MUNASABAH AL-QUR’AN

12
MUNASABAH AL-QUR’AN A. Pengertian B. Macam-macam C. Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah

description

MUNASABAH AL-QUR’AN. Pengertian Macam-macam Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah. A. Pengertian Munasabah. Munasabah menurut bahasa (musyakalah, muqarabah) Munasabah menurut Istilah ‘ U lum al-Qur’an berarti pengetahuan tentang berbagai hubungan/korelasi di dalam al-Qur’an. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MUNASABAH AL-QUR’AN

Page 1: MUNASABAH AL-QUR’AN

MUNASABAH AL-QUR’AN

A. Pengertian

B. Macam-macam

C. Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah

Page 2: MUNASABAH AL-QUR’AN

A. Pengertian Munasabah

• Munasabah menurut bahasa (musyakalah, muqarabah)

• Munasabah menurut Istilah ‘Ulum al-Qur’an berarti pengetahuan tentang berbagai hubungan/korelasi di dalam al-Qur’an.

Page 3: MUNASABAH AL-QUR’AN

B. Macam-macam Munasabah 1. Munasabah antara surat dengan surat sebelumnya

• Satu surat berfungsi menjelaskan surah sebelumnya, misalnya dalam surah Al-Fatihah ayat 6.disebutkan

• “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus” lalu di jelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 2, bahwa jalan yang lurus itu ialah mengikuti petunjuk al-Qur’an, sebagaimana disebutkan

• “ Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”

Page 4: MUNASABAH AL-QUR’AN

2. Munasabah antara nama surat dengan isi atau tujuan surah

• Nama-nama surah biasanya diambil dari suatu masalah pokok didalam satu surah, misalnya surah an-Nisa’(perempuan) karena didalamnya banyak menceritakan tentang perempuan.

• Surah al-Baqarah(lembu betina) 67-71.• Ayat tersebut mengandung inti pembicaraan

tentang kekuasaan Tuhan membangkitkan orang mati. Dengan perkataan lain, tujuan surat ini adalah menyangkut kekuasaan Tuhan dan keimanan pada hari kemudian.

Page 5: MUNASABAH AL-QUR’AN

3. Munasabah antara fawatih al-suwar (ayat pertama yang terdiri dari

beberapa huruf) dengan isi surah.

• Hubungan fawatih al-suwar dengan isi surahnya bisa di lacak dari jumlah huruf-huruf yang dijadikan sebagai fawatih al-suwar. Misalnya jumlah huruf alif, lam, mim pada surah-surah yang dimulai dengan alif lam mim( الم) semuanya dapat habis dibagi 19.

• Contoh: huruf qaf yang merupakan pembuka surah ke 50, ditemukan terulang 57 kali.huruf nun pembuka surah al-Qalam 133, ya dan sin pada surah yasin 285.dll.

Page 6: MUNASABAH AL-QUR’AN

4. Munasabah antara ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah.

• Misalnya surah al-Mu’minun dimulai dengan:

• Kemudian di bagian akhir surah ini ditemukan kalimat:

Page 7: MUNASABAH AL-QUR’AN

5. Munasabah antara satu ayat dengan ayat lain dalam satu satu surah

• Misalnya kata Muttaqin di dalam surah al-Baqarah ayat 2 di jelaskan pada ayat berikutnya mengenai ciri-ciri orang-orang yang bertaqwa

Page 8: MUNASABAH AL-QUR’AN

6. Munasabah antara kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat

• Misalnya dalam surah al-Fatihah ayat 1

• “Segala puji bagi Allah”, lalu sifat Allah di jelaskan pada kalimat berikutnya “Tuhan semesta alam”

Page 9: MUNASABAH AL-QUR’AN

7. Munasabah antara fashilah dengan isi ayat

• Misalnya di dalam surah al-Ahzab ayat 25:

• “....Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan” lalu di tutup dengan “Dan Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.

Page 10: MUNASABAH AL-QUR’AN

8. Munasabah antara penutup suatu surat dengan awal surat berikutnya

• Misalnya akhir surah al-Waqi’ah

• “Maka bertasbihlah dengan(menyebut)nama Tuhanmu Yang Maha Besar” lalu berikutnya, yakni surah al-Hadid ayat 1

• “Semua yang berada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah(menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Page 11: MUNASABAH AL-QUR’AN

• Munasabah al-Qur’an diketahui berdasarkan ijtihad, bukan melalui petunjuk Nabi (tawqifi). Setiap orang bisa saja menghubung-hubungkan antara berbagai hal di dalam kitab al-Qur’an.

Page 12: MUNASABAH AL-QUR’AN

C. Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah

• Dapat memudahkan memahami ayat al-Qur’an terutama ayat yang tidak disertai asbab an-Nuzulnya hal karena ayat-ayat al-Qur’an satu sama lainnya mempunyai hubungan erat, dengan demikian tidak perlu lagi mencari asbab an-Nuzulnya, karena pertautan satu ayat dengan ayat lainnya sudah dapat mewakilinya.