Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

25

Transcript of Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

Page 1: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed
Page 2: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

Pekerjaan Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) Semarang – Bawen

• KOMPLEKS

•LALU LINTAS PADAT

• PERSYARATAN KINERJA KELUARAN

• DESAIN, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN

•TOTAL WAKTU KONTRAK : 2.483 hari atau sekitar 6,8 tahun

Salah satu lingkup : “Pembangunan Putaran jalur lalu lintas (U-

Turn) pada lokasi Km.16+500 dengan penambahan pelebaran 1

jalur kanan dan 1 jalur kiri termasuk pulau median (island)

lengkap termasuk landscapenya dengan mengoptimalkan

lahan yang ada”.

I. PENDAHULUANU

Page 3: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

PI-2

PI-3

300

16350

16400

16

450

16

500

1655

0

16

600

16

650

16

700

16

CT = 16+358.10

TS = 16+402.33

SC = 1

6+435.33

CS =

16+

492.

16

ST =

16+

525.

16TC

= 1

6+54

9.49

CT =

16+

644.

95

X 4

99

00

.0000

Y 50200.0000

Y 50450.0000

X 4

96

75

.0000

Y 50350.0000

X 4

98

50

.0000

Y 50300.0000

X 4

98

75

.0000

Y 50250.0000

X 4

98

00

.0000

Y 50200.0000

Gambar 1.1 Lokasi U-Turn Km 16+500

Page 4: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

Sesuai dengan dokumen kontrak bahwa jenis dari konstruksi perkerasan yang digunakan

dalam penyiapan “ U-Turn Km. 16+500 adalah Rigid Pavement “ sepanjang ± 350 m

dengan jenis lapisan perkerasannya berdasarkan perhitungan perencanaan adalah seperti

pada Gambar 1.2 dan 1.3 berikut ini.

Gambar. 1.3 Perkerasan Rigid Pavement lokasi U-Turn Km 16+500 diatas perkerasan lama (eksisting)

Gambar 1.2 Perkerasan rigid area U-Turn Km 16+500 sisi pelebaran

Page 5: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

Dasar dan pertimbangan yang digunakan untuk mengusulkan perubahan dari desain

awal yaitu penggantian lapis Lean Concrete tebal 10 cm menjadi base A t=25 cm

dan Lapis Aggregate Single Size dia.0,5 inch tebal 5 cm antara lain :

II. DASAR PEMIKIRAN

• Sering retak

• Teori muat susut beton pada siang 30 - 35ºC dan malam

hari 20 - 25ºC

• Sering terjadinya pumping tanah dasar dibawah slab

perkerasan beton

• Mencari suatu jenis dan konstruksi lapis pondasi dibawah

lapis perkerasan beton yang dapat mengurangi kerusakan

Page 6: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

III. DASAR TEORI

A. Muai susut akibat perubahan suhu udara pada siang hari

Gambar 3.1 . Posisi perkerasan beton pada saat siang hari (memuai)

Page 7: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base /

Material Single Size

Lapis Base A dan Screening dibawah slab

beton mempunyai sifat menyerap panas

sehingga suhu di celah antara Slab Beton

dengan Lapis Base A + Screening tidak begitu

panas, dan apabila pada saat posisi slab beton

melengkung (memuai) kemudian dilewati

kendaraan maka ujung slab beton akan masuk

kedalam lapisan screening maupun Base A,

demikian juga pada bagian tengah slab beton

yang tertekan beban kendaraan akan masuk

kedalam lapisan screening dan Base A yang

ada dibawahnya sehingga dapat dihindari

pecahnya slab perkerasan betonnya

Lapis Lean Concrete dibawah slab beton tidak

mempunyai sifat menyerap panas namun justru

akan menambah panas celah antara slab beton

dengan lantai kerja / LC dan apabila pada posisi

slab beton melengkung (memuai) karena panas

matahari dan kemudian dilewati kendaraan

maka akan terjadi benturan antara ujung slab

beton dengan beton lantai kerja sedangkan

pada bagian tengah slab beton akan

menanggung beban kendaraan maksimum yang

dapat menyebabkan slab beton patah

Page 8: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base /

Material Single Size

Saat Beton memuai Akibat Panas

Saat kendaraan lewat diatas slab beton yang melengkung

Akibat beban repetisi kendaraan yang lewat diatas slab beton

Page 9: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

III. DASAR TEORI

B. Muai susut akibat perubahan suhu udara pada malam hari

Gambar 3.1 . Posisi perkerasan beton pada saat malam hari (menyusut)

Page 10: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

B1. Jika Menggunakan Lean Concrete B2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base /

Material Single Size

Penggunaan Lapis Base A dan Screanning

dibawah beton dapat mengurangi efek

benturan antara slab dengan lapis

dibawahnya karena dengan sifat yang

flexible dari screaning + Base A jika slab

beton terkena beban maka akan masuk

kedalam lapisan screanning dan base A

yang ada dibawahnya sehingga dapat

dihindari pecahnya slab perkerasan

betonnya

Lapis Lean Concrete dibawah slab beton itu

mempunyai sifat kaku (concrete), apabila

pada saat posisi bagian tengah slab beton

melengkung kebawah (menyusut) karena

udara dingin dan kemudian dilewati

kendaraan maka akan terjadi benturan

antara bagian bawah slab beton dengan

beton bagian atas lantai kerja dibawahnya.

Jika hal ini berlangsung terus menerus

maka slab perkerasan beton dapat pecah

dan patah

Page 11: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base / Material Single Size

Saat Beton memuai Akibat Panas

Saat kendaraan lewat diatas slab beton yang melengkung

Akibat beban repetisi kendaraan yang lewat diatas slab beton

Page 12: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

IV. HASIL PERHITUNGAN &PELAKSANAAN

Berdaasarkan perhitungan perkerasan yang

ada dalam lampiran dan sesuai dengan

gambar 1.2 : Perkerasan Rigid pada lokasi U-

Turn Km. 16+500 sisi pelebaran, maka dengan

berbagai pertimbangan diatas maka diusulkan

perubahan type konstruksinya seperti pada

gambar dibawah ini.

Gambar : Tebal perkerasan beton dengan screening dan Base A

27 cm

5 cm

25 cm

IV.A. HASIL PERHITUNGAN DESAIN

Page 13: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

IV.B. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Referensi dari Pekerjaan di luar negeri (ex : Amerika Serikat)

Contoh konstruksi perkerasan kaku dengan Base dan Sub base AASTHO

Page 14: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

IV.B. PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Pelaksanaan pekerjaan di Proyek Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) Semarang Bawen (area U TURN)

1. Melakukan pekerjaan pembersihan dan stripping lahan.

2. Mulai melakukan pekerjaan pemadatan timbunan layer by layer. Dengan tiap lapis setebal 20

cm dan dilakukan uji kepadatan lapangan dengan sandcone dan CBR.

3. Lakukan pekerjaan No. 2 sampai dengan elevasi dengan rencana disyaratkan.

4. Mulai melakukan pekerjaan aggregat kelas A dengan tebal 20 cm dan padatkan dengan

kepadatan minimum 80%.

5. Lakukan penghamparan material Screening / Single size dia.0,5inch dengan tebal 5 cm

dengan alat motor grader dan bantuan manual sebagai perapian tepi-tepi.

6. Pemadatan lapisan screening dengan vibro roller tanpa penggetaran dan dilakukan hanya 1-2

kali lintasan karena sifatnya leveling / perata.

7. Tahap berikutnya proses pelaksanaan pekerjaan rigid pavement : persiapan bekisting,

pemasangan dowel dan tie bar dan pengecoran beton FS 45 dari sisi samping.

Page 15: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

HAL-HAL PENTING

• Menjaga Kadar air Optimum (w) pekerjaan Tanah pilihan & agregat. >tinggi mengakibatkan spon/amblas/settlement.

• Kepadatan Timbunan Test Kepadatan Lapangan.

• Drainase dan subdrain.

• Kemiringan jalan > 6%.

Page 16: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan di Proyek KBK Semarang - Bawen

Pekerjaan Tanah Urug Pilihan (CBR >11%)

Pekerjaan Aggregat Klas B dan APenghamparan Aggregat Single Size

(screening layer)

Proteksi aggregat A ditutup plastik untuk menjaga kadar air (w) optimum

Page 17: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

Hasil pengecoran beton rigidPemasangan dowel

Pemasangan dowel

Persiapan pengecoran & pembesian

Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan di Proyek KBK Semarang - Bawen

Page 18: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed
Page 19: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed
Page 20: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

V. EVALUASI BIAYA DAN PELAKSANAANV.A. EVALUASI BIAYA

No. Upah / Bahan / Alat Sat Harga Satuan Volume Koef. Jumlah Harga

a b c d e f g = g.d.e.f

1 Bahan aggregat single size 0.5" (on site) t = 5 cm m3 220,000.00Rp 40.00 1.10 9,680,000.00Rp

2 Bahan aggregat base A m3 200,000.00Rp 40.00 1.10 8,800,000.00Rp

3 Sewa alat vibro roller + operator Jam 257,670.00Rp 1.07 1.00 274,848.00Rp

4 Sewa grader + operator Jam 378,570.00Rp 0.53 1.00 201,904.00Rp

Total (a) 18,956,752.00Rp

Luas bidang yang akan dikerjakan (b) m2 800.00

Harga satuan didapat (c=a/c) /m2 23,695.94Rp

Tabel perhitungan harga satuan pekerjaan levelling dibawah rigid dengan material “single size”

Sumber : Hasil analisa dari Proyek KBK Semarang Bawen

No. Upah / Bahan / Alat Sat Harga Satuan Volume Koef. Jumlah Harga

a b c d e f g = g.d.e.f

1 Bahan beton ready mix K-125 t=10 cm m3 455,000.00Rp 80.00 1.02 37,128,000.00Rp

2 Upah pengecoran m3 40,000.00Rp 80.00 1.00 3,200,000.00Rp

Total (a) 40,328,000.00Rp

Luas bidang yang akan dikerjakan (b) m2 800.00

Harga satuan didapat (c=a/c) /m2 50,410.00Rp

Sumber : Hasil analisa dari Proyek KBK Semarang Bawen

Tabel perhitungan harga satuan pekerjaan levelling dibawah rigid dengan material “beton K-125”

Page 21: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

Untuk mengerjakan leviling di bawah beton rigid dengan menggunakan aggregat single size

dibutuhkan biaya Rp. 23.695,94 /m2 sedang bila memakai material leveling dengan beton LC

mutu K-125 dibutuhkan biaya 50.410,00/m2. Sehingga akan lebih hemat sebesar Rp. 50.410,00

– Rp. 23.695,94 = Rp. 26.714,06 / m2

V.B. EVALUASI PELAKSANAAN

No Uraian Lean Concrete / Mutu Beton K-125 Penggunaan Single Size 1/2 inchi

1. Material Harus menunggu waktu setting dan curing ±

48jam, baru dapat dilanjutkan pada layer diatasnya

Setelah tergelar langsung bisa dilanjutkan ke layer

berikutnya. (tidak ada waktu setting)

2. Waktu pelaksanaan Lama, karena perlu tunggu Cepat, tidak perlu waktu tunggu utk pekerjaan

berikutnya

3. Fungsi terhadap struktur

diatasnya

Tidak dapat berfungsi sebagai perkuatan struktur ,

hanya sebagai lapis perata

Dipakai sebagai lapis perata, mampu mengurangi

retak akibat kembang susut beton dan dapat

berfungsi sebagai drainase layer

4. Biaya Sesuai Kontrak dengan PT VUB dan RAP awal

(Lebih Mahal)

Relatif lebih murah sebesar Rp. 26.714,06 / m2

Page 22: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Pengajuan perubahan desain dari rencana awal rigid pavement beton slab dengan lean concrete

diganti menjadi beton slab dengan material screening single size dan agregat klas A bisa

diaplikasikan di proyek KBK semarang-Bawen dengan hasil mutu yang baik.

2. Terdapat efisiensi biaya pelaksanaan sebesar Rp. 26.714,06 / m2 luas lokasi putaran /U turn baru

di lokasi KM 16+500 atas perubahan yang ada dan ditunjukkan dalam cost control proyek.

3. Dengan disetujuinya justifikasi teknis perubahan penggunaan material tadi bisa diaplikasikan di

lokasi pelebaran jalan di sepanjang Semarang-Bawen KBK untuk lokasi yang di desain

menggunakan rigid pavement, dengan tetap memperhatikan hasil uji setempat lainnya seperti

CBR tanah dasar dan FWD eksisting jalan.

4. Inovasi penggunaan material ini masih pertama di Indonesia, dan masih dalam tahap uji bagi

proyek KBK Semarang-Bawen pada khususnya sehingga masih menjadi “trial and error” yang

perlu dievaluasi dalam 5 s/d 10 tahun kedepan.

VI.1. KESIMPULAN

Pada hasil penelitian ini penulis memiliki kesimpulan sebagai berikut :

Page 23: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

VI.2. SARAN

1. Perlu diperhatikan kondisi daya dukung tanah dasar, nilai CBR dan jenis pekerjaan

timbunan dan lapis pondasi dibawah perkerasan utama (rigid pavement).

2. Pelaksanaan pemadatan pekerjaan timbunan dan agregat harus memenuhi

persyaratan kepadatan lapangan dan dilakukan layer by layer dengan uji mutu yang

benar.

3. Penggunaan material screening dengan agregat single size diameter 0,5 inchi bisa

menjadi rujukan dalam melakukan inovasi dan efisiensi sebagai rekayasa atau value

engineering proyek desain and build seperti KBK di masa mendatang dengan

mengajukan spesifikasi khusus.

Dalam penerapan di proyek sejenis, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :

Page 24: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

DAFTAR PUSTAKA

1. AASHTO Guide for Design of Pavement Structures 1993.

2. Aly, M.A., 2004, Teknologi Perkerasan Jalan Beton Semen, Yayasan Pengembang Teknologi dan

Manajemen, Jakarta

3. Desain and Construction Guide for Stabilized and Drainable Bases – Project IPRF-01- G-002-02-1, October

2005- Applied Reseach Associates Inc.University Avenue Campaign.

4. Depkimpraswil, 2004, Pedoman Konstruksi dan Bangunan – Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Semen,

Jakarta.

5. Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd. T-14-2003, Departemen Permukiman dan Prasarana

Wilayah.

6. Seminar HPJI tanggal 19 – 21 Maret 2013 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan

Presentasi dari Mr. Tommy Nantung. Phd (pakar perkerasan jalan dan Chairman of AASTHO Research

Commite and Manager of Research Indiana Departement of Transportation.

Page 25: Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

TERIMAKASIH