Organ Pernapasan Bawah

14
ORGAN PERNAPASAN BAWAH Kelompok 2 : 1.Khasbulloh 2.Ahmad Faqih F 3.Nina Herlina 4.Laelatul Mahmudah 5.Erni Yunia Nugroho 6.Nurul Khasanah 7.Siti Nur’Aeni 8.Mey Ferdita Santika P 9.Duaji Iftinan Angkawijaya

description

organ pernafasan bawah

Transcript of Organ Pernapasan Bawah

Page 1: Organ Pernapasan Bawah

ORGAN PERNAPASAN BAWAH

Kelompok 2 :

1.Khasbulloh

2.Ahmad Faqih F

3.Nina Herlina

4.Laelatul Mahmudah

5.Erni Yunia Nugroho

6.Nurul Khasanah

7.Siti Nur’Aeni

8.Mey Ferdita Santika P

9.Duaji Iftinan Angkawijaya

STIKES AL – IRSYAD AL – ISLAMIYAH

CILACAP

Page 2: Organ Pernapasan Bawah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari

pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di

dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas

dan membuang karbondioksida ke lingkungan.

1 Sistem pernapsan terdiri dari hidung, trakea, paru, tulang rusuk , otot

interkosta ,

bronkus , bronkiol , alveolus dan diafragma .

2 Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea .

3 Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan

senantiasa terbuka.

4 Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang

disambungkan kepada paru.

5 Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada

ujung bronkiol .

6 Alveolus mempunyai penyesuaian berikut untuk memudahkan pertukaran

gas :

(a) diliputi kapilari darah yang banyak

(b) dinding sel yang setebal satu sel (dinding sel yang nipis)

(c) permukaan yang luas dan lembap

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui pengertian pernapasan pada manusia

Untuk Mengetahui organ pernapasan bawah

1.3 Rumusan Masalah

Page 3: Organ Pernapasan Bawah

Apa yang dimaksud dengan pernapasan pada manusia?

Apa saja bagian-bagian dari organ pernapasan bawah ?

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengertian Pernapasan

Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk

mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh

yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi ini disebut

sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidung/mulut

hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan

karbondioksida dengan pembuluh darah.

Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,

pengeluaran karbondioksida hingga penggunaan energi di dalam tubuh.

Sistem respirasi atau sistem pernapasan mencakup semua proses

pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir melalui rongga hidung

faring laring trakea bronkus paru-paru alveolus sel-sel melalui

dinding kapiler darah.

B. Organ Pernapasan Bawah

Anatomi dan Fisiologi Saluran Pernapasan Bagian Bawah

Page 4: Organ Pernapasan Bawah

Saluran pernapasan bagian bawah (tracheobronchial tree) terdiri atas:

a. Trakhea

Trakea (batang tenggorok) adalah tabung berbentuk pipa seprti

huruf C yang di bentuk oleh tulang rawan yang disempurnakan oleh

selaput, dan terletak diantara vertebrae servikalis VI sampai ketepi bawah

kartilago krikoidea vertebra torakalis V. Panjangnya adalah sekitar 13 cm

dan diameter 2,5 cm. Dan dilapisi oleh otot polos mempunyai dinding

vibroelastis yang tertanam dalam balok hialin yang mempertahankan

trakea tetap terbuka. Ujung cabang trakhea disebut carina. Trakhea bersifat

sangat fleksibel, berotot. Mukosa trakhea terdiri dari epitel keras seperti

lamina yang berisi jaringan serabut-serabut elastic. Jaringan ini berisi

Page 5: Organ Pernapasan Bawah

glandula mukosa yang sampai permukaan epitel menyambung ke

pembuluh darah bagian luar. Sub mukosa trachea menjadikan dinding

trachea kaku dan melindungi serta mencegah trachea mengempis.

Kartilago antara trachea dan esophagus lapisannya berubah menjadi elastic

pada saat proses menelan sehingga membuka jalan makanan dan makanan

masuk ke lambung. Rangsangan syaraf simpatis memperlebar diameter

trachea dan mengubah besar volume saat terjadinya proses pernapasan.

a) Struktur Trakea

Pada ujung bawah trakea, setinggi angulus strerni tepi bawah trakea

vertebrae torakalis IV, trakea bercabang dua menjadi bronkus kiri dan

kanan, trakea dibentuk oleh tulang rawan yang berbentuk cicncin yang

terdidri dari 15-20 cincin. Diameter trakea tidak sama pada seluruh

bagiannya. Pada daerah servikal agak sempit, bagian pertengahan

sedikit lebar, dan mengecil lagi dekat percabangan bronkus. Bagian

dalam trakea terdapat septum yang disebut juga karina, yang terletak

agak kekiri dari bagian median. Bagian dalam dari trakea terdapat sel

bersilia, berguna untuk mengeluarkan benda asing yang masuk

bersama udara kejalan pernafasan.

Hubungan trakea denganalt disekitarnya :

1. Sebelah kanan terdapat N. Vagusdekstra, A. Anonima, dan V.

Azigoz.

2. Sebelah kiri terdapat aorta dan nervus rekuren sinistra.

3. Bagian depan menyilang V. Anonima sinistra, dan fleksus

kardiakus trovundus.

4. Bagian belakang terdapat esofagus, pada sisi trakea berjalan

cabang-cabang N. Vagus dan trunkus simpatikus kearah fleksus

kardiakus.

Page 6: Organ Pernapasan Bawah

b) Fungsi Trakea

Mokusa trakea terdiri dari epitel keras seperti lamina yang berisi

jaringa serabut elastis. Jaringan mukoss ini berisi dari glandula

mukosa yang sampai kepermukaan epitel yang menyambung ke

pembuluh darah bagian luar. Submukosa trakea menjadikan dinding

trakea kaku dan melindungi serta mencegah trakea mengempis

kartilago antara trakea dan esofagus lapisannya berubah menjadi

elastis pada saat proses menelan, sehingga membuka jalan makanan

dan makanan itu akan masuk kelambung. Rangsangansraf simpatis

memperlebar diameter trakea dan mengubah besar volume saat

terjadinya proses pernafasan.

b. Bronkhus dan Bronkhiolus

Cabang bronkhus kanan lebih pendek, lebih lebar, dan cenderung

lebih vertikal daripada cabang yang kiri. Hal tersebut menyebabkan benda

asing lebih mudah masuk ke dalam cabang sebelah kanan daripada

bronkhus sebelah kiri. Segmen dan subsegmen bronkhus bercabang lagi

dan berbentuk seperti ranting masuk ke setiap paru-paru. Bronkhus

disusun oleh jaringan kartilago sedangkan bronkhiolus, yang berakhir di

alveoli, tidak mengandung kartilago. Tidak adanya kartilago menyebabkan

Page 7: Organ Pernapasan Bawah

bronkhiolus mampu menangkap udara, namun juga dapat mengalami

kolaps. Agar tidak kolaps alveoli dilengkapi dengan poros/lubang kecil

yang terletak antar alveoli yang berfungsi untuk mencegah kolaps alveoli.

Saluran pernapasan mulai dari trakhea sampai bronkhus terminalis tidak

mengalami pertukaran gas dan merupakan area yang dinamakan

Anatomical Dead Space. Awal dari proses pertukaran gas terjadi di

bronkhiolus respiratorius.

c. Alveoli (kantung udara)

adalah kantung diparu-paru dan mengandung serat elastis. Yang berfungsi

dalam pertukaran karbon dioksida dan oksigen dalam proses ini. Struktur

ini di kelilingi oleh kapiler pembawa darah.pertukaran karbondioksida

dalam darah dari kapiler ini terjadi melalui dinding alveolus.

Alveoli mulai berfungsi ketika kita menghirup udara melalui hidung

meleui rute yangpanjang terdiri dari berbagai organ pada sistem

pernafasan.organ organ ini termasuk saluran

hidung,faring,laring,trakea,bronkus utama,tabung bronkia kecil.udaranya

mengandung oksigen yang di serap oleh darah yang mengalir melalui

Page 8: Organ Pernapasan Bawah

kapiler.oksigen ini kemudian di teruskan ke sistem peredaran

darah,sehingga menyeselaikan siklus pertukaran gas.

Ada tiga jenis sel utama pada dinding alveolar (pneumocytes):

Tipe I (skuamosa alveolar) sel-sel yang membentuk struktur dinding

alveolar;

Tipe II (alveolar besar) sel-sel yang mensekresi surfaktan paru untuk

menurunkan tegangan permukaan air dan memungkinkan membran untuk

memisahkan, sehingga meningkatkan kemampuan untuk bertukar gas.

Surfaktan terus dirilis oleh eksositosis. Ini membentuk berair protein yang

mengandung hypophase mendasari dan film fosfolipid atasnya terutama

terdiri dari dipalmitoil fosfatidilkolin;

Makrofag yang merusak bahan asing, seperti bakteri.

Reinflation alveoli berikut pernafasan menjadi lebih mudah dengan surfaktan

paru, yang merupakan fosfolipid dan protein campuran yang mengurangi

tegangan permukaan dalam lapisan cairan tipis di semua alveoli. Lapisan fluida

yang diproduksi oleh tubuh untuk memfasilitasi transfer gas antara darah dan

udara alveolar. Surfaktan ini diproduksi oleh sel-sel alveolar besar

(pneumonocytes granular, sebuah epitel kuboid), yang merupakan sel-sel yang

paling banyak di alveoli, namun tidak menutup sebanyak luas permukaan sebagai

sel alveolar skuamosa (epitel skuamosa).

Sel-sel alveolar besar juga memperbaiki endotheilium dari alveolus ketika

menjadi rusak. Surfaktan paru tidak cukup dalam alveoli dapat berkontribusi

untuk atelektasis (runtuhnya sebagian atau seluruh paru-paru). Tanpa surfaktan

paru, atelektasis adalah kepastian; Namun, ada penyebab lain dari kolaps paru

seperti trauma (pneumothorax), PPOK, dan pleuritis

Page 9: Organ Pernapasan Bawah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pernapasan adalah proses pertukaran gas antara makhluk hidup dengan

lingkungannya.

2. Alat pernapasan manusia terdiri atas hidung, pangkal ternggorok

(laring), batang tenggorok (trakea), cabang tenggorok (bronkus), dan

paru-paru.

3. Di dalam hidung udara disaring, disesuaikan suhunya, dan diatur

kelembabannya.

4. Pertukaran oksigen dengan karbondioksida terjadi dalam alveolus.

5. Proses pernapasan meliputi pengambilan oksigen untuk oksidasi

biologi yang menghasilkan energi serta pengeluaran zat sisa berupa

karbondioksida dan air.

B. Saran

Page 10: Organ Pernapasan Bawah

Mengingat pentingnya pernapasan bagi kehidupan, maka sejak dini

jagalah kesehatan pernapasan seperti menjauhkan diri dari merokok dan

narkoba

DAFTAR PUSTAKA

Gibson J.M.D, 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat (Modern Phsyology

and Anatomy for Nurses). Alih Bahasa oleh NiLuh Yasmin Asih S.KP. Edisi

kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

www.wiki.org.co.idKategori :Sistem Pernapasan Pada manusia

www.biologi-sel.com/2013/06/fungsi-alveoli .

www.biologi-sel.com/2013/06/sistem-pernafasan-respirasi .

Drs.H.Syaifuddin,AMK,2011. Anatomi dan fisiologi; kurikulum berbasis kompetensi

untuk keprawatan & kebidanan/penulis, H. Syaifuddin ; editor,Monica ester.-

Ed.4.-Jakarta : EGC,2011.