Paper 1 Perbaikan Tanah

download Paper 1 Perbaikan Tanah

of 8

Transcript of Paper 1 Perbaikan Tanah

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    1/17

    PERBAIKAN TANAH LUNAK DENGAN METODE

    PRELOADING   DENGAN PREFABRICATED VERTICAL

    DRAINS (PVD)

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perbaikan Tanah

    Oleh :

    Marsa Achadian Tyarpratama

     NIM. 135060107111002

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    FAKULTAS TEKNIK

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    2015

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    2/17

    PENDAHULUAN

    Pada kenyataannya, tanah lempung lunak secara teknis kurang menguntungkan untuk

    suatu pekerjaan konstruksi. Indeks plastisitas yang tinggi, sifat ekspansif yang tinggi, daya

    dukung yang rendah, dan kandungan air yang tinggi sehingga sulit terdrainasi karena

     permeabilitas tanah relatif rendah, serta kompresibilitas yang besar membuat tanah ini

    mengalami penurunan yang besar dan dalam waktu yang sangat lama. Hal ini seringkali

    menjadi kendala saat pelaksanaannya.

    Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan metode

     pre-loading yang dikombinasikan dengan  pre-fabricated vertical drains  (PVD).  Pre-loading  atau pemberian beban awal dilakukan dengan cara memberikan beban berupa timbunan

    sehingga menyebabkan tanah lempung akan termampatkan sebelum konstruksi didirikan.  Pre-

     fabricated vertical drains  adalah sistem

    drainase rekayasa yang dipasang vertikal di

    dalam lapisan tanah lunak. Sistem drainase

    vertikal ini berbentuk menyerupai sabuk

     berpenampang persegi panjang, dimana

    terbagi atas bagian luar ( jacket ) sebagai

     penyaring dan bagian inti (core) berupa

    komponen geotekstil sebagai media

     penyaliran air.

    Kombinasi sistem ini bertujuan untuk mempercepat waktu konsolidasi lapisan tanah

    lempung dibawahnya, sehingga penurunan yang terjadi dapat diatur sedemikian rupa sebelum

     pekerjaan konstruksi dimulai. Karena dengan penggunaan PVD, aliran air pori baik pada arahvertikal maupun radial/horizontal dapat dikeluarkan lebih cepat. Sebagai salah satu tinjauan

    mengenai pemanfaatan PVD adalah hasil analisa penggunaan  pre-fabricated vertical drain 

     pada tanah lunak di daerah Surabaya-Gempol (Diana Dewi, 1998). Dari hasil analisa tersebut

    didapat bahwa dengan merencanakan parameter desain dari sistem PVD, waktu untuk

    mencapai penurunan tanah total dapat direncanakan sesuai dengan waktu mulainya

     pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang diinginkan.

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    3/17

    KAJIAN TEORI

    a.  Konsolidasi Tanah Lempung

    Konsolidasi merupakan proses keluarnya air dari dalam pori-pori tanah yang

    menyebabkan terjadinya perubahan volume tanah (memampat). Peristiwa konsolidasi

    umumnya dipicu oleh adanya beban/muatan diatas tanah. Muatan tersebut dapat berupa

    timbunan tanah atau konstruksi bangunan yang berdiri diatasnya. Bila lapisan tanah

    lunak mengalami beban diatasnya, maka air pori akan mengalir keluar dari lapisan

    tanah tersebut dan volumenya akan berkurang atau dengan kata lain akan mengalami

    konsolidasi (Wesley, 1977). Pada umumnya konsolidasi akan berlangsung satu arah

    (one dimensional consolidation) yaitu yaitu pada arah vertikal saja, karena lapisan

    tanah yang mengalami tambahan beban itu tidak dapat bergerak kea rah horizontal

    karena tertahan oleh tanah disekitarnya (lateral pressure) 

    b.  Koefisien Konsolidasi Vertikal

    Koefisien konsolidasi vertikal (Cv) menentukan kecepatan pengaliran air pada

    arah vertikal dalam tanah. Karena pada umumnya konsolidasi berlangsung satu arah

    saja, yaitu arah vertikal, maka koefisien konsolidasi sangat berpengaruh terhadap

    kecepatan konsolidasi yang akan terjadi.

    Harga Cv dapat dicari mempergu-nakan persamaan berikut ini :

    dimana :

    Cv = koefisien konsolidasi ( cm2/dtk )

    Tv = faktor waktu tergantung dari derajat konsolidasi

    t = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai derajat konsolidas i U% (dtk)

    h = tebal tanah (cm)

    c.  Derajat Konsolidasi Tanah

    Derajat konsolidasi tanah (U) adalah perbandingan penurunan tanah pada waktu

    tertentu dengan penurunan tanah total.

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    4/17

     

    d.  Perhitungan Penurunan (Sett l ement )

    Besarnya penurunan konsolidasi dapat dicari mempergunakan persamaan :

    Sedangkan besarnya penurunan pada kondisi lempung yang mengalami over

    consolidated   adalah :

      Apabila ( Po + P ) < Pc

      Apabila ( Po + P ) > Pc

    S = penurunan ( settlement ) akibat proses konsolidasi (m),

    Cc = indeks kompresi tanah,

    Cs = indeks pengembangan tanah,

    Po = tegangan overburden efektif (t/m2)

    Pc = tegangan prakonsolidasi efektif (t/m2)

    ∆P = penambahan tegangan 

    e = angka pori, dan

    H = tebal lapisan tanah lunak yang memampat (m)

    e.  Pre-loading

    Tinggi timbunan kritis beban  preloading ini dihitung berdasarkan daya  dukung

    tanah lempung mula-mula. Kekuatan geser tanah lempung, dalam hal ini kohesi tanah,

    akan mempengaruhi tinggi timbunan yang akan pergunakan. Daya dukung tanah

    lempung dalam perencanaan beban preloading   dihitung sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    5/17

     

    dimana :

    cu  = kohesi tanah dasar (t/m  2) 

    timb  = berat volume tanah timbunan (t/m

    3) 

    cr   = tinggi timbunan kritis (m)

    f.  Beban Pre-loading  Bertahap

    Besarnya beban  preloading   yang akan diberikan dapat ditentukan terlebih

    dahulu, kemudian dibandingkan dengan tinggi timbunan atau beban yang mampu

    diterima oleh tanah dasar yaitu H kritis (Hcr). Apabila ternyata tinggi timbunan sebagai

     beban  preloading   yang akan diberikan lebih besar daripada Hcr, maka timbunan

    tersebut harus diletakkan secara bertahap.

    Langkah-langkah pemberian beban preloading secara bertahap adalah sebagai

     berikut :

    1. 

    Menghitung pemampatan yang akan terjadi akibat timbunan setinggi Hcr ( beban tahap

    I )

    2.  Menghitung besar pemampatan untuk U rata-rata = 90 % dan waktu yang

    diperlukannya yaitu St1 dan t1.

    3. 

    Menghitung peningkatan daya dukung tanah akibat pemampatan sebesar St 1, dengan

    menggunakan persamaan :

    cu/Po’ = 0,11 + 0,0037 PI 

    cu’ = ∆cu + cu 

    dimana :

    ∆cu  = peningkatan kuat geser akibat pemampatan (t/m

    2)

    Po’  = Tegangan overburden efektif setelah pemampatan ( t/m2)

    PI = Plasticity Index (%)

    cu  = kuat geser mula-mula (

    t

    /m

    2

    )cu’  = kuat geser setelah pemampatan (

    t/m2)

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    6/17

     

    4.  Menghitung penambahan tinggi tim-bunan (beban tahap II) berdasarkan daya dukung

    tanah yang telah meningkat yang dihitung pada langkah no. 3.

    5.  Menghitung besar pemampatan akibat beban tahap II untuk U rata-rata = 90 % dan

    waktu yang diperlukannya, St2 dan t2. 

    6. 

    Menghitung peningkatan daya dukung setelah pemampatan akibat beban tahap II

    terjadi.

    7.  Menentukan beban tahap III seperti langkah sebelumnya sehingga sampai total

     pemampatan yang harus dihi-langkan tercapai.. Pada akhir tahap pemberian beban,

    dapat diketahui tinggi akhir dari timbunan harus sama dengan tinggi timbunan

    rencana.

    g.  Pre-Fabri cated Verti cal Drain (PVD)

    Persamaan derajat konsolidasi pada tanah yang distabilisai dengan menggu-

    nakan sistem PVD menurut Carrillo  dalam Soedarmo G. D.,  dan S. J. Edy  Purnomo,

    1997 adalah sebagai berikut :

    Uc = 1 - (1-Uh) (1-Uv)

    dimana :Uc = derajat konsolidas i tanah akibat aliran vertikal dan radial.

    Uh = derajat konsolidasi radial

    Uv = derajat konsolidasi vertikal.

    Besarnya waktu konsolidasi akibat pemakaian PVD dicari menggunakan

     persamaan :

    dimana :

    t = waktu yang diperlukan untuk mencapai Uh (dtk)

    D = diameter ekuivalen lingkaran (cm)

    = 1,13 x S untuk pola susunan bujursangkar

    = 1,05 x S untuk pola susunan segitiga

    Ch = koefisien konsolidas i aliran horisontal (cm2/dtk)

    F(n) = faktor hambatan disebabkan karena jarak antara PVD.

    Uh = derajat konsolidasi tanah arah horisontal (%)

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    7/17

    APLIKASI

    Seiring berkembangnya teknologi geoteknik khususnya di Indonesia, aplikasi

     perbaikan tanah lunak metode  Preloading dengan  Pre-fabricated Vertical Drain 

    semakin banyak digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Selain itu, karena lebih dari

    10% daratan Indonesia ditempati tanah lunak terutama pada bagian pesisir yang

    lazimnya berisikan kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, maka metode ini bisa

    dibilang sangat umum digunakan.

    Salah satu aplikasinya di

    lapangan adalah Perbaikan Tanah pada

     Packing Plant PT. Semen Gresik didaerah Kariangau, Balikpapan.

    Rencana  packing plant   PT. Semen

    Gresik terletak di daerah perairan teluk

    Balikpapan di desa Kariangau

    Kalimantan Timur. Daerah perairan

    teluk Balikpapan merupakan daerah rawa dengan pohon bakau yang rapat dan

    merupakan daerah pasang surut. Elevasi permukaan tanah asli rata-rata +1,00 m LWS,

    sehingga perlu penimbunan reklamasi sekitar 3 m untuk mencapai elevasi rencana +4

    m LWS. Kondisi tanah existing pada lokasi proyek pembangunan  Packing Plant   di

    Balikpapan menunjukkan kondisi tanah lempung/lanau. Tanah ini pada umumnya

    mempunyai daya dukung rendah dan memiliki sifat kompresibel tinggi dan

     permeabilitas yang sangat rendah. Karena memiliki sifat-sifat tersebut, tanah ini

    cenderung memiliki potensi penurunan konsolidasi yang besar dan dalam waktu yang

    cukup lama. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu metode perbaikan

    tanah untuk mempercepat proses konsolidasi. Kombinasi antara metode  preloading  

    dengan PVD (Prefabricated Vertical Drain)  merupakan salah satu metode untuk

    mempercepat proses konsolidasi. Karena tanpa PVD, penurunan akan berlangsung

    sangat lama.

    1.  Analisis Data Perencanaan 

    1.1 

    Data Tanah

    Data tanah yang digunakan adalah data hasil penyelidikan tanah proyek urugan

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    8/17

    lahan packing plant PT. Semen Gresik yang dilakukan oleh PT. Petrosol berupa data

    SPT dan data laboratorium.

    Dari hasil ploting dapat ditentukan kedalaman lapisan tanah yang terkonsolidasi

    dengan nilai N-SPT < 10 yaitu hingga kedalaman - 23.00 m. Maka tebal lapisan tanah

    yang terkonsolidas i sebesar 23 m (elevasi + 0.00 m hingga elevasi -23.00 m).

    1.2 

    Data Timbunan

    Material timbunan direncanakan memakai limestone yang diambil dari daerah

    sekitar proyek dengan spesifikasi teknis sebagai berikut : 

      Sifat fisis tanah timbunan C = 0

     timb  = 1,8 t/m3 

     sat  = 1,8 t/m3 

     = 30 

      Geometri timbunan

    Tinggi timbunan (Hfinal) direncanakan akan ditimbun sampai elevasi + 4,00

    LWS dengan elevasi tanah dasar rata-rata +1,00 m dan luas area timbunan + 10400 m2.

    1.3  Data Spesifikasi  Prefabricated Vertical Drain (PVD)

    Jenis PVD yang digunakan pada perencanaan ini adalah CeTeau Drain CT-

    D812 produksi PT. Teknindo Geosistem Unggul dengan spesifikasi:

    - Weight = 80 g/m

    - Thickness (a) = 100 mm

    - Width (b) = 5 mm

    2.  Perencanaan Geometrik Reklamasi

    2.1 

    Pembebanan

    Sebelum merencanakan reklamasi lahan, hal yang perlu dilakukan terlebih

    dahulu adalah menghitung beban yang akan diterima tanah dasar yang meliputi :

    1.  Beban Timbunan

    2.  Beban Traffic 

    Beban traffic (qtraffic), diasumsikan setara dengan timbunan setinggi 0,6 m.  Jadi

     beban total untuk tanah dasar adalah:

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    9/17

    qtimb  = 6 x 1,8 = 10,8 t/m2

    qtraffic  = 0,6 x 1,8 = 1,08 t/m2  +

    qtotal = 11,88 t/m2 

    2.2  Perhitungan tinggi awal timbunan (Hinisial)

    Perhitungan konsolidasi pada perencanaan ini dihitung berdasarkan

     pemampatan tanah akibat konsolidasi primer (Consolidation Primary  Settlement) yaitu

     pada kondisi  normally consolidated .  Perhitungan pemampatan menggunakan

     persamaan 2.2 dan 2.4. Pada persamaan tersebut, terdapat variable ∆P yang merupakan

     penambahan beban  akibat beban timbunan pada lapisan tanah yang ditinjau. Beban

    timbunan yang digunakan untuk mencari ∆P tersebut adalah 3 t/m2, 5 t/m2, 7 t/m2, 9

    t/m2, dan 11 t/m2.

    2.2.1. Perhitungan Besar Pemampatan Konsolidasi 

    Tabel 2.1 Parameter tanah 

    Gambar 2.1 Sketsa Rencana Perhitungan

    Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Tinggi TimbunanAwal (Hinitial) dan Settlement

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    10/17

     

    Gambar 5.2 Grafik Hubungan antara Tinggi  Timbunan Akhir (Hfinal) dengan Tinggi

    Timbunan Awal (Hinitial)

    Gambar 5.3 Grafik Hubungan antara Tinggi  Timbunan Akhir (Hfinal) dengan Sc

    (Settlement )

    Dengan menggunakan persamaan pada Gambar 5.2 dan 5.3 didapatkan :

    Elevasi akhir = + 4 m LWS

    Elevasi tanah dasar rata-rata = + 1 m LWS

    Tinggi timbunan rencana = 4 - 1 = 3 m

    Hinitial  = -0,06x2 + 1,5997x + 1,7151

    = -0,06 (3)2 + 1,5997(3) + 1,7151

    = 5,974 m

    Sc = -0,06x 2  + 0, 5997x + 1,1151 

    = -0,06 (3)2 + 0,6118 (3) + 1,1151

    = 2,374 m

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    11/17

    2.3. Perhitungan Waktu Konsolidasi

    Cv = 1,5 m2/th = 0,0002 cm2/dt Hdr = 23/2 =11,5 m

    U = 90 %, maka Tv = 0,848 (Diperoleh dari Tabel 5.4)

    Sehingga waktu konsolidasi untuk mencapai 90 % derajat konsolidasi adalah

    sebagai berikut :

    2.4. Perencanaan PVD

    PVD dipasang sepanjang lapisan tanah yang terkonsolidasi yaitu hingga lapisan

    tanah dengan nilai SPT < 10. Pada perencanaan ini perlu dilakukan perhitungan untuk

     pemilihan pola dan jarak pemasangan PVD untuk mendapatkan hasil yang efisien

    sesuai yang diinginkan.

    2.4.1. 

    Pemilihan Pola Pemasangan PVD

    Terdapat dua macam pola pemasangan PVD, yaitu dengan pola

     pemasangan segitiga dan segiempat. Dalam perencanaan ini akan dilakukan

     perhitungan pola pemasangan segitiga dan segiempat dengan jarak S yaitu 0,8

    m ; 1,0 m ; 1,2 m ; 1,5 m agar mendapatkan hasil yang efisien untuk mencapai

    derajat konsolidasi yang diinginkan.

    2.4.2.  Perhitungan Derajat Konsolidasi Vertikal (Uv)

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    12/17

    Perhitungan derajat konsolidasi vertical (Uv) ditentukan dengan

    menggunakan persamaan 2.9. Dalam persamaan tersebut terdapat fungsi Tv 

    (faktor waktu) yang dicari dengan menggunakan persamaan 2.8.

    2.4.3. 

    Perhitungan Derajat Konsolidasi Horisontal (Uh)

    Untuk menghitung derajat konsolidasi, dapat digunakan persamaan

    2.17 yang berubah menjadi :

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    13/17

    Dari grafik tersebut, dipilih pemasangan PVD dengan pola segitiga.

    Untuk jarak pemasangan dipilih 1,0 m dengan waktu yang diperlukan untuk

    mencapai konsolidasi 90 % adalah 21 minggu, dengan asumsi adanya batasan

    waktu proyek sehingga diambil waktu yang tidak terlalu lama.

    2.5.  Penimbunan Bertahap (Preloading)

    Pelaksanaan penimbunan di lapangan dilakukan secara bertahap yaitu

    menggunakan asumsi kecepatan penimbunan di lapangan 50 cm/minggu. Dengan

    tinggi timbunan awal (Hinitial) yang didapat dari perhitungan sebelumnya maka jumlah

    tahapan penimbunan adalah sebagai berikut :

    Hinitial  = 5,974 m Jumlah pentahapan = 5,974 / 0,50

    =11,95 tahap ~ 12 tahap

    Dalam tahap penimbunan, langkah awal yang dilakukan adalah mencari tinggi

    timbunan kritis (Hcr) yang mampu dipikul oleh tanah dasar agar timbunan tidak

    mengalami kelongsoran. Dari hasil analisa Xstabl didapat tinggi timbunan kritis (Hcr)

    = 2 m dengan SF = 1,28 lebih besar dari SFrencana = 1,2.

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    14/17

     

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    15/17

     

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    16/17

    KESIMPULAN

    Dalam perencanaan ini didapatkan beberapa kesimpulan yaitu : 1.  Elevasi akhir timbunan yang direncanakan adalah +4 m, dengan elevasi tanah dasar rata -rata adalah +1,00 m .

    2. 

    Tinggi timbunan awal yang dibutuhkan adalah sebesar 5,974 m dengan besar

     pemampatan yang harus dihilangkan sebesar 2,374 m.

    3. 

    Waktu yang dibutuhkan untuk pemampatan sebesar 2,374 m dan mencapai derajat

    konsolidas i 90 % adalah 75 tahun apabila tidak dipergunakan PVD.

    4.  Apabila dipergunakan PVD tipe CeTeau-Drain  CT-D812 dengan ukuran 100 mm x 5

    mm dengan pola pemasangan segitiga dengan jarak pemasangan (S) 1 m memerlukan

    waktu selama 21 minggu.

    5. 

    Penimbunan dilakukan bertahap dengan kecepatan penimbunan yaitu 0,5 m/minggu

    tanpa ada waktu tunggu (penundaan).

    6.  Lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan pemampatan sebesar 2,374 m

    dengan metode  preloading   kombinasi pemasangan PVD adalah 13 minggu.

  • 8/19/2019 Paper 1 Perbaikan Tanah

    17/17

    DAFTAR PUSTAKA

    Kuswanda, Wahyu P. 2015.  Problematika Pembangunan Pada Tanah Lunak dan Alternatif

     Penanganannya. 

    Hidayati, Annisa. 

     Kombinasi Preloading dan Penggunaan Prefabricated Vertical Drainsuntuk Mempercepat Konsolidasi Tanah Lempung Lunak (Studi Kasus Tanah

     Lempung Suwung Kangin) ,  (http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jurnal-

    teknik-sipil/article/view/18572/18346), diakses pada 19 Oktober 2015.

    Anonim.  Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah

     Lunak pada Packing Plant PT. Semen Gresik di Kariangau, Balikpapan,

    (http://digilib.its.ac. id/public/ITS-paper-34131-3111105036-Paper.pdf), diakses pada 19

    Oktober 2015.