modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi...

25
MODUL PERKULIAHAN 2 ETIK UMB MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 02 90004 Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi diri.

Transcript of modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi...

Page 1: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

MODUL PERKULIAHAN 2

ETIK UMB

MENGENALI POTENSI DIRI

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Psikologi Psikologi 02 90004 Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc

Abstract KompetensiMengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna

Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi diri.

Page 2: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Pendahuluan

Questions of Life

Siapakah saya…

Apa passion/hasrat saya…

Apa tujuan hidup saya…

Saya ingin dikenal sebagai apa dan siapa…

Ketika orang2 hadir dipemakaman saya nanti, saya ingin dikenang sebagai apa dan siapa…

Perbedaan Pekerjaan dan Karir

“Your job should never define you”

Pekerjaanmu tidak pernah menggambarkan siapa dirimu. Karena pekerjaan belum tentu

sama dengan karirmu. (Rene Suhardono)

 Pekerjaan

Adalah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-

tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu

orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat

 

KarirMenurut Gibson (1995:305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan

dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan

rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan

 

Apa perbedaan ‘Pekerjaan’ dan ‘Karir’?

Rene Suhardono menjelaskan perbedaanya sebagai berikut :

2015 2 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Pekerjaan adalah :

1. Alat/instrument bagi perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi,

2. Sarana bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkarya,

3. Jalan untuk berkembang secara pribadi dan professional, dan

4. Kendaraan untuk memperoleh pencapaian pribadi (personal achivement) dan

berkontribusi bagi lingkungan (to give back to the community).

Karir adalah totalitas kehidupan professional sejak bangun di pagi hari hingga kembali

terlelap tidur. Tidak semata-mata terkait dengan cara-cara memperoleh penghidupan.

Tujuan karir tidak lain adalah kebahagiaan dan ketercapaian. karir kita dikendalikan oleh

passion kita.

Passion (Hasrat)adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga tidak terpikir untuk

tidak melakukannya. Passion adalah segala macam wujud keunikan, keistimewaan yang

kita miliki dan rasakan (Suhardono, 2012)

 

Banyak diantara kita tidak mengenal diri sendiri, Sacrotes mengatakan bahwa agar manusia

berhasil di dunia, Manusia harus mengenal diri sendiri.

 

Mengapa Kita Harus Mengenal Diri?

Dalam pergaulan kerap ditemui orang yang persepsi tentang dirinya sendiri tidak klop

dengan kenyataan. Tapi umumnya orang mengatakan, saya paham betul siapa dirinya.

Semakin tua orang diharapkan semakin matang. Bisa diibaratkan seperti bawang, yang

terkelupas kulitnya satu per satu, sehingga tidak perlu membentengi dirinya dengan segala

macam kebohongan atau kepura-puraan. Ia tak perlu topeng, sehingga hidupnya lebih enak,

lebih ringan, karena menjadi diri sendiri.

Tapi tidak demikian dengan Bu Intan. Ia tak pernah menampilkan diri apa adanya. Wanita

pintar berambut lebat ini lebih suka menarik diri dari pergaulan karena tidak bisa berbahasa

Inggris. “Dibanding teman-teman, saya bukan apa-apa,” katanya. Ia minder, merasa dirinya

tidak pantas diperhitungkan dan tempatnya di belakang, karena tidak pernah bisa

berkomunikasi jika ada tamu bule. Maka Bu Intan selalu menyingkir atau pura-pura sakit jika

harus bertemu orang dari negara lain.

2015 3 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Padahal teman-temannya tidak pernah menganggapnya remeh. Bu Intan bahkan sangat

disukai dan dihormati, karena ia orang yang paling teliti dalam pekerjaan. Ia juga pendengar

yang baik, sehingga menjadi tempat curhat teman-temannya.

Sayangnya hal-hal positif itu tidak dianggapnya penting, dan dia lebih menampilkan dirinya

sebagai orang yang nilainya lebih rendah. Padahal, banyak orang lain yang tidak bisa

bahasa Inggris tetap sukses dalam pekerjaan dan pergaulan.

Ini berkebalikan dengan Pak Badu, sebutlah begitu. Anak muda yang belum lama masuk

dunia politik ini, menilai dirinya terlalu besar. Dengan posisi politik dan kedudukannya

sebagai anggota DPR, ia mengira bisa mengatur negara dan menentukan ini itu seperti

yang diinginkannya. Di hadapan rekan-rekannya dalam suatu acara reuni misalnya, dia bisa

berkata, “Oh, gampang itu. Saya akan atur nanti supaya si Itu dilepaskan dari kabinet dan

diganti dengan si Ini.”

Dalam acara dengar pendapat dengan seorang penegak hukum yang reputasi, integritas,

dan moralnya sangat bagus dia berkata, “Saya ingin menguji Saudara….,” atau bahkan,

“Saya ingin menasihati Saudara….”

Mendengar itu semua, teman yang mengenal Pak Badu terheran-heran. “Dia itu siapa, kok,

berani-beraninya bicara begitu kepada orang tua yang sangat disegani itu.” Temannya yang

lain berkomentar, “Kasihan betul Badu ini, dia sudah tidak kenal lagi siapa dirinya.”

Kenyataan dan Asumsi

Mengapa orang bisa seperti itu? Mengapa harus membohong terus? Mungkin mereka dan

bahkan kita sendiri mencoba tampil seperti yang kita kira bagus, tapi sebetulnya tidak sesuai

dengan kenyataan diri kita.

 

Lalu, siapa diri kita sebenarnya? Apa yang kita tahu betul tentang diri kita? Apakah kita tahu

tentang kelemahan dan kekuatan kita? Dan apa yang kita kira kita tahu tentang diri sendiri

itu lantas terbukti atau sesuai dengan kenyataan? Kalau itu kelebihan, apakah orang lain

juga mengakuinya? Dan kalau itu kita kira sebagai kekurangan, apakah orang lain juga

mengakui itu kekurangan kita?

 

2015 4 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Semakin mendekati jarak antara kenyataan dengan apa yang kita asumsikan tentang diri

kita, itu berarti baik karena kita mengenal diri sendiri. Begitu pula sebaliknya. Semakin jauh

jarak antara kenyatan dengan apa yang kita perkirakan tentang diri sendiri, artinya buruk

sekali pengenalan diri kita.

 

Apa akibatnya jika orang tidak kenal dirinya, sehingga jarak antara asumsi dan kenyataan

tentang diri sendiri begitu jauh? Tak bisa lain, orang itu harus terus berusaha mengingkari

kenyataan tentang dirinya.  Barangkali dalam kenyataan sehari-hari muncul dan sering kita

temui dalam bentuk over compensation, membual, melebih-lebihkan, atau bahkan

mengecilkan orang lain untuk meninggikan diri sendiri, berbohong dan seterusnya jika

merasa dirinya paling hebat. Ia tidak berpijak pada kenyataan, sehingga dalam bekerja

biasanya hanya omong doang.

 

Begitu pula sebaliknya orang yang mengira diri sendiri negatif, akan sangat minder, menarik

diri dari pergaulan, mengurung diri, tidak mau melakukan apa pun. “Apalah artinya saya,

siapa yang mau mendengarkan saya,” adalah contoh ungkapan yang sering diucapkan

orang dengan persepsi diri negatif. Orang ini sebetulnya sangat tertekan pada kelemahan

dirinya.

Baik yang menilai dirinya terlalu tinggi maupun terlalu rendah, keduanya tidak sesuai

kenyataan dan itu berarti jelek. Hal ini secara mental atau psikologis tidak sehat. Orang yang

selalu pakai kedok akan capek, lalu memberikan stres yang besar pada diri sendiri.

Solusi

Dalam psikologi ada konsep yang disebut Johari Window atau Jendela Johari, yang

menggambarkan pengenalan diri kita. Ada empat jendela dalam Jendela Johari.

1. Jendela terbuka. Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu.

Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.

2. Jendela tertutup. Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu.

Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.

3. Jendela buta. Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu.

Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.

4. Jendela gelap. Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak

tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.

2015 5 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Semakin besar daerah/jendela terbuka kita akan semakin baik, karena berarti kita mengenal

diri secara baik. Orang yang memiliki daerah tertutup lebih besar akan mengalami kesulitan

dalam pergaulan. Adapun mereka yang memiliki daerah buta sangat besar, bisanya akan

membuat orang lain merasa kasihan.

Kepada orang yang kita kenal dekat, jendela itu harus dibuka semakin besar, juga bila kita

ingin bekerjasama dengan orang lain.

Mengenal diri dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan waktu yang kita luangkan

untuk melakukannya. Untuk mengenal orang lain, kita mungkin terpisahkan oleh jarak,

namun untuk mengenal diri jarak tidak menjadi hambatan. Kita hakikatnya selalu bersama

dengan diri kita. Meskipun begitu kenapa tidak sedikit orang yang merasa asing dengan

dirinya sendiri sehingga mulai bertanya-tanya siapa saya? dan mengalami krisis identitas.

Mengenali Potensi Diri

Tips-Tips untuk Mengenal Diri Kita :

1. Luangkan waktu untuk diri kita sendiri

Kompleksitas yang kita hadapi pada era modern ini telah banyak sekali menyita waktu

kita karena semakin kompleks sebuah permasalahan semakin banyak waktu dan

tenaga yang harus kita curahkan. Jangankan waktu untuk diri sendiri, waktu untuk

keluarga pun tersita. Namun bukan berarti kita tidak memiliki waktu untuk diri kita

sendiri, yang ada adalah kita tidak cukup memilikikeinginan untuk mengenal diri kita.

Manfaatkan waktu kesendirian kita untuk merenung dan memikirkan siapa kita, apa

yang telah kita lakukan, mengapa kita melakukannya, bagaimana dampaknya

terhadap orang lain dan lingkungan. Lakukan saat-saat luang kita seperti setelah

sholat, pada saat istirahat makan siang, sore hari atau waktu-waktu luang lainnya. Jadi

jangan semua waktu kita dihabiskan untuk berinteraksi dengan dunia luar. Akrablah

dengan diri kita sendiri, cobalah berkomunikasi dengan diri kita sendiri sehingga kita

tidak menjadi orang asing di tubuh dan jiwa kita sendiri.

2015 6 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

2. Tanyakan pada orang lain (keluarga, teman, guru dan orang-orang di sekitar kita)

Selain merenung dan berkomunikasi dengan diri sendirikita dapat bertanya dengan

orang-orang di sekitar kita. Tanyakan mengenai sifat-sifat kita, perilaku kita, pendapat

mereka tentang kita dan sebagainya. Karena sangat mungkin orang lain lebih

mengenal diri kita dibandingkan diri kita sendiri. Namun sebelum melakukannya,

berusahalan untuk berpikiran positif dan bersedia untuk menerima pendapat serta

kritikan orang lain sebagai sesuatu yang membangun dan media evaluasi diri.

3. Catat kejadian-kejadian yang kita alami setiap hari

Untuk poin ini bagi yang suka menulis diary. Karena dengan menulis pengalaman

sehari-hari kita, kita dapat membacanya dan merenungkannya di kemudian hari. Di

dalam diary selain pengalaman turut tertuang emosi, perasaan dan pikiran kita atas

apa yang dialami. Makanya tidak mengherankan para Psikolog dan Psikiater

menggunakan diary ini sebagai salah satu sarana untuk mengevaluasi atau

menilai kepribadianseseorang.

 

Tipe-Tipe Kepribadian

Setiap orang dilahirkan dengan sekumpulan karakter kepribadian yang unik, sering kali

berbeda antara kakak dan adik. Setiap orang tua akan setuju pada kenyataan bahwa, dari

kebanyakan kasus, anak-anak mereka memperlihatkan perbedaan jelas dalam perilaku

mereka. Yang satu mungkin sangat penuntut sementara yang lain cukup puas untuk tumbuh

dewasa secara tenang. Setiap orang mengetahui bahwa tidak ada dua sidik jari yang sama.

Bukankah kepribadian manusia seunik sidik jari juga??

         

Sebagian orang melihat dunia melalui kacamata merah sementara yang lain melihatnya

dengan kacamata gelap. Sayangnya, kita tidak dapat mengganti kepribadian seperti kita

mengganti kacamata. Kepribadian terdiri dari banyak sisi dan pilihan. Kita hanya dapat

memahami kepribadian kita sendiri dengan membuka mata untuk satu pemahaman baru

yang menyeluruh mengenai diri kita dan orang lain.

2015 7 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda mudah terkena depresi, santai,

formal, hati-hati, atau acuh tak acuh. Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda

pasif atau asertif. Kepribadian Anda adalah apa yang menyebabkan Anda beraksi dan

bereaksi dengan cara Anda.

Dalam banyak hal kepribadian mengawasi Anda dan merupakan penyebab mengapa Anda

berbeda dari orang lain. Kepribadian cenderung kaku, menolak perubahan, dan sangat

protektif terhadap diri sendiri dan Anda. Kepribadian menerima Anda sebagai satu-satunya

pemimpin dan tidak suka untuk mencoba mengalami serta memahami tipe-tipe kepribadian

orang lain. Walaupun kepribadian akan menerima kritik dari Anda, kepribadian Anda tidak

akan siap menerima kritik yang tidak diharapkan orang lain. Pada kenyataannya,

kepribadian sering akan menyerang jika merasa diancam oleh seorang penyusup.

Secara umum, kepribadian terbagi dua, yakni:

Esktrovert : terbuka, berjiwa sosial

Introvert : tertutup, tenang, hidup teratur

Untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau watak

yang mula - mula ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :

1. Tipe Kepribadian Sanguinis

Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias;

menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan

tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi;

kurang disiplin.

 

2. Tipe Kepribadian Melankolis

Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam,

memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi

orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda - nunda suatu

2015 8 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis

pada orang lain.

3. Tipe Kepribadian Koleris

Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan

yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut

kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana

cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu

pekerja keras.

 

4. Tipe Kepribadian Phlegmatis

Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu

diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini

adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat

khawatir, sedih dan gelisah.

Setelah kita mulai memahami perbedaan-perbedaan dalam watak dasar kita, hal itu

menyingkirkan tekanan dari hubungan antar manusia. Kita bisa saling melihat kepada

perbedaan lainnya dengan cara yang positif dan tidak berusaha membuat setiap orang jadi

seperti kita.

Kita akan bersenang-senang dengan orang Sanguinis, yang mengeluarkan antusiasme. Kita

akan semis dengan orang Melankolis, yang berusaha mengejar kesempurnaan dalam

segala hal. Kita akan maju ke depan bersama orang Koleris, yang dilahirkan dengan bakat

pemimpin. Kita akan rileks dengan orang Phlegmatis, yang dengan bahagia menerima

kehidupan. Seseorang mungkin saja tidak mumi memiliki 1 tipe tertentu, tetapi gabungan

antara beberapa tipe namun tetap memiliki sebagian besar/kecenderungan pada 1 tipe

tertentu.

Tipe-tipe kepribadian yang dikemukakan oleh Myers-Brigs (1985) dan Yul Iskandar (2003)

adalah:

2015 9 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

1. Tipe Kepribadian dalam Penyampaian Informasi

Hidup adalah Pilihan. Memilih adalah membuat keputusan. Memutuskan

memerlukan informasi yang tepat. Informasi tepat datang dari kepribadian yang jujur.

Jujur : integritas baik

Pembohong : merusak integritas.

2. Tipe Kepribadian terhadap Pandangan Orang Lain

Pandangan terhadap orang lain menentukan cara dan jalan hidup kita.

Bersahabat : berpikiran positif

Bermusuhan : berpikiran negative

3. Tipe Kepribadian terhadap Karir

Cara memimpin diri dan orang lain

Pemimpin/leader : mengarahkan diri dan orang lain untuk sukses bersama

Staf/follower : bekerja berdasarkan arahan, setia dan tekun bekerja

4. Tipe Kepribadian terhadap Pandangan Masa Depan

Cara memandang hidup

Optimistis : berpikir positif dan selalu semangat

Pesimistis : berikir negatif dan mudah menyerah

Ada 6 tipe kepribadian yang dikaitkan dengan pekerjaan, antara lain :

1. Tipe RealistikOrang yang menyukai aktivitas di luar ruangan. Mereka sering menganggap tidak

begitu penting bersosialisasi dan lebih suka bekerja sendiri. Jika harus bekerja dalam

tim, ia lebih suka dengan orang yang setipe. Orang ini tidak suka bergosip dan hanya

berkonsentrasi pada tugasnya. Tipe ini tidak pernah melimpahkan pekerjaannya pada

orang lain

.

2. Tipe Investigatif

2015 10 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Orang selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. la merasa membuang waktu dengan

masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini sering berkonflik dengan orang yang biasa

bergosip.

 

3. Tipe ArtistikOrang yang senang dengan ide-ide dan materi untuk diekspresikan dengan cara yang

unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan. Sayangnya, tipe ini rentan jadi santapan

gosip karena caranya yang unik dan sering menimbulkan interpretasi yang biasa.

 

4. Tipe SosialOrang yang berorientasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung mempunyai

orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan orang lain. Karena

kepekaan dan kepeduliannya, orang ini seorang mengurus hal-hal yang terlalu pribadi.

Bila tidak diimbangi dengan kematangan, ia mudah tergelincir untuk menjadi

penggosip.

 

5. Tipe WiraswastaOrang yang lebih berorientasi pada ‘orang’ daripada gagasan. la mendominasi orang

lain untuk mencapai tujuannya. la pintar mengatur kerja orang lain, mempersuasi

orang dan bernegosiasi. Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasanya ia

menunjukkan sifat bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.

 

6. Tipe KonvensionalOrang ini biasanya berfungsi paling baik dalam lingkungan dan pekerjaan yang

terstruktur dengan baik serta memerlukan keletihan. la biasanya tidak suka bekerja

dengan ide-ide dan orang lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe kepribadian sangat penting

manfaatnya dalam berbagai macam situasi. Diantaranya:

• Kita dapat lebih memahami orang lain dan mempelajari sejumlah alternatif dalam

pola perilaku kita sendiri. Kita dapat mulai memandang kehidupan dari sudut

pandang yang lebih luas.

• Sebagai sarana penting untuk mengembangkan hubungan dengan keluarga, teman

dan mitra kerja.

2015 11 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Oleh karena itu, marilah kita mulai belajar untuk saling memahami kepribadian - kepribadian

yang berbeda, sehingga kita akan senang bisa mengenali pola kepribadian seseorang dan

dapat membantu kita dalam hubungan dengan orang lain serta dalam mengantisipasi reaksi

orang lain, serta belajar bagaimana caranya menerima bahkan menikmati ciri khas yang

membuat kita masing-masing begitu berbeda. Dengan demikian diri kita akan mudah untuk

memaafkan dan menerima orang lain apa adanya.

Mengenal Kepribadian Anda: Jadilah yang Positif

Apa yang membuat diri anda begitu istimewa ?

Setiap orang menginginkan kepribadian yang lebih baik. Kita semua dilahirkan dengan ciri

khas watak kita sendiri. Setelah kita tahu siapa diri kita maka kita bisa mulai memahami jiwa

kita, meningkatkan kepribadian kita dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain. Begitu

anda memahami bagaimana cara mengeluarkan apa yang terbaik dari diri Anda maka Anda

akan mendapatkan bahwa orang lain juga kelihatan lebih baik. 

Langkah-Langkah Membangun Kepribadian Positif

1. Terimalah tanggung jawab

"Tanggung jawab hanya menghampiri orang-orang yang mampu memikulnya," begitu

orang bijak selalu berkata. Pada saat seseorang menerima tanggung jawab tambahan,

pada dasarnya mereka mempromosikan diri untuk naik kelas.

Perilaku bertanggung jawab adalah menerima akuntabilitas dan mencerminkan

adanya kematangan. Penerimaan tanggung jawab adalah cerminan dari sikap kita dan

lingkungan dimana kita berada. Kebanyakan manusia begitu cepat mengklaim telah

berbuat bilamana sesuatu berjalan sesuai rencana, namun sangat sedikit manusia

yang mau menerima tanggung jawab bila sesuatu berjalan salah. Seorang yang tidak

bertanggung jawab tidak perlu diberi tanggung jawab. Perilaku bertanggung jawab

harus ditanamkan secara benar sejak masa kanak-kanak. Ia tidak bisa diajarkan tanpa

kepedulian.

Untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, maka manusia harus menghentikan

kebiasaan suka melempar kesalahan. Manusia yang tidak bertanggung jawab

biasanya suka menyalahkan orang tua mereka, guru, genetik, Tuhan, nasib,

keberuntungan, dan sebagainya atas kesalahan yang muncul.

2015 12 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

 

2. Penuh Pertimbangan

Ada sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki yang mampir di kedai es krim. Di

sebuah meja ia duduk dan bertanya kepada pelayan: "Berapa harga sebuah ice

cream cone?" Pelayan itu menjawab: "Lima ribu rupiah." Anak laki-laki itu menghitung

uang di kantungnya. Kemudian ia bertanya, berapa harga es krim yang lebih kecil. Si

pelayan dengan tidak sabar menjawab, "Tiga ribu rupiah." Lantas si anak itu

mengatakan, "Saya pesan es krim yang kecilsaja." Setelah mendapatkan es krim

yang dipesan dan membayar, dia pergi. Saat si pelayan mengambil nampan yang

sudah kosong, dia tersentuh. Di bawah bukti pembayaran terdapat uang tip Rp 1000.

Rupanya, si anak laki-laki tadi memiliki pertimbangan terhadap si pelayan sebelum

memesan es krim. Ia menunjukkan adanya sensitivitas dan kepedulian. Dia berpikir

tentang orang lain pertama kali ketimbang dirinya.

Sungguh dunia ini akan sangat indah bila semua orang berpikir seperti si anak kecil

tadi. Orang-orang akan menunjukkan adanya pertimbangan, penghormatan, dan

kesopanan terhadap orang lain.

 

3. Berpikir sama-sama menang  

Perilaku lebih lanjut dari sikap penuh pertimbangan membuat setiap orang berpikir

dan bertindak dengan prinsip sama-sama menang (win-win). Saat kita melayani

pelanggan, keluarga kita, bos perusahaan dn karyawan, saat itulah secara otomatis

kita meraih kemenangan. Hasilnya adalah kebahagiaan, kesejahteraan, kegembiraan,

dan ketulusan.

 

4. Pilihlah kata-kata secara hati-hati  

Orang-orang yang bercerita tentang apa yang disukainya biasanya diakhiri dengan

apa yang tidak ia sukai. Tapi cobalah untuk bertindak taktis. Taktik adalah memilih

kata-kat secara hati-hati danmengetahui sampai sejauh mana ia sebaiknya

diucapkan. Itu juga berarti, mengetahui apa yang harus diucapkan dan apa yang

sebaiknya tidak perlu diucapkan. Kata-kata mencerminkan sikap. Ucapan bisa

melukai perasan danmenghancurkan hubungan. Lebih banyak jumlah orang yang

terluka karena pemilihan kata-kata yang tidak tepat daripada bencana alam.pilihlah

2015 13 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

apa yang akan anda ucapkan ketimbang mengucapkan apa yang and pilih. Itulah

perbedaan antara kebijakan dan kedunguan.

Pembicaraaan berlebihan tidak berarti komunikasi. Berbicaralah lebih sedikit;

berkatalah lebih banyak.

 

5. Jangan selalu mengkritik dan komplain

Umumnya kritik bermakna negative, oleh sebab itu orang yang melulu mengkritik tidak

baik. Saat irang dikrituk, ia akan menjadi defensive. Tidak berarti kita tidak boleh

mengkritik. Kritik haruslah bersifat positif, kritik yang membangun.

Kritik positif. Apa yang disebut dengan kritik positif? Kritik yang disampaikan dengan

semangat penuh utnukmembantu, bukan untuk menjatuhkan. Tawarkan solusi dalam

kritik yang anda sampaikan. Kritiklah perilaku bukan pribadi seseorang. Sebab, saat

kita mengkritik pribadi seseorang, kita melukai kepercayaan dirinya. Selama tindakan

mengkritik tidak menimbulkan kenikmatan kepada pengkritik itu sendiri, hal itu tidak

masalah. Tapi, kalau anda merasa nikmat dengan menyampaikan kritik, berhentilah

melakukannya.

Jika anda tidak mau dikritik, itu sama artinya anda tidak berbuat apa-apa, tidak

berkata apa-apa atau tidak memiliki apa-apa. Anda akan benar-benar tidak menjadi

apa-apa.

Ketidakmampuan menerima kritik membangun adalah sinyal rendahnya kepercayaan

diri. Biasakan untuk menerima kritikan dengan menganggapnya sebagai

penyemangat, belajarlah dari kritik, terimalah denagn pikiran terbuka, dan berterima

kasihlah kepada orang yang menyampaikan kritik positif. Orang yang memiliki

kepercayaan diri tinggi menerima kritik positif untuk menjadi lebih baik, bukan malah

menjadi sewot. Persoalannya, manusia lebih suka dipuji,dan merasa kalah bila

kemudian dikritik.

Komplain. Beberapa orang menjadi tukang komplain yang akut. Setiap hari adalah

hari yang buruk. Semua serba terlalu, tidak ada yang pas. Mereka bahkan tetap

komplain kendati semuanya berjalan baik. Kenapa tabiat suka komplain itu tidak baik?

Karena 50% manusia tidak peduli jika anda mendpatkan masalah dan 50% lagi

merasa gembira jika anda mendapat masalah. Tidak ada manfaat dari sikap suka

komplain. Ia sudah menjadi sifat bawaan. Sama seperti kritik, bukan berarti kita tidak

boleh mengkomplain. Komplain pun ada yang bersifat membangun dengan

menunjukkan kepedulian dan memberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.

2015 14 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

 

6. Tersenyum dan bersikap baik  

Keriangan mengalir dari orang yang sehat. Sebuah senyuman bias palsu tapi juga

bias sangat tulus. Kuncinya bagaimana memiliki senyuman yang tulus. Lebih banyak

energi atau tenaga yang dibutuhkan untuk bersikap cemberut ketimbang tersenyum.

Senyuman meningkatkan nilai seseorang. Ia cara termurah untuk meningkatkan nilai

seseorang. Wajah yang selalu tersenyum selalu disambut hangat. Pokoknya, untuk

tersenyum itu tidak butuh biaya, tetapi sebaliknya menghasilkan banyak hal.

 

7. Terjemahkan secara positif perilaku orang lain  

 Dalam keadaan dimana ketiadaan fakta-fakta memadai, manusia secara inisiatif

membuat interpretasi negative terhadap tindakan atau sikap tidak bertindak orang

lain. Banyak orang menderita paranoia. Mereka berpikir dunia tidak bersahabat. Itu

nggak bener. Dengan memulai secara positif, kita memiliki kesempatan yang lebih

baik untuk membangun kepribadian yang menyenangkan dan berujung pada

terciptanya hubungan yang baik. Misalnya, sering kita mencoba menghubungi

seseorang ke ponsel mereka, maupun dengan mengirim pesan singkat, tetapi tidak

kunjung ditelpon balik atau dijawab. Setelah beberapa hari, secara otomatis kita

menyimpulkan, orang itu mengabaikan diri kita, tidak peduli, dan sebagainya.

Semuanya serba negative.

Tapi, kita tidak pernah berpikir dengan sikap empati. Bias saja ia sudah berusaha

menghubungi balik, tetapi gagal; pesan balasan yang dikirim tidak sampai; dia dalam

keadaan darurat; pesan tersebut justru tidak pernah diterimanya. Ada banyak

kemungkinan di balik itu.

 

8. Jadilah pendengar yang baik  

Apa perasaan anda saat anda ingin didengarkan orang lain, orang tersebut malah

lebih banyak menyerocos dengan menyampaikan pikirannya sendiri? Banyak sekali

kejadian di mana mereka melakukan interupsi di setiap penggalan ucapan anda,

mereka tidak sabar dan langsung saja mengakhiri setiap kalimat yang anda

sampaikan, mereka secara fisik ada tetapi secara mental tidak ada, mereka

mendengarkan tetapi tidak memperhatikan, mereka membuat kesimpulan yang tidak

terkait dengan fakta yang ada.

2015 15 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Saat semua kejadian di atas terjadi, Anda pasti merasa diingkari keberadaannya,

ditolak, dicuekin, tidak penting, kecil, diabaikan, bodoh, tidak berharga, dihina, dan

seterusnya. Scenario buruk ini harus diubah total. Jangan ikuti perilaku seperti

ini.  Jadilah pendengar yang baik. Anda akan merasa penting, disambut hangat, puas,

dipedulikan, hebat, gembira, dan termotivasi bila apa yang anda bicarakan

didengarkan orang lain.

Mau mendengarkan orang lain menunjukkan kepedulian. Saat anda menunjukkan

kepedulian kepada orang lain, orang itu akan merasa penting. Saat ia merasa penting,

ia akan termotivasi dan lebih mudah menerima ide anda.

 

9. Bersemangatlah  

Antusiasme dan sukses adalah dua hal yang saling terkait, tetapi antusiasme harus

lebih dulu ada. Antusiasme memunculkan percaya diri, meningkatkan semangat,

membangun loyalitas, dan tidak ternilai harganya. Antusiasme itu bersifat menyebar.

Anda akan merasa antusias dengan cara orang berbicara, berjalan, atau berjabatan

tangan. Antusiasme adalah kebiasaan yang bias diperoleh dan dipraktikkan oleh

setiap orang. Hiduplah saat masih merasa hidup. Jangan merasa mati sebelum anda

mati betulan. Antusiasme dan hasrat adalah factor utama yang mampu mengubah

sesuatu yang bersifat biasa-biasa saja menjadi ekselen. Majalah Human Capital Juni-

Juli 2006

Tipe-Tipe Kecerdasan

 Teori Multiple Inteligence oleh Howard Gardner (1983), ada 8 tipe kecerdasan manusia:

2015 16 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

 

 

  

2015 17 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: modul.mercubuana.ac.id · Web viewNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Abstract Kompetensi Mengenal potensi diri agar dapat menjalankan hidup bermakna Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi

Daftar Pustaka

Artiningrum, Kurniasih; Nugroho, 2013, Etika dan Perilaku Profesional Sarjana, Graha

Ilmu, Yogayakarta

Artiningrum, Kurniasih; Nugroho, 2012, Etika Perilaku Profesional Sarjana, Graha Ilmu,

Yogayakarta

Srijanti, Purwanto, Artiningrum, 2007, Etika Membangun Sikap Profesionalisme

Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta

Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi (2011), Pendidikan Anti Korupsi untuk

Perguruan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta

Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier Hebat , BIP

Gramedia, Jakarta

2015 18 ETIK UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearningNabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc http://www.mercubuana.ac.id