PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
-
Upload
stefanus-suheru-andika-santoso -
Category
Documents
-
view
132 -
download
0
description
Transcript of PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
Pedoman Penulisan Skripsi
KATA PENGANTAR
Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala ( STTS ) mempunyai tugas untuk mempersiapkan tenaga yang beriman teguh, tulus, jujur, serta bermental & bermoral tinggi, cakap untuk memangku jabatan yang dipercayakan dan mampu mandiri, dalam melakukan pelayanan, penelitian, dan usaha menumbuhkan gereja - menanam dan memperkembangkan - dan memajukan ilmu pengetahuan, kebudayaan, masyarakat, dan umat manusia. Dalam hal ini, Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala menyadari bahwa manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi merupakan salah satu persiapan yang sangat signifikan bagi mahasiswa/i.
Namun di sisi lain, penulisan skripsi seringkali menjadi kendala bagi sebagian mahasiswa/i dalam menyelesaikan studinya di perguruan tinggi, termasuk mahasiswa/i di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala.
Untuk mengatasi kendala tersebut di atas, maka buku Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun untuk dipergunakan dalam lingkungan sendiri dengan tujuan untuk membantu mahasiswa/i Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala dalam melaksanakan dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan ketentuan dan standar yang resmi. Buku Panduan ini mengacu pada Pedoman Penulisan Skripsi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan Departemen Agama RI Jakarta 1996. Diharapkan buku panduan ini dapat membantu semua pihak yang terkait di dalamnya, baik mahasiswa/i, dosen pembimbing, maupun Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala sendiri.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus, Sumber Pengharapan kita, memberkati kita semua.
Salatiga, 1 Agustus 2006
Penyusun,
Pdt. Stefanus Suheru Andika Santoso, M.A.
Puket I bidang Akademik STTS
Catatan : Edisi Revisi ini disesuaikan seperlunya.
DAFTAR ISI
Halaman
01.Kata Pengantar
02.Daftar Isi
03.Pendahuluan1
04.Tujuan Penulisan Skripsi1
05.Persyaratan Menulis Skripsi1
06.Pemilihan Judul Skripsi1
07.Rencana Kerja2
08.Sistimatika Skripsi2
09.Penjelasan Sistimatika Skripsi3
10.Teknik Pengetikan9
11.Cara Merujuk Kepustakaan10
12.Daftar Kepustakaan13
13.Ketentuan-ketentuan Khusus14
14.Lampiran I - Strategi Penulisan Skripsi Teologi15
15.Lampiran II - Contoh Halaman Depan19
16.Lampiran III : Contoh Lembar Presensi Konsultasi20
17.Lampiran IV :
18.Lampiran V : Contoh Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing21
19.Lampiran VI : Contoh Lembar Pengesahan Lembaga Pendidikan22
20.Lampiran VII : Contoh Halaman Daftar Isi23
21.Lampiran VIII : Contoh Halaman Daftar Tabel25
22Lampiran IX : Contoh Daftar Gambar26
23Lampiran X : Contoh Catatan Kaki (Footnote)27
24Lampiran XI : Contoh Halaman Daftar Pustaka29
Pedoman Penulisan Skripsi
1. Pendahuluan
Mahasiswa/i yang mengambil program Strata-1 Teologi diwajibkan untuk
menyusun Skripsi sebagai tugas akhir. Skripsi ini merupakan suatu karya ilmiah
yang berisi penelitian, baik penelitian lapangan maupun penelitian pustaka, atau perpaduan keduanya, dengan jumlah minimal 60 halaman di bawah bimbingan seorang atau dua orang dosen pembimbing, dengan memanfaatkan ilmu yang telah diperolehnya selama studi. Bobot Skripsi adalah 6 SKS. Penulisan Skripsi didukung oleh paling sedikit 30 (tiga puluh) buku pustaka
Untuk penelitian pustaka & lapangan didukung paling sedikit 20 (dua puluh)
buku pustaka.
2. Tujuan Penulisan Skripsi a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk mempraktekkan
pengetahuannya sesuai dengan bidangnya.
b. Sebagai sarana pembuktian tertinggi kemampuan mahasiswa/i berpikir secara
ilmiah, dengan daya ciptanya sebagai calon cendekiawan dan kecerdasannya
sebagai calon sarjana yang layak untuk lulus sebagai sarjana.
c. Menghasilkan karya ilmiah yang memuat buah pikiran mahasiswa/i yang cukup
bernilai untuk disampaikan dan diketahui oleh pihak lain.
d. Membentuk kemampuan mahasiswa/i untuk berteologi secara Alkitabiah dan
kontekstual. Oleh karena itu, skripsi harus dipandang sebagai media, proses, dan
hasil karya yang kelak menumbuhkan dalam diri penulisnya kemampuan
berteologi. Bila hal ini ditekankan tentu lahirlah karya ilmiah yang kritis dan
asli, tidak dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis semata (tradisi).
3. Persyaratan Menulis Skripsi a. Mahasiswa/i telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 140 SKS pada saat
hendak menyusun Skripsi, dan sudah mencapai 146 SKS pada saat mahasiswa
akan mengikuti ujian Skripsi.
b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,50.4. Pemilihan Judul Skripsi Judul Skripsi dan pokok/bidang penelitian yang hendak dilakukan oleh
mahasiswa/i yang akan menulis skripsi dapat diperoleh dengan cara :
a. Ditentukan oleh mahasiswa/i sendiri.
b. Ditentukan oleh Sekolah. c. Daftar penelitian yang disiapkan oleh sekolah dan mahasiswa/i memilih sendiri
dari daftar tersebut.
Dalam menentukan judul dan pokok/bidang penelitian hendaknya
memperhitungkan kemampuan intelektual yang bersangkutan, dana, waktu,
sumber-sumber, dan dukungan pembinaan.
5. Rencana Kerja Rencana kerja ini dibagi dalam 4 (empat) bagian, yaitu :
a. Tahap perencanaan berupa studi awal, inventarisasi literatur, wawancara atau
studi lapangan, guna memperjelas masalah yang diselidiki lebih lanjut. b. Tahapan penulisan proposal Skripsi berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah (pertanyaan), tujuan, dan metode. Bila perlu hal ini dapat diseminarkan di hadapan rekan-rekan mahasiswa/i di bawah asuhan para dosen
agar menjadi arena sumbang saran menuju langkah kreatif. Proposal
dimatangkan menjadi Bab Pendahuluan, dan bila sudah mantap barulah
mahasiswa/i terus bekerja. Pematangan Bab Pendahuluan ini memakan waktu
yang cukup banyak dan membutuhkan nalar yang baik. c. Tahap Penelitian.
d. Tahap Penulisan dari Draft kasar hingga ke proof reading terakhir.
(1) Pembuatan kerangka skripsi secara terperinci sampai pada pembagian sub-
paragraf.
(2) Penulisan naskah skripsi yang pertama.
(3) Pembacaan kembali seluruh naskah dan penyempurnaan.
(4) Penyusunan Daftar Pustaka.
(5) Pengetikan naskah skripsi dalam bentuk terakhir.
(6) Pembacaan ulang naskah secara teliti dan pembetulan salah ketik atau
pembuatan ralat.
6. Sistimatika Skripsi a. Bagian Awal, yang terdiri atas :
(1) Halaman Judul
(2) Halaman Pengesahan
(3) Abstraks (4) Prakata
(5) Daftar Isi
(6) Daftar Tabel (bila ada).
(7) Daftar Gambar (bila ada)
(8) Daftar Lampiran (bila ada).
b. Bagian Inti, yang terdiri atas : (1) Pendahuluan (satu bab) (2) Laporan Studi dan Pembahasan (tidak lebih dari tiga bab)
(3) Kesimpulan dan Saran (satu bab).
c. Bagian Referensi, yang terdiri atas :
(1) Daftar Pustaka
(2) Lampiran-lampiran (bila ada)
(3) Indeks Istilah
(4) Surat dari lokasi penelitian bahwa yang bersangkutan benar mengadakan
penelitian (khusus yang meneliti di lapangan).
(5) Curriculum Vitae (biodata).7. Penjelasan Sistimatika Skripsi 7.1. Bagian Awal a. Halaman Judul
(1) Sampul Luar
Kertas untuk sampul luar adalah Buffalo Hard Cover dengan warna merah hati.(2) Halaman Judul merupakan halaman pertama Skripsi di mana
dicantumkan judul skripsi, nama mahasiswa/i, nomor induk, pengajuan
skripsi untuk jenjang kesarjanaan yang akan dicapai, nama lembaga
perguruan tinggi, tempat dan waktu penyelesaian skripsi.(3) Judul Skripsi
Judul Skripsi ditulis dengan huruf besar dan ditulis di bagian tengah atas (10 spasi tunggal dari tepi atas). Judul harus dapat memberikan gambaran tentang muatan Skripsi, dirumuskan dengan kalimat yang singkat dan jelas (tidak terlalu panjang atau terlalu pendek; terlalu luas atau terlalu sempit). Judul skripsi ditulis dalam bentuk piramida terbalik dengan jarak 2 spasi antar masing-masing baris.
Ketentuan-ketentuan yang lain adalah :
(a) Di bawah judul (selang 3 spasi tunggal), diletakkan logo STT Sangkakala berwarna dengan ukuran diameter 5 cm.
(b) Di bawah logo STT Sangkakala (selang 3 spasi tunggal) dicantumkan kata SKRIPSI.(c) Kemudian di bawahnya dituliskan :
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala(d) Lalu selang 5 spasi tunggal di bawahnya, dituliskan : Untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mencapai
gelar Sarjana Teologi(e) Di bawahnya, selang 8 spasi tunggal, tuliskan Nama lengkap penulis dengan huruf besar
(f) Diteruskan di bawahnya ditulis Nomor Induk Registrasi Mahasiswa
(g) Berikutnya di bawahnya (selang 5 spasi tunggal) tuliskan SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SANGKAKALA.(h) Di bawahnya dituliskan : GETASAN SEMARANG.
(i) Dilanjutkan di bawahnya (selang 1 spasi tunggal) dengan tulisan Bulan dan Tahun Penulisan
b. Halaman Pengesahan
(1) Halaman Pengesahan Dari Dosen Pembimbing
Pada halaman pengesahan berisi pernyataan resmi dari dosen pembimbing
bahwa skripsi tersebut telah diterima dan disahkan dengan formulasi
sebagai berikut : Dosen Pembimbing telah menerima hasil penelitian yang berjudul . .. yang telah disiapkan dan diserahkan oleh . untuk
memenuhi sebagian dari persyaratan guna mencapai gelar SARJANA
TEOLOGI dari SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SANGKAKALA ( lihat Lampiran IV ).
(2) Halaman Pengesahan Dari Lembaga Pendidikan Halaman pengesahan dari Lembaga Pendidikan ini berisi pernyataan
resmi bahwa skripsi tersebut telah diterima dan disahkan dengan
formulasi sebagai berikut :
Setelah memeriksa dan meneliti secara seksama serta mengetahui
seluruh proses penelitian dan cara penyusunan skripsi yang dilakukan
oleh yang berjudul
maka dengan ini dinyatakan bahwa skripsi ini diterima dan disahkan
sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar SARJANA
TEOLOGI dari SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SANGKAKALA ( lihat Lampiran V )
c. Abstraks Bagian ini berisi uraian singkat tentang inti skripsi yang ditulis, maksimal
dua halaman dan diketik satu spasi. d. Prakata atau Kata Pengantar
Prakata atau Kata Pengantar yang panjangnya hanya satu sampai dua
halaman memuat isi hati penulis yang bersifat pribadi dan informal tanpa
memasukkan materi skripsi. Prakata atau Kata Pengantar adalah tempat
bagi si penulis untuk mengungkapkan terima kasih atas segala bantuan
yang telah diterimanya dari semua pihak selama dalam proses
penyelesaian. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, perlu diperhatikan beberapa hal
berikut di bawah ini :
1. Penghargaan dan ucapan terima kasih tidak perlu berlebih-lebihan
kepada sederetan nama yang kenyataannya tidak semuanya memberikan
jasa yang riil. Juga tidak dibenarkan memakai kalimat dan pernyataan
yang muluk-muluk sehingga terkesan kurang wajar untuk menyatakan
rasa terima kasih.
2. Tidak dibenarkan memasukkan ungkapan-ungkapan merendahkan diri
disertai permohonan maaf karena skripsi kurang sempurna dan
sebagainya. Penyusunan skripsi merupakan tugas akademik dan syarat
kelulusan yang wajib dilaksanakan oleh setiap penulis skripsi dengan
sebaik-baiknya tanpa permohonan maaf dengan dalih apa pun juga. 3. Nilai Skripsi ditentukan oleh kesungguhan melaksanakan tugas
akademik tersebut dan ganjaran bagi skripsi yang mengandung
kekurangan itu bukanlah pemberian maaf dari dosen pembimbing dan
dosen penguji, melainkan nilai atau angka sesuai bobot skripsi. Untuk
skripsi yang tidak memenuhi syarat ganjarannya adalah tidak lulus atau
menulis kembali skripsi tersebut. e. Halaman Motto bukanlah suatu keharusan bahkan tidak dianjurkan, kecuali
kalimat-kalimat motto tersebut benar-benar bersangkut paut dengan pokok
bahasan skripsi.
f. Oleh karena skripsi adalah tugas akademik yang harus dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa/i yang akan mengakhiri program Stratum Satu (S-1), jadi
bukan kegiatan bebas atau prakarsa sendiri, maka tidak dibenarkan adanya
halaman persembahan kepada orang yang dicintai atau kepada siapa pun
juga yang sifatnya pribadi dan emosional.
g. Halaman Daftar Isi
Di sebelah kanan halaman Daftar Isi dicantumkan nomor halaman dari
setiap judul yang terdapat dalam penulisan skripsi.
1. Pada judul bagian-bagian skripsi (Abstraks, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, atau Daftar Gambar) dicantumkan nomor halaman yang menggunakan angka Romawi dalam huruf kecil (i , ii, iii, ),
sedangkan judul bagian skripsi yang meliputi Pendahuluan, Bab, serta
Sub-bab, Kesimpulan, Daftar Pustaka, dan Lampiran, dicantumkan
nomor halamannya dengan angka Arab (1, 2, 3, ).
2. Pada bagian Daftar Isi tidak dicantumkan Halaman Judul, Halaman
Pengesahan, dan Daftar Pengesahan.
h. Halaman Daftar Tabel, Gambar, Ilustrasi, atau Grafik
Bagian ini memuat semua tabel, gambar, atau grafik, yang terdapat dalam
Skripsi. Setiap tabel, gambar, atau grafik, diberi nomor urut dari awal
sampai akhir penulisan dengan menggunakan angka Arab. Penomoran
tabel, gambar, atau grafik, tidak dibuat dalam bab demi bab namun untuk
seluruh skripsi. Judul tabel, gambar, atau grafik, yang tercantum dalam
Daftar Isi harus sama dengan judul yang tertera pada tabel, gambar, atau
grafik tersebut.
7.2. Bagian Inti
a. Bab I adalah Pendahuluan yang berisi :
(1) Latar Belakang Masalah menjelaskan apa yang menjadi inti masalah
dan mengapa hal itu menjadi masalah. Untuk hal ini perlu dukungan
fakta atau gagasan secara ringkas. Uraian ini harus singkat dan tepat
(2 3 halaman).
(2) Rumusan Masalah pertanyaan problematik dan substansial yang
akan diselidiki dalam keseluruhan studi (beberapa pertanyaan).
(3) Tujuan dirumuskan dengan spesifik, konkrit berdasarkan kejelasan
masalah dan pertanyaan dengan kata kerja yang tepat, seperti :
menjelaskan, menguraikan, membandingkan , memaparkan
(cukup satu alenia).
(4) Pentingnya Penelitian menjelaskan makna dan kontribusi yang
diharapkan dari hasil studi bagi pengembangan ilmu teologi, bagi
gereja, bagi diri sendiri, dan bagi orang lain (cukup tiga alenia).(5) Hipotesis merupakan pernyataan, keyakinan dan bersifat sementara,
namun menjadi pengarah dari keseluruhan penelitian. Hipotesis dapat
dirumuskan dalam bentuk tesis (tesa) sebagai berikut : Jika .
maka ., yang menghubungkan variabel. Atau dengan rumusan
lain seperti : Diduga ada korelasi yang signifikan antara
dengan ... Atau Diduga ada pengaruh . terhadap ..
Hipotesis merupakan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan
sebelumnya namun masih akan diuji kebenarannya oleh penelitian
terhadap data. Untuk hipotesis cukup satu alenia, tanpa harus
mencantumkan kutipan pendapat para ahli tentang arti atau definisi
hipotesis.
(6) Ruang Lingkup menjelaskan batasan dari penelitian (skopa) agar
tidak terlalu luas dan tidak pula terlalu sempit (cukup tiga atau empat
alenia).(7) Metode & Prosedur Penelitian penjelasan tentang metode yang
digunakan, apakah deskriptif (literatur, survey, etnografis, studi kasus),
historis (data masa lalu, seperti dalam sejarah teologi/dogma dan
sejarah gereja), dan korelasional (melihat relasi dari beberapa variabel)
Mahasiswa harus mengerti mengapa ia memilih suatu metode, dan
bagaimana mengoperasionalkan metode yang dipilih. Operasionalisasi
metode itu dinamakan teknik atau prosedur atau langkah penelitian :
pengumpulan data, penetapan sampel, perumusan instrumen, dan
penganalisaan data.
(8) Definisi Istilah menjelaskan istilah dalam judul dan istilah yang muncul pada tulisan (laporan hasil studi), agar tidak menimbulkan
penafsiran yang keliru.(9) Sistimatika Penulisan bagaimana laporan penelitian akan
diungkapkan.
b. Bab-bab Pembahasan Utama
Bahasan utama ini merupakan bagian yang paling penting dan dapat terdiri atas beberapa bab, tergantung luasnya pokok bahasan skripsi. Dua bagian utama dalam bahasan ini adalah :
[1] Bab uraian teori dan/atau telaah pustaka yang mengetengahkan teori-
teori ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Teori-teori itu mencakup pula hasil-hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti-peneliti lain dalam bidang yang sama, yang telah diakui
keabsahannya.
[2] Bab atau bab-bab uraian empirik atau hasil penelitian. Pada bagian ini
disajikan data yang diperoleh dari penelitian, serta analisis data
tersebut. Pada umumnya bagian ini dipisahkan dalam :
a. Bab gambaran umum obyek penelitian.
b. Bab analisis data.
c. Kesimpulan dan Saran
Pada bagian akhir skripsi, penulis menarik kesimpulan yang berdasarkan fakta yang ada di dalam skripsi. Kesimpulan tersebut harus berkaitan dengan pokok masalah yang telah dikemukakan dalam skripsi. Untuk mengecek ketepatan dan kewajaran kesimpulan perlu dijawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
[1] Apakah kesimpulan diperkuat oleh bukti-bukti yang terdapat di dalam
uraian ?
[2] Apakah kesimpulan diperoleh dari hasil pertimbangan yang tidak
memihak terhadap data tertentu ?
[3] Apakah kesimpulan terbatas pada uraian yang ada ataukah penulis
telah membuat kesimpulan yang terlalu luas, melebihi batas-batas yang
seharusnya ?
[4] Apakah seluruh kesimpulan merupakan jawaban langsung terhadap
masalah dan tujuan penelitian ?
[5] Apakah perumusan kesimpulan cukup jelas dan cermat sehingga setiap
pembaca dapat menangkapnya ?
Setelah Kesimpulan dapat ditambahkan Saran atau Saran-saran.
Saran atau Saran-saran harus memiliki keterkaitan dan kesesuaian dengan masalah, uraian, dan kesimpulan. Saran-saran harus merupakan
manifestasi dari keinginan penulis untuk sesuatu yang dianggapnya belum
terjadi dan dilaksanakan serta dengan melaksanakan saran-saran itu
penulis mengharapkan bahwa sesuatu yang belum terjadi dapat terwujud.
Oleh karena itu, saran-saran adalah hasil pengamatan dari si penulis yang melihat kelemahan-kelemahan yang berhubungan dengan pokok bahasan.
7.3. Bagian Referensi
a. Daftar Kepustakaan
Dalam Daftar Kepustakaan dicantumkan sumber-sumber yang dipakai untuk penulisan skripsi (termasuk yang digunakan dalam catatan kaki). Sumber-sumber tersebut dapat berupa buku, majalah, surat kabar, atau pun jurnal.
Daftar Kepustakaan ini disusun secara sistimatis menurut abjad (alphabetis).
b. Lampiran (Appendiks) Bila ada.Bila diperlukan, lampiran dapat dicantumkan dalam skripsi, antara lain memuat formulir, Surat Keterangan, Daftar Pertanyaan, Daftar angket, Contoh-contoh peraturan, Akte Perjanjian, Anggaran Rumah Tangga, Kutipan yang melampaui setengah halaman, peta wilayah penelitian lapangan. analisis data pendukung atau data utama, angket-angket, salinan dokumen, studi kasus, catatan teknik tentang penelitian, dan lain-lain. Jika bahan lampiran terlalu banyak, sebaiknya semuanya dibagi ke dalam beberapa kategori dan diberi nomor. Gambar atau tabel yang terlalu besar dapat disajikan pada halaman yang lebih luas lalu dilipat.
Lampiran biasanya ditandai dengan angka Romawi.
Misalnya : Lampiran I, Lampiran II, dan seterusnya.
c. Indeks (bila ada)
Jika terdapat banyak istilah asing atau bahasa daerah, perlu disusun indeks istilah. Jika banyak pengarang yang karyanya dikutip, perlu dibuat indeks pengarang. Dan jika banyak subyek membicarakan yang dikutip, perlu
dibuat indeks subyek. Semua jenis indeks itu disusun secara alfabetis agar
mudah dicari. d. Untuk Surat dari tempat penelitian dan Curriculum Vitae dilaporkan di
halaman terakhir Skripsi.
8. Teknik Pengetikan
Material dan ukuran Skripsi :
1. Skripsi diketik pada kertas putih berukuran 21 x 28 Cm atau 8,5 x 11 Inchi
(Ukuran Kwarto). 2. Naskah Skripsi diketik pada satu permukaan halaman dengan jarak antar baris
adalah dua (2) spasi.
3. Batas tepi ketikan adalah sebagai berikut :
Atas : 2,5 Cm
Bawah : 2,5 Cm
Kiri : 3 Cm
Kanan : 2 Cm.
4. Penulisan nomor halaman pada sudut kanan atas dengan :
a. Angka Latin untuk halaman Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar
Gambar (contoh : i, ii, iii, iv, v, ). Untuk halaman judul tidak usah diberi
nomor.
b. Angka Arab mulai dari bagian Inti sampai bagian Referensi.
5. Pengaturan Jarak Spasi
a. Pengetikan satu (1) spasi untuk kutipan panjang.
b. Pengetikan dua (2) spasi untuk seluruh naskah Skripsi.c. Pengetikan tiga (3) spasi untuk mengetik :
Antara nomor bab dengan judul bab. Antara judul bab dengan baris pertama dari bab itu.
Antara judul anak bab dengan baris di atas dan di bawahnya. 6. Pengetikan menggunakan komputer, dengan jenis font Times New Roman 12.
9. Cara Merujuk Kepustakaan
a. Footnote (Catatan Kaki)
(1) Sebagai catatan tambahan untuk memberikan penjelasan.
(2) Penulisan footnote harus mencantumkan sumber kutipan dengan jelas
(nama pengarang, judul buku, penerbit, kota, tahun terbit, nomor halaman)
(3) Nama pengarang diketik sesuai dengan yang terdapat pada sampul buku
(tanpa mencantumkan gelar). Untuk buku yang ditulis oleh dua sampai tiga orang pengarang, semua nama harus disebutkan dengan menggunakan nama sesuai yang tercantum pada buku tersebut. Jika lebih dari tiga orang, cukup menyebutkan nama pengarang dalam urutan pertama dan sebagai pengganti nama-nama pengarang yang lain cukup dibubuhkan : et al atau dkk (dengan kawan-kawan).
(4) Judul karangan harus ditulis lengkap sesuai aslinya dan diberi garis bawah.Kapitalisasi judul karangan sesuai yang berlaku secara umum, yaitu setiap permulaan kata digunakan huruf kapital, kecuali kata-kata penghubung
(partikel) yang tidak terletak pada posisi awal, misalnya : di, ke, dari, untuk, dan, dengan, dan sebagainya. Di antara nama pengarang dan judul karangan disekat dengan tanda koma, sedangkan seluruh judul karangan tidak perlu ditutup dengan tanda baca apapun.
(5) Data penerbitan diketik di antara tanda ( ) yang terdiri atas :
a. Kota tempat karangan diterbitkan, diikuti oleh titik dua ( : ).
b. Nama penerbit dan disusul dengan tanda koma ( , ).
c. Tahun penerbitan lalu diikuti oleh tutup kurung dan di belakang tutup kurung dibubuhkan tanda koma dan kemudian nomor halaman.
Untuk buku berbahasa asing digunakan singkatan p (dari kata page halaman) dan untuk buku yang berbahasa Indonesia digunakan singkatan : hlm (dari kata halaman). Bila kutipan lebih dari satu halaman untuk buku berbahasa asing digunakan singkatan : pp.
(6) Informasi sumber yang tidak lengkap atau hilang, dapat dibuat sebagai berikut :
a. Jika tidak ada nama pengarang maka langsung saja diketik judul karanganb. Jika tidak terdapat kota tempat karangan diterbitkan, diketik singkatan : n.p. (dari kata no place), untuk buku berbahasa Indonesia diketik t.t.p. (dari kata tanpa tempat penerbit).
c. Jika tidak terdapat nama penerbit diketik singkatan n.p. (dari kata no publisher); untuk buku berbahasa Indonesia diketik t.p. (dari kata tanpa penerbit).
d. Jika tidak terdapat tahun penerbitan cukup diketik n.d. (dari kata no date) dan untuk buku berbahasa Indonesia diketik t.th. (dari kata tanpa tahun).
e. Jika tidak terdapat nomor halaman diketik n.pg. (dari kata no page) dan untuk buku berbahasa Indonesia diketik t.n.h. (dari kata tanpa nomor halaman).(7) Catatan Kaki untuk Kutipan dari Kutipan
Ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu :
a. Jika yang diutamakan adalah sumber asli, maka sumber asli itulah yang
didahulukan dan diketik sesuai ketentuan yang berlaku bagi pembuatan
catatan kaki, kemudian setelah nomor halaman dibubuhkan tanda koma
dan disusul dengan kata : dikutip oleh. Untuk buku berbahasa asing
diketik : cited by , lalu ketiklah nama pengarang dan judul karangan,
dan seterusnya sesuai dengan ketentuan bagi pembuatan catatan kaki dari pengutip yang menjadi buku sumber. b.Bila yang akan ditekankan adalah penulis dari buku sumber yang
digunakan dan bukan sumber asli, maka pengetikannya harus dibalikkan
dari petunjuk di atas, sedangkan penghubung di antara keduanya, untuk
buku yang berbahasa asing ditulis : citing, dan untuk buku yang
berbahasa Indonesia adalah : mengutip.
(8) Menyingkat Catatan Kaki hanya dapat dilakukan bagi informasi kedua danseterusnya. Sedangkan untuk informasi pertama harus ditulis lengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi pembuatan catatan kaki. Ada tiga cara menyingkat dengan menggunakan istilah Latin sebagai berikut :
a. Ibid, dari kata ibidem yang berarti di tempat yang sama. Ibid
digunakan bila sumber kutipan pertama segera diikuti dengan kutipan berikut yang sumbernya sama, tanpa diselingi sumber kutipan lain, dan terdapat pada halaman yang sama. Jika tidak pada halaman yang sama, maka harus diikuti nomor halaman.
b. Op.cit. dari kata Opera citato yang berarti di dalam karya yang telah dikutip. Op.cit. digunakan jika kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip, namun telah diselingi kutipan dari sumber lain. Pengetikan harus didahului marga pengarang, lalu diikuti op.cit. dan nomor halaman.c. Loc.cit. dari kata loco citato yang berarti di tempat/bagian yang telah dikutip dibuat sama dengan op.cit. tanpa nomor halaman, oleh karena loc.cit berarti di halaman yang sama dengan kutipan yang telah dikutip sebelumnya.
b. In Note (Catatan Perut)1. Cara Merujuk Kutipan Langsung
a. Kutipan pendek (kurang dari 40 kata) ditulis di antara tanda kutip ( ) sebagai bagian terpadu dalam teks utama, dan nomor halaman harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut :
Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu : Soebronto
(1990 : 123) menyimpulkan ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar.
Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman : Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar (Soebronto, 1990 : 123).
Bila dalam kutipan terdapat tanda kutip, maka digunakan tanda kutip tunggal ( . ). Contoh :Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat kecenderungan semakin banyak campur tangan pimpinan perusahaan semakin rendah partisipasi karyawan di daerah perkotaan (Soewignyo, 1991 : 101).
b. Kutipan Panjang (lebih dari 40 kata) ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai setelah ketukan kelima dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman harus ditulis. Contoh :Smith (1990 : 276) menarik kesimpulan sebagai berikut :
The placebo effect, which had been verified in pervious
studies, dissappeared, the behaviors, were never exhibited
again, even when real drugs were administered. Earlier
studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, baris barunya
dimulai dengan kelima ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan.
2. Cara Merujuk Kutipan Tidak LangsungKutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam tanda kurung bersama tahun penerbitannya. Nomor halaman tidak harus disebutkan. Perhatikan contoh berikut :Nama pengarang disebut dalam teks : Sarjono (1990) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada tahun keempat.
Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya :
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Sarjono, 1990).
3. Cara Merujuk Kutipan Yang Telah Dikutip Di Suatu SumberKutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dirujuk dengan cara menyebutkan nama penulis asli dan nama pengutip pertama serta tahun dikutipnya. Cara merujuk semacam ini hanya diperbolehkan bila sumber asli benar-benar tidak didapatkan, dan harus dianggap sebagai keadaan darurat. Contoh :Keblinger (dalam Ary, 1982 : 382) memberikan batasan penelitian ex post facto sebagai :
Penyelidikan empiris yang sistimatis di mana ilmuwan tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan
variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada
dasarnya tidak dapat dimanipulasi.10. Daftar Kepustakaan
Daftar Kepustakaan atau Bibliografi adalah suatu daftar yang terperinci dan
sistimatis mengenai buku, artikel dari majalah atau surat kabar, jurnal, buletin,
terbitan berkala, dan sebagainya, yang telah ditelaah untuk menyusun skripsi
yang bersangkutan. Untuk bahan bacaan yang berupa artikel dalam majalah dan
surat kabar, juga kamus dan ensiklopedi, bila jumlahnya hanya sedikit, dapat
didaftar menjadi satu dengan daftar buku. Namun bila jumlahnya banyak, maka
buku-buku dibuat daftar tersendiri, majalah dan surat kabar dibuat tersendiri,
demikian pula untuk kamus dan ensiklopedi. Daftar Kepustakaan harus disusun secara alfabetis, dimulai dengan nama
keluarga penulis, misalnya :
Abineno, J.L., Ch., Liturgi Barth, Ch., Theologia Perjanjian Lama Namun perhatikan untuk nama-nama Cina, Korea, Vietnam, nama keluarga
biasanya ditulis lebih dahulu. Misalnya :
Liem, Khiem Yang, ..
Kim, Yong Boek, .
Beberapa penulis Cina menuliskan nama keluarganya di belakang, seperti nama-
nama orang Barat, misalnya :
Song, C.S., Allah yang Turut Menderita, .
Penulisannya selaras dengan marjin kiri dengan spasi tunggal. Jika lebih dari satu baris, maka baris-baris berikutnya diketik lima ketukan huruf yang berarti
dimulai pada ketukan keenam.11. Ketentuan-ketentuan Khusus
12.1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia menurut Pedoman Ejaan
Yang Disempurnakan ( EYD ). 12.2. Alat Penggandaan :
a. Tulisan untuk Cover dan halaman judul dicetak.
b. Untuk halaman-halaman di bagian dalam penulisan dapat menggunakan
Komputer ( font Times New Roman 12 )
c. Tidak diperkenankan menggunakan bentuk huruf miring/italic.LAMPIRAN I - STRATEGI PENULISAN SKRIPSI TEOLOGIAda beberapa strategi yang dapat menolong mahasiswa/i dalam menghadapi berbagai kesulitan sehubungan dengan penulisan skripsi.1. Pentingnya Perencanaan & Jadwal Kerja
Dalam penulisan skripsi ada 4 tahap :
a. Tahap Perencanaan : pada semester sebelumnya.
b. Tahap membaca peranan literatur sebagai studi mandiri sangat penting : 50 %
c. Tahap menulis : 40 %
d. Tahap produksi : 10 %
Dengan sebuah jadwal diharapkan mahasiswa mempunyai arahan dan dapat bekerja
secara tenang. Tanpa jadwal, ada kecenderungan untuk menjadi santai dan
kemudian terjadi keterlambatan, yang pada gilirannya menciptakan kecemasan
meninggi, dan akibat lebih lanjut adalah kualitas yang lebih rendah.
Dalam hal perencanaan dan jadwal kerja ini lebih baik mahasiswa/i bersikap
realistik. Dengan memperhitungkan jam membaca yang tersedia, kecepatan
membaca, dan kecepatan menulis atau menuangkan ide, dapat dilakukan sebuah
perencanaan yang berhati-hati, misalnya :
Waktu yang tersedia : satu semester
Tuntutan kerja : 40 jam/minggu
_________________________________________________________________
Waktu Membaca : 50 % x 40 jam x 16 Minggu/semester = 320 jam Kecepatan membaca : 20 halaman/jam (perlu ditest)
Perencanaan membaca : 320 x 20 halaman = 6.400 halaman.
Waktu Menulis : 40 % x 40 jam = 16 Minggu/semester = 256 jam.
Draft Pertama : 128 jam.
Draft Kedua : 128 jam
Perencanaan menulis : Bila Skripsi yang ditulis akan mencapai jumlah 60
halaman, dan mahasiswa memerlukan waktu 3 jam untuk
menulis 1 halaman, maka ia memerlukan waktu 180 jam kerja untuk penulisan. Rencana ini dapat terjangkau oleh jadwal mahasiswa. Ini berarti juga bahwa ia perlu menulis sekitar 4 halaman seminggu. __________________________________________________________________
Waktu Produksi : 10 % x 40 jam = 16 Minggu/semester = 64 jam
(dipakai untuk memperbaiki Draft, untuk membuat draft akhir sampai kepada
penjilidan)
2. Kapan Mulai Menulis ? Ada dua pandangan dalam isu ini :
a. Secepat mungkin.
b. Tidak menulis sebelum selesai membaca.
Beberapa Pertimbangan Untuk Kebijakan A :
(1) Akan memberi kemungkinan bagi penulis skripsi untuk mengembangkan ide sambil menulis skripsinya.
(2) Dapat menambah isi skripsi secara progresif.
(3) Memaksa mahasiswa/i untuk mengatasi masalah-masalah dalam argumennya sedini mungkin. Banyak kesulitan di sekitar sebuah topik muncul justru pada waktu kita duduk dan mulai menulis sebuah argumentasi. Menulis sedini mungkin membuat kita dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut bila muncul.(4) Bacaan dapat dikonsentrasikan pada pemecahan masalah dan untuk memberi kontribusi pada pemikiran-pemikiran dasar si penulis skripsi. Jadi, tidak perlu membuat waktu banyak untuk membaca bahan-bahan yang akhirnya tidak relevan. Beberapa Pertimbangan Untuk Kebijakan B :
(1) Penulis skripsi perlu menyerap semua bahan bacaan lebih dahulu sebelum dapat menulis secara kompeten : keseluruhan adalah lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya.
(2) Waktu penulisan akan dapat distrukturkan lebih baik, dan memungkinkan untuk berkonsentrasi pada satu usaha saja : membaca menulis memproduksi.
(3) Memberi waktu yang lebih banyak untuk mengendapkan topik tersebut, sebelum mengembangkannya pada tulisan skripsi nanti.
(4) Tidak perlu membuang waktu banyak untuk memperbaiki apa yang telah ditulis yang berisi hal-hal yang tidak lengkap secara mendasar, dan ide-ide yang masih kabur.
Kebijakan mana yang dipilih, bergantung pada bagaimana cara mahasiswa/i belajar dan bekerja serta topik yang dipilih.
3. Memilih Pembimbing Skripsi
Pembimbing skripsi secara resmi memang ditunjuk oleh Sekolah. Namun
mahasiswa/i dapat mengusulkan pengajar yang dipilihnya untuk memberikan
bimbingan skripsi baginya. Dalam hal ini mahasiswa/i perlu mempertimbangkan
bahwa ada pengajar yang : Ahli dalam bidang/topik skripsi yang dipilihnya, namun karena satu dan lain hal tidak dapat melaksanakan bimbingannya.
Tidak ahli dalam topik skripsi yang dipilihnya, namun siap untuk menjadi pembimbing.
Ahli dalam topik skripsi yang dipilihnya, juga bersedia serta siap membimbing. Bila ini yang terjadi, beruntunglah mahasiswa/i. Ada dua macam gaya dasar dari pembimbing skripsi :
a. Gaya suportif : memberikan dukungan moral dan semangat, serta nasehat.
Mereka tidak memberikan ide-ide mereka sendiri, lebih banyak mendengarkan
ide-ide mahasiswa/i.
b. Gaya kritikal : memberikan tanggapan-tanggapan kritis demi kebaikan diri
mahasiswa dan demi menghasilkan karya yang berkualitas.
Situasi terbaik adalah bila mahasiswa/i memperoleh pembimbing yang suportif tetapi mahasiswa/i juga meminta dia untuk memberikan tanggapan kritis. Idealnya : pembimbing bersedia memberi tanggapan kritis namun mahasiswa/i sendiri meminta hal tersebut secara teratur.Secara teknis, tanggung jawab pembimbing adalah memberikan tanggapan-tanggapan ilmiah terhadap penulisan skripsi mahasiswa, agar akhirnya layak untuk diujikan. Dalam pembimbingan tersebut, pembimbing tentunya akan melaporkan sejauhmana kemajuan mahasiswa/i dalam penulisan skripsi kepada sekolah, khususnya apabila timbul masalah di mana mahasiswa tidak memenuhi kewajiban-kewajibannya untuk dibimbing sehingga pembimbingan hampir tidak pernah diadakan. Tentu saja pembimbingan dapat lebih intensif dan bermanfaat apabila pembimbing dan mahasiswa/i dapat saling bekerjasama dengan sebaik-baiknya.Perlu diingat, tugas pembimbing skripsi sebagaimana telah dijelaskan di atas mempunyai makna bahwa pembimbing tidak bertanggung jawab atas :a. Kualitas skripsi tersebut. Mahasiswa/i tidak bisa menuntut untuk pasti memperoleh nilai A atau B misalnya. Yang bisa diharapkan adalah bila pembimbing merekomendasi untuk skripsi tersebut bisa diujikan, berarti pembimbing memiliki keyakinan bahwa skripsi tersebut pasti bisa lulus minimal dengan nilai C.
b. Editing, gaya penulisan, teknis penulisan, ataupun pemeriksaan draft skripsi mahasiswa/i.c. Ketepatan waktu penyelesaian skripsi mahasiswa/i.
d. Pemberian penjelasan isi sebuah buku tertentu demi memperluas bahan bacaan tambahan bagi mahasiswa/i. Seringkali terjadi kesepian intelektual saat mahasiswa/i tidak dapat mendiskusikan
ide-idenya dengan orang-orang lain. Selain pembimbing skripsi, ada beberapa jalan
keluar :
(1) Mengambil mata kuliah tertentu yang relevan sebagai pelengkap.
(2) Memberikan seminar atau kuliah khusus tentang topik skripsi tersebut dalam kesempatan tertentu.
(3) Mengunjungi seminar atau konferensi-konferensi.
(4) Menjadi sahabat dengan orang-orang yang sebidang.
4. Memilih Metode Riset
Ada beberapa pilihan dalam metode riset untuk penulisan sebuah skripsi yang
sebenarnya amat ditentukan oleh topik penelitian skripsi tersebut :
a. Hermeneutikal (Literatur)
Memeriksa berbagai interpretasi yang konflik satu dengan yang lain terhadap sebuah konsep atau bacaan yang sama.
Contoh : Bagaimana kata-kata Tuhan Yesus : Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini kita mengerti seharusnya ?b. Hermeneutikal (Berdasar pada issu)Analisis logika terhadap berbagai argumen yang saling bertentangan di sekitar sebuah debat atau issu tertentu.
Contoh : Dari berbagai argumen yang pro dan kontra tentang euthanasia, manakah yang paling konsisten ?
c. Eksegese, termasuk perhatian tentang Teologi Alkitab (Perjanjian Lama & Perjanjian Baru) penulis.
Meneliti berbagai bagian atau pokok dari Alkitab dengan metode-metode eksegese yang perlu diterapkan.Contoh : Ungkapan-ungkapan bahagia sebagai contoh pemberitaan Yesus menurut kesaksian Injil Matius (Matius 5:3-12). Pengertian tentang langit dan Surga dalam Alkitab (Shamayim dalam Perjanjian Lama dan Ouranos dalam Perjanjian Baru).d. Phenomenologik; memahami dunia sebagaimana ia dilihat oleh orang-orang lain.Contoh : bagaimana dan apa yang orang pahami tentang Allah ?
e. Empirisme; mengumpulkan data sebagai cara untuk menguji sebuah data secara langsung.Contoh : atas dasar teori x, seharusnya ada korelasi yang kuat antara persembahan jemaat dan pemahaman tentang penatalayanan. Hal ini kemudian diperiksa apakah dapat diverifikasi atau ditolak.
f. Studi Banding (Longitudinal) ; membandingkan dua atau lebih orang, masyarakat, teori, sistim sosial, kebijakan, dan sebagainya, pada periode sejarah yang sama, yang telah didefinisikan.Contoh : kebijakan-kebijakan mengenai pendidikan agama Kristen di sekolah-sekolah negeri di Indonesia pada periode 1960 1990.
g. Studi Banding (Latitudinal); membandingkan dua fenomena yang serupa melewati dua atau lebih periode sejarah.
Contoh : Sebuah perbandingan antara teologi perasaan Schleiermacher dengan aliran Kharismatik Kontemporer.
h. Studi Kasus; sebuah pemeriksaan mendalam terhadap sesuatu kejadian khusus.
Contoh : Seseorang khusus : biografi.
Suatu dilema etis yang khusus : Kasus.
LAMPIRAN II - CONTOH HALAMAN DEPAN( 5 spasi tunggal dari tepi atas )
DAMPAK GLOBALISASI DALAM HIDUP BERIMAN
JKI KELUARGA KERAJAAN SALATIGA
(3 spasi tunggal)
(3 spasi tunggal)SKRIPSIDiajukan kepada
Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala
( 5 spasi tunggal )
Untuk memenuhi
Sebagian dari persyaratan
Guna mencapai gelar Sarjana Teologi
( 8 spasi tunggal )
oleh
TIMOTIUS SUPRAPTO
NIRM : 1234567890(5 spasi tunggal)SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SANGKAKALA
GETASAN SEMARANGAgustus 2010LAMPIRAN III : CONTOH LEMBAR PRESENSI KONSULTASILEMBAR PRESENSI KONSULTASINama Mahasiswa
N.I.R.M.
Dosen Pembimbing
Judul Skripsi
NoTanggalMateriPetunjuk/SaranParaf Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
LAMPIRAN IV : CONTOH LEMBAR PERNYATAAN
( 7 spasi ganda dari tepi atas kertas )HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya, TIMOTIUS SUPRAPTO menyatakan bahwa SKRIPSI yang berjudul DAMPAK GLOBALISASI DALAM HIDUP BERIMAN JKI KELUARGA KERAJAAN SALATIGA adalah asli karya tulis saya sendiri (bukan plagiarisme) dan semua sumber yang saya pakai atau kutip telah ditunjukkan, serta disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa SKRIPSI ini merupakan plagiarisme, maka gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh bersedia dicabut kembali.
( 5 spasi ganda )
Getasan, 29 November 2010
(Timotius Suprapto)
LAMPIRAN V : CONTOH LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
( 7 spasi ganda dari tepi atas kertas )
Dosen Pembimbing telah menerima hasil penelitian yang berjudul DAMPAK GLOBALISASI DALAM HIDUP BERIMAN JKI KELUARGA KERAJAAN SALATIGA yang telah disiapkan dan diserahkan oleh TIMOTIUS SUPRAPTO untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar SARJANA TEOLOGI dari SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SANGKAKALA
( 5 Spasi ganda )Disetujui pada tanggal
1 Desember 2010( 6 spasi ganda )
Dosen Pembimbing,
(Pdt. Stefanus Suheru, M.A.)
LAMPIRAN VI : CONTOH LEMBAR PENGESAHAN LEMBAGA PENDIDIKAN( 7 spasi ganda dari tepi atas kertas ) Setelah memeriksa dan meneliti secara seksama serta mengetahui seluruh proses penelitian dan cara penyusunan skripsi yang dilakukan oleh TIMOTIUS SUPRAPTO yang berjudul DAMPAK GLOBALISASI DALAM HIDUP BERIMAN JKI KELUARGA KERAJAAN SALATIGA maka dengan ini dinyatakan bahwa skripsi ini diterima dan disahkan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar SARJANA TEOLOGI dari SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SANGKAKALA .( 5 spasi ganda )
Diterima dan disahkan pada tanggal
2 Januari 2011( 6 spasi ganda )
Ketua Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala
(Pdt. Adi Sutanto, M.Div., M.Th., D.Miss.)LAMPIRAN VII : CONTOH HALAMAN DAFTAR ISIDAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN LEMBAGA PENDIDIKAN
KATA PENGANTARiv
DAFTAR ISIv
DAFTAR TABELviii
DAFTAR GAMBARix
BAB IPENDAHULUAN1
A. Latar Belakang Masalah1
B. Rumusan Masalah2
C.Tujuan6
D. Pentingnya Penelitian8
E. Hipotesis10
F. Ruang Lingkup11
G. Definisi Istilah12
BAB IIPEMBANGUNAN PEDESAAN TERPADU14
A. Lima Aspek Pembangunan di Wilayah14
1. Potensi Desa14
2. Keadaan Penduduk15
3. Kepemimpinan Pembangunan16
4. Pemanfaatan Pelaksanaan Pemerintah dan Pelayanan
Swasta17
5. Kesejahteraan Warga Desa17
B. Tujuan Pembangunan Pedesaan Terpadu18
C. Mekanisme Pembangunan di Tingkat Desa20
BAB IIIKEADAAN UMUM KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO SURAKARTA24
A. Tinjauan Umum Keadaan Kecamatan Baki Kabupaten
Sukoharjo Surakarta24
1. Keadaan Alam24
2. Keadaan Penduduk26
3. Keadaan Sarana, Prasarana dan Pelayanan27
4. Keadaan Sosial Ekonomi28
5. Industri dan Kerajinan29
B. Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang31
1. Wilayah untuk Pengembangan Industri dan
Pemukiman31
2. Wilayah untuk Pengembangan Holtikultura32
BAB IVPEMBANGUNAN PEDESAAN TERPADU DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO SURAKARTA 35
A. Identifikasi Pelaksanaan Pembangunan di Tingkat Desa35
B. Faktor-faktor Penunjang Pembangunan di Tingkat Desa38
1. Potensi Desa38
2. Swadaya Masyarakat Desa40
3. Kepemimpinan Masyarakat Desa42
4. Pelayanan Pemerintah dan Swasta44
5. Kesejahteraan Warga Masyarakat Desa47
C. Hubungan antara Faktor-faktor50
1. Hubungan Potensi Desa dengan Kesejahteraan50
2. Hubungan Tingkat Swadaya dengan Kesejahteraan52
3. Hubungan Kepemimpinan dengan Kesejahteraan54
4. Hubungan Pemanfaatan Pelayanan dengan
Kesejahteraan56
D. Beberapa Masalah yang dihadapi58
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN61
A. Kesimpulan61
B. Saran-saran63
DAFTAR PUSTAKA 64
LAMPIRAN .. 67
LAMPIRAN VIII : CONTOH HALAMAN DAFTAR TABELDAFTAR TABEL
HalamanTABEL
1. Jumlah Penduduk, Luas Daerah dan Kepadatan . 50
2. Jumlah Angkatan Kerja di Kecamatan Baki Tahun 1990 sampai 1995 .. 51
3. Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya ... 54
LAMPIRAN IX : CONTOH DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar :
1. Peta Wilayah Kecamatan Baki 63
2. ..
3. ..
LAMPIRAN X : CONTOH CATATAN KAKI (FOOTNOTE)JURNAL 1. Johan Dharmawan, Urea dan TSP di Indonesia dalam Analisis Permintaan Kuantitatif. Jurnal Argo Ekonomi, No. 2
( 1982 ), hlm 25.
2. C.E. Nwezeh, The Comparative Approach to Modern
African Literature. Year of General and Comparative Literature, No. 28 ( 1979 ), p 22.
MAJALAH 3. M. Dawam Rahardjo, Dunia Bisnis di Persimpangan
Jalan. Prisma, Juli 1983, hlm 9.
4. Norman O. Brown, Apocalypse : The Place of Mystery in
The Life of the Mind. Harpers, May 1961, p 27.
SURAT KABAR Berita, dsb : 5. Angkutan Koran dan Majalah ke Irja Terlambat, Berita, Suara Pembaharuan, 16 Juli 1992, hlm 1. kol. 9.Tajuk Rencana : 6. Janji Perdamaian Partai Buruh Israel Mulai
Mengecewakan, Tajuk Rencana, Kompas, 17 Juli 1992, hlm 4, kol. 1-2.Artikel : 7. Koentjaraningrat, Kebudayaan Daerah, Kebudayaan
Nasional dan Globalisasi, Artikel, Kompas, 17 Juli 1992, Kol. 3,7.
BUKU
Pengarang dan Editor : 8. William C. Haves, Most Ancient Egypt. Ed., Keith C.
Seele ( Chicago : Univ. of Chicago Press ), p 5.Pengarang dan
Penerjemah : 9. Suzette Macedo, trans., Diagnosis of the Brazilian Crisis, By Celso Furtado ( Bekerley : Univ. of California Press, 1965, pp 147-53 ).ENSIKLOPEDI
KAMUS 10. Huygens, Christian, Encyclopedia Britannica, 13th ed.
11. Advertisement, Websters Third International
Dictionary.( Catatan : untuk Ensiklopedi dan Kamus yang tidak terkenal dibuat seperti footnote yang bersumber dari buku biasa )DOKUMEN 12. Biro Pusat Statistik Indonesia I, Profil Statistik Anak dan Ibu di Indonesia 1977 ( Jakarta : BPS, 1978 ), hlm 16.DISERTASI
SKRIPSI 13. Jan Hendrik Rapar. The View of Man in the Philosophy
of Pancasila. diss. The International Univ. Foundation, 1985,
p104. WAWANCARA 14. Personal interview with Edward Teller, July 12, 1962.
LAMPIRAN XI : CONTOH HALAMAN DAFTAR PUSTAKAJURNAL Johan, Dharmawan, Urea dan TSP di Indonesia dalam Permintaan
Kuantitatif, Jurnal Argo Ekonomi, No.2 (1982). C.E. Nwezeh, The Comparative Approach to Modern African
Literature, Year of general and Comparative Literature,
No.28 (1979).MAJALAH Rahardjo M. dawan, Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan, Prisma,
Juli 1983. Brown, Norman O., Apocalypse : The Place of Mystery to the Life
of the Mind, Harpers, May 1961.SURAT KABAR
Angkutan Koran dan Majalah ke Irja Terlambat, Berita, Suara
Pembaharuan, 16 Juli 1992. Janji Perdamaian Partai Buruh Israel Mulai Mengecewakan, Tajuk Rencana, Kompas, 17 Juli 1992. Koentjaraningrat, Kebudayaan Daerah, Kebudayaan Nasional, dan
Globalisasi, Artikel, Kompas, 17 Juli 1992.BUKU Hayes, William C., Most Ancien Egypt, Ed., Keith C. Seele (Chicago : Univ. of Chicago Press, n.d.). Macedo, Suzette, trans., Diagnosis of the .Bbrazilian Crisis, by
Celso Furtado (Berkely : Univ. of California Press, 1965).ENSIKLOPEDI Huygens, Christian, Encyclopedia Britannica, 13th ed.DOKUMEN Biro Pusat Statistik Indonesia I, Profil Statistik Anak dan Ibu di
Indonesia 1977 (Jakarta : BPS, 1978).DISERTASI Rapar, Jan Hendrik, The View of Man in the Philosophy of
Pancasila, diss. The International Univ. Foundation, 1985.WAWANCARA Teller, Edward, Personal Interview, July 12, 1995.
PAGE 23