Modul Pengantar Statistika Dasar

download Modul Pengantar Statistika Dasar

of 16

description

no desc

Transcript of Modul Pengantar Statistika Dasar

  • www. Insanilmiah.blogspot.com

    i Semoga bermanfaat

    Modul Pengantar Statistika Dasar

    Disusun Oleh :

    Ridho Ananda, S.Pd.

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    90%

    100%

    Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

    Axi

    s Ti

    tle

    Chart Title

    Series 3

    Series 2

    Series 1

  • www. Insanilmiah.blogspot.com

    ii Semoga bermanfaat

    Daftar Isi

    1. Pengertian ........................................................................................................ 1

    2. Pembulatan Angka ........................................................................................... 2

    3. Penyajian Data ................................................................................................. 2

    Penyajian data dalam bentuk tabel ...................................................................... 2

    Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Batang .................................................. 4

    Diagram Garis ..................................................................................................... 5

    Diagram Lingkaran ............................................................................................. 5

    Diagram Lambang ............................................................................................... 5

    Diagram Peta ....................................................................................................... 6

    Diagram Pencar ................................................................................................... 6

    4. Tabel Distribusi Frekuensi ............................................................................... 6

    5. Macam-macam Tabel Distribusi Frekuensi ..................................................... 7

    Tabel Distribusi Frekuensi Relatif ...................................................................... 7

    Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ................................................................. 7

    Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif ..................................................... 7

    Ogive ................................................................................................................... 8

    6. Ukuran Gejala Pusat dan Ukuran Letak .......................................................... 8

    o Rata-rata (Mean) .......................................................................................... 8

    o Rata-rata Ukur .............................................................................................. 9

    o Rata-rata Harmonik .................................................................................... 10

    o Modus ......................................................................................................... 11

    o Median........................................................................................................ 11

    o Kuartil, Desil , dan Persentil ...................................................................... 12

    7. Ukuran Simpangan dan Varian ...................................................................... 13

    a. Ukuran rentang, rentang antar kuartil, dan simpangan kuartil ................... 13

    b. Rata-rata Simpangan .................................................................................. 13

    c. Simpangan Baku ........................................................................................ 13

    8. Daftar Pustaka ................................................................................................ 14

  • 1

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Modul Pengantar Statistika Dasar

    1. Pengertian

    Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara

    pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisnya dan penarikan

    kesimpulan berdasarkan kumpulan data dab penganalisisnya yang

    dilakukan.

    Data adalah hasil observasi atau pengamatan yang telah dikumpulan.

    Data juga merupakan kumpulan dari datum.

    Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif sedangkan data

    yang tidak berbentuk bilangan disebut data kualitatif.

    Contoh data kuantitatif adalah tinggi badan, nilai UAN, suhu ruangan.

    Contoh data kualitatif adalah jenis kelamin, profesi, suhu dalam

    kategori sejuk, panas dan dingin.

    Data kuantitatif harganya berubah-ubah atau bersifat variabel. Dari

    nilainya, data ini terbagi menjadi dua yaitu data diskrit dan data

    kontinu.

    Data diskrit adalah data yang banyak kemungkinannya terhingga.

    Contoh Pemkot kota Semarang siap menerima 17 siswa berprestasi

    untuk mendapatkan sekolah gratis.

    Data kontinu adalah data yang banyak kemungkinannya tidak

    terhingga. Contoh data tinggi badan seseorang.

    Pembagian data menurut sumbernya ada 2 yaitu data intern dan data

    ekstern. Data intern adalah data yang berasal dari sumber yang diambil

    datanya. Sedangkan data ekstern adalah data yang diambil dari sumber

    luar bisa berupa wawancara, literatur, dan lain sebagainya.

    Data ekstern terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

    Data primer adalah data dikeluarkan atau dikumpulkan oleh sumber

  • 2

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    data. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari selain sumber

    data.

    Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung

    atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatis mengenai karakteristik

    tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang

    ingin dipelajari sifat-sifatnya.

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.

    Sampel harus representatif yaitu segala karakteristik populasi

    hendaknya tercermin pada sampel.

    2. Pembulatan Angka

    a. Aturan pertama : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau

    kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah.

    b. Aturan kedua : Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih

    dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang

    mendahuluinya bertambah dengan satu.

    c. Aturan ketiga : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya

    angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka

    terkanan dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap dan bertambah satu

    jika ia ganjil.

    3. Penyajian Data

    Penyajian data dalam bentuk tabel

    Penyajian data dalam bentuk tabel ada tiga macam, yaitu:

    (1) Tabel baris kolom

    (2) Tabel Kontingensi

    (3) Tabel Distribusi Frekuensi

  • 3

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Berikut ini contoh contoh dari penyajian data dalam bentuk tabel :

    (1) Tabel baris dan kolom

    Data Jumlah Peserta Didik di Daerah Semarang

    Menurut Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan Jumlah

    SD 3.465

    SMP 2.789

    SMA 1.589

    Total 7.843

    Catatan : Data Karangan

    (2) Tabel kontingensi digunakan untuk data yang terdiri atas dua faktor

    atau dua variabel.

    Data Jumlah Peserta Didik di Daerah Semarang

    Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin

    Jenis Kelaminn SD SMP SMA Jumlah

    Laki-laki 1.465 987 1.025 3.477

    Perempuan 2.000 1.802 564 4.366

    Jumlah 3.465 2.789 1.589 7.843

    Catatan : Data Karangan

    (3) Tabel distribusi frekuensi

    Daftar Umur Mahasiswa UNNES

    Akhir Tahun 2013

    Umur Banyak Mahasiswa

    17 20 1.172

    21 24 2.758

    25 28 2.976

    29 32 997

    33 - 36 205

    Jumlah 8.108

    Kolom kedua, yakni

    banyaknya mahasiswa ,

    sering disingkat dengan f

    yang berarti frekuensi dan

    menyatakan berapa

    mahasiswa yang umurnya

    tertulis pada kolom

    pertama.

    Catatan : Data Karangan

  • 4

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Batang

    1. Diagram Batang Tunggal

    a. Vertikal

    b. Horisontal

    2. Diagram batang dua komponen

    012345

    SD

    SMP

    SMA

    SMK

    T. Sekolah

    T. Sekolah

    0 5

    SD

    SMP

    SMA

    SMK

    T.Sekolah

    T.Sekolah

    0

    2

    4

    6

    SD SMP SMA SMK

    Laki-laki

    Perempuan

    0

    2

    4

    6

    8

    SD SMP SMA SMK

    Perempuan

    Laki-laki

  • 5

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    3. Diagram Batang Dua Arah

    Diagram Garis

    Diagram Lingkaran

    Diagram Lambang

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    SD SMP SMA SMK

    Laki-laki

    Perempuan

    Siswa

    SD

    SMP

    SMA

    SMK

    Siswa

    SD

    SMP

    SMA

    SMK

  • 6

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Diagram Peta

    Diagram Pencar

    4. Tabel Distribusi Frekuensi

    Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi dengan aturan Sturges

    adalah sebagai berikut :

    o Tentukan rentang = Xmaks - Xmin;

    o Tentukan banyak kelas interval :

    Banyak kelas = 1 + (3,3).log (n). n = banyak data;

    o Tentukan panjang kelas interval : p = (rentang)/(banyak kelas);

    o Pilih ujung bawah kelas interval pertama;

    o Pilih sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data

    terkecil tetapi selisihnya < panjang kelas.

  • 7

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    5. Macam-macam Tabel Distribusi Frekuensi

    Tabel Distribusi Frekuensi Relatif

    Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi relatif :

    Nilai data Frekuensi Relatif (%)

    a b G1 c d G2 e f G3

    Jumlah 100%

    Dengan frekuensi relatif kelaske-i :

    Gi = (fi/jumlah)x100% ; fi = frekuensi kelas ke-i.

    Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif

    Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari;

    Nilai data Frekuensi Kumulatif

    Kurang dari a 0

    Kurang dari c F1

    Kurang dari e F1 + F2

    Kurang dari g F1 + F2 + F3

    Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi kumulatif atau lebih;

    Nilai Data Frekuensi Kumulatif

    a atau lebih F1 + F2 + F3 b atau lebih F2 + F3 c atau lebih F3 d atau lebih 0

    Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif

    Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari;

    Nilai data Frekuensi Kumulatif

    Kurang dari a 0

    Kurang dari c F1

    Kurang dari e F1 + F2

    Kurang dari g F1 + F2 + F3

    Bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi kumulatif atau lebih;

    Nilai Data Frekuensi Kumulatif

    a atau lebih F1 + F2 + F3 b atau lebih F2 + F3 c atau lebih F3 d atau lebih 0

  • 8

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Ogive

    o Ogive positif diperoleh dari tabel frekuensi kumulatif kurang dari.

    o Ogive negatif diperoleh dari tabel frekuensi kumulatif lebih dari.

    6. Ukuran Gejala Pusat dan Ukuran Letak

    o Rata-rata (Mean)

    Rata-rata atau lengkapnya rata-rata hitung untuk data kuantitatif yang

    terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai

    data dengan banyak data.

    Simbol rata-rata untuk sampel adalah (statistik) dan simbol rata-rata

    untuk populasi adalah (parameter).

    Rumus rata-rata :

    Data Rumus rata-rata

    x1, x2, x3, x4, . . . , xn = =1

    xi F

    x1 F1 x2 F2 . . . . . .

    xn Fn

    = .=1

  • 9

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Tabel Distribusi Frekuensi

    o = .

    dengan

    xi = tanda kelas interval

    fi = frekuensi interval

    o = 0 + . .

    dengan

    xo = sebarang tanda kelas

    c = sandi

    p = panjang kelas interval

    Ket : sandi pada tanda kelas yang

    dipilih adalah 0 selanjutnya tanda

    kelas yang lebih kecil dari x0

    diberi harga santdi berturut-turut

    -1, -2, -3 dan seterusnya.

    Tanda kelas yang lebih besar x0

    diberikan sandi berturut-turut 1, 2,

    3 dan seterusnya.

    o Rata-rata Ukur

    Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, rata-rata

    ukur lebih baik dipakai daripada rata-rata hitung, apabila dikehendaki rata-

    ratanya. Untuk data bernilai x1, x2, x3, . . . ,xn maka rata-rata ukur U

    didefinisikan sebagai

    = 1. 2 . 3

    Untuk bilangan-bilangan bernilai besar, lebih baik digunakan

    logaritma.

    = log

    Untuk fenomena yang bersifat tumbuh dengan syarat-syarat

    tertentu seperti pertumbuhan penduduk, bakteri, dan lain-lain.

    = 0. 1 +

    100

    Dengan Po = keadaan awal, Pt = keadaan akhir, = rata-rata pertumbuhan tiap satuan waktu, dan t = satuan waktu yang

    digunakan

  • 10

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Untuk data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi, rata-

    rata hitungnya di hitung dengan rumus:

    = ( . log )

    o Rata-rata Harmonik

    Penggunaan rata-rata harmonik adalah pada kasus:

    1. Si A berpergian pulang pergi. Waktu pergi ia melakukan kecepatan 10

    km/jam sedangkan waktu kembalinya 20 km/jam. Berapakah rata-rata

    kecepatan pulan-pergi?

    Jawaban : . (10 + 20) km/jam = 15 km/jam (JAWABAN SALAH)

    Alasan :

    Misalkan jarak yang ditempuh A 100 km. Maka untuk pergi

    diperlukan waktu 10 jam dan untuk pulang hanya 5 jam. Pulang pergi

    perlu waktu 15 jam dan menempuh jarah 200 km.

    Sehingga rata-rata kecepatan =

    = 200/15 = 131

    3 km/jam

    Hasil ini bisa diperoleh dengan menggunakan rumus rata-rata

    harmonik yaitu:

    H = 2

    1

    10+

    1

    20

    = 131

    3 km/jam

    Jadi untuk data x1, x2, x3, . . . ,xn, dalam sebuah sampel berukuran n, maka

    rata-rata harmonik dihitung dengan rumus :

    =

    1

    Untuk daftar distribusi frekuensi, maka rata-rata harmonik dihitung

    dengan rumus:

    =

    dengan x1 = tanda kelas interval dan fi = frekuensi.

    Secara umum berlaku

    Rata-rata Harmonik < Rata-rata Ukur < Rata-rata Hitung

  • 11

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    o Modus

    Modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi

    atau palingbanyak terdapat. Simbol modus adalah Mo. Ukuran ini sering

    dipakai untuk menentukan rata-rata data kualitatif. Misalnya kita dengar

    pada umunya kecelakaan lalu lintas pada lebaran tahun 2013 karena

    kondisi kendaraan yang tidak bagus, maka ini tidak lain modus penyebab

    kecelakaan lalu lintas pada lebaran tahun 2013.

    Modus untuk data kuantitatif ditentukan dengan jalan menentukan

    frekuensi terbanyak di antara data tersebut.

    Modus data kuantitatif pada tabel distribusi frekuensi digunakan

    rumus:

    = + 1

    1 + 2

    Dengan L = batas bawah kelas modus

    P = panjang kelas modus

    d1 = frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi

    kelas interval yang tanda kelasnya lebih kecil

    sebelum tanda kelas modus.

    d2 = frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi

    kelas interval yang tanda kelasnya lebih besar

    setelah tanda kelas modus.

    o Median

    Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan

    nilainya. Jika median sama dengan rata-rata maka 50% dari harga-

    harganya paling tinggi adalah rata-rata dan 50% dari harga-harganya

    paling rendah sama dengan Me.

    Rumus median adalah :

    Untuk data x1, x2, x3, . . . ,xn, maka

    Urutan median = 1

    2 ( + 1)

    Untuk data berdistribusi frekuensi

    Median = + 1

    2.

  • 12

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Dengan F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil

    dari tanda kelas median, dan f= frekuensi kelas median.

    o Kuartil, Desil , dan Persentil

    Untuk menentukan nilai kuartil, desil, maupun persentil maka langkah

    yang dilakukan adalah :

    1. Susun data menurut urutan nilainya;

    2. Tentukan letak dari kuartil, desil, atau persentil;

    3. Tentukan nilai kuartil.

    a. Kuartil

    Jika diperoleh data x1, x2, x3, . . . ,xn, maka

    Letak =

    4 ( + 1)

    Dengan i = 1, 2, dan 3.

    Jika diperoleh letak Ki = 3 maka

    nilai Ki = data ke3 + (data ke4 data ke3)

    Data pada tabel distribusi frekuensi

    = +

    dengan i = 1, 2, dan 3.

    b. Desil

    Jika diperoleh data x1, x2, x3, . . . ,xn, maka

    Letak =

    10 ( + 1)

    Dengan i = 1, 2, 3, . . ., 10.

    Jika diperoleh letak Di = 35

    10 maka

    nilai Ki = data ke3 + 5

    10 (data ke4 data ke3)

    Data pada tabel distribusi frekuensi

    = +

    dengan i = 1, 2,3, . . . , 10.

    c. Persentil

    Jika diperoleh data x1, x2, x3, . . . ,xn, maka

    Letak =

    100 ( + 1)

  • 13

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    Dengan i = 1, 2, dan 3.

    Jika diperoleh letak Ki = 334

    100 maka

    nilai Ki = data ke3 + 34

    100 (data ke4 data ke3)

    Data pada tabel distribusi frekuensi

    = +

    dengan i = 1, 2,3, . . . , 100.

    7. Ukuran Simpangan dan Varian

    a. Ukuran rentang, rentang antar kuartil, dan simpangan kuartil

    1. Rentang = data terbesar data terkecil (sudah digunakan pada

    pembahasan sebelumnya yaitu pembuatan tabel distribusi frekuensi)

    2. Rentang antar kuartil = Q3 Q1

    3. Simpangan kuartil = (Q3 Q1)

    b. Rata-rata Simpangan

    Rata-rata simpangan =

    c. Simpangan Baku

    Simpangan baku atau standar deviasi merupkan akar dari varians.

    Untuk data x1, x2, x3, . . . ,xn, maka rumus varians

    2 = .

    2 ( )2

    ( 1)

    Untuk data tabel distribusi frekuensi maka variansnya

    2 = .

    2 ( . )2

    ( 1)

    Dengan menggunakan rumus sandi.

    2 = 2 .

    2 ( . )2

    ( 1)

  • 14

    www. Insanilmiah.blogspot.com

    Semoga bermanfaat

    8. Daftar Pustaka

    Rachmatin, Dewi. Hand Out Statistika Dasar (MT308). Online. Tersedia di

    http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIK

    A/196909291994122DEWI_RACHMATIN/HANDSOUT_STATIS

    TIKA_DASAR/Isi_handout.pdf. [diakses 25-8-201

    Sudjana. 1996. Metoda Statistika Edisi Ke.6. Tarsito: Bandung.