PATOFISIOLOGI SSP FARMASI

download PATOFISIOLOGI SSP FARMASI

of 157

Transcript of PATOFISIOLOGI SSP FARMASI

Central nervous system Dr. Hawin Nurdiana, M.Kes Motor system Sistem motorik somatik : Sistem motorik dengan efektornya adalah otot bergaris, serta dipengaruhi/dikendalikan oleh kemauan. Manifestasi sistem motorik somatik: gerakan anggota tubuh (motor movement) 3 bagian dalam SSP yang terlibat dalam motor movement adalah: - Sistem piramidal - Sistem ekstrapiramidal - Cerebellum Gyrus precentralis Basal ganglia Area premotor Brain stem Motorneuron cerebellum Regulation center of motor movement ANTERIOR MOTOR NEURON Motorneuron adalah neuron yang bertanggungjawab terhadap impuls motorik somatik. Secara anatomis terletak pd daerah anterior substansia grisea medulla spinalis, sehingga disebut anterior motor neuron Ada 2 jenis motorneuron: - motorneuron - motorneuron Dari motorneuron keluar saraf tepi motorik somatik A menginervasi serabut otot bergaris(muscle fibers). Saraf ini membentuk sinap dan diberi nama khusus yaitu neuromuscular junction. Dari motorneuron keluar saraf tepi motorik somatik A menginervasi sekoci otot (muscle spindles). Saraf tepi motorik somatik A seringkali disebut gamma efferent. interneuron motorneuron o motorneuron Medulla spinalis AnteriorSaraf motorik AoSaraf motorik AMusclespindle Muscle fiber Pyramidal system Gyrus precentralis Area Brodmann4 Primary motor cortex Kortex motorik utamasynonyms Regulation center of : Pusat intelegensi Pusat visual Pusat bicara Cortex motorik primer = gyrus precentralis = area Brodmann 4 Fungsi sistem pyramidal pengendalian : - Gerakan trampil dan halus - Kontraksi otot bicara - Kontraksi ototdistal extremitas ( tangan, kaki, jari-jari ). Tractus Pyramidalis/ Tractus corticospinalis ventralis lateralis Anterior motorneuron Betz pyramidal cells in gyrus precentralis Tractus corticospinalis turun kebawah menjadi 2 bagian: - 80% menjadi tr. corticospinalis lateralis yg menyilang ke arah kontra lateral pada decussatio pyramidalis-medulla oblongata - 20% terus menuju bawah sbg tr.corticospinalis ventralis yg menyilang di medulla spinalis setinggi segmen yg akan dilayani. Tractus corticospinalis lateralis maupun ventralis akan menuju motorneuron atau interneuron medulla spinalis Lesi atau kerusakan pada sistem pyramidalis seringkali disebut lesi upper motorneuron. Contoh: stroke. Lesi yg mengenai motorneuronnya, baik tingkat spinal maupun cranial maka disebut lesilower motorneuron. Contoh: poliomielitis dan trauma vertebra yang kemudian merusak medulla spinalisnya. Lesi upper motor neuron = Lesi pyramidal Paralisespastik Reflex patologis + Reflex fisiologis + Lesi lower motor neuron Causa : poliomyelitis fraktur vertebra Paraliselemas Reflex patologis - Reflex fisiologis - Atropi otot Reflex Patologis REFLEK BABINSKI Extra Pyramidal system Regulation center of : Ganglia basalis. Nuklei di mesensefalon yakni substantia nigra,nukleus rubra, dan nuclei olivarius inferior. Nukleus subtalamikus dari Luys, nukleus thalamikus ventral anterior, ventral - lateral dan ventromedian. Korteks motorik tambahan ( premotor area : area Brodmann 6 dan 8 ), yakni area didepan area motorik primer. Basal gangliaNucleus caudatus Globus pallidus Putamen Nucleus lenticularis Corpus striatumBasal gangliaMengadakan interkoneksi fisologis denganNucl. Subthalamicus dari Luys Substantia nigra Substantia nigra Pars compacta Banyak mengandung dark pigment ,merupakanpolimer dopamin,sehingga warnya kehitaman Pars reticulata Globus pallidus : 2 bagian yaitu internal dan external segments, Disebut globus pallidus oleh karena berwarna kepucatan.Internal segment globus pallidus secara sitologi hampir sama dengan pars reticulata substantia nigra, kedua bagian sangat erat membuat interkoneksi serta mempunyai peranan yang hampir sama Fungsi sistem extrapyramidal pengendalian : Posisi tegak tubuh Kontraksi otot axial Kontraksi otot proximal extremitas Gerakan assosiasi Planning suatu gerakan Gerakan assosiasi Gerakan atau kontraksi otot yang mengiringi suatu gerakan utama Ayunan lengan waktu berjalan Kontraksi otot mimik / wajah, yang mengiringi ekspresi / emosiNeurotransmitter utama di Basal Ganglia1.Dopamin2.Acetylcholine3.GABA 4.Norepinephrine 1.Inhibisi2.Eksitasi3.Inhibisi 4.Eksitasi Parkinson syndrome Causa : 1. Kekurangan dopamin pada nigrostriatal system ofdopaminergic neurons 2. Jumlah receptor dopamin yang ++ Therapy : 1.L dopa ( levodopa ) 2.Bromokriptin / dopamin agonist 3. Triheksifenidil 4.Benzhexol 5. Mixed6. operative :koagulasi bagian thalamus : nuclei ventro-lateral nuclei-ventro-anterior The vestibular nuclei : Associationwiththepontine reticularnucleitoexcitethe antigravity muscles. Afferents:fromthevestibular apparatus.Maintain equilibrium Cerebellum mengapa disebut Silent area ??? CerebellumCoordinationof voluntary motor activity Control of Equilibrium & Muscle tone CerebellumFungsi : Koordinasi kontraksi otot skelet Keseimbangan tubuh Gerakan ritmis& halus Posisi tegak tubuh Lesi cerebellum menimbulkan: - Gangguan koordinasi otot-otot rangka yang melakukan kontraksi - Ketidaktepatan pengaturan tonus otot (cenderung hipotoni) - Gangguan kontraksi ritmis Pengaturan gerakan balistik cerebellum Gerakan terkoordinasi yg cepat: - mengetik oleh jari-jari - lari cepat - gerakan sakadik mata: saat membaca, naik kendaraan pd obyek-obyek yg dilihat Melalui mekanisme: Eksitasi serabut afferent & inhibisi o/ sel purkinye thd nukleus dlm cerebellumperubahan urutan kontraksi-relaksasi otot2 agonis & antagonis Lesi cerebellum Hipotoni Ataxia Dysarthria=scanning speech Intention tremor Dysmetria Past pointing Gangguan mengerem suatu gerakan (dumping movement) Dysdiadochokinesis Central nervous system Hawin Nurdiana NEUROPHYSIOLOGY Somatic Sensory Somatic sensory Rasa raba , vibrasi ( getaran)two point discrimination, propriosepsi , rasa tekan rasa, panas dan dingin = somatic senses = sensoris somatik Pain Aaah ! Trauma Pain Phenomenal sensation ? Somatic sensory senses =Rasa sensoris somatik Rasa nyeri =Pain Termasuk salah satu

Nociceptive=nosisepsi Nyeri Panas&dingin Yang termasuk adalah Topik: 1. Reseptor dan stimuli2. Transmisi impuls 3. Modulasi impuls nyeri 4. Pusat persepsi dan interpretasi kortex sensoris somatik Alur rasa nyeri / nosisepsi mulai dari Reseptor s/dcortex sensoris ReseptorThalamus Medulla spinalis / brainstem SSA I : Gyrus Postcentralis Somatic sensory area IPain Receptor Thalamus Medulla spinalis ? ? Macam-2 rangsangan Mekanis, Thermis Kimiawi , Elektris Ischemia / infark Spasme otot skelet ( cramp ) Spasme otot polos ( colic ) Free nerveending Sensory nerve Bila diperbesar nosiseptor trauma Pg kinin nosiseptor Sel rusak PE Polypeptide + Some substance Sel rusak Sel rusak Substance P Some substances Platelet / Mast cell / basophile Somesubstance BradikininProstaglandin HistaminSubstanP Serotonin Leukotrien E. proteolitikion K+,pH +dll Some substance Permeabilitas Axolemma || Membran tsb, mudah terjadi Potensial aksi MenghambatCyclooxygenase Sehingga pembentukanProstaglandin ( Pg ) / leukotriene terhambat NSAIDs =nonsteroidal anti - inflammatory drugs Some substances Dapat dihambat oleh : NSAIDs =nonsteroidal anti - inflammatory drugs & SteroidAnalgesia Periferataupun sentral Mengurangi / menghilangkan Rasa Nyeri Konduksi nosisepsi Leher kebawah: Saraf sensoris perifer/ nn.spinalisTipeAo&C Menuju medulla spinalis Tr.spinothalamicus lateralis Nucleus ventral Postero - lateralis thalamus Konduksi nosisepsi di medulla spinalis melalui : SSA-I dibantuSSA-II & SSAA Pusat persepsi dan interpretasiNyeri maupunsensoris somatik S S AI =Somatic sensory area IBrodmann Area 3a, 3b, 1 & 2+ SSA II SSAA : somatic sensory association area Dibantu memory yang ada :Limbic system Potensial aksi Impuls stop Saluran ion natrium tak mau membuka Anestesilokal Na+ Na+ Na+ gate OpenedClosedAnestesilokal Modulasi impuls nosisepsi 1.Kompetisi / inhibisi oleh saraf sensoris A| yang membawa impuls raba / vibrasi 2. Dilakukan oleh interneuron di substantia grisea ( adanya receptor opiat ) Modulasi terjadi di: Cornu dorsalis medulla spinalis atau di Ganglion trigeminalis The gating theory of painmodulation ( gate control theory of pain ) Nuclei periaquaductus midbrain Nuclei raphe magnus medulla oblongata Substantia griseamedulla spinalis Reseptor Opiatyang berperanan terhadap impulsnyeri terdapat di: Opium eksogen & derivatnya Reseptor OpiatSensitif terhadap : Opium endogen / neurotransmitter : Endorphin, Enkephalin, dynorphin Interneuron inhibisi Modulasi terhadap impuls nosisepsi dengan cara inhibisi Interneuron inhibisi Tr.spinothalamicus lateralis / pain pathway Inhibisi IPSP Ao / C Konduksi impuls nyeri interneuron inhibisi tak bermyelinTrauma tumpul / combustio / nekrosis bermyelin Trauma tajam / tusuk / elektris Acute /tajam /sharp Chronic / Slow Cephalgi Causa: Intra cranial Extra cranial Spasme otot leher, kepala. Kerusakan gigi-geligi. Sinusitis, obstruksi nasi. Febris, influenza dll. Meningitis, encephalitisTrauma kepala Tek. Cairan serebro-spinal | Tumor, dll. migrain Referred pain -ischemia / infarcmyocardium - acute appendicitis - ureter Colic - Rupture of ectopic pregnancy Dr. Hawin Nurdiana, M.Kes A N S Autonomic nervous system Center : Spinal cord Brain stem Hypothalamus Struktur ANS ( autonomic nervous system ) Terbagi: Parasympathetic dan Sympathetic systems Setiap Preganglionic neuron pada CNS dansebuah Post ganglionic neuron pada PNS Melibatkan beberapa neurotransmitters: ACh, Nor-epinephrine Macam dari post-ganglionic response: excitatory, inhibitory Nuclei pusat integrasi/ regulasi ANS terletak di daerah intermediolateral medulla spinalis. Sistem simpatis sepanjang thoracolumbal Sistem parasimpatis: Parasimpatis caudal: S2-S4 Parasimpatis superior diwakili oleh N. III, VII, IX, X >75 % of all parasympathetic nerve berada dinervus vagus Hampir semua organ tubuh dilayani oleh sistem simpatis dan parasimpatis Kecuali: serabut otot rangka (muscle fiber), tidak dilayani saraf otonomik, o/k mendapat pelayanan saraf motorik somatik Walaupun organ-organ tubuh mendapat inervasi saraf otonomik, pada beberapa sitem memiliki intrinsic autoregulatory system, seperti: - enteric nervous system - cardio-vascular system Neurotransmitter dan reseptor Neurotransmitter ujung simpatis postsinaptik : norepinefrin (noradrenalin) Neurotransmitter ujung parasimpatis postsinaptik : acetyl choline Neurotransmitter ganglion simpatis maupun parasimpatis adalah acetyl choline Reseptor yg sensitif thd rangsangan simpatis(adrenalin) adalah adrenergic receptor, sedangkan untuk parasimpatis adalah cholinergic receptor neurotransmitterujung neuron : simpathis parasimpathis Norepinephrine = noradrenalin Acetylcholine Adrenergic receptor Cholinergic receptor Muscarinic Nicotinic Alpha - Beta - Muscarinic Nicotinic Terdapat di: Ganglion simpatis dan parasimpatis Neuromuscular junction Dapat dihambat oleh curare Organ-organ viscera Tr. Respiratorius, urogenital Jantung dan pembuluh darah Dapat dihambat oleh atropin vesicle Ujung neuron simpathis Organ yang dilayani (effektor) Adrenergic receptor vesicle Ujung neuron parasimpathis Organ yang dilayani (effektor) cholinergic receptor Celah sinap Vesikel berisi neurotransmitter Vesikel akan pecah secaraEksositosis , akibatnya neurotransmitter akan berada pada synaptic cleft ( celah sinap ) Pengaruh saraf otonomik Simpathis / analog pemberian adrenalin Parasimpathis / analog pemberian acetylcholine || Kekuatan kontraksi jantung ++ || Frekuensi denyut jantung ++ || Cardiac output ++ melebar Saluran pernafasan menyempit + Peristaltik intestin || Function of |-adrenergic receptor Vasodilatation (|2) Meningkatkan heart rate/kronotropik(|1) Meningkatkan kontraksi myocardial/inotropik(|1) Relaksasi usus (|2) Relaksasi uterus (|2) Bronchodilatation (|2) Calorigenesis /pembentukan energi (|2) Glikogenolisis/pemecahan glikogen(|2) Lipolysis/pemecahan kemak (|1) Relaksasi vesika urinaria (|2) Function of-adrenergic receptors Vasoconstriction Iris dilatation ( midriasis ) Intestinal( usus ) relaxation Intestinal sphincter ( katup di GIT ) contraction Pilomotor contraction ( kontraksi pilorus lambung ) Bladder sphincter contraction ( kontraksi spincter pd vesika urinaria ) Activasi / inhibisi o-adrenergic receptors: diaktivasi oleh epinephrine dan dihambat oleh phenoxybenzamine |-adrenergic receptors: diaktivasi oleh isoproterenol dan dihambat oleh propanolol Fungsi Medula Adrenal Stimulasin. sympathic pd medula adrenal melepaskan Epinephrine (80%) dan Nor Epinephrine (20%) kesirkulasi darah Efeknya muncul paling lambat 5 sampai 10 menit Respon Stress atau Respon Peringatan/alarm Sympathetic Nervous System Pelepasan/aktivasi masalpd Sympathetic nervous system:meningkatkan secara signifikan aktivitas otot : Efek meningkatkan; tekanan arterial, aliran darah untuk aktivasi muscles, kecepatan metabolisme sel, konsentrasi gula darah, glycolisis, kekuatan otot, aktivitas mental , kecepatan koagulasi/pembekuan darah.Hal ini disebut sympathetic alarm reaction or fight or flight reaction GIT Autonomic Nervous System Ganglionnya dijumpai pd dindingGastro Intestinal Tract (GIT) Koordinasi aktivitas GI smoothmuscledan sekresi lambung GIT Autonomic Nervous System Synap menerima input dari sympathetic & parasympathetic postganglionic fibers Neurotransmitters: Serotonin; enkephalins dan endorphins; somatostatin; vasoactive intestinal peptide (VIPs); nitric oxide ( NO) Gaster Parasimpathis SimpathisAcetylcholineNoradrenalinMedulla oblongata : Vital center Cough reflex Vomitus reflex Salivation reflex etc. Pusat Vital :- Pusat pengendaliansistem Kardiovaskuler - Pusat respirasi HypothalamusCenter of : EmotionThirst Hunger , satiety Body temperature Influences endocrine system Reflex OtonomikUntuk regulasi fungsi visceral. Contoh: Salivasi Lakrimasi Batuk Vomitus Sekresi enzim di Sal. Cerna Berkeringat Reflex SalivasiReceptor : Taste bud Saraf sensoris : N VII Saraf Pusat:Batang otak Saraf motorik: Parasimpathis Effektor: Kel. Saliva RGS : MakananRespons : Pengeluaran salivaPupillary light reflex Reflex pupil terhadap cahaya : pusat integrasi adalahmidbrain Miosis: pupil mengecil / cahaya terang,analog dengan rangsangan saraf parasimpathis Midriasis : pupil melebar/ cahayagelap, analog dengan rangsangan saraf simpathis Perdarahan pada midbrain / batang otak : reflex (negatif) MidriasisSimpathis MiosisParasimpathis ReflexMuntah /Vomiting reflexReflex muntah Reflex ini termasuk reflex otonomik, pusat pengendalian reflex muntah terletak di vomiting center medulla oblongata.Bahan yg menghambat : Metoclopramide, chlorpromazine, dimenhydrinate Bahan yg merangsang : Morphine, apomorphine, emetin, streptomycine Faal Keseimbangan Keseimbangan tubuh dikendalikan 4 sistem sensory : 1. Visual 2. Proprioseptifkuduk/leher/ reseptor penilai sendi-sendi tubuh 3. Exteroseptive perut, dada,telapak kaki oleh reseptor panjang otot 4. Vestibular apparatus/labirin 1. Peranan visual seseorang asal matanya masih tetap terbuka dapat mengoreksi sikap tubuhnya pada saat akan terjatuh. Manusia tidak begitu tergantung vestibular apparatus untuk keperluan fiksasi mata dan tegaknya sikap tubuh Untuk mengatur sikap kepala yang natural diperlukan peranan sistem vestibular secara normal dan dibantu oleh sistem visual Gerakan : tubuh yang linear maupaun angular yang tak begitu cepat dapat diamati penglihatan sehingga mata dapat mengirim informasi seperti yang dikirim oleh kanalis sirkularis dan utrikulus tentang adanya gangguan keseimbangan seseorang asal matanya masih terbuka, dia masih dapat mengoreksi sikap tubuhnya saat akan terjatuh 2. Peranan proprioseptif Neck proprioseptor (proprioseptif kuduk/leher) Untuk orientasi kepala terhadap tubuh, informasi proprioseptif dari kuduk dan tubuh secara langsung dipancarkan dalam brain sistem atau secara tak langsung ke serebelum untuk kemudian diteruskan ke nukleus retikuler. 3. Proprioseptif bagian tubuh yang termasuk exteroseptif : daerah perut dan dada saat dibungkukkan memberi informasi proprioseptif yang dipancarkan ke retikuler formation yang dijumlahkan secara aljabar untuk menimbulkan penyesuaian keseimbangan , bila terjadi gangguan keseimbangan Sedang unsur-unsur exteroseptif sensasi berasal : tekanan berat tak sama pada telapak kaki ke samping/ke depan/ke belakang tekanan udara pada dada yang terjadi pada waktu lari cepat sehingga orang perlu membungkuk ke depan saat lari 4. Vestibular apparatus -Organ pendeteksi sensasi keseimbangan di Os. temporalis pada bagian pars petrosus(bagian keras dari tulang) disebut labirin yang terdiri : -Tiga kanalis semisirkularis dan dua ruangan yang disebut :utrikulus sakulus disertaikoklea yang merupakan organ sensorik untuk pendengaran -Pada setiap kanalis semisirkularis ada pangkalnya yang membesar disebut : ampula dan didalamnya terdapat krista ampularis INDERA PENDENGARAN Anatomi Pendengaran TELINGA I.Telinga luar - Auricle - Meatus acusticus externus (MAE): 1/3 lat.berambut + tlg. rawan 2/3 medial tdk. berambut + tlg. keras - M.tympani (lat) II. Telinga tengah Cavum tympani: - Ossiculae: maleus, incus, stapes - Tuba Eustachius - Membrana tympani (medial) PENDENGARAN III. Telinga dalam Organon status: Canalis semisirkularis Organon corti : Cochlea - Scala vestibuli Membr. vestibularis - Scala media Membr. basilaris - Scala tympani Isi: perilymph - for. Ovale - for. Rotundum - helicotrema MEKANISME PENGHANTARAN SUARA Telinga mengubah gelombang suara aksi potensial dalam N.cochlearis Gelombang suara M A E Mbr.Tympani tlg.pengungkit (maleus, incus, stapes) for.ovale Cochlea(cairan cochlea serabut syaraf basilaris) n.cochlearis otak Tekanan gel. suara yang mengenai cairan cochlea 22 x lebih besar dari tekanan gel.suara yang mengenai membr.tympani Bila gel. Suara masuk telinga dalam tanpa melalui sistem ossicular + m.tympani kepekaan pendengaran menurun 30 dB dibanding bila melalui ossiculae. (suara teriak terdengar samar ) MEKANISMEPUSAT PENDENGARAN Serabut syaraf dari ganglion spinalis organon corti Nc.Cochlearis (atas med.oblongata) synaps. Sebagian impuls ke Nc.Olivaris superior colliculus inferior Nc.geniculatum medialis Cortex pendengaran (gyrus superior lobus temporalis) Penyakit yang menyebabkan ketulian Tuli konduksi oleh karena: 1. Kelainan telinga tengah Sumbatan T. eustachius Otitis media Timpano sklerosis Hemotimpanum Dislokasi tulang pendengaran 2. Kelaianan telinga luar Atresia liang telinga Sumbatan serumen Otitis eksterna sirkum skripta Osteoma liang telinga Tuli sensori neural (perspektif) dibagi: 1. Tuli sensori neural koklea Aplasia (kongenital) Labirintitis (oleh bakteri/virus) Intoksikasi obat (streptomicin, kanamisin, garamisin, neomisin, kina, asetosal) Tuli mendadak (sudden deafness) Trauma kapitis Trauma akustik Pajanan bising 2. Tuli sensorineural retro koklea Neuroma akustik Tumor sudut pons serebelum Mieloma otak Cedera otak Perdrahan otak Kerusakan telinga oleh karena: Obat, pengaruh suara keras dan usia lanjut akan menyebabkan kerusakkan pada penerimaan nada tinggi di bagian basal koklea Pada orang tua, terjadi pada usia 65 tahun Simetris kiri dan kanan 100Hz Akibat proses degenerasi Ada hubungan dengan faktor hereditas, pola makanan, metabolisme, arterio sklerosis, infeksi bising, gaya hidup (bersifat multifaktor) Keluhan: berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif, simetris pada kedua telinga Presbiakusis: Tuli sensorineural pada orang tuaPANCA INDERA INDERA PENGLIHATAN Dinding bola mata terdiri dari sclera cornea Isi bola mata terdiri dariuvea: Iris, corpus ciliaris, choroid retina lensa corpus vitreus The Human Eye Vitreous Humor Lens Aqueous Humor Pupil Iris Ligaments Lens Muscle eyelid Cornea Retina Blind Spot Optic Nerve Fovea Choroid Sclera Sclera Sclera: - tebal(1mm) - depan - conjunctiva bulbi- conjunctiva palpebra Fungsi: 1. Mempertahankan bentuk bola mata 2. Melindungi trauma Cornea Lapisan cornea: epithel membrana Bowman Stroma Membrana Descemeti Endothel Fungsi: sebagai dinding bola mata media refraksi 1. Uvea a. Iris:Mengatur sinar diameter 1,5mm 8 mm b. Corpus ciliaris: akomodasi c. Choroid: nutrisi retina 2. Retina: Macula lutea ( 1 2 mm) ketajamanpenglihatan/fovea centralis Papila nn.optici tempat masuk arteri & vena retina centralis Mengandung reseptor batang & kerucut. Mengandung 4 neuron: sel bipolar, sel ganglionsel, amacrine Reseptor retina terdiri dari: 1. Rods 4 lapis 2. Cones 3. Lensa Sifat: elastis, transparan, avascular, syaraf (-) zonula zinii kendor lensa jadi cembung akomodasi Fungsi : Media refraksi 4. Corpus Vitreus bening, konsistensi lunak Tidak punya pemb. darah > nutrisi dari choroid, corpus ciliaris & retina Jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dikontrol oleh iris Pupil Secara optik, mata dapat disamakan dengan kamera foto, yaitu punya: pupil diaphragma Lensa retina layar/film Perbedaan: Kamera tidak dapat merubah daya bias, sedangkan mata dapat (akomodasi) Kamera dapat mengatur jarak, mata tidak dapat Persamaan/perbedaan optik mata dengan kamera PEMBIASAN Index bias: Perbandingan kecepatan Cahaya dalam udara Cahaya melalui benda Kecepatan cahaya melalui udara : 300.000 km/det Kecepatan cahaya melalui kaca : 200.000 km/det index bias kaca :300.000 200.000 = 1,5 Sifat pembiasan seperti pada umumnya Pada mata, sinar mengalami 4 kali pembiasan 1. Cornea: 1,38 2. Humor aqueus : 1,33 3. Lensa: 1,40 4. H.vitreus : 1,34

VISUS Pemeriksaan : Snellen chart Emetrope: Sinar // oleh mata tanpa akomodasi dibias pada retina Akomodasi: Kemampuan lensa untuk mencembung oleh karena kontraksi m. ciliaris pd corpus ciliaris. Daya bias lensa > titik yg lebih jauh dari mata, dibias di retina. P.Remotum: Titik terjauh yang tanpa akomodasi dibias pd. retina. P.Proximum: Titik terdekat yang dgn akomodasi max. dibias pd. retina Akibat Akomodasi Sudut terkecil pada mata yang terbentuk oleh sinar-sinar dari sepasang pita //, gelap dan terang, yang masih dapat memberi kesan sebagai 2 benda terpisah. Ketajaman Penglihatan Faktor Yang Mempengaruhi Ketajaman Penglihatan 1. Kedudukan benda di lapangan pandang Paling tajam di titik fixasi bayangan jatuh di fovea centralis Paling tak tajam : bagian tepi lap. Pandang 2. Derajad pencahayaan. Lapang pandang : merupakan bagian dunia luar yang terlihat mata, dengan pandangan mata yang terfixasi. AMETROPE 1. Hypermetrope Ex: - sumbu mata lebih pendek (hyp.axial) - daya bias cornea/lensa/h.aqueus terlalulemah(hyp.pembiasan) Gx: - oleh karena selalu akomodasi spy. dapat tajam penglihatannya lelah, pusing, sakit kepala(astenopia akomodasi) Tx:S (+) >Focusing in the Human Eye Distance to Object 2. Myope Ex: - Sumbu mata lebih panjang (M.axial) - Daya bias cornea / lensa / h.aqueus > M.pembiasanGx:- penglihatan jauh kabur, dekat normal - bila myope terlalu tinggi P.R. terlalu dekat strabismus convergen (esotropia) Tx: S (-) < PRESBYOPE Jika jarak P.P letaknya jauh dari jarak baca Supaya P.P lebih dekat dari jarak baca beri S (+) Timbul pada usia 40 th Pada usia :40 th ad S+1.00 45 th ad S+1.50 50 th ad S+2.00 55 th ad S+2.50 60 th ad S+3.00 > 60 th ad S+3.00 ASTIGMATISME Jika dengan lensa S, V tidak tercapai 5/5 pikirkan astigmat Sinar // sumbu, tidak di bias pada satu titik Astigmat irregular : titik-titik tidak pada satu grs Astigmat regular : titik-titik pada sumbu Energi cahaya oleh mata diubahmenjadi aksi potensial dalam N.opticus Panjang gelombang cahaya 397 723 Nomo mtr Bayangan benda difokuskandi retina Berkas cahaya yang mengenai retina aksi pot. pada rodes & cones impuls dihantar ke cortex kesan penglihatan MEKANISME PEMBENTUKAN BAYANGAN RETINA Reseptor retina terdiri dari: 1. Rods 4 lapis 2. Cones Segmen luar : peka cahaya Segmen dalam : banyak mengandung mitochondria Daerah nuclear Daerahsynaps Layers of the Retina Photoreceptors Rods Cones Membrane discs bearing photopigment molecules Signal-Processing Neurons Optic Nerve Ganglion Cell light RODS Reseptor penglihatan malam (penglihatan skotopik) Peka cahaya Tak mampu utk penglihatan warna CONES Reseptor penglihatan terang (penglihatan fotopik) Ketajaman lebih besar Untuk penglihatan warna Teori Penglihatan Rangkap 2 jenis impuls(dari rods & cones) masuk SSP.Dari mata, dimana masing-msing berfungsi secara maksimal pada keadaan penerangan yang berbeda Setelah cahaya melalui system lensa mataH.vitreus retina melalui: sel ganglion lapisan plexiform lapisan nuclear membrana limitans lapisan batang & kerucut (tebal: beberapa ratus micron) Jadi ketajaman penglihatan diturunkan melalui jaringannon homogen Daerah Macula Lutea Luas kurang dari 1 mm persegi Seluruhnya t.d. kerucut (cones) Bagian tengah macula : fovea centralis ketajaman penglihatan Mempunyai 4 segmen segmen luar segmen dalam Nucleus corpus synaptic Batang & Kerucut Segmen luar mengandung zat fotokimia peka cahaya (40%):Rodopsin (sel batang) Fotopsin (sel kerucut) Lapisan Pigmen Retina Pigmen melanin sangat banyak pada choroid mencegah pemantulan cahaya diseluruh bola mataLapisan pigmen juga menyimpan vit.A ALBINO (Herediter) Melanin (-) Pada daerah terang cahaya dipantulkan kesegalaarah oleh choroid 1 bintik cahaya merangsang rods & cones, dipantulkan kesegala arah merangsang banyak reseptor Juga cahaya masuk melalui iris yang tak berpigmen Jadi ketajaman sangat berkurang (20/100 atau 20/200 walaupun dikoreksi) 1. Bila berada dalam terang cukup lama maka: zat fotokimia rod/cone retinen + rodopsin/fotopsin Retinen rod/cone vit A. Akibatnya konsentrasizat fotokimia peka cahaya sangat rendah sehingga kepekaan mata thd cahaya berkurang ( adaptasi terang) 2. Bila dalam gelap cukup lama maka: retinen + opsin rod/cone pigmen peka cahaya(rodopsin) Vit A retinen pigmen peka cahaya Akibatnya: reseptor visual jadi peka dgn cahaya sedikit sudah terang ( adaptasi gelap) Adaptasi Terang & Gelap NICTALOPIA: Buta ayam Bila vit.A darah sangat rendah mengakibatkan retinen & rodopsin pada rods juga sangat rendah dan fotopsin pada cones juga sangat rendah sehingga kepekaan rods & cones menurun. Cone peka thd warna biru, hijau, merah - Absorbsi pigmen dalam 3 jenis cone: Biru: panjang gelombang430 m Hijau: panjang gelombang 535 m Merah: panjang gelombang 575 m - Absorbsi pigmen dalam rod :505 m Fotokimia Pengelihatan Warna Oleh Cone : Penggolongan buta warna berdasarkan pada teori 3 reseptor. Kelemahan penglihatan warna: anomali Buta warna: anopia Protanopia : cone merah (-) Deuteranopia : cone hijau (-) Tritanopia : cone biru (-) Buta Warna Trichromat : Penglihatan warna normal & mempunyai protanomali, deuteranomali,tritanomali, mempunyai 3 system cone tapi salah satu lemah Dichromat : hanya mempunyai system 2 cone menderita protanopia/tritanopia Monochromat : Hanya mempunyai 1 system cone menyerasikan dengan mengubah intensitas dari yang satu hanya melihat hitam, putih & bayangan kelabu