PARKINSONISME

R.DINDAH1A012050PARKINSONISMEPENDAHULUANJames Parkinson pada tahun 1817 mendeskripsikan gejala motorik yang telah dideskripsikan setengah sebagai karakteristik untuk paralisis agitans ,kemudian dikembangkan oleh Charcot dan kawan-kawan dan sejak saat itu dikenali sebagai penyakit idiopatik parkinson, hingga penyakit ini lebih dikenali sebagai komplek suatu sindrom.DEFINISIParkinsonisme adalah suatu kumpulan gejala ditandai dengan adanya tremor , bradikinesia, rigiditas, dan instabilitas posturalEPIDEMIOLOGISekitar 75% parkinsonisme adalah penyakit Parkinson. Penyakit Parkinson mengenai 1,5 juta penduduk di Amerika Serikat, dengan 60.000 terdiagnosis setiap tahunnya (Burke dan Zigmon, 2010)

ETIOLOGIPRIMERSEKUNDERIdiopatikBerhubungan dengan gen- gen tertentuObat- obatan, seperti : dopamine reseptor blockerPasca ensefalitis, yaitu gejala sisa ensefalitis (penyakit Von Economo)Toksin ; Mn, Cu, SianidaTumor otakTrauma kepala

PATOFISIOLOGITeori ketidakseimbangan saraf dopaminergik dengan saraf kolinergikTeori ketidakseimbangan jalur langsung dan tidak langsung

MANIFESTASI KLINISTanda penting parkinsonisme adalah rigiditas, tremor saat istirahat, akinesia, dan instabilitas postural. Gejala- gejala tersebut bersifat kronik progresif, tetapi dapat terjadi variasi gejala tiap pasien.

CONTGejala lain yang dapat muncul :Manifestasi otonom, yaitu berkeringat, kulit berminyak, air lur selalu menetes, kesulitan menelan menyebabkan tersedak.Gangguan okulmotoriusPandangan kabur bila melihat ke suatu titik akibat ketidakmampuan otot ocular mempertahankan kontraksiKrisis okulogirikKelelahan dan nyeri otot yang sangatHipotensi posturalGangguan fungsi pernapasan

DIAGNOSIS (Berardelli et al., 2013)TATA LAKSANAContTerapi farmakologis:Banyak dokter menunda pengobatan simptomatis dengan levodopa sampai dibutuhkan, bila gejala ringan sebaiknya tidak diberikan. Hal ini dikarenakan efektivitas levodopa berkaitan dengan lamanya pemakaian.cont

Prognosis dan komplikasiKomplikasi motorik pada PD mencakup fluktuasi motorik, fenomena on-off diskinesia dan kaku (freezing). Variasi klinis yang signifikan dalam respon terjadi pada kira-kira 50% pasien setelah 5 tahun pengobatan. Gambaran ini lebih tinggi terdapat pada pasien onset muda (40 th) dengan frekuensi setinggi 90%. Munculnya secara tak terduga dan komplikasi motorik ini berhubungan dengan dua fenomena yang berciri khas. Pertama, setelah beberapa lama, pola respon terhadap levodopa berubah dan respon jangka pendek pun muncul. Kedua, ambang batas diskinesia yang diinduksi levodopa jadi menurun. DAFTAR PUSTAKAAnthony S. Fauci, 2008. Harrison's Internal Medicine, 17 th.Edition, USA,. McGraw Hill Berardelli et al. (2013). EFNS/MDS-ES recommendations for the diagnosis ofParkinsons disease. European Journal of Neurology Vol. 20 pp: 1634

Bohlhalter, G., Kagi, G. (2011). Parkinsonism: heterogeneity of a common neurological syndrome. Swiss Medical Weekly The European Journal of Medical Science.Burke dan Zigmon. (2010). Pathophysiology of Parkinson Disease. Neuropsychopharmacology: The Fifth Generation of Progress pp:1781-89Harsono. (2011).Buku Ajar Neurologi Klinis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Gadjah.Mada University PressPrice,S.A., Wilson, L. M. (2009). Bab Gangguan Neurologis dengan Simtomatologi Generalisata. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Jakarta : EGCWeintraub et al. (2009). Parkinsons Disease Part 1: Pathophysiology, Symptoms, Burden, Diagnosis, and Assessment. American Journal of Managed Care. Vol 14 No.2 Williams, DR., Letvan, I. (2013). Parkinsonian Syndromes. American Academy of Neurology.

TERIMA KASIH