P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

9
    P   o    l   a   r    i   m   e    t   e   r 2 0 1 2     L    a    p    o    r    a    n     P    r    a     k    t     i     k    u    m      P     P     A  Disusun Oleh : Ismail Sunny (J3L111041) Rinda Marlinda (J3L111106) Frederisa D.F (J3L111076) Analisis Kimia Program Diploma Institut Pertanian Bogor

Transcript of P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

8/2/2019 P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

http://slidepdf.com/reader/full/p2-c-kel-kakashi-laporan-ppa 1/9

 

   P  o   l  a  r   i  m

  e   t  e  r

2

012

    L   a   p   o

   r   a   n    P   r   a    k   t    i    k   u   m     P

    P    A

 

Disusun Oleh :

Ismail Sunny (J3L111041)

Rinda Marlinda (J3L111106)

Frederisa D.F (J3L111076)

Analisis Kimia

Program Diploma

Institut Pertanian Bogor

8/2/2019 P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

http://slidepdf.com/reader/full/p2-c-kel-kakashi-laporan-ppa 2/9

Polarimeter

Polarimeter ditemukan pada

tahun 1808 oleh Malus Etienne. Malusmelakukan percobaan pada dua arah

mengamati cahaya matahari terbenam

yang tercermin dari jendela melalui Kristal

islandia spar. Saat ia memutar Kristal, dua

gambar matahari menjadi bergantian

terang dan gelap meskipun tidak pernah

pudar. Hampir seketika ia mengulang

percobaan dalam kondisi yang terkendali

dan menemukan bahwa sudut dimana

pudar dari sinar tercermin diperoleh untuk air dan kaca.

Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik 

yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadi

polarimeter ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu

senyawa optis aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi,

sedangkan yang dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam

sinar atau radiasi elektromagnetik yang lain. Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya oleh

suatu senyawa optis aktif, maka beesarnya perputaran itu bergantung pada beberapa faktoryakni : struktur molekul, temperatur, panjang gelombang, banyaknya molekul pada jalan

cahaya, jenis zat, ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut. Polarisasi bidang dilakukan dengan

melewatkan cahaya biasa menembus sepasang kristal kalsit atau menembus suatu lensa

polarisasi. Jika cahaya terpolarisasi-bidang dilewatkan suatu larutan yang mengandung suatu

enantiomer tunggal maka bidang polarisasi itu diputar kekanan atau kekiri. Perputaran cahaya

terpolarisasi-bidang ini disebut rotasi optis. Suatu senyawa yang memutar bidang polarisasi

suatu senyawa terpolarisasi-bidang dikatakan bersifat aktif optis. Karena inilah maka

enantiomer-enantiomer kadang-kadang disebut isomer optis.

Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang dari sumber

cahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi (polarizer),

kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasi kedua

(analizer). Polarizer tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur atau di putar

sesuai keinginan. Bila polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasinya juga tega

lurus), maka sinar tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma polarisasi.

8/2/2019 P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

http://slidepdf.com/reader/full/p2-c-kel-kakashi-laporan-ppa 3/9

Pristiwa ini disebut tidak optis aktif. Jika zat yang bersifat optis aktif ditempatkan pada sel dan

ditempatkan diantara prisma terpolarisasi maka sinar akan ditransmisikan. Putaran optik adalah

sudut yang dilalui analizer ketika diputar dari posisi silang ke posisi baru yang intensitasnya

semakin berkurang hingga nol. Untuk menentukan posisi yang tepat sulit dilakukan, karena itu

digunakan apa yang disebut “setengah bayangan” (bayangan redup). Untuk mancapai kondisi

ini, polarizer diatur sedemikian rupa, sehingga setengah bidang polarisasi membentuk sudut

sekecil mungkin dengan setengah bidang polarisasi lainnya. Akibatnya memberikan pemadaman

pada kedua sisi lain, sedangkan ditengah terang. Bila analyzer diputar terus setengah dari

medan menjadi lebih terang dan yang lainnya redup. Posisi putaran diantara terjadinya

pemadaman dan terang tersebut, adalah posisi yang tepat dimana pada saat itu intensitas

kedua medan sama. Jika zat yang bersifat optis aktif ditempatkan diantara polarizer dan

analizer maka bidang polarisasi akan berputar sehingga posisi menjadi berubah. Untuk 

mengembalikan ke posisi semula, analizer dapat diputar sebesar sudut putaran dari sampel.

Untuk mengukur rotasi optik, diperlukan suatu besaran yang disebut rotasi spesifik 

yang diartikan suatu rotasi optik yang terjadi bila cahaya terpolarisasi melewati larutan dengan

konsentrasi 1 gram per mililiter sepanjang 1 desimeter. Rotasi spesifik dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan:

= rotasi optic

C = konsentrasi larutan gram/mL larutan

L = panjang kolom larutan.

T = temperatur

8/2/2019 P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

http://slidepdf.com/reader/full/p2-c-kel-kakashi-laporan-ppa 4/9

Rotasi optik yang teramati dapat berupa rotasi yang searah jarum jam, rotasi ini

disebut putar kanan dan diberi tanda (+), sedangkan senyawa yang diukurnya disebut senyawa

dekstro (d). Rotasi yang berlawanan dengan arah jarum jam disebut putar kiri dan diberi tanda

(-), senyawanya disebut senyawa levo (l).

Hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai. Memulai penggunaan polarimeter

pastikan tombol power pada posisi on dan biarkan selama 5-10 menit agar lampu natriumnya

siap digunakan. Selalu mulai dengan menentukan keadaan nol (zero point) dengan mengisi

tabung sampel dengan pelarut saja. Keadaan nol ini perlu untuk mengkoreksi pembacaan atau

pengamatan rotasi optik. Tabung sampel harus dibersihkan sebelum digunakan agar larutan

yang diisikan tidak terkontaminasi zat lain. Pembacaan/pengamatan bergantung kepada tabung

sampel yang berisi larutan/pelarut dengan penuh. Perhatikan saat menutup tabung sampel,

harus dilakukan hati-hati agar di dalam tabung tidak terdapat gelembung udara. Bila sebelum

tabung diisi larutan didapat keadaan terang, maka setelah tabung diisi larutan putarlahanalisator sampai didapat keadaan terang kembali. Sebaliknya bila awalnya keadaan gelap

harus kembali kekeadaan gelap. Catat besarnya rotasi optik yang dapat terbaca pada skala.

Tetapi jangan hanya besar rotasi optiknya, arah rotasinya juga harus dicatat searah jarum jam

atau berlawanan arah jarum jam.

Cara menggunakan polarimeter:1.  Persiapkan seluruh alat dan bahan kemudian dibersihkan2.  Carilah posisi titik nol pada analisator (Teropong) untuk visi pengamatan sudut.3.  Isi tabung Polarimeter dengan salah satu larutan,kemudian tempatkan pada posisi yang

dekat analisator.4.  Kemudian dengan mengamati teropong, sisi pengamatan atau bayangan dengan

memutar kontrol skala pada sisi kanan pengamat lakukan beberapa kali untuk masing-masing tabung dan tulis atau catatlah hasil pengamatan pada format data.

5.  Ulangi langkah-langkah di atas untuk larutan selanjutnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada penggunaan polarimeter, yaitu:

  Laruran sampel harus jernih atau tidak mengandung partikel yang tersuspensi di

dalamnya. Partikel tersebut akan menghamburkan cahaya yang melewati larutan.

  Tidak terdapat gelembung udara pada tabung sampel saat diisi larutan.

  Selalu dimulai dengan menentukan keadaan nol untuk mengkoreksi pembacaan.

  Pembacaan rotasi optik dilakukan beberapa kali, sampai didapat data yang dapat

dihitung rata-ratanya.

8/2/2019 P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

http://slidepdf.com/reader/full/p2-c-kel-kakashi-laporan-ppa 5/9

Macam-macam tabung sampel:

1.  Standard tube

2.  Glass tube with a bubble trap

3.  Glass tube with a filler cap

4.  Quartz glass microtube with temperature control jacket

Macam-macam polarimeter pada zaman dahulu:

  Polarimeter yang dibuat oleh Soliel/Duboscq Paris pada tahun 1850. Sekarang

berada dalam koleksi Dartmouth College. 

8/2/2019 P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

http://slidepdf.com/reader/full/p2-c-kel-kakashi-laporan-ppa 6/9

  Koleksi Smithsonian Institution. Sampel diletakan pada bagian kubus. 

       Koleksi Universitas Glasgowdalam ditemukan pada tahun 1987 yang diduga telah

digunakan dalam abad sebelumnya. 

  Koleksi Smithsonian Institution 

  Koleksi Hampden-Sydney College 

8/2/2019 P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

http://slidepdf.com/reader/full/p2-c-kel-kakashi-laporan-ppa 7/9

  Koleksi Smithsonian Institution 

  Koleksi Miami University 

  Koleksi Allegheny College 

  Koleksi Franklin and Marshall college 

8/2/2019 P2 C Kel. Kakashi Laporan PPA

http://slidepdf.com/reader/full/p2-c-kel-kakashi-laporan-ppa 8/9

  Koleksi Judson, San Antonio

  Koleksi Garland Collection of Classical Physics apparatus at Vanderbilt University

  Koleksi Millington/Barnard Collection at the University of Mississippi