PATOMEKANISME Gejala

download PATOMEKANISME Gejala

of 4

description

patomekanisme

Transcript of PATOMEKANISME Gejala

PATOMEKANISME PLAK COKLAT KEHITAMANApa penyebab timbulnya plak coklat kehitaman dan kaitannya dengan kaki terantuk pada meja?Pendarahan adalah keluarnya darah dari sistem kardiovaskular, disertai penimbunan dalam jaringan atau dalam ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari tubuh. Untuk menyatakan berbagai keadaan perdarahan digunakan istilah-istilah deskriptif khusus. Penimbunan darah pada jaringan disebut hematoma. Penyebab perdarahan yang sering dijumpai adalah hilangnya integritas dinding pembuluh darah, yang memungkinkan darah keluar. Keadaan ini paling sering disebabkan oleh trauma eksternal yaitu cedera yang dialami yang disertai memar. Perubahan warna pada memar disebabkan oleh darah yang terkumpul dalam ruangan interstisial jaringan yang terkena trauma. Dinidng pembuluh darah dapat pecah sebagai akibat dari suatu trauma.Efek local perdarahan berkaitan dengan adanya darah yang keluar dari pembuluh darah di dalam jaringan dan pengaruhnya dapat berkisar dari yang ringan hingga yang mematikan. Pengaruh local yang paling ringan adalah memar, yang mungkin hanya mempunyai arti kosmetik. Perubahan warna memar yang kebiru-biruan secara langsung berkaitan dengan adanya eritrosit yang keluar dan terkumpul dalam jaringan. Eritrosit yang keluar dari pembuluh ini dipecahkan dengan cepat dan difagosit oleh makrofag yang ada sebagai bagian kesatuan dari respon peradangan. Makrofag ini memproses hemoglobin dengan cara yang sama seperti yang digunakan pada resiklus normal eritrosit tua, namun dengan cara yang lebih cepat dan terpusat. Pada saat hemoglobin dimetabolisme dalam sel-sel makrofag ini, terbentuk suatu kompleks yang mengandung besi yang dinamakan hemosiderin, bersamaan pula dengan terbentuknya zat yang tidak mengandung besi yang dalam jaringan dinamakan hematoidin (walaupun secara kimia identik dengan bilirubin). Hemosiderin berwarna coklat-karat dan hematoidin berwarna kuning muda. Interaksi pigmen-pigmen ini berpengaruh pada perubahan warna memar yang berkisar dari biru kehitaman kemudian memudar menjadi coklat dan kuning dan akhirnya menghilang karena makrofag mengembara dan pemulihan jaringan yang sempurna. Kadang-kadang, jika hematoma bervolume besar, hematoma tersebut lebih dapat mengalami organisasi dan bukan resolusi sempurna , sehingga meninggalkan sedikit parut.

Referensi : Price, A Sylvia. 2005. Patofisiologi;Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed.6. Vol.1. Jakarta:EGC. Hal 126127PATOMEKANISME MAKULA HIPERPIGMENTASIWarna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen. Yang berperan pada penentuan warna kulit adalah : karoten, melanin, oksihemoglobin dan hemoglobin bentuk reduksi, yang paling berperan adalah pigmen melanin. Melanosis adalh kelainan pada proses pembentukan pigmen kulit :1. Hipermelanosis (melanoderma) bila produksi pigmen melanin bertambah2. Hipomelanosis (lekoderma) bila produksi pigmen melanin berkurangHipermelanosisDapat disebabkan oleh sel melanosit bertambah maupun hanya karena pigmen melanin saja yang bertambah. Fitzpatric membagi hipermelanosis berdasarkan distribusi melanin dalam kulit.a. Hipermelanosis coklat bila pigmen melanin terletak pada epidermis. Melanin terutama terdapat pada lapisan basal dan suprabasal, tapi kadang-kaang terdapat pula di seluruh lapisan stratum korneum dan spinosum.b. Hipermelanosis abu-abu atau coklat kebiruan bila pigmen melanin terletak di dalam dermis. Terdapat makrofag bermelanin di sekitar pembuluh darah di dermis bagian atas dan bawah, pada demis atas terdapat fokus-fokus infiltrate. 1

Mekanisme hiperpigmentasi post inflamasi terjadi di lapisan kulit epidermal maupun dermal. Sel-sel inflamasi melepaskan mediator dan sitokin. peningkatan produksi dan transfer melanin dirangsang oleh prostanoids, sitokin, kemokin, dan mediator inflamasi serta spesi oksigen reaktif yang dilepaskan selama inflamasi. Beberapa studi menunjukkan difat terangsang melanosit diakibatkan oleh leukotrien (LT), seperti LT-C4 dan LT-D4, prostaglandin E2 dan D2, tromboksan-2, interleukin-1 (IL-1), IL-6, Tumor Nekrosis Faktor- (TNF-), factor pertumbuhan epidermal, dan spesi oksigen reaktif seperti NO. Menanggapi proses peradangan, mediator asam arakidonat seperti prostaglandin dan leukotrien merangsang peningkatan sintesis melanin dan transportasi ke keratinosit sekitarnya. Sebaliknya, melanosis dermal terjadi ketika peradangan mengganggu lapisan sel basal atau terjadi kerusakan keratinosit basal yang melepaskan sejumlah besar melanin, kemudian Melanin tersebut ditangkap oleh makrofag (melanofag) dan terperangkap dalam dermis papiler dikenal sebagai pigmen incontinence. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan penimbunan melanosit baik di lapisan dermal maupuan epidermal yang menyebabkan hiperpigmentasi. Melanofag pada dermis bagian atas pada kulit yang cedera memberikan gambaran biru abu-abu.2,3,4

1. Soepardiman L. Kelainan Pigmen. In: Linuwih Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi Ketujuh. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2015. Hal.342-3432. Stery W, Paus R, Burgdorf W. Brown Hyperpigmentation. In: Thieme Clinical Companions Dermatology. 5th ed. New York: Georg Thieme Verlag; 2006. p.379-803. Lynde CB, Kraft JN, Lynde CW. Topical Treatments for Melasma and Postinflammatory Hyperpigmentation. In: Maddin S, editor. Skin Therapy Letter. 2006.11(9). P.1-44. Schwartz RA, Kihiczak NI. Postinflammatory Hyperpigmentation.[online]. 2015 September 26. [cited 2011 Jan 22]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1069191-overview

PATOMEKANISME PAPULPapul merupakan penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumkrip, berdiameter lebih kecil dari cm, berisikan zat padat. Terjadi karena peradangan yang sebagian besar terjadi di dermis. Kemudian komponen-komponen peradangan tersebut membentuk masa yang solid. Antigen mencetuskan reaksi inflamasi akut yang ditandai dengan kalor, dolor, rubor, tumor dan fungsi lesia. Edema subepidermis maupun dermis menyebabkan peninggian permukaan yang membentuk papul pada kulitTerjadinya papula adalah karena adanya proses:a. infiltrat pada papilla dermisb. hiperplasi epidermisPapul dapat berisi deposit metabolic, Serbukan sel radang, dan hyperplasia dari sel epidermis

Aisah S, Budimulja U. Morfologi Kulit dan Cara Membuat Diagnosis. In: Linuwih Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi Ketujuh. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2015. Hal.50-52

PATOMEKANISME ULKUSYang dimaksud ulkus adalah defek yang mengenai seluruh epidermis danmelebihi membrana basalis, bahkan mungkin sampai dermis atau subkutis,sehingga pada proses penyembuhannya sering meninggalkan sikatriks. Contoh:ulkus stasis, ulkus tropikum. Ulkus timbul umumnya didahului oleh trauma atau gigitan serangga, dapat juga terjadi di atas penyakit kulit yang sudah ada, misalnya dermatitis dan pioderma. Kelainan kulit yang mula-mula timbul berupa lepuh kecil berisi cairan serosanguinolen. Lepuhan ini akan pecah membentuk ulkus kecil yang tertutuo oleh jaringan nekrotik. Jaringan di sekitar ulkus meradang, udem dan bila sembuh berwarna kehitaman (hiperpigmentasi). 1,21. Aisah S, Budimulja U. Morfologi Kulit dan Cara Membuat Diagnosis. In: Linuwih Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi Ketujuh. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2015. Hal.502. Adi Sularsito S. Ulkus Kruris. In: Linuwih Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi Ketujuh. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2015. Hal.280