PDF Tentang Minat_2
-
Upload
mohamadnursodik -
Category
Documents
-
view
89 -
download
0
Transcript of PDF Tentang Minat_2
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 1/14
PENGARUH M INAT BELAJAR SE JARAH TERHADAP SIKAP KEBANGSAAN
PADASISWAKELASISMPNEGER12SURAKARTA
Oleh : Rahmat Sutasman
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar sejarah terhadap sikap
kebangsaan, penelitian ini dilakukan pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Surakarta tahun
pelajaran 2006/2007.
DaJam penelitian ini penulis mengajukan rumusan masalah bahwa dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan semakin membuka peluang untuk melihat berbagai peradaban dunia
luar dengan adanya kemudahan sarana informasi tersebut dengan memepengaruhi sikap kebangsaan
seorang siswa. Banyak kemungkinan hal - hal negatif yang dapat terjadi, misal kenakalan rernaja,
kemerosotan moral atau dekadensi moral, memudarnya semangat kebangsaan. Semakin menjauhnya
nilai - nllal luhur budaya semakin tinggi. Untuk menghadapi tantangan di alam globalisasi, dekadensi
moral, lunturnya semangat kebangsaan, kepribadian bangsa dan nilai - nllal luhur budaya banqsa, maka
siswa perlu ditanamkan minat terhadap pelajaran sejarah bangsa tidak hanya sekedar mengetahui tetapi
benar - benar memaharni rnaksud/ inti Pendidikan Sejarah.
Penelitian ini termasuk penelitian survai dengan desain penelitian komparatif yang bertujuan
untuk mencari jawaban yang sangat rnendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa factor -
factor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Pengambilan sampel
menggunakan teknik Purposive random sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 85 orang siswa
kelas 1 . pengumpulan data dllakukan dengan menggunakan dua instrumen yaitu Skala Minat Belajar
sejarah dan Sikap Kebangsaan.
Teknik ana lisa data menggunakan analisis varians (ANAVA) satu jalan dan dilanjutkan dengan Uji
scheffe, pada taraf signifikansi 5 %. Hasil analisis varians dar; pengaruh minat belajar sejarah terhadap
sikap kebangsaan, menunjukkan F hitung sebesar 137,528, sedangkan F tabel (F tab) pada taraf
signifikansi 5% sebesar 19,49. Jadi F hitung lebih besar dad F tabel. Berdasa rkan perhitungan tersebut,
maka hipotesls nol (statistik) yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh minat belajar sejarah terhadap
sikap kebangsaan ditolak. Ini menunjukkan bahwa bahwa ada perbedaan pengaruh minat belajar sejarah
tinggi, sedang dan rendah terhadap sikap kebangsaan. Dari perhitungan rata - rata (:;:: ) terlihat bahwa
minat belajar sejarah siswa yang rendah memiliki sikap kebangsaan yang lebih rendah pula.
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mercleka
dan berclaulat ingin eksis dan survival dituntut untuk
menentukan pilihan yang tepat. Dalam menentukan
pilihan harus tetap mendasarkan pada nilai - niJai
budaya bangsa Indonesia tanpa menggeser,
menghilangkan, rhengganti identitas bangsa. Alternatif
terbaik bangsa Indonesia adalah ikut berperan aktif
mengatur kekuatan - kekuatan atau penqaruh dar;
. luar untuk dimanfaatkan dalam pernbanqunan
bangsa. Bangsa Indonesia dituntut memiliki
kemampuan mengubah penqaruh - pengaruh dari
luar negeri menjadi memperkuat watak dan
kepribadian bangsa Indonesia.
Sikap kebangsaan saat ini perlu dibina di kalangan
generasi muda secara utuh sebagaimana diungkapkan
oleh Djoko Suryo (1999) bahwa pada sekarang ini
rasa percaya diri, cinta tanah air, rasa persatuan dan
kesatuan, kesadaran berbangsa serta kerelaan
berkorban untuk bangsa dan negara itu sangat
R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R IZ S U R A K A R T A W ID Y A T A M A ») V O L . 4 N O .2 , J U N I 2 0 0 7 I 15
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 2/14
penting, karena tantangan - tantangan yang
duhadapi bangsaIndonesia semakin kompleks,sebgai
tuntutan zaman, arus globalisasi, pengaruh darl luar
negeri semakin besar karena kecanggihan teknologi,
khususnya teknologi informasi. Setidaknya apa yang
diungkapkan Djoko Suryo ini secara sederhana
merupakan produk produk sikap kebangsaan saat ini
yang perlu ditanamkan kembali dalam rangakapembangunan pembinaan untuk bangsa bagi
generasi muda.
Sartono Kartodirdjo (1995) meyakini bahwa
persepsi tentang sejarah di kalangan pelajar amat
kurang bahkansering tidak ada sama sekali, sehingga
di kalangan pelajar amat kurang bahkan sering tidak
ada samasekali, atau dapat dikatakan minat terhadap
sejarah minimal. Senada dengan pendapat Sartono
Kartodirdjo, diungkapkan Djoko Suryo yaitu (1)
adanya kemerosotan pengetahuan, kesadaran dan
pengajaran sejarah, (2) adanya keluhan bahwa
pengajaran sejarah tidak menarik, membosankan, (3)
adanya semangat kebangsaan dan patriotisme
dikalangan generasi muda yang mengendor.
Kenyataan ltu oleh setiap guru sejarah perlu
diterima dan diperhatikan sebagai suatu tantangan
yang menuntut jawaban yang tepat. Sebab
kemerosotan tersebut dapat terjadi tidak terlepas dari
komponen - komponen pengajaran itu sendiri. Dalam
perspektif masadepan sasaran pendidikan sejarah di
samping menumbuhkan sikap kebangsaan juga
harus mengacu pada pengembangan segala potensi
manusiaseperti kemampuan penalaran, ketrampilan,
rasa solidaritas nasional. Untuk kepentingan
penanaman kesadaran sejarah, dan semangat
kebangsaan dan cinta tanah air, maka pelajaran
sejarah bagi para siswa hendaknya mengutamakan
pembentukan ranah afektif secara terpadu
dikembangkan ranah kognitif dan psikomotor.
A. Identifikasi Masalah
Pengajaran Sejarah Naslonal Indonesia adalah
merupakan pendidikan nllal, Pengajaran Sejarah
NasionalIndonesiasebagaiwahana bagi transforrnasi,
internalisasinllaidapat memberikan bimbingan kepada
manusia tentang baik buruk, benar atau salah.
Pengajaran SNI memiliki kompetensi membimbing
peserta didik ke arah kesadaran kebangsaan, dan
pembentukan jati diri, blla di dalam pelaksanaannya
berlangsung pewarisan nilai - nilai berbangsa,
persatuan dan kesatuan serta kepribadian nasional.
Minat belajar sejarah yang tinggi atau rendahyang
dimiliki seorang siswaakan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, misalnya : derasnya arus informasi, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, peran keluarga dan
situasi lingkungan siswa.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : "Apakah ada
pengaruh minat belajar sejarah terhadap sikap
kebangsaan?"
C. Kegunaan Penelitian
1.HasHpenelitian ini diharapkan memberi sumbangan,
masukan dalam bentuk gagasan dan wawasan
mengenai kebutuhan - kebutuhan para guru
dalam menanamkan sikap kebangsaan.2. Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan
kepada pihak - pihak yang berkaitan dalam
mengambi! kebijakan penentuan kurtkulurn
Pendidikan.
3. Hasll penelitian ini diharapkan dapat berguna
sebagai bahan untuk memperkaya khasanah
pengetahuan dan perpustakaan untuk
pembinaan sikap kebangsaan parasiswa.
KAJIA N TEORI, K ERANGKA BERPIK IR D AN
PENGAJUAN H IPOTES IS
Kajian Teori
1. Sikap Kebangsaan
Bambang Daroeso (198~) berpendapat sikap
adalah keadaan psiko!ogis yang dapat menimbulkan
tingkah laku tertentu dalam situasi tertentu. Sikap
adalah suatu keadaan kejiwaan, bukan keadaan fisikmanusia. Keadaan ini ditimbulkan adanya nilai - nilai
yang merupakan rangsangan atau stimulus yang
diterima oleh pancalndera, menimbulkan suatu proses
dalam diri individu yang dapat berupa suatu
kebutuhan, motif, perasaan, perhatian atau
pengambilan keputusan. Semua proses itu melalui
suatu ambang batas tertentu terjadi tindakan yang
disebut tingkah laku.
Pengertian sikap menurut para ahli psikologi :
(1) suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang
biasa mendukung (fa vourabel), maupun tidak
mendukung (unfavourabel). Oleh Louis
16 I W I D Y A T A M A } ) V O L 4 N O .2 , J U N I 2 0 0 7 R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I 2 S U R A K A R T A
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 3/14
Thurstone, sikap diformulasikan sebagai derajat
efek sosialatau efek negatif tarhadap suatu objek
psikologis,
(2) sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu objek dengan cara - cara
tertentu. 5edangkan arti dari kesiapan adalah
kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan
cara tertentu apabila individu dihadapkan pada
suatu stimulus yang menghendaki adanya
respon,
(3) sikap merupakan konstelasi komponen -
komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling
berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan
berperilaku terhadap suatu objek (dalam Azwar.
5, 1995).
Berdasarka n pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sikap adalah suatu sistern yang
relatif, tetap berkaitan dengan evaluasi, rasa emosi,
dan atau kecenderungan bertindak untuk memihak
atau tidak memihak (pro atau kontra) terhadap objek
sosial. Di dalam sikap ada struktur sikap yang terdiri
atas komponen kognitif, afeksi dan konatif dimana
setiap komponen berisi perasaan mendukung atau
positif dan tidak mendukung atau negatif.
Bangsa merupakan sekelompok manusia yang
berasal usul sama rasnya. Tegasnya bangsa adalah
masyarakat manusia yang bentuknya diwujudkan
oleh sejarah dengan disertai sifat kesatuan bahasa,
daerah, ekonomi, keadaan jiwa yang tertulis didalam
kesatuan kebudayaan (dalam 5uhartoyo
Hardjosatoto, 1985)
Dari beberapapendapat mengenai bangsadi atas
dapat dikemukakan kesimpulan bahwa merupakan
keseluruhan manusia yang menempati suatu wilayah
tertentu disertai keinsyafan persamaan nasib dan
tujuan yang kemudian berkehendak hidup bersama
melalui aturan yang diciptakan bersama untukmencapai tujuan bersama.
5ikap kebangsaan sangat mengembangkan
faktor - faktor yang dapat memperkokoh persatuan
dan kesatuan bangsa serta mencegah faktor - faktor
yang dapat menghambat dan bahkan memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam hal ini
terkandung dimensi pemeliharaan, pengembangan,
dan pencegahan.
Abdurrahman Wahid memandang bahwa
wawasan kebangsaan sangat diperlukan untuk
menyadarkan semua warganegara akan pentingnya
arti hidup bersama atas dasar persamaan status dan
hak di muka undang - undang sebagai penjamin
ketenteraman hidup berbangsa, Wawasan
kebangsaan akan mampu mendorong penggunaan
semua sumber daya yang tersedia untuk
kepentingan bersarna dan memungkinkan suatu
bangsa akan duduk bersama secara sejajar dengan
bangsa lain dan wawasan kebangsaan akan
memberikan [alan pemecahan bagi munculnya
permasalahan yang ada.
Denganmenitikberatkan sikap kebangsaan,siswa
dapat mensikapi perbedaan - perbedaaan baik yang
didasarkanpada ras,golongan, keturunan, asal- usul,
daerah, status soslal, status ekonorni, agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kesadaran terhadap hubungan antar warga
Negara, antar warga dengan sesama warga negara,
dan pendidikan kebangsaan sehingga mampu
melaksanakan dengan balk hak dan kewajibannya
sebagai warga negara,
2. Minat Belajar Sejarah
a. Minat
Kata minat sama dengan kata interest dalam
bahasa Inggris yang berarti "berada diantara",
"memperhatikan'; "berada diantara nilai': "membuat
suatu perbedaan", Minat merupakan sebuah bentuk
dari bagian emosional kehidupan lndlvldu yang
disangkutpautkan dengan sistem kebiasaan umum
dari aktivitas (dalam K.CGarrlson, 1951). Pengertian
tersebut menunjukkan bahwa minat berada dalam
diri indlvidu dalam kaitannya dengan aktivitas
hidupnya.
Pendapat lain tentang minat dikemukakan oleh
Winkel (1981) yang menyatakan bahwa minat
merupakan kecenderunqan yang menetap dalam
subyek untuk merasa tertarik pada hal tertentu dan
mersa senang berkecimpung dalam bidang itu. Hal
ini sejalan dengan pendapat Conny 5emiawan.5
(1990) yang menyatakan bahwa minat itu berperan
sebagai penggerak dalam beraktivitas sebagai respon
terhadap sesuatu.Minat dapat menimbulkan kekuatan
untuk menunjukkan sesuatu, sebagai sumber utama
suatu tindakan.
Mengenai timbulnya minat, Abd. RohmanAbror
menyatakan bahwa minattimbul melalui tiga tahapan
yang meliputi kognisi, afeksi dan konasi. Minat datangdari keyakinan seseorang terhadap sesuatu objek
yang dihadapi terutama terkalt dengan kegunaan
atau manfaat objek minat dengan dirinya,
P A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I 2 S U P A K A R T A W I D Y A T A M A » V O L . 4 N O . 2 , J U N I 2 0 0 7 I 17
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 4/14
pemenuhan tujuan yang diinginkannya atau
bersangkut paut dengan dirinya. Dalam tahapan
tersebut keberadaan aspek kognisi menjadi
penyebabnya, daJam arti objek minat tersebut
memenuhi keterkaitan dengan subjek minat. Jika
keyakinan terhadap pemenuhan aspek kognisi telah
memenuhi harapan seseorang maka ia akan merasa
senang. Tahap inilah yang disebut sebagai tahap
emosi. Tahap lni telah menyentuh aspek perasaan
suak atau tidak suka terhadap objek minat. Tahap
selanjutnya adalah tahap konasi, yaitu
kecenderungan untuk bertindak atau berperilaku
terhadap objek minat yang dihadapi seseorang.
b. Belajar
Belajar merupakan satu istilah yang sangat lekat
dalam setiap waktu dan tempat bagi seseorang. Hal
itu berawal dari pemikiran bahwa setiap individu yanghidup didunia ini akan selalu berusaha untuk
menyesuaikan dirinya setiap waktu dengan tempat
dimana la berada. Sejak lahir manusia yang
sebelumnya sebagai bayi sangat tidak berdaya dan
segala kebutuhannya sangat tergantung pada
lingkungan, waktu, yang menyertai kehidupannya.
Dalam kondisi ini manusia telah mefakukan suatu
tindakan yang disebut belajar.
Rochman Natawidjaja dan Moein Moesa (19921
1993) menyatakan bahwa terdapat enam factor yang
memepngaruhi belajar yang rnellputi : faktor siswa,
faktor guru, faktor interaksi guru - siswa, faktor siswa
sebagai kelompok, faktor lingkungan fisik dan faktor
pendorong dari luar. Kesemua faktor tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok yang meliputi
faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor
internal)danfaktor yang berasaldari luar diri seseorang
(faktor eksternal). Faktor - faktor internal meJiputi:
(a) kematangan untuk belajar, (b) kemampuan atau
ketrampilan dasar untuk, dan (c) dorongan untuk
berprestasi. Adapun faktor eksternal meliputi: (a)
suasana tempat belajar, (b) pelatihan, dan (e)
penguatan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat
dikemukakan bahwa belajar merupakan aktivitas
yang dilakukan individu dalam usaha untuk dapat
memeperoleh informasi, mememahami informasi dan
meningkatkan suatu ketrampilan dalam kaitannya
dengan kesiapan individu daam menghadapi waktu,
ternpat, kepribadian dan objek yang berbed?l- beda.
c. Minat Belajar Sejarah
Dari pengertian mengenai minat dan belajar yang
disajikan diatas, dapat diketahui bahwa terdapat
keterikatan yang sangat erat antara belajar dengan
minat. Minat befajar merupakan salah satu unsur sikap
mental seseorang dalam kaitannya dengan kativitas
studl, disamping beberapa unsur yang lainnya seperti
kedisiplinan pribadi, keinginan sukses, kemampuanmenggambarkan informasi dan lain -lain.
Sebelum dibicarakan mengenai minat belajar
sejarah secara lebih jauh, perlu disajikan terlebih
dahulu mengenai pengertian sejarah. Sejarahmemiliki
pengertian yang beragam sesuai dengan sudut
pandang para sejarawan dalam memberikan
pengertian sejarah. Bebrapa pendapat yang bias
disajikan untuk memeberikan gambaran mengenai
pengertian sejarah, antara lain pendapat dari
Kuntowijoyo (1995), yang menyatakan bahwasejarah merupakan rekonstruksi masa lalu tenta"ng
apa saja yang mudah diperkirakan, dikatakan,
dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang.
Pengertian yang diajukan oleh Kuntowijoyo tersebut
tldak membatasi terhadap materi perolehan, sehingga
apa saja dapat disebut dengan sejarah asalkan
memenuhi syarat untuk disebut sejarah.
Menurut c.p Hill (1956), sejarah diartikan sebagai
eatatan masa lampau suatu bangsa, berdasarkan
penyelidikan kritis dari dokumen - dokurnen dan
kenyataan - kenyataan lain. Pengertian tersebut
menekankan pada pengusutan kebenaran sejarah
melalui penafsiran sejarah. Penghargaan terhadap
objektivitas kenyataan dengan subjektivitas tafsiran
merupakan kunei untuk kemajuan sejarah.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa sejarah merupakan eatatan
sebagai rekonstruksi masa lampau kehidupan umat
manusia yang didasarkan pada penyelidikan kritis
terhadap kenyataan masa lampau tersebut dalam
batasanwilayah tertentu. Pengertian ini mendasarkan
diri pada kenyataan bahwa umat manusia dalam
kehidupannya selalu terkait dalam suatu lingkup
wilayah tertentu sesuai dengan taraf perkembangan
kehidupannya.
Tentang kegunaan sejarah yang dijelaskan secara
lebih rineidikemukakan oleh Kuntowijoyo. Kegunaan
sejarah dalam kehidupan umat manusia oleh
Kuntowijoyo dibedakan menjadi dua kegunaan.Kegunaan pertama adalah kegunaan instrinsik, yaitu
kegunaan sebagai pengetahuan, sedang kegunaan
18 I W IO Y A TA M A » V O L . 4 N O . 2 , J U N 1 2 0 0 7 R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I2 S U R A A A R T A
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 5/14
kedua adalah kegunaan ekstrinsik yaitu
sumbangannya terhadap luar dirinya. Seearasingkat
kegunaan sejarah secara instrinsik meliputi empat
kegunaanyaitu : (a) sejarah sebagai caramengetahui
masa lampau, (b) sejarah sebagai cara mengetahui
masa larnpau, (c) sejarah sebagai pernyataan
pendapat, dan (d) sejarah sebagai profesi. Adapun
kegunaan sejarah secara ekstrinsik sejarah memilikifungsi pendidikan, ilmu Bantu, latar belakanq, rujukan
dan sebagai bukti.
Minat belajar yang telah berada pada diri anak
didikakanmemberikankemungkinan penelaahanlebih
lanjut tentang rnakna- makna sejarah yang terdapat
darl sekumpuJan fakta dan peristiwa sejarah.
Pengetahuan tentang fakta- fakta sejarah seeara
kering tanpa adanya kajian tentang nllal- nilai yang
terdapat di dalam mata pelajaran sejarah akan
membawa kepada matinva minat belajar SartonoKartodirdjo (1992) menyatakan bahwa sejarahlah
yang mampu rnenqunqkapkan asal mula dan
perkembangan dan perkembangan segala macam
warisan dari leluhur;nilal- nllai, adat istiadat, lembaga-
lembaqa, teknoloqi, slstern dan lain sebagainya.
Sejarahmenjadi sumber inspirasidan aspirasigenerasi
muda.
d. KerangkaBerpikir
Minat diartikan sebagai kesiapan batin seseorang
untuk menghadapi dan melibatkan diri dalam suatu
obyek yang sesuai dengan diri seseorang atau
perbuatan tertentu yang dipikirkan secara bebas,
mengikat perhatian dan menjadi seseorang. Dalam
kaitannya dengan belajar sejarah, sebagai obyek
minat, minat belajar sejarah merupakan sikap mental
yang dapat menumbuhkan perhatian spontan sesual
larangan hatl, konsentrasi pemahaman dan pelibatan
diri dan peneegahan terhadap segala sesuatu yangbertentangan denagn hal tersebut dalam kaitannya
dengan studi sejarah.
Dengan minat belajar sejarah yang tinggi akan
berpengaruh semakin positifnya sikap kebangsaan
seseorang. Hal ini berarti minat belajar sejarah yang
tinggi dapat mendorong dan berpengaruh bagi
seseorang untuk memenuhi sikap seseorang untuk
memenuhi sikap kebangsaan yang lebih tinggi pula.
e. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpiklr;
maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:"diduga terdapat pengaruh pasitif
yang berarti antara rninat belajar sejarah (Xl)
terhadap sikap kebangsaan (Y)".
METODOLOGI PENEL IT IAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dllaksanakan di SMP Negeri 2
Surakarta. Tahun ajaran 2006/2007 yang
dilaksanakan pada bulan maret 2007 sampai juni
2007 sehingga memakan waktu 4 bulan.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitianini adalahmetode penelitiansurvai.Penelitian
survai menitik beratkan pada penelitian relasi yakni
mempelajari hubungan variabel- variabel sehingga
secara langsung atau tidak lanqsunq, hipotesis
penelitian senantiasa dipertanyakan (dalam Masri
Singarimbun/1999). Penelitian survai dibatasi dari
sampelatas papulasi untuk mewakili seluruh populasi.
Studi komparatif dilakukan jika metode
ekspeimental tidak dapat dilakukan. Penelitian
komparatif dapat dilakukan untuk meneari pola
tingkah laku serta prestasi belajar dengan
membedakan dari berbagai unsur.Adapun jenis databersifat ex-post-faktor, Data yang dikumpulkan
setelah semua kejadian telah selesai berlangsung.
Desainpenelitian komparatif memiliki keunggulan
yaitu dapat mensubstitusikan metode eksperimental
dan dapat mengadakan estimasi terhadap parameter-
parameter hubungan kausal seeara lebih balk.
C. Teknik Pengambilan Sampel/ Populasi
dan Sampel Penelitian
1. Teknik PengambilanSampel
Pengambilansarnpeldalam penelitianini dilakukan
dengan purposive random sampling adalah metode
ukuran sarnpel dari suatu populasi dengan kriteria
tertentu dan disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Dalam hal ini populasi meliputi siswa SMPNegeri 2
Surakartayang dikelompokkan menjadi populasisiswa
kelas II II r dan III kemudian ditentukan populasi
penelitiannya adalah siswa kelas 1 . Dengan teknikpengambilan sampel adalah teknik random sampling
yaitu sampel yang diambil seeara acak dari
populasinya dengan kata lain setiap subyekmemiliki
R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I2 S U R A K A R T A W I D Y A T A M A » V O L . 4 N O .2 , J U N I 2 0 0 7 I 19
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 6/14
kesempatan yang sama untuk menjadi sampeldalam
penelitian ini.
2. Populasi
Nazir mengatakan populasi adalah kumpulan dari
lndividu dengan kualitas dan ciri- ciri yang sudah
ditetapkan, sedangkan sampel adalah bagian dari
pOPIJIasL5utrisno Hadi berpendapat, populasl adalah
sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit
mempunyai sifat yang sama. Pendapat 5uharsimi
Arikunto populasi adalah keseluruhan subvek
penelitian.
Populasidalam penelitian ini yaitu seluruh kelas I
5MP Negeri 2 5urakarta tahun pelajaran 2005/2006
denganjumlah populasi 322siswa. Dipilihnya populasi
siswa kelas I dengan pertimbangan psikis dan teknis
secara psikis siswa- siswi kelas I pada umumnya
berumur 13 tahun sehingga tepat, apabila diukur
minat belajar sejarah sikap kebanqsaannya. 5ecara
teknis siswa kelasI merupakan awal yang tepat untuk
rnenanarnkan sikap kebangsaan pada negara dan
minat belajar sejarah kehidupan bangsa.
3. Sampel Penelitian
Salah satu !angkah yang harus dilakukan oleh
seorang sebelurn mengumpulkan dataadalah
menentukansubvek/sernpet penelitian. 5ampel adalahsebagianatau wakil populasi yang diteliti. DonaldAry
berpendapat sampel adalah kelompok kedl lndividu
yang diakibatkan langsung dari penelitian. Dalam
lingkup lni, maka penelitiannya disebut penelitian
sampel.Halini dimaksudkanuntuk mengeneralisasikan
hasil penelitain sebagai sesuatu yang berlaku bag;
populasi.
Adapun pengambilan sampel didasarkan pada
perhitungan sebagai berikut:
N.p(1- p)n=
(N -l)D + p(l- p)
Dimana:B 2
D = nilai dari -4
n :: besarnya sampel
N :: besarnya populasi
p :: Proporsi
B = Bounded of error (Nash; 1988)
" Dalam penelltlan ini sampel diperoleh dari enam
kelas siswa kelas 1 5MP Negeri 2. dengan perlndan
sebagai berikut IA dengan jurnlah slswa 42 orang,
kelas IB ada 48 orang, kelas Ie ada 46 orang, kelas
ID ada 46 orang, kelas IE ada 46 orang, kelas IF ada
46 orang, dan kelas IG berjumlah 48 orang ..Dengan
demikian jumlah keseluruhan populasinya adalah,322
sedangkan responden dalam penelitian ini sebanvak85siswa, yaitu 25% dari jumlah populasi yang diteliti.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian Minat Belajar 5ejarah dan
5ikap Kebangsaan
Teknik penelitian yang digunakan dalam
penelitian in; terdiri dari dua macamyaitu tes dan
kuosioner. Tes adalah prosedur yang slsternatis,
artinya (a) item- item dalam tes disusun rnenurut
cara dan aturan tertentu, (b) prosedur
administrasi dan pemberian angka (scoring) tes
harusjelas dan dispesialisasilkansecaraterperinci;
dan (c) setiap orang yang mengambil tes itu harus
mendapat item-item yang samadan dalam ko~di~i'
yang sebanding.
Kuesioner merupakan suatu daftar
pertanyaan atau pernyataan tentang topik
tertentu yang diberikan kepada subyek penelitian,
baik secara individual maupun kelompok, untuk
mendapatkan informasi tertentu seperti
preferensi, keyakinan. minat dan perilaku.
Penggunaan kuesioner merupakan hal ya,ng
pokok untuk pengumpulan data, pada penelitian
survai. Tujuan pokok pembuatan kuesioner
adalah untuk (a)memperoleh inforrnasf yang
relevan dengan tujuan survai, dan (b)
memeperoleh informasi dengan reabilitas dan
validitas setinggi mungkin. Melalui kuesioner akan
diperolehgambaran tentang beberapaciri individu
atau kelompok. '
a. Minat SeJajar5ejarah dan 5ikap kebangsaan
Instrumen yang digunakan untuk
mengungkapkan minat belajar sejarh dan
sikap kebangsaan yaitu kuesioner atau
angket dengan skala bertingkat. Kuesioner
skala bertingkat adalah sebuah pernyataan
diikuti oleh kolorn- kolom yang menunjukkan
tingkatan- tingkatan mulai dari sangat setuju(55), setuju (5)/ tidak tahu (Tf'), tidak setuju
(T5), dan sangat tidak setuju (ST5). Untuk
20 'W I D Y A T A M A » V O L . 4 N O , 2 , J U N I 2 0 0 7 R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I2 S U R A K A R T A
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 7/14
pernyataan positif pilihan sangat setuju
mendapat skor 5, setuju dengan skor 4, tidak
tahu dengan skor 3, tidak setuju dengan skor
2 dan sangat tidak setuju dengan skor l.Sedang untuk pernyataan yang dipih
responden kemudian dijumlahkan dari
sejumlah item. Penyusunan angket
didasarkan pada indikatot dandiskriptor minatbelajar sejarah dan sikap kebangsaan.
2. ValiditasdanReliabilitas
Ketepatan suatu pengujian hipotesls tentang
pengaruh variabel penelitian sangat tergantung
padakualitas data yang dipakai dalam pengukian
tersebut yang meliputi uji validitas dan reliabilitas
dari alat ukur penelitian.
a. Validitasdan Reliabilitas
Validitas menunjukkan sejauh mana
pengukuran itu mengukur apa yang ingin
diukur. Masalah validitas berhubungan
dengan sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang dianggap orang
seharusnya diukur oleh alat tersebut.
Arikunto menyatakn bahwa validitas suatu
itemsangat tinggi jika skor total dar! perolehan
subyek, maksudnya adalah tinggi.Untuk menguji validitas instrumen, penults
menggunakan rumus korelasi yang
dikemukakan oleh Pearson yang dikenal
dengan rumus kore/asi product moment;
yaitu:
N(XY) - ( 2 : X)(LY)
Keterangan:
r X.I ' = Koefisien korelasi butir/ item
N = Jumlah subyek
X = Skor butir/ item
Y = Skor total
Nilai r ~v yang diperoleh akan dikonsultasikan
dengan harga kritik r product moment. Apabilar \1' > r tabe! maka dikatakan butir soal tersebut
valid, agardata yang dipilih sahih, makadilakukan
uji validitas construct.
b. ReliabilitasInstrumen
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasll
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
diulang dua kali atau lebih. Arikunto berpendapat
bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sebuah instrumen cukup
dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpuldata.
Padauji reliabilitasini peneliti menggunakanrumus
alpha, yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
r II = = reliabilitas instrumen
k ::::banyak butir pertanyaan atau banyaknya
soal
L0-2b:::: jumlah varian butir/ item
0-2t = = varians total
(Suharsimi Arikunto, 1993:293)
Setelah diJakukan uji reliabilitas kemudian
dilanjutkan dengan uji indeks kesukaran didapat
dengan rumus sebagai berikut:
r;:Tl
~
P :::;:ndeks kesukaran/ kesulitan untuk setiap
butir.
N :;: banyaknya siswa yang menjawab item
yang benar.
N = = banyaknya siswa yang menjawab item
Indeks kesukaran yang diterima adalah yang
rnernlltki rentang antara 10~ IK ~ 90. suatu tes
yang umumnya yang dianggap balk bila angka
kesukarannyamemiliki rentang lebardari batasan
90 dan 10, dengan banyak memancarkan
(terkonsentrasi) pada angka sekitar 50.
Dalammenentukan indeks daya beda (pembeda)
digunakan formulasi daya diskrimiasi item dengan
rumus sebagai berikut:
niT niRd= Nt ~ NR
R A H M A l S U lA S M A N , S M P N E G E R I2 S U R A K A R T A W I D Y A lA M A » V O L . 4 N O . 2 , J U N I 2 0 0 7 I 21
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 8/14
d = Indeks daya pembeda (beda)
nIT = Banyaknya siswa yang menjawab item :
yang benar dari kelompok tinggi
NT = Banyaknya penjawab dari kelompok
tinggi
niR = Banyaknya penjawab item yang benar
dari kelompok rendah
NR = Banyaknya penjawab dari kelompokrendah
Indeks daya pembeda yang diterima adalah yang
memiliki indeks 20 ke atas. 5uatu butir soal
dianggapbalk apabila indeksdaya pembedadiatas
20 dan apabila dibawah 20 dianggap jelek serta
dapat langsung dibuang atau tidak digunakan.
Untuk fungsi jawaban yang mengambil batas 4
% yang berarti setiap 50 responden minimal 2
orang rnerniiikl jawaban itu. Hal ini setiap pilihan
jawaban pada setiap butir soal minimal dijawab 2orang responden, balk dan kelompok tinggi dan
rendah atau kedua- duanya.
E. HasH Uji Coba Instrumen Penelitian
Hasiluji coba yang dilakukan terhadap responden
diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
1. Kuesionersikap kebangsaan
Analisis butir pernyataan sikap kebangsaan dari
40 responden yang terdiri dari 78 butir
pernvataan diperoleh 76 butir pernyataan yang
sahih. 5edangkan yang augur sebanyak 2 butir
yaitu batir nomor 27dan 53. Uji reliabilitas untuk
instrumen dengan teknik product kuder-
Richardson. Berdasarkan perhitungan tersebut
diperoleh r= 0,9377, dan nilai rdengan N= 40
pada taraf signifieansi 5% adalah sebesar 0,312
sehingga r>ratau 0,9377>0,312. berarti angket
variable sikap kebangsaan reliabel (andal).
2. Kuesioner Minat Belajar 5ejarah
Analisisbatir pernyataan minat belajar sejarahdari
40 responden yang terdiri dari 52 butir
pernyataan dan diperoleh 51 butir soal
pernyataan yang sahih. 5edangkan yang gugur
ada 1 butir yaitu batir nomor 21.
Ujji reliabilitas untuk instrumen ini dengan teknlk
Kuder- Richardson. Berdasarkan perhitungan
tersebut diperoleh r=0,925 dan nilai rtb dengan
N= 40 padataraf signifikansi 5% adalah sebesar0,312 sehingga r>ratau 0,925>0,312 berarti
angket variabel minat belajar sejarah reliabel atau
andal.
F. TeknikAnalisis Data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan. Dalam bagian analisls data
penelitian ada dua hal pokok yaitu uji persyaratan
analisis dan analisis data. Kedua langkah tersebut
diuraikan secara rinei sebagai berlkut:
Uji persyaratan analisis
Pada dasarnya penelitian ini adalah penelltian
komparatif, sehingga teknik analisis data
menggunakanteknik analisisvariansisatu jalan (Anava
satu jalan).
1. Analisis data
a. Analisisdeskriptif
Analisisdeskriptif adalah pendeskripsian data
untuk masing- masing variabel penelitian.Deskripsi data yang pertama dimulai dengan
deskripsi umum, kemuidian deskripsi untuk
setiap varia bel. Deskripsi umum meliputi
perhitungan mean (X), simpangan baku (5),
median (Me), dan modus (Mo).
b. Analislsstatistik menggunakan analisisvariansi
satu jalan dengan frekuensi sel tidak sama
2. Uji komparatif ganda
Untuk mengetahui perbedaan rerata setiap
pasangan sel uji komparasi ganda dengan
menggunakan metode Sehefe, karena metode
tersebut akan menghasilkan beda rerata dengan
tingkat signifikansi yang kedl, Jadiuji komparasiganda
ini digunakan terhadap pasangan baris, setiap
pasangan kolom dan setiap pasangan kolom setiap
pasangan sel yang daerah kritiknya ditolak.
HAS IL P ENEL IT IAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan hasll analisi data pengaruh minat
belajar sejarah terhadap sikap kebangsaan diperoleh
klasifikasi data sebagai berikut:
Dari data yang terkumpul berdasarkan anallsls
terhadap variabel bebasminat belajar sejarah tersebut
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu minat belajar
sejarah tinggi, sedang, dan minat belajar sejarahyang rendah. Dasar penentuannya denagn membagi
tiga bagian dari nllal tertinggi sebesar 177 dan nilai
terrendah adalah 112. minat belajar sejarah tinggi
22 I W I D Y A T A M A » V O L . 4 N O . 2 , J U N I 2 0 0 7 R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I 2 S U R A K A R T A
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 9/14
apabila skor pencapaiannya anatara 156sampai 177,
minat belajar sejarah memiliki nilai sedangapabilaskor
pencapaiannya antara 134 sampai 155, sedangkan
minat belajar sejarah dikatakan rendah apabila skor
pencapaianyya antara 112 sampai 133.
Tabel1. Distribusi frekuensi dan presentasesikap
kebangsaansiswa berdasarkan minatbelajar sejarah
Interval Frekuensi Persentase
112- 133 12 14,12%
134- 155 38 44,71%
156-177 35 41)8%
85 100%
Sumberdata: Dlolah
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi danpresentase data diatas diketahui bahwa ada 12
subyek memiliki minat belajar sejarah terhadap sikap
kebangsaan yang termasuk dalam kategori rendah
(14,12%), 38 subyek memiliki minat yang sedang
(biasa- biasa saja) terhadap pelajaran sejarah ada
44,71% dan 35subyek memiliki sejarah ada 41,18%.
Dari data tersebut terlihat bahwa harnpir separuh dari
sample penelitian memiliki minat yang sedang (biasa-
biasa saja) terhadap mata pelajaran sejarah dengan
selisih angka 3,53% dan tingkat yang terakhir adalahsiswa yang kurang berminat terhadap mata pelajaran
sejarah dengan sellsih angka 30/59% dari siswa yang
memHikiminat sedang.
B. Pengujian persyaratan analisis
Pengujian persyaratan anallsis varians pada
peneHtianini meliputi pengujian normalitas distribusi
populasidengan uji lillieforsdan uji homogenitasvarian
populasidengan uji barlett Hipotesis yang diuji dalam
uji normalitas cara Lillieforsini adalah hipotesis yang
menyatakan bahwa sampel berasaldari populasi yang
berdistribusi normal. Uji homogenitas cara Barlett
untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa
sampel berasal dari variansi homogen. Untuk
mengetahui sampel dalam penelitian dilakukan uji
homogenitas.
Uji homogenitas variansi dilakukan untuk menguji
variabel terikat terhadap varlabel bebas dengan
menggunakan tes Barlett, dapat dikemukakanringkasan hasil pengujian homogenitas variansi,
. seperti dapat dlllhat dalam tabel berikut ini:
Taber 2. Hasil uji homogenitas variansi Variabel Y
Test of Homogenity of Variantes
Sikap kebangsaan
LevenceStatistic df1 df2 Sig.
6.718 2 82 .002
Sumberdata: diolah
Padatabel 2 di atas terlihat bahwa dengan derajat
kebebasan (df1)2 dan (df2)82 dan taraf signifikansi
0,2% diperoJehhasil Barlett hitung sebesar6J181ebih
Cecildari Barlett tabel sebesar 60,4. Dengandemikian
hipotesis nol yang mengatakan bahwa tidak ada
perbedaan variansi antar kelompok dapat diterima.
Ini berarti bahwa kelornpok sample yang terbentuk
berasaldari populasi yang memiliki variansi homogen.
C. Analisis data dan Pengujian Hipotesis serta
Pembahasan Penelitian
1. Analisis data
Analisis data dilakukan sebagai langkah menuju
pelaksanaan pengujian hipotesis. Sehubungan
dengan itu analisis datanya menggunakan teknik
analisis varians (ANAVA), disesuaikan dengan
perumusan hipotesis dilakukan.
a. Pengaruh Minat Belajar Sejarah Terhadap Sikap
Kebangsaan
Dari hasHperhitungan statistik diperoleh rata-
rata (x ) sikap kebangsaan untuk siswa yang
mempunyai minat belajar tinggi sebesar 238,66
dengan simpangan baku sebesasr 7,73. untuk
sikap kebangsaan siswa yang mempunyai minat
belajar sejarah sedang diperoleh skor rata- rata
(x) sebesar 223,39 dengan simpangan baku
sebesar 3,89. sedangkan siswa yang mempunyai
minat belajar sejarah rendah diperoJehskor rata-
rata (~ sebesar 204,08 dengan simpangan baku
sebesar 8,81.
Hasil analisis varians minat belajar sejarah
terhadap sikap kebanqsaan, roenunjukkan F'"Itung
sebesar 137,528, sedangkan F land (F f a " )pada
taraf signifikansi 5 % sebesar 19,49. jadi Flebih
besar dari F luhel' Berdasarkan perhitungan
tersebut, maka hipotesis nol (statistik) yangmengatakan bahwa tidak ada pengaruh minat
belajar sejarah terhadap sikap kebangsaan
ditolak. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I2 S U R A K A R T A W ID Y A T A M A » V O l . 4 N O . 2 , J U N I 2 0 0 7 I 23
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 10/14
pengaruhminat belajar sejarah tinggi, sedangdan
rendah terhadap sikap kebangsaan. Dari
perhitungan rata- rata (~ terlihat bahwa minat
belajar sejarah siswa yang rendah memiliki sikap
kebangsaan yang lebih rendah pula.
Setelah dilakukan Uji Deskripsi pengaruh
minat belajar sejarah terhadap sikap kebangsaan
kemudian dilakukan Uji Anava SatuJalan,adapun
hasit analisisAnava pada tabel4.
Tabel 3. Analisis deskripsi pengaruh minat belajar sejarah bterhadap sikap kebangsaan
Sikap kebangsaan
Descriptives
Sikap kebangsaan
95% Confidence
N MeanStd. Std. Interval for Mean Minimu
MaximumDeviation Error Lower Upper m
Bound Bound
Minat rendah 12 204.08 8.81 2.54 198.49 209.68 182 213
Minat rendah 38 223.39 3.89 .63 222.12 224.67 216 229
Minat tinggi 35 238.66 7.73 1.31 236,00 241.31 229 263
Total 85 226.95 13.36 1.45 224.07 229.83 182 263
Sumber Data: Diolah
Tabel 4. Analisa Uji Analisis Varians Satu Jalan
ANOVA
Sikap Kebangsaan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between groups 11551.930 2 5775.965 137.528 .000
Within groups 3443.881 82 41.999Total 14995.812 84
Sumber Data : Diolah
Tabel 5. Uji Komparasi
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap Kebangsaan
Mean95% Confidence
Std. Interval(I) Minat Belajar Sejarah (J) Minat Belajar Sejarah difference Error Sig. Lower Upper
(I-J)Bound Bound
I LSD Minat Rendah Minat Sedang -19.31 * 2.15 .000 -23.58 -15.04
Minat Tinggi -34.57* 2.17 .000 -38.89 -30.26I,
i Minat sedang Minat Rendah 19.31* 2.15 .000 15.04 23.58II Minat Tinggi -lS.26* 1.S2 .000 -18.28 -12.24
i
I
Minat Tinggi Minat Rendah 34.57* 2.17 .000 30.26 38.89
Minat Sedang 15.26* 1.S2 .000 12.24 18.28
* The mean difference is significant at the.OS level
Sumber Data : Diolah
24 I W ID Y A T A M A » V O L . 4 N n 2 , J U N I Z 0 0 7 R A H M A T S U T A S M A N IS M P N E G E R I 2 S U R A K A R T A
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 11/14
Dari uji Scheffe pada tabel 3 dan 4 di atas,
menunjukkan bahwa hasil perhitunqan
menunjukkan bahwa semua var tasl nilai
hitungannyadi atas Fwhel • Hal ini berarti Hoditolak,
dan menunjukkan ada perbedaan rerata yang
signifikan pada komparasi variasi di atas.
2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasll analisis data tersebut di atas
dapat dinyatakan terbukti atau tidaknya hipotesis
yang telah diajukan pada penelitian ini. Tetapi
sebelumnya perlu dikemukakan keputusan ditolak
atau gagal untuk hipotesis nol (Ho). Dengan
memperhatikan tabel 4 di atas dengan ketentuan
F'U'IIIIJ; F tribe! hipotesis nol (Ho) ditolak dan Fhmm;. : >
F tahe! hipotesis gagal untuk ditolak. Maka dapat
dikemukakan suatu keputusan ditolak atau gagalditolaknya hipotesis no] tersebut (data dapat dilihat
pada tabel 5).
Berdasarkan hasll analisis data dan
memperhatikan tabel 3 serta uji Mu lt ip le Comparis ons
pada tabel 4, maka secara sepintas dapat diketahui
bahwa terbukti atau tidaknya hipotesis yaitu ada
pengaruh minat belajar sejarah terhadap sikap
kebangsaan baik yang tinggi, sedang maupun yang
rendah. Berdasarkan hasil analisis varians ternyata
Fh!lll/1g sebesar 137, 528 lebih besar dibandingkan
F 'abel pada taraf signifikansi 5 % sebesar 19,49. Ini
berarti hipotesis no] ditolak dan dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan minat belajar searah tinggi,
sedang dan rendah terhadap sikap kebangsaan.
Selanjutnya dilihat dari skor rata-rata 0 sikap
kebangsaan siswa yang mempunyai minat beJajar
sejarah tinggi memperoleh skor sebesar 238, 66dan
lebih tinggi dari siswa yang memiliki minat belajar
rendah sebesar 204,08.
Di samping itu, untuk mengetahui perbedaan
rerata setiap pasangan dilanjutkan dengan metode
Uji t. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil Uji t
dari minat belajar sejarah tinggi dengan yang rendah
diperoleh hasil Ftabe! 1J/1II11J; lebih besar F 'abel (137,528
19,49) (perhitungan lengkap dilampirkan). Dari hasH
perhitungan tersebut maka ada perbedaan rerata
yang signifikan sikap kebangsaan dari siswa yang
mempunyai minat belajar sejarah rendah. Dengan
demikian hipotesis pertama telah teruji atau telah
terbukti.
3. Pembahasan Hasil Penelitian
Dar; hasil analisis data dan pengujian hipotesis
tersebut di atas diperoleh suatu kenyataan terdapat
suatu pengaruh minat belajar sejarah terhadap slkap
kebangsaan siswa SMP Negeri 2 Surakarta. Secara
empiris ternyata terbukti dalam penelitian ini, bahwa
siswa yang mempunyai minat belajar sejarah tinggi
sikap kebangsaan yang dimiliki juga lebih tinggi
daripada siswa yang memiliki minat belajar sejarah
sedangdan rendah. Hal ini berarti minat belajarsejarah
yang tinggi da pat dikatakan memiliki sikap
kebangsaanyang tinggi pula. Dari hasil Uji t diperoleh
hasil juga bahwa terdapat perbedaan rerata yang
signifikan antara kelompok yang mempunyai minat
belajar sejarah tinggi dengan yang rendah. Seperti
yang terlihat dalam grafik 1di bawah ini.
Grafik 1. Pengaruh Minat Belajar Sejarah terhadap Sikap Kebanqsaan
?SO
240
230
220
710
200
R A H M A T 5 U T A S M A N , 5 M P N E G E R I2 S U R A K A R T A W ID Y A T A M A » V O L . 4 N O . 2 , J U N l2 0 0 7 I 25
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 12/14
Melihat kenyataan tersebut maka sikap
kebangsaan yang tinggi juga ditentukan oleh mihat
belajar sejarah yang tinggi pula. Minat belajar sejarah
siswaakan memberikan gambaran sikapmental siswa
terhadap bidang studi sejarah, Dengan minat belajar
sejarah akan terjadi perhatian spontan terhadap
bidangstudi sejarah nasionalIndonesia serta pelibatan
diri di dalam semua aspek yang ada di dalam atauberkaiatan dengan mata pelajaran tersebut.
Di dalam minat belajar sejarah mengungkap
indlkator-lndlkator sebagai berikut: (a) adanya
pengelolaan infrormasi yang terdiri dari
mendengarkan informasi dengan penuh perhatian,
sesuai dengan dorongan hati, menkajinya dengan
penuh perhatian dan sesuai dengan dorongan hati
nurani; (b) pemahaman yang terdiri dari
menterjemahkan, menafsirkan informasi yang
diperoleh kemudian menghubungkannya dengan
suatu kejadian dan memperhatikan secara khusus
pada hal-hal yang menonjol; (c) penghayatan yang
terdiri dari melibatkan diri dalam kegiatan bertema
sejarah dan menggambarkan masa depan melalui
kajian pada peristiwa sejarah.
Minat belajar sejarah yang telah berada dalam diri
anak didik akan memberikan penelaahan lebih lanjut
tentang rnakna-rnakna sejarah yang diperoleh dari
sekumpulan fakta dan peristiwa sejarah. Maknasejarah perkembanagn diketahui dalam usaha untuk
menginternalisasikannya dalam diri siswa.
Seseorangyang mempunyai minat belajar sejarah
dan memiliki perhatian terhadap mata pelajaran
yanmg terkait dengan sejarah, dalam hal ini mata
pelajaran sejarah nasional umum. Mata pelajaran ini
merupakan selah satu sarana yang ditempuh untuk
dapat mengembangkan sikap kebangsaan dalam diri
siswa.Minat belajar sejarah berpengaruh terhadap sikap
kebangsaan. Kenyataan empiris teryata minat belajar
sejarah tinggi memiliki pengaruh yang tinggi pada
sikap kebangsaan, sehingga sikap kebangsaan yang
dimiliki seseorangsiswa akan tinggi pula.
KESIM PULAN, IM PLIKASI DAN SARAN
A. KesirnpulanSesuai dengan tujuan dan permasalahan yang
dirumuskan dalam penelitian ini, maka kesimpulan
·yang dikemukakan didasarkan atas hasil analisis
varians serta uji komparasi dengan metode Uji t.
adapundata yang dianalisis adalahdata hasil tes sikap
kebangsaan dengan keslmpulan sebagai berikut:
Hipotesis tentang pengaruh minat belajar sejarah
terhadap sikap kebangsaan, dapat diterima (Fhitung
= 137,528 > Ftabel pada taraf signifikansi 5% =
19,49). Hasilpenelitian ini menunjukkan ada pengaruh
minat belajar sejarah terhadap sikap kebangsaan.Dari
hasil komparasi ganda metode Uji t diperoleh hasil
terdapat beda rerata yang signifikan antara siswayang
mempunyai minat belajar sejarah tinggi dengan
rendah sebesar 34,57. hasil perhitungan
menunjukkan bahwa minat belajar sejarah tinggi
terhadap sikap kebangsaannya dari siswa yang
mempunyai minat belajar sejarah rendah atau dapat
dikatakan antara sikap kebangsaan dan minat belajar
sejarah memiliki perbandingan lurus yaitu bila minat
belajar sejarah tinggi maka sikap kebangsaannyajuga
tinggi, sedangkan bila minat belajar sejarahnya
rendah sikap kebangsaan yang dimilikinya juga
rendah.
B. Irnplikasi Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini akan
menghasilkan beberapa implikasi yang dapat dibagi
kedalam dua hal yaitu:
1. Irnplikasi Teoritis
Dari uraian yang tersaji di muka da[pat
disimpulakn bahwa sikap kebangsaan adalah sikap
WNI dalam upaya membina kesatuan dalam
keseragaman membina kesatuan, saling menghargai
sebagai warga Negara satu dengan lainnya dan
.berupaya menjaga kesatuan dan persatuan demi
kepentingan umum. Minat belajar sejarah adalahsikap
mental yang dapat menumbuhkan spontan sesuaidengan dorongan hati, konsentasi, pemahaman,
pelibatan diri dan pencegahan hal tersebut dalam
bidang sejarah.
Untuk menimbulkan sikap kebangsaan perlu
dukungan adanya minat belajar sejarah dalam arti
tidak hanya sebagai pemahaman sejarahnya, tetapi
harus menghayati atau memahami nilai-nilai sejarah
yang terkandung di dalamya.
Melalui pemupukan minat belajar sejarah yang
tinggi, seorang siswa pada khususnya dan juga setiap
warga Negara pada umumnya, diharapkan akan
tercipta pribadi yang memiliki sikap kebangsaan yang
lebih tinggi pia dibandingkan dengan mereka yang
26 I W ID Y A T A M A » V O L 4 N O . 2 , J U N I 2 0 0 7 R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I 2 S U R A K A R T A
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 13/14
tidak memiliki kesempatan pemupukan minat be'ajar
sejarah yang ada dalam dirinya.
2. Implikasi Praktis
Berdasarkanhasil penelitian dan pembahasannya
dapatdikemukakanbeberapaimplikasi praktisdarihasll
penelitianiniyaitu: adapengaruhminat belajar sejarah
terhadap sikap kebangsaan seperti yang tertuang di
dalamhasilpenelitianini, dapat dijadikanmasukanbagi
lembaga pendidikan dalam hal ini SMP untuk terus
mengembangkan minat belajar sejarah secara baik.
Minat belajar sejarah yang baik akan mendukung
terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional
yang dilakukan melalui mata pelajaran sejarah
nasionalIndonesia.
Da!ammenumbuhkan minat belajar sejarah tidak
hanya melibatkan banyak unsur penunjang lainnya.
Minat belajar sejarah membutuhkan beberapa
penunjang, diantaranya penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai dari sekolah yang
bersangkutan, dalam kasus ini adalah SMPNegeri 2
Surakarta.
Konsekuensi logisnya adalah pemberian waktu,
dana dan tenaga juga harus dipikirkan. Penyediaan
waktu dimaksudkan adanya pemberian waktu khusus
untuk dapat meningkatkan minat belajar sejarah,yaitu pemebrian kesempatan untuk menyatukan diri
dengan kegiatan atau objek yang bertemakan
sejarah. Dengan demikian juga memerlukan dana
yang mendukung untuk dapat melaksanaknnya.
Implikasi selanjutnya adalah diperlukannya jalinan
kerja samadengan pihak-pihak yang terkait dengan
bidangsejarah ini, misalnyalembaga-Iembagatertentu
semacammuseum, peristiwa maupun pribadi-pribadi
yang memiliki kaitan langsung dengan bidangsejarah.
Minat belajar sejarah membutuhkan banyak elemen
penunjang untuk pengembangannya, antara lain
elemen yang bersifat kerja sama harmonis antara
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
C. Saran-Saran
Berawal dari penelitian yang dilakukan ini dapat
diajukan beberapa saran yang meliputi:
1. Kepadasetiap siswa SMPdi kota Surakarta untuk
terus menerus meningkatkan sikap
kebangsaannya. Hal ini perlu dilakukan agar
gelombang globalisasi, tidak menggoyah
semangat untuk tetap menempatkan loyalitas
tertinggi kehidupannya bagi ekstensi bangsa
Indonesia dalam jajaran bangsa-bangsayang ada
dl dunia ini.
2. Kepada guru Sejarah Nasional dan Umum agar
dapat mengusahakan cara-cara tertentu untuk
meningkatkan minat belajar sejarah secara balk
dan benar pada siswa. Pelaksanaan variansi
metode pengajaran, dengan cara melibatkan
siswa dalam kegiatan yang langsung
berhubungan dengan objek-objek sejarah
merupakan salah satu cara untuk menyatukan
diri siswa dengan bidang sejarah yang dapat
meningkatkan minat belajar sejarah.
3. Kepada pihak sekolah untuk memberikan
dukungan baik moril, dana dan sarana belajar
mengajar di sekolah dalam kaitannya denqan
mata pelajaran.
4. Kepadapihak terkait dalam mengambil kebijakan
pemerintah , agar tetap memantau
perkembangan lembaga pendidikan terutama,
berkaiatan dengan proses belajar mengajar,
tenaga pengajar, kegiatan luar sekolah atau
hubungan I kerjasama denagn SMP lain yang
berkaiatan dengan kepedulian terhadap bangsa,
Negara dan tanah airnya.
D. Keterbatasan PenelitianPenelitian ini disadari memiliki keterbatasan-
keterbatasan antara lain:
1. Variable sikap kebangsaan tidak hanya didukung
olehminat belajar sejarah, tetapi juga dipengaruhi
oleh beberapa variable lainyang tidak ikut diteliti.
2. Jumlah item atau pernyataan yang digunakan
untuk mengukur sikap kebangsaan, minat belajar
sejarah masih terlalu terbatas jumlahnya.
3. Ukuransample dalam penelitian ini relatif kecf bila
dibandingkan dari jumlah populasi.
4. Perolehan data dengan penyebaran angket dan
tes masih memiliki keterbatasan, karena kurang
dapat menjangkau apa yang sebenarnya
terdapat dalam diri responden.
5. Hasilpenelitian ini barumerupakan hasilpenelitian
belum terpadu karena belum mengikutsertakan
pihak sekolah dan orang tua secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
AbdurrachmanWahid, Maslh kah D ip erlu kan Wawasa n
K eb ang saan D ew asa K eb ang saan T antang an
R A H M A T S U T A S M A N , S M P N E G E R I Z S U R A K A R T A W ID Y A T A M A » V O L . 4 N O . 2 , J U N I 2 0 0 7 I 27
5/10/2018 PDF Tentang Minat_2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pdf-tentang-minat2 14/14
Dan Dinamika Perjuanagan Kaum
Cendikiawan Indonesia, ed. Soe ja lito
Poesp owardojo, Frans M . Pe re ra ; Jakarta:
LPSP dan PT. Gra media W id iasarana
Ind on esia , 1 9 94 .
B am b ang D aro es o. Dasar Dan Konsep Pendidikan
MoralPancasila,S em ara ng : A ne ka Ilm u, 1 98 6.
Conny Se miaw an S. Prtnsip-Prtnsip Dan "JekmkDan
PemlaianDi DalamDumaPendJdikan,Jakarta;
Mutiara Sumb er W idya, 1 990.
O joko S uryo. Pengajaran Sejarah dan Globalisasi
Kehidupan. Makalah pada Sem inar
Pe ngajaran Se jarah dan P erub ah an Socia l/
Semarang: 13 M are t 1 991 .
G arris on , K .C . PsicologyOfAdolensconce. N ew Y ork:
P re ntice , Inc, 1 951 .
H ill, C . P . Saran-5aran Tentang Memajukan Sejarah
(Tejemahan Haksan Wienasutisna). Djakarta
: Pe rp ustakaan Pe rquruan Kem . P . P dan K,
1956 .
K oe nto w ib iso no , S . WawasanKebangsaanDalamEra
Reformasi, Makalah Disampiakan Dalam
Seminar Nasiona~Bala i K ajia n J ara hn itra d an
M SI, Y ogyakarta , 1 998.
Kuntowi joyo. Penqert ten Ilmu SOCIal.Yogyakarta:
Yayasan Be nte ng Budaya, 1 995.
M asri S ingarim bun. M etode dan p rose s dalam m asrisin garim b un d an s ofia n e ffe nd i (ed), Metode
Penelitlan Survai. J aka rta : P 3ES, 1 99 9.
M oh . Nasir. Metode penetitien. Jakarta : G halia
Ind on esia , 1 9 88.
N ew comb , T urn er, C onv e rse , Social Psychology The
Study Of Human Interaction, di ter jemahkan
Tim Fakultas Psikologi U I: Ny. Yoe soe f
Noe sjirw an, Ny. M . Sole vando, Ny. Fatim ah
Z. Abdullah , Psikologi Sosia l, Bandung
D ip one goro, 1 985.Rochm an Nataw idjaya dan M oe in M oesa. Psikologi
Pendidikan. J akar ta : Oepd ik b ud , 1992/1993.
Saifuddin Azwar. Sikap Manusia Teori Dan
Pengukurannya,Yogyakart a: Pu st aka Pe la ja r,
1995 .
--~r "JestPrestasi Fungsi Dan Pengembangan
Pengkuran Prestasi Belajar. Yogyakarta:
Lib e rty, 1 9 87.
Sa rt ono Ka rt od ir djo . Beberapa Pasal Dari Histografi
Indonesia Lembaran Sejarah Nomor 2
Agustus 1968.
--~, Pendekatan Ilmu soc te ! Dalam Metode
Sejarah, J akarta: G ram edia P ustaka U tarna,
1993 .
S arto no Karto dird jo . Perkembangan Penu/isan
Sejarah dJ'Indonesla SelamaSetengah Abaci ,
M akalah , S em arang: U ND IP , 1 995.
S uh ars im i A riku nto . Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. J akarta : R ine ka C ip ta,
1998 .
Suhartoyo Hardjosa to to . Sejarah PergerakanNasional
Indonesia Suatu Analisa Ilmleh, yogyakarta.
1985 .
The liang G ie . Kemajuan Studi Nomor 1.Yogyakarta:
Pusat Ke majuan Studi, 1 985.
W inke l W . S . Psikologi Pengajaran. J akart a: G ra sin dol
1981 .
BIODATA
Drs. H. RahmatSutasman, M .Pd , Lah ird i K la te n
pada tanqqal, 05 Agustus 1 951 Putra ke enam dari
p asangan Muh . Sutarno dan Sudarm i, se te lah
m enam atkan S D di K la te n Tah un 1 965, S MP di K la te n
Tahun 1 968 STM jurusan Me sin Um um di Solo Tahun
1 9 71 , m e la nju tk an k e PGS LP Ju rus an 1 1mP as ti d i S olo
Tahun 19731 ke mudian sam bil b eke rja m enam atkan
Sarjana M uda di Se marang tahun 1 982, p ada tahun
1 987 ia m enye le sa ikan p endidikan p rogram Sarjana
Strata atau (S-1 ) jurusan Bahasa dan Sastra
Indone sia, ke mudian m elan ju tkan ke p rogram Pasca
Sarjana (5-2) d i IK IP Univ e rs itas Seb e las Mare t
Surakarta dengan b iaya sendiri de ngan p rogram
P endidikan se jarah Tah un 1 999.
P eke rjaan yang p ernah dijab at m ulai Tah un 1 970
s I d 1 975 mengajar d i ST dan SMP, tahun 1 976 s I d
1 992 mengajar d i SMP, SMA, dan STM . Tahun 1 985
s I d 1 992 menjad i kepa la SMA PGRI Colomadu,
Karanganyar, tahun 1 993 diangkat m enjad i Kep ala
SMP N ege ri 4 K aranganyar s I d Tahun 1 997. Tahun
1 998 p indah ke SM P Ne ge ri 1 8 Surakarta s I d Tahun
2000. Tahun 2001 p indah ke SM P N ege ri 2Surakarta
sam pai se kartang, se jak Tahun 2001 dip ilih m enjad i
ke tua M KK S SMP K ota S urakarta sam pai se karang.
MANUSIA MEMILIKI KEKUAT AN II!
JIKA IA MEMANG MAU MELAKUKANNYA. DAN KEKUATAN YANG PALING HEBAT
DISERTAI DOA Y ANG TULUS KEPADA KHOLIK-NY A
28 I W I D Y A T A M A » V O L . 4 N O . 2 , J U N I 2 0 0 7 R A H M A T S L I T A S M A N , S M P N E G E R I2 S U R A K A R T A