anggota dari keluarga reseptor yang berkaitan dengan protein G. Reseptor kanabinoid diikat dengan protein G inhibitor (Gi), yang berikatan dengan adenilil siklase di dalam pola menginhibisi. Reseptor kanabinoid ditemukan dalam konsentrasi yang tertinggidi ganglia basalis, hipokampus, dan serebelum, dengan konsentrasi yang lebih rendah di korteks serebral. Reseptor tidak ditemukan di batang otak, suatu kenyataan yang konsisten dengan efek kanabis yang minimal pada fungsi pernafasan dan jantung.\

Page 12: Modul Mental Emosional

FORMULASI DIAGNOSTIKMenurut DSM-IV Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Delusional

Pemakaian kanabis yang belum lamaPerilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakma

secara klinis ( misalnya gangguan koordinasi motorik, euforia, kecemasan, sensasi waktu menjadi lambat, gangguan pertimbangan, penarikan sosial) yang berkembang segera atau segera setelah pemakaian kanabis.

Dua ( atau lebih) tanda berikut, berkembang dalam 2 jam pemakaian kanabis

Injeksi konjungtiva Peningkatan nafsu makan Mulut kering TakikardiaGejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak

diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain.

Page 13: Modul Mental Emosional

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL AKSIS I F12.01 : riwayat kanabis ada

trauma AKSIS II F 60.0 Ciri Kepribadian

Paranoid AKSIS III (-) AKSIS IV Masalah dengan hukum dan

criminal. AKSIS V GAF 75 Gejala sementara

dapat diatasi dalam disabilitas

Page 14: Modul Mental Emosional

TERAPI

Obat penenang dan obat tidur.Rawat inap ( rehabilitas) dengan alasan supaya untuk

mengelakan pasien kembali menggunakan ganja dan membantu menghentikan kecanduan

1. Psikofarmaka Sewaktu pasien datang dalam keadaan darurat dilakukan :

Diberi Obat penenang untuk gelaja psikosisnya. Pemantauan dan perawatan hematoma pada pelipis kiri. Memastikan keadaan umum pasien stabil.

Terapi selanjutnya :

2. Farmakoterapi : antianxietas : benzodiazepine. Contoh : diazepam, antipsikosis : fenotiazin, klorpromazin- hendaya dalam menilai

realitas

Page 15: Modul Mental Emosional

Terapi nonmedika mentosaPsikoterapi psikososial : Memperbaiki

fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial-rehab (berkelompok)- lingkungan. Pergaulan dan mendapat

dukungan keluarga- kepolisian (akan terjerat hokum setelah

rehab)

Page 16: Modul Mental Emosional

Hokum pidana yang terdapat pada pasien iniMenurut UU RI No.22/1997 tentang narkotika, yang dimaksud

dengan narkotika ialah zat atau obat, baik yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, baik sintetik maupun semi sintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan dan kecanduan. Tiga golongan zat yang termasuk kategori ini ialah opioda tanaman ganja, dan kokain.

Menurut UU R.I No. 5/1997 tentang Psikotropika, yang dimaksud dengan psikotropika ialah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

UU Narkotika (pasal 45) dan UU Psikotropika (pasal 37) menyebutkan bahwa pecandu/pengguna narkotika dan psikotropika wajib menjalani pengobatan dan/atau perawatan.

Page 17: Modul Mental Emosional

PROGNOSIS

Prognosis :Ad vitam : Ad bonamAd Sanationam : dubia ad bonamAd fungsionam : dubia ad bonam

Page 18: Modul Mental Emosional

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan H.I. Sadock B.J. ,Kaplan dan Sadock, Sinopsis Psikiatri: Gangguan Psikotik Lain, Edisi Kesepuluh, Jilid 1, Penerbit Williams & Wilkins, Baltimore, Philadelphia; 2007; p.771-84.

2. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III), Departemen Kesehatan RI., Direktorat Jenderal Pelayanan Medik; 1993.

3. Maramis WF, Maramis AA. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. 2nd ed. Surabaya: Airlangga University Press; 2009. P. 369-78

4. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa,Rujukan Ringkas PPDGJ-III.Cetakan I. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Atma Jaya; 2001. P. 36-39, 104

5. Ebert H.M dan rakan-rakan, CURRENT Diagnosis and Treatmant PSYCHIATRY, Mc Graw Hill LANGE, 2nd ed, Singapore, 2008 ; p. 230-261

6. Fauman M.A, Study Guide to DSM-IV, America Psychiatric Press Inc, Washington, DC, London, England, 1st ed, 1994 ; p. 97-137