PAPER_MAKALAH LAPORAN KP JONI_Pengontrolan Transportasi Material Packer Ventomatic

6
Pengontrolan Transportasi Material Packer Ventomatic (Packer VI) Pada Biro Pengantongan 1 Teluk Bayur PT. Semen Padang Dengan Menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) Siemens S7 BAB I Pendahuluan Bag Packer Giromat Geo Std (Packer Ventomatic), merupakan sistem pengepakan semen dan penimbangan semen dalam kantong dengan menggunakan perpaduan antara sistem pneumatic sistem dan sistem elektronik. Dan hal inilah yang menjadikan sistem pada packer ini merupakan kelebihan jika dibandingkan dengan sistem packer yang selama ini dikenal yaitu packer RU – 12 yang terdiri dari 12 spout pengeluar semen ke bag. Pengantongan semen lebih mudah dengan sistem pengontrolan Programmabel Logic Controller (PLC) dibanding dengan sistem control yang biasanya karena memiliki kelebihan-kelebihan yang lebih baik dibandingkan sistem pengontrolan biasa. BAB II Pembahasan 2.1 Proses kerja dan alat flow material 2.1.1 Alat untuk mentransportasikan semen bulk ke packer 1) Bottom Valve Kerjanya membuka dan menutup sesuai dengan perintah dari sinyal Nivo Pilot yang ada pada control screen, jika tank control screen tidak berisi atau level minimum dari tank nivo pilot memerintahkan (memberikan command) membuka. Sebaliknya, jika penuh atau level maksimum Bottom Valve akan menutup. Untuk pendorong semen dari dalam silo disediakan udara tekan yang berguna untuk power pembuka valve dan airasi semen dalam silo yang akan dikeluarkan. 2) Air Slide Air Slide berguna untuk mentransportasikan semen dari valve ke elevator. Adapun cara kerjanya sebagai berikut, dalam

description

PAPER_MAKALAH LAPORAN KP JONI_Pengontrolan Transportasi Material Packer Ventomatic

Transcript of PAPER_MAKALAH LAPORAN KP JONI_Pengontrolan Transportasi Material Packer Ventomatic

Page 1: PAPER_MAKALAH LAPORAN KP JONI_Pengontrolan Transportasi Material Packer Ventomatic

Pengontrolan Transportasi Material Packer

Ventomatic (Packer VI)

Pada Biro Pengantongan 1 Teluk Bayur PT.

Semen Padang

Dengan Menggunakan Programmable Logic

Controller (PLC) Siemens S7

BAB I Pendahuluan

Bag Packer Giromat Geo Std (Packer

Ventomatic), merupakan sistem pengepakan

semen dan penimbangan semen dalam kantong

dengan menggunakan perpaduan antara sistem

pneumatic sistem dan sistem elektronik. Dan hal

inilah yang menjadikan sistem pada packer ini

merupakan kelebihan jika dibandingkan dengan

sistem packer yang selama ini dikenal yaitu

packer RU – 12 yang terdiri dari 12 spout

pengeluar semen ke bag. Pengantongan semen

lebih mudah dengan sistem pengontrolan

Programmabel Logic Controller (PLC)

dibanding dengan sistem control yang biasanya

karena memiliki kelebihan-kelebihan yang lebih

baik dibandingkan sistem pengontrolan biasa.

BAB II Pembahasan

2.1 Proses kerja dan alat flow material

2.1.1 Alat untuk mentransportasikan semen

bulk ke packer

1) Bottom Valve

Kerjanya membuka dan menutup sesuai

dengan perintah dari sinyal Nivo Pilot yang ada

pada control screen, jika tank control screen

tidak berisi atau level minimum dari tank nivo

pilot memerintahkan (memberikan command)

membuka. Sebaliknya, jika penuh atau level

maksimum Bottom Valve akan menutup. Untuk

pendorong semen dari dalam silo disediakan

udara tekan yang berguna untuk power pembuka

valve dan airasi semen dalam silo yang akan

dikeluarkan.

2) Air Slide

Air Slide berguna untuk mentransportasikan

semen dari valve ke elevator. Adapun cara

kerjanya sebagai berikut, dalam channel ada 2

ruang yaitu ruang atas dan bawah, yang satu

(bagian atas) untuk semen dan yang lainnya

(bagian bawah) untuk melewatkan udara dari fan

air slide. Antara ruang atas dengan ruang bawah

dipisahkan oleh kain kanvas setebal kira-kira 3-5

cm. Dengan inklasi tertentu kira-kira 80 semen

meluncur dan didorog oleh udara airasi dari

posisi bawah, sehingga material menuju bottom

elevator. Alat ini kontinyu jika packer

dioperasikan secara automatis.

3) Elevator

Berguna untuk mentransportasikan semen

secara vertical , biasanya dipakai chain bucket

elevator dengan daya 18,5 kW.

4) Pipa Ducting

Pipa ducting dibuat tajam menuju masuk ke

feed hooper control screen.

5) Vibrating Screen

Adalah suatu alat untuk memisahkan material

kasar dan halus dan dihubungkan dengan

fleksibel joint ke feed hopper.

6) Feed Hoper Packer

Pada feed hoper packer dipasangkan juga

semacam level maximum-minimum untuk

Page 2: PAPER_MAKALAH LAPORAN KP JONI_Pengontrolan Transportasi Material Packer Ventomatic

menjalankan / menghentikan motor rotary feeder

ke hopper packer.

7) Hopper Packer

Merupakan tank semen yang ikut berputar

bersama outlet spout dan terus ke bag

8) Discharge Belt

Disharge Belt adalah belt transport yang

pertama dari packer setelah kantong dikantongi

oleh packer. Alat ini dirancang dengan ukuran

belt yang pendek dan dibuat beragi (bergaris-

garis) untuk memelihara semen agar jangan slip

atau jatuh dari atas belt.

9) Screw Conveyor

Screw Conveyor befungsi untuk mentransfer

material yang didalam alat ini terdapat continous

spiral flight yang terikat dalam suatu shaft dan

dimasukkan dalam pipa.

10) Jets Pulse Filter (JPF)

JPF ini berguna untuk menangkap debu yang

berterbangan pada control screen dan debu –

debu yang lainnya seperti pada bagian bawah

packer sehingga debu yang mengandung semen

tersebut tidak menjadi terbuang. Debu dihirup

(disedot) oleh fan lalu menempel pada bagian

luar bag.

2.1.2 Udara Tekan

Udara tekan disupply dari udara compressor

bertekanan maximal 3.5 bar dari 7.5 bar.

a. Compressor Centac

b. Compressor Kaeser

c. Compressor Atlas Copco

Masing-masing compressor ini digerakkan oleh

motor 250 KW.

Disamping itu ada juga accessories untuk

compressor yaitu :

- Compressor Instrument

- Compressor Tower

- Pompa air pendingin

2.1.3 Air dryer

Air Dryer adalah suatu alat untuk pengering

udara, udara yang dihasilkan compressor

dikeringkan terlebih dahulu dari kandungan air

sebelum digunakan pada packer atau unloading

semen.

a. Air Dryer R 12 Unit

b. Air Dryer Alkinson 1 Unit

c. Air Dryer Kaeser 3 Unit

d. Air Dryer Botarini 2 Unit

e. Air Dryer GA 2 Unit

2.2 Proses Pentransportasian semen pada

packer Ventomatic (packer VI)

Gambar 2.1 Proses Transportasi Pengantongan Semen pada Packer VI Unit Pengantongan 1

Teluk Bayur PT.Semen PadangKeterangan:

Page 3: PAPER_MAKALAH LAPORAN KP JONI_Pengontrolan Transportasi Material Packer Ventomatic

Adapun cara kerja alat pengantongan semen

Ventomatic adalah sebagai berikut. Semen yang

ada pada silo dinaikkan oleh elevator yaitu

bucket elevator ke control screen. Dan

selanjutnya semen ditransportasikan ke bin /

hopper/ dan diteruskan ke valve. Setelah

ditransportasikan ke valve maka semen

ditransportasikan ke hooper packer dan

diteruskan ke packer untuk dikantongi. Debu

semen yang beterbangan dihirup oleh Jets Pulse

Filter (JPF) dan semen yang telah disaring oleh

JPF ditransportasikan lagi ke elevator oleh screw

conveyor. Dan semen yang telah dikantongi

dittransportasikan ke dermaga oleh belt

conveyor.

2.3 Pengontrolan Pentransportasian Material

Semen dengan Menggunakan Programmable

Logic Controller Siemens S7 Unit

Pengantongan 1 Teluk Bayur PT.Semen

Padang.

2.3.1 Programmable Logic Controller Siemens

S7

2.3.1.1 Komponen PLC Siemens S7

1. Perangkat Keras (Hard Ware)

Programmable Logic Controller Siemens S7

memiliki kriteria sebagai berikut.

Central Processing Unit Simatic S7-300 CPU

315 -2DPPower supply 100 – 240 VAC

Input SM 321 D116Xdc24V 321-1bh 02 –

0AA0

Output SM 322 DO 16Xdc 24V ; 0,5 A. 321-

1bh 01 – 0AA0

2. Power Suplly 24 DC ; 0,5 A

Sumber tegangan yang digunakan untuk

menyuplai tegangan 24 VDC bagi sinyal – sinyal

input dengan kemampuan maksimum 0,5

Ampere.

3. Hand – Held Programming Consule

Sebagai soket penghubung PLC.

4. Central Processing Unit (CPU)

Unit yang terpenting dalam PLC adalah

adanya CPU yang terdiri dari Aritmatic Logic

Unit, dan register – register.

5. Memory

Dalam system PLC dilengkapi dengan RAM

(Random Acces Memory) , ROM (Read Only

Memory) atau EPROM (Ereseable Program

Read Only Memory).

6. Input 24 VDC

Input merupakan bagian PLC dimana sinyal –

sinyal dari lapangan dihubungkan seperti sinyal

dari kontak-kontak relay, sensor dan lain- lainnya

dengan kemampuan Arus 7 mA dan tegangan 24

VDC.

2.3.2 Analisis cara kerja PLC Siemens S7

pada Elevator Unit Pengantongan 1 Teluk

Bayur PT.Semen Padang

Pada sistem PLC Siemens S7 pada elevator

harus ada 4 syarat untuk menggerakkan motor

agar system berjalan sesuai dengan semestinya.

Adapun 4 syarat tersebut adalah:

1. Adanya General Start

2. Adanya General Stop

3. Adanya Fault (penyebab motor mati)

4. Adanya Return Sinyal

Dengan adanya 4 buah syarat yang di atas

maka system PLC akan bisa bekerja untuk

Page 4: PAPER_MAKALAH LAPORAN KP JONI_Pengontrolan Transportasi Material Packer Ventomatic

menggerakkan motor dan mentransportasikan

semen pada packer Ventomatic (packer 6) pada

Unit Pengantongan 1 Teluk Bayur PT.Semen

Padang. Untuk lebih lanjut akan dibahas sebagai

berikut. Untuk menjalankan motor pada elevator

harus adanya input M53.1, M53.2, M53.3 dan

vibrating screen return sinyal. Dapat dilihat pada

gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.1 Sistem PLC pada pengantongan

packer Ventomatic

Pada input M53.1, M53.2, M53.3 adanya input-

input untuk mendapatkan nilai pada inputan

input M53.1, M53.2, M53.3 tersebut.

BAB III Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Kesimpulannya yaitu:

Packer Ventomatic pada Unit Pengantongan 1

PT.Semen Padang Teluk Bayur menggunakan

sistem kontrol Programmable Logic

Controller (PLC) Siemen S7.

Ada beberapa alat pentransportasian semen

pada packer Ventomatic yaitu : bottom valve,

air slide, elevator, pipa ducting, vibrating

screen, feed hopper packer, hopper packer,

dan discharge belt.

Debu yang bertaburan pada control screen

dan pada packer Ventomatic dihirup oleh Jets

Pulse Filter (JPF).

Yang menjadi input pada pemograman PLC

Siemens S7 adalah:

1. Adanya General Start

2. Adanya General Stop

3. Adanya Fault (penyebab motor mati)

4. Adanya Return Sinyal

Jets Pulse Filter (JPF) bekerja dengan cara

memisahkan udara dengan semen yang

menempel pada kain di dalam JPF. Hal ini

terjadi saat udara ditiupkan dari udara motor

JPF.

Udara yang digunakan pada proses

pentransportasian pada umumnya berasal dari

Compressor Kaeser dan ada juga yang berasal

dari motor peralatan tersebut.

5. SARAN

1. Pastikan setiap pihak yang berada di area

telah mengenakan pengaman guna

menghindar dari kecelakan atau pun hal-hal

yang tidak diinginkan.

2. Selalu mejalankan setiap standart operasional

prosedur yang telah ditetapkan perusahaan

dan standart internasional industri pada

umumnya.

3. Mahasiswa diharapkan untuk berperan aktif,

dan kratif dalam melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan dan juga mempersiakan leteratur

dan juga referensi yang dapat dipercaya

terlebih dahulu tentang pengetahuan apa yang

ingin didapatnya.