NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN...

18
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN KHATTAB NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Disusun oleh: EKA FATIMAH ALVIANITA NIM: G000100122 NIRM: 10/X/02.2.1/T/4435 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN...

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM

KISAH UMAR BIN KHATTAB

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Disusun oleh:

EKA FATIMAH ALVIANITA

NIM: G000100122

NIRM: 10/X/02.2.1/T/4435

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar
Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

ABSTRAK

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna. Dalam agama Islam terdapat tiga ajaran yang sangat ditekankan oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu aqidah, syariat/ibadah dan akhlak. Ketiganya pun diamalkan dengan seimbang. Sesungguhnya aqidah yang kokoh senantiasa menghasilkan amalan ibadah dan ibadah pun akan menciptakan akhlakul karimah.

Umar merupakan satu diantara empat orang khalifah yang digolongkan sebagai khalifah yang diberi petunjuk (khulafaur Rasyidin). Saat menjadi khalifah, Umar berperan penting dalam pemerintahannya dengan memperluas wilayah dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam politik. Umar bin Khattab disebut juga sebagai seorang mujtahid yang ahli dalam membangun negara yang ditegakkan atas prinsip-prinsip keadilan, persamaan dan persaudaraan seperti yang diajarkan oleh nabi Muhammad.

Rumusan masalah dalam penelitian ini, nilai-nilai pendidikan Islam apa yang terkandung dalam kisah Umar bin Khattab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung di dalam kisah Umar bin Khattab. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan khususnya pendidikan Islam. Serta dapat memberi manfaat bagi pembaca dalam memahami makna dalam suatu kisah pemimpin umat.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi. Data primer dalam penelitian ini adalah dokumen mengenai kisah Umar Bin Khattab yaitu buku yang berjudul Umar Bin Khattab karangan Muhammad Husein Haekal. Selain pengumpulan data penulis juga menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kisah Umar bin Khattab terdapat nilai-nilai pendidikan Islam sebagai berikut: Pertama, nilai pendidikan aqidah yaitu fitrah manusia untuk bertuhan. Dalam mengenal tuhannya manusia tidak hanya membutuhkan fitrah tetapi juga wahyu Allah. Selain itu menanamkan kalimat syahadat untuk memperoleh kemantapan aqidah. Kedua, nilai pendidikan ibadah yaitu seorang muslim mempunyai kewajiban dengan melaksanakan perintah Allah dengan tidak menyimpang dari kaidah-kaidah agama seperti shalat, puasa, zakat dan haji. Ketiga, nilai pendidikan akhlak yaitu perbuatan dan tingkah laku manusia yang berkaitan dengan Allah, sesama manusia dan alam sekitar seperti, berdoa kepada Allah, hidup sederhana, adil, mendidik anak, musyawarah dan sayang terhadap hewan.

Kata kunci : Nilai Pendidikan Islam, Umar bin Khattab

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

1

PENDAHULUAN

Pendidikan Islam adalah

sistem pengajaran yang didasarkan

pada ajaran agama Islam. Sumber

ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan as-

Sunnah. Al-Qur’an dijadikan sumber

pendidikan Islam yang pertama

sebab memiliki nilai absolut yang

diturunkan oleh Allah. Nilai dalam

al-Qur’an bersifat abadi dan relevan

dalam setiap zaman, sehingga

pendidikan Islam yang ideal harus

sepenuhnya mengacu pada nilai

dasar al-Qur’an1.

Al-Qur’an berisi tentang

nilai-nilai pendidikan Islam terdiri

dari tiga pilar utama yaitu: Pertama,

I’tiqādiyyah, yang berkaitan dengan

nilai pendidikan keimanan atau

aqidah. Kedua, Khuluqiyyah, yang

berkaitan dengan nilai pendidikan

etika atau akhlak. Ketiga,

1 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam

(Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 33.

‘Amaliyyah, yang berkaitan dengan

nilai pendidikan ibadah2.

Umar bin Khattab adalah

salah seorang sahabat nabi

Muhammad saw, yang juga menjadi

khalifah kedua dalam Islam. Umar

memiliki kedudukan yang tinggi di

sisi Rasulullah. Rasulullah bersabda,

“Seandainya setelah aku ada nabi,

maka itu adalah Umar bin Khattab.”

(HR. Tirmidzi dan Hakim). Allah

telah memberikan Umar sifat-sifat

para nabi dan kedudukan para rasul

sehingga menjadikannya sebagai

orang yang layak memperoleh posisi

kenabian. Selain itu, Umar juga

memperoleh muḥaddiṡin atau ilham

dari Allah3. Allah meletakkan

kebenaran pada lidah dan hati Umar,

sehingga Rasulullah memberikan

Umar dengan gelar al-Farūq yaitu

2 Ibid,. hlm. 37. 3 Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wan Nihayah

(Jakarta: Darul Haq, 2004), hlm. 175.

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

2

orang yang memisahkan antara

kebenaran dan kebathilan4.

Berdasarkan latar belakang di

atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti nilai pendidikan Islam yang

terdapat dalam kisah Umar Bin

Khattab dengan judul “Nilai-Nilai

Pendidikan Islam dalam Kisah

Umar Bin Khattab”.

Rumusan masalah dalam

penelitian ini, nilai-nilai pendidikan

Islam apa yang terkandung dalam

kisah Umar bin Khattab. Tujuan

penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan mendeskripsikan

nilai-nilai pendidikan Islam yang

terkandung di dalam kisah Umar bin

Khattab.

Tinjauan pustaka yang

dijadikan sebagai rujukan di

antaranya sebagaimana yang telah

dilakukan oleh:

4 Muhammad Husein Haekal, Umar bin

Khattab (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar

Nusa, 2013), hlm. 59.

1. Bustomi Amiri dalam karya

Skripsi yang berjudul Nilai-

Nilai Pendidikan Islam

Dalam Al-Qur’an Surat Al-

Kahfi Ayat 60-82

menyimpulkan bahwa

terdapat empat nilai

pendidikan. Pertama, nilai

pendidikan aqidah yang

ditunjukkan oleh sikap nabi

Musa ketika mendengar

kabar dari Allah swt. Kedua,

nilai pendidikan ibadah yang

ditunjukkan oleh nabi Musa

yang mencari ilmu kepada

nabi Khidir. Ketiga, nilai

pendidikan muamalah yang

diperlihatkan nabi Musa

dalam berinteraksi dengan

masyarakat. Nilai yang

terakhir nilai pendidikan

akhlak yang ditunjukkan oleh

nabi Musa dan nabi Khidir

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

3

terhadap Allah swt, sesama

manusia dan lingkungan5.

2. Burhanuddin Asy-Syifa’

dalam karya Skripsi yang

berjudul Nilai- Nilai

Pendidikan Islam Dalam

Novel Sang Pemimpi Karya

Andrea Hirata

menyimpulkan dalam

perspektif pendidikan Islam

dengan memberikan banyak

gambaran dari nilai-nilai

pendidikan Islam yaitu nilai

keikhlasan, nilai taubat, nilai

kesabaran, nilai kejujuran,

nilai berbakti kepada orang

tua, nilai rendah hati, nilai

kesederhanaan, nilai

ketaqwaan dan nilai kasih

sayang6.

5 Bustomi Amiri, Nilai-Nilai Pendidikan

Islam Dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi Ayat

60-82 (Surakarta: UMS, 2008), unpublished. 6 Burhanuddin Asy-Syifa’, Nilai- Nilai

Pendidikan Islam Dalam Novel Sang

3. Rofi Nurrohmah dalam karya

Skripsi yang berjudul Nilai-

Nilai Pendidikan Islam

Dalam Lirik Lagu Religi

Karya Bimbo menyimpulkan

bahwa terdapat tiga nilai

pendidikan yaitu nilai

pendidikan aqidah, nilai

pendidikan akhlak dan nilai

pendidikan ibadah. Nilai

pendidikan aqidah yang

terdapat dalam lagu Tuhan

dan Rindu Rasul yang

mencakup keimanan kepada

Allah dan keimanan kepada

Rasul. Nilai pendidikan

akhlak yang terdapat dalam

lagu Rasul menyuruh Kita

Mencintai Anak Yatim dan

Aisyah Adinda Kita yang

mencakup mencintai anak

yatim dan mengasihi orang

Pemimpi Karya Andrea Hirata (Surakarta:

UMS, 2008), unpublished.

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

4

miskin. Nilai pendidikan

ibadah yang terdapat dalam

lagu Sajadah Panjang dan

Ada Anak Bertanya Pada

Bapaknya yang terkandung

didalamnya mengabdi kepada

Allah dengan mentaati

kewajiban untuk beribadah

kepada-Nya7.

4. Zen Abdurrahman dalam

bukunya yang berjudul Ilham

Keberanian Umar bin

Khattab menyimpulkan

bahwa sejak usia muda, Umar

pandai dalam memanah,

memacu kuda, bergulat dan

terkenal cerdas. Sebelum

masuk Islam, Umar bin

Khattab merupakan salah satu

orang kafir yang sangat keras

menentang ajaran Nabi.

7 Rofi Nurrohmah, Nilai-Nilai

Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi

Karya Bimbo (Surakarta: UMS, 2009),

unpublished.

Namun, setelah masuk Islam

Umar pun menjelma sebagai

lelaki gagah dengan

membawa angin segar bagi

Islam. Umar yang dahulu

sangat menentang Islam kini

berbalik selalu berada di

barisan terdepan. Dengan

keberaniannya, Islam pun

mampu menaklukkan Persia

dan Byzantium. Walaupun

kekuasaan Umar saat itu

begitu besar tetapi Umar tetap

hidup sederhana8.

Pendidikan Islam adalah

pengubahan tingkah laku dalam

diri manusia baik jasmani

maupun rohani melalui proses

pendidikan dengan dilandasi

nilai-nilai Islam sehingga

terbentuk kepribadian manusia

yang utama.

8 Zen Abdurrahman, Ilham Keberanian

Umar bin Khathab (Yogyakarta: Diva Press,

2014), hlm. 73.

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

5

Sumber pendidikan Islam

ada tiga yaitu al-Qur’an, as-

Sunnah dan Ijtihad. Menurut

H.M. Arifin, faktor-faktor

pendidikan Islam dibagi menjadi

lima yaitu: pendidik, peserta

didik, alat-alat pendidikan Islam,

lingkungan sekitar dan tujuan

pendidikan Islam9.

Nilai-nilai pendidikan

Islam mencakup nilai akhlak,

nilai aqidah dan nilai ibadah.

Aqidah adalah sejumlah

kebenaran yang secara fitrah

dapat diterima secara umum oleh

manusia, dan tidak akan

bercampur dengan keraguan

sehingga mendatangkan

ketenteraman jiwa10.

Allah menciptakan

manusia dengan fitrah bertuhan.

9 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam

(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 109. 10 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam

(Yogyakarta, Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam, 2000), hlm. 1-2.

Apabila menghadapi suatu

kejadian yang luar biasa atau

sudah kehilangan segala daya

untuk menghadapinya, maka lalu

secara spontan fitrah tersebut

muncul kembali. Secara esensi

tidak ada manusia yang tidak

bertuhan, yang ada hanyalah

mempertuhankan sesuatu yang

bukan Allah11.

Selain itu, manusia juga

memerlukan dalil naqli (al-

Qur’an dan as-Sunnah) untuk

membimbing manusia mengenal

kebenaran tersebut. Sebab fitrah

dan akal manusia tidak selalu

dapat menjelaskan Tuhan yang

sebenarnya yaitu Allah12.

Kemantapan aqidah dapat

diperoleh dengan menanamkan

La Ilāha illa al-Allah (Tiada

11 Ibid., hlm. 11-12. 12 Ibid., hlm. 17.

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

6

tuhan selain Allah) dan

Muḥammad Rasūlullah13.

Ibadah merupakan tata

cara manusia berhubungan

dengan Allah secara langsung

yang dalam pelaksananaannya

tidak boleh menambahkan atau

mengurangi kaidah-kaidah yang

telah diatur oleh Allah dan

Rasul-Nya. Kaidah-kaidah

tersebut tercantum dalam al-

Qur’an dan as-Sunnah. Ibadah

yang termasuk didalamnya

adalah yang berkaitan dengan

salat, puasa, zakat dan haji14.

Akhlak adalah sifat yang

tertanam dalam jiwa manusia,

sehingga akan muncul secara

spontan apabila dibutuhkan,

tanpa memerlukan pemikiran

terlebih dahulu dan tidak

13 Ibid., hlm. 34 14 Muhammad Daud Ali, Pendidikan

Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2001),

hlm. 235.

membutuhkan dorongan dari

luar15.

Akhlak merupakan sikap

yang melahirkan perbuatan dan

tingkah laku manusia. Akhlak

dibagi menjadi tiga yaitu akhlak

terhadap Allah, akhlak terhadap

makhluk dan akhlak terhadap

alam16.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini

digolongkan ke dalam penelitian

kepustakaan (library research), yaitu

penelitian yang dilakukan di ruang

perpustakaan untuk menghimpun dan

menganalisis data yang bersumber

dari perpustakaan, baik berupa buku-

buku, kisah-kisah sejarah, dokumen-

dokumen dan materi perpustakaan

lainnya yang dapat dijadikan sumber

15 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq

(Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam, 1999), hlm. 1-2 16 Sudarno Shobron, Studi Islam 1

(Surakarta: Lembaga Pengembangan Al-

Islam dan Kemuhammadiyahan, 2013), hlm.

92.

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

7

rujukan untuk menyusun suatu

laporan ilmiah17.

Pendekatan penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif

karena menekankan analisis pada

proses penyimpulan deduktif dan

induktif dengan menggunakan logika

ilmiah. Penelitian ini menghasilkan

data yang berupa data deskriptif.

Pendekatan ini menganalisis dan

menyajikan fakta secara sistematis

sehingga mudah dipahami18.

Metode pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan

metode dokumentasi yaitu teknik

untuk memperoleh informasi dari

dokumen. Dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu

17 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi

Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi

(Jakarta:PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 95. 18 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian

(Jakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 6.

yang dinyatakan dalam bentuk

tulisan maupun lisan19.

Sumber data dalam penelitian

ini diperoleh dari data primer dan

data sekunder. Data Primer adalah

dokumen mengenai kisah Umar Bin

Khattab yaitu buku yang berjudul

Umar Bin Khattab karangan

Muhammad Husein Haekal”. Data

Sekunder dari penelitian ini adalah

buku-buku yang berkaitan dengan

penelitian ini.

Untuk menganalisis nilai-

nilai pendidikan Islam dalam kisah

Umar bin Khattab, penulis

menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Metode ini terdiri dari tiga

kegiatan, yaitu: pengumpulan data

sekaligus reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan20.

19 Djam’an Satori, Metodologi Penelitian

Kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2013),

hlm. 148. 20 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan

Metode dan Paradigma Baru (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 171-173.

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

8

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Nilai Pendidikan Aqidah

Nilai pendidikan Aqidah

yang terdapat dalam kisah Umar

bin Khattab ialah mengenai

fitrah manusia. Apabila fitrah

tersebut tertutup oleh faktor-

faktor luar, maka manusia akan

menentang fitrahnya sendiri.

Apabila menghadapi suatu

kejadian yang luar biasa dan

sudah kehilangan segala daya

untuk menghadapinya, maka

secara spontan fitrah tersebut

muncul kembali.

Umar berasal dari

keturunan kaum Quraisy. Suatu

ketika Umar sudah begitu muak

dengan perkembangan Islam.

Dengan pedangnya, beliau

berniat membunuh Rasulullah.

Di jalan beliau berjumpa dengan

Nuaim bin Abdullah yang

memberitahukan bahwa adiknya

yang bernama Fatimah dan

suaminya Sa’id bin Zaid telah

memeluk Islam.

Umar yang masih dipenuhi

dengan kemarahan lalu

menghantam Said bin Zaid

dengan keras. Saat itu Fatimah

yang melindungi suaminya pun

mendapat pukulan keras dari

Umar. Melihat darah di muka

Fatimah, Umar merasa

menyesal.

Selain fitrahnya, manusia

juga memerlukan al-Qur’an dan

as-Sunnah untuk membimbing

dirinya mengenal kebenaran

bertuhan. Sebab fitrah dan akal

manusia tidak selalu dapat

menjelaskan Tuhan yang

sebenarnya.

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

9

Setelah menyesal, Umar

kemudian mengambil dan

membaca lembaran yang

bertuliskan ayat-ayat al-Qur’an.

Setelah membaca ayat-ayat itu,

beliau kagum dengan kata-kata

dalam lembaran-lembaran

tersebut. Umar pun menemui

Rasulullah untuk memeluk

Islam.

Kemantapan aqidah dapat

diperoleh dengan menanamkan

kalimat tauhid La Ilāha illa al-

Allah dan Muḥammad

Rasūlullah.

Saat Umar masuk Islam,

beliau lalu mengucapkan kalimat

syahadat “Asyhadu allā ilāha

illallāh wa asyhadu anna

muḥammadar rasūlullāh”

Berdasarkan teori-teori

yang dikemukakan di atas, nilai

aqidah dalam kisah Umar bin

Khattab sudah sesuai dengan

teori-teori yang ada. Hal ini

dikarenakan Umar dapat

menerima fitrah bertuhan

dengan diperkuat wahyu Allah

dan kemantapan dari kalimat

syahadat.

B. Nilai Pendidikan Ibadah

Nilai pendidikan Ibadah

yang menyangkut kisah Umar

bin Khattab mengenai kewajiban

manusia. Kewajiban seorang

muslim dengan melaksanakan

perintah Allah yaitu salat, puasa,

zakat dan haji.

Salat terdiri dari shalat

wajib/fardu dan salat sunah.

Salat sunnah biasanya dilakukan

sendiri-sendiri. Berbeda dengan

salat sunah yang lainnya, salat

tarawih dilakukan dengan

berjamaah.

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

10

Saat Umar menjadi

khalifah, beliau melihat kaum

muslimin mengerjakan salat

tarawih dengan sendiri-sendiri.

Kemudian beliau pun

mengumpulkan kaum muslimin

untuk mengerjakan salat tarawih

secara berjamaah dengan hanya

satu imam.

Puasa sepanjang tahun

tidak diperkenankan dalam

Islam karena akan menyiksa

dirinya sendiri. Apabila ingin

puasa terus menerus dalam Islam

terdapat puasa dāwūd, yaitu

puasa sehari dan berbuka sehari.

Suatu ketika Umar

mendapat informasi bahwa ada

seorang laki-laki yang berpuasa

sepanjang satu tahun. Umar pun

menemui laki-laki tersebut dan

memukul kepalanya sambil

berkata, “Makanlah, hai orang

yang berpuasa!”

Zakat merupakan sebagian

harta yang diwajibkan Allah dan

diberikan kepada orang-orang

yang berhak menerimanya.

Orang-orang yang berhak

menerimanya adalah fakir,

miskin, amil, mualaf, riqāb,

ghārim, sabilillah dan

ibnussabīl.

Rasulullah memberikan

harta rampasan perang dan zakat

kepada para muallaf seperti

Uyainah bin Hisn, Aqra’ bin

Habis, Abbas bin Mirdas dan

lain-lain. Saat Umar menjadi

khalifah, mereka datang

menemui Umar untuk

mendapatkan haknya. Namun

Umar menolaknya, mereka

dahulu merupakan golongan

yang mendapatkan zakat dan

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

11

sekarang dihentikan sebab

mereka sudah seperti kaum

muslimin lainnya.

Salah satu ketentuan haji

adalah tawaf. Tawaf merupakan

ibadah yang mengelilingi

Ka’bah dalam tujuh putaran. Di

sekitar Ka’bah juga terdapat

maqam Ibrahim yang biasanya

digunakan untuk melaksanakan

salat.

Suatu ketika Umar melihat

Ka’bah semakin banyak orang,

Umar berinisiatif untuk

membuat jarak antara maqam

Ibrahim dengan Ka’bah.

Awalnya maqam tersebut

menempel pada Ka’bah.

Akibatnya jika kaum muslimin

hendak melakukan tawaf,

mereka menjauh dari Ka’bah.

Berdasarkan teori-teori

yang dikemukakan di atas, nilai

ibadah dalam kisah Umar bin

Khattab belum sesuai dengan

teori-teori yang ada. Hal ini

dikarenakan Umar dalam

melaksanakan ibadah dengan

menggunakan ijtihad, sehingga

menyimpang dari al-Qur’an dan

as-Sunnah.

C. Nilai Pendidikan Akhlak

Nilai pendidikan Akhlak

yang menyangkut kisah Umar

bin Khattab mengenai perbuatan

dan tingkah laku manusia, yaitu

Akhlak terhadap Allah, akhlak

terhadap makhluk dan akhlak

terhadap alam.

1. Akhlak terhadap Allah :

perbuatan yang dilakukan

oleh manusia terhadap Allah,

seperti berdoa kepada Allah.

Saat Umar dilantik

menjadi khalifah, Umar pun

berdoa kepada Allah,

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

12

“Allahumma ya Allah, aku ini

sungguh keras dan kasar,

maka lunakkanlah hatiku!

Allahumma ya Allah, aku ini

sangat lemah maka berilah

saya kekuatan! Allahumma ya

Allah, aku ini kikir,

jadikanlah aku orang

dermawan bermurah hati!”

2. Akhlak terhadap Rasulullah:

perbuatan yang dilakukan

oleh manusia terhadap

Rasulullah, seperti mencintai

Rasulullah.

Umar teringat saat

berada dalam kesesatan dan

Allah menjadikan Rasulullah

sebagai datangnya hidayah.

Selain itu juga teringat bahwa

pada hari kiamat beliau tidak

akan mampu masuk surga

kecuali dengan kecintaannya

kepada Rasulullah.

3. Akhlak terhadap diri sendiri:

perbuatan yang dilakukan

oleh manusia terhadap diri

sendiri, seperti hidup

sederhana.

Seseorang berkata

kepada Umar, “Anda

mendapat bagian sehelai burd

Yaman dan badan anda tinggi

tetapi mengapa anda potong

menjadi kemeja?” Umar pun

menoleh kepada Abdullah.

Abdullah pun menjawab,

“Burd saya kuberikan

kepadanya supaya cukup

untuk kemejanya itu.

4. Akhlak terhadap keluarga:

perbuatan yang dilakukan

oleh manusia terhadap sanak

keluarga, seperti mendidik

anak.

Abdurrahman Anak

Umar bin Khattab yang

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

13

berada di Mesir minum-

minum sampai mabuk.

Gubernur Mesir pun

menghukumnya. Seketikanya

di Madinah, Umar

memberikan hukuman

kembali kepadanya dengan

menjalani pukulan dan

dipenjarakan sampai

meninggal.

5. Akhlak terhadap masyarakat:

perbuatan yang dilakukan

oleh manusia terhadap

masyarakat, seperti tanggung

jawab.

Suatu ketika, terdapat

seorang perempuan dengan

anak–anaknya yang

kelaparan. Melihat itu, Umar

lalu mengambil sekantong

gandum di gudang dan

memasaknya.

6. Akhlak terhadap negara:

perbuatan yang dilakukan

oleh manusia terhadap

negara, seperti mengambil

keputusan dengan

musyawarah

Sebelum meninggal

Umar memilih enam tokoh

untuk musyawarah dalam

memilih khalifah berikutnya.

Umar menunjuk Abdullah bin

Umar untuk mengawasi

jalannya musyawarah.

7. Akhlak terhadap alam:

perbuatan yang dilakukan

oleh manusia terhadap alam

(hewan), seperti sayang

terhadap hewan

Umar mengatakan

kepada Al-Ahnaf bin Qais,

“Mengapa kalian tidak takut

kepada Allah atas tindakan

kalian terhadap hewan-hewan

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

14

tunggangan kalian ini?

Bukankah lebih baik bila

kalian melepaskan ikatannya

agar hewan-hewan itu

memakan rumput?”.

Berdasarkan teori-teori

yang dikemukakan di atas,

nilai akhlak dalam kisah

Umar bin Khattab sudah

sesuai dengan teori-teori yang

ada. Hal ini dikarenakan

Umar mempunyai akhlak

yang baik dan akan muncul

secara spontan apabila

dibutuhkan.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis

mendeskripsikan tentang

kandungan nilai-nilai pendidikan

Islam dalam kisah Umar bin

Khattab. Sebagaimana telah

disebutkan dalam pembahasan

bab-bab sebelumnya, akhirnya

dapat ditarik kesimpulan bahwa

ditemukan tiga nilai pendidikan

Islam dalam kisah Umar bin

Khattab yaitu: nilai pendidikan

aqidah, nilai pendidikan ibadah

dan nilai pendidikan akhlak.

B. SARAN

Sebagai saran dalam

penyusunan skripsi ini, penulis

akan mengemukakan beberapa

saran atau himbauan terhadap

pihak-pihak yang terlibat:

1. Bagi pembaca, dapat

memahami makna dan dari

nilai-nilai pendidikan Islam

yang dilakukan oleh Umar

bin Khattab dalam kisah

tersebut.

2. Bagi pendidik, dapat

mengajarkan nilai-nilai

pendidikan Islam yang

terkandung dalam kisah

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN …eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · 2 orang yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan4. Berdasarkan latar

15

Umar bin Khattab dan

mengimplementasikannya

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi peneliti yang akan

datang, penelitian ini dapat

dijadikan sebagai acuan bagi

peneliti lain yang akan

melakukan penelitian yang

sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Zen. 2014. Ilham

Keberanian Umar bin

Khathab. Yogyakarta: Diva

Press

Amiri, Bustomi. 2012. Nilai-Nilai

Pendidikan Islam Dalam Al-

Qur’an Surat Al-Kahfi Ayat

60-82. Surakarta: UMS.

unpublised

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian

Pendidikan Metode dan

Paradigma Baru Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Asy-Syifa’, Burhanuddin. 2012.

Nilai- Nilai Pendidikan Islam

Dalam Novel Sang Pemimpi

Karya Andrea Hirata.

Surakarta: UMS. unpublised

Azwar, Saifuddin. 2006. Metode

Penelitian. Jakarta: Pustaka

Pelajar

Arifin, Muhammad. 2006. Ilmu

Pendidikan Islam. Jakarta:

Bumi Aksara

Fathoni, Abdurrahmat. 2006.

Metodologi Penelitian dan

Teknik Penyusunan Skripsi.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Daud Ali, Muhammad. 2001.

Pendidikan Agama Islam

Jakarta: Bumi Aksara

Haekal, Muhammad Husain. 2013.

Umar Bin Khattab. Jakarta:

PT Pustaka Litera AntarNusa

Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah

Akhlak. Yogyakarta:

Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam

____________. 2000. Kuliah

Aqidah Islam. Yogyakarta:

Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam

Katsir, Ibnu. 2004. Al-Bidayah Wan

Nihayah. Jakarta: Darul Haq

Nurrohmah, Rofi. 2013. Nilai-Nilai

Pendidikan Islam Dalam

Lirik Lagu Religi Karya

Bimbo. Surakarta: UMS.

unpublised

Satori, Djam’an. 2013. Metodologi

Penelitian Kualitatif.

Bandung: CV Alfabeta

Shobron, Sudarno,dkk. 2010. Studi

Islam 1. Surakarta: Lembaga

Pengembangan Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan

Umar, Bukhari. 2010. Ilmu

Pendidikan Islam. Jakarta:

AMZAH