OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA...

110

Transcript of OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA...

Page 2: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi
Page 3: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i

OUTLOOK JERUK

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian

2015

ISSN 1907-1507

Page 4: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 5: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian iii

OUTLOOK JERUK

ISSN : 1907-1507 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5) Jumlah Halaman : 88 halaman Penasehat : Dr. Ir.Suwandi, MSi Penyunting : Dr. Ir. Leli Nuryati, MSc. Ir. Noviati, MSi Naskah : Roydatul Zikria, SSi Design sampul : Victor Saulus Bonavia Diterbitkan oleh : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2015

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Page 6: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

iv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 7: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v

KATA PENGANTAR

Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian mempublikasikan data sektor pertanian serta hasil analisis datanya.

Salah satu hasil analisis yang telah dipublikasikan secara reguler adalah

Outlook Komoditi Hortikultura.

Publikasi Outlook Komoditi Jeruk Tahun 2015 menyajikan keragaan data

series komoditi Karet secara nasional, ASEAN dan dunia selama 10-30 tahun

terakhir serta dilengkapi dengan hasil analisis proyeksi penawaran dan

permintaan domestik dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

Publikasi ini disajikan dalam bentuk hard copy dan dapat dengan mudah

diperoleh atau diakses melalui portal e-Publikasi Kementerian Pertanian

http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/.

Dengan diterbitkannya publikasi ini diharapkan para pembaca dapat

memperoleh gambaran tentang keragaan dan proyeksi komoditi Jeruk secara

lebih lengkap dan menyeluruh.

Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan publikasi ini,

kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Kritik dan

saran dari segenap pembaca sangat diharapkan guna dijadikan dasar

penyempurnaan dan perbaikan untuk penerbitan publikasi berikutnya.

Jakarta, Desember 2015 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,

Dr.Ir. Suwandi, MSI. NIP.19670323.199203.1.003

Page 8: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

vi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 9: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian vii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................ v

DAFTAR ISI ....................................................................................vii

DAFTAR TABEL ............................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG ............................................................. 1

1.2. TUJUAN ........................................................................ 2

1.3. RUANG LINGKUP .............................................................. 2

BAB II. METODOLOGI ......................................................................... 3

2.1. SUMBER DATA DAN INFORMASI .............................................. 3

2.2. METODE ANALISIS ............................................................. 4

2.2.1. Analisis Deskriptif ................................................... 4

2.2.2. Analisis Penawaran .................................................. 4

2.2.3. Analisis Permintaan ................................................. 5

2.2.4. Kelayakan Model ..................................................... 6

BAB III. KERAGAAN JERUK NASIONAL .................................................... 7

3.1. PERKEMBANGAN LUAS AREAL, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

JERUK DI INDONESIA .......................................................... 7

3.1.1. Perkembangan Luas Areal Jeruk di Indonesia .................. 7

3.1.2. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Jeruk di

Indonesia ............................................................. 9

3.1.3. Sentra Produksi Jeruk di Indonesia .............................. 11

3.2. PERKEMBANGAN HARGA JERUK DI INDONESIA .......................... 20

3.3. PERKEMBANGAN KONSUMSI JERUK DI INDONESIA ....................... 21

3.4. PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JERUK DI INDONESIA ................. 22

3.4.1. Perkembangan Volume Ekspor Impor Jeruk di Indonesia .... 22

3.4.2. Perkembangan Nilai Ekspor Impor Jeruk di Indonesia ........ 23

Page 10: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

viii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

3.4.3. Perkembangan Neraca Perdagangan Jeruk di Indonesia ........... 24

3.4.4. Negara Tujuan Ekspor Jeruk Indonesia ................................ 25

3.4.5. Negara Asal Impor Jeruk Indonesia .................................... 25

BAB IV. KERAGAAN JERUK ASEAN DAN DUNIA ........................................ 21

4.1. PERKEMBANGAN LUAS TANAMAN MENGHASILKAN, PRODUKSI DAN

PRODUKTIVITAS JERUK ASEAN DAN DUNIA .............................. 27

4.1.1. Perkembangan Luas Panen Jeruk di ASEAN ................... 27

4.1.2. Perkembangan Luas Panen Jeruk di DUNIA ................... 28

4.1.3. Perkembangan Produksi Jeruk di ASEAN ....................... 30

4.1.4. Perkembangan Produksi Jeruk di DUNIA ....................... 31

4.1.5. Sentra Produksi Jeruk di ASEAN ................................. 32

4.1.6. Sentra Produksi Jeruk di DUNIA ................................. 32

4.1.7. Perkembangan Produktivitas Jeruk di ASEAN ................. 33

4.1.8. Perkembangan Produktivitas Jeruk di DUNIA ................. 34

4.2. PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JERUK DI ASEAN DAN DUNIA ...... 35

4.2.1. Perkembangan Volume Ekspor Impor Jeruk di ASEAN ....... 35

4.2.2. Perkembangan Volume Ekspor Impor Jeruk di DUNIA ....... 37

4.2.3. Negara Eksportir dan Importir Jeruk di ASEAN ................ 39

4.2.4. Negara Eksportir dan Importir Jeruk di DUNIA ................ 41

4.3. PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN JERUK DI ASEAN DAN DUNIA ...... 43

4.3.1. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di ASEAN ................. 43

4.3.2. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di DUNIA ................. 43

BAB V. ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN ................................... 45

5.1. PROYEKSI PENAWARAN JERUK DI INDONESIA TAHUN 2015-2019 .... 45

5.2. PROYEKSI PERMINTAAN JERUK DI INDONESIA TAHUN 2015-2019 .... 48

5.3. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT JERUK DI INDONESIA

TAHUN 2015-2019 ........................................................... 49

5.4. PROYEKSI KETERSEDIAAN JERUK DI ASEAN TAHUN 2013-2019 ....... 51

5.5. PROYEKSI KETERSEDIAAN JERUK DI DUNIA TAHUN 2013-2019 ....... 52

BAB VI. KESIMPULAN ..................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 55

Page 11: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Jenis Variabel, Periode dan Sumber Data ................................ 3

Tabel 3.1. Rata-rata Pertumbuhan dan Kontribusi Luas Panen Jeruk di

Jawa, Luar Jawa dan Indonesia, Tahun 1980-2014 .................... 8

Tabel 3.2. Rata-rata Pertumbuhan dan Kontribusi Produksi Jeruk di

Jawa, Luar jawa dan Indonesia, Tahun 1980-2014 .................... 10

Tabel 5.1. Hasil Analisis fungsi Respon Terkait Penawaran Komoditi

Jeruk di Indonesia ........................................................... 45

Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Penawaran Jeruk di Indonesia, 2015-2019 ............ 46

Tabel 5.3. Sasaran Produksi Jeruk oleh Ditjen Hortikultura, Tahun

2015-2019 .................................................................... 47

Tabel 5.4. Hasil Proyeksi Permintaan Jeruk di Indonesia, 2015-2019 ............ 48

Tabel 5.5. Proyeksi Surplus/Defisit Jeruk di Indonesia, 2015-2019 .............. 50

Tabel 5.6. Proyeksi Ketersediaan Jeruk di ASEAN, Tahun 2015-2019 ........... 51

Tabel 5.5. Proyeksi Ketersediaan Jeruk di DUNIA, Tahun 2015-2019 ........... 52

Page 12: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

x Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 13: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Perkembangan Luas Panen Jeruk di Jawa, Luar Jawa dan

indonesia, Tahun 1980-2014 .............................................. 8

Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Jeruk di Jawa, luar Jawa dan

Indonesia, Tahun 1980-2014 .............................................. 9

Gambar 3.3. Perkembangan Produktivitas Jeruk di Jawa, Luar Jawa

dan Indonesia, Tahun 1980-2014 ....................................... 11

Gambar 3.4. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok Beberapa Provinsi

Sentra di Indonesia, Tahun 2010-2014 ................................. 12

Gambar 3.5. Kontribusi Produksi Jeruk Besar Beberapa Provinsi Sentra

di Indonesia, Tahun 2010-2014.......................................... 12

Gambar 3.6. Perkembangan Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi

sentra, Tahun 2012-2014 ................................................ 13

Gambar 3.7. Perkembangan Produksi Jeruk Besar di Provinsi sentra,

Tahun 2012-2014 ......................................................... 14

Gambar 3.8. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi

Sumatera utara Tahun 2013 ............................................. 15

Gambar 3.9. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2012 ............................................. 16

Gambar 3.10. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi

Kalimantan Barat Tahun 2013 ........................................... 17

Gambar 3.11. Kontribusi Produksi Jeruk Besar di Provinsi Sulawesi

Selatan Tahun 2013 ....................................................... 18

Gambar 3.12. Kontribusi Produksi Jeruk Besar di Provinsi Jawa Timur

Tahun 2013 ................................................................. 19

Gambar 3.13. Kontribusi Produksi Jeruk Besar di Provinsi Aceh Tahun

2013 ......................................................................... 20

Gambar 3.14. Perkembangan Harga Produsen dan Konsumen Jeruk di

Indonesia, Tahun 1983 - 2014 ........................................... 21

Page 14: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

xii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.15. Perkembangan Konsumsi Jeruk di Indonesia, Tahun 1995 -

2014 ..........................................................................22

Gambar 3.16. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Jeruk di

Indonesia, Tahun 2007 - 2014 ..........................................23

Gambar 3.17. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Jeruk di Indonesia,

Tahun 2007 - 2014 ........................................................24

Gambar 3.18. Perkembangan Neraca Perdagangan Jeruk di Indonesia,

Tahun 2010 - 2014 ........................................................24

Gambar 3.19. Negara Tujuan Ekspor Jeruk Indonesia, Tahun 2014 ................25

Gambar 3.20. Negara Asal Impor Jeruk Indonesia, Tahun 2014 .....................26

Gambar 4.1. Perkembangan Luas Panen Jeruk di ASEAN, Tahun1980-

2013 ..........................................................................27

Gambar 4.2. Kontribusi Luas Panen Jeruk Beberapa Negara ASEAN,

Tahun 2009-2013...........................................................28

Gambar 4.3. Perkembangan Luas Panen Jeruk di DUNIA, Tahun1980-

2013 ..........................................................................29

Gambar 4.4. Kontribusi Luas Panen Jeruk Beberapa Negara di DUNIA,

Tahun 2009-2013...........................................................30

Gambar 4.5. Perkembangan Produksi Jeruk di ASEAN,

Tahun 1980-2013...........................................................31

Gambar 4.6. Perkembangan Produksi Jeruk di DUNIA,

Tahun 1980-2013...........................................................31

Gambar 4.7. Kontribusi Produksi Jeruk Beberapa Negara di ASEAN,

Tahun 2009-2013...........................................................32

Gambar 4.8. Kontribusi Produksi Jeruk Beberapa Negara di Dunia

Tahun 2008 -2013 ..........................................................33

Gambar 4.9. Perkembangan Produktivitas Jeruk di ASEAN,

Tahun 1980 -2013 ..........................................................34

Gambar 4.10. Perkembangan Produktivitas Jeruk di Dunia,

Tahun 1980-2013...........................................................35

Gambar 4.11. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Jeruk di ASEAN

Tahun 1980-2012...........................................................36

Page 15: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xiii

Gambar 4.12. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Jeruk di ASEAN

Tahun 1980-2012 .......................................................... 37

Gambar 4.13. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Jeruk di DUNIA

Tahun 1980-2012 .......................................................... 38

Gambar 4.14. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Jeruk di DUNIA

Tahun 1980-2012 .......................................................... 39

Gambar 4.15. Kontribusi Volume Ekspor Jeruk Beberapa Negara di

ASEAN, Tahun 2008-2012................................................. 40

Gambar 4.16. Kontribusi Volume Impor Jeruk Beberapa Negara di

ASEAN, Tahun 2008-2012................................................. 41

Gambar 4.17. Kontribusi Volume Ekspor Jeruk Beberapa Negara di

DUNIA, Tahun 2008-2012 ................................................. 42

Gambar 4.18. Kontribusi Volume Impor Jeruk Beberapa Negara di

DUNIA, Tahun 2008-2012 ................................................. 42

Gambar 4.19. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di ASEAN, Tahun

1980-2012 ................................................................... 43

Gambar 4.20. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di DUNIA, Tahun

1980-2012 ................................................................... 44

Page 16: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

xiv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 17: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perkembangan Luas Panen Jeruk di Jawa, Luar Jawa

dan Indonesia, Tahun 1980-2014. .................................... 59

Lampiran 2. Perkembangan Produksi Jeruk di Jawa, Luar Jawa dan

Indonesia, Tahun 1980-2014 .......................................... 60

Lampiran 3. Perkembangan Produktivitas Jeruk di Jawa, Luar Jawa

dan Indonesia, Tahun 1980-2014 .................................... 61

Lampiran 4. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok Beberapa

Provinsi Sentra di Indonesia, Tahun 2010-2014 .................... 62

Lampiran 5. Kontribusi Produksi Jeruk Besar Beberapa Provinsi

Sentra di Indonesia, Tahun 2010-2014 .............................. 62

Lampiran 6. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Siam/Keprok di

Provinsi Sumatera Utara, Tahun 2013 ............................... 63

Lampiran 7. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Siam/Keprok di

Provinsi Jawa timur, Tahun 2013 .................................... 63

Lampiran 8. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Siam/Keprok di

Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2013 ............................. 64

Lampiran 9. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Besar di Provinsi

Sulawesi Selatan, Tahun 2013 ........................................ 64

Lampiran 10. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Besar di Provinsi Jawa

Timur, Tahun 2013...................................................... 65

Lampiran 11. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Besar di Provinsi Aceh,

Tahun 2013 ............................................................... 65

Lampiran 12. Perkembangan Harga Jeruk di Tingkat Produsen dan

Konsumen di Indonesia, Tahun 1983- 2014 ......................... 66

Lampiran 13 Perkembangan Konsumsi Jeruk di Indonesia, Tahun

1995-2014 ................................................................ 67

Lampiran 14. Perkembangan Ekspor dan Impor Jeruk di Indonesia,

Tahun 2007-2014 ....................................................... 68

Page 18: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

xvi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 15. Negara Tujuan Ekspor Jeruk Indonesia, Tahun 2014 ..............69

Lampiran 16. Negara Asal Impor Jeruk Indonesia, Tahun 2014 ..................70

Lampiran 17. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas

Jeruk di ASEAN, Tahun 1980-2013 ................................... 71

Lampiran 18. Kontribusi Luas Panen Jeruk Beberapa Negara di ASEAN,

Tahun 2009-2013 ....................................................... 72

Lampiran 19. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas

Jeruk di DUNIA, Tahun 1980 - 2013 ................................. 73

Lampiran 20. Kontribusi Luas Panen Jeruk Beberapa Negara di DUNIA

Tahun 2009-2013 ........................................................74

Lampiran 21. Kontribusi Produksi Jeruk Beberapa Negara di ASEAN

Tahun 2009-2013 ........................................................75

Lampiran 22. Kontribusi Produksi Jereuk Beberapa Negara di DUNIA

Tahun 2009 –2013 .......................................................75

Lampiran 23. Perkembangan Ekspor dan Impor Jeruk di ASEAN, Tahun

1980-2012.................................................................76

Lampiran 24. Perkembangan Ekspor dan Impor Jeruk di DUNIA Tahun

1980-2012.................................................................77

Lampiran 25. Kontribusi Volume Ekspor Jeruk Beberapa Negara di

ASEAN, Tahun 2008-2012 ..............................................78

Lampiran 26. Kontribusi Volume Impor Jeruk Beberapa Negara di

ASEAN, Tahun 2008-2013 ..............................................78

Lampiran 27. Kontribusi Volume Ekspor Jeruk Beberapa Negara di

DUNIA, Tahun 2008-2012 ...............................................79

Lampiran 28. Kontribusi Volume Impor Jeruk Beberapa Negara di

DUNIA, Tahun 2008-2012 ...............................................79

Lampiran 29. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di ASEAN,

Tahun 1980-2012 ........................................................80

Lampiran 30. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di DUNIA,

Tahun 1980-2012 ........................................................81

Page 19: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xvii

Lampiran 31. Hasil Proyeksi Penawaran Jeruk di Indonesia Tahun

2015-2019 dengan Model Regresi Berganda ....................... 82

Lampiran 32. Hasil Proyeksi Luas Panen Jeruk di Indonesia Tahun

2015-2019 dengan Model Double Exponential Smoothing ....... 83

Lampiran 33. Hasil Proyeksi Harga Produsen Jeruk di Indonesia Tahun

2015-2019 dengan Model Double Exponential Smoothing ....... 84

Lampiran 34. Hasil Proyeksi Permintaan Jeruk di Indonesia Tahun

2015-2019 dengan Model Double Exponential Smoothing ....... 85

Lampiran 35. Hasil Proyeksi Ketersediaan Jeruk di ASEAN Tahun

2015-2019 dengan Model Double Exponential Smoothing ....... 86

Lampiran 36. Hasil Proyeksi Ketersediaan Jeruk di Dunia Tahun

2015-2019 dengan Model Trend Quadratic ......................... 87

Page 20: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

xviii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 21: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xix

RINGKASAN EKSEKUTIF

Jeruk Indonesia yang berkembang selama ini adalah jeruk siam/keprok

dan jeruk besar dengan lokasi sentra yang berbeda. Sentra jeruk siam/keprok

di Indonesia adalah provinsi Sumatera Utara, Jawa timur dan Kalimantan

Barat. Sementara sentra jeruk besar ada di provinsi Sulawesi Selatan, Jawa

Timur dan Aceh.

Areal jeruk banyak di luar Jawa sekitar 67-73% dari total areal jeruk di

Indonesia. Pertumbuhan produksi lima tahun terakhir menunjukkan terjadi

penurunan di lokasi luar Jawa namun menunjukkan pertumbuhan meningkat di

Jawa. Produksi jeruk siam/keprok di Indonesia sebagian besar berasal dari

Sumatera Utara, Jawa Timur dan Kalimantan Barat. Sedangkan produksi jeruk

besar sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Aceh.

Produksi jeruk di Indonesia tahun 2015 diperkirakan sebesar 2,40 juta

ton dan terus meningkat hingga tahun 2019 dengan perkiraan produksi sebesar

2,77 juta ton. Rata-rata peningkatan produksi jeruk selama lima tahun ke depan

(2015-2019) diperkirakan sebesar 3,64% per tahun.

Permintaan jeruk didekati dengan SUSENAS yaitu konsumsi jeruk oleh

rumah tangga. Permintaan jeruk tahun 2015 sebesar 2,73 kg/kap/tahun atau

sebesar 696.759 ton setelah dikalikan dengan jumlah penduduk. Permintaan

jeruk untuk rumah tangga diproyeksikan meningkat selama lima tahun ke depan

(2015-2019) dengan rata-rata 0,52%.

Pada tahun 2015 surplus jeruk Indonesia diproyeksikan sebesar 1,70 juta

ton. Surplus jeruk diproyeksikan terus meningkat hingga mencapai 2,02 juta ton

pada tahun 2019. Tingginya surplus ini dikarenakan permintaan jeruk hanya

didekati dengan konsumsi rumah tangga, dimana berdasarkan data NBM sebesar

96,08% pemakaian jeruk di Indonesia digunakan untuk bahan makanan baik

untuk konsumsi rumah tangga maupun non rumah tangga (industri), sedangkan

sebesar 3,92% adalah tercecer.

Page 22: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

xx Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 23: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Jeruk (Citrus sp.) adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia.

Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara

alami atau dibudidayakan. Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia

adalah jeruk keprok (Citrus reticulate/nobilis L.), jeruk siam (C. microcarpa

L. dan C. sinesis L) yang terdiri atas Siam Pontianak, Siam Garut, Siam

Lumajang, serta jeruk besar (C. maxima Herr.) yang terdiri atas jeruk

Nambangan-Madium dan Bali (Kemenristek, 2000).

Jeruk merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang mempunyai

peranan penting di pasaran dunia maupun dalam negeri, baik dalam bentuk

segar maupun olahannya. Karena mempunyai nilai ekonomis tinggi, maka

pemerintah tidak hanya mengarahkan pengelolaan jeruk bagi petani kecil,

tetapi juga mengorientasikan kepada pola pengembangan industri jeruk yang

komprehensif. Tanaman jeruk adalah tanaman tahunan dan sudah sekitar

70-80% dikembangkan di Indonesia dan setiap tahunnya mengalami

perkembangan dalam pembudidayaannya baik mencakup luasan lahan, jumlah

produksi bahkan permintaan pasar (Kementan, 2011).

Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) tahun

2009-2013, prospek perkembangan jeruk Indonesia di kancah ASEAN cukup

baik mengingat Indonesia merupakan negara dengan luas panen dan produksi

terbesar untuk jeruk di ASEAN.

Untuk mengetahui sejauh mana prospek komoditi jeruk dalam

mendukung sektor pertanian di Indonesia, berikut ini akan disajikan

perkembangan luas panen, produksi, produktivitas nasional dan dunia, harga

produsen dan konsumen, konsumsi, ekspor dan impor, serta proyeksi

penawaran dan permintaan jeruk tahun 2015-2019.

Page 24: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

1.2. TUJUAN

Melakukan Penyusunan Buku Outlook Komoditi Jeruk yang berisi

keragaan data series di Indonesia, dunia dan ASEAN, serta dilengkapi dengan

hasil proyeksi penawaran dan permintaan jeruk di Indonesia, proyeksi

ketersediaan jeruk di ASEAN dan di dunia.

1.3. RUANG LINGKUP

Kegiatan yang dicakup dalam penyusunan outlook komoditi jeruk

adalah:

Identifikasi peubah-peubah yang dianalisis mencakup luas panen, produksi,

produktivitas, konsumsi, ekspor, impor, negara tujuan ekspor, negara asal

impor, dan situasi komodi jeruk di Indonesia, ASEAN, dan di dunia.

Penyusunan analisis komoditi jeruk serta penyusunan proyeksi permintaan

dan penawaran jeruk di Indonesia tahun 2015-2019.

Page 25: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 3

BAB II. METODOLOGI

2.1. SUMBER DATA DAN INFORMASI

Buku Outlook Komoditi Jeruk Tahun 2015 disusun berdasarkan data dan

informasi yang bersumber dari daerah, instansi terkait di lingkup Kementerian

Pertanian dan instansi di luar Kementerian Pertanian seperti Badan Pusat

Statistik (BPS) dan Food and Agriculture Organization (FAO). Jenis variabel,

periode dan sumber data secara rinci disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jenis Variabel, Periode dan Sumber Data

No Variabel Periode Sumber

Data Keterangan

1. Luas Panen Jeruk

di Indonesia 1980-2014 BPS

2. Produksi Jeruk di

Indonesia 1980-2014 BPS Buah Segar

3. Produktivitas Jeruk

di Indonesia 1980-2014 BPS

4.

Harga Produsen

dan Konsumen

Jeruk di Indonesia

1983-2014 BPS

Harga Produsen :

Jeruk Siam/Keprok

Harga Konsumen :

Jeruk

5. Konsumsi Jeruk di

Indonesia 1995-2014

Susenas,

BPS

6. Ekspor Impor Jeruk

di Indonesia 2003-2014 BPS

7. Luas Panen Jeruk

di ASEAN 1980-2013 FAO

8. Produksi Jeruk di

ASEAN 1980-2013 FAO

9. Produktivitas Jeruk

di ASEAN 1980-2013 FAO

10. Ekspor Impor Jeruk

di ASEAN 1980-2012 FAO

11. Luas Panen Jeruk

di Dunia 1980-2013 FAO

Page 26: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

4 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

No Variabel Periode Sumber Data Keterangan

12. Produksi Jeruk di

Dunia 1980-2013 FAO

13. Produktivitas Jeruk

di Dunia 1980-2013 FAO

14. Ekspor Impor Jeruk

di Dunia 1980-2012 FAO

15. Jumlah Penduduk

Indonesia 2015-2019 BPS Hasil Proyeksi BPS

2.2. METODE ANALISIS

Metode yang digunakan dalam penyusunan Outlook Komoditi Jeruk

adalah sebagai berikut:

2.2.1. ANALISIS DESKRIPTIF

Analisis keragaan atau perkembangan komoditi jerukdilakukan

berdasarkan ketersediaan data series yang yang mencakup indikator

luas areal, produksi, produktivitas, ketersediaan konsumsi, dan ekspor-

impor dengan analisis deskriptif sederhana. Analisis keragaan

dilakukan untuk data series jerukdi Indonesia, ASEAN dan dunia.

2.2.2. ANALISIS PENAWARAN

Analisis penawaran jeruk dilakukan berdasarkan analisis fungsi

produksi. Penelusuran model untuk analisis fungsi produksi tersebut

dilakukan dengan pendekatan persamaan Regresi Linier Berganda

(Multiple Linear Regression). Persamaan regresi tersebut memetakan

peubah penjelas/bebas terhadap peubah respons/tak bebas. Dalam

regresi linier berganda, parameter yang diduga bersifat linier serta

jumlah peubah bebas dan atau tak bebas yang terlibat di dalamnya lebih

dari satu.

Secara umum regresi linier berganda dapat dinyatakan dengan model

berikut:

Page 27: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5

n

j

jj

nn

Xbb

XbXbXbbY

1

0

22110 ...

dimana : Y = Peubah respons/tak bebas

Xn = Peubah penjelas/bebas

n = 1,2,…

b0 = nilai konstanta

bn = koefisien arah regresi atau parameter model regresi

untuk peubah xn

= sisaan

Dengan memperhatikan ketersediaan data, analisis penawaran

dilakukan berdasarkan data produksi dalam periode tahunan dimana

produksi pada periode ke-t diduga merupakan fungsi dari luas panen

dan harga produsen periode ke-t. Untuk peubah-peubah bebas yang

tidak tersedia datanya dalam periode waktu yang bersesuaian maka

dilakukan proyeksi terlebih dahulu dengan menggunakan model analisis

trend (trend analysis), model pemulusan eksponensial berganda

(double exponential smoothing) atau model time series lain yang

sesuai.

2.2.3. ANALISIS PERMINTAAN

Analisis permintaan jeruk merupakan analisis

permintaan/konsumsi langsung masyarakat terhadap komoditi jeruk

yang dikonsumsi oleh rumah tangga, permintaan jeruk

direpresentasikan melalui fungsi konsumsi. Permintaan jeruk dihitung

dengan model pemulusan eksponensial berganda (Double Exponential

Smoothing).

Page 28: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

6 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

2.2.4. KELAYAKAN MODEL

Ketepatan sebuah model regresi dapat dilihat dari Uji-F, Uji-t dan

koefisien determinasi (R2).

Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya keragaman dari

peubah tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan oleh peubah–peubah bebas

(X). Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan persamaan:

TotalSS

egresiRSSR 2

dimana : SS Regresi adalah jumlah kuadrat regresi

SS Total adalah jumlah kuadrat total

Sementara, untuk model time series baik analisis trend, pemulusan

eksponensial berganda (double exponential smoothing) maupun model

time series lainnya, ukuran kelayakan model berdasarkan nilai kesalahan

dengan menggunakan statistik MAPE (mean absolute percentage error)

atau kesalahan persentase absolut rata-rata yang diformulasikan sebagai

berikut:

dimana: Xt adalah data aktual

Ft adalah nilai ramalan.

Semakin kecil nilai MAPE maka model time series yang diperoleh semakin

baik.

Page 29: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 7

BAB III. KERAGAAN JERUK NASIONAL

3.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS JERUK DI INDONESIA

3.1.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN JERUK DI INDONESIA

Data luas panen, produksi maupun produktivitas jeruk yang

disajikan pada outlook ini merupakan total jeruk, dimana untuk luas

panen dan produksi jeruk merupakan penjumlahan dari jeruk siam/keprok

dan jeruk besar, sedangkan produktivitas jeruk diperoleh dari total

produksi dibagi jumlah tanaman menghasilkan. Pola perkembangan luas

panen jeruk di Indonesia selama periode tahun 1980-2014 berfluktuatif

namun cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 3,48% per

tahun (Gambar 3.1). Pada tahun 1980 luas panen jeruk di Indonesia

44.898 Ha kemudian pada tahun 2014 meningkat menjadi 56.761 Ha. Pada

periode 1980-2014 rata-rata pertumbuhan luas panen jeruk naik sebesar

3,48% per tahun sedangkan selama lima tahun terakhir (2010-2014) rata-

rata pertumbuhannya turun 1% per tahun. Luas panen jeruk tertinggi

terjadi pada tahun 1986 yaitu sebesar 95.569 Ha atau naik 31,77%

terhadap tahun sebelumnya.

Berdasarkan wilayah pengembangannya, komoditi jeruk sebagian

besar dikembangkan di Luar Jawa (Gambar 3.1). Luas panen jeruk di Luar

Jawa pada tahun 1980-2014 menunjukkan pola perkembangan meningkat

sebagaimana pola perkembangan luas panen jeruk di Indonesia dengan

kontribusi luas panen jeruk di Luar Jawa sebesar 68,57% terhadap total

luas panen jeruk di Indonesia. Rata-rata pertumbuhan luas panen jeruk di

Jawa selama tahun 1980-2014 mencapai 7,03% per tahun. Pada tahun

1980-2009 rata-rata pertumbuhan luas panen jeruk di Jawa naik

mencapai 6,52% per tahun, demikian juga pada tahun 2010-2014 rata-rata

pertumbuhannya naik sebesar 10% per tahun. Sedangkan untuk wilayah

Luar Jawa, rata-rata pertumbuhan luas panen selama periode 1980-2014

sebesar 3,37% per tahun. Rata-rata pertumbuhan 4,75% per tahun dicapai

Page 30: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

pada periode 1980-2009 dan pada 2010-2014 luas panen jeruk turun

dengan rata-rata penurunan sebesar 4,64% per tahun.

Gambar 3.1. Perkembangan Luas Panen Jeruk di Jawa, Luar Jawa dan

Indonesia Tahun 1980-2014

Dari sisi kontribusi, luas panen jeruk di Luar Jawa selama lima

tahun terakhir (2010-2014) memberikan kontribusi sebesar 73,66%

terhadap total luas panen jeruk Indonesia. Sedangkan pada periode yang

sama, luas panen jeruk di Jawa hanya memberikan kontribusi 26,34%

terhadap total luas panen jeruk Indonesia (Tabel 3.1). Secara rinci

perkembangan luas panen jeruk di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia

disajikan dalam Lampiran 1.

Tabel 3.1. Rata-rata Pertumbuhan dan Kontribusi Luas Panen Jeruk di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia Tahun 1980-2014

Jawa Luar Jawa Indonesia

Pertumbuhan (%)

1980-2014 7,03 3,37 3,48

1980-2009 6,52 4,75 4,26

2010-2014 10,00 -4,64 -1,00

Kontribusi (%)

1980-2014 31,43 68,57 100,00

1980-2009 32,28 67,72 100,00

2010-2014 26,34 73,66 100,00

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

TahunLuas Panen

Page 31: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9

3.1.2. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS JERUK DI INDONESIA

Seiring dengan perkembangan luas panennya, perkembangan

produksi jeruk di Indonesia juga cenderung meningkat (Gambar 3.2). Pada

periode 1980-2014, produksi jeruk Indonesia meningkat dengan dengan

rata-rata pertumbuhan sebesar 10,34% per tahun. Pada periode 1980-

2009 rata-rata pertumbuhan produksi jeruk sebesar 12,38% per tahun

namun selama kurun waktu 2010-2014 rata-rata produksi jeruk menurun

sebesar 1,49% per tahun. Secara umum terjadi peningkatan produksi

jeruk di Indonesia dari 311.014 ton pada tahun 1980 menjadi 1,93 juta

ton pada tahun 2014 dimana produksi jeruk tertinggi dicapai pada tahun

2007 yaitu sebesar 2,63 juta ton atau naik 2,35% terhadap tahun 2006.

Secara rinci perkembangan produksi jeruk di Jawa, Luar Jawa dan

Indonesia disajikan dalam Lampiran 2.

Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Jeruk di Jawa, Luar Jawa dan

Indonesia Tahun 1980-2014

Seperti halnya pada luas panen, kontribusi produksi jeruk selama

periode 2010-2014 sebesar 72,66% berasal dari Luar Jawa, sedangkan

27,34% merupakan kontribusi dari Jawa (Tabel 3.2).

Page 32: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Tabel 3.2. Rata-rata Pertumbuhan dan Kontribusi Produksi Jeruk di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia Tahun 1980-2014

Jawa Luar Jawa Indonesia

Pertumbuhan (%)

1980-2014 11,44 11,66 10,34

1980-2009 11,67 14,48 12,38

2010-2014 10,11 -4,74 -1,49

Kontribusi (%)

1980-2014 30,16 69,84 100,00

1980-2009 30,63 69,37 69,37

2010-2014 27,34 72,66 100,00

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

ProduksiTahun

Seperti halnya perkembangan luas panen dan produksinya,

perkembangan produktivitas jeruk di Indonesia selama kurun waktu 1980-

2014 juga cenderung meningkat (Gambar 3.3). Tahun 1980 produktivitas

jeruk di Indonesia mencapai 13,20 Ton/Ha kemudian pada tahun 2014

produktivitasnya meningkat menjadi 33,94 Ton/Ha. Rata-rata laju

pertumbuhan produktivitas jeruk selama periode 1980-2014 sebesar 7,16%

per tahun dimana produktivitas jeruk tertinggi dicapai pada tahun 2007

yaitu sebesar 74,38 Ton/Ha atau naik 13,33% terhadap tahun sebelumnya.

Tahun 2014 produktivitas jeruk di Jawa sebesar 34,89 Ton/Ha sedangkan

di Luar Jawa 33,47 Ton/Ha. Produktivitas jeruk di Indonesia disajikan

secara rinci pada Lampiran 3.

Page 33: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11

Gambar 3.3. Perkembangan Produktivitas Jeruk di Jawa, Luar Jawa, dan

Indonesia Tahun 1980-2014

3.1.3. SENTRA PRODUKSI JERUK DI INDONESIA

Sentra produksi jeruk di Indonesia terdiri dari sentra produksi

jeruk siam/keprok dan jeruk besar. Sentra produksi jeruk siam/keprok di

Indonesia selama kurun waktu 2010-2014 didominasi oleh lima provinsi

yaitu Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bali dan

Kalimantan Selatan. Kontribusi produksi terbesar untuk jeruk siam/keprok

di Indonesia berasal dari Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 29,82%,

diikuti oleh Jawa Timur (23,89%), Kalimantan Barat (9,04%), Bali (6,64%)

dan Kalimantan Selatan (6,56%). Sisanya sebesar 24,04% merupakan

kontribusi produksi dari provinsi lainnya (Gambar 3.4). Provinsi sentra

produksi jeruk siam/keprok di Jawa, Luar Jawa, dan Indonesia disajikan

secara rinci pada Lampiran 4.

Page 34: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.4. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok Beberapa Provinsi

Sentra di Indonesia Tahun 2010-2014

Sedangkan sentra produksi jeruk besar di Indonesia berada di

Provinsi Sulawesi Selatan dengan kontribusi 30,76% (Gambar 3.5) diikuti

oleh Jawa Timur (19,61%), Aceh (10,69%), Sumatera Utara (8,36%) dan

Jawa Tengah (6,99%). Sisanya sebesar 24,04% merupakan kontribusi

produksi dari provinsi lainnya (Gambar 3.5). Provinsi sentra produksi jeruk

besar di Jawa, Luar Jawa, dan Indonesia disajikan secara rinci pada

Lampiran 5.

Gambar 3.5. Kontribusi Produksi Jeruk Besar Beberapa Provinsi Sentra di Indonesia Tahun 2010-2014

Page 35: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13

Perkembangan produksi jeruk baik jeruk siam/keprok maupun

jeruk besar selama tiga tahun terakhir cenderung tetap untuk lokasi

provinsi sentranya. Perkembangan produksi jeruk siam/keprok di provinsi

sentra selama tiga tahun terakhir (2012-2014) didominasi oleh Jawa

Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Bali dan Kalimantan Selatan.

Beradasarkan produksi tahun 2012-2014 Jawa Timur menempati urutan

pertama sebagai sentra produksi jeruk siam/keprok, diikuti oleh

Sumatera Utara pada urutan kedua (Gambar 3.6). Perkembangan produksi

jeruk siam/keprok di provinsi sentra selama tiga tahun terakhir disajikan

secara rinci pada Lampiran 4.

Gambar 3.6. Perkembangan Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi

Sentra Tahun 2012-2014

Sedangkan perkembangan produksi jeruk besar di provinsi sentra

selama tiga tahun terakhir (2012-2014) didominasi oleh Sulawesi Selatan,

Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara dan Jawa Tengah. Selama tahun 2012-

2014 Sulawesi Selatan menempati urutan pertama sebagai sentra produksi

jeruk besar, diikuti oleh Jawa Timur pada urutan kedua (Gambar 3.7).

Perkembangan produksi jeruk besar di provinsi sentra selama tiga tahun

terakhir disajikan secara rinci pada Lampiran 5.

Page 36: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.7. Perkembangan Produksi Jeruk Besar di Provinsi Sentra Tahun 2012-2014

Sumatera Utara merupakan provinsi dengan produksi jeruk

siam/keprok terbesar di Indonesia pada Tahun 2014, namun karena

keterbatasan data maka data sentra kabupaten untuk jeruk siam di

Sumatera Utara menggunakan data tahun 2013. Sebaran produksi jeruk

siam/keprok terbesar di Sumatera Utara terdapat di 5 kabupaten

(Gambar 3.8). Kabupaten dengan produksi jeruk siam/keprok terbanyak

adalah Kab. Karo dengan produksi 193.526 ton atau 59,31% dari total

produksi jeruk siam/keprok Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten penghasil

jeruk siam/keprok terbesar lainnya di Sumatera Utara adalah Kabupaten

Simalungun dengan produksi sebesar 52.932 ton (16,22%), Kabupaten Dairi

33.975 ton (10,41%), Kabupaten Tapanuli Utara 16.695 ton (5,12%), dan

Kabupaten Mandailing Natal 10.989 ton (3,37%). Sedangkan sisanya

sebesar 5,58% (18.205 ton) merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya.

Kabupaten sentra produksi jeruk siam/keprok di Sumatera Utara dan

kontribusinya disajikan secara rinci pada Lampiran 6.

Page 37: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15

Gambar 3.8. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013

Di Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2014 Kabupaten Banyuwangi

adalah kabupaten penghasil jeruk siam/keprok dengan produksi terbesar

yaitu mencapai 273.444 ton atau 48,08% dari produksi jeruk siam/keprok

di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten penghasil jeruk siam/keprok terbesar

lainnya adalah Kabupaten Jember dengan produksi sebesar 147.763 ton

(25,98%), Kabupaten Malang sebesar 21.432 ton (3,77%), Kabupaten

Ponorogo sebesar 25.036 ton (4,40%), dan Kota Batu sebesar 13.221ton

(2,32%). Sedangkan sisanya sebesar 15,45% (87.879 ton) merupakan

kontribusi dari kabupaten lainnya (Gambar 3.9). Kabupaten sentra

produksi jeruk di Jawa Timur dan kontribusinya disajikan secara rinci

pada Lampiran 7.

Page 38: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

16 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.9. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi Jawa

Timur Tahun 2014

Untuk Provinsi Kalimantan Barat, pada tahun 2014 sebanyak

147.105 ton atau 78,66% produksi jeruk siam/keprok di provinsi tersebut

berasal dari Kabupaten Sambas. Kabupaten berikutnya dengan produksi

terbesar untuk jeruk di Kalimantan Barat adalah Kota Singkawang 21.532

ton (11,51%), Kabupaten Bengkayang 12.495 ton (6,68%), dan Kabupaten

Pontianak 3.643 ton (1,95%). Sedangkan sisanya sebesar 1,20% (2.239 ton)

merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya (Gambar 3.10). Kabupaten

sentra produksi jeruk di Kalimantan Barat dan kontribusinya disajikan

secara rinci pada Lampiran 8.

Page 39: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 17

Gambar 3.10. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014

Sedangkan provinsi sentra produksi jeruk besar adalah Provinsi

Sulawesi Selatan namun karena keterbatasan data maka data sentra

kabupaten untuk jeruk besar di Sulawesi Selatan menggunakan data tahun

2013, dimana pada tahun 2013 sebanyak 29.479 ton atau 78,48% produksi

jeruk besar Provinsi Jawa Timur berasal dari Kabupaten Pangkep (Gambar

3.11). Kabupaten penghasil jeruk besar selanjutnya adalah Kabupaten

Sinjai dengan 2.864 ton (7,62%), Kabupaten Gowa sebesar 1.743 ton

(4,64%), dan Kabupaten Maros sebesar 1.349 ton (3,59%). Sedangkan

kabupaten lainnya berkontribusi 5,66% (2.127 ton) dari total produksi

jeruk besar di Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten sentra produksi jeruk

besar di Sulawesi Selatan dan kontribusinya disajikan secara rinci pada

Lampiran 9.

Page 40: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

18 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.11. Kontribusi Produksi Jeruk Besar di Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2013

Selain sebagai sentra produksi jeruk siam/keprok, Jawa Timur

juga merupakan provinsi dengan produksi jeruk besar terbanyak di

Indonesia pada Tahun 2014. Sebaran produksi jeruk besar di Jawa Timur

terdapat di 4 kabupaten (Gambar 3.12). Kabupaten dengan produksi jeruk

besar terbanyak adalah Kab. Magetan dengan produksi 21.230 ton atau

89,67% dari total produksi jeruk besar Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

penghasil jeruk besar lainnya di Jawa Timur adalah Kabupaten Bangkalan

dengan produksi sebesar 675 ton (2,85%), Kabupaten Pacitan 214 ton

(0,90%), dan Kabupaten Madiun 558 ton (2,36%). Sedangkan sisanya

sebesar 4,22% (998 ton) merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya.

Kabupaten sentra produksi jeruk besar di Jawa Timur dan kontribusinya

disajikan secara rinci pada Lampiran 10.

Page 41: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 19

Gambar 3.12. Kontribusi Produksi Jeruk Besar di Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

Sentra produksi jeruk besar berikutnya adalah Provinsi Aceh

namun karena keterbatasan data maka data sentra kabupaten untuk jeruk

besar di Aceh menggunakan data tahun 2013, pada tahun 2013 sebanyak

8.669 ton atau 77,04% produksi jeruk besar di provinsi tersebut berasal

dari Kabupaten Bireun. Kabupaten berikutnya dengan produksi jeruk

besar terbanyak adalah Kab. Aceh Besar 934 ton (8,30%), Kabupaten Aceh

Jaya 607 ton (5,39%), Kabupaten Aceh Timur 483 ton (4,29%) dan

Kabupaten Aceh Barat Daya 196 ton (1,74%). Sedangkan sisanya sebesar

3,23% (363 ton) merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya (Gambar

3.13). Kabupaten sentra produksi jeruk besar di Aceh dan kontribusinya

disajikan secara rinci pada Lampiran 11.

Page 42: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

20 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.13. Kontribusi Produksi Jeruk Besar di Provinsi Aceh Tahun 2013

3.2. PERKEMBANGAN HARGA JERUK DI INDONESIA

Berdasarkan data dari BPS, perkembangan harga produsen jeruk di

Indonesia pada tahun 1983-2014 cenderung meningkat dengan rata-rata

pertumbuhan sebesar 9,42% per tahun (Gambar 3.14). Tahun 1983 harga

produsen jeruk sebesar Rp. 460 per Kg kemudian naik menjadi Rp. 6.908

per Kg pada tahun 2014. Harga jeruk tertinggi dicapai pada tahun 2014

dengan pertumbuhan 10,35% terhadap tahun 2012.

Sedangkan perkembangan harga jeruk Indonesia di tingkat

konsumen selama periode 1983-2014 juga cenderung meningkat dengan

rata-rata pertumbuhan sebesar 11,39% per tahun (Gambar 3.14). Pada

tahun 1983 harga konsumen jeruk sebesar Rp. 623 per Kg. Tahun 2014

harganya meningkat menjadi Rp. 14.617 per Kg. Sebagaimana pada harga

produsen, harga konsumen jeruk tertinggi juga dicapai pada tahun 2014

dengan pertumbuhan 10,66% terhadap tahun 2012.

Dari selisish antara harga jeruk di tingkat produsen dan konsumen

terdapat margin dengan rata-rata pertumbuhan 24,50% per tahun pada

periode 1983-2014. Secara rinci harga jeruk tingkat produsen dan

konsumen di Indonesia disajikan pada Lampiran 12.

Page 43: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 21

Gambar 3.14. Perkembangan Harga Produsen dan Konsumen Jeruk di Indonesia Tahun 1983-2014

3.3. PERKEMBANGAN KONSUMSI JERUK DI INDONESIA

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 1995-

2014 dimana data konsumsi yang tercatat merupakan konsumsi jeruk

untuk kebutuhan rumah tangga, pola perkembangan konsumsi jeruk pada

periode 1995-2014 fluktuatif namun cenderung meningkat (Gambar 3.15)

dengan rata-rata pertumbuhan 11,65% per tahun. Konsumsi jeruk tahun

1995 sebesar 0,57 kg/kapita/tahun dan pada tahun 2014 konsumsinya

meningkat menjadi 2,69 kg/kapita/tahun. Konsumsi jeruk sayur tertinggi

dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 4,64 kg/kapita/tahun. Secara rinci

konsumsi jeruk di Indonesia disajikan pada Lampiran 13.

Page 44: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

22 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.15. Perkembangan Konsumsi Jeruk di Indonesia

Tahun 1995-2014

3.4. PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JERUK DI INDONESIA

3.4.1. PERKEMBANGAN VOLUME EKSPOR IMPOR JERUK DI INDONESIA

Perkembangan volume ekspor jeruk selama periode 2007-2014

fluktuatif namun cenderung naik (Gambar 3.16). Mengacu pada Neraca

Bahan Makanan Indonesia serta Permentan no:

86/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Rekomendasi Impor Produk

Hortikultura, kode HS yang digunakan untuk jeruk antara lain

0805101000, 0805102000, 0805200000, 0805400000, 0805500000,

0805900000, 2007910000, 2008301000 dan 2008309000. Pada tahun 2007

volume ekspor jeruk Indonesia sebesar 804 ton dan naik menjadi 1.338

ton pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 21,64% per tahun. Volume

ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2014 (Lampiran 14).

Sementara itu perkembangan volume impor jeruk Indonesia

selama periode 2007-2014 juga fluktuatif namun cenderung naik

sebagaimana perkembangan volume ekspornya (Gambar 3.16). Rata-rata

pertumbuhan volume impornya sebesar 81,93% per tahun. Tahun 2007

volume impor jeruk sebesar 16.847 ton dan pada tahun 2014 volume

impornya naik menjadi 147.255 ton. Volume impor tertinggi dicapai pada

Page 45: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 23

tahun 2012 yaitu sebesar 252.293 ton dengan laju pertumbuhan 448,10%

terhadap tahun 2011 (Lampiran 14).

Gambar 3.16. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Jeruk di Indonesia

Tahun 2007-2014

3.4.2. PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR IMPOR JERUK DI INDONESIA

Perkembangan nilai ekspor dan impor jeruk fluktuatif namun

cenderung naik pada periode 2007-2014 (Gambar 3.17). Pada tahun 2007

nilai ekspor jeruk Indonesia 664 ribu US$ dan turun mencapai 437 ribu

US$ pada tahun 2014 dengan rata-rata penurunan sebesar 1,31% per

tahun. Nilai ekspor tertinggi dicapai pada tahun 2007 (Lampiran 14).

Rata-rata pertumbuhan nilai impor jeruk Indonesia pada periode

2007-2014 lebih timggi dibanding rata-rata pertumbuhan nilai ekspornya,

yaitu sebesar 93,33% per tahun. Tahun 2007 nilai impor jeruk sebesar

12,80 juta US$ dan naik menjadi 183,51 juta US$ pada tahun 2014. Nilai

impor tertinggi dicapai pada tahun 2002 yaitu sebesar 241,68 juta US$

dengan laju pertumbuhan 487,14% terhadap tahun sebelumnya (Lampiran

14).

Page 46: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

24 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.17. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Jeruk di Indonesia

Tahun 2007-2014

3.4.3. PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN JERUK DI INDONESIA

Perkembangan neraca perdagangan jeruk di Indonesia lima tahun

terakhir (2010-2014) cenderung negatif (Gambar 3.18). Pada tahun 2010,

defisit neraca perdagangan jeruk sebesar 12,14 juta US$, dan pada tahun

2014 defisitnya naik menjadi menjadi 183,07 juta US$. Rata-rata defisit

neraca perdagangan jeruk di Indonesia pada tahun 2010-2014 sebesar

94,82% per tahun (Lampiran 14).

Gambar 3.18. Perkembangan Neraca Perdagangan Jeruk di Indonesia

Tahun 2010-2014

Page 47: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 25

3.4.4. NEGARA TUJUAN EKSPOR JERUK INDONESIA

Negara tujuan ekspor jeruk Indonesia dengan bentuk hasil segar

dan olahan adalah Malaysia dengan volume ekspor sebesar 1.293 ton pada

tahun 2014 (Gambar 3.19). Negara tujuan ekspor jeruk Indonesia

berikutnya adalah Papua New Guinea (170 ton), Hongkong (91 ton), Saudi

Arabia (67 ton), Kepulauan Solomon (43 ton) dan Pakistan (26 ton).

Negara tujuan ekspor jeruk Indonesia disajikan secara rinci pada

Lampiran 15.

Gambar 3.19. Negara Tujuan Ekspor Jeruk Indonesia Tahun 2014

3.4.5. NEGARA ASAL IMPOR JERUK INDONESIA

Pada tahun 2014, empat negara asal impor jeruk Indonesia dengan

bentuk hasil segar dan olahan adalah Cina dengan volume impor 88.632

ton (Gambar 3.20) diikuti Pakistan (19.142 ton), USA (8.573 ton),

Australia (11.042 ton), Brazil (8.712 ton) dan Argentina (7.506 ton).

Negara asal impor jeruk Indonesia disajikan secara rinci pada Lampiran

16.

Page 48: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

26 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.20. Negara Asal Impor Jeruk Indonesia Tahun 2014

Page 49: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 27

BAB IV. KERAGAAN JERUK ASEAN DAN DUNIA

4.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS JERUK DI ASEAN DAN DUNIA 4.1.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN JERUK DI ASEAN

Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization (FAO),

perkembangan luas panen jeruk di ASEAN selama periode 1980-2013

berfluktuatif namun cenderung naik (Gambar 4.1). Selama tahun 1980-

2013 rata-rata pertumbuhan luas panen jeruk meningkat sebesar 2,51%

per tahun. Pada tahun 1980 total luas panen jeruk di ASEAN sebesar

82.718 ha dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 129.741 ha. Luas

panen tertinggi dicapai pada tahun 1997 dengan pertumbuhan sebesar

0,24% terhadap tahun 1996. Perkembangan luas panen jeruk di ASEAN

disajikan secara rinci pada Lampiran 17.

Gambar 4.1. Perkembangan Luas Panen Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2013

Berdasarkan data rata-rata luas panen jeruk selama lima tahun

terakhir (2009-2013), terdapat lima negara yang memiliki luas panen

jeruk terbesar di ASEAN. Indonesia berkontribusi paling besar terhadap

luas panen jeruk ASEAN yaitu sebesar 36,23% (Gambar 4.2). Urutan kedua

Page 50: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

28 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

adalah Vietnam dengan kontribusi 34,88% diikuti Thailand (14,87%),

Kamboja (7,12%), dan Laos (3,61%). Besarnya kontribusi luas panen jeruk

beberapa negara di ASEAN disajikan secara rinci pada Lampiran 18.

Gambar 4.2. Kontribusi Luas Panen Jeruk Beberapa Negara di ASEAN Tahun 2009-2013

4.1.2. PERKEMBANGAN LUAS PANEN JERUK DI DUNIA

Perkembangan luas panen jeruk di dunia berdasarkan data FAO

tahun 1980-2013 cenderung naik (Gambar 4.3) dengan rata-rata

pertumbuhan 1,86% per tahun. Tahun 1980 total luas panen jeruk di dunia

sebesar 2,26 juta ha dan pada tahun 2013 naik menjadi 4,08 juta ha. Luas

panen tertinggi dicapai pada tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar

3,03% terhadap tahun 2009. Perkembangan luas panen jeruk di dunia

disajikan secara rinci pada Lampiran 19.

Page 51: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 29

Gambar 4.3. Perkembangan Luas Panen Jeruk di Dunia Tahun 1980-2013

Berdasarkan data rata-rata luas panen jeruk selama lima tahun

terakhir (2009-2013), terdapat lima negara yang memberikan kontribusi

luas panen jeruk terbesar di dunia. Lima negara tersebut secara total

memberikan kontribusi kumulatif sebesar 59,79% terhadap total luas

panen jeruk di dunia. Brazil memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar

18,98% (Gambar 4.4) terhadap luas panen jeruk di dunia. Urutan kedua

adalah India dengan kontribusi 13,88% diikuti Cina (12,45%), Meksiko

(8,14%), dan USA (6,34%). Indonesia menempati urutan ke-11 dengan luas

panen jeruk terbesar di dunia. Besarnya kontribusi negara-negara dengan

luas panen jeruk terbesar di dunia disajikan secara rinci pada Lampiran

20.

Page 52: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

30 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 4.4. Kontribusi Luas Panen Jeruk Beberapa Negara di Dunia

Tahun 2009–2013

4.1.3. PERKEMBANGAN PRODUKSI JERUK DI ASEAN

Seperti halnya dengan perkembangan luas panen jeruk,

perkembangan produksi jeruk di ASEAN juga berfluktuatif namun

cenderung naik (Gambar 4.5). Menurut data FAO, selama tahun 1980-2013

rata-rata pertumbuhan produksi jeruk ASEAN meningkat sebesar 5,38%

per tahun. Tahun 1980 produksi jeruk di ASEAN sebesar 641.311 ton

kemudian meningkat hingga pada tahun 2013 produksinya menjadi 2,52

juta ton. Produksi tertinggi dicapai pada tahun 2007 yaitu sebesar 3,88

juta ton dengan pertumbuhan 2,38% terhadap tahun 2006. Perkembangan

produksi jeruk di ASEAN disajikan secara rinci pada Lampiran 17.

Page 53: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 31

Gambar 4.5. Perkembangan Produksi Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2013

4.1.4. PERKEMBANGAN PRODUKSI JERUK DI DUNIA

Perkembangan produksi jeruk di dunia tahun 1980-2013 cenderung

naik (Gambar 4.6) sebagaimana perkembangan luas panennya. Pada tahun

1980 produksi jeruk di dunia sebesar 40,01 juta ton dan meningkat

menjadi 71,45 juta ton pada tahun 2013. Produksi tertinggi dicapai pada

tahun 2013 dengan pertumbuhan 3,82% terhadap tahun 2012. Secara

umum rata-rata pertumbuhan produksi jeruk di dunia periode 1980-2013

sebesar 1,87%. Perkembangan produksi jeruk di dunia disajikan secara

rinci pada Lampiran 19.

Gambar 4.6. Perkembangan Produksi Jeruk di Dunia Tahun 1980-2013

Page 54: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

32 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

4.1.5. SENTRA PRODUKSI JERUK DI ASEAN

Selama lima tahun terakhir (2009-2013) rata-rata produksi jeruk

Indonesia berada di urutan pertama di ASEAN dengan kontribusi 61,03%

(Gambar 4.7) atau rata-rata produksi 1,80 juta ton. Negara-negara

lainnya yang memberikan kontribusi produksi jeruk di ASEAN adalah

Vietnam (20,39%), Thailand (14,26%), Kamboja (2,03%) dan Laos (1,48%).

Negara lainnya memberikan kontribusi 0,81% terhadap total produksi

jeruk ASEAN. Besarnya kontribusi produksi jeruk beberapa negara di

ASEAN disajikan secara rinci pada Lampiran 21.

Gambar 4.7. Kontribusi Produksi Jeruk Beberapa Negara di ASEAN Tahun 2009–2013

4.1.6. SENTRA PRODUKSI JERUK DI DUNIA

Berdasarkan data FAO tahun 2009-2013 terdapat lima negara yang

memberikan kontribusi produksi jeruk terbesar di dunia yaitu Brazil, USA,

Cina, India dan Meksiko. Brazil menempati urutan pertama sebagai negara

produsen jeruk di dunia dengan rata-rata produksi 18,30 juta ton atau

berkontribusi 26,22% (Gambar 4.8) terhadap produksi jeruk dunia. Urutan

kedua ditempati oleh USA dengan kontribusi 11,34% diikuti oleh Cina

(8,98%), India (7,60%), dan Meksiko (5,85%). Negara-negara lainnya

memberikan kontribusi 40,02% terhadap total produksi jeruk di dunia.

Page 55: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 33

Indonesia berada diurutan ke-9 sebagai negara produsen jeruk di dunia.

Besarnya kontribusi negara-negara produsen jeruk di dunia disajikan

secara rinci pada Lampiran 22.

Gambar 4.8. Kontribusi Produksi Jeruk Beberapa Negara di Dunia Tahun 2008–2013

4.1.7. PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS JERUK DI ASEAN

Perkembangan produktivitas jeruk di ASEAN tahun 1980-2013

cenderung naik (Gambar 4.9). Berdasarkan data FAO, selama tahun 1980-

2013 rata-rata pertumbuhan produktivitas jeruk meningkat sebesar 3,80%

per tahun. Tahun 1980 produktivitas jeruk di ASEAN sebesar 7,75 ton/ha

dan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 19,44 ton/ha pada

tahun 2013. Produktivitas tertinggi dicapai pada tahun 2007 yaitu sebesar

22,13 ton/ha dengan pertumbuhan produktivitas sebesar 3,71% terhadap

tahun 2006. Perkembangan produktivitas jeruk di ASEAN disajikan secara

rinci pada Lampiran 17.

Page 56: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

34 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 4.9. Perkembangan Produktivitas Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2013

4.1.8. PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS JERUK DI DUNIA

Seperti halnya perkembangan luas panen dan produksinya, tahun

1980-2013 perkembangan produktivitas jeruk di dunia berfluktuatif

namun cenderung naik (Gambar 4.10) dengan rata-rata pertumbuhan

0,04% per tahun. Produktivitas jeruk dunia tahun 1980 sebesar 17,73

ton/ha dan pada tahun 2013 produktivitasnya menjadi 17,51 ton/ha.

Produktivitas tertinggi dicapai pada tahun 1980. Perkembangan

produktivitas jeruk di dunia disajikan secara rinci pada Lampiran 19.

Page 57: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 35

Gambar 4.10. Perkembangan Produktivitas Jeruk di Dunia Tahun 1980-2012

4.2. PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JERUK DI ASEAN DAN DUNIA

4.2.1. PERKEMBANGAN VOLUME EKSPOR IMPOR JERUK DI ASEAN

Berdasarkan data FAO tahun 1980-2012, perkembangan volume

ekspor jeruk di ASEAN cenderung naik (Gambar 4.11) dengan rata-rata

pertumbuhan 1,91%. Tahun 1980 volume ekspor jeruk di ASEAN sebesar

10.500 ton namun turun menjadi 9.676 ton pada tahun 2012, dimana

volume ekspor jeruk tertinggi dicapai pada tahun 1995 yaitu sebesar

17.972 ton dengan pertumbuhan 37,73% terhadap tahun 1994.

Seperti halnya perkembangan volume ekspornya, perkembangan

volume impor jeruk di ASEAN juga cenderung naik pada tahun 1980-2012

(Gambar 4.11). Tahun 1980 volume impor jeruk sebesar 69.301 ton dan

naik menjadi 226.157 ton pada tahun 2012, dimana volume impor

tertinggi dicapai pada tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar 8,95%

terhadap tahun sebelumnya. Secara umum rata-rata pertumbuhan volume

impor jeruk periode 1980-2012 sebesar 4,55%. Perkembangan volume

ekspor dan impor jeruk di ASEAN disajikan secara rinci pada Lampiran 23.

Page 58: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

36 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 4.11. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2012

Seperti halnya pada perkembangan volume ekspor impor jeruk di

ASEAN, perkembangan nilai ekspor impornya pada periode 1980-2012 juga

cenderung naik (Gambar 4.12). Rata-rata pertumbuhan nilai ekspor dan

impor jeruk di ASEAN masing-masing sebesar 2,56% dan 4,91% per tahun.

Pada tahun 1980 nilai ekspor jeruk di ASEAN sebesar 7,56 juta US$

sedangkan nilai impornya sebesar 41,63 juta US$ kemudian meningkat

menjadi masing-masing sebesar 8,71 juta US$ dan 154,54 juta US$ pada

tahun 2012. Nilai ekspor tertinggi dicapai pada tahun 1995 sedangkan

nilai impor tertingginya dicapai pada tahun 2012. Perkembangan nilai

ekspor dan impor jeruk di ASEAN disajikan secara rinci pada Lampiran 23.

Page 59: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 37

Gambar 4.12. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2011

4.2.2. PERKEMBANGAN VOLUME EKSPOR IMPOR JERUK DI DUNIA

Perkembangan volume ekspor jeruk di dunia berdasarkan data

FAO tahun 1980-2012 cenderung naik (Gambar 4.13). Tahun 1980 volume

ekspor jeruk di dunia sebesar 4,11 juta ton dan naik menjadi 6,63 juta

ton pada tahun 2012, dimana volume ekspor tertinggi dicapai pada tahun

2011. Secara umum rata-rata pertumbuhan volume ekspor jeruk dunia

periode 1980-2012 sebesar 1,71% per tahun.

Perkembangan volume impor jeruk di dunia tahun 1980-2012 juga

cenderung naik sebagaimana perkembangan volume impornya (Gambar

4.13). Volume impor jeruk di dunia tahun 1980 sebesar 4,31 juta ton dan

naik menjadi 6,43 juta ton pada tahun 2012, dimana volume impor

tertinggi dicapai pada tahun 2011. Rata-rata pertumbuhan volume impor

jeruk di dunia pada tahun 1980-2012 sebesar 1,39% per tahun.

Perkembangan volume ekspor dan impor jeruk di dunia disajikan secara

rinci pada Lampiran 24.

Page 60: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

38 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 4.13. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Jeruk di Dunia Tahun 1980-2012

Perkembangan nilai ekspor impor jeruk di dunia periode 1980-

2012 juga cenderung naik (Gambar 4.14). Rata-rata pertumbuhan nilai

ekspor dan impor jeruk di dunia masing-masing sebesar 4,12% dan 3,54%

per tahun. Tahun 1980 nilai ekspor jeruk di dunia sebesar 1,47 juta US$

sedangkan nilai impornya sebesar 1,82 juta US$ kemudian meningkat

menjadi masing-masing sebesar 4,69 juta US$ dan 4,88 juta US$. Baik

nilai ekspor maupun nilai impor tertingginya dicapai pada tahun 2011.

Perkembangan nilai ekspor dan impor jeruk di dunia disajikan secara rinci

pada Lampiran 24.

Page 61: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 39

Gambar 4.14. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Jeruk di Dunia Tahun 1980-2012

4.2.3. NEGARA EKSPORTIR DAN IMPORTIR JERUK DI ASEAN

Berdasarkan rata-rata realisasi ekspor tahun 2008-2012

menunjukkan bahwa Singapura menempati urutan pertama sebagai

negara eksportir jeruk di ASEAN dengan kontribusi sebesar 56,22% (5.209

ton) terhadap total volume ekspor jeruk ASEAN (Gambar 4.15). Thailand

berada diurutan kedua dengan rata-rata volume ekspor selama lima tahun

terakhir sebesar 2.819 ton atau berkontribusi 30,43% terhadap volume

ekspor jeruk ASEAN. Volume ekspor jeruk di ASEAN juga merupakan

kontribusi dari Malaysia (11,67%), Vietnam (1,20%), Filipina (0,41%) dan

Indonesia (0,08%) berada diurutan ke-6 sebagai negara eksportir jeruk di

ASEAN. Kontribusi volume ekpor beberapa negara di ASEAN disajikan pada

Lampiran 25.

Page 62: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

40 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 4.15. Kontribusi Volume Ekspor Jeruk Beberapa Negara di ASEAN Tahun 2008-2012

Dari sisi impor, terlihat bahwa Malaysia menempati urutan

pertama sebagai negara importir jeruk terbesar di ASEAN pada tahun

2008-2012 dengan rata-rata volume impor sebesar 88.296 ton atau

berkontribusi 42,99% terhadap volume impor jeruk ASEAN (Gambar 4.16).

Urutan berikutnya yaitu Singapura (20,48%), Filipina (16,66%), Indonesia

berada diurutan ke-4 dengan kontribusi 14,07%, dan Thailand (4,26%).

Kontribusi impor jeruk di ASEAN juga disumbang oleh negara lainnya

sebesar 1,54%. Kontribusi volume impor jeruk beberapa negara di ASEAN

disajikan pada Lampiran 26.

Page 63: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 41

Gambar 4.16. Kontribusi Volume Impor Jeruk Beberapa Negara di ASEAN Tahun 2008-2012

4.2.4. NEGARA EKSPORTIR DAN IMPORTIR JERUK DI DUNIA

Rata-rata volume ekspor jeruk di dunia tahun 2008-2012

menunjukkan bahwa Spanyol menempati urutan pertama sebagai negara

eksportir jeruk di dunia. Berdasarkan data FAO lima tahun terakhir (2008-

2012), kontribusi ekspor jeruk Spanyol sebesar 23,03% (1,47 juta ton)

terhadap total volume ekspor jeruk di dunia. Negara-negara eksportir

jeruk berikutnya adalah Afrika Selatan (15,95%), Mesir (11,16%), USA

(10,08%) Yunani (4,91%) dan Turki (4,26%). Keenam negara tersebut

berkontribusi 69,38% terhadap total volume ekspor jeruk di dunia, sisanya

sebesar 30,62% merupakan konmtribusi dari negara lainnya (Gambar

4.17). Indonesia menempati urutan ke-119 sebagai negara eksportir jeruk

di dunia. Kontribusi volume ekpor beberapa negara di dunia disajikan

pada Lampiran 27.

Page 64: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

42 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 4.17. Kontribusi Volume Ekspor Jeruk Beberapa Negara di Dunia

Tahun 2008-2012

Dari sisi impor, terlihat bahwa Jerman menempati urutan pertama

sebagai negara importir jeruk terbesar di dunia pada tahun 2008-2012

dengan kontribusi impor 8,21% (Gambar 4.18). Urutan berikutnya yaitu

Rusia (8,09%), Belanda (7,88%), Perancis (7,15%) dan Saudi Arabia

(5,44%). Indonesia berada di urutan ke-41 sebagai negara importir jeruk

di dunia. Kontribusi volume impor beberapa negara di dunia disajikan

pada Lampiran 28.

Gambar 4.18. Kontribusi Volume Impor Jeruk Beberapa Negara di Dunia Tahun 2008-2012

Page 65: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 43

4.3. PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN JERUK DI ASEAN DAN DUNIA

4.3.1. PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN JERUK DI ASEAN

Karena keterbatasan data, maka ketersediaan jeruk di ASEAN

dihitung dari produksi dikurangi volume ekspor ditambah volume impor.

Perkembangan ketersediaan jeruk di ASEAN selama periode 1980-2012

berfluktuatif namun cenderung naik (Gambar 4.19) dengan rata-rata

pertumbuhan 5,57%. Ketersediaan jeruk di ASEAN tahun 1980 sebesar 700

ribu ton dan naik menjadi 2,92 juta ton pada tahun 2012, ketersediaan

jeruk ASEAN tertinggi dicapai pada tahun 2007. Perkembangan

ketersediaan jeruk di ASEAN disajikan secara rinci pada Lampiran 29.

Gambar 4.19. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2012

4.3.2. PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN JERUK DI DUNIA

Sebagaimana ketersediaan jeruk di ASEAN, ketersediaan jeruk di

dunia juga dihitung dari produksi dikurangi volume ekspor ditambah

volume impor. Selama periode 1980-2012 perkembangan ketersediaan

jeruk di dunia cenderung naik (Gambar 4.20) dengan rata-rata

pertumbuhan 1,79% per tahun. Tahun 1980 ketersediaan jeruk di dunia

sebesar 40,21 juta ton dan naik menjadi 68,62 juta ton pada tahun 2012,

ketersediaan jeruk dunia tertinggi dicapai pada tahun 2011.

Page 66: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

44 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Perkembangan ketersediaan jeruk di dunia disajikan secara rinci pada

Lampiran 30.

Gambar 4.20. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di Dunia

Tahun 1980-2012

Page 67: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 45

BAB V. ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN

5.1. PROYEKSI PENAWARAN JERUK DI INDONESIA TAHUN 2015-2019

Penawaran jeruk merupakan representasi dari fungsi produksi. Dengan

menggunakan metode regresi linier berganda yang telah dijelaskan di Bab II,

pemodelan produksi jeruk dalam analisis ini adalah dalam wujud produksi

buah segar dimana data yang digunakan adalah data tahun 1983-2014. Pada

model proyeksi penawaran jeruk, peubah tak bebasnya adalah produksi

sedangkan peubah bebasnya adalah luas panen dan harga produsen.

Berdasarkan model proyeksi yang diperoleh, produksi tahun ke-t diduga

dipengaruhi oleh luas panen tahun ke-t dan harga produsen tahun ke-t.

Selain melakukan proyeksi produksi jeruk, dilakukan juga proyeksi

terhadap luas panen dan harga produsen jeruk untuk tahun 2015-2019.

Berbeda halnya dengan proyeksi produksinya, proyeksi luas panen dan harga

produsen jeruk menggunakan Double Exponential Smoothing (DES). Hasil

proyeksi produksi, luas panen, dan harga produsen jeruk masing-masing

disajikan pada Lampiran 31, 32 dan 33. Hasil analisis fungsi respon terkait

penawaran jeruk di Indonesia disajikan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Hasil Analisis Fungsi Respon Terkait Penawaran Komoditi Jeruk di Indonesia

No Model Fungsi R2 F Sig. F

1.

Smoothing

Luas Panen

MAPE : 18

2.

Smoothing

Harga Produsen

MAPE : 5,8

3. Respon Produksi

Ln Prodt = -3,64 + 1,04 Ln LPt + 0,78 Ln HPt

t : 1,90 6,46 12,55 p-value : 0,06 0,00 0,00

0,86 85,67 0,00

Page 68: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

46 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Keterangan :

LPt : Luas Panen tahun t (Ha)

HPt : Harga Produsen tahun t (Rp/Kg)

Prodt : Produksi tahun t (Ton)

Berdasarkan model-model pada Tabel 5.1 diperoleh hasil proyeksi

penawaran jeruk sebagaimana tersaji pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Penawaran Jeruk di Indonesia, 2015-2019

Tahun Luas Panen

(Ha)

Harga Produsen (Rp/Kg)

Produksi (Ton)

2015 56.632 7.124 2.397.299

2016 56.542 7.499 2.491.358

2017 56.453 7.874 2.584.033

2018 56.363 8.249 2.675.393

2019 56.273 8.624 2.765.490

Rata-rata Pertumb. (%/tahun)

-0,16 4,90 3,64

Keterangan: Tahun 2015–2019 Angka Hasil Proyeksi Pusdatin

Luas panen jeruk selama lima tahun terakhir (2015-2019) diproyeksikan

turun sebesar 0,16% per tahun. Luas panen jeruk di Indonesia tahun 2015

diproyeksikan sebesar 56.632 Ha, tahun 2016 sebesar 56.542 Ha, tahun 2017

sebesar 56.453 Ha, tahun 2018 sebesar 56.363 Ha dan tahun 2019 luas

panennya diproyeksikan menjadi 56.273 Ha.

Berbeda dengan luas panen, harga produsen jeruk selama periode 2015-

2019 juga diproyeksikan naik dengan rata-rata pertumbuhan 4,90% per tahun.

Tahun 2015 harga produsen jeruk diproyeksikan sebesar Rp. 7.124/Kg,

kemudian naik pada tahun 2016 menjadi Rp. 7.499/Kg, tahun 2017 sebesar

Page 69: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 47

Rp. 7.874/Kg, tahun 2018 sebesar Rp. 8.249/Kg dan tahun 2019 harga

produsen jeruk diproyeksikan sebesar Rp. 8.624/Kg.

Produksi jeruk di Indonesia selama periode 2015-2019 diproyeksikan naik

dengan rata-rata pertumbuhan 3,64% per tahun. Tahun 2015 produksi jeruk

diproyeksikan sebesar 2.397.299 ton, tahun 2016 naik menjadi 2.491.358 ton,

tahun 2017 sebesar 2.584.033 ton, tahun 2018 sebesar 2.675.393 ton

kemudian meningkat lagi pada tahun 2019 menjadi 2.765.490 ton.

Jika dibandingkan dengan sasaran produksi jeruk dari Direktorat

Jenderal Hortikultura tahun 2015-2019 dimana sasaran untuk produksi jeruk

merupakan penjumlahan dari produksi jeruk siam/keprok dan jeruk besar,

hasil proyeksi Pusdatin lebih tinggi dibandingkan angka sasaran. Sasaran

produksi jeruk Ditjen Hortikultura disajikan pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Sasaran Produksi Jeruk oleh Ditjen Hortikultura Tahun 2015-2019

Tahun

Produksi (Ton)

Jeruk Siam/Keprok

Jeruk Besar Total Jeruk

2015 1.640.377 116.348 1.756.725

2016 1.697.790 118.675 1.816.465

2017 1.765.702 121.048 1.886.750

2018 1.845.159 123.459 1.968.618

2019 1.915.988 125.925 2.041.913

Rata-rata Pertumb. (%/tahun) 3,83

Keterangan: Tahun 2015–2019 Angka Sasaran Ditjen Hortikultura

Page 70: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

48 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

5.2. PROYEKSI PERMINTAAN JERUK DI INDONESIA TAHUN 2015-2019

Proyeksi permintaan jeruk direpresentasikan sebagai proyeksi konsumsi

dimana konsumsi diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional

(SUSENAS) tahun 1995-2014 dimana data konsumsi yang tercatat merupakan

konsumsi jeruk untuk kebutuhan rumah tangga. Berdasarkan hasil exercise

beberapa model untuk menduga proyeksi konsumsi jeruk lima tahun ke depan

(2015-2019), diperoleh bahwa model yang baik untuk proyeksi konsumsi

jeruk tahun 2015-2019 adalah Double Exponential Smoothing dengan

mempertimbangkan bahwa model tersebut yang menghasilkan nilai MAPE

paling kecil dibandingkan model lainnya. Mean Absolute Percentage Error

(MAPE) yang dihasilkan adalah 22. Konsumsi jeruk Indonesia dihitung dari

perkalian antara konsumsi SUSENAS dengan jumlah penduduk, dimana jumlah

penduduk tahun 2015-2019 merupakan data hasil proyeksi BPS. Sedangkan

NBM juga diproyeksi dengan Double Exponential Smoothing dengan MAPE

sebesar 1,26. Proyeksi penggunaan jeruk untuk bahan baku industry makanan

dihitung dari selisish antara proyeksi NMB dan konsumsi langsung. Hasil

proyeksi permintaan jeruk disajikan pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Hasil Proyeksi Permintaan Jeruk Indonesia, 2015-2019

Tahun

Konsumsi

Langsung

(Kg/Kap/Thn)

NBM Jeruk

(Kg/Kap/Thn)

Bahan Baku

Industri

Makanan

(Kg/Kap/Thn)

Jumlah

Penduduk

(000 Orang)

Konsumsi

Langsung

(Ton)

Bahan Baku

Industri

Makanan

(Ton)

2015 2,73 6,91 4,18255.462

696.759 1.068.481

2016 2,74 6,84 4,10258.705

709.323 1.060.220

2017 2,76 6,77 4,01261.891

721.821 1.051.180

2018 2,77 6,71 3,94265.015

734.241 1.044.012

2019 2,78 6,64 3,86267.974

746.289 1.033.059

Rata-rata

Pertumb.

(%/tahun)

0,52 -0,99 -2,02 1,20 1,73 -0,84

Keterangan: Tahun 2015–2019 Angka Hasil Proyeksi Pusdatin

Page 71: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 49

Konsumsi jeruk untuk rumah tangga (SUSENAS) selama periode 2015-

2019 diproyeksikan naik dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,52% per

tahun. Sedangkan jumlah penduduk diproyeksikan naik dengan rata-rata

pertumbuhan 1,20% per tahun. Konsumsi jeruk Indonesia diperoleh dari

perkalian antara konsumsi SUSENAS dengan jumlah penduduk, sehingga

diperoleh konsumsi jeruk selama periode 2015-2019 yang diproyeksikan naik

dengan rata-rata pertumbuhan 1,73% per tahun. Tahun 2015 konsumsi jeruk

untuk rumah tangga diproyeksikan sebesar 696.759 ton, tahun 2016 sebesar

709.323 ton, tahun 2017 sebesar 721.821 ton, tahun 2018 sebesar 734.241 ton

dan tahun 2019 naik menjadi 746.289 ton.

Sedangkan penggunaan jeruk untuk bahan baku industri makanan

didekati dengan selisish antara proyeksi NBM dengan konsumsi langsung. Pada

periode 2015-2019 penggunaan jeruk untuk bahan baku industri makanan

diproyeksikan turun dengan rata-rata 0,84% per tahun. Tahun 2015

penggunaan jeruk untuk industri makanan diproyeksikan sebesar 1.068.481

ton, tahun 2016 sebesar 1.060.220 ton, tahun 2017 sebesar 1.051.180 ton,

tahun 2018 sebesar 1.044.012 ton dan tahun 2019 sebesar 1.033.059 ton.

5.3. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT JERUK DI INDONESIA TAHUN 2015-2019

Berdasarkan hasil proyeksi penawaran dan permintaan jeruk di

Indonesia diperoleh surplus/defisit jeruk. Seiring dengan semakin

meningkatnya penawaran dan permintaan jeruk, pada tahun 2015–2019

diperkirakan terjadi surplus jeruk. Tahun 2015 surplus jeruk diperkirakan

mencapai 538.084 ton, naik menjadi 624.155 ton pada tahun 2016, tahun

2017 sebesar 709.737 ton, tahun 2018 sebesar 792.265 ton dan pada tahun

2019 surplus jeruk diproyeksikan sebesar 877.734 ton (Tabel 5.5).

Berdasarkan Data Neraca Bahan Makanan Tahun 2013, sebesar 94,08%

penyediaan jeruk dalam negeri berasal dari produksi, sedangkan impor

sebesar 5,91% dan ekspor 0,06% terhadap penyediaan jeruk dalam negeri.

Sedangkan pemakaian jeruk dalam negeri terdiri dari 3,92% tercecer dan

96,08% pemakaian untuk bahan makanan (baik rumah tangga maupun non

rumah tangga).

Page 72: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

50 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Tabel 5.5. Proyeksi Surplus/Defisit Jeruk Indonesia, 2014-2018

Konsumsi

Langsung

(Susenas)

Bibit (0%)

Bahan

Baku

Industri

Makanan

2015 2.397.299 93.974 696.759 - 1.068.481 538.084

2016 2.491.358 97.661 709.323 - 1.060.220 624.155

2017 2.584.033 101.294 721.821 - 1.051.180 709.737

2018 2.675.393 104.875 734.241 - 1.044.012 792.265

2019 2.765.490 108.407 746.289 - 1.033.059 877.734

Tahun Suplai/Produksi

(Ton)

Tercecer

(3,92%)

Demand/Kebutuhan (Ton)

Surplus/Defisit

(Ton)

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa penawaran jeruk diproyeksikan naik

setiap tahunnya, demikian juga dengan permintaan jeruk untuk kebutuhan

rumah tangga (SUSENAS) meningkat dari tahun 2015 ke 2019, sedangkan

penggunaan jeruk untuk bahan baku industri makanan menurun namun dengan

persentase penurunan yang sangat kecil sehingga karena proyeksi penawaran

jeruk lebih tinggi dibandingkan permintaan (langsung maupun industri) maka

selama lima tahun ke depan (2015-2019) ketersediaan jeruk di Indonesia

diproyeksikan surplus. Karena proyeksi permintaan jeruk merupakan

permintaan untuk rumah tangga dan penggunaan untuk bahan baku industri

makanan, maka surplus jeruk ini diperkirakan digunakan untuk ekspor dan

penggunaan lainnya.

Meskipun produksi jeruk diproyeksikan naik selama lima tahun ke

depan, namun jika dilihat dari perkembangan luas panen, produksi dan

produktivitas jeruk selama lima tahun ke belakang (2010-2014) yang

cenderung berfluktuatif, maka disarankan untuk direktorat teknis terkait agar

tetap melakukan upaya yang mendukung peningkatan produksi maupun

produktivitas jeruk agar sasaran peningkatan produksi jeruk sebagaimana yang

tertera pada Renstra Ditjen Hortikultura dapat tercapai serta kebutuhan akan

permintaan jeruk dapat terpenuhi oleh produksi dalam negeri tanpa harus

tergantung pada impor dari negara lain.

Page 73: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 51

5.4. PROYEKSI KETERSEDIAAN JERUK DI ASEAN TAHUN 2015-2019

Ketersediaan jeruk di ASEAN diproyeksikan untuk tahun 2013-2019

namun pada buku ini hanya ditampilkan proyeksi tahun 2015-2019. Proyeksi

ketersediaan jeruk di ASEAN dihitung dengan model Double Exponential

Smoothing (DES) dengan mempertimbangkan bahwa model tersebut yang

menghasilkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) paling kecil

dibandingkan model lainnya. Ketersediaan jeruk di ASEAN diproyeksi dengan

MAPE sebesar 12, karena MAPE yang dihasilkan cukup kecil maka proyeksi

dengan model tersebut dapat digunakan (Lampiran 35).

Selama tahun 2015-2019 ketersediaan jeruk di ASEAN diproyeksikan

turun dengan rata-rata pertumbuhan 12,47% per tahun. Tahun 2015

ketersediaan jeruk di ASEAN diproyeksikan sebesar 2.217.782 ton, tahun 2016

sebesar 1.988.564 ton, tahun 2017 sebesar 1.759.347 ton, tahun 2018 sebesar

1.530.129 ton, dan pada tahun 2019 naik menjadi 1.300.911 ton. Hasil

proyeksi ketersediaan jeruk di ASEAN disajikan pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Proyeksi Ketersediaan Jeruk di ASEAN Tahun 2015-2019

Tahun Ketersediaan ASEAN

(Ton) Pertumb.

(%)

2015 2.217.782 -

2016 1.988.564 -10,34

2017 1.759.347 -11,53

2018 1.530.129 -13,03

2019 1.300.911 -14,98

Rata-rata Pertumb. (%/tahun) -12,47

Keterangan: Tahun 2015–2019 Angka Hasil Proyeksi Pusdatin

Page 74: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

52 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

5.5. PROYEKSI KETERSEDIAAN JERUK DI DUNIA TAHUN 2015-2019

Seperti halnya proyeksi ketersediaan jeruk di ASEAN, ketersediaan jeruk

di dunia juga dihitung dengan model Double Exponential Smoothing (DES)

karena model tersebut yang menghasilkan MAPE paling kecil dibandingkan

model lainnya. Dengan MAPE sebesar 33 dihitung proyeksi ketersediaan jeruk

di dunia untuk tahun 2013-2019 namun pada buku ini hanya ditampilkan

proyeksi tahun 2015-2019 (Lampiran 36).

Ketersediaan jeruk di dunia selama tahun 2015-2019 diproyeksikan naik

dengan rata-rata pertumbuhan 1,35% per tahun. Tahun 2015 ketersediaan

jeruk di dunia diproyeksikan sebesar 72.634.910 ton, tahun 2016 sebesar

73.638.596 ton, tahun 2017 sebesar 74.642.282 ton, tahun 2018 sebesar

75.645.967 ton, dan pada tahun 2019 sebesar 76.649.653 ton. Hasil proyeksi

ketersediaan jeruk di dunia disajikan pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Proyeksi Ketersediaan Jeruk di Dunia Tahun 2015-2019

Tahun Ketersediaan Dunia

(Ton) Pertumb.

(%)

2015 72.634.910 -

2016 73.638.596 1,38

2017 74.642.282 1,36

2018 75.645.967 1,34

2019 76.649.653 1,33

Rata-rata Pertumb. (%/tahun) 1,35

Keterangan: Tahun 2015–2019 Angka Hasil Proyeksi Pusdatin

Page 75: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 53

BAB VI. KESIMPULAN

Perkembangan luas panen jeruk di Indonesia periode 1980-2014 terjadi

peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,48% per tahun.

Demikian pula dari sisi produksi jeruk di Indonesia selama 1980-2014

mengalami peningkatan sebesar 10,34%. Sentra produksi jeruk sebagian besar

terdapat di Luar Jawa, dimana sentra produksi untuk jeruk siam/keprok

berada di Provinsi Sumatera Utara dengan kontribusi selama lima tahun

terakhir sebesar 29,82% sedangkan untuk jeruk besar sebagian besar produksi

berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dengan kontribusi 30,76% terhadap total

produksi Indonesia.

Di tingkat ASEAN Indonesia merupakan negara dengan luas panen dan

produksi jeruk terbesar, sedangkan di tingkat dunia Indonesia menempati

urutan ke-11 untuk luas panen dan urutan ke-9 untuk produksi jeruk terbesar

di dunia.

Baik penawaran maupun permintaan jeruk Indonesia diperkirakan terus

meningkat dari tahun 2015 hingga 2019. Proyeksi permintaan jeruk untuk

rumah tangga masih dapat dipenuhi oleh produksi jeruk dalam negeri sehingga

pada tahun 2015-2019 Indonesia diperkirakan mengalami surplus jeruk. Tahun

2015 surplus jeruk diperkirakan sebesar 1.700.540 ton dan diperkirakan terus

meningkat hingga mencapai 2.019.201 ton pada 2019.

Page 76: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

54 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 77: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 55

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2011. Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2010. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2012. Statistik Produksi Hortikultura Tahun

2011. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura. Direktorat Jenderal Hortikultura. 2013. Statistik Produksi Hortikultura Tahun

2012. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura. Direktorat Jenderal Hortikultura. 2014. Rencana Strategis Direktorat Jenderal

Hortikultura 2015-2019. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura. Direktorat Jenderal Hortikultura. 2014. Statistik Produksi Hortikultura Tahun

2013. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura. Kementerian Pertanian. 2011. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. Jakarta: Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Kementerian Pertanian. 2014. Neraca Bahan Makanan Indonesia 2012-2013.

Jakarta: Badan Ketahanan Pangan. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2000. Jeruk. Jakarta:

Deputi Meneg Ristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenristek.

Page 78: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

56 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 79: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 57

L A M P I R A N

Page 80: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

58 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 81: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 59

Lampiran 1. Perkembangan Luas Panen Jeruk di Jawa, Luar Jawa, dan Indonesia Tahun 1980-2014

Tahun Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb. Indonesia Pertumb.

(%) (%) (%)

1980 17.788 - 27.110 - 44.898 -

1981 24.547 38,00 30.526 12,60 55.073 22,66

1982 15.641 -36,28 23.526 -22,93 39.167 -28,88

1983 28.571 82,67 36.125 53,55 64.696 65,18

1984 34.118 19,41 33.635 -6,89 67.753 4,73

1985 32.019 -6,15 40.510 20,44 72.529 7,05

1986 46.547 45,37 49.022 21,01 95.569 31,77

1987 35.378 -24,00 44.880 -8,45 80.258 -16,02

1988 36.892 4,28 35.535 -20,82 72.427 -9,76

1989 25.958 -29,64 26.614 -25,10 52.572 -27,41

1990 23.779 -8,39 26.438 -0,66 50.217 -4,48

1991 24.013 0,98 36.607 38,46 60.620 20,72

1992 23.752 -1,09 34.438 -5,93 58.190 -4,01

1993 15.661 -34,06 21.162 -38,55 36.823 -36,72

1994 28.684 83,16 32.599 54,04 61.283 66,43

1995 8.819 -69,25 37.154 13,97 45.973 -24,98

1996 7.313 -17,08 30.787 -17,14 38.100 -17,13

1997 4.679 -36,02 19.923 -35,29 24.602 -35,43

1998 3.298 -29,51 20.337 2,08 23.635 -3,93

1999 3.024 -8,31 22.186 9,09 25.210 6,66

2000 4.444 46,96 32.676 47,28 37.120 47,24

2001 5.003 12,58 30.364 -7,08 35.367 -4,72

2002 6.379 27,50 41.445 36,49 47.824 35,22

2003 9.044 41,78 47.246 14,00 56.290 17,70

2004 17.071 88,75 55.235 16,91 72.306 28,45

2005 13.545 -20,65 54.338 -1,62 67.883 -6,12

2006 22.740 67,88 49.650 -8,63 72.390 6,64

2007 20.909 -8,05 46.755 -5,83 67.664 -6,53

2008 20.985 0,36 47.688 2,00 68.673 1,49

2009 12.125 -42,22 48.065 0,79 60.190 -12,35

2010 12.108 -0,14 44.975 -6,43 57.083 -5,16

2011 11.458 -5,37 40.230 -10,55 51.688 -9,45

2012 13.594 18,64 38.201 -5,04 51.795 0,21

2013 15.293 12,50 38.224 0,06 53.517 3,32

2014 19.017 24,35 37.744 -1,26 56.761 6,06

1980-2014 7,03 3,37 3,48

1980-2009 6,52 4,75 4,26

2010-2014 10,00 -4,64 -1,00

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Luas Panen (Ha)

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Page 82: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

60 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 2. Perkembangan Produksi Jeruk di Jawa, Luar Jawa, dan Indonesia Tahun 1980-2014

Tahun Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb. Indonesia Pertumb.

(%) (%) (%)

1980 89.562 - 221.452 - 311.014 -

1981 143.220 59,91 322.509 45,63 465.729 49,75

1982 109.183 -23,77 232.581 -27,88 341.764 -26,62

1983 114.954 5,29 378.093 62,56 493.047 44,27

1984 146.984 27,86 391.543 3,56 538.527 9,22

1985 145.465 -1,03 339.771 -13,22 485.236 -9,90

1986 310.824 113,68 263.498 -22,45 574.322 18,36

1987 260.522 -16,18 296.823 12,65 557.345 -2,96

1988 244.948 -5,98 200.019 -32,61 444.967 -20,16

1989 149.787 -38,85 118.804 -40,60 268.591 -39,64

1990 125.930 -15,93 127.731 7,51 253.661 -5,56

1991 143.284 13,78 209.727 64,19 353.011 39,17

1992 138.366 -3,43 257.368 22,72 395.734 12,10

1993 101.681 -26,51 158.660 -38,35 260.341 -34,21

1994 131.537 29,36 261.890 65,06 393.427 51,12

1995 254.498 93,48 750.134 186,43 1.004.632 155,35

1996 146.918 -42,27 583.942 -22,15 730.860 -27,25

1997 114.266 -22,22 582.156 -0,31 696.422 -4,71

1998 103.774 -9,18 387.163 -33,49 490.937 -29,51

1999 94.189 -9,24 355.363 -8,21 449.552 -8,43

2000 116.369 23,55 527.683 48,49 644.052 43,27

2001 152.118 30,72 539.315 2,20 691.433 7,36

2002 230.820 51,74 737.312 36,71 968.132 40,02

2003 442.106 91,54 999.574 35,57 1.441.680 48,91

2004 517.019 16,94 1.554.065 55,47 2.071.084 43,66

2005 450.683 -12,83 1.763.337 13,47 2.214.020 6,90

2006 585.735 29,97 1.979.808 12,28 2.565.543 15,88

2007 689.124 17,65 1.936.760 -2,17 2.625.884 2,35

2008 585.525 -15,03 1.882.107 -2,82 2.467.632 -6,03

2009 441.147 -24,66 1.690.621 -10,17 2.131.768 -13,61

2010 346.063 -21,55 1.682.841 -0,46 2.028.904 -4,83

2011 384.726 11,17 1.434.223 -14,77 1.818.949 -10,35

2012 448.085 16,47 1.163.684 -18,86 1.611.768 -11,39

2013 600.189 33,95 1.054.542 -9,38 1.654.731 2,67

2014 663.422 10,54 1.263.121 19,78 1.926.543 16,43

1980-2014 11,44 11,66 10,34

1980-2009 11,67 14,48 12,38

2010-2014 10,11 -4,74 -1,49

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Keterangan : Wujud produksi adalah buah segar

Produksi (Ton)

Rata-rata pertumbuhan (%/Tahun)

Page 83: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 61

Lampiran 3. Perkembangan Produktivitas Jeruk di Jawa, Luar Jawa,

dan Indonesia Tahun 1990-2014

Tahun Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb. Indonesia Pertumb.

(%) (%) (%)

1980 5,03 - 8,17 - 13,20 -

1981 5,83 15,88 10,57 29,34 16,40 24,21

1982 6,98 19,64 9,89 -6,43 16,87 2,85

1983 4,02 -42,36 10,47 5,87 14,49 -14,09

1984 4,31 7,07 11,64 11,22 15,95 10,07

1985 4,54 5,45 8,39 -27,95 12,93 -18,93

1986 6,68 46,98 5,38 -35,91 12,05 -6,79

1987 7,36 10,28 6,61 23,04 13,98 15,97

1988 6,64 -9,84 5,63 -14,89 12,27 -12,23

1989 5,77 -13,09 4,46 -20,69 10,23 -16,58

1990 5,30 -8,22 4,83 8,23 10,13 -1,05

1991 5,97 12,67 5,73 18,58 11,70 15,49

1992 5,83 -2,37 7,47 30,44 13,30 13,70

1993 6,49 11,45 7,50 0,32 13,99 5,20

1994 4,59 -29,37 8,03 7,15 12,62 -9,80

1995 28,86 529,30 20,19 151,32 49,05 288,67

1996 20,09 -30,38 18,97 -6,06 39,06 -20,37

1997 24,42 21,56 29,22 54,06 53,64 37,34

1998 31,47 28,85 19,04 -34,85 50,50 -5,85

1999 31,15 -1,01 16,02 -15,86 47,16 -6,61

2000 26,19 -15,93 16,15 0,82 42,33 -10,24

2001 30,41 16,11 17,76 9,99 48,17 13,78

2002 36,18 19,01 17,79 0,16 53,97 12,06

2003 48,88 35,10 21,16 18,92 70,04 29,77

2004 30,29 -38,04 28,14 32,99 58,42 -16,59

2005 33,27 9,86 32,45 15,34 65,72 12,50

2006 25,76 -22,59 39,88 22,88 65,63 -0,14

2007 32,96 27,95 41,42 3,88 74,38 13,33

2008 27,90 -15,34 39,47 -4,72 67,37 -9,43

2009 36,38 30,40 35,17 -10,88 71,56 6,22

2010 28,58 -21,44 37,42 6,38 66,00 -7,77

2011 33,58 17,48 35,65 -4,72 69,23 4,89

2012 32,96 -1,83 30,46 -14,55 63,42 -8,38

2013 39,25 19,08 27,59 -9,43 30,92 -51,25

2014 34,89 -11,12 33,47 9,86 33,94 -46,49

1980-2014 18,27 7,47 7,16

1980-2009 21,35 9,18 12,15

2010-2014 0,43 -2,49 -21,80

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Produktivitas (Ton/Ha)

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Page 84: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

62 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 4. Kontribusi Produksi Jeruk Siam/Keprok Beberapa Provinsi Sentra di Indonesia Tahun 2010-2014

2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata

1 Sumatera Utara 781.513 573.980 350.354 326.322 500.243 506.482 29,82 29,82

2 Jawa Timur 267.061 315.133 362.680 514.855 568.774 405.701 23,89 53,71

3 Kalimantan Barat 145.671 109.335 171.558 154.304 187.015 153.577 9,04 62,75

4 Bali 96.868 98.743 129.265 140.582 98.524 112.796 6,64 69,39

5 Kalimantan Selatan 104.621 114.600 99.612 109.099 129.526 111.492 6,56 75,96

6 Lainnya 542.039 510.089 384.926 303.232 301.174 408.292 24,04 100,00

Indonesia 1.937.773 1.721.880 1.498.394 1.548.394 1.785.256 1.698.339 100,00

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

No. ProvinsiShare

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Produksi (Ton)

Lampiran 5. Kontribusi Produksi Jeruk Besar Beberapa Provinsi Sentra

di Indonesia Tahun 2010-2014

2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata

1 Sulawesi Selatan 12.048 35.591 31.462 33.052 56.799 33.790 30,76 30,76

2 Jawa Timur 22.531 12.967 27.709 20.793 23.676 21.535 19,61 50,37

3 Aceh 11.226 12.333 11.626 11.379 12.159 11.745 10,69 61,06

4 Sumatera Utara 7.235 5.491 11.896 7.697 13.615 9.187 8,36 69,43

5 Jawa Tengah 7.117 4.912 4.505 9.611 12.270 7.683 6,99 76,42

6 Lainnya 30.974 25.775 26.177 23.806 22.769 25.900 23,58 100,00

Indonesia 91.131 97.069 113.375 106.338 141.288 109.840 100,00

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

No. ProvinsiProduksi (Ton) Share

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Page 85: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 63

Lampiran 6. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013

1 Kab. Karo 193.526 59,31 59,31

2 Kab. Simalungun 52.932 16,22 75,53

3 Kab. Dairi 33.975 10,41 85,94

4 Kab. Tapanuli Utara 16.695 5,12 91,05

5 Kab. Mandailing Natal 10.989 3,37 94,42

6 Lainnya 18.205 5,58 100,00

Sumatera Utara 326.322 100

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, diolah Pusdatin

Share Kumulatif

(%)

Share ke

Provinsi (%)No Kabupaten

Produksi

(Ton)

Lampiran 7. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi Jawa

Timur Tahun 2014

1 Kab. Banyuwangi 273.444 48,08 48,08

2 Kab. Jember 147.763 25,98 74,06

3 Kab. Malang 21.432 3,77 77,82

4 Kab. Ponorogo 25.036 4,40 82,23

5 Kota Batu 13.221 2,32 84,55

6 Lainnya 87.879 15,45 100,00

Jawa Timur 568.774 100

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, diolah Pusdatin

Share Kumulatif

(%)

Share thd

Provinsi (%)No Kabupaten

Produksi

(Ton)

Page 86: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

64 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 8. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Siam/Keprok di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014

1 Kab. Sambas 147.105 78,66 78,66

2 Kota Singkawang 21.532 11,51 90,17

3 Kab. Bengkayang 12.495 6,68 96,85

4 Kab. Pontianak 3.643 1,95 98,80

5 Lainnya 2.239 1,20 100,00

Kalimantan Barat 187.015 100

Sumber : Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Barat, diolah Pusdatin

Share Kumulatif

(%)No Kabupaten

Produksi

(Ton)

Share ke

Provinsi (%)

Lampiran 9. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Besar di Provinsi Sulawesi

Selatan Tahun 2013

1 Kab. Pangkep 29.479 78,48 78,48

2 Kab. Sinjai 2.864 7,62 86,11

3 Kab. Gowa 1.743 4,64 90,75

4 Kab. Maros 1.349 3,59 94,34

5 Lainnya 2.127 5,66 100,00

Sulawesi Selatan 37.562 100

Sumber : Dinas Pertanian TPH Provinsi Sulawesi Selatan, diolah Pusdatin

Share Kumulatif

(%)No Kabupaten

Produksi

(Ton)

Share thd

Provinsi (%)

Page 87: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 65

Lampiran 10. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Besar di Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

1 Kab. Magetan 21.230 89,67 89,67

2 Kab. Bangkalan 675 2,85 92,52

3 Kab. Madiun 558 2,36 94,88

4 Kab. Pacitan 214 0,90 95,78

5 Lainnya 998 4,22 100,00

Jawa Timur 23.676 100

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, diolah Pusdatin

No KabupatenProduksi

(Ton)

Share thd

Provinsi (%)

Share Kumulatif

(%)

Lampiran 11. Kabupaten Sentra Produksi Jeruk Besar di Provinsi Aceh

Tahun 2013

1 Kab. Bireun 8.669 77,04 77,04

2 Kab. Aceh Besar 934 8,30 85,34

3 Kab. Aceh Jaya 607 5,39 90,74

4 Kab. Aceh Timur 483 4,29 95,03

5 Kab. Aceh Barat Daya 196 1,74 96,77

6 Lainnya 363 3,23 100,00

Aceh 11.252 100

Sumber : Dinas Pertanian TP Provinsi Aceh, diolah Pusdatin

No KabupatenProduksi

(Ton)

Share thd

Provinsi (%)

Share Kumulatif

(%)

Page 88: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

66 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 12. Perkembangan Harga Jeruk di Tingkat Produsen dan Konsumen di Indonesia Tahun 1983-2014

(Rp/Kg)Pertumb.

(%)(Rp/Kg)

Pertumb.

(%)(Rp/Kg)

Pertumb.

(%)

1983 460 - 623 - 163 -

1984 499 8,47 673 8,17 174 7,31

1985 553 10,83 735 9,17 182 4,41

1986 601 8,70 806 9,58 204 12,25

1987 621 3,26 794 -1,45 173 -15,31

1988 641 3,21 853 7,47 212 22,73

1989 749 16,85 1.002 17,37 253 18,96

1990 859 14,76 1.167 16,53 308 21,77

1991 886 3,11 1.407 20,51 520 69,10

1992 919 3,69 1.442 2,51 523 0,51

1993 1.131 23,07 1.632 13,20 501 -4,14

1994 1.397 23,55 1.755 7,52 358 -28,62

1995 1.579 13,00 1.925 9,70 346 -3,20

1996 1.848 17,04 2.169 12,68 322 -7,17

1997 2.018 9,21 2.444 12,68 426 32,58

1998 2.524 25,07 3.590 46,87 1.066 149,99

1999 2.982 18,17 4.931 37,35 1.948 82,75

2000 3.148 5,55 4.720 -4,27 1.572 -19,31

2001 3.320 5,47 4.954 4,96 1.634 3,95

2002 3.471 4,55 5.360 8,20 1.889 15,61

2003 3.730 7,46 5.202 -2,96 1.472 -22,09

2004 3.543 -5,01 4.527 -12,97 984 -33,15

2005 3.771 6,44 4.443 -1,86 672 -31,73

2006 4.549 20,63 4.778 7,55 229 -65,87

2007 4.148 -8,81 4.865 1,82 717 212,70

2008 4.945 19,20 6.901 41,83 1.956 172,79

2009 5.152 4,19 8.173 18,44 3.021 54,45

2010 5.366 4,16 9.515 16,42 4.149 37,33

2011 5.645 5,19 11.645 22,39 6.000 44,63

2012 5.843 3,51 12.407 6,54 6.564 9,40

2013 6.260 7,14 13.209 6,46 6.949 5,87

2014 6.908 10,35 14.617 10,66 7.709 10,94

9,42 11,39 24,50

Sumber: BPS, diolah Pusdatin

Tahun

Harga Produsen Harga Konsumen Margin

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

1983-2014

Page 89: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 67

Lampiran 13. Perkembangan Konsumsi Jeruk di Indonesia Tahun 1995-2014

Konsumsi SUSENAS Pertumb.

(Kg/Kap/Thn) (%)

1995 0,57 -

1996 0,42 -27,35

1997 0,73 75,06

1998 0,89 21,37

1999 0,94 5,98

2000 1,30 38,87

2001 1,20 -8,05

2002 1,98 65,22

2003 2,45 23,73

2004 2,71 10,61

2005 2,61 -3,84

2006 3,08 17,99

2007 3,86 25,46

2008 3,60 -6,76

2009 4,64 28,99

2010 4,17 -10,13

2011 3,49 -16,23

2012 2,76 -20,89

2013 2,24 -18,89

2014 2,69 20,15

11,65

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Tahun

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Page 90: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

68 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 14. Perkembangan Ekspor dan Impor Jeruk di Indonesia Tahun 2007-2014

Volume

(Ton)

Pertumb.

(%)

Nilai

(000 US$)

Pertumb.

(%)

Volume

(Ton)

Pertumb.

(%)

Nilai

(000 US$)

Pertumb.

(%)

2007 804 - 664 - 16.847 - 12.800 - -12.136

2008 1.022 27,19 653 -1,59 25.154 49,31 21.218 65,76 -20.564

2009 526 -48,50 353 -45,97 34.021 35,25 29.696 39,96 -29.343

2010 556 5,64 308 -12,69 24.937 -26,70 21.763 -26,72 -21.454

2011 338 -39,21 239 -22,53 46.030 84,59 41.162 89,14 -40.923

2012 876 159,09 369 54,55 252.293 448,10 241.677 487,14 -241.308

2013 1.047 19,53 450 22,02 103.865 -58,83 125.649 -48,01 -125.199

2014 1.338 27,76 437 -2,98 147.255 41,78 183.505 46,05 -183.069

2007-2014 21,64 -1,31 81,93 93,33 94,82

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Tahun

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Ekspor Impor Neraca

(000

US$)

Page 91: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 69

Lampiran 15. Negara Tujuan Ekspor Jeruk Indonesia Tahun 2014

Volume Ekspor

(Kg)

Nilai Ekspor

(US$)

1  Malaysia 1.293.270 406.527 72,02

2  Papua New Guinea 169.616 111.503 9,45

3  Hong Kong 91.423 131.852 5,09

4  Saudi Arabia 67.319 80.148 3,75

5  Solomon Islands 43.248 15.955 2,41

6  Pakistan 25.804 99.560 1,44

7 Lainnya 104.989 193.966 5,85

Total 1.795.669 1.039.511 100

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

No Negara Tujuan

2014 Share

Vol. Ekspor

(%)

Page 92: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

70 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 16. Negara Asal Impor Jeruk Indonesia Tahun 2014

Volume Impor

(Kg)

Nilai Impor

(US$)

1  China 88.631.870 113.111.098 55,72

2  Pakistan 19.142.495 19.314.561 12,03

3 USA 8.573.422 16.826.013 5,39

4  Australia 11.042.192 14.869.949 6,94

5  Brazil 8.712.417 12.949.028 5,48

6  Argentina 7.505.854 9.172.322 4,72

7 Lainnya 15.452.900 16.907.737 9,72

Total 159.061.150 203.150.708 100

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

No Negara Asal

2014 Share

Vol. Impor

(%)

Page 93: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 71

Lampiran 17. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2013

Luas Panen Pertumb. Produksi Pertumb. Produktivitas Pertumb.

(Ha) (%) (Ton) (%) (Ton/Ha) (%)

1980 82.718 - 641.311 - 7,75 -

1981 93.983 13,62 800.452 24,81 8,52 9,85

1982 81.845 -12,92 672.739 -15,96 8,22 -3,49

1983 106.771 30,46 878.306 30,56 8,23 0,08

1984 104.913 -1,74 863.850 -1,65 8,23 0,10

1985 122.679 16,93 920.838 6,60 7,51 -8,84

1986 133.780 9,05 1.079.521 17,23 8,07 7,50

1987 130.140 -2,72 1.028.381 -4,74 7,90 -2,07

1988 124.074 -4,66 912.402 -11,28 7,35 -6,94

1989 105.321 -15,11 812.116 -10,99 7,71 4,86

1990 103.171 -2,04 757.011 -6,79 7,34 -4,84

1991 119.040 15,38 872.334 15,23 7,33 -0,13

1992 118.819 -0,19 971.893 11,41 8,18 11,62

1993 118.270 -0,46 985.623 1,41 8,33 1,88

1994 159.838 35,15 1.124.053 14,04 7,03 -15,61

1995 194.027 21,39 1.784.367 58,74 9,20 30,77

1996 235.644 21,45 1.592.238 -10,77 6,76 -26,53

1997 236.221 0,24 1.521.997 -4,41 6,44 -4,64

1998 130.277 -44,85 1.320.522 -13,24 10,14 57,32

1999 129.280 -0,77 1.420.728 7,59 10,99 8,42

2000 141.651 9,57 1.510.419 6,31 10,66 -2,97

2001 139.596 -1,45 1.534.060 1,57 10,99 3,06

2002 157.817 13,05 1.862.148 21,39 11,80 7,37

2003 144.480 -8,45 2.434.403 30,73 16,85 42,80

2004 167.677 16,06 3.102.518 27,44 18,50 9,81

2005 168.930 0,75 3.324.952 7,17 19,68 6,37

2006 177.825 5,27 3.794.466 14,12 21,34 8,41

2007 175.559 -1,27 3.884.924 2,38 22,13 3,71

2008 175.142 -0,24 3.695.255 -4,88 21,10 -4,66

2009 167.804 -4,19 3.360.366 -9,06 20,03 -5,09

2010 160.823 -4,16 3.265.087 -2,84 20,30 1,38

2011 139.013 -13,56 2.899.338 -11,20 20,86 2,73

2012 136.131 -2,07 2.703.119 -6,77 19,86 -4,79

2013 129.741 -4,69 2.522.164 -6,69 19,44 -2,10

1980-2013 2,51 5,38 3,80

1980-2008 3,98 7,65 4,76

2009-2013 -5,74 -7,31 -1,57

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Tahun

Page 94: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

72 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 18. Kontribusi Luas Panen Jeruk Beberapa Negara di ASEAN Tahun 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

1 Indonesia 60.190 57.083 51.688 51.793 45.000 53.151 36,23 36,23

2 Viet Nam 64.500 61.500 43.701 42.764 43.383 51.170 34,88 71,11

3 Thailand 21.550 21.500 22.000 22.000 22.000 21.810 14,87 85,98

4 Cambodia 11.500 10.943 9.924 10.000 9.827 10.439 7,12 93,09

5 Laos 5.836 5.553 5.036 5.000 5.060 5.297 3,61 96,70

6 Lainnya 4.228 4.244 6.664 4.574 4.471 4.836 3,297 100,00

ASEAN 167.804 160.823 139.013 136.131 129.741 146.702 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

No NegaraLuas Panen (Ha) Share

(%)

Kumulatif

(%)

Page 95: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 73

Lampiran 19. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jeruk di Dunia Tahun 1980-2013

Luas Panen Pertumb. Produksi Pertumb. Produktivitas Pertumb.

(Ha) (%) (Ton) (%) (Ton/Ha) (%)

1980 2.256.541 - 40.014.509 - 17,73 -

1981 2.299.414 1,90 39.686.479 -0,82 17,26 -2,67

1982 2.314.771 0,67 38.131.248 -3,92 16,47 -4,56

1983 2.391.764 3,33 41.539.653 8,94 17,37 5,43

1984 2.365.550 -1,10 38.989.844 -6,14 16,48 -5,10

1985 2.583.431 9,21 40.875.849 4,84 15,82 -4,00

1986 2.690.796 4,16 42.236.418 3,33 15,70 -0,79

1987 2.842.452 5,64 43.801.277 3,70 15,41 -1,83

1988 2.956.784 4,02 46.060.072 5,16 15,58 1,09

1989 3.094.645 4,66 50.877.752 10,46 16,44 5,54

1990 3.162.177 2,18 49.705.740 -2,30 15,72 -4,39

1991 3.287.290 3,96 51.973.010 4,56 15,81 0,58

1992 3.361.261 2,25 54.076.791 4,05 16,09 1,76

1993 3.269.472 -2,73 55.515.310 2,66 16,98 5,54

1994 3.502.376 7,12 54.759.216 -1,36 15,63 -7,92

1995 3.531.803 0,84 58.475.619 6,79 16,56 5,90

1996 3.768.532 6,70 60.817.105 4,00 16,14 -2,53

1997 3.858.655 2,39 65.706.138 8,04 17,03 5,52

1998 3.720.442 -3,58 61.702.122 -6,09 16,58 -2,61

1999 3.778.632 1,56 61.948.743 0,40 16,39 -1,15

2000 3.668.917 -2,90 63.833.109 3,04 17,40 6,12

2001 3.605.038 -1,74 60.127.384 -5,81 16,68 -4,14

2002 3.690.395 2,37 62.126.596 3,32 16,83 0,94

2003 3.673.841 -0,45 59.808.627 -3,73 16,28 -3,30

2004 3.806.362 3,61 65.029.785 8,73 17,08 4,94

2005 3.799.084 -0,19 63.200.633 -2,81 16,64 -2,63

2006 3.844.514 1,20 66.148.896 4,66 17,21 3,43

2007 3.973.060 3,34 65.702.187 -0,68 16,54 -3,89

2008 4.044.375 1,79 69.724.718 6,12 17,24 4,25

2009 4.003.437 -1,01 67.995.342 -2,48 16,98 -1,48

2010 4.124.899 3,03 69.461.798 2,16 16,84 -0,85

2011 4.003.303 -2,95 71.241.218 2,56 17,80 5,68

2012 3.961.376 -1,05 68.817.475 -3,40 17,37 -2,38

2013 4.079.982 2,99 71.445.353 3,82 17,51 0,80

1980-2013 1,86 1,87 0,04

1980-2008 2,15 2,11 -0,02

2009-2013 0,20 0,53 0,35

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Tahun

Page 96: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

74 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 20. Kontribusi Luas Panen Jeruk Beberapa Negara di Dunia Tahun 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

1 Brazil 787.250 792.753 817.292 729.583 702.200 765.816 18,98 18,98

2 India 563.330 631.300 481.000 490.800 634.400 560.166 13,88 32,87

3 China, mainland 391.300 450.000 540.000 560.000 570.000 502.260 12,45 45,31

4 Mexico 333.555 334.573 330.175 323.357 320.655 328.463 8,14 53,46

5 USA 265.596 260.132 254.467 250.582 248.073 255.770 6,34 59,79

6 Lainnya 1.662.406 1.656.141 1.580.369 1.607.054 1.604.654 1.622.125 40,21 100,00

Dunia 4.003.437 4.124.899 4.003.303 3.961.376 4.079.982 4.034.599 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

No Negara

Luas Panen (Ha)Share

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Page 97: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 75

Lampiran 21. Kontribusi Produksi Jeruk Beberapa Negara di ASEAN Tahun 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

1 Indonesia 2.131.768 2.028.904 1.818.949 1.611.784 1.411.215 1.800.524 61,03 61,03

2 Viet Nam 693.500 729.400 531.334 520.846 531.958 601.408 20,39 81,42

3 Thailand 395.880 372.700 425.000 450.000 460.000 420.716 14,26 97,72

4 Cambodia 65.000 63.455 56.892 58.000 56.528 59.975 2,03 83,45

5 Laos 48.500 44.824 40.188 42.000 42.183 43.539 1,48 99,19

6 Lainnya 25.718 25.804 26.975 20.489 20.280 23.853 0,81 100,00

ASEAN 3.360.366 3.265.087 2.899.338 2.703.119 2.522.164 2.950.015 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

No Negara

Produksi (Ton)Share

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Lampiran 22. Kontribusi Produksi Jeruk Beberapa Negara di Dunia

Tahun 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

1 Brazil 17.618.450 18.503.139 19.811.064 18.012.560 17.549.536 18.298.950 26,22 26,22

2 USA 8.280.780 7.477.924 8.078.480 8.148.343 7.574.094 7.911.924 11,34 37,56

3 China, mainland 4.633.407 5.618.000 6.688.200 7.096.400 7.304.840 6.268.169 8,98 46,54

4 India 5.201.350 5.966.400 4.571.000 4.360.400 6.426.200 5.305.070 7,60 54,14

5 Mexico 4.193.481 4.051.631 4.079.678 3.666.790 4.409.968 4.080.310 5,85 59,98

6 Lainnya 28.067.874 27.844.704 28.012.796 27.532.982 28.180.715 27.927.814 40,02 100,00

Dunia 67.995.342 69.461.798 71.241.218 68.817.475 71.445.353 69.792.237 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

No Negara

Produksi (Ton)Share

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Page 98: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

76 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 23. Perkembangan Ekspor dan Impor Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2012

Volume

(Ton)

Pertumb.

(%)

Nilai (000

US$)

Pertumb.

(%)

Volume

(Ton)

Pertumb.

(%)

Nilai (000

US$)

Pertumb.

(%)

1980 10.500 - 7.563 - 69.301 - 41.628 -

1981 11.878 13,12 7.740 2,34 81.435 17,51 53.578 28,71

1982 13.907 17,08 8.434 8,97 80.075 -1,67 56.032 4,58

1983 12.552 -9,74 6.979 -17,25 79.606 -0,59 54.240 -3,20

1984 12.140 -3,28 7.143 2,35 76.241 -4,23 56.842 4,80

1985 13.984 15,19 7.218 1,05 79.419 4,17 59.716 5,06

1986 13.976 -0,06 8.185 13,40 78.283 -1,43 59.566 -0,25

1987 13.884 -0,66 8.164 -0,26 84.104 7,44 60.123 0,94

1988 12.850 -7,45 8.158 -0,07 84.784 0,81 63.371 5,40

1989 13.334 3,77 7.542 -7,55 89.235 5,25 67.828 7,03

1990 12.157 -8,83 7.867 4,31 88.652 -0,65 66.118 -2,52

1991 11.288 -7,15 7.769 -1,25 83.157 -6,20 68.107 3,01

1992 13.098 16,03 9.292 19,60 112.703 35,53 80.119 17,64

1993 16.032 22,40 10.538 13,41 147.597 30,96 89.232 11,37

1994 13.049 -18,61 9.777 -7,22 139.196 -5,69 83.584 -6,33

1995 17.972 37,73 14.069 43,90 147.839 6,21 92.846 11,08

1996 14.597 -18,78 11.419 -18,84 124.125 -16,04 98.376 5,96

1997 11.663 -20,10 8.992 -21,25 162.230 30,70 96.835 -1,57

1998 10.043 -13,89 7.207 -19,85 131.335 -19,04 67.623 -30,17

1999 6.266 -37,61 4.578 -36,48 114.200 -13,05 53.654 -20,66

2000 6.145 -1,93 3.638 -20,53 143.312 25,49 60.709 13,15

2001 5.052 -17,79 3.194 -12,20 149.150 4,07 59.032 -2,76

2002 3.937 -22,07 2.609 -18,32 146.439 -1,82 63.302 7,23

2003 3.996 1,50 2.958 13,38 147.377 0,64 72.934 15,22

2004 5.305 32,76 3.837 29,72 180.769 22,66 81.151 11,27

2005 9.181 73,06 6.484 68,99 177.085 -2,04 73.367 -9,59

2006 11.059 20,46 8.190 26,31 196.610 11,03 83.493 13,80

2007 10.405 -5,91 7.755 -5,31 175.230 -10,87 83.741 0,30

2008 11.687 12,32 8.973 15,71 194.426 10,95 109.238 30,45

2009 7.845 -32,87 6.668 -25,69 196.568 1,10 106.175 -2,80

2010 7.892 0,60 7.089 6,31 202.196 2,86 123.990 16,78

2011 9.226 16,90 9.104 28,42 207.575 2,66 142.286 14,76

2012 9.676 4,88 8.714 -4,28 226.157 8,95 154.542 8,61

1980-2012 1,91 2,56 4,55 4,91

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Tahun

Ekspor Impor

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Page 99: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 77

Lampiran 24. Perkembangan Ekspor dan Impor Jeruk di Dunia Tahun 1980-2012

Volume

(Ton)

Pertumb.

(%)

Nilai

(000 US$)

Pertumb.

(%)

Volume

(Ton)

Pertumb.

(%)

Nilai

(000 US$)

Pertumb.

(%)

1980 4.112.311 - 1.471.643 - 4.311.506 - 1.815.138 -

1981 3.865.700 -6,00 1.346.387 -8,51 4.071.820 -5,56 1.710.343 -5,77

1982 3.904.895 1,01 1.294.810 -3,83 4.121.073 1,21 1.695.802 -0,85

1983 3.780.467 -3,19 1.237.376 -4,44 4.033.869 -2,12 1.637.239 -3,45

1984 3.969.342 5,00 1.191.665 -3,69 4.124.828 2,25 1.540.539 -5,91

1985 3.784.451 -4,66 1.275.977 7,08 3.898.328 -5,49 1.619.044 5,10

1986 4.533.666 19,80 1.535.750 20,36 4.230.257 8,51 1.838.969 13,58

1987 4.024.647 -11,23 1.549.152 0,87 4.254.735 0,58 2.034.266 10,62

1988 3.999.307 -0,63 1.593.062 2,83 4.379.070 2,92 2.120.289 4,23

1989 3.917.443 -2,05 1.491.975 -6,35 4.138.329 -5,50 1.923.282 -9,29

1990 4.258.299 8,70 1.751.189 17,37 4.424.837 6,92 2.271.210 18,09

1991 4.048.263 -4,93 1.779.839 1,64 4.108.399 -7,15 2.181.741 -3,94

1992 4.222.749 4,31 1.837.312 3,23 4.591.491 11,76 2.224.044 1,94

1993 4.388.024 3,91 1.661.301 -9,58 4.398.516 -4,20 2.010.468 -9,60

1994 4.692.274 6,93 1.847.991 11,24 4.697.918 6,81 2.324.271 15,61

1995 4.523.687 -3,59 2.169.983 17,42 4.621.876 -1,62 2.539.372 9,25

1996 4.399.937 -2,74 2.237.283 3,10 4.390.634 -5,00 2.555.720 0,64

1997 4.427.230 0,62 2.011.038 -10,11 4.605.286 4,89 2.440.194 -4,52

1998 4.724.663 6,72 2.039.330 1,41 4.696.934 1,99 2.331.984 -4,43

1999 4.180.553 -11,52 1.828.900 -10,32 4.345.095 -7,49 2.242.507 -3,84

2000 4.537.388 8,54 1.716.149 -6,16 4.685.175 7,83 1.987.632 -11,37

2001 4.831.853 6,49 1.849.487 7,77 4.771.387 1,84 2.273.048 14,36

2002 4.697.134 -2,79 2.063.890 11,59 5.006.741 4,93 2.327.068 2,38

2003 4.976.012 5,94 2.441.904 18,32 5.406.279 7,98 2.831.097 21,66

2004 5.033.174 1,15 2.798.141 14,59 5.362.707 -0,81 3.255.400 14,99

2005 4.953.451 -1,58 2.580.982 -7,76 5.202.946 -2,98 3.127.114 -3,94

2006 5.299.185 6,98 2.732.329 5,86 5.553.702 6,74 3.337.215 6,72

2007 5.271.918 -0,51 3.174.184 16,17 5.753.551 3,60 4.040.505 21,07

2008 5.645.208 7,08 3.809.242 20,01 5.842.757 1,55 4.447.317 10,07

2009 6.263.335 10,95 4.114.364 8,01 5.986.809 2,47 4.356.975 -2,03

2010 6.524.169 4,16 4.515.875 9,76 6.121.811 2,25 4.678.040 7,37

2011 6.869.591 5,29 4.817.220 6,67 6.537.979 6,80 5.004.142 6,97

2012 6.629.785 -3,49 4.688.290 -2,68 6.436.993 -1,54 4.876.811 -2,54

1980-2012 1,71 4,12 1,39 3,54

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Tahun

Ekspor Impor

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Page 100: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

78 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 25. Kontribusi Volume Ekspor Jeruk Beberapa Negara di ASEAN Tahun 2008-2012

2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata

1 Singapore 4.396 4.856 5.551 5.353 5.887 5.209 56,22 56,22

2 Thailand 6.231 2.285 1.754 2.540 1.287 2.819 30,43 86,65

3 Malaysia 922 639 440 1.206 2.198 1.081 11,67 98,31

4 Viet Nam 57 - 144 76 277 111 1,20 99,51

5 Philippines 65 65 - 34 24 38 0,41 99,92

6 Indonesia 16 - 3 17 3 8 0,08 100,00

ASEAN 11.687 7.845 7.892 9.226 9.676 9.265 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

No Negara

Volume Ekspor (Ton)Share

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Lampiran 26. Kontribusi Volume Impor Jeruk Beberapa Negara di ASEAN

Tahun 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata

1 Spain 1.298.171 1.430.274 1.341.089 1.526.624 1.757.063 1.470.644 23,03 23,03

2 South Africa 970.799 951.557 1.096.964 975.456 1.097.299 1.018.415 15,95 38,97

3 Egypt 454.401 821.812 636.273 1.042.291 607.740 712.503 11,16 50,13

4 USA 585.788 512.368 669.366 751.956 700.365 643.969 10,08 60,21

5 Greece 215.152 261.433 369.650 400046 320.430 313.342 4,91 65,12

6 Turkey 161.751 272.284 232.608 366.331 327.438 272.082 4,26 69,38

7 Lainnya 1.959.146 2.013.607 2.178.219 1.806.887 1.819.450 1.955.462 30,62 100,00

Dunia 5.645.208 6.263.335 6.524.169 6.869.591 6.629.785 6.386.418 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

No Negara

Volume Ekspor (Ton)Share

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Page 101: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 79

Lampiran 27. Kontribusi Volume Ekspor Jeruk Beberapa Negara di Dunia Tahun 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata

1 Spain 1.298.171 1.430.274 1.341.089 1.526.624 1.757.063 1.470.644 23,03 23,03

2 South Africa 970.799 951.557 1.096.964 975.456 1.097.299 1.018.415 15,95 38,97

3 Egypt 454.401 821.812 636.273 1.042.291 607.740 712.503 11,16 50,13

4 USA 585.788 512.368 669.366 751.956 700.365 643.969 10,08 60,21

5 Greece 215.152 261.433 369.650 400046 320.430 313.342 4,91 65,12

6 Turkey 161.751 272.284 232.608 366.331 327.438 272.082 4,26 69,38

7 Lainnya 1.959.146 2.013.607 2.178.219 1.806.887 1.819.450 1.955.462 30,62 100,00

Dunia 5.645.208 6.263.335 6.524.169 6.869.591 6.629.785 6.386.418 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

No Negara

Volume Ekspor (Ton)Share

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Lampiran 28. Kontribusi Volume Impor Jeruk Beberapa Negara di Dunia

Tahun 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata

1 Germany 524.493 511.247 504.658 483.734 513.677 507.562 8,21 8,21

2 Russian Federation 501.983 443.549 498.799 568.365 489.150 500.369 8,09 16,30

3 Netherlands 485.178 476.152 537.870 461.732 475.520 487.290 7,88 24,17

4 France 423.274 451.233 457.968 410.822 466.402 441.940 7,15 31,32

5 Saudi Arabia 294.332 303.642 332.473 360.597 389.870 336.183 5,44 36,75

6 Lainnya 3.613.497 3.800.986 3.790.043 4.252.729 4.102.374 3.911.926 63,25 100,00

Dunia 5.842.757 5.986.809 6.121.811 6.537.979 6.436.993 6.185.270 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

No Negara

Volume Impor (Ton)Share

(%)

Share

Kumulatif

(%)

Page 102: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

80 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 29. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di ASEAN Tahun 1980-2012

Produksi Volume Ekspor Volume Impor Ketersediaan

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)

1980 641.311 10.500 69.301 700.112

1981 800.452 11.878 81.435 870.009

1982 672.739 13.907 80.075 738.907

1983 878.306 12.552 79.606 945.360

1984 863.850 12.140 76.241 927.951

1985 920.838 13.984 79.419 986.273

1986 1.079.521 13.976 78.283 1.143.828

1987 1.028.381 13.884 84.104 1.098.601

1988 912.402 12.850 84.784 984.336

1989 812.116 13.334 89.235 888.017

1990 757.011 12.157 88.652 833.506

1991 872.334 11.288 83.157 944.203

1992 971.893 13.098 112.703 1.071.498

1993 985.623 16.032 147.597 1.117.188

1994 1.124.053 13.049 139.196 1.250.200

1995 1.784.367 17.972 147.839 1.914.234

1996 1.592.238 14.597 124.125 1.701.766

1997 1.521.997 11.663 162.230 1.672.564

1998 1.320.522 10.043 131.335 1.441.814

1999 1.420.728 6.266 114.200 1.528.662

2000 1.510.419 6.145 143.312 1.647.586

2001 1.534.060 5.052 149.150 1.678.158

2002 1.862.148 3.937 146.439 2.004.650

2003 2.434.403 3.996 147.377 2.577.784

2004 3.102.518 5.305 180.769 3.277.982

2005 3.324.952 9.181 177.085 3.492.856

2006 3.794.466 11.059 196.610 3.980.017

2007 3.884.924 10.405 175.230 4.049.749

2008 3.695.255 11.687 194.426 3.877.994

2009 3.360.366 7.845 196.568 3.549.089

2010 3.265.087 7.892 202.196 3.459.391

2011 2.899.338 9.226 207.575 3.097.687

2012 2.703.119 9.676 226.157 2.919.600

1980-2012 5,76 1,91 4,55 5,57

1980-2007 8,11 2,19 4,41 7,77

2008-2012 -6,95 0,37 5,31 -6,29

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Tahun

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Page 103: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 81

Lampiran 30. Perkembangan Ketersediaan Jeruk di Dunia Tahun 1980-2012

Produksi Volume Ekspor Volume Impor Ketersediaan

(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)

1980 40.014.509 4.112.311 4.311.506 40.213.704

1981 39.686.479 3.865.700 4.071.820 39.892.599

1982 38.131.248 3.904.895 4.121.073 38.347.426

1983 41.539.653 3.780.467 4.033.869 41.793.055

1984 38.989.844 3.969.342 4.124.828 39.145.330

1985 40.875.849 3.784.451 3.898.328 40.989.726

1986 42.236.418 4.533.666 4.230.257 41.933.009

1987 43.801.277 4.024.647 4.254.735 44.031.365

1988 46.060.072 3.999.307 4.379.070 46.439.835

1989 50.877.752 3.917.443 4.138.329 51.098.638

1990 49.705.740 4.258.299 4.424.837 49.872.278

1991 51.973.010 4.048.263 4.108.399 52.033.146

1992 54.076.791 4.222.749 4.591.491 54.445.533

1993 55.515.310 4.388.024 4.398.516 55.525.802

1994 54.759.216 4.692.274 4.697.918 54.764.860

1995 58.475.619 4.523.687 4.621.876 58.573.808

1996 60.817.105 4.399.937 4.390.634 60.807.802

1997 65.706.138 4.427.230 4.605.286 65.884.194

1998 61.702.122 4.724.663 4.696.934 61.674.393

1999 61.948.743 4.180.553 4.345.095 62.113.285

2000 63.833.109 4.537.388 4.685.175 63.980.896

2001 60.127.384 4.831.853 4.771.387 60.066.918

2002 62.126.596 4.697.134 5.006.741 62.436.203

2003 59.808.627 4.976.012 5.406.279 60.238.894

2004 65.029.785 5.033.174 5.362.707 65.359.318

2005 63.200.633 4.953.451 5.202.946 63.450.128

2006 66.148.896 5.299.185 5.553.702 66.403.413

2007 65.702.187 5.271.918 5.753.551 66.183.820

2008 69.724.718 5.645.208 5.842.757 69.922.267

2009 67.995.342 6.263.335 5.986.809 67.718.816

2010 69.461.798 6.524.169 6.121.811 69.059.440

2011 71.241.218 6.869.591 6.537.979 70.909.606

2012 68.817.475 6.629.785 6.436.993 68.624.683

1980-2012 1,81 1,71 1,39 1,79

1980-2007 1,96 1,14 1,22 1,98

2008-2012 0,99 4,80 2,30 0,79

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Tahun

Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)

Page 104: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

82 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 31. Hasil Proyeksi Penawaran Jeruk di Indonesia Tahun 2015-2019 dengan Model Regresi Berganda

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics

Multiple R 0,92479523

R Square 0,85524621

Adjusted R Square 0,84526319

Standard Error 0,29941794

Observations 32

ANOVA

df SS MS F Significance F

Regression 2 15,36083619 7,680418093 85,67009173 6,74736E-13

Residual 29 2,599881945 0,089651102

Total 31 17,96071813

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%

Intercept -3,6426626 1,91898546 -1,898223125 0,067660017 -7,567428521 0,282103369 -7,567428521 0,282103369

X Variable 1 1,04119579 0,161235358 6,45761452 4,57592E-07 0,711432454 1,370959119 0,711432454 1,370959119

X Variable 2 0,7820081 0,062291205 12,55406923 3,0028E-13 0,654608281 0,909407919 0,654608281 0,909407919

Page 105: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 83

Lampiran 32. Hasil Proyeksi Luas Panen Jeruk di Indonesia Tahun 2015-2019 dengan Model Double Exponential Smoothing

Double Exponential Smoothing for Luas Panen Data Luas Panen

Length 35

Smoothing Constants

Alpha (level) 0.988371

Gamma (trend) 0.010000

Accuracy Measures

MAPE 18

MAD 9332

MSD 140388708

Forecasts

Period Forecast Lower Upper

36 56631.9 33767.9 79496

37 56542.2 21886.3 91198

38 56452.5 9394.2 103511

39 56362.9 -3329.2 116055

40 56273.2 -16162.9 128709

Page 106: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

84 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 33. Hasil Proyeksi Harga Produsen Jeruk di Indonesia Tahun 2015-2019 dengan Model Double Exponential Smoothing

Double Exponential Smoothing for Harga Produsen Data Harga Produsen

Length 32

Smoothing Constants

Alpha (level) 0.607162

Gamma (trend) 0.352939

Accuracy Measures

MAPE 5.8

MAD 153.9

MSD 49869.2

Forecasts

Period Forecast Lower Upper

33 7123.62 6746.57 7500.7

34 7498.78 7047.16 7950.4

35 7873.94 7340.55 8407.3

36 8249.10 7629.58 8868.6

37 8624.26 7915.83 9332.7

Page 107: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 85

Lampiran 34. Hasil Proyeksi Permintaan Jeruk di Indonesia Tahun 2015-2019 dengan Model Double Exponential Smoothing

Double Exponential Smoothing for konsumsi Data konsumsi

Length 20

Smoothing Constants

Alpha (level) 1.03743

Gamma (trend) 0.11484

Accuracy Measures

MAPE 22.3950

MAD 0.4357

MSD 0.2633

Forecasts

Period Forecast Lower Upper

21 2.72745 1.66007 3.79484

22 2.74182 1.07003 4.41361

23 2.75619 0.45201 5.06037

24 2.77056 -0.17602 5.71714

25 2.78493 -0.80870 6.37856

Page 108: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

86 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Lampiran 35. Hasil Proyeksi Ketersediaan Jeruk di ASEAN Tahun 2015-2019 dengan Model Double Exponential Smoothing

Double Exponential Smoothing for Ketersediaan ASEAN Data Ketersediaan ASEAN

Length 33

Smoothing Constants

Alpha (level) 0.838263

Gamma (trend) 0.818357

Accuracy Measures

MAPE 1.23622E+01

MAD 2.00864E+05

MSD 6.16090E+10

Forecasts

Period Forecast Lower Upper

34 2676217 2184109 3168325

35 2446999 1770645 3123354

36 2217782 1344298 3091266

37 1988564 912123 3065005

38 1759347 476884 3041809

39 1530129 39851 3020407

40 1300911 -398317 3000140

Page 109: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

OUTLOOK JERUK 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 87

Lampiran 36. Hasil Proyeksi Ketersediaan Jeruk di Dunia Tahun 2015-2019 dengan Model Trend Quadratic

Double Exponential Smoothing for Ketersediaan Dunia Data Ketersediaan Dunia

Length 33

Smoothing Constants

Alpha (level) 0.682068

Gamma (trend) 0.026057

Accuracy Measures

MAPE 3.32301E+00

MAD 1.85086E+06

MSD 5.29609E+12

Forecasts

Period Forecast Lower Upper

34 70627539 66093014 75162064

35 71631225 65966060 77296390

36 72634910 65738597 79531224

37 73638596 65455868 81821324

38 74642282 65140292 84144272

39 75645967 64803853 86488082

40 76649653 64453426 88845880

Page 110: OUTLOOK - bulelengkab.go.id · OUTLOOK JERUK 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v KATA PENGANTAR Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi

2015 OUTLOOK JERUK

88 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian