Modul tentang Wudhu(fatma)
-
Upload
fatmawatitarbiyah -
Category
Education
-
view
945 -
download
5
Transcript of Modul tentang Wudhu(fatma)
[TYPE THE COMPANY NAME] FAKULTAS : TARBIYAH PRODI : KI-A
[Year]
[Type the document
title] [Type the document subtitle]
TUGAS : MODUL (MEDIA PEMBELAJARAN)
TATA CARA BERWUDHU
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita bersama
dan khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Makalah ini, dengan judul “tata cara berwudhu ” penulisan makalah ini memaparkan
pengertian wudhu.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen media pembelajaran yang telah
memberikan tugas makalah ini.
Dan tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi, tujuan dan manfaat wudhu
dalam kehidupan sehari-hari.
Kendari, 2015
penulis
DAFTAR ISI
hal
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I latar belakang
A. Rumusan masalah ............................................................................................. 1
B. Tujuan masalah ................................................................................................. 1
Bab II pembahasan
A. Pengertian wudhu........................................................................................ 2
B. Syarat sahnya wudhu .................................................................................. 2
C. Tujuan wudhu ............................................................................................. 3
D. Manfaat wudhu ........................................................................................... 6
E. Titik penting terdapat wudhu ...................................................................... 7
F. Ear arcupunture ........................................................................................... 7
Bab III penutup
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 8
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wudhu merupakan salah satu „amaliyah ta‟abbudiy sebagai syarat sahnya melaksanakan
ibadah shalat. Prinsip dari pelaksanaan ibadah adalah untuk memelihara agama (hifzhu al-dîn)
yang termasuk salah satu kategori dharûriyah (apabila tidak dipelihara akan merusak eksistensi
agama).Pensyari‟atan wudhu didasarkan kepada nash al-Qur‟an (Surat al-Maidah ayat 6), al-
Sunnah (Terdapat 2079 hadits yang berkenaan dengan wudhu, di antaranya 378 hadits berkenaan
dengan rukun wudhu dan 762 hadits tentang sunat-sunat wudhu) dan al-ijma‟. Maqâshid al-
syarî‟ah (tujuan syara‟) secara global dalam menetapkan hukum-hukumnya adalah untuk
kemaslahatan hidup manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Dan Para pakar syaraf
(neurologists) telah membuktikan bahwa dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung
syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran.
Terlebih lagi secara keseluruhan dengan ujung-ujung syaraf seluruh anggota wudhu.
B. Rumusan masalah
a. Apakah manfaat wudhu?
b. Jelaskan pengertian wudhu?
c. Sebutkan syarat sahnya wudhu?
C. Tujuan masalah
a. Untuk mengetahui manfaat wudhu.
b. Untuk mengetahui pengertian wudhu.
c. Untuk mengetahui sarat sahnya wudhu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian wudhu
Wudhu merupakan salah satu „amaliyah ta‟abbudiy sebagai syarat sahnya melaksanakan
ibadah shalat. Prinsip dari pelaksanaan ibadah adalah untuk memelihara agama (hifzhu al-dîn)
yang termasuk salah satu kategori dharûriyah (apabila tidak dipelihara akan merusak eksistensi
agama).Pensyari‟atan wudhu didasarkan kepada nash al-Qur‟an (Surat al-Maidah ayat 6), al-
Sunnah (Terdapat 2079 hadits yang berkenaan dengan wudhu, di antaranya 378 hadits berkenaan
dengan rukun wudhu dan 762 hadits tentang sunat-sunat wudhu) dan al-ijma‟. Maqâshid al-
syarî‟ah (tujuan syara‟) secara global dalam menetapkan hukum-hukumnya adalah untuk
kemaslahatan hidup manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Wudhu diartikan membasuh
bagian tertentu yang boleh ditetapkan dari anggota badan dengan air sebagai persiapan bagi
seorang muslim untuk menghadap Alloh Subhanahu wa Ta‟ala. Sedangkan menurut Pilosofi
wudhu merupakan suatu persiapan mental untuk mengerjakan shalat. Kesucian dan kesejukan
yang ditimbulkan oleh wudhu dapat membangkitkan konsentrasi dalam pelaksanaan shalat,
karena wudhu dapat menstimulir lima organ panca indra yaitu mata, telinga, hidung, mulut,
tangan dan kaki. Para pakar syaraf (neurologists) telah membuktikan bahwa dengan air wudhu
yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk
memantapkan konsentrasi pikiran. Terlebih lagi secara keseluruhan dengan ujung-ujung syaraf
seluruh anggota wudhu.
B. Syarat sahnya wudhu yaitu:
1. Islam,
2. Mumaiz (dapat membedakan baik dan buruk).
3. Tidak berhadas besar.
4. Berwudhu dengan air yang mensucikan dan tidak ada yang menghalangi sampainya
air kekulit. Begitu pula berwudhu harus memenuhi rukun-rukunnya.
C. Langkah-langkah wudhu
1. Niat di dalam hati, niat tidak perlu dilafalkan dengan lisan, cukup hanya dengan niat
dalam hati.Contohnya kasus niat dalam hati (suatu waktu kita ingin berwudhu, kita
berjalan mencari air untuk wudhu, saat kita berjalan ke tempat yang ada airnya di
dalam hati kita pasti sudah mempunyai niat mencari air untuk berwudhu.Jadi niat kita
sudah ada saat kita akan berjalan menuju tempat berwudhu). Jadi niat tidak perlu
dilafalkan (tidak perlu melafalkan dengan suara).
2. Membasuh telapak tangan hingga pergelangan sampai bersih, sambil membaca
basmalah (Bismillahirrohmannirrahim).
ب لهلل س م ب لهلل ب س م ب س ب اهللBismillahirrohmaanirrahim
Artinya : " Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang "
Sedang membasuh kedua telapak tangan
3. Berkumur sebanyak 3 x ,(Berkumur adalah memasukkan air ke dalam mulut
dengan menggunakan tangan), hingga mulut bersih dari sisa-sisa makanan.Air
yang dimasukkan mulut lalu dibuang ke sebelah kiri.
4. membersihkan lubang hidung dengan cara menghisap air ke dalam lubang
hidung,lalu mengeluarkannya(menghentakkannya) kembali sebanyak 3 x.
Langkah ketiga dan keempat dapat pula dilakukan bebarengan ,yaitu
menghirup air kehidungnya bisa bebarengan saat berkumur.
Sedang berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung
5. Membasuh muka sebanyak 3x Caranya : mengumpulkan air dengan kedua telapak
tangan , lalu mengangkat kedua telapak tangan ( yang berisi air) tersebut ke muka.
Muka disini ialah seluruh muka kita,batasnya dari telinga kiri ke telinga
kanan,dan dari dagu sampai tumbuhnya rambut kepala. Untuk lebih yakin, area
yang dibasuh bisa dilebihkan dari batasnya , Catatan : bagi laki laki basuhlah
juga jenggotnya.
Membasuh muka
6. membasuh tangan dari ujung jari sampai siku sebanyak 3 x
Membasuh tangan kanan dulu sebanyak 3x , baru setelah tangan kanan selesai
lalu membasuh tangan kiri sebanyak 3 x. Untuk lebih yakin,pada saat
membersihkan siku dilebihkan sedikit area basuhannya.
Membasuh tangan sampai kesiku
7. Mengusap sebagian kepala dengan membasuhi telapak tangan sebanyak 1 x
Caranya setelah tangan di basuhi air lalu membasuh kepala dari depan ke
belakang , lalu kembali ke depan lagi,dilanjutkan membasuh telinga dengan cara
memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga sedangkan ibu jari mengusap daun
telinga bagian luar dari bawah ke atas,, dilakukan 1 x saja.
Mengusap sebagian kepala dari depan
Membasuh telinga
8. Membasuh kaki, dimulai dari ujung kaki sampai kedua mata kaki kanan sebanyak
3x,lalu kaki kiri dari ujung kaki sampai kedua mata kaki sebanyak 3x juga .
Sambil menyisipkan jari-jari tangan diantara jari jari kaki
Membasuh kaki dari ujung kaki sampai kedua mata kaki sebanyak 3 x
9. wudhu yang dilakukan harus berurutan(dari nomor 1-8).
10. berdoa setelah wudhu...
Artinya : "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu
bagi-Nya.Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan
utusan-Nya "
D. Tujuan wudhu
Bentuk-bentuk formil yang dilakukan seorang muslim tidak bias dipisahkan dari yang
dimaksud dan dituju dari laku perbuatan tersebut, tapi mengandung makna dan tujuan yang amat
indah. Demikian pula halnya berwudhu, cobalah kita perhatikan.
1. Mencuci tangan
Selain bentuk kotoran phisik yang menempel pada tangan, baik pada telapak tangan ataupun
pada seluruh bagian tangan yang harus dicuci diwaktu wudhu, maka dalam gerak budayanya,
kita berarti telah menyatakan sikap untuk tidak berbuat keonaran dan kesengsaraan terhadap
sesama manusia yang dihasilkan oleh tangan-tangan kotor manusia, seperti mencuri, merima
suap atau menyuap, merusak harta benda kepunyaan orang lain dan lain sebagainya dari laku
perbuatan yang biasa dilaksanakan oleh anggota tangan yang merupakan pantulan dari kalbu
yang terisi oleh kotoran.
Setelah kita bersihkan, berarti kita telah menyatakan satu sikap untuk berpandangan tegap
dan tegas menurut Al-Qur‟an dan Sunnah Rosul yang mampu memberikan kehidupan ampuh
tiada tanding (Q.S. Ar-Rum 30). Muka adalah bagian yang paling menonjol pada diri manusia,
karenanya hendaklah itu menggambarkan satu kehidupan Muslim. Begitupun mata yang ikut
dibersihkan, mengandung makna untuk digunakan nikmat pemberian Allah ini seindah mungkin
sesuai dengan apa yang telah digariskan, yaitu seperti untuk mempelajari Ilmu yang telah
diajarkan Allah, menelaah sebaik-baiknya dan kemudian ia mau untuk berbuat dan bertindak
menurut itu.
2. Berkumur dan membersihkan hidung
Bukan hanya sekedar kotoran yang menempel dimulut atau didalam hidung, tapi sebenarnya
ia telah menyatakan satu sikap untuk tidak berbicara yang tidak ilmiyah, yaitu bicara ngelantur
tanpa ilmu, tanpa ada manfaatnya, sebab selaku mukmin ia menyadari, bahwa diam adalah lebih
daripada bicara tak karuan atau meyakiti manusia lain, ia bersikap tidak memfitnah orang lain,
sebab dengan berbuat itu berarti mendorong orang lain untuk saling baku hantam.
3. Mengusap rambut dan telinga
Keindahan rambut dan penataanya, itulah senantiasa diusahakan oleh manusia, namun
andaikata perintah Allah telah tiba, jangan berpikir berkepanjangan, janganlah menyayangi
keindahan yang tak abadi, tegasnya jangan diperbudak oleh berbagai macam bentuk kebendaan,
janganlah sayang dengan pengorbanan untuk kepentingan Dinullah. Bersihkan otak yang
dibagian kepala kita dari pengaruh-pengaruh buruk hasil subjektivitasme manusia yang
mengakibatkan kehancuran, akan tetapi isilah dengan yang bersih seperti halnya air itu sendiri
yang bersih dan sanggup membersihkan segala macam kotoran. Itulah Ilmu Allah yang sanggup
untuk menghancur leburkan segenap bentuk kotoran dan kedzulumatan hidup yang mengganggu
cara berpikir sehat manusia akibat dorongan hawahu yang dominan dalam kalbu. Telinga kita,
kita gunakan untuk mendengar dan merekam ayat-ayat Allah yang akan ditanggapi dan diolah
oleh kalbu yang selanjutnya kita jadikan pedoman hidup. Janganlah dibiasakan untuk mendengar
cacian, ocehan, fitnahan dan umpatan yang dilontarkan manusia-manusia lain, tapi gunakanlah
pada tempatnya, sebeb dengan mendengar ayat-ayat Allah (sami‟na) kemudian merubah sikap,
jadilah kita manusia sebenarnya, yaitu manusia mukmin.
4. Mencuci kaki :
Ia merupakan alat untuk menghantarkan tujuan manusia, karena itu tujukanlah hidup ini
kepada yang diridhai oleh pencipta kita sendiri yakni Allah. setelah selesai kita melaksanakan
wudhu, berarti kita akan segera menuju ketempat shalat ialah masjid sebagai tempat tujuan untuk
melaksanakan shalat maktubah, maka hendaklah diperhatikan hal-hal dibawah ini :
a. Berpakaianlah sebaik dan sebersih mungkin, sebab kita akan menghadap kepada pencipta,
pemelihara, pembimbing kita, tegasnya kita akan menghadap Allah. Al-Qur‟an surat Al-
A‟araf 31
Artinya : “Wahai manusia, gunakanlah pakaianmu yang baik dan rapih setiap kamu akan
menyatakan ketundukan dan kepatuhanmu (kepada Allah)”.
b. Lebih-lebih lagi bagi tetangga masjid atau yang sampai kepadanya panggilan adzan dari
masjid, hendaklah melakukan shalat Maktubah didalam masjid, bila memang dalam
keadaan sehat/ mengizinkan :
م ع لند ء ج ر دفل يجبوهوص ح نغيرعذرفالصالةله
“Barang siapa yang mendengar panggilan adzan dari masjid. Kemudian tidak
pergi padahal dia dalam keadaan sehat dan tak ada halangan, maka tida sah
shalatnya”. H.R. Ahmad
c. Bila masuk kedalam masjid, usapkanlah “salam” terlepas dari atau tidaknya orang didalam
dan dahulukan kaki kanan diwaktu memasukinya, kemudian lakukanlah shalat “tahiyyatul
masjid” bila memang waktunya mengizinkan.
d. Disaat kita masuk kedalam masjid, kebetulan sedang didengarkan adzan, maka janganlah
kita bercakap-cakap, janganlah dahulu duduk, jangan pula kita lakukan dahulu shalat, akan
tetapi tetap berdirilah قdan jawablah apa yang diucapkan oleh Muadzdzin, dimana setelah
setelah selesai adzan, bacalah doa seperti berikut :
“Dari Jabir, Nabi Menjelaskan : Barang siapa yang berucap pernyataan sikap setelah
mendengar adzan (sebagai tanda panggilan) yaitu (yang artinya) : Ya, Allah, Ilmu-Mu-lah
pembimbing kami kearah satu perubahan sikap yang sempurna dengan teknis pembinaan
diri dengan shalat yang ditegakan, jadikanlah Ilmu yang telah diajarkan kepada
Muhammad utusan-Mu sebagai tehnis untuk mencapai kehidupan yang terpuji dan tiada
cela seperti yang telah engkau janjikan. Orang berkesadaran seperti ini (setelah mendengar
panggilan adzan tadi), dia berhak untuk mendapatkan kemenangan hidup dihari qiyamat
nanti (sebagai ajaran yang dijanjikan Allah kepadanya)”. H.R. Empat Perawi (Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasaai dan Ibnu Majah).
e. Shalat Tahiyyatal Masjid dapat dilakukan dan atau itu disebut shalat tahiyyatal masjid bila
belum dikumandangkan adzan, umumnya apabila telah selesai adzan, maka yang harus kita
lakukan adalag shalat tathawwu‟ (Qabliyah) bila memang ada Sunnah Rosulnya dan waktu
mengizinkan.
f. Disaat sebelum dilakukan shalat berjamaah, komando geraknya adalah iqamat, dimana
antara batasan adzan dengan iqamat itu oleh Nabi disebutkan kurang lebih sepanjang orang
selesai makan.
g. Mengumandangkan adzan hendaklah dengan suara nyaring, fasih, punya wudhu,
dikumandankan dengan tidak terburu-buru, bisa didengar oleh segenap tetangga masjid dan
lebih disukai orang yang telah biasa adzan. Iqamat dilakukan dengan cara yang agak
berbeda dalam iramanya, yaitu harus dengan cepat.
E. Manfaat wudhu
Manfaat secara umum Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi
utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman,
racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang
tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang
nyeri, panas, sentuhan secara tekanan. Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya
ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan salah satu
metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit.
kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi
kuman. Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput
lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit,
rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat
berkembangnya banyak kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis,
Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit).
Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit
pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.
Mari kita perhatikan jumlah tulang penyusun bagian – bagian tubuh yang dibasuh saat
wudhu :
Lengan dan tangan : 30 buah,
Wajah : 12 buah
Rongga mulut dan hidung : 41 buah,
Kepala : 12 buah
F. Titik – titik penting terdapat di Anggota Wudhu
Kita dapat memahami bahwa anggota wudhu yang dibasuh adalah bagian – bagian tubuh
yang biasanya banyak bersentuhan dengan dunia luar. Bagian – bagian tersebut umumnya tidak
tertutup pakaian, abhakan memang menjadi alat kontak tubuh kita dengan lingkungan, sehingga
paling banyak mengalami kontaminasi (kotoran), dan oleh karena secara logis paling perlu
dibasuh. Inilah aspek higine dalam ritual wudhu. daerah ujung lengan (siku ke bawah) dan ujung
tungkai (lutut kebawah) terdapat titik – titik penting dalam akupuntur. Seluruh organ bagian
dalam memiliki lima buah titik penting apabila dilakukan stimulasi akam memperbaiki
fungsinya. Beberapa gangguan fungsi organ juga bisa dinormalkan dengan cara menstimulasi
titik – titik penting tersebut.
“berwudhu dan gosoklah sela – sela jari kalian...”
G. Ear Acupunture
Akupuntur telinga berkembang menjadi suatu cabang spesialis kedokteran di China.
Menurut ilmu akupuntur telinga adalah representasi dari tubuh manusia. Bentuk telinga serupa
dengan bentuk tubuh saat masih berupa janin yang meringkuk dalam rahim ibu. Kepalanya
adalah bagian sering dipasang anting. Daerah lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpanya
organ – organ dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi
organ dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seakan –
akan melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas – ruas tulang belakang.
H. Latihan-latihan wudhu.
Pilihlah jawaban dibawah ini dengan benar dan tepat.
1. syarat sahnya dalam melaksanakan wudhu yang berurut adalah………?
a. Islam,
b. Mumaiz (dapat membedakan baik dan buruk).
c. Tidak berhadas besar.
d. Berwudhu dengan air yang mensucikan dan tidak ada yang menghalangi sampainya air
kekulit. Begitu pula berwudhu harus memenuhi rukun-rukunnya.
a. Tidak berhadas besar,
b. Islam
c. Mumaiz (dapat membedakan baik dan buruk
d. Berwudhu dengan air yang mensucikan
a. Baliq
b. Berakal
c. Tidak berhadas besar
d. Islam
2. Langkah-langkah dalam berwudhu secara berurut adalah………..?
a. Membasuh kedua telapak tangan sampai kesela jari-jari tangan
b. Membasuh muka
c. Berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung
d. Membasuh tangan sampai kesiku
e. mengusap kepala sedikit, membasuh telinga, serta menyiram kaki.
a. Membasuh muka
b. Membasuh tangan sampai kesiku
c. Berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung
d. Membasuh telinga, menyiram kaki,mengusap kepala.
e. Membersihkan jari-jari tangan
a. Membasuh kedua telapak tangan sampai kesela jari-jari tangan
b. Berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung
c. Membasuh muka
d. Membasuh tangan sampai kesiku
e. Mengusap kepala, membasuh telinga, Membasuh kaki
3. Pada saat apakah kita membaca doa dibawah ini
a. Sedang membasuh muka
b. Sedang berkumur-kumur
c. Mengusap kepala
d. Membasuh tangan
e. Setelah berwudhu sambil menghadap kiblat
4. Membasuh muka berapa kali dilakukan……..?
a. 2 kali
b. 5 kali
c. 4 kali
d. 3 kali
e. 1 kali
5. Membasuh tangan sampai kesiku, dan berkumur-kumur dilakukan berapa kali…..…?
a. 1 dan 2 kali
b. 3 dan 4 kali
c. 5 dan 6 kali
d. 1dan 3 kali
e. 3 dan 3 kali
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wudhu adalah membasuh bagian tertentu yang boleh ditetapkan dari anggota badan
dengan air sebagai persiapan bagi seorang muslim untuk menghadap Alloh Subhanahu wa Ta‟ala
Pilosofi wudhu merupakan suatu persiapan mental untuk mengerjakan shalat. Kesucian dan
kesejukan yang ditimbulkan oleh wudhu dapat membangkitkan konsentrasi dalam pelaksanaan
shalat, karena wudhu dapat menstimulir lima organ panca indra yaitu mata, telinga, hidung,
mulut, tangan dan kaki. wudhu dapat membangun kecerdasan spiritual (Spiritual Question),
kecerdasan emosional (Emotional Question) dan kecerdasan intelektual (Intelectual Question).
Ada pun Manfaat Wudhu Sebelum Tidur yaitu:
Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak
penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan
umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan
otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya
bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks.
Badan tidak akan terasa capek.
Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja
wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang
menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi
cerah dan bersih.
Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas,
malaikat akan senantiasa memberikan do‟a perlindungan kepada umat muslim yang
senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa
berdzikir kepada Allah. niscaya do‟anya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah.
Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang wajib kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://smkn3pacitan.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=118:manfaat-
wudhu-dan-sholat-dari-segi-kesehatan-modern&catid=48:umum
https://fidanurlaeli.wordpress.com/2010/12/06/manfaat-wudhu-dan-shalat
http://id.wordpress.com/tag/islam-kesehatan
http://ladyelen.blogspot.com/2007/03/di-antara-manfaat-wudhu.html
http://home.graffiti.net/assholah/Wudlu/hikmahwudhu.htm
http://mujadid83.wordpress.com/2008/02/27/manfaat-wudhu