Muhamad Husni Mubarok, S.Pd.,...

37
Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

Transcript of Muhamad Husni Mubarok, S.Pd.,...

Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

ZAMAN PENJAJAHAN

Terbit surat kabar pertama "Bataviase Nouvelles" atas kebaikanhati Gubernur Jenderal Van Imhoff. Diterbitkan oleh pedagangVOC Jan Erdmans Jordens dan isinya terutama berita-beritakapal, pengangkatan dan pemberhentian pejabat VOC,peraturan-peraturan pemerintah di Belanda dan VOC sendiri,ditambah berita-berita singkat dari berbagai tempat di manaada pangkalan VOC (mulai dari Nusantara hingga TanjungHarapan di Afrika Selatan).

Namun 2 tahun kemudian dilarang terbit karena tidak disukaipemilik2 modal VOC. Ini kisah pemberedelan pers yangpertama.

Setelah 30 tahun Batavia tanpa surat kabar, terbit mingguanVendu Nieuws yang bertahan relatif lama, yaitu hinggaKompeni (VOC) dibubarkan pada tahun 1799. Surat kabar yangdisebut "Surat Lelang" ini bisa bertahan lama karena isinyahanya advertensi dan sedikit berita.

1854◦ Terjadi kelonggaran kebijakan Belanda terhadap penerbitan surat kabar diIndonesia. Terbitlah di Surakarta "Mingguan Bromartani" tiap hari Kamis.Tenaga dan para pemikirnya orang Indonesia. Tetapi modalnya tetapasing, sebuah usaha kongsi Belanda Harteveldt & Co. Berbahasa Djawadan Melajoe, "Bromartani" sudah cenderung menjadi pelopor ke arahperkembangan pers nasional Indonesia.

De Indische Telegraaf di Bandung, muncul dalam edisi pagi danedisi sore

1901◦Surat kabar pertama yang diterbitkan kaum Cina Peranakan adalah

Li Po, di Sukabumi yang berakhir tahun 1907

1910◦Terbitnya mingguan “Medab Priyayi” yang berkembang menjadi

harian yang dianggap sebagai permakarsa pers nasional. Artinyadialah yang pertama kali mendirikan penerbitan yang dimodalimodal nasional dan pemimipinya orang Indonesia.

ZAMAN ORDE LAMA

Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme.

Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagaimedia komunikasi. Ini juga hari pertama berdirinya Radio RepublikIndonesia. Kemerdekaan Indonesia juga menguatkan kondisi persnasional dimana banyak diterbitkannya koran yang mempropagandakan kemerdekaan seperti, Soeara Merdeka (Bandung), Berita Indonesia (Jakarta) dan The Voice of Free Indonesia

1950-an◦ "Harian Pikiran Rakjat" yang dirintis Djamal Ali bersama AZ.

Sutan Palindih dkk.

1960

Lahir Penetapan Presiden No 6/1960, Penguasa Perang Tertinggi (Peperti) diberi kekuasaanuntuk memberlakukan Surat Izin Terbit (SIT) secara nasional. Penggunaan perizinan sebagai alatkendali pemerintah untuk meredam kebebasan pers terbukti ampuh.

1962

Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejaktahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih.

25 Maret 1965

Pikiran Rakjat berhenti terbit setelah pemerintah mengeluarkan peraturan yang menentukansemua media cetak harus "menggandul" atau berafiliasi dengan partai politik. Pihak Redaksi"Pikiran Rakjat" yang pada waktu itu diwakili Sakti Alamsyah dan Atang Ruswita serta kawan-kawan ditawari Panglima Siliwangi Mayor Jenderal Ibrahim Adjie untuk bergabung danberafiliasi dengan surat kabar.

1 Oktober 1965

Pepelrada Jaya melarang terbit semua harian yang terbit di Ibu Kota kecuali koran AngkatanBersenjata dan Berita Yudha, yang memang diterbitkan pihak militer. Masa kekuasaan presidenSoeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kontrol ini dipegang melalui DepartemenPenerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Indepen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.

10

ZAMAN ORDE BARU

24 Maret1966

Bertepatan dengan peringatan Bandung Lautan Api terbitlah "Harian Angkatan Bersenjata Edisi Jawa Barat/Pikiran Rakyat". Judul "Pikiran Rakyat"-nya tercantum kecil di sudut kiri atas kop "Angkatan Bersenjata" Edisi Jawa Barat. Setahun kemudian baru diperkenankan memakai kop "Pikiran Rakyat" (besar) sedangkan kop "Angkatan Bersenjata”-nya bertukar tempat menjadi huruf kecil di kiri atas halaman pertama.

Pada tahun 1967 koran ini resmi menjadi "Harian Umum Pikiran Rakyat" hingga sekarang.

DPR membuat UU Pokok Pers No 11/1966 jo No 4/1967 jis No 21/1982 dan UU Penyiaran No 24/1997 yang memberi otoritas kepada Menteri Penerangan untuk mengatur dan mengekang kebebasan pers. Pers tidak lagi merdeka. Berita pers harus sesuai petunjuk pemerintah. Ratusan media pers yang kritik dan kontrolnya dinilai mengganggu stabilitas negara dibredel. Ironisnya semua ketentuan dan UU tersebut dibuat merujuk konstitusi.

12

ZAMAN REFORMASI

20-23 Oktober 1998

Pertemuan relawan Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) yang di back upSerikat Penerbit Suratkabar (SPS) di Pacet-Cianjur, selain menghasilkan RUU Tap MPR tentang Kebebasan Informasi yang diakomodasi dalam Tap MPR No XVII/1998 tentang HAM—rumusan itu menjadi Pasal 28F UUD 1945—juga menghasilkan RUU Pers.

23 September 1999

Hari lahir Kemerdekaan Pers Indoesia.

Pembahasan intensif 25 Agustus sampai 13 September 1999 oleh empat fraksi DPR Komisi I dengan pemerintah yang diwakili Deppen. Dalam pembahasan hampir tiga pekan itu, lahirlah UU yang memerdekakan pers.

13-15 April 2007

Pertemuan Lokakarya Pendidikan Jurnalisme,Yogyakarta menunjukkan iklim profesi jurnalistik di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan sejak berlangsung reformasi.

Dalam pertemuan ini ditemukan bahwa Indonesia memerlukan Sekolah Jurnalistik untuk menghasilkan wartawan yang berkualitas dan siap pakai, di mana ilmu jurnalistik berdiri sendiri tidak lagi dibawah kajian ilmu komunikasi.

14

PERS

PENGERTIAN PERS

lembaga atau badan atauorganisasi yang menyebarkanberita sebagai karya jurnalistikkepada khalayak

Menyiarkan informasi

Mendidik

Menghibur

Mempengaruhi

Pers Otoritarian

Pers Libertarian

Pers Komunis Soviet

Pers Tanggung jawab sosial

Publisitas (Publicity)

Periodisitas (Periodicity)

Universalitas (Universality)

Aktualitas (Actuality)

DALAM MEMBUAT BERITA ADA “GBHR” (GARIS BESAR HALUAN REDAKSI).

VISI MENGACU PADA JENIS JURNALISTIK YANG DIGARAP.1. JAZZ JOURNALISM : MENGACU PADA HAL-HAL SENSASIONAL,

MENGGEMPARKAN , MENGGEGERKAN, SEPERTI MERAMU GOSIP/RUMOR, SEPERTI GOSIP ARTIS. BERI CONTOH RUMOR KESEHATAN DAN BAGAIMANA CARA MENGATASINYA?

2. ADVERSARY JOURNALISM ; MEMBAWA MISI PERTENTANGAN OPOSISI, SELALU MENENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH ATAU PENGUASA

3. GOVERNMENT SAY-SO-JURNALISM ; MELIPUTATAU MEMBERITAKAN APA SAJA YANG DISIARKAN PEMERINTAH.

4. CHECK BOOK JOURNALISM : UNTUK MEMPEROLEH BAHAN BERITA HARUS MEMBERU UANG KEPADA SUMBER BERITA.

5. ALCOHOL JORNALISM : LIBERAL YANG TAK EMNGHARGAI URUSAN PRIBADI SESEORANG (LEMBAGA)

6. CRUSADE JOURNALISM : YANG MEMPERJUANGKAN NILAI-NILAI TERTENTU, MISAL “DEMOKRASI”, NILAI-NILAI ISLAM, NILAI-NILAI KEBENARAN.

1. ELECTRONIC JOURNALISM: FILM, RADIO, TV, INTERNET.

2. JUNKET JOURNALISM : PRAKTEK JURNALISTIK YANG TERCELA YAITU WARTAWAN YANG MENGADAKAN PERJALANAN JURNALISTIK DIBIAYAI ATAU DIONGKOSI PENGUNDANG. ATAU JURNALISTIK FOYA-FOYA. WARTAWAN DIONGKOSI PENGUNDANG.

3. GUTTER JOURNALISM (JURNALISTIK GOT) : MENONJOLKAN PEMBERITAAN SEKS DAN KEJAHATAN.

4. GOSSIP JOURNALISM (JURNALISTIK KASAK KUSUK ) : KORAN GOSIP, YANG KEBENARANNYA DIRAGUKAN. AD ACARATV GOSSIPADA CHECK DAN RECHECK.

5. DEVELOPMENT JOURNALISM (JURNALISTIK PEMBANGUNAN )PEMBANGUNAN NEGARA DAN BANGSA (SAFE NATION)

VISI SEBUAH MEDIA DITAYANGKAN DALAM TAJUK RENCANA (EDITORIAL) MELALUI TAJUK RENCANA BIASANYA SEBUAH MEDIA MENUNJUKKAN SIKAP SECARA JELAS ATAS SUATU MASALAH, SEDANG MISI DITUANGKAN DALAM RUBRIK MISAL RUBRIK KESEHATAN, RUBRIK EKONOMI, RUBRIK KEBUDAYAAN, DLL.MISI INILAH YANG MENENTUKAN PANGSA PASAR ATAU SEGMEN PASAR ATAU KONSUMEN.

PENENTUAN PANGSA PASAR ATAU SASARAN PEMBACA/KONSUMEN. INI AKAN MENUNTUN BAGIAN REDAKSI UNTUK MEMILIH DAN MENYAJIKAN BERITA.

1. BIZNIS

2. POLITIK

3. PORNO

4. GOSIP

5. KESEHATAN

EKSIS

1. MENUMBUHKAN FANATISME PEMBACA

2. MENCIPTAKAN KESETIAAN PEMBACA

3. MENJADIKAN MEDIA TERSEBUT SEBAGAI LAMBANG/STATUS/GENGSI MISAL MERASA BANGGA KALAU BELI TEMPO

4. EKSISTENSI MEDIA TERAGANTUNG PADA 4 P.

1. PRODUCT : KUALITAS MEDIA MELIPUTI RUBRIKASI, ISI BERITA, LAYOUT/SETTING, ARTISTIK, PERWAJAHAN/COVER,

2. PROMOTION : UPAYA MEDIA MENARIK MINAT ORANG UNTUK MEMBELI/BERLANGGANAN.

3. PLEASE ATAU PLACE: KUALITAS PELAYANAN MEDIA, BAGIAN SIRKULASI UNTUK MENYENAGKAN (TO PLEASE) PELANGGAN

4. PRICE: HARGA TERJANGKAU.

5. POWER : PENGUASA PEMBREDELAN

6. PEOPLE : MASSA, INGAT TABLOID MONITOR.

9/6/2017SAENUN 27

1. SEHAT SDM

2. SEHAT MANAJEMEN

3. SEHAT SARANA.

9/6/2017 28

REDAKSIONAL

REDAKSI :

1. JANTUNG PENERBITAN MEDIA

2. JADI MOTOR PENGGERAK

3. ACUAN PADA VISI DAN MISI.

1. MENYIAPKAN BAHAN BERITA

2. MENYIAPKAN NASKAH JADI

3. MEMBUAT NASKAH KOTOR

4. MEMBUAT NASKAH UNTUK DISIARKAN

1. MENGKOORDINIR REPORTER

2. MENUGASKAN REPORTER UNTUK MELIPUT BERITA.

1. REDAKTUR BAHASA

2. PARA REDAKTUR DESK.

3. REDAKTUR PRACETAK

1. REDAKTUR DESK

2. KOORDINATOR REPORTER

3. EDITOR-EDITOR LAINNYA YANG MERUPAKAN PRAJURIT BAGIAN REDAKSI.

1. MENCARI BERITA, DILAKUKAN DENGAN :a. NGEPOS

b. MENDATANGI SUMBER

c. KORESPONDEN (WARTAWAN DAERAH/KOTA LAIN ATAU NEGARA LAIN)

2. Menulis Berita

3. Menulis Berita

4. MENULIS FEATURE.

5. PRAKTEK WAWANCARA

6. MENULIS ARTIKEL

7. EDITING

8. PENULISAN RESENSI BUKU.

KONSEP BERITA

Berita Sebagai Laporan tercepat

Berita Sebagai Rekaman

Berita Sebagai Fakta Obyektif

Berita Sebagai Interpretasi

Berita Sebagai Sensasi

Berita Sebagai Minat insani

Berita Sebagai Ramalan

Berita Sebagai Gambar

1. MILIKI RASA INGIN TAHU

2. TINGGALKAN KANTOR

3. BICARALAH DENGAN BANYAK ORANG

4. BACA KORAN ANDA SENDIRI

5. JANGAN SEGAN MENIRU IDE

6. BACA PERNYATAAN RESMI

7. PERHATIKAN TV DAN RADIO

8. MAP ACARA, SEMINAR, PERESMIAN TURNAMEN ATAU ACARA PENTING LAINNYA.

9. KUNJUNGI PASAR DAN PAMERAN

10. MENGOBROL SESAMA REPORTER

11. JANGAN ASINGKAN DIRI.

12. MUNCULKAN DIRI