Nasihat Bagi Pemuda Muslim Dan Penuntut Ilmu

download Nasihat Bagi Pemuda Muslim Dan Penuntut Ilmu

of 4

Transcript of Nasihat Bagi Pemuda Muslim Dan Penuntut Ilmu

  • 7/27/2019 Nasihat Bagi Pemuda Muslim Dan Penuntut Ilmu

    1/4

    http://www.ummusalma.wordpress.com

    Maktabah Ummu Salma al-Atsariyah

    Ummu Salma 1 dari 4 10/04/2007

    NASIHAT BAGI PEMUDA MUSLIM DANNASIHAT BAGI PEMUDA MUSLIM DANNASIHAT BAGI PEMUDA MUSLIM DANNASIHAT BAGI PEMUDA MUSLIM DAN

    PENUNTUT ILMUPENUNTUT ILMUPENUNTUT ILMUPENUNTUT ILMU

    OlehSyaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

    Pertama-tama aku menasihatimu dan diriku agar bertakwa kepada Allah JallaJalaluhu, kemudian apa saja yang menjadi bagian/cabang dari ketakwaan

    kepada Allah Tabaarakan wa Ta'ala seperti :[1] Hendaklah kamu menuntut ilmu semata-mata hanya karena ikhlaskepada Allah Jalla Jalaluhu, dengan tidak menginginkan dibalik itu balasandan ucapan terima kasih. Tidak pula menginginkan agar menjadi pemimpin di

    majelis-majelis ilmu. Tujuan menuntut ilmu hanyalah untuk mencapai derajatyang Allah Jalla Jalaluhu telah khususkan bagi para ulama. Dalam firmanNya."Artinya : ... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara

    kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ...?"[Al-Mujaadilah : 11]

    [2] Menjauhi perkara-perkara yang dapat menggelincirkanmu, yang

    sebagian " Thalibul Ilmi" (para penuntut ilmu) telah terperosok dan terjatuhpadanya. Diantara perkara-perkara itu :

    Mereka amat cepat terkuasai oleh sifat ujub (kagum pada diri sendiri)dan terpedaya, sehingga ingin menaiki kepala mereka sendiri.

    Mengeluarkan fatwa untuk dirinya dan untuk orang lain sesuai denganapa yang tampak menurut pandangannya, tanpa meminta bantuan

    (dari pendapat-pendapat) para ulama Salaf pendahulu ummat ini, yangtelah meninggalkan "harta warisan" berupa ilmu yang menerangi danmenyinari dunia keilmuan Islam. (Dengan warisan) itu jika dijadikan

    sebagai alat bantu dalam upaya penyelesaian berbagai

    musibah/bencana yang bertumpuk sepanjang perjalanan zaman.Sebagai mana kita telah ikut menjalani/merasakannya, dimanasepanjang zaman itu dalam kondisi yang sangat gelap gulita,

    Meminta bantuan dalam berpendapat dengan berpedoman pada perkataandan pendapat Salaf, akan sangat membantu kita untuk menghilangkan

    berbagai kegelapan dan mengembalikan kita kepada sumber Islam yangmurni, yaitu al-Qur'an dan as-Sunnah yang shahihah.Sesuatu yang tidak tertutup bagi kalian bahwasannya aku hidup di suatuzaman yang mana kualami padanya dua perkara yang kontradiksi dan

    bertolak belakang, yaitu pada zaman dimana kaum muslimin, baik para syaikh

  • 7/27/2019 Nasihat Bagi Pemuda Muslim Dan Penuntut Ilmu

    2/4

    http://www.ummusalma.wordpress.com

    Maktabah Ummu Salma al-Atsariyah

    Ummu Salma 2 dari 4 10/04/2007

    maupun para penuntut ilmu, kaum awam ataupun yang memiliki ilmu, hidup

    dalam jurang taqlid, bukan saja pada madzhab, bahkan lebih dari itu bertaqlidpada nenek moyang mereka.Sedangkan kami dalam upaya menghentikan sikap tersebut, mengajakmanusia kepada al-Qur'an dan as-Sunnah. Demikian juga yang terjadi di

    berbagai negeri Islam. Ada beberapa orang tertentu yang mengupayakanseperti apa yang kami upayakan, sehingga kamipun hidup bagaikan"Ghuraba" (orang-orang asing) yang telah digambarkan oleh Rasulullah

    Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam beberapa hadits beliau yang telahdimaklumi, seperti :"Artinya : Sesungguhnya awal mula Islam itu sebagai suatu yang asing/aneh,dan akan kembali asing sebagaimana permulaannya, maka berbahagialahbagi orang-orang yang asing"Dalam sebagian riwayat, Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Artinya : Mereka (al-Ghurabaa) adalah orang-orang shaleh yang jumlahnya

    sedikit sekeliling orang banyak, yang mendurhakai mereka lebih banyak dariyang mentaati mereka"[Hadits Riwayat Ahmad]Dalam riwayat yang lain beliau bersabda :"Artinya : Mereka orang-orang yang memperbaiki apa yang telah di rusak olehmanusia dari Sunnah-Sunnahku sepeninggalku".Aku katakan : "Kami telah alami zaman itu, lalu kami mulai membangunsebuah pengaruh yang baik bagi dakwah yang di lakukan oleh mereka paraghuraba, dengan tujuan mengadakan perbaikan ditengah barisan para

    pemuda mukmin. Sehingga kami jumpai bahwa para pemuda beristiqomahdalam kesungguhan di berbagai negeri muslim, giat dalam berpegang teguh

    pada al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tatkalamengetahui keshahihannya".Akan tetapi kegembiraan kami terhadap kebangkitan yang kami rasakan padatahun-tahun terakhir tidak berlangsung lama. Kita telah dikejutkan dengan

    terjadinya sikap "berbalik", dan perubahan yang dahsyat pada diri pemuda-pemuda itu, di sebagian negeri[1]. Sikap tersebut, hampir saja memusnahkanpengaruh dan buah yang baik sebagai hasil kebangkitan ini, apa

    penyebabnya ? Di sinilah letak sebuah pelajaran penting, penyebabnya

    adalah karena mereka tertimpa olehperasaan ujub (membanggakan diri) danterperdaya oleh kejelasan bahwa mereka berada di atas ilmu yang shahih.Perasaan tersebut bukan saja diseputar para pemuda muslim yang terlantar,bahkan terhadap para ulama. Perasaan itu muncul tatkala merasa bahwa

    mereka memilki keunggulan dengan lahirnya kebangkitan ini, atas paraulama, ahli ilmu dan para syaikh yang bertebaran diberbagai belahan dunia

    Islam.1 Penyusun (Al-Ustadz Mubarak) katakan : "Sebagaimana yang terjadi di negeri ini, munculnya beberapa gelintirmanusia dengan berpakaian "Salafiyah", memberikan kesan seolah-olah mereka mengajak kepada pemahamanSalaf, namum hakekatnya mereka adalah pengekor hawa nafsu dan perusak dakwah Salafiyah, akibatnya mereka

    hancur berkeping-keping, dan saling memakan daging temannya sendiri. Wal 'iyadzu billahi, kami mohonperlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari nasib yang serupa

  • 7/27/2019 Nasihat Bagi Pemuda Muslim Dan Penuntut Ilmu

    3/4

    http://www.ummusalma.wordpress.com

    Maktabah Ummu Salma al-Atsariyah

    Ummu Salma 3 dari 4 10/04/2007

    Sebagaimana merekapun tidak mensyukuri nikmat Allah Jalla Jalaluhu yangtelah memberikan Taufik dan Petunjuk kepada mereka untuk mengenal ilmu

    yang benar beserta adab-adabnya. Mereka tertipu oleh diri mereka sendiridan mengira sesungguhnya mereka telah berada pada status kedudukan danposisi tertentu.Merekapun mulai mengeluarkan fatwa-fatwa yang tidak matang alias mentah,tidak berdiri diatas sebuah pemahaman yang bersumber dari al-Qur'an dan

    as-Sunnah. Maka tampaklah fatwa-fatwa itu dari pendapat-pendapat yangtidak matang, lalu mereka mengira bahwasanya itulah ilmu yang terambil dari

    al-Qur'an dan as-Sunnah, maka mereka pun tersesat dengan pendapat-pendapat itu, dan juga menyesatkan banyak orang.Suatu hal yang tidak sama bagi kalian, akibat dari itu semuanya muncullahsekelompok orang ("suatu jama'ah") dibeberapa negeri Islam yang secara

    lantang mengkafirkan setiap jama'ah-jama'ah muslimin dengan filsafat-filsafatyang tidak dapat diungkapkan secara mendalam pada kesempatan yangsecepat ini, apalagi tujuan kami pada kesempatan ini hanya untuk

    menasehati dan mengingatkan para penuntut ilmu dan para du'at (da'i).Oleh sebab itu saya menasehati saudara-saudara kami ahli sunnah dan ahlihadits yang berada di setiap negeri muslim, agar bersabar dalam menuntutilmu, hendaklah tidak terperdaya oleh apa yang telah mereka capai berupa

    ilmu yang dimilikinya. Pada hakekatnya mereka hanyalah mengikuti jalan, dantidak hanya bersandar pada pemahaman-pemahaman murni mereka atau

    apa yang mereka sebut dengan "ijtihad mereka".Saya banyak mendengar pula dari saudara-saudara kami, mereka

    mengucapkan kalimat itu, dengan sangat mudah dan gampang tanpamemikirkan akibatnya : "Saya berijtihad". Atau "Saya berpendapat begini"

    atau "Saya tidak berpendapat begitu", dan ketika anda bertanya kepada

    mereka ; Kamu berijtihad berdasarkan pada apa, sehingga pendapatmubegini dan begitu ? Apakah kamu bersandar pada pemahaman al-Qur'an dan

    sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam serta ijma' (kesepakatan) para

    ulama dari kalangan Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam danyang lainnya ? Ataukah pendapatmu ini hanya hawa nafsu dan pemahamanyang pendek dalam menganalisa dan beristidlal (pengambilan dalil)?. Inilahrealitanya, berpendapat berdasarkan hawa nafsu, pemahaman yang kerdil

    dalam menganalisa dan beristidlal. Ini semuanya dalam keyakinankudisebabkan karena perasaan ujub, kagum pada diri sendiri dan terperdaya.Oleh sebab itu saya jumpai di dunia Islam sebuah fenomena (gejala) yangsangat aneh, tampak pada sebagian karya-karya tulis.Fenomena tersebut tampak dimana seorang yang tadinya sebagai musuh

    hadits, menjadi seorang penulis dalam ilmu hadits supaya dikatakan bahwa

  • 7/27/2019 Nasihat Bagi Pemuda Muslim Dan Penuntut Ilmu

    4/4

    http://www.ummusalma.wordpress.com

    Maktabah Ummu Salma al-Atsariyah

    Ummu Salma 4 dari 4 10/04/2007

    dia memiliki karya dalam ilmu hadits. Padahal jika anda kembali melihat

    tulisannya dalam ilmu yang mulia ini, anda akan jumpai sekedar kumpulannukilan-nukilan dari sini dan dari sana, lalu jadilah sebuah karya tersebut. Nah

    apakah faktor pendorongnya (dalam melakukan hal ini) wahai anak muda ?Faktor pendorongnya adalah karena ingin tampak dan muncul di permukaan.Maka benarlah orang yang berkata."Perasaan cinta/senang untuk tampil akan mematahkan punggung (akanberkaibat buruk)"Sekali lagi saya menasehati saudara-saudaraku para penuntut ilmu, agar

    menjauhi segala perangai yang tidak Islami, seperti perasaan terperdaya olehapa yang telah diberikan kepada mereka berupa ilmu, dan janganlah

    terkalahkan oleh perasaan ujub terhadap diri sendiri.Sebagai penutup nasehat ini hendaklah mereka menasehati manusia dengan

    cara yang terbaik, menghindar dari penggunaan cara-cara kaku dan keras didalam berdakwah, karena kami berkeyakinan bahwasanya Allah Jalla

    Jalaluhu ketika berfirman."Artinya : Serulah manusia kejalan Rabbmu dengan hikmah dan peringatanyang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang terbaik ..."[An-Nahl : 125]Bahwa sesungguhnya Allah Jalla Jalaluhu tidaklah mengatakannya kecualidengan kebenaran (al-haq) itu, terasa berat oleh jiwa manusia, oleh sebab itu

    ia cenderung menyombongkan diri untuk menerimannya, kecuali merekayang dikehendaki oleh Allah. Maka dari itu, jika di padukan antara beratnyakebenaran pada jiwa manusia plus cara dakwah yang keras lagi kaku, ini

    berarti menjadikan manusia semakin jauh dari panggilan dakwah, sedangkankalian telah mengetahui sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam."Artinya : Bahwasanya di antara kalian ada orang-orang yang menjauhkan(manusia dari agama) ; beliau mengucapkan tiga kali".

    [Nasehat ini dinukil dari kitab "Hayat al -Albani" halaman : 452-455Disalin dari Majalah : as-Salafiyah, edisi ke 5/Th 1420-1421. hal 41-48, dengan judul asli "Hukmu fiqhil

    Waqi' wa Ahammiyyatuhu". Ashalah, diterjemahkan oleh Mubarak BM Bamuallim LC dalam Buku"Biografi Syaikh Al-Albani Mujaddid dan Ahli Hadits Abad ini" hal. 127-150 Terbitan Pustaka Imam Asy-

    Syafi'i.