Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

47
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHAN PERTANIAN DALAM MENDUKUNG P2BN DI LOKASI SL- PTT DAN DEMFARM SL AGRIBISNIS PADI TAHUN 2012 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

Transcript of Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

Page 1: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

PEDOMAN PELAKSANAANPENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHANPERTANIAN DALAM MENDUKUNG P2BN DI LOKASI

SL- PTT DAN DEMFARM SL AGRIBISNIS PADITAHUN 2012

PUSAT PENYULUHAN PERTANIANBADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN2012

PEDOMAN PELAKSANAANPENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHANPERTANIAN DALAM MENDUKUNG P2BN DI LOKASI

SL- PTT DAN DEMFARM SL AGRIBISNIS PADITAHUN 2012

PUSAT PENYULUHAN PERTANIANBADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN2012

Page 2: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

KATA PENGANTAR

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian

Kementerian Pertanian Cq. Pusat Penyuluhan Pertanian akan melakukan

pengawalan dan pendampingan Penyuluhan Pertanian terhadap kegiata SL-

PTTdi 11 Provinsi Sentra Produksi Beras pada tahun 2012 dan kegiatan

pemberdayaan petani melalui Demfarm SL-Agribisnis Padi untuk mendukung

tercapainya program Peningkatan Produksi Beras Nasional. Tujuannya adalah

agar pelaksanaan pengawalan dan pendampingan penyuluhan dapat berjalan

dengan optimal serta tercapainya swasembada pangan berkelanjutan. Untuk

melaksanakan pengawalan dan pendampingan tersebut akan dilakukan beberapa

kegiatan di SLPTT maupun Demfarm, diantaranya: (1) Temu Koordinasi

Penyuluhan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, (2) Temu Teknis Penyuluhan

Tingkat Kecamatan, (3) Penyusunan RDKK Tingkat Kecamatan, (4) Kaji Terap

SL-PTT Padi di Balai Penyuluhan, (5) Farmers Field Day (Hari Temu Lapang),

serta pemberian batuan transport bagia para penyuluh yang diberikan tugas untuk

mengawal program dimaksud.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan-kegiatan di atas, diperlukan Pedoman

Pelaksanaan pengawalan dan pendampingan penyuluhan yang akan digunakan

oleh Pusat dan Daerah untuk melakukan pengawalan kegiatan-kegiatan SL-PTT

dan Demfarm SL- Agribisnis Padi..

Dengan adanya Pedoman ini diharapkan pelaksanaan kegiatan pengawalan dan

pendampingan penyuluhan dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.

Jakarta, Pebruari 2012

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian,

Dr. Ir. Momon Rusmono, MS

NIP. 19610524.198603.1.003

Page 3: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

DAFTAR ISI

HalI. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1B. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2C. Keluaran...................................................................................... ...... 3D. Sasaran ............................................................................................ 3E. Outcome ........................................................................................... 3F. Benefit ............................................................................................... 3G. Impact ............................................................................................... 3

II. PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN LANDASAN HUKUM................ 4A. Pengertian ....................................................................................... ... 4B. Ruang Lingkup.................................................................................... 4C Landasan Hukum ............................................................................... 5

III. ORGANISASI ........................................................................................... 6A. Unsur Organisasi................................................................................ 6B. Uraian Tugas...................................................................................... 7

IV. PRINSIP PELAKASANAAN DAN PENGAWALAN, DAN KEGIATAN....... 9A. Prinsip Pelakasanaan Pengawalan SLPTT........................................ 9B. Prinsip Pelaksanaan Pengawalan Demfarm....................................... 9C Kegiatan Pengawalan SL-PTT ........................................................... 10D Kegiatan Pengawalan Demfarm ........................................................ 14

V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN........................................ 19A. Monitoring dan Evaluasi...................................................................... 19B. Pelaporan............................................................................................ 19

VI. PEMBIAYAAN .......................................................................................... 21VII. PENUTUP ................................................................................................. 22

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 23

Page 4: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia beras merupakan komoditas pangan yang sangatstrategis dan cenderung menjadi komoditas politis. Keberadaan berasselalu dipantau dan diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat,mulai tingkat paling bawah, sampai ke tingkat tertinggi di kalanganpemerintah dan legistatif.

Permintaan beras terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhanpenduduk. Disisi lain, dengan adanya perubahan iklim (yang menjadilebih ekstrim) akibat pemanasan global, berdampak padaterganggunya proses produksi padi. Ke depan dipercaya pasar berasdunia akan menjadi lebih terbatas, maka Indonesia harus mampuberswasembada beras berkelanjutan serta harus memiliki cadanganberas yang cukup, agar ketahanan pangan dan kemandirian pangantidak terganggu. Hal lain yang mengakibatkan beras menjadikomoditas yang sangat penting di Indonesia adalah, beras masihsebagai kontributor utama terhadap inflasi, sehingga harga beras harus“terkendali”.

Dengan latar belakang itulah, pada sidang kabinet paripurna tanggal 6Januari 2011, Presiden Republik Indonesia memberikan 9 (sembilan)arahan terkait dengan pangan. Arahan Presiden-RI tersebut adalah : 1)Terus lakukan Operasi Pasar (OP) untuk mengendalikan hargakomoditas tertentu (khususnya beras); 2) Lakukan pengelolaanKebijakan Fiskal khusus untuk perdagangan pangan, baik impormaupun ekspor; 3) Pastikan pasokan beras dapat memenuhipermintaan secara nasional ; 4) Pastikan cadangan atau stok berasyang ada di tangan Pemerintah kuat untuk mencegah terjadinyaspekulasi; 5) Tingkatkan produksi dan produktivitas padi dalam negeri;6) Dorong Gerakan Ketahanan Pangan Lokal dan Keluarga; 7) Cegahpenyeludupan pangan; 8) Lakukan Ramalan atau Kalkulasi PrediksiPangan Harus Kuat/akurat; 9) Pastikan adanya Kebijakan atauRegulasi Baru Pengamanan Lahan Pertanian.

Selanjutnya pada sidang Kabinet tanggal 22 Februari 2011, Presidenmengarahkan agar surplus beras menjadi Program prioritas. Kondisiperberasan Indonesia agar diubah dari swasembada ke surplus berasdalam waktu 5-10 tahun ke depan. Selanjutnya ditetapkan agar surplusberas minimal 10 juta ton per tahun dapat diraih mulai tahun 2014.

Untuk mendukung program tersebut diupayakan melalui: a)Pembukaan sawah baru (eks tanah terlantar); b) Pengembangan FoodEstate dengan pola plasma inti; c) Pengembangan/penyediaan benihdan pupuk sesuai 6 tepat; d) Perbaikan dan pengembangan sarana

Page 5: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

2

irigasi; e) Peningkatan penerapan paket teknologi spesifik lokasimelalui penyuluhan; f) Gerakan pengamanan produksi dari seranganhama penyakit serta banjir dan kekeringan; g) Pengembanganpenelitian dan pengembangan teknologi budidaya padi antara lainmelalui Studi dan kerjasama dengan RRC dalam hal penggunaan padihibrida (peningkatan hasil per hektar).

Selanjutnya arahan Presiden dalam sidang kabinet dengan topik“Solusi dan Kebijakan Mengatasi Kenaikan Harga Pangan SebagaiDampak Inflasi Pangan Global” adalah : a) Dalam stabilisasi hargapangan khususnya beras maka stok beras harus cukup, lakukanoperasi pasar, berantas penimbunan beras dan buat kebijakan fiskalyang mendukung stabilisasi harga pangan (tindak lanjutnya adalakeluarnya INPRES 8 Tahun 2011); b) Lakukan upaya peningkatanproduksi pangan; c) Lakukan Kerjasama Internasional untuk FoodSecurity.

Sesuai arahan Presiden pada Sidang Kabinet tanggal 6 September2011 ditetapkan: “Surplus beras 10 juta ton beras dimajukan daritahun 2015 menjadi tahun 2014." Untuk itu, perlu respon yang cepatdalam memenuhi kebutuhan surplus 10 juta ton beras, dalam rangkastabilisasi ketersediaan dan harga pangan yang terjangkau olehmasyarakat.

Dalam kaitannya dengan upaya pencapaian surplus beras tersebutDirektorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat JenderalPrasarana dan Sarana Pertanian membuat program masing-masingyaitu : Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) danSystem of Rice Intensification (SRI). Untuk itu, Badan Penyuluhan danPengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian melalui PusatPenyuluhan Pertanian wajib melakukan pengawalan danpendampingan terhadap program-program tersebut lokasi SLPTT padadan lokasi Demfarm.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dilakukan pengawalan dan pendampingan penyuluhan adalahagar pelaksanaan program SLPTT dan Demfarm dapat terlaksanadengan lebih baik, teratur dan berkesinambungan sehinggakegiatannya dapat bersinergi dengan program P2BN, sedangkantujuannya yaitu :

1. Memberikan acuan bagi pusat, provinsi, kabupaten/kota dankecamatan dalam melakukan pengawalan dan pendampinganpenyuluhan pertanian di lokasi SLPTT dan Demfarm;

Page 6: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

3

2. Melakukan pengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian dilokasi SL-PTT dan Demfarm.

C. Keluaran

1. Terfasilitasinya Tim Pengawalan dan Pendampingan penyuluhanpertanian di pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan padalokasi SLPTT dan Demfarm.

2. Terkawalnya kegiatan SLPTT dan Demfarm oleh penyuluhpendamping dalam memfasilitasi program percepatan produksiberas nasional lokasi SLPTT dan Demfarm.

D. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah kelembagaan penyuluhan pusat, provinsidan kabupaten/kota, atau kelembagaan yang menangani penyuluhanpertanian di provinsi dan kabupaten/kota di lokasi SLPTT danDemfarm.

E. Outcome

Terlaksananya kegiatan pengawalan dan pendampingan penyuluhanpertanian di lokasi SL-PTT dan Demfarm secara efektif dan efisien.

F. Benefit

Meningkatnya produktifitas dan produksi padi di lokasi SL-PTT danDemfarm sentra produksi beras nasional.

G. Impact

Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani di lokasi SL-PTTdan Demfarm SL-Agribisnis Padi.

Page 7: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

4

II. PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN LANDASAN HUKUM

A. Pengertian

1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)adalah suatu tempat pendidikan non formal bagi petani untukmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenalipotensi, menyusun rencana usahatani, mengatasi permasalahan,mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuaidengan kondisi sumberdaya setempat secara sinergis danberwawasan lingkungan sehingga usahataninya menjadi efisien,berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan.

2. Usaha Padi Sawah Organik metode Demfarm adalah usahatani padisawah irigasi secara intensif dan efisien dalam pengolahan tanah,tanaman dan air melalui pemberdayaan kelompok tani dan kearifanlokal serta berbasis pada kaidah ramah lingkungan.

3. Kaji Terap adalah metode penyuluhan pertanian untukmeningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologiusaha tani yang telah direkomendasikan

4. Hari Temu Lapang (Farmers Field Day) adalah pertemuan antarapara petani dengan peneliti dan penyuluh untuk saling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh penelitidan umpan balik dari petani

5. Rencana Definitif Kelompok (RDK) adalah rencana kegiatankelompok tani untuk satu tahun yang berisi rincian kegiatan dankesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani.

6. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalah rencanakebutuhan kelompok tani untuk periode satu musim tanam yangdisusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok, meliputi:kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian, sertamodal kerja untuk mendukung pelaksanaan usaha tani.

7. Pengawalan dan Pendampingan adalah kegiatan yang dilakukanoleh Penyuluh pertanian guna meningkatkan penerapan teknologispesifik lokasi sesuai rekomendasi Balai Pengkajian TeknologiPertanian (BPTP) dan secara berkala hadir di lokasi khususnyalokasi Laboratorium Lapangan (LL) dalam rangka pemberdayaankelompoktani sekaligus memberikan bimbingan kepada kelompokdalam penerapan teknologi.

B. Ruang Lingkup

1. Pengawalan dan pendampingan penyuluhan dilaksanakan terhadapkegiatan SLPTT Padi (11 provinsi sentra produksi beras, yaitu:Aceh, ........, Sumsel, Banten, Jabar, DIY, Jateng, Jatim, Kalsel,

Page 8: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

5

Sulsel, dan NTB) dan kegiatan pemberdayaan petani melaluiDemfarm SL Agribisnispadi pada 32 provinsi kecuali DKI).

2. Pengawalan dan pendampingan penyuluhan di lapangandilaksanakan oleh para penyuluh pertanian yang telah ditugaskanuntuk mengawal dan mendampingi kegiatan SL-PTT dan Demfarmsesuai anggaran yang tersedia.

C. Landasan Hukum

1. UU SP3K No.16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (SP3K);

2. PP 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, danPengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;

3. Permentan 273 tahun 2007 tentang Pembinaan KelembagaanPetani;

4. Permentan 45 tahun 2011 tentang Tata Hubungan Kerja antarKelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, danPenyuluhan Pertanian dalam Mendukung Peningkatan ProduksiBeras Nasional (P2BN)

5. DIPA Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya ManusiaPertanian (BPPSDMP) tahun anggaran 2012

Page 9: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

6

III. PENGORGANISASIAN

A. Unsur Organisasi

1. Tim Pengendali PusatPenanggungjawab : Kepala Pusat Penyuluhan PertanianKetua : Kepala Bidang Program dan InformasiSekretaris : Kepala Subid Program dan Kerjasama

Kepala Subid Kelembagaan UsahataniAnggota :

Kelompok Jabatan fungsional(Jabfung) Penyuluh

2. Tim Pembina Provinsi

Penanggungjawab : Kepala Sekretariat Bakorluh/Kelembagaan yang MembidangiPenyuluhan

Ketua : Kepala Bidang yang menanganiprogram

Sekretaris : Kepala Subid yang menanganiProgram dan Kerjasama

Anggota :Kelompok Jabfung PenyuluhPenelitiWudyawara UPT BPPSDMPDosen STPP

3. Tim Pelaksana Kabupaten/Kota

Penanggungjawab : Kepala BP4K/Bapelluh/Kelembagaanyang Membidangi Penyuluhan

Ketua : Kepala Bidang yang menanganiprogram

Sekretaris : Kepala Subid yang menanganiProgram dan Kerjasama

Anggota :Kelompok Jabfung PenyuluhPeneliti

4. Tim Pelaksana Kecamatan

Penanggungjawab : Kepala BP3K/BPP/Koordinator PPKecamatan

Anggota :Kelompok Jabfung Penyuluh

Page 10: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

7

B. Uraian Tugas

1. Tingkat Pusat

a. Menyelenggarakan rapat koordinasi perencanaan yang dihadirioleh tim Penanggungjawab, Ketua Harian, dan Anggota timpengendali, tim Pembina, dan Tim Pelaksana.

b. Mengendalikan pelaksanaan pengawalan dan pendampinganpenyuluhan pertanian dalam mendukung P2BN (SL-PTT danDemfarm SL- Agribisnis) di tingkat nasional;

c. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di tingkatnasional;

d. Melakukan evaluasi dan menyusun pelaporan pengawalan danpendampingan penyuluhan pertanian di tingkat nasional;

2. Tingkat Provinsi

a. Menyelenggarakan rapat koordinasi perencanaan yang dihadirioleh tim Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris, dan AnggotaTim Pembina, dan Tim Pelaksana.

b. Mengendalikan pelaksanaan pengawalan dan pendampinganpenyuluhan pertanian dalam mendukung P2BN (SL-PTT danDemfarm SL- Agribisnis) di tingkat provinsi;

c. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di tingkatprovinsi;

d. Melakukan evaluasi dan menyusun pelaporan pengawalan danpendampingan penyuluhan pertanian di tingkat provinsi;

3. Kabupaten / Kota

a. Melaksanakan pengawalan dan pendampingan terhadapprogram SL-PTT, dan Demfarm) pada tingkat Kabupaten/kotasesuai dengan yang direncanakan;

b. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di tingkatKabupaten/kota;

c. Menyusun laporan pengawalan dan pendampingan penyuluhanpertanian di tingkat kabupaten/kota;

4. Kecamatan

a. Melaksanakan pengawalan dan pendampingan terhadapprogram SL-PTT, dan Demfarm) pada tingkat Kecamatan danDesa sesuai dengan yang direncanakan;

Page 11: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

8

b. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di tingkatKecamatan dan Desa;

c. Menyusun laporan pengawalan dan pendampingan penyuluhanpertanian di tingkat Kecamatan dan Desa;

Page 12: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

9

IV. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DAN KEGIATAN

A. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN SL-PTT

1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 6 (enam) unitSL-PTT atau setara dengan 150 ha luas tanam padi per musimtanam (12 Poktan per tahun atau setara dengan 300 ha). LokasiSL-PTT yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapatberada pada 1-3 desa dalam wilayah binaannya.

2. Lokasi SL-PTT ditentukan oleh kelembagaan teknis pertanian(Ditjen Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan DinasPertanian Kabuaten/Kota)

3. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.

B. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DEMFARM

1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 8 (delapan)Poktan atau setara dengan 200 ha luas tanam padi per musimtanam (16 Poktan per tahun atau setara dengan 400 ha). LokasiPoktan yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapat beradapada 1-3 desa yang menjadi wilayah binaannya.

Gambar 1. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiSL--PTT

9

IV. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DAN KEGIATAN

A. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN SL-PTT

1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 6 (enam) unitSL-PTT atau setara dengan 150 ha luas tanam padi per musimtanam (12 Poktan per tahun atau setara dengan 300 ha). LokasiSL-PTT yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapatberada pada 1-3 desa dalam wilayah binaannya.

2. Lokasi SL-PTT ditentukan oleh kelembagaan teknis pertanian(Ditjen Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan DinasPertanian Kabuaten/Kota)

3. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.

B. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DEMFARM

1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 8 (delapan)Poktan atau setara dengan 200 ha luas tanam padi per musimtanam (16 Poktan per tahun atau setara dengan 400 ha). LokasiPoktan yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapat beradapada 1-3 desa yang menjadi wilayah binaannya.

Gambar 1. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiSL--PTT

9

IV. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DAN KEGIATAN

A. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN SL-PTT

1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 6 (enam) unitSL-PTT atau setara dengan 150 ha luas tanam padi per musimtanam (12 Poktan per tahun atau setara dengan 300 ha). LokasiSL-PTT yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapatberada pada 1-3 desa dalam wilayah binaannya.

2. Lokasi SL-PTT ditentukan oleh kelembagaan teknis pertanian(Ditjen Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan DinasPertanian Kabuaten/Kota)

3. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.

B. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DEMFARM

1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 8 (delapan)Poktan atau setara dengan 200 ha luas tanam padi per musimtanam (16 Poktan per tahun atau setara dengan 400 ha). LokasiPoktan yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapat beradapada 1-3 desa yang menjadi wilayah binaannya.

Gambar 1. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiSL--PTT

Page 13: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

10

2. Dari 16 Poktan tersebut dipilih satu Poktan sebagai pelaksana unitDemfarm.

3. Poktan Pelaksana Demfarm mendapat bantuan bahanpembelajaran berupa sarana produksi pertanian untuk 1.5 ha dariluas lahan anggota poktan minimal seluas 25 ha dengan jumlahanggota kurang lebih 20 - 30 orang.

4. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.

C. KEGIATAN PENGAWALAN SL-PTT

1. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi

Membangun persamaan persepsi tentang kegiatan pengawalan danpendampingan dari berbagai unsur terkait lingkup pertanian:(Bakorluh, Dinas Teknis Bidang Tanaman Pangan, Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP), dan instansi terkait lainnya).

a. Tujuan1) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusun

rencana kerja peningkatan produksi beras tingkat provinsi2) Menyusun matrik kegiatan peningkatan produksi beras

tingkat provinsi

Gambar 2. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiDEMFARM

10

2. Dari 16 Poktan tersebut dipilih satu Poktan sebagai pelaksana unitDemfarm.

3. Poktan Pelaksana Demfarm mendapat bantuan bahanpembelajaran berupa sarana produksi pertanian untuk 1.5 ha dariluas lahan anggota poktan minimal seluas 25 ha dengan jumlahanggota kurang lebih 20 - 30 orang.

4. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.

C. KEGIATAN PENGAWALAN SL-PTT

1. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi

Membangun persamaan persepsi tentang kegiatan pengawalan danpendampingan dari berbagai unsur terkait lingkup pertanian:(Bakorluh, Dinas Teknis Bidang Tanaman Pangan, Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP), dan instansi terkait lainnya).

a. Tujuan1) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusun

rencana kerja peningkatan produksi beras tingkat provinsi2) Menyusun matrik kegiatan peningkatan produksi beras

tingkat provinsi

Gambar 2. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiDEMFARM

10

2. Dari 16 Poktan tersebut dipilih satu Poktan sebagai pelaksana unitDemfarm.

3. Poktan Pelaksana Demfarm mendapat bantuan bahanpembelajaran berupa sarana produksi pertanian untuk 1.5 ha dariluas lahan anggota poktan minimal seluas 25 ha dengan jumlahanggota kurang lebih 20 - 30 orang.

4. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.

C. KEGIATAN PENGAWALAN SL-PTT

1. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi

Membangun persamaan persepsi tentang kegiatan pengawalan danpendampingan dari berbagai unsur terkait lingkup pertanian:(Bakorluh, Dinas Teknis Bidang Tanaman Pangan, Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP), dan instansi terkait lainnya).

a. Tujuan1) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusun

rencana kerja peningkatan produksi beras tingkat provinsi2) Menyusun matrik kegiatan peningkatan produksi beras

tingkat provinsi

Gambar 2. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiDEMFARM

Page 14: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

11

3) Menyusun rencana evaluasi dan supervisi terhadap kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat provinsi

b. Pelaksanaan : 1 (satu) kali

c. Waktu Pelaksanaan: paling lambat bulan Pebruari atauberdasarkan kesepakatan di lapangan.

d. Penyelenggara :

Sekretariat Bakorluh atau kelembagaan yang menanganipenyuluhan di provinsi/Satker pelaksana dan dekonsentrasiBPPSDMP.

2. Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kabupaten/Kota

Forum pertemuan untuk membangun persamaan gerak dan langkahdari berbagai unsur terkait lingkup pertanian

a. Tujuan

1) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusunrencana kerja peningkatan produksi beras tingkatkabupaten/kota

2) Menyusun matrik pengawalan dan pendampingan penerapanrekomendasi teknologi spesifik lokasi di lokasi kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat kabupaten/kota

3) Menyusun rencana evaluasi dan supervisi terhadap kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat kabupaten/kota.

b. Penyelenggara :

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota ataukelembagaan yang menangani penyuluhan di Kabupaten/Kotaberkoordinasi dengan Sekretariat Bakorluh/Satker Pelaksanadan Dekonsentrasi Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian,Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

c. Unsur Peserta:

1) Kepala Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/ kota;2) Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan lokasi SL-PTT;3) Peneliti pendamping;4) Pengamat Organisme Penggangu Tanaman (POPT);5) Mantri tani;6) Ketua kelompoktani;7) Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota.

d. Pelaksanaan : 1 (satu) kali

e. Waktu Pelaksanaan: paling lambat bulan Pebruari atauberdasarkan kesepakatan di lapangan

Page 15: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

12

3. Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kecamatan

Forum pertemuan dalam rangka mengevaluasi perkembanganpelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi masalah dan merumuskanpemecahan masalah

a. Tujuan :

Melakukan evaluasi terhadap perkembangan kegiatanpengawalan dan pendampingan,

b. Penyelenggara :

Bapeluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan dikabupaten/ kota

c. Pelaksanaan : 2 Kali

d. Waktu Pelakasanaan : paling lambat bulan Maret dan Septemberatau sesuai kesepakatan di lapangan

e. Unsur Peserta :

1) Penyuluh pertanian;2) Peneliti;3) Mantri tani;4) POPT; dan5) Unsur Petani (lebih 15 orang)

4. Penyusunan RDKK Tingkat Kecamatan dan Desa

RDKK tingkat Kecamatan kompulasi RDKK yang telah disusun dandilaksanakan oleh kelompoktani. Mekanisme penyusunan RDKKTingkat Desa dilaksanakan melalui pertemuan bersama anggotakelompoktani yang didampingi dan difasilitasi oleh PenyuluhPertanian. Fasilitasi penyusunan RDKK di lokasi SL PTT sangatdiperlukan untuk mengetahui kebutuhan kelompoktani dalam dalamsemusim.

Rekapitulasi penyusunan RDKK tingkat kecamatan diharapkanselesai paling lambat bulan Maret

a. Tujuan :

Untuk merancang kebutuhan sarana produksi, alat mesinpertanian, permodalan untuk mengembangkan usatani bagianggota kelompoknya dalam semusim

b. Penyelenggara :

Anggota kelompoktani yang difasilitasi oleh penyuluhpendamping.

Page 16: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

13

c. Pelaksanaan : 1 (satu) kali

d. Waktu Pelaksanaan: paling lambat bulan Maret atau sesuaikesepakatan di lapagan dan sebelum musim tanam dimulai.

5. Kaji Terap SL-PTT Padi

Kaji terap SL-PTT padi merupakan salah satu metode penyuluhanpertanian yang diterapkan oleh penyuluh pertanian untukmeningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologiusaha tani yang telah direkomendasikan.

a. Tujuan

1) Meyakinkan kesesuaian paket teknologi usahatani dengankebutuhan dan kemampuan serta kondisi agroekosistempetani di wilayah dimana kaji terap dilaksanakan.

2) Mempercepat penyebaran informasi paket teknologipertanian yang telah direkomendasikan secara umum.

b. Materi:

Hasil penelitian/teknologi baru dan penemuan/pengalamanpetani yang diperkirakan akan sesuai jika diterapkan padadaerah tersebut.

c. Tempat Pelaksanaan : Lahan BPP/petani

d. Waktu Pelaksanaan : paling lambat bulan April

6. Hari Temu Lapang (Farmers Field Day)

Pertemuan antara para petani dengan peneliti dan penyuluh untuksaling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkanoleh peneliti serta umpan balik dari petani

a. Tujuan

1) Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkaninformasi teknologi hasil pertanian

2) Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkanumpan balik dari hasil-hasil penelitiannya.

3) Menyalurkan teknologi dikalangan petani secara lebih cepat

4) Menjalin hubungan kerja antara peneliti, penyuluh dan petani.

b. Waktu Pelaksanaan: tergantung materi yang akan dibelajarkankepada kelompoktani lainnya.

c. Unsur Peserta

1) Kelompoktani2) Peneliti

Page 17: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

14

3) Penyuluh4) POPT5) Mantri Tani6) Aparat Desa/kelurahan7) Aparat kecamatan

7. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh Pertanian

Pengawalan dan pendampingan yang dilakukan oleh para penyuluhpertanian mengacu kepada prinsip pelaksanaan pengawalan danpendampingan SL-PTT yang telah dijelaskan di atas. Untukmengoptimalkan peran penyuluh pertanian di lapangan tersebut,diberikan bantuan transport sebesar Rp. 150.000,- per bulan selama12 bulan.

Penyuluh pertanian yang akan diberikan bantuan transport agarditetapkan dengan Surat Keputusan pimpinan kelembagaansetempat serta mengusulkannya kepada Satker Pelaksana DanaDekonsentrasi Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, BadanPenyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di provinsi.

a. Tujuan

Memberikan motivasi kepada para penyuluh pertanian dalammelakukan pengawalan dan pendampingan terhadap kegitanSL-PTT di lapangan.

b. Waktu Pelaksanaan: bulan Januari sampai dengan Desember2012

c. Pelaksanaan : Kunjungan lapangan, pertemuan, dan lain-lain.

D. KEGIATAN PENGAWALAN DEMFARM

1. Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kabupaten/Kota

Forum pertemuan untuk membangun persamaan gerak dan langkahdari berbagai unsur terkait lingkup pertanian.

a. Tujuan

1) Menyusun matrik pengawalan dan pendampingan penerapanrekomendasi teknologi spesifik lokasi di lokasi kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat kabupaten/kota

2) Menyusun rencana evaluasi dan supervisi terhadap kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat kabupaten/kota.

b. Penyelenggara :

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota ataukelembagaan yang menangani penyuluhan di Kabupaten/Kotadan berkoordinasi dengan Sekretariat Bakorluh/Satker pelaksana

Page 18: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

15

dan dekonsentrasi Pemantapan Sistem Penyuluhan PertanianBadan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

c. Unsur Peserta:

1) Kepala Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota;2) Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan lokasi Demfarm;3) Peneliti pendamping;4) Pengamat Organisme Penggangu Tanaman (POPT);5) Mantri tani;6) Ketua/pengurus kelompoktani peserta Demfarm;7) Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota.

d. Pelaksanaan : 1 (satu) kali

Waktu Pelaksanaan: paling lambat bulan Pebruari atau sesuaikesepakatan di lapangan

2. Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kecamatan

Forum pertemuan dalam rangka mengevaluasi perkembanganpelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi masalah, merumuskan danmencari pemecahan masalah.

a. Tujuan :

Melakukan evaluasi terhadap perkembangan kegiatanpengawalan dan pendampingan,

b. Penyelenggara :

Bapeluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan diKabupaten/Kota

c. Pelaksanaan : 2 Kali

d. Waktu Pelakasanaan : paling lambat bulan Maret dan Agustusatau berdasarkan kesepakatan di lapangan.

e. Unsur Peserta :

1) Penyuluh pertanian;2) Peneliti;3) Mantri tani;4) POPT; dan5) Unsur Petani (minimal sebanyak 15 orang peserta)

3. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan

Penyusunan rencana kerja penyuluhan dilakukan dalam rangkapemberdayaan petani melalui metode Demfarm. Penyuluh pertanianyang ditugaskan untuk mengawal dan mendampingi di lokasiDemfarm diharuskan menyusun Rencana Kerja Penyuluhan.

Page 19: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

16

Penyusunan rencana kerja ini digunakan sebagai acuan dalammelakukan pengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian dilapangan.

a. Pelaksana : Penyuluh Pertanian

b. Waktu Penyusunan : Paling lambat bulan Pebruari 2012 atausesuai musim tanam setempat.

c. Unsur-unsur yang dimuat dalam rencana kerja penyuluhpertanian minimal ada :

1) Keadaan di lapangan2) Tujuan3) Masalah4) Upaya pemecahan masalah5) Metode6) Sasaran7) Waktu pelaksanaan8) Tempat pelaksanaan

4. Forum Petani

Forum petani merupakan wahana komunikasi dan interaksi baikdiantara pelaksana pemberdayaan petani melalui Demfarm padimaupun antara petani dilokasi demfarm dengan petani lain disekitarnya

a. Tujuan

1) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalammengelola Demfarm

2) Memecahkan permasalahan yang difasilitasi oleh penyuluhdan POPT

3) Menyusun rencana tindak lanjut pengawalan Demfarm

b. Metode Pelaksanaan : Pertemuan pada lokasi unit Demfarm,sebanyak 4 kali

c. Waktu Pelaksanaan : April, Mei, Juni, Juli atau sesuai jadualyang disepakati di lapangan

d. Unsur Peserta :

1) Petani2) Penyuluh3) POPT

5. Kursus Tani

Kursus tani merupakan pertemuan yang dilakukan oleh para petaniyang mengelola Demfarm untuk belajar bersama mengenai

Page 20: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

17

usahatani. Kegiatan ini difasilitasi oleh penyuluh pendampingDemfarm.

a. Tujuan

Meningkatkan kemampuan petani dalam menerapkan teknologipadi sesuai dengan rekomendasi Litbang serta memecahkanmasalah-masalah yang dihadapi di lapangan

b. Metode Pelaksanaan: Pertemuan/kelas belajar dalam kelompok,sebanyak 6 kali

c. Waktu Pelaksanaan : April, Mei Juni, Juli, Agustus, Septembersesuai jadual yang disepakati

d. Unsur Peserta

1) Petani peserta demfarm2) Penyuluh

e. Tempat : Sesuai kesepakatan petani peserta Demfarm

6. Hari Temu Lapang (Farmer Field Days)

Pertemuan antara para petani dengan peneliti dan penyuluh untuksaling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkanoleh peneliti dan umpan balik dari petani

a. Tujuan

1) Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkaninformasi teknologi hasil pertanian

2) Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkanumpan balik dari hasil-hasil penelitiannya.

3) Menyalurkan teknologi dikalangan petani secara lebih cepat4) Menjalin hubungan kerja antara peneliti, penyuluh dan petani.

b. Waktu Pelaksanaan: antara bulan April sampai denganSeptember, atau sesuai kesepakatan petani peserta Demfarm dilapangan

c. Pelaksanaan : 1 (satu) kali (tergantung materi/informasi teknologiyang ingin diperkenalkan keanggota/masyakat/kelompoktanilainnya)

d. Unsur Peserta

1) Kelompoktani2) Peneliti3) Penyuluh4) POPT5) Manteri Tani6) Aparat Desa/kelurahan

Page 21: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

18

7) Aparat kecamatan

7. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan

Pengawalan dan pendampingan yang dilakukan oleh para penyuluhpertanian mengacu kepada prinsip pelaksanaan pengawalan danpendampingan Demfarm yang telah dijelaskan di atas. Untukmengoptimalkan peran penyuluh pertanian di lapangan tersebut,diberikan bantuan transport sebesar Rp. 150.000,- per bulan selama6 bulan.

Penyuluh pertanian yang akan diberikan bantuan transport agarditetapkan dengan Surat Keputusan pimpinan kelembagaansetempat dan mengusulkannya kepada Satker Pelaksana DanaDekonsentrasi Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, BadanPenyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di provinsi.

a. Tujuan

Memberikan motivasi kepada para penyuluh pertanian dalammelakukan pengawalan dan pendampingan terhadap kegitanDemfarm di lapangan.

b. Waktu Pelaksanaan: sesuai musim tanam di daerah masing-masing pada tahun 2012

c. Pelaksanaan : Kunjungan lapangan, pertemuan, dan lain-lain.

Page 22: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

19

V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan untukmemastikan apakah input/sumberdaya yang tersedia telah optimaldimanfaatkan dan pelaksanaannya menghasilkan output sesuai dengansasaran/target yang ditetapkan.

Monitoring dan evaluasi terhadap kegaiatan SL-PTT padi dan kegiatanpemberdayaan petani melalui Demfarm SL- Agribisnis Padi dilakukanoleh tim pada setiap tingkatan administrasi wilayah penyelenggara danpelaksana penyuluhan.

Metode yang digunakan yaitu mulai dari menyusun instrumen, pre-test,pengumpulan data di lapangan, penganalisisan data, dan pembuatanlaporan

Monitoring dan evaluasi kegaiatan ini dilakukan secara berkala (triwulan)dan atau sesuai kebutuhan.

B. Pelaporan

Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan mulai dari tingkat desa,kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga ke pusat sebagaimana aruspelaporan, sebagai berikut:

1. Penyuluh pertanian melaporkan perkembangan pelaksanaanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pada kegiatan SLPTT(Lampiran 1: Formulir 1 dan 1a) dan pemberdayaan petani melaluimetode Demfarm SL-Agribisnis Padi (Lampiran 2: Formulir 1 dan1a), kepada Kepala BP3K/Kelembagaan yang membidangipenyuluhan di tingkat kecamatan, setiap 1 (satu) bulan;

2. Kepala BP3K/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di tingkatkecamatan, setiap (2) dua bulan atau akhir bulan Pebruari, April,Juni, Agustus, Oktober, dan Desember 2012; melaporkanpelaksanaan kegiatan pengawalan dan pendampingan terhadapkegiatan SLPTT Padi (Lampiran 1: Formulir 2, 2a, dan 2b) dankegiatan pemberdayaan petani melalui Demfarm SL-Agribisnis Padi(Lampiran 2: Formulir : 2, 2a, 2b, 2c, dan 2d);

3. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Kelembagaan yangmembidangi penyuluhan di Kabupaten/Kota melaporkan pelaksanaankegiatan pengawalan dan pendampingan SL-PTT padi (Lampiran 1 :Form : 3, 3a, 3b, 3c, dan 3d) serta kegiatan pemberdayaan petanimelalui Demfarm SL- Agribisnis Padi di wilayahnya (Lampiran 2 :Formulir : 3, 3a, 3b, 3c, 3d, dan 3e) kepada Kepala SekretariatBadan Koordinasi Penyuluhan provinsi/kelembagaan yang

Page 23: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

20

membidangi penyuluhan di tingkat provinsi, setiap 3 bulan sekaliatau paling lambat akhir bulan Maret, Juni, September, dan bulanDesember 2012

4. Kepala Sekretariat Bakorluh/kelembagaan yang membidangipenyuluhan tingkat provinsi melaporkan pelaksanaan pengawalandan pendampingan SL-PTT padi (Lampiran 1 : Formulir 4, 4a, 4b,4c dan 4d): serta kegiatan pemberdayaan petani melalui DemfarmSL-Agribisnis padi di wilayahnya (Lampiran 2 : Formulir 4, 4a, 4b,4c, 4d, dan 4e) kepada kepada Kepala Badan Penyuluhan danPengembangan SDM Pertanian, Cq. Pusat Penyuluhan Pertanian,Gedung D Lantai V, Jln. Harsono RM No.3 Ragunan, Pasar Minggu,Jakarta Selatan, setiap 3 (tiga) bulan sekali atau paling lambatakhir bulan Maret, Juni, September, dan bulan Desember 2012

Page 24: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

21

VI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan pengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di lokasiSL-PTT dan pemberdayaan petani melalui Demfarm SL-Agribisnis padidialokasikan pada DIPA Satker Badan Penyuluhan dan PengembanganSDM Pertanian cq. Pusat Penyuluhan Pertanian.

Page 25: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

22

VII. PENUTUP

Pengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian terhadap kegiatanSL-PTT padi dan kegiatan pemberdayaan petani melalui Demfarm SL-Agribisnis padi dapat memberikan kontribusi yang lebih baik padapencapaian target P2BN serta terjadinya peningkatan keberdayaan petani.Keberhasilan ini tercapai apabila didukung oleh semua pihak termasukpemangku kepentingan tingkat pemerintahan mulai dari Pusat, Provinsi,Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai ke Desa.

Jakarta, Pebruari 2012Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian,

Dr. Ir. Momon Rusmono, MSNIP. 19610524.198603.1.003

Page 26: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

23

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Jenis Formulir Laporan Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi SLPTT

DesaFormulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan di

Lokasi SLPTT oleh Penyuluh PertanianFormulir 1a. Penyusunan RDKK Tingkat Desa

KecamatanFormulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi SLPTTFormulir 2a. Rekapitulasi Penyusunan RDKK Tingkat KecamatanFormulir 2b. Pelaksanaan Kaji Terap

Kabupaten/KotaFormulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi SLPTTFormulir 3a. Rekapitulasi Penyusunan RDKKFormulir 3b. Rekapitulasi Pelaksanaan Kaji TerapFormulir 3c. Pelaksanaan FFDFormulir 3d. Temu Teknis di Tingkat Kabupaten/Kota

ProvinsiFormulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh PertanianFormulir 4a. Rekapitulasi Penyusunan RDKKFormulir 4b. Rekapitulasi Pelaksanaan FFDFormulir 4c. Rekapitulasi Pelaksanaan Kaji TerapFormulir 4d. Temu Koordinasi Tingkat Provinsi

Page 27: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

24

Lampiran 2. Jenis Formulir Laporan Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi DEMFARM

DesaFormulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan di

Lokasi Demfarm oleh Penyuluh PertanianFormulir 1a. Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa pada Kegiatan

DemfarmFormulir 1b. Pelaksanaan Kursus Tani pada Kegiatan Demfarm

KecamatanFormulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi

DemfarmFormulir 2a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 2b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 2c. Bahan Pembelajaran berupa Saprodi untuk Kegiatan DemfarmFormulir 2d. Temu Teknis Penyuluhan Kecamatan

Kabupaten/KotaFormulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi

DemfarmFormulir 3a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 3b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 3c. Rekapitulasi Temu Teknis Penyuluhan KecamatanFormulir 3d. Pelaksanaan FFD/Temu Hari Lapang DemfarmFormulir 3e. Temu Teknis Penyuluhan Kabupaten/Kota

ProvinsiFormulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi

DemfarmFormulir 4a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 4b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 4c. Rekapitulasi Pelaksanaan FFD/Temu Hari Lapang DemfarmFormulir 4d. Rekapitulasi Temu Teknis Penyuluhan Kabupaten/KotaFormulir 4e. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi

Page 28: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

25

CONTOH FORMULIR LAMPIRAN 1.

Lampiran 1

Formulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan diLokasi SLPTT oleh Penyuluh Pertanian

Desa : ..................................

No Nama Penyuluh Rencana Jumlah Kunjungan Hasil/OutputKali/Minggu Materi1. Arman, AMd 2 Budidaya padi/

pemupukan, dllTerlampirmatrikRencana Kerja

2.

Lampiran 1

Formulir 1a. Penyusunan RDKK Tingkat Desa (Poktan/Gapoktan)

Desa/Kelurahan : ...................................

No Tempat/LokasiPenyusunan RDKK

Jumlah Peserta(orang)

Hasil/Output perdesa/kelurahan

1. Kantor Desa/kelurahan/Saung Tani/ Rumahpengurus poktan/gapoktan

30 Terlampir RDKK

2.

Page 29: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

26

Lampiran 1

Formulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi SLPTT

Kecamatan :...............................................

No Desa/Kelurahan Nama Penyuluh

JumlahKunjungan

(Kali/Minggu)

JenisMateri Hasil/Output

1. Gelagah Rudianto, SP 3 On-farmpadi atauof-farmpadi

TerlampirkumpulanRencana

Kerja2.

Lampiran 1

Formulir 2a. Rekapitulasi Penyusunan RDKK Tingkat Kecamatan

Kecamatan :...............................................

No Desa/Kelurahan

Tempat/Lokasi PenyusunanRDKK (Kumpulan RDKK

dari Desa)

JumlahPeserta

(org)Hasil/Output

1. Gelagah BPP/ BP4K 30 TerlampirrangkumanRDKK dariDesa

2.

Page 30: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

27

Lampiran 1

Formulir 2b. Pelaksanaan Kaji Terap

Kecamatan :...............................................

No Tempat/LokasiKaji Terap

Luasan(Ha) Varietas

Teknologiyang

digunakan Hasil/Output

1. LahanBPP/Petani/Sewa

0.5 Impari 3 SRI Terlampirrekomnedasikepada petani

2.

Lampiran 1

Formulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi SLPTT

Kabupaten/Kota ..................................

No KecamatanJml PenyuluhPendamping

(org)

Rata-rataJumlah

Kunjungan(Kali/Minggu)

JenisMateriyang

DominanHasil/Output

1. Muko 30 4 Budidaya TerlampirRekap

RencanaKerja

2.

Page 31: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

28

Lampiran 1

Formulir 3a. Rekapitulasi Penyusunan RDKK

Kabupaten/Kota ..................................

No KecamatanTempat/Lokasi Penyusunan

RDKK (Kumpulan RDKKdari Kecamatan)

Rata-rataJumlahPeserta

(org)

Hasil/Output

1. Jatiasih BPP/ BP4K 30 TerlampirrangkumanRDKK dari Kec

2.

Lampiran 1

Formulir 3b. Rekapitulasi Pelaksanaan Kaji Terap

Kabupaten/Kota ..................................

No

Tempat/LokasiKaji Terap setiap

Kecamatan(terbanyak)

Rata-rata

Luasan(Ha)

Varietasyang

dominanditanam

DominanTeknologi

yangdigunakan

Hasil/Output

1. Lahan BPP 0.6 Impari 3 SRI Terlampirrekomnedasikepada petani

2.

Page 32: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

29

Lampiran 1

Formulir 3c. Pelaksanaan Farmers Field Day (FFD)/Hari Temu Lapangan

Kabupaten/Kota ..................................

No Kecamatan Tempat/Lokasi FFD

JumlahPeserta Unsur Peserta Hasil/ Output

1. Jatiasih Cikunir 100 Petani, penyuluh,peneliti, kadesdan aparat terkaitlainnya

Terlampir rekaprumusan FFD

2.

Lampiran 1

Formulir 3d. Temu Teknis di Tingkat Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota ..................................

No Tempat/Lokasi

JumlahPeserta

(org)Unsur Peserta Output

1. BP4K 30 Kepala BPP, Dinas Teknis,Peneliti, OPT, BP4K.danlainnya yang terkait

Terlampir matrikpengawalanpenerapan teknologilokalita

2.

Page 33: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

30

Lampiran 1

Formulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian

Provinsi : ..........................................

No Kabupaten/Kota

Jml PenyuluhPendamping

(org)

Rata-rataJumlah

Kunjungan(Kali/Minggu)

JenisMateriyang

Dominan

Hasil/Output

1. Kerawang 130 4 Budidaya TerlampirRekap

RencanaKerja

kabupaten2.

Lampiran 1

Formulir 4a. Rekapitulasi Penyusunan RDKK

Provinsi : ..........................................No Kabupaten/

KotaTempat/Lokasi Penyusunan

RDKK (Kumpulan RDKKdari Kabupaten)

Rata-rataJumlahPeserta

(org)

Hasil/Output

1. Kerawang BPP/ BP4K (tempat yangdominan)

30 TerlampirrangkumanRDKK dari Kab

2.

Page 34: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

31

Lampiran 1

Formulir 4b. Rekapitulasi Pelaksanaan FFD

Provinsi : ..........................................No Kecamatan Tempat/

Lokasi FFDJumlahPeserta

Unsur Peserta Output

1. Jatiasih Cikunir 100 Petani, penyuluh,peneliti, kadesdan aparat terkaitlainnya

Terlampir rekaprumusan FFD

2.

Lampiran 1

Formulir 4c. Rekapitulasi Pelaksanaan Kaji Terap

Provinsi : ..........................................

No

Tempat/LokasiKaji Terap setiap

Kabupaten(terbanyak)

Rata-rata

Luasan(Ha)

Varietasyang

dominanditanam

DominanTeknologi

yangdigunakan

Hasil/Output

1. Lahan BPP 0.6 Impari 3 SRI Terlampirrekomnedasikepada petani

2.

Page 35: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

32

Lampiran 1

Formulir 4d. Temu Koordinasi Tingkat Provinsi

Provinsi : ..........................................

No Tempat/Lokasi

JumlahPeserta

(org)Unsur Peserta Output

1. SetBakor/lainnya

60 Kepala BP4K, DinasTeknis, Peneliti, BPTP,Penyuluh dan lainnya yangterkait

Terlampir matrikkegiatan pengawalandalam mendukungP2BN

2.

Page 36: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

33

CONTOH FORMULIR LAMPIRAN 2

Lampiran 2. Jenis Formulir Laporan Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi DEMFARM

DesaFormulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan di

Lokasi Demfarm oleh Penyuluh PertanianFormulir 1a. Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa pada Kegiatan

Demfarm

KecamatanFormulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi

DemfarmFormulir 2a. Bahan Pembelajaran berupa Saprodi untuk Kegiatan DemfarmFormulir 2b. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 2c. Kursus Tani Tingkat Kecamatan pada Kegiatan Demfarm

Kabupaten/KotaFormulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi

DemfarmFormulir 3a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 3b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 3c. Pelaksanaan FFD/Temu Hari Lapang Demfarm

ProvinsiFormulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi

DemfarmFormulir 4a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 4b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 4c. Pelaksanaan FFD/Temu Hari Lapang DemfarmFormulir 4d. Temu Koordinasi Tingkat Provinsi

Page 37: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

34

CONTOH FORMULIR LAMPIRAN 2.

Lampiran 2

Formulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan diLokasi Demfarm oleh Penyuluh Pertanian

Desa : ..................................

No Nama PenyuluhRencana Jumlah Kunjungan

Hasil/OutputKali/Minggu Materi

1. Arman, AMd 2 Budidaya padi/pemupukan, dll

TerlampirmatrikRencana Kerja

2.

Lampiran 2

Formulir 1a. Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa

Desa/Kelurahan : ...................................

No Unsur PesertaTempat

PelaksnaanJumlahPeserta(orang)

Hasil/Output perdesa/kelurahan

1. Petani/Penyuluh/petugaslainnya

Posluhdes/Saung 20 RekomendasiForum Petani

2.

3.

Page 38: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

35

Lampiran 2

Formulir 1b. Pelaksanaan Kursus Tani Pada Kegiatan Demfarm

Desa/Kelurahan : ...................................

No Tempat/Lokasi Kurus Jumlah Peserta(orang)

JenisMateri

Hasil/Outputper

desa/kelurahan

1. Kantor Desa/kelurahan/Saung Tani/ Rumahpengurus poktan/gapoktan

30 Pemupukan Rumusan HasilKursus

2.

Lampiran 2

Formulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi Demfarm oleh Penyuluh Pertanian

Kecamatan : ..................................

No Nama DesaRencana Jumlah Kunjungan

Hasil/OutputKali/Minggu Materi

1. Kubu 2 Budidaya padi/pemupukan, dll

TerlampirmatrikRencana Kerja

2.

Page 39: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

36

Lampiran 2

Formulir 2a. Rekapitulasi Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa

Kecamatan : ...................................

No Unsur PesertaTempat

PelaksnaanJumlahPeserta(orang)

Hasil/Output perdesa/kelurahan

1. Petani/Penyuluh/petugaslainnya

Posluhdes/Saung 20 RekomendasiForum Petani

2.

Lampiran 2

Formulir 2b. Pelaksanaan Kursus Tani Pada Kegiatan Demfarm

Kecamatan : ..................................

No Tempat/LokasiKurus

JumlahPeserta(orang)

Jenis Materi Hasil/Output perdesa/kelurahan

1. KantorDesa/kelurahan/Saung Tani/ Rumahpengurus poktan/gapoktan

30 Pemupukan Rumusan HasilKursus

2.

Page 40: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

37

Lampiran 2

Formulir 2c. Bahan Pembelajaran Berupa Saprodi Untuk Kegiatan Demfarm

Kecamatan : ..................................

NoNama

KelompokDemfarm

Alamat/TelpJumlahPeserta Jenis Bahan Banyaknya

1. Rukun Tani DesaMunduk

Pemupukan PupukUrea/pestisida

250 kg....

2.

Lampiran 2

Formulir 2d. Temu Teknis Penyuluhan Kecamatan

Kecamatan : ..................................

No Tempat/Lokasi

JumlahPeserta

(org)Unsur Peserta Output

1. BPP 30 Kepala BPP, Dinas Teknis,Peneliti, OPT, BP4K.danlainnya yang terkait

Terlampir matrikpengawalanpenerapan teknologilokalita

2.

Page 41: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

38

Lampiran 2

Formulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi Demfarm oleh Penyuluh Pertanian

Kabupaten/Kota: ..................................

No Kecamatan

Rencana Jumlah Kunjungan

Hasil/OutputRata-rataKali/Minggu

MateriygDominan

1. Ciredeng Budidaya padi/pemupukan, dll

TerlampirmatrikRencana Kerja

2.

Lampiran 2

Formulir 3a. Rekapitulasi Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa

Kabupaten/Kota : ...................................

No Kecamatan

UnsurPeserta

yangDominan

TempatPelaksnaan

Dominan

Rata-rataJumlahPeserta(orang)

Hasil/Output perdesa/kelurahan

1. Cihedeng Petani/Penyuluh/petugas

lainnya

Posluhdes/Saung

20 RekomendasiForumPetani

2.

Page 42: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

39

Lampiran 2

Formulir 3b. Rekapitulasi Pelaksanaan Kursus Tani pada Kegiatan Demfarm

Kabupaten/Kota : ..................................

No Kecamatan Tempat/LokasiKurus

Rata-rataJumlahPeserta(orang)

Jenis MateriTerbanyak Hasil/Output

1. Cirembeh KantorDesa/kelurahan/Saung Tani/Rumah penguruspoktan/ gapoktan

36 Pemupukan Rumusan HasilKursus

2.

Page 43: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

40

Lampiran 2

Formulir 3c. Rekapitulasi Temu Teknis Penyuluhan Kecamatan

Kabupaten/Kota : ..................................

No KecamatanTempat/Lokasi

Terbanyak

Rata-rataJumlahPeserta

(org)

UnsurPesertaPalingBanyak

Output

1. Cirebah BPP 42 Kepala BPP,Dinas Teknis,Peneliti, OPT,BP4K.danlainnya yangterkait

Terlampir matrikpengawalanpenerapanteknologi lokalita

2.

Lampiran 2

Formulir 3d. Pelaksanaan FFD Demfarm di Kecamatan

Kabupaten/Kota : ..................................

No KecamatanLakoasi

FFDJumlahPeserta

(org)

Unsur PesertaPalingBanyak

Output

1. Cirebah BPP 42 Petani,Penyuluh,Kepala BPP,Dinas Teknis,Peneliti, OPT,BP4K.danlainnya yangterkait

Rumusanpenyebaraninformasi yangdilakukan FFD

2.

Page 44: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

41

Lampiran 2

Formulir 3e. Temu Teknis Penyuluhan Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota : ..................................

NoTempat/Lokasi

JumlahPeserta

(org)Unsur Peserta Output

1. KantorBP4K/lainnya

45 Kepala BPP, DinasTeknis, Peneliti, OPT,BP4K.dan lainnya yangterkait

Terlampir matrikpengawalanpenerapan teknologilokalita

2.

Lampiran 2

Formulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi Demfarm oleh Penyuluh Pertanian

Provinsi : ..................................

No Kecamatan

Rencana Jumlah Kunjungan

Hasil/OutputRata-rataKali/Minggu

MateriygDominan

1. Ciredeng Budidaya padi/pemupukan, dll

TerlampirmatrikRencana Kerja

2.

Page 45: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

42

Lampiran 2

Formulir 4a. Rekapitulasi Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa

Provinsi : ...................................

No Kecamatan

UnsurPeserta

yangDominan

TempatPelaksnaan

Dominan

Rata-rataJumlahPeserta(orang)

Hasil/Output

1. Petani/Penyuluh/petugas lainnya

Petani/penyuluh/petugas dll

Posluhdes/Saung

20 Rekomendasi ForumPetani

2.

3.

Lampiran 2

Formulir 4b. Rekapitulasi Pelaksanaan Kursus Tani pada Kegiatan Demfarm

Provinsi : ..................................

No Kabupaten/Kota

Tempat/LokasiKurus Paling

Banyak

Rata-rataJumlahPeserta(orang)

Jenis MateriPalingBanyak

Hasil/Output

1. Cirembeh KantorDesa/kelurahan/Saung Tani/Rumah penguruspoktan/ gapoktan

36 Pemupukan Rumusan HasilKursus

2.

Page 46: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

43

Lampiran 2

Formulir 4c. Rekapitulasi Pelaksanaan FFD Demfarm di Kecamatan

Provinsi : ..................................

No Kabupaten /Kota

LakosiFFD

Terbanyak

Rata-rataJumlahPeserta

(org)

Unsur PesertaPaling

BanyakOutput

1. Sukabumi BPP 42 Petani,Penyuluh,Kepala BPP,Dinas Teknis,Peneliti, OPT,BP4K.danlainnya yangterkait

Rumusanpenyebaraninformasi yangdilakukan FFD

2.

Lampiran 2

Formulir 4d. Rekapitulasi Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Provinsi

Provinsi : ..................................

No Kabupaten/Kota

Tempat/Lokasi

Terbanyak

Rata-rataJumlahPeserta

(org)

UnsurPesertaPaling

Banyak

Output

1. Cirebah KantorBarluh dll

57 Kepala DinasTeknis, Peneliti,OPT, BP4K.danlainnya yangterkait

Terlampir matrikpengawalanpenerapanteknologi lokalita

2.

Page 47: Pedoman Pengawalan Dan Pendampingan (Pusat)

44

Lampiran 2

Formulir 4e. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi

Provinsi : ..................................

NoKabupaten/

Kota

Tempat/Lokasi

Terbanyak

Rata-rataJumlahPeserta

(org)

UnsurPesertaPaling

BanyakOutput

1. Garut KantorBP4K/lainnya

45 Kepala BPP,Dinas Teknis,Peneliti, OPT,BP4K.danlainnya yangterkait

Terlampir matrikpengawalanpenerapanteknologi lokalita

2.