PBL 3b Kulit Kuning

download PBL 3b Kulit Kuning

If you can't read please download the document

description

Laporan pbl blok gastroenterohepatology

Transcript of PBL 3b Kulit Kuning

  • 1. SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI MODUL KULIT KUNING

2. Pembimbing : dr. A. Kartini Eka Yanti Nidya Nilatama Kabalamay 1102110028 Muhammad Rahmat Nur 1102110030 Danang Eko Teguh Laksono 1102110042 Riska Amalia Rusni Rauf 1102110072 Yasser Zein Suweleh 1102110079 A. Tenri Arung 1102110095 Rizka Fadilah Ahmad 1102110101 Okky Indrasari 1102110107 Wiwin Wijayangsih 1102110129 Ainil Maksura 1102110132 Andi Rizki Tenryayu 1102110150 3B 3. SKENARIO 1 Laki-laki umur 45 tahun datang ke dokter dengan keluhan mata dan kulit berwarna kuning, pasien juga mengeluh kanbuang air besar warna dempul disertai buang air kecil berwarna teh pekat. Ada keluhan demam disertai nyeri perut kanan atas. Pasien merasa kurang nafsu makan disertai penurunan berat badan. 4. KLASIFIKASI KATA KATA SULIT 1. Warna dempul = warna putih ke abu- abuan KATA KUNCI Laki-lakiumur 45 tahun Mata dan kulit berwarna kuning Buang air besar warna dempul Buang air kecil warna teh pekat Demam Nyeri perut kanan atas Anoreksia Penurunan berat badan 5. PERTANYAAN 1. Jelaskan anatomi, fisiologi, histologi, dan biokimia organ yang terkait dalam skenario! 2. Jelaskan patomekanisme dari gejala pada skenario! 3. Sebutkan dan jelaskan apa saja etiologi yang menyebabkan gejala pada skenario! 4. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah diagnosis! 5. Sebutkan dan jelaskan Differential Diagnosis dari skenario! 6. Jelaskan perbedaan antara ikterus fisiologis dengan ikterus patologis! 7. Obat-obat apas aja yang beresiko pada pasien ikterus? 8. Bagaimana asupan gizi yang baik pada penderita pada skenario? 6. ANATOMI HEPAR (ANTERIOR) 7. ANATOMI HEPAR (POSTERIO) 8. HISTOLOGI HEPAR Hepar tersusun menjadi unit unit fungsional yang dikenal sebagai lobulus yaitu susuna heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena centralis. Sel hepar -> Hepatosit Tugas aktifitas fagositik dilakukan oleh makrofag residen yang disebut sel kupffer. 9. FISIOLOGI HEPAR FUNGSI HEPAR: 1. Detoksifikasi 2. Metabolisme bilirubin 3. Metabolisme asam empedu 4. Metabolisme asam amino dan protein 5. Metabolisme karbohidrat 6. Metabolisme lemak and lipoprotein 7. Metabolisme hormon 8. Penyimpanan vitamin 9. Penyimpanan zat besi dan mineral 10.Keseimbangan asam-basa 10. BIOKIMIA HEPAR 11. PATOMEKANISME GEJALA 12. ETIOLOGI PENYEBAB KELAINAN HATI 13. LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS 1. ANAMNESIS 2. PEMERIKSAAN FISIK 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG 14. Differential Diagnosis 1. Cholelitiasis 2. Hepatitis 3. Sirosis Hepatis 4. Abses Hepar 15. Cholelitiasis Hepatitis Sirosis Hepatis Abses Hepar Definisi suatu keadaan dimana terdapatnya batu empedu di dalam kandung empedu suatu peradangan difus pada parenkim dengan gejala klinis khas. Penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul infeksi pada hati yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus. Etiologi Belum terlalu jelas. Namun di curigai gangguan metabolisme dan infeksi Vesica vellea. Virus Hepatitis A, B, C, D, E, G, TT, Bakteri, obat-obatan. HAV, HBV, HCV,HDV,HEV, Alcohol,Metabolic Kolestatis kronik/ sirosis biliar. Infeksi Penyebaran hematogen, Trauma hepatik, virus, jamur, bakteri Gejala Nyeri hebat, mual, muntah, ikterus Demam, artralgia, skin rash, kuning, hepatomegali. Nyeri hebat, Ikterus, hematemesis Demam tinggi, Mual/muntah, Anorexia, Nyeri tekan, Syok,Ikterus, BAB seperti kapur(dempul), BAK berwarna 16. Cholelitiasis Hepatitis Sirosis Hepatis Abses Hepa Patogenesis bila bilirubin tak terkonjugasi diakibatkan karena kurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranferase tersebut yang akan mengakibatkan presipitasi/penge ndapan dari bilirubin tersebut. Virus hepatitis menginvasi sel-sel hepatosit mekanisme imun Infeksi hepatitis viral tipe b/c peradangan sel hati nekrosis meliputi daerah kolaps lobules hati timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati Adanya penyakit sistem biliaris obstruksi aliran emped proliferasi bakteri. Adanya tekanan dan distensi kanalikuli terbentuk formasi abses Abses Hepa Terapi asam ursodeoksikolat, Kenodioksikolat, Ranitidin, Buscopan, Buscopan Plus, NaCl Hepatoprote ktor (hevtin, hepatofalk) Interferon Roboransia Diuretik (furosemide, spironolakton), Beta bocker, Hepatoprotektor, Hepatofalk Medikamento sa, Operasi. 17. IKTERUS FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS IKTERUS FISIOLOGIS Ikterus pada neonatus terjadi hingga 3 minggu setelah kelahiran yang dipengaruh oleh enzim tranferase glukoronil Pemberian ASI dapat mengurangi ikterus fisiologis pada bayi 18. Cont... IKTERUS PATOLOGIS 1. Ikterus prahati / Ikterus Hemolitik 2. Ikterus hati Parenkimatous 3. Ikterus pascahati / Ikterus obstruktif 19. OBAT OBATAN YANG DAPAT MEMBERIKAN KELAINAN PADA HATI Obat Anti Tuberkulosis seperti rifampisin, isoniazid, dan pirazinamid Obat Kemoterapi seperti metotreksat, procarbazine, hydroxyurea, bleomycin Obat Antiretroviral seperti antiretroviral drug related liver injury ( ARLI ) Obat Anti Inflamasi Non Steroid ( OAINS ) seperti parasetamol. 20. PENATALAKSANAAN DIET GIZI 1. Diet hati I Makanan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi 30 gr/hari 2. Diet hati II Makananan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Pemberian protein 1g/kgbb dan lemak 20-25% dari kebutuhan energy total 3. Diet hati III Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Bisa menerima protein 21. KESIMPULAN Berdasarkan gejala yang ada di skenario didapatkan DD seperti Kolesistisis, Sirosis hati, Hepatitis, dan Abses Hepar. Adapun untuk penegakan diagnosis utama perlu adanya pemeriksaan penunjang lebih lanjut. 22. SUMBER Putz R, Pabst R. Atlas Anatomi Sobotta Edisi 23. Jakarta: EGC. Atlas Histologi diFiore Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.. Murray, Robert K. Biokimia Harper, Edisi 27 Ilmu Penyakit Dalam edisi V, Jilid I. Sabarguna A. 2006. Atlas Alur untuk Diagnosis dan Terapi. Jakarta: UI. Hadi, Isman. 2006. A Compilation of Pathogenesis & Pathophysiology. Kelantan: Hospital Universiti Sains Malaysia. Setiabudi R. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: UI. 2004. Buku Panduan Patologi Klinik Sistem Gastroenterohepatologi FK UNHAS 2013 Janice L. Willms, Henry Scheneiderman, Paula S. Algranati. Buku Diagnosis Fisik : Evaluasi diagnosis dan fungsi di bangsal, Jakarta : 2003 Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC Hadi, sujono. Buku ajar gastroenterologi Kumar and Robbins.Buku Ajar Patologi.Jakarta :Balai Penerbit FKUI:2000. Mayes, Peter A, dkk. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Sylvia A. Price. Patofisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Ramali, Ahmad. Kamus Kedokteran Djambatan:2005. www.smalcrab.com www.news-medical.net Sunita Almatsier;2010;penuntun diet ; Jakarta; FK UI http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/kolelitiasis-_-951 23. TERIMA KASIH