Oi nelli nur indah sari

47
Referat OSTEOGENESIS IMPERFECTA NELLI NUR INDAH SARI (109170017) PEMBIMBING: DR. HJ. FARIDA YUNUS DAHLAN., SP.RAD

Transcript of Oi nelli nur indah sari

Page 1: Oi nelli nur indah sari

ReferatOSTEOGENESIS

IMPERFECTA

NELLI NUR INDAH SARI(109170017)

PEMBIMBING:DR. HJ. FARIDA YUNUS DAHLAN.,

SP.RAD

Page 2: Oi nelli nur indah sari

 PENDAHULUAN

• Kelainan kogenital pd pembentukan jaringan kolagen yang diturunkan

• Insiden 1:20.000 – 50.000 kelahiran hidup

• Bukan kerapuhan tulang, tetapi juga berupa penipisan kulit, deviasi struktur tulang, hipermobilitas sendi, kehilangan pendengaran, kerapuhan gigi, dan sklera biru

• diklasifikasikan menjadi beberapa tipe

Page 3: Oi nelli nur indah sari

ANATOMI TULANG

Page 4: Oi nelli nur indah sari

DEFINISI

• Osteogenesis imperfecta atau brittle bone disease adalah kelainan kongenital umum pada jaringan ikat, yaitu kolagen tipe I, yang secara klasik ditandai dengan kerapuhan tulang menyeluruh serta fraktur multipel tulang kortikal, dan kompresi vertebra akibat trauma ringan. (Marini JC, 2007; Glorieux F, 2007; Murray dkk, 2000)

Page 5: Oi nelli nur indah sari

ETIOLOGI• Mutasi gen COL1α1 (collagen 1 alpha

1) dan COL1α2 (collagen 1 alpha 2) yang mengkode sintesis kolagen tipe I

EPIDEMIOLOGI

• 1 : 20.000 hingga 50.000 kelahiran hidup

serta tidak terdapat korelasi terhadap jenis kelamin dan ras.

Page 6: Oi nelli nur indah sari

• mutasi dominan gen COL1α1 pada lengan panjang kromosom 17 posisi 21.3-22.1 dan COL1α2 pada lengan panjang kromosom 7 posisi 22 mengkode proα1(I) dan proα2(I) penghapusan gen parsial serta duplikasinya, mempengaruhi penyambungan RNA penurunan ekspresi kolagen atau rantai proα yang strukturnya abnormal, membentuk fibril abnormal, sehingga melemahkan keseluruhan struktur tulang.

PATOFISIOLOGI

Page 7: Oi nelli nur indah sari

• Jika terdapat satu rantai yang abnormal, rantai ini dapat berinteraksi dengan dua rantai yang normal, tetapi pelipatan dapat dicegah, sehingga mengakibatkan penguraian enzimatik seluruh rantai yang disebut procollagen suicide, yang bermanifestasi sebagai osteogenesis imperfecta nonletal.

• jika ketiga rantai yang abnormal, akan bermanifestasi sebagai osteogenesis imperfecta letal

Page 8: Oi nelli nur indah sari

P.D ANAMNESIS• Tulang mudah patah (bahkan sepanjang hidup

penderita mengalami patah tulang 1-60 kali)• Kelainan bentuk anggota gerak, • kelemahan gerak, • mudah memar, • perawakan pendek, • dada burung,• sklera biru, • gigi rapuh, • wajah segitiga (Triangular Face), • hidung kecil bermasalah pada pernafasan, • sering mengalami vertigo, dan • hilangnya pendengaran

Page 9: Oi nelli nur indah sari

P.D PEMERIKSAAN FISIK

• Pengukuran Antropometri-dalam grafik, meliputi TB, BB, tinggi duduk, lingkar kepala, panjang lengan dan panjang kaki

• David Sillence pada tahun 1979, OI berdasarkan cara pewarisan gen, manifestasi klinis, dan kesan radiografi dibagi menjadi 4 tipe

• Tipe 1 : tipe paling ringan dan paling tinggi insidennya

• Tipe 2 : tipe dengan tikat keparahan tertinggi sehingga disebut dengan tipe letal perinatal

• Tipe 3 : tipe yang paling parah dari bentuk nonletal menyebabkan disabilitas fisik yang berarti

• Tipe 4 : cukup berat• Tipe 5 (Hiperplasia Kallus), tipe 6 (Defek

Mineralisasi), tipe 7 (Autosomal Resesif)

Page 10: Oi nelli nur indah sari

TIPE I

• lebih lambat. • fraktur ringan krn trauma ringan, sedang

dan akan << setelah pubertas, • deformitas kaki, dan kompresi vertebra

ringan. • Dislokasi sendi bahu dan sendi panggul• Sklera biasanya biru. • Kehilangan pendengaran dini pada 30-60%

penderita. • Tipe I bersama tipe IV dibagi menjadi

subtipe A dan B, berdasarkan disertai (A) atau tidak (B) dentinogenesis imperfecta. Kelainan jaringan ikat lain yang mungkin terjadi yaitu kulit tipis dan mudah memar, kelenturan sendi, dan perawakan pendek yang berhubungan dengan anggota keluarga lain

Page 11: Oi nelli nur indah sari

TIPE II

• Bayi sering mengalami kematian selama persalinan akibat perdarahan intakranial yang disebabkan trauma multipel.

• Bayi lahir dengan panjang dan berat badan lahir sangat kecil untuk masa kehamilan.

• Terdapat kerapuhan hebat tulang dan jaringan ikat lainnya.

• Ditemukan mikromelia dan kedua kaki abduksi seperti frog-leg position.

• Terdapat multipel fraktur kosta dan ronggga toraks yang sempit sehingga terjadi insufisiensi pernafasan.

• Kepala besar untuk ukuran tubuh dengan pelebaran fontanela anterior dan posterior.

• Sklera berwarna biru atau kelabu gelap.

Page 12: Oi nelli nur indah sari

TIPE III

• Fraktur biasanya juga terjadi intrauterin.• Bentuk muka relatif makrosefalus dan

berbentuk segitiga. • Fraktur dapat terjadi akibat trauma

ringan dan sembuh dengan meninggalkan deformitas.

• Costa bagian basal sering rapuh dan bentuk dada mengalami deformitas.

• Ditemukan juga skoliosis dan kompresi vertebra.

• Kurva pertumbuhan di bawah normal dari satu tahun pertama kehidupan.

• Pasien memiliki perawakan pendek yang ekstrim.

• Sklera berwarna putih sampai biru.

Page 13: Oi nelli nur indah sari

TIPE IV

• Pasien lahir dengan fraktur intrauterin dan tulang panjang bawah yang bengkok Fraktur << setelah pubertas.

• Pasien memiliki perawakan cukup pendek• Sklera bisa biru atau putih

TIPE V, VI DAN VII

• Ketiga tipe ini didapatkan melalui biopsi tulang dari tipe IV. Ketiganya tidak mengalami kelainan pada kolagen tipe I. Tipe V ditandai dengan hiperplasia kalus, kalsifikasi membran interosesus humeri, dan radiodens garis metafisis. Tipe VII mengarahkan ke kromosom 3p22-24 dan kelainan hipomorfik CRTAP

Page 14: Oi nelli nur indah sari
Page 15: Oi nelli nur indah sari
Page 16: Oi nelli nur indah sari

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Kimia darah meliputi : kreatin, ureum, elektrolit, fosfat, alkali fosfatase, SGOT, SGPT, pada bulan ke 3, 6, 12, 18 dan 24. Juga kalsium pada periode sama.

• Hematologi, meliputi DPL dan trombosit

• Pemeriksaan molekuler kolagen analisis DNA pada gen COL1α1 dan COL1α2 yang diperoleh dari sampel darah atau saliva.

• Pemeriksaan biokimia kolegen jumlah kolagen tipe I yang berkurang menyebabkan peningkatan rasio kolagen tipe III terhadap kolagen tipe I

Page 17: Oi nelli nur indah sari

PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN

• Röntgen postnatal harus mencakup pencitraan dari tulang kortikal, tengkorak, dada, panggul, dan tulang belakang torakolumbalis

• Pada pemeriksaan ini dapat ditemukan gambaran densitas tulang yang menurun yang mengarah ke osteopenia, fraktur yang baru, subklinis, atau sudah sembuh, bengkok pada tulang kortikal, kompresi vertebra, dan tulang Wormian pada sutura tulang kranial.

Page 18: Oi nelli nur indah sari

RADIOLOGI UMUM

• Osteoporosis umum dari kedua kerangka aksial dan apendikular. Kondisi tulang tipis, overtubulasi dengan korteks tipis. Tampak adanya reaksi periosteal, gambaran osteopenia, dan sklerosis metafisis

Page 19: Oi nelli nur indah sari

RADIOLOGI UMUM

• Radiografi radioulnaris posteroanterior perempuan, 17 tahun, dengan osteogenesis imperfecta tipe I menunjukkan osteoporosis, deformitas membungkuk dengan overtubulasi dari jari-jari, fraktur ulnaris yang sembuh, dan pembentukan kalus di atas humerus distal. Pertumbuhan garis pemulihan tampak pada radius distal. (Sumber: Kirpalani A, 2012.)

Page 20: Oi nelli nur indah sari

• Radiografi femur posteroanterior laki-laki, 6 bulan, dengan osteogenesis imperfecta menunjukkan sklerosis metafisis distal femur

Page 21: Oi nelli nur indah sari

• Bentuk yang lebih parah dari osteogenesis imperfecta, seperti tipe II dan III, osteoporotik pada tulang panjang dengan fraktur multipel.

• Fraktur yang terjadi dapat berupa fraktur transversal, obliq, spiral, torus, dan greenstick

• Beberapa fraktur tulang rusuk sering ditemukan, menyebabkan tulang rusuk menjadi cacat

• pada umumnya terjadi pada tahun pertama kehidupan• Torax mungkin kecil• Skoliosis• pembentukan kalus hiperplastik dpt mempersulit,

biasanya di tulang femoralis dan sering besar, muncul sebagai massa padat, tidak teratur, timbul dari korteks tulang

• Kalus ini dikaitkan dengan penebalan periosteum

Page 22: Oi nelli nur indah sari

• Radiografi toraks posteroanterior perempuan, tiga tahun dengan fraktur multipel costa dan pembentukan kalus dalam berbagai tingkatan. (Sumber: Paterson CR, 2003.)

Page 23: Oi nelli nur indah sari

• Penyembuhan fraktur humerus diafisis kiri dengan pembentukan kalus pada pasien dengan osteogenesis imperfecta. (Sumber: Kirpalani A, 2012.)

Page 24: Oi nelli nur indah sari

• Fraktur metafisis pada perempuan, empat tahun, dengan osteogenesis imperfecta

Page 25: Oi nelli nur indah sari

• Selain itu, dengan peningkatan keparahan penyakit, tulang kranial tengkorak menunjukkan densitas yang rendah dan tampak tulang-tulang Wormian, yaitu tulang-tulang kecil di intrasutura

Page 26: Oi nelli nur indah sari

• Radiografi kranial lateral pada pasien wanita muda dengan tipe III osteogenesis imperfecta menunjukkan beberapa tulang Wormian.

• Röntgen kranial posteroanterior pada pasien wanita muda dengan tipe III osteogenesis imperfecta menunjukkan beberapa tulang Wormian

Page 27: Oi nelli nur indah sari

OI tipe I

Radiografi kruris anteroposterior laki-laki dengan osteogenesis imperfecta tipe IA pada usia:

• 3 tahun saat pertama kali mengalami fraktur tibialis, dan

• 6 tahun saat keempat kali mengalami fraktur tibialis

Page 28: Oi nelli nur indah sari

OI tipe II

• Bayi baru lahir dengan osteogenesis imperfecta. Tampak gambaran fraktur multipel dan deformitas pada seluruh tulang

Page 29: Oi nelli nur indah sari

OI TIPE III

• 25 % kasus, skoliosis vertebra torakolumbalis khas pada osteogenesis imperfecta tipe III

• Popcorn appearance tampak pada metafisis-epifisis tulang kortikal, paling sering di artikulasio genu. Hal ini terjadi akibat mikrofraktur berulang pada plat pertumbuhan

• Tulang kraniofasial lunak dengan kalvarium, besar tipis menyebabkan fasies segitiga.

Page 30: Oi nelli nur indah sari

OI TIPE III

• Radiografi vertebra posteroanterior pada pasien osteogenesis imperfecta tipe III yang berat. Tampak skoliosis berbentuk S

• Radiografi vertebra lateral pada anak 1 tahun dengan osteogenesis imperfecta

Page 31: Oi nelli nur indah sari

• Radiografi osteogenesis imperfecta tipe III anak usia 6 tahun.

• Tulang tibialis dan fibularis kanan dan kiri tampak osteoporotik dengan metaphyseal flaring, popcorn appearance pada plat pertumbuhan, dan placement intramedullary rod.

• Tulang-tulang vertebra terkompresi dan tampak osteoporotik

Page 32: Oi nelli nur indah sari

OI TIPE IV

• Gambaran khas yang diasosiasikan dengan tipe IV adalah invaginasi basiler dengan atau tanpa kompresi batang otak. Hal ini mungkin terdeteksi pada radiografi polos tengkorak atau tulang vertebra servikalis

Page 33: Oi nelli nur indah sari

USG

• pada trimester kedua kehamilan (minggu ke 17 kehamilan

• Dari USG dapat tampak gambaran angulasi dan bengkoknya tulang kortikal, panjang tulang kortikal memendek dari ukuran normal, dan fraktur multipel costa

Page 34: Oi nelli nur indah sari

• Celah kecil gelap di bawah kulit belakang leher pada janin disebut dengan nuchal translucency (NT) pada kehamilan 10-14 minggu atau nuchal fold (NF) pada kehamilan 15-22 minggu. Peningkatan NF dihubungkan dengan abnormalitas kongenital muskuloskeletal.

• Apabila ditemukan penebalan NF (edema nuchal), serta tampak gambaran angulasi tulang kortikal, pendeknya tulang kortikal dari ukuran normal, atau fraktur multipel costa

Page 35: Oi nelli nur indah sari

• Ultrasonografi pada kehamilan 16 minggu menunjukkan kesan edema nuchal

• Ultrasonografi pada kehamilan 20 minggu menunjukkan kesan hyrop fetalis

Page 36: Oi nelli nur indah sari

COMPUTERIZED TOMOGRAPHY (CT SCAN)

• Untuk menilai invaginasi basiler yang terjadi sebagai komplikasi dari osteogenesis imperfect tipe IV.

• Garis McGregor, garis lurus yang menghubungkan permukaan atas tepi posterior palatum durum ke titik kaudal kurva oksipital, dapat digunakan untuk menilai komplikasi ini. Proyeksi ujung prosesus odontoid di atas garis McGregor menunjukkan adanya invaginasi basiler

Page 37: Oi nelli nur indah sari

• CT scan vertebra servikal pada perempuan, 16 tahun, dengan osteogenesis imperfecta tipe IV. Gambar ini menunjukkan invaginasi basiler ringan, dengan ujung sarang-sarang di atas garis McGregor (merah). (Sumber: Kirpalani A, 2012.)

Page 38: Oi nelli nur indah sari

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

• MRI digunakan untuk menilai invaginasi basiler. Meskipun radiografi servikal dan CT scan dapat menunjukkan kelainan ini dengan baik, MRI memiliki keuntungan yaitu dapat mendeteksi kompresi medulla spinalis.

• MRI servikal potongan sagital wanita pada gambar 33. Gambar ini menunjukkan stenosis ringan pada foramen magnum yang disebabkan oleh invaginasi basilar (garis merah menunjukkan lebar efektif foramen magnum)

Page 39: Oi nelli nur indah sari

• Invaginasi basiler pada MRI potongan sagital pada anak dengan osteogenesis imperfecta tipe III tanpa gejala. Terdapat invaginasi odontoid di atas garis Camberlain yang menyebabkan penekanan dan perputaran pada pontomedullary junction (tanda panah).

Page 40: Oi nelli nur indah sari

PEMERIKSAAN DENSITAS MASSA TULANG

• Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Dual-energy X-ray Absorptiometry (DXA).

• Pasien dengan osteogenesis imperfecta memiliki densitas massa tulang yang lebih rendah dibandingkan normal

• Densitometri dapat mengkonfirmasi tingkat keparahan osteoporosis pada pasien dengan osteogenesis imperfecta serta dapat menilai keberadaan demineralisasi pada osteogenesis imperfecta tipe I atau tipe IV.

Page 41: Oi nelli nur indah sari

Diagnosis Banding

• OSTEOPOROSIS JUVENIL IDIOPATIK: fraktur yang terjadi jarang multipel. Sekalipun tampak trabekulasi, pada osteoporosis juvenil idiopatik tidak ditemukan sklerosis metafisis

Fraktur metafisis distal tibialis kanan. Fraktur kompresi vertebra torakal

Page 42: Oi nelli nur indah sari

PENYAKIT PAGET JUVENILE

• Pada penyakit Paget juvenil, reaksi periosteal sangat menonjol dengan lesi litik dan destruksi tulang yang hebat.

Radiografi tibia lateral pada pasien dengan sarcoma Paget.

Page 43: Oi nelli nur indah sari

RIKETSIA

• Pada riketsia, deformnitas ditemukan, tetapi kejadian fraktur tidak sebanyak osteogenesis imperfecta. Selain itu, penyebab riketsia yaitu kurangnya asupan mineral dari luar tubuh, bukan penyakit yang diturunkan secara autosom seperti osteogenesis imperfecta

Radiografi anak 2 tahun dengan riketsia dengan penurunan densitas tulang, memperlihatkan mineralisasi tulang yang lemah

Page 44: Oi nelli nur indah sari

KOMPLIKASIKardiovaskuler• Mutasi spesifik pada gen kolagen merupakan

predisposisi terjadinya aneurisma aorta.Jaringan Ikat• Penderita akan mudah mengalami luka memar karena

kulit yang tipis.Mata dan Penglihatan• Terjadi penipisan sklera yang berhubungan dengan

warna sklera. Ketebalan kornea juga menipis• Sistem Endokrin: Keadaan hipermetabolik dapat

ditemukan, terdiri dari diaphoresis berlebihan, peningkatan konsumsi oksigen, dan peningkatan hormon tiroksin.

• Sistem Pencernaan: Protusio asetabulum dan deformitas pelvis menyebabkan konstipasi pada penderita

Page 45: Oi nelli nur indah sari

• Sistem Pendengaran: Penderita biasanya akan mengalami kehilangan pendengaran pada tiga dekade pertama kehidupan.

• Sistem Saraf: Komplikasi neurologi termasuk invaginasi basiler, kompresi batang otak, dan hidrosefalus. Kebanyakan anak dengan osteogenesis imperfecta tipe III dan IV mengalami invaginasi basiler, tetapi jarang kompresi batang otak.

• Fungsi Pernafasan: Kecacatan dan kematian akibat osteogenesis imperfecta terutama akibat pneumonia akut dan penyimpangan fungsi pulmonal yang terjadi pada anak-anak dan cor pulmonal terlihat pada dewasa.

• Ginjal: Hiperkalsiuria ditemukan pada osteogenesis imperfecta sedang sampai berat

Page 46: Oi nelli nur indah sari

PENATALAKSANAAN

• Modifikasi Perilaku dan Gaya Hidup• Manajemen Ortopedi• Medikamentosa: Pengobatan dengan

bifosfonat (pamidronat intravena atau olpadronat oral) menurunkan resorpsi oleh osteoklas dan memperbaiki kompresi vertebra dengan mencegah atau memperlambat skoliosis

Page 47: Oi nelli nur indah sari

PROGNOSIS

• Bayi dengan osteogenesis imperfecta tipe II biasanya meninggal pada hitungan bulan sampai satu tahun kehidupan

• Anak denganosteogenesis imperfecta tipe III mengalami penurunan harapan hidup dengan sebab pulmonal pada masa anak awal, remaja, dan 40-an tahun. Osteogenesis imperfecta tipe I dan IV memiliki harapan hidup penuh